Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

SEJARAH BUDAYA DAN KEHIDUPAN


PRA SEJARAH

A. SEJARAH BUDAYA

1. Pengertian Sejarah
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
1) Herodotus/484-425 SM (bapak sejarah dunia/Filsuf
Yunani), yaitu suatu kajian untuk menceritakan seluk
beluk jatuh bangunnya seorang tokoh, masyarakat
ataupun peradaban.
2) Aristoteles/384-322 SM, suatu sistem yang meneliti
suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk
kronologi.
3) Ibnu Kaldun/1332-1406, sebuah catatan tentang manusia
atau peradaban manusia yang meliputi realitas dan sebab
akibat.
4) R. G. Colling Wood/1889-1943, suatu bentuk pe­nyelidikan
tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa
lampau.
5) M. Yamin, merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang
disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan.
Berdasarkan bahasa:
• Bahasa Arab berasal dari kata Syajaratun yang berarti
pohon.

1
• Bahasa Inggris berasal dari kata History yang berarti
masa lampau.
• Bahasa Yunani berasal dari kata Istoria yang berarti
belajar.
• Bahasa Jerman berasal dari kata Geschichte yang
berarti peristiwa yang sudah terjadi.
2. Hakikat dan Ruang Lingkup Sejarah
a. Sejarah sebagai Peristiwa
Peristiwa yang sebenarnya terjadi pada masa lampau.
Dengan begitu, maka peristiwa masa lalu yang disebut
sejarah adalah peristiwa yang disebut rasional, me­
miliki bukti dan saksi serta yang paling penting adalah
berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
b. Sejarah sebagai Kisah
Peristiwa yang terjadi di masa lalu direkonstruksi ber­­
dasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap
peristiwa tersebut. Sejarah sebagai kisah sangat kental
unsur subjektifitasnya.
c. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah harus diposisikan sebagai suatu pengetahuan
tentang masa lalu yang disusun sistematis dan metodis
secara ilmiah diakui oleh sejarawan.
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena memiliki
syarat-syarat keilmuan yang juga dimiliki oleh ilmu lain.
• Empiris
Sejarah memang sebuah peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau dan dapat di­
buktikan kebenarannya.
• Memiliki obyek.
Obyek sejarah yang dimaksud adalah manusia.
Sejarah adalah tingkah laku manusia yang terjadi
pada masa lampau.

2
• Memiliki teori
Pada dasarnya sejarah adalah tindakan manusia di
masa lampau, maka untuk mengkaji terkadang sejarah
“meminjam” teori dari ilmu lain untuk meng­ analisis
mengapa manusia bertindak seperti itu.
• Memiliki metode.
Sejarah memiliki metode tersendiri untuk mem­
buktikan kebenaran peristiwa yang terjadi pada
masa lampau.
d. Sejarah sebagai Seni
Sejarah yang mengedepankan estetika. Dalam me­
rekontruksi ulang sejarah, seorang sejarawan dituntut
berfikir kreatif, imajinatif, pandai memainkan emosi,
dan memakai gaya bahasa yang bagus. Hal ini seperti
dalam film, novel, drama, dan lain-lain.
3. Ciri-Ciri Sejarah
Terdapat tiga ciri yang membedakan antara sejarah
dengan ilmu-ilmu lain, yakni:
a. Peristiwa yang Unik
Peristiwa yang terjadi pada masa lalu itu hanya sekali
dan tidak akan pernah berulang.
b. Peristiwa yang Abadi
Peristiwanya tidak akan berubah dan dikenang se­
panjang masa.
c. Peristiwa yang Penting
Peristiwa yang mempunyai arti dalam menentukan
kehidupan manusia masa lampau, masa kini dan masa
yang akan datang.
4. Konsep Berpikir Sinkronis dan Diakronis
Konsep menerangkan dua kerangka berpikir dalam pe­
nelitian ilmu-ilmu sosial, yaitu:

3
a. Cara berpikir sinkronis
Cara ini mengamati kehidupan masyarakat secara men­
dalam berdimensi ruang. Cara ini melihat masyarakat
sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling ber­
kaitan. Menggambarkan struktur dan fungsi bagian-
bagian dalam masyarakat dalam keadaan statis. Cara
ini dipakai dalam ilmu sosial, seperti ekonomi, politik, dan
sosiologi.
b. Cara berpikir diakronis atau kronologis
Cara ini melihat kehidupan masyarakat secara me­­
manjang berdimensi waktu. Cara berpikir ini men­
jelaskan kehidupan masyarakat secara memanjang
dalam dimensi waktu. Masyarakat dipandang secara
dinamis, terus bergerak secara berkesinambungan
dari waktu ke waktu yang mempunyai hubungan sebab
akibat. Konsep berpikir diakronis atau kronologis ini
dipergunakan dalam ilmu sejarah.
5. Ilmu Bantu dalam Sejarah
• Arkheologi, ilmu bantu sejarah yang mempelajari pe­
ninggalan sejarah berupa batuan.
• Epigrafi, ilmu bantu sejarah yang meneliti peninggalan
sejarah berupa tulisan kuno.
• Numismatik, ilmu bantu sejarah yang meneliti pe­
ninggalan sejarah berupa koin, medali, dan mata uang.
• Ikonografi, ilmu bantu sejarah yang meneliti pe­
ninggalan sejarah berupa patung dan arca.
• Palaeontologi, ilmu bantu sejarah yang meneliti pe­
ninggalan sejarah berupa fosil.
• Metode karbon 14, ilmu bantu sejarah yang me­
nentukan umur benda menggunakan zat kimia.

4
• Filologi, ilmu bantu sejarah yang meneliti peninggalan
sejarah berupa naskah-naskah kuno.
• Stratigrafi, ilmu sejarah yang meneliti umur benda
berdasarkan lapisan tanah di mana benda ditemukan.
6. Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah proses mengkaji secara sis­
tematis suatu peristiwa masa lalu dalam rangka men­
dapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam,
serta makna dari peristiwa itu. Menurut Kuntowijoyo, ada
lima tahap dalam penelitian sejarah, yaitu: pemilihan topik,
pengumpulan data (heuristik), verifikasi, interpretasi, dan
penulisan (historiografi).
a. Heuristik, adalah langkah awal, yaitu dengan me­
ngumpulkan sumber-sumber sejarah.
b. Verifikasi, adalah tahap melakukan kritik terhadap
sumber-sumber sejarah tersebut.
c. Interpretasi, adalah tahap penafsiran sumber sejarah.
d. Historiografi, adalah tahap penulisan sejarah.
7. Sumber Sejarah
• Sumber benda/artefak, adalah sumber sejarah dalam
bentuk peninggalan kebudayaan.
Contoh: candi, masjid, punden berundak, benteng,
patung, ukiran, dan keramik.
• Sumber tertulis, adalah sumber yang diperoleh dari
catatan-catatan masa lalu.
Contoh: inskripsi/tulisan pada benda keras, manuskrip/
naskah yang ditulis tangan dan buku.
• Sumber lisan, adalah keterangan langsung dari orang-
orang yang mengalami peristiwa sejarah tersebut.

5
- Sumber primer, di mana sumber ini diperoleh se­
cara langsung oleh pelaku atau orang yang me­
lakukan/menyaksikan secara langsung.
- Sumber sekunder, di mana keterangan yang di­
peroleh dari pelaku sejarah atau pengarang atau
berdasarkan sumber lainnya.
8. Manfaat Sejarah
a. Edukatif (pembelajaran), dengan mempelajari ­sejarah
kita dapat menata kehidupan masa depan, meng­
ambil sebuah pelajaran, dan membuat kita untuk tidak
meng­ulangnya kembali.
b. Inspiratif, munculnya inspirasi karena melihat sejarah
yang sudah ada.
c. Rekreatif, dengan mempelajari sejarah, dapat mem-
berikan penyegaran. Misalnya, kunjungan ke tempat
bersejarah, dan lainnya.

B. PEMBABAKAN ZAMAN PRA SEJARAH

1. Pembabakan Berdasarkan Geologi/Proses


Terbentuknya Bumi
a. Masa Arkhaikum (± 2.500 juta tahun lalu)
Pada zaman ini bumi masih dalam proses pem­bentukan.
Keadaan bumi masih labil, masih me­nyerupai bola gas.
Pada masa ini belum ada ­tanda-tanda kehidupan. Zaman
ini diperkirakan sekitar 2500 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri:
• Belum ada tanda-tanda kehidupan.
• Suhu bumi masih panas.
• Batuan tertua tercatat berumur 3,8 milyar tahun.

6
b. Masa Paleozoikum (± 340 juta tahun yang lalu)
Disebut juga dengan zaman primer, masa ini ber­
langsung sekitar 500-245 juta tahun yang lalu. Kondisi
bumi walaupun belum secara menyeluruh dikatakan
sudah lebih stabil. Adanya tanda-tanda kehidupan
berupa makhluk bersel satu yang lebih dikenal dengan
nama mikroorganisme.
Ciri-ciri:
• Sudah terbentuk atmosfer dan hidrosfer.
• Sudah ada tanda-tanda kehidupan, yaitu binatang
ber sel 1.
• Disebut zaman primer (zaman pertama munculnya
kehidupan).
c. Masa Mesozoikum (± 140 juta tahun yang lalu)
Disebut juga dengan zaman sekunder, berlangsung
sekitar 140 juta tahun yang lalu. Suhu di bumi
sudah semakin stabil. Pada zaman ini didominasi
­
hewan-hewan berukuran besar (dinosaurus), se­
­
hingga disebut juga disebut jaman reptil. Pada akhir
masa ini mulai muncul jenis burung dan mamalia.
Ciri-ciri:
• Mulai muncul jenis binatang-binatang berukuran
besar.
• Sering disebut zaman jurassic.
• Sering disebut zaman sekunder (zaman kedua).
d. Masa Neozoikum (± 60 juta tahun yang lalu)
Dibagi menjadi 2, yaitu:
• Zaman tersier (zaman ketiga)
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang
lalu. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya
jenis primata, seperti kera.

7
Ciri-ciri:
- Punahnya reptil-reptil.
- Mulai munculnya primata.
- Tumbuhan mulai bervariasi.
• Zaman kuarter (zaman keempat)
Zaman ini dibagi menjadi dua kala, yaitu kala
Pleistosen/Diluvium, dan kala Holosen/Aluvium. Pada
kala Pleistosen diperkirakan manusia purba mulai
muncul dan pada kala Holosen manusia purba telah
berkembang lebih sempurna lagi, yaitu jenis Homo
Sapien dengan ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Ciri-ciri:
- Terjadi dari kala Plestosen, di mana terjadi
sekitar 600 ribu tahun yang lalu, merupakan
zaman glasial/es di mana sebagian Asia Utara,
Eropa Utara, dan Amerika Utara ditutupi es,
serta muncul manusia.
- Yang kedua adalah kala Holosen terjadi sekitar
200 ribu tahun yang lalu dan sudah muncul
manusia modern seperti sekarang.
2. Pembabakan Sejarah Berdasarkan Arkheologi atau
Penemuan-Penemuan Sejarah
Zaman ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Masa Paleolithikum (zaman batu tua)
Zaman ini ditandai dengan adanya dua kebudayaan, yaitu:
1) Kebudayaan Pacitan
2) Kebudayaan Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan tersebut:
- Kebudayaan Pacitan, peninggalan berupa kapak
genggam (chopper). Manusia pendukung: Pithe­
canthropus Erectus.

8
- Kebudayaan Ngandong, peninggalan berupa flakes,
alat dari bahan serpih, dan alat dari tulang. Manusia
pendukung: Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Pada zaman ini, alat-alat terbuat dari batu yang masih
kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut
adalah:
1) Kapak genggam, banyak ditemukan di daerah
Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat
penetak/pemotong).
2) Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa, alat
penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
3) Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu
chalcedon, yang dapat dipergunakan untuk me­
ngupas makanan.
4) Kehidupan masih food gathering atau zaman ber­
buru dan mengumpulkan makanan (berburu dan
meramu).
5) Kehidupan nomaden atau berpindah-pindah.
Alat-alat dari tulang dan flakes, termasuk hasil ke­­budayaan
Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk
berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi, dan buah-
buahan.
b. Masa Mesolithikum (batu tengah)
Zaman ini meliputi:
1) Kebudayaan Kjokken moddinger (kebudayaan
sampah dapur).
2) Kebudayaan Abre Souche Roche (kebudayaan ­dalam
gua-gua).
Ciri zaman Mesolithikum:
1) Alat-alat zaman ini hampir sama dengan zaman
Paleolithikum.

9
2) Ditemukannya bukti-bukti kerang dipinggir pantai
yang disebut “kjoken­ modinger” (sampah dapur).
Kjoken = dapur, moding = sampah.
3) Alat-alat zaman mesolithikum:
a) Kapak genggam (pebble)
b) Kapak pendek (hache courte)
c) Pipisan (batu-batu penggiling)
Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang
dibelah. Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
4) Alat-alat kebudayaan mesolithikum yang ditemu-
kan di gua-gua yang disebut “abis sous roche”
adapun alat-alat tersebut adalah:
a) Flakes (alat serpih), yaitu alat-alat kecil yang
terbuat dari batu dan berguna untuk megupas
makanan.
b) Ujung mata panah
c) Batu penggiling (pipisan)
d) Kapak
e) Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa
Alat-alat ini ditemukan di Gua Lawa, Sampung,
Jawa Timur.
Bagian penting kebudayaan mesolithikum:
1) Pebble-culture (alat kebudayaan kapak genggam)
diperoleh di kjokken­modinger atau fosil sampah
dapur dari tumpukan kerang yang telah membatu.
2) Bone-culture (alat kebudayaan dari tulang).
3) Flakes culture (kebudayaan alat serpih) didapat­
kan di abris sous roche, abris sous roche adalah
gua tempat tinggal manusia pra sejarah.

10
4) Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah
bangsa ­Papua-Melanosoid yang merupakan nenek
moyang dari bangsa papua, semang, aeta, sakai, dan
aborigin.
5) Kehidupan masih food gathering atau nomaden
tingkat lanjut.
6) Berdasarkan peninggalannya zaman ini sezaman
dengan zaman Bacson Hoabinh dari Vietnam.
7) Ditemukan gua leang-leang di Sulawesi Selatan.
c. Masa Neolithikum (zaman batu muda)
Pada zaman ini terdapat dua kebudayaan, yaitu:
1) Kebudayaan kapak persegi; dan
2) Kebudayaan kapak lonjong.
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah
dihaluskan. Contoh alat tersebut adalah:
1) Kapak persegi, misalnya: beliung, pacul dan torah
untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan
Kalimantan.
2) Kapak bahu, sama seperti kapak persegi, hanya
di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi
­leher. Hanya ditemukan di Mihahasa.
3) Kapak lonjong, banyak ditemukan di Papua, Seram,
Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak.
4) Perhiasan (gelang dan kalung dari batu yang ­indah)
ditemukan di Jawa Barat.
5) Pakaian (dari kulit kayu).
6) Tembikar (periuk belanga), ditemukan di dae­rah
Sumatera, Jawa, Sumba.
7) Adanya perubahan dari food gathering ke food
producing (revolusi neolithik).

11
8) Adanya perubahan dari nomaden ke sedenter.
Manusia pendukung kebuda­ yaan Neolithikum adalah
bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia bermigrasi
ke Indonesia pada 2000 SM disebut juga bangsa Proto
Melayu (Melayu Tua).
d. Masa Megalithikum
Kebudayaan megalithikum muncul pada zaman Neo­­
lithikum dan berkembang semakin pesat pada zaman
kebudayaan logam. Pada zaman ini sudah mengenal
religi yang kompleks dan sudah mengenal bergotong-
royong. Hasil kebudayaan zaman mega­lithikum sebagai
berikut:
1) Menhir, adalah tugu batu yang didirikan sebagai
tempat pemujaan untuk memperingati arwah
­nenek moyang.
2) Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat
sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang,
yang digunakan untuk kuburan.
3) Sarkofagus atau keranda, bentuk seperti lesung
yang mempunyai tutup.
4) Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu ­besar
yang masing-masing ­ papan batunya lepas satu
sama lain.
5) Punden berundak-undak, bangunan tempat pe­
mujaan yang tersusun ber­tingkat-tingkat.
6) Benda-benda peninggalan tersebar di Nias, Sumatera
Selatan, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Sumba, dan
Flores.

12
e. Masa Perundagian (logam)
Zaman ini terbagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman
perunggu dan zaman besi.
• Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di
Indonesia disebutkan berikut ini:
1) Kapak corong (kapak perunggu), banyak di­temukan
di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, S ­ulawesi, Ke­
pulauan Selayar, dan Papua. Ke­gunaan sebagai alat
perkakas.
2) Nekara perunggu berbentuk berumbung pe­
runggu yang berpinggang atau mirip ­ seperti
­dandang yang ditelungkupkan. Berfungsi sebagai
alat bunyi-bunyian atau genderang perunggu
yang dibunyikan saat upacara ke­agamaan, pe­
ngantar roh, dan upacara meminta hujan. B ­ anyak
ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali,
­Sumbawa, Rote, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei.
3) Moko berbentuk seperti nekara namun ­dengan
ukuran yang lebih kecil dan ramping, Moko b
­ anyak
ditemukan di daerah kepulauan Alor. Moko ber-
fungsi sebagai mas kawin.
4) Bejana perunggu, bentuknya mirip gitar S ­ pa­nyol
tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di ­Madura
dan Sumatera.
5) Arca-arca perunggu, banyak ditemukan di
Bang­kinang (Riau), Lumajang ­(Jatim), dan B­ ogor
(Jabar).
6) Perhiasan/manik-manik: gelang, anting-anting,
kalung, dan cincin.

13
Kebudayaan perunggu sering disebut juga sebagai
kebudayaan Dongson-Tongkin, Tiongkok Selatan
sesuai dari tempat asalnya.
Ciri-ciri:
- Sudah mengenal pembagian kerja.
- Benda-benda terbuat dari logam.
- Mengenal teknik pembuatan logam, antara lain
acire perdue (lilin hilang) dan bivalve (setangkap).
- Benda peninggalan setipe dengan kebudayaan
Dongson.
• Zaman Besi
Zaman besi adalah zaman ketika orang sudah dapat
melebur bijih besinya untuk dituang menjadi alat-
alat yang diperlukan. Oleh karena itu, membutuhkan
suhu yang sangat panas untuk melebur bijih besi,
maka alat-alat yang dihasilkanpun lebih sempurna.
Benda-­benda hasil peninggalan zaman besi tidak
begitu banyak karena alat-alat tersebut telah
berkarat dan hancur. Adapun alat-alat dari tradisi
besi yang banyak ditemukan antara lain:
- mata panah - cangkul
- mata pisau - tongkat
- mata sabit - gelang besi
- mata pedang
Daerah ditemukannya alat-alat ini adalah di Bogor,
Wonosari, Ponorogo, dan Besuki. Zaman besi me­
nandakan zaman terakhir dari zaman pra aksara.

14
3. Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia
Nama Jenis Manusia Keterangan
Lapisan Purba
Tanah
(Zaman)
Holosen Homo Sapiens • Manusia
sebenarnya.
Pleistosen Homo • Ditemukan oleh
Atas Wajakensis Von Rietschoten
(lapisan (1889).
Ngandong) • Lebih banyak
ciri manusianya
dibanding
Pithecanthropus.
• Diperkirakan nenek
moyang penduduk
asli Australia.
Homo Soloensis • Ditemukan oleh
Von Koenigswald
dan F. Weidenrich
(1931-1934) di
lembah Bengawan
Solo.
Pleistosen Pithecanthropus • Ditemukan oleh E.
Tengah Erectus Dubois.
(lapisan • Volume otaknya
Trinil) 900 cc.
• Tinggi 165-180 cm.
• Ditemukan di Trinil,
Ngawi, Jawa Timur.

15
Pleistosen Pithecanthropus • Ditemukan oleh
Atas Robustus Von Koenigswald
(lapisan di Jetis, lembah
Jetis) Bengawan Solo.
Pithecanthropus • Ditemukan oleh Von
Mojokertensis Koenigswald.

Meganthropus • Manusia tua dari


Paleojavanicus Jawa.

C. ASAL-USUL BANGSA INDONESIA

Nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli berasal


dari rumpun Austronesia. Mereka berasal dari Yunan (China
Selatan) yang dikenal sebagai bangsa Melayu. Penyebaran
nenek moyang diperkirakan melalui dua gelombang.
Gelombang pertama ialah Melayu Tua (Proto Melayu) sekitar
2000 SM dan gelombang yang kedua ialah Melayu Muda
(Deutro Melayu) sekitar 500 SM. Berbagai ahli sejarah
mengajukan beberapa kemungkinan mengenai latar belakang
masuknya bangsa-bangsa ke wilayah nusantara, antara lain:
kekurangan bahan makanan, kerusakan lingkungan di daerah
asal, terdesak oleh pendatang baru, peperangan, bencana
alam, dan lain-lain.

1. Bangsa Melanesia (Papua Melanosoide)


• Berasal dari Yunan China Selatan.
• Perpindahan kurang lebih 2500 SM – 2000 SM.
• Jalur perpindahan:
- Lewat pulau Formosa, Filipina, Malaysia, Indonesia
bahkan sampai ke Pulau Madagaskar dan pulau-
pulau di lautan Pasifik. Bangsa ini adalah bangsa
yang handal sebagai pelaut.

16
• Kajian tentang persebaran bangsa Austronesia banyak
dilakukan oleh para ahli, diantaranya:
- Prof. Dr. H. Kern, melakukan penelitian tentang
penyebaran manusia yang didasarkan pada per­
bandingan bahasa.
- Von Heine Geldern, berdasarkan kebudayaan kapak
persegi.
- Hornell, melakukan penyelidikan melalui peng­
gunaan perahu bercadik.
• Corak kehidupan mereka adalah bercocok tanam
dengan cara berladang.
• Bangsa ini membawa budaya Mesolithikum atau zaman
batu tengah.

2. Bangsa Proto Melayu


• Sesudah bangsa Melayu Austronesia, gelombang
per­­­­pindahan berikutnya adalah bangsa Proto Melayu
(Melayu Tua).
• Perpindahan terjadi kurang lebih 2000 SM - 500 SM,
yaitu pada zaman Neolithikum (zaman batu baru).
• Corak kehidupannya sudah menetap, berternak, ber­
cocok tanam dengan cara mengolah tanah secara
sederhana.
• Alat yang dipakai adalah kapak persegi dan kapak
lonjong. Kapak persegi memiliki daerah persebaran
di Indonesia bagian barat, sedangkan kapak lonjong
memiliki daerah persebaran di Indonesia bagian timur.
• Arah persebaran dari daratan Asia Tenggara ber­
pencar mendiami Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,
Sulawesi sampai ke Nusa Tenggara.

17
3. Bangsa Deutro Melayu
• Gelombang berikutnya adalah perpindahan bangsa
Deutro Melayu (Melayu Muda). Perpindahan terjadi
kurang lebih 500 SM – 150 SM.
• Bangsa ini adalah bangsa pendukung kebudayaan
Dongson yang berasal dari Vietnam sebelah utara.
• Peninggalannya berupa:
- Nekara, ditemukan di pulau Bali, Selayar, Sumatera,
dan sebagainya.
- Moko, ditemukan di kepulauan Nusa Tenggara
(Pulau Alor).
- Candrasa dan alat-alat perunggu lainnya.
• Bangsa ini juga sudah mengenal alat-alat berbahan
besi. Nenek moyang bangsa Deutro Melayu sudah
mengenal tanaman padi dan teknik bersawah. Bangsa
Deutro Melayu diperkirakan menjadi nenek moyang
bagi sebagian besar penduduk Indonesia pada masa
sekarang, diantaranya suku bangsa Jawa, Sunda,
Minang, Bugis, Bali, dan lain-lain.

18
LATIHAN SOAL
1. SOAL
1. UTBK 2019
Pemeriksaan terhadap sampul kertas, dan tinta sebuah
dokumen sejarah dilakukan pada tahap ….
A. Kritik intern D. Historigrafi
B. Kritik ekstern E. Heuristik
C. Interpretasi

2. SOAL
1. SIMAK UI 2019
Kepercayaan animisme masyarakat praaksara Indonesia
ditandai dengan adanya ….
A. Tradisi penyembahan tugu batu berupa obelisk.
B. Kepercayaan terhadap dewa-dewa.
C. Menganut konsep Dewa Raja.
D. Tata cara penguburan mayat dengan menggunakan
waruga.
E. Tata cara upacara Galungan.

3. SOAL
1. UTBK 2019
Pendidikan di Indonesia pasca kemerdekaan 1945 bersifat
lebih egaliter yang disimbolkan dengan pemakaian se­
ragam yang sama, dibandingkan dengan masa Hindia
Belanda yang bersifat diskriminatif. Dalam konsep waktu
sejarah, bidang pendidikan ini menunjukkan adanya ….
A. keberlanjutan D. perubahan
B. kesinambungan E. perkembangan
C. kronologis

19
4. SOAL
1. UTBK 2019
Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah mempunyai tahapan-
tahapan baku dalam penelitian. Hal itu membuktikan
bahwa sejarah mempunyai ….
A. metode D. teori
B. metodologi E. objek
C. perspektif

5. SOAL
1. UTBK 2019

Benda di atas merupakan warisan peninggalan manusia


praaksara pada zaman ….
A. Megalithikum D. Mesolithikum
B. Neolithikum E. Paleolithikum
C. Batu madya

6. SOAL
1. UM UGM 2018
Fosil penemuan Eugene Dubois di Trinil Ngawi tahun 1890
disebut dengan Pithecanthropus erectus merupakan ….
A. Manusia kera yang sudah hidup menetap.
B. Manusia kera yang sudah bisa berjalan tegak.
C. Sejenis kera yang memiliki fisik seperti manusia.
D. Manusia kera yang lebih maju dibanding spesies lainnya.
E. Sejenis manusia yang memiliki volume otak dan ke­
pandaian seperti kera.

20
7. SOAL
1. SBMPTN 2018
Ciri manusia purba adalah hidup berpindah-pindah dan
berkelompok untuk mengumpulkan makanan (food
gathering).
SEBAB
Untuk mencari bahan makanan, manusia purba mem­
buat peralatan dari batu, kayu, dan tulang.

8. SOAL
1. SIMAK UI 2018
Di negara-negara industri, penulisan sejarah sosial
pada awalnya lebih memfokuskan penulisan sejarah
mengenai ….
A. Kehidupan para pengusaha yang berhasil dalam
bisnis dan usahanya.
B. Jatuh bangunnya sebuah perusahaan pada awal
Revolusi Industri.
C. Kehidupan buruh dan keluarga serta tempat mereka
bekerja.
D. Pengadaan modal usaha sehingga tampak sebagai
sebuah sejarah ekonomi.
E. Perkembangan kapitalisme dan penerapan­nya dalam
dunia industri.

9. SOAL
1. SBMPTN 2018
Pelaku sejarah memiliki peran penting dalam penelitian
sejarah karena ….
A. Pelaku sejarah adalah orang yang terlibat langsung
dalam peristiwa sejarah.
B. Kesaksian pelaku sejarah menjadi satu satunya sumber
primer dalam penelitian sejarah.
C. Pelaku sejarah selalu ingin menonjolkan perannya
dalam sejarah.

21
D. Ingatan pelaku sejarah mengenai peristiwa yang di­
alami selalu benar.
E. Pelaku sejarah merupakan satu satunya informan
dalam penelitian sejarah.

10. SOAL
1. SBMPTN 2017
Kebudayaan Megalitik berupa dolmen dan menhir
merupakan petunjuk bahwa….
A. Masyarakat di Nusantara belum mengenal cara
ber­cocok tanam.
B. Masyarakat di Nusantara sudah memiliki tradisi pe­
mujaan terhadap roh nenek moyang.
C. Kedua peninggalan tersebut merupakan alat ber­
cocok tanam.
D. Dolmen dan menhir adalah alat untuk berburu.
E. Masyarakat sudah mengenal rumah permanen.

11. SOAL
1. SBMPTN 2017
Titik temu antara ilmu sejarah dan ilmu sosial terletak
pada subjek kajiannya, yaitu ….
A. Peristiwa-peristiwa yang dialami manusia.
B. Konsep-konsep masyarakat modern.
C. Manusia dalam kehidupan sosial.
D. Teori-teori ilmu sosial.
E. Literatur-literatur tradisional.

12. SOAL
1. SBMPTN 2017
Paleografi merupakan ilmu bantu yang penting bagi
sejarawan dalam membaca sumber-sumber yang berupa
….
A. Arsip kuno yang ditulis tangan.
B. Arsip-arsip yang diketik.

22
C. Arip-arsip yang menyerupai sandi.
D. Puing-puing artefak
E. Uang koin kuno

13. SOAL
1. SBMPTN 2016
Berikut ini adalah unsur budaya peninggalan orang-­
orang Portugis dibeberapa daerah di Indonesia.
1) Musik keroncong.
2) Pakaian prajurit di keraton Yogyakarta dan Sura­karta.
3) Nama-nama keluarga Maluku.
4) Kesenian tanjidor di Betawi.

14. SOAL
1. UM UGM 2016
Kebudayaan Dongson adalah kebudayaan logam yang
menghasilkan alat logam yang dibuat dengan cara bivalve
dan a cire perdue.
SEBAB
Kebudayaan Dongson diambil dari salah satu nama
daerah di Tonkin, Asia Tenggara yang disebut dengan
nama kebudayaan Dongson.

15. SOAL
1. SBMPTN 2015
Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode
sejarah yang bentuk kegiatannya berupa ….
A. Perbandingan sumber sejarah.
B. Pemilihan sumber sejarah.
C. Penelusuran sumber sejarah.
D. Penafsiran terhadap fakta sejarah.
E. Penulisan kembali peristiwa sejarah.

23
PEMBAHASAN
1. Pembahasan:
1.
Tahapan penelitian sejarah melalui 4 tahapan:
a. Heuristik: pengumpulan sumber yang terdiri atas 2
jenis, yaitu:
• Berdasarkan cara: primer (sumber berasal dari
pelaku) dan sekunder (sumber berasal dari
saksi).
• Berdasarkan bentuk: artefak (benda yang
digunakan), lisan (cerita rakyat/folklore), tulisan
(peninggalan aksara seperti: yupa, prasasti,
dokumen, surat, buku harian, dan seterusnya).
b. Verifikasi: kritik sumber yang terdiri dari kritik
ekstern (luar) yang bertujuan mengkritis sumber
yang didapat melalui tahapan awal, seperti: cover
buku, tahun terbit, kop surat, biodata; dan kritik
intern (dalam) yang mengkritisi bagian lebih
mendalam dari sumber, seperti: EYD, tes DNA.
c. Interpretasi: pemaknaan (merekonstruksi kembali/
menyusun semua sumber yang sudah didapatkan
agar dapat menceritakan sebuah kisah).
d. Historiografi: penulisan hasil penelitian sejarah.
Jawaban: B

24
2. Pembahasan:
1.
Ingat! Ingat!
Masa Megalitikum (zaman batu besar) terdapat 3
jenis bentuk kepercayaan yang dianut, yaitu:
a. Animism yaitu percaya pada roh nenek moyang.
Hal ini dapat terlihat dari adanya dolmen, menhir,
pandhusa yang digunakan untuk meletakkan
sesaji untuk roh nenek moyang.
b. Dinamisme yaitu percaya pada benda-benda.
Hal ini terlihat dari adanya jimat, menhir, dan
candrasa yang digunakan sebagai alat upacara.
c. Totemisme yaitu percaya pada binatang. Hal
ini terlihat dari kebiasaan mengkeramatkan
lukisan-lukisan binatang di dalam gua-gua.

Jadi, kepercayaan animisme masyarakat pra­ aksara


Indonesia ditandai dengan adanya tata cara penguburan
mayat dengan menggunakan waruga (makam leluhur
orang Minahasa).
Jawaban: D

3. Pembahasan:
1.
Ingat! Ingat!
Sejarah adalah peristiwa manusia pada masa
lampau yang dibatasi waktu dan tempat, serta
menimbulkan perubahan di masyarakat.
Pendidikan di Indonesia pada pasca kemerdekaan
bersifat egaliter dengan seragam yang sama.
Sementara pada masa Hindia Belanda bersifat
diskriminatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pendidikan mengalami perubahan. Dengan perubahan
tersebut semua siswa menggunakan seragam yang

25
sama, hak dan kewajibannya sama. Tidak melihat
asal-usul dan latar belakang siswa. Adanya perubahan
inilah yang menjadi salah satu kajian penting dalam ilmu
sejarah.
Jawaban: D

4. Pembahasan:
1.
Adanya tahapan-tahapan baku dalam penelitian me­
nunjukkan bahwa sejarah mempunyai metode sejarah.
Metode sejarah adalah pedoman-pedoman baku yang
digunakan oleh para sejarawan untuk merekonstruksi
peristiwa sejarah.
Metode sejarah memiliki tahapan-tahapan:
a. Heuristik, merupakan tahap pengumpulan sumber-
sumber sejarah
b. Verifikasi, tahap dimana sumber sejarah mengalami
pengujian dengan cara melakukan kritik sumber, baik
kritik eksternal ataupun kritik internal.
c. Interpretasi, penelaahan fakta-fakta sejarah dengan
menafsirkan peristiwa berdasarkan sumber-sumber
atau fakta-fakta sejarah yang ada.
d. Historiografi, tahap penulisan sejarah menjadi suatu
rekonstruksi peristiwa sejarah.
Jawaban: A

5. Pembahasan:
1.
Ingat! Ingat!
Kebudayaan neolithikum (batu baru) ditandai dengan
adanya kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.

Gambar tersebut merupakan gambar kapak lonjong,


benda peninggalan zaman prasejarah pada masa neo­
lithikum atau kebudayaan batu baru.

26
Kapak lonjong sering disebut dengan neolithikum
Papua. Hal ini disebabkan peninggalan tersebut banyak
ditemukan di bagian timur wilayah Indonesia, seperti
Papua, Seram, Tanimbar, dan Minahasa.
Jawaban: B

6. Pembahasan:
1.
Pithecanthropus Erectus adalah manusia purba berasal
dari bahasa Latin yang artinya Phithecos yaitu kera,
Anthropus artinya manusia, Erectus berarti berdiri
tegak. Jadi, Pithecanthropus Erectus artinya manusia
kera yang berjalan tegak.
Jawaban: B

7. Pembahasan:
1.
Corak kehidupan manusia praaksara adalah berburu
dan mengumpulkan makanan (food gathering) dan
berpindah-pindah atau nomaden. Karena manusia pada
masa pra­aksara cenderung belum mampu mengolah
makanan sendiri maka hal tersebut membuat corak
kehidupannya menjadi nomaden atau berpindah-pindah
dalam periode waktu yang sangat cepat.
Pada zaman ini, untuk mencari bahan makanan, manusia
purba membuat peralatan dari batu, kayu, dan tulang.
Pertanyaan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak
menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Jawaban: B

8. Pembahasan:
1.
Ingat! Ingat!
Historiografi adalah proses penulisan kembali sejarah
setelah melalui tahapan penelitian melalui metodologi
yang ada.

27
Pada awal abad 18, Revolusi Industri menandai
terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir
setiap aspek kehidupan sehari-hari dipe­ ngaruhi oleh
Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan
pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang
berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-
rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia
meningkat lebih dari enam kali lipat. Sehingga tampak
revolusi industri sebagai sebuah sejarah ekonomi.
Jawaban: C

9. Pembahasan:
1.
Pelaku sejarah bisa dijadikan sebagai sumber primer
dalam penelitian sejarah, karena pelaku sejarah adalah
orang yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah
atau menyaksikan peristiwa sejarah. Namun tahap
ini memerlukan ketelitian untuk menentukan sumber
yang akan diwawancarai. Oleh karena itu, perlu untuk
dilakukannya Verifikasi sebelum menentukan sumber
yang akan diwawancarai.
Jawaban: B

10. Pembahasan:
1.
Benda-benda peninggalan zaman Megalithikum me­
miliki beberapa fungsi, di antaranya:
(1) Untuk Pemujaan
a. Menhir atau tugu yang berbentuk tiang.
b. Arca atau patung yang masih kasar.
c. Punden berundak atau bangunan ber­susun.
(2) Untuk jenazah/mayat
a. Peti kubur batu, tempat jenazah yang tidak ada
tutupnya.

28
b. Waruga, berbentuk kotak seperti kubus yang
punya atap limasan. Banyak ter­dapat di Minahasa.
(3) Untuk meletakkan sesaji → dolmen/meja batu.
Trik Praktis:
MEGA kenal Ani dan Dina
Zaman Megalithikum memiliki ciri khas sudah me­
ngenal kepercayaan yaitu Animisme dan Dinamisme.

Jawaban: B

11. Pembahasan:
1.
Titik temu antara ilmu sejarah dan ilmu sosial
terletak pada subjek kajiannya, yaitu manusia dalam
kehidupan sosial. Peristiwa sejarah adalah peristiwa
yang menyangkut manusia, tetapi harus unik, besar
pengaruhnya, dan abadi. Dalam ilmu sosial subjek
kajiannya adalah manusia dalam interaksi sosialnya
atau dalam hubungan sosialnya. Ilmu sosial lebih
menekankan pada struktur. Struktur sosial dalam
masyarakat yang melebar dalam ruang atau bersifat
sinkronis. Sedangkan sejarah bersifat diakronis.
Jawaban: C

12. Pembahasan:
1.
Dalam bahasa Yunani paleos berarti tua, sedangkan
grafien berarti tulisan, paleografi merupakan ilmu
bantu sejarah yang mempelajari tulisan-tulisan kuno.
Paleografi bertujuan untuk menerangkan perubahan
bentuk tulisan dari masa ke masa.
Jawaban: A

29
13. Pembahasan:
1.
Peninggalan budaya Portugis di Indonesia:
- Musik keroncong terutama di Betawi yang terkenal
keroncong Morisco. (1)
- Nama-­nama keluarga di Maluku, seperti De Fretes,
Depereira dan lain-lain. (3)
Jawaban: B

14. Pembahasan:
1.
Kebudayaan Dongson adalah kebudayaan yang dibawa
oleh bangsa Deutro Melayu. Kebudayaan ini berasal dari
Tonkin di daerah Vietnam Utara, Asia Tenggara.
Kebudayaan Dongson adalah kebudayaan logam yang
menghasilkan alat logam yang dibuat dengan cara
bivalve (setangkap) dan a cire perdue (lilin hilang).
Jadi, pertanyaan benar, alasan benar, tetapi keduanya
tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat.
Jawaban: B

15. Pembahasan:
1.
Langkah-langkah dalam metode sejarah:
a. Heuristik yaitu tahap penelusuran sumber sejarah.
b. Verifikasi/kritik yaitu tahap pengujian ter­hadap sumber
sejarah.
c. Interpretasi yaitu tahap penafsiran sumber.
d. Historiografi yaitu penulisan kembali peris­tiwa sejarah.
Jawaban: E

30
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk

2. Instagram Soal dan Info Tryout UTBK


@theking.education
@video.trik_tpa_tps
@pakarjurusan.ptn

3. DOWNLOAD BANK SOAL


www.edupower.id
www.theking-education.id

4. TOKO ONLINE ORIGINAL


SHOPEE, nama toko: forumedukasiocial

5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com

WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005

Anda mungkin juga menyukai