Anda di halaman 1dari 18

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

II.1
PENELITIAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN PADA WILAYAH
PERTAMBANGAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI
UTARA

Ridwan Arief, Suhandi, Candra Putra


Kelompok Penyelidikan Konservasi dan Unsur Tanah Jarang

SARI

“Lokasi penelitian berada di wilayah zonasi struktur berarah barat laut-tenggara, berperan sebagai kon-
trol struktur terhadap adanya mineralisasi logam. Keadaan geologi didominasi oleh jenis batuan vulkanik
berumur tua (Formasi Latimojong), diintrusi oleh berbagai jenis batuan beku diantaranya diorit, granodi-
orit, sienit dan granit. Jenis batuan berupa skarn terbentuk secara lokal berkaitan erat dengan mineralisasi
bijih besi. Struktur patahan diperkirakan jenis patahan geser berarah timur laut-tenggara, dan beberapa
patahan lokal yang membentuk sudut 30° terhadap patahan geser tersebut.

Mineralisasi logam yang paling potensial disana yaitu galena, bijih besi, emas, dimana kadar galena
memperlihatkan nilai antara 7,11% hingga 39,77% jenis mineral logam ini sebagian sudah ditambang.
Bijih besi mengandung Fe total antara 28,62%-64,67%, di daerah Kecamatan Tapango telah dilakukan
pemboran uji dihasilkan cadangan 5 juta ton (PT. ISCO Polman Resources, 2009). Cebakan emas dite-
mukan di wilayah Kecamatan Mapilli, berupa urat kuarsa dengan kadar antara 1.0 gr/t dan 2,3 gr/t,
tebal urat antara 0,15m –3,4m. Endapan pasir besi hasil analisisnya tidak menarik ditemukan di wilayah
Kecamatan Binuang, sedangkan mineral non logam ditemukan berupa kaolin, perlit, batugamping, lem-
pung hitam, mika dan gypsum, dimana seluruh mineral non logam tersebut belum dimanfaatkan oleh
penduduk setempat maupun perusahaan.

Belum adanya pemanfaatan bahan galian logam maupun non logam di wilayah ini, disebabkan beberapa
kendala antara lain masalah transportasi, pembebasan lahan dan kurangnya minat perusahaan besar
yang menginvestasikan dananya untuk kegiatan tambang di Kabupaten Polewali Mandar. ’’

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Di wilayah Kabupaten Minahasa Utara pada saat


PENDAHULUAN
ini beroperasi Kontrak Karya (KK) PT. Meares
Soputan Mining (MSM) & PT. Tambang Tondano
Latar Belakang
Nusajaya (TTN). Pada saat ini kedua perusahaan
kontrak karya tersebut melakukan kegiatan
Bahan galian sebagai karunia Tuhan Yang Maha
eksplorasi dan eksploitasi emas di wilayah ini,
Esa merupakan sumber daya alam yang tak
khusus untuk PT. MSM pada saat ini sedang
terbarukan dan jumlahnya terbatas sehingga
melakukan konstruksi tambang di daerah Toka
pengelolaannya harus dilakukan secara bijak-
Tindung disamping kegiatan eksplorasi lainnya
sana, efektif dan efisien agar diperoleh manfaat
untuk mengetahui daerah prospek di luar daerah
yang optimal dan berkelanjutan bagi kepentin-
Toka Tindung.
gan rakyat secara luas. Untuk mewujudkan hal
tersebut perlu penerapan kaidah-kaidah kon-
Di daerah Tatelu yang masih merupakan wilayah
servasi bahan galian secara benar dan sistematis
eksplorasi PT. TTN saat ini terdapat kegiatan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pertambangan emas rakyat secara ilegal. Keg-
pengawasan pada setiap kegiatan pengusahaan
iatan penambangan di wilayah ini berlangsung
bahan galian mulai dari penyelidikan umum,
sejak tahun 1985 sampai sekarang dan dilaku-
eksplorasi, penambangan, pengangkutan dan
kan oleh masyarakat setempat dan warga
pengolahan/pemurnian, sampai kepada penutu-
pendatang. Proses pengolahan emas secara
pan tambang dan penanganan lingkungan.
tradisional yang diterapkan di daerah ini meng-
gunakan teknologi sederhana dengan merkuri
Kegiatan usaha pertambangan bahan galian
sebagai bahan penangkap emas melalui proses
dilakukan untuk mendapatkan manfaat yang
amalgamasi. Proses penangkapan ini cenderung
sebesar-besarnya dari bahan galian tersebut
berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar
dan pada umumnya tidak melakukan upaya
karena pada setiap tahapan proses memung-
penanganan bahan galian lain dan mineral
kinkan terjadi degradasi logam berat yang ada,
ikutan sehingga tidak memperoleh nilai tam-
sehingga dikhawatirkan dapat mencemari ling-
bah suatu bahan galian lain dan mineral ikutan
kungan.
yang berada pada wilayah pertambangannya.
Untuk mendorong penerapan kaidah konservasi
Dalam rangka mengetahui potensi bahan galian
pada wilayah pertambangan termasuk kegia-
lain dan mineral ikutan yang terdapat di wilayah
tan penambangan yang dilakukan oleh rakyat,
pertambangan tersebut dilakukan kegiatan
perlu dilakukan upaya optimalisasi manfaat
penelitian bahan galian dan mineral ikutan yang
bahan galian lain dan mineral ikutan yang ter-
terdapat di wilayah pertambangan di Kabu-
dapat di wilayah pertambangan tersebut secara
paten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
bijaksana dan berwawasan lingkungan untuk
Kegiatan ini dibiayai dari dana Daftar Isian Pelak-
menunjang kesejahteraan masyarakat sebagai
sanaan Anggaran (DIPA) Pusat Sumber Daya
salah satu upaya peningkatan pendapatan dan
Geologi Tahun Anggaran 2011.
perekonomian daerah dan nasional.

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Minahasa terhitung tinggi yaitu 4.188 mm perta-


Maksud dan Tujuan
hun dan jumlah curah hujan mencapai 195 hari.
Suhu pesisir pantai agak tinggi, namun di daerah
Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk men-
pegunungan temperatur menunjukkan 26-27oC
gumpulkan data potensi sumber daya cadangan
pada musim hujan. Sebagian besar Sulawesi
bahan galian lain/mineral ikutan pada wilayah
Utara merupakan hutan dimana hutan hujan
pertambangan yang terdapat di Kabupaten Mina-
dataran rendah mendominasi wilayah ini.
hasa Utara.

Pada umumnya masyarakat Minahasa Utara


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi
bermatapencaharian di bidang pertanian dan
bahan galian lain/mineral ikutan pada wilayah
perkebunan. Di bidang perkebunan yang pal-
pertambangan agar dapat dikelola dan diman-
ing dominan adalah perkebunan kelapa (cocos
faatkan secara lebih optimal dan hasil kegiatan
nucivera) yang telah dikerjakan sejak Zaman
ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
Portugis. Masyarakat di beberapa wilayah
bagi penetapan kebijakan konservasi bahan
pesisir bermatapencaharian sebagai nelayan.
galian di Kabupaten Minahasa Utara.
Disamping pertanian dan perkebunan, juga
dikembangkan perikanan darat seperti yang
Lokasi Penelitian dan Kesampaian Dae-
tedapat di Kecamatan Dimembe dan peternakan
rah
sapi.

Daerah penelitian terletak di bagian timur Kota


Manado, secara administratif daerah penelitian
termasuk dalam Kabupaten Minahasa Utara,
GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN
Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis dae-
rah penelitian terletak antara 124°52¢ - 125°11¢
Geologi
BT dan 01°22¢ - 01°45’ LU. Peta lokasi kegiatan
dapat dilihat pada Gambar 1.
Secara regional, geologi daerah Kabupaten
Minahasa Utara disusun oleh satuan-satuan bat-
Untuk mencapai daerah penelitian dapat meng-
uan dengan urutan stratigrafi dari yang berumur
gunakan jalur penerbangan Jakarta – Manado
tua ke muda, sebagai berikut :
dan selanjutnya menggunakan kendaraan roda
empat menuju daerah penelitian.
Batuan Gunung Api (Tmv), terdiri dari breksi,
lava dan tufa, lava bersifat andesit –basal, breksi
Demografi, Iklim dan Tataguna Lahan
berbutir sangat kasar, berkomposisi andesit,
sebagian bersifat konglomerat, mengandung
Iklim daerah Minahasa terpengaruh oleh angin
sisipan tufa, batupasir, batulempung dan lensa
Muson. Pada bulan September sampai April,
batugamping, di beberapa tempat terdapat retas
bertiup angin pembawa hujan lebat. Bulan Mei
andesit, berumur Miosen Tengah.
sampai November bertiup angin selatan ke
barat laut. Curah hujan di daerah pedalaman

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Breksi dan Batupasir (Tps), terutama breksi-kon- terdapat di sebuah jalur endapan volkanik yang
glomerat kasar, berselingan dengan batupasir termineralisasi kuat dan daerah intrusi yang
halus hingga kasar, batulanau dan lempung, kuat mengikuti Jalur Magmatik Mindano Timur
berumur Pliosen. – Sulawesi. Jalur awal Miosen – Kuarter tersebut
terbentuk oleh tumbukan ke arah barat terhadap
Tufa Tondano (Qv), berupa produk klastik gunung lempeng bagian timur Asia Tenggara (Carlile dan
api terutama berkomposisi andesit, menyudut- Mitchell, 1994).
menyudut tanggung, banyaknya batuapung,
batuapung lapili, breksi, ignimbrit sangat padat, Cebakan emas terbentuk dalam lapisan andesit
berstruktur aliran, berumur Kuarter. volkanik berumur Miosen akhir – Pliosen yang
tertutup lapisan tepra Kuarter dan endapan vol-
Endapan Danau dan Sungai (Qs), terdiri dari kanik. Andesit porfiritik sebagai batuan penyusun
pasir, lanau, konglomerat dan lempung napa- utama. Keseluruhan endapan emas terdapat di
lan, perselingan lapisan pasir lepas dan lanau, atau dekat dengan struktur yang secara regional
lapisan berangsur, setempat silang siur, beru- membentang arah utara ke baratlaut yang dike-
mur Kuarter. tahui dari pencitraan SPOT, SLAR dan foto udara.
Penyebaran dan sifat geologi dari semua jenis
Aluvial (Ql), merupakan endapan termuda hasil urat dan endapan emas secara keseluruhan
erosi dan pengendapan yang masih berlangsung hampir sama.
sampai sekarang, berupa kerikil, pasir dan lem-
pung. Peta geologi regional daerah penelitian Hasil penyelidikan PT. MSM dan PT. TTN telah
dapat dilihat pada Gambar 2. menemukan adanya cadangan bijih, mulai dari
cebakan bijih Toka Tindung dan cebakan-ceba-
Pertambangan kan lainnya. Cebakan bijih emas Toka Tindung
terdapat dalam andesit volkano klastik, andesit
Di daerah Minahasa Utara beroperasi Kontrak dan breksi, yang mencakup dua zona sejajar urat
Karya (KK) PT. Meares Soputan Mining (MSM) belalit yang telah termineralisasi, yang memben-
& PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN), kegia- tang dari utara-timur laut ke selatan-barat laut
tan ke dua perusahaan tersebut saat ini dalam dan dikenal sebagai urat Ako dan sistem urat
proses konstruksi. Di daerah Tatelu yang masih bagian Barat. Masing-masing memiliki lebar 20
merupakan wilayah eksplorasi PT. TTN saat ini m hingga 50 m dengan panjang lebih dari 1.200
terdapat kegiatan pertambangan emas rakyat m.
secara ilegal. Peta wilayah kontrak karya ke dua
perusahaan tersebut dapat dilihat pada Gambar Setiap urat belalit kuarsa memiliki kisaran ket-
3. ebalan mulai dari beberapa milimeter hingga
beberapa meter, yang terutama terdiri dari silika
Mineralisasi Emas kalsedon, mikro kristalin dan kuarsa berbutir
halus (kurang dari 10 mikron) yang terkandung
Wilayah Kontrak Karya PT. MSM dan PT. TTN dalam kuarsa dan adularia. Tambang Toka Tind-

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

ung diklasifikasikan sebagai cebakan emas tipe pertambangan di Kabupaten Minahasa Utara
epithermal sulfida rendah. yaitu : emas, kaolin, mangan, batugamping,
andesit dan pasir.
Bahan Galian Lain dan Mineral Ikutan di
Wilayah Pertambangan Emas Emas dan Mineral Ikutannya

Seperti diketahui di Kabupaten Minahasa Utara Seperti telah disebutkan di atas di daerah penel-
terdapat 2 Wilayah Kontrak Karya (KK) yaitu PT. itian terdapat 2 wilayah kontrak karya yaitu PT.
Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Tambang MSM dan PT. TTN. Hasil penelitian di kedua
Tondano Nusajaya (TTN). Wilayah Kontrak Karya wilayah tersebut menunjukan adanya beberapa
tersebut meliputi hampir 2/3 dari wilayah Kabu- prospek emas seperti di Toka Tindung, Batupan-
paten Minahasa Utara. gah dan Tatelu.

Kedua perusahaan tersebut sedang melaku- Di wilayah Toka Tindung PT. MSM sedang
kan kegiatan eksplorasi dan konstruksi untuk melakukan aktifitas konstruksi dengan cara
penambangan emas. Kegiatan konstruksi PT. tambang terbuka dimana sepanjang zona urat
MSM di daerah Toka Tindung dan PT. TTN di dae- dilakukan penggalian tanah penutup sepanjang
rah Batupangah. zona urat Ako dan sistem urat bagian Barat yang
masing-masing memiliki lebar 20 m hingga 50 m
Disamping kegiatan pertambangan di kedua dengan panjang lebih dari 1.200 m. untuk mem-
lokasi tersebut, di daerah Tatelu yang termasuk persiapkan proses penambangan.
wilayah eksplorasi Kontrak Karya PT. TTN saat ini
telah ditambang secara ilegal oleh masyarakat. Di wilayah Tatelu saat ini sedang dilakukan
Untuk mengatasi tersebut telah dilakukan upaya penambangan emas rakyat secara ilegal den-
oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten gan luas wilayah penambangan seluas ± 80 Ha.
Minahasa Utara berupa permintaan pelepasan Hasil pengukuran di lapangan zona urat di dae-
sebagian areal Kontrak Karya tersebut, tetapi rah Tatelu berarah Barat laut-Tenggara.
sampai penelitian berakhir belum ada kes-
epakatan dengan perusahaan. Upaya lain yang Pada saat penelitian berlangsung jumlah penam-
dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi bang emas mencapai ratusan orang, di lapangan
Kabupaten Minahasa Utara yaitu menyusul- terlihat puluhan tenda penambang sepanjang
kan adanya wilayah pertambangan rakyat di zona urat. Penambangan dilakukan dengan cara
bagian barat laut dari daerah penambangan membuat lobang sederhana sepanjang zona urat
Tatelu. Sampai saat penelitian berlangsung usu- .
lan wilayah pertambangan rakyat masih dalam
proses pengusulan. Sistim pengolahan emas rakyat di Tatelu dilaku-
kan secara amalgamasi (Foto 4), bijih emas
Dari hasil pengamatan di lapangan bahan galian ditumbuk dengan alat penumbuk dan selanjutnya
lain dan mineral ikutan yang terdapat di wilayah diproses dalam tromol dan emas ditangkap den-

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

gan air raksa. Upaya untuk menaikan recovery kungan.


pengolahan emas secara amalgamasi telah
dilakukan oleh beberapa kelompok penambang
dengan cara pengolahan tailing amalgamasi
tersebut diolah dengan proses sianidasi (Foto Bahan Galian Lain pada Pertamban-
5) dan dari hasil wawancara dengan beberapa gan Emas
penambang dengan proses sianidasi perolehan
emas meningkat. Mangan

Diagram alir proses pengolahan emas rakyat di Potensi bijih mangan di daerah penelitian ter-
daerah Talelu dapat dilihat pada Gambar 4. letak di pantai utara kabupaten ini dengan
penyebaran relatif terbatas. Hasil pengamatan di
Dari hasil pengamatan di lapangan khususnya lapangan terdapat 2 tipe endapan mangan di dae-
di daerah penambangan Tatelu dan di wilayah rah ini yaitu tipe mangan sekunder yang mengisi
penambangan PT. MSM, mineral lain yang teri- rongga zona kekar pada satuan batugamping
dentifikasi yaitu pirit dan dan kaolin yang secara seperti yang terdapat di lokasi MU 45 dan MU 46
genesa bersamaan keterjadiannya dengan pem- (Foto 7) dan endapan mangan residual berupa
bentukan emas. Mineral ikutan ini apabila tidak endapan bijih mangan butir yang tersebar di atas
ditangani secara khusus berpotensi tergali dan permukaan tanah seperti yang terdapat di lokasi
terbuang menjadi waste selama kegiatan per- MU 48. Tipe bijih mangan sekunder merupakan
tambangan berlangsung. hasil pelarutan dari bijih mangan primer yang
diendapkan pada formasi batuan yang lebih tua
Untuk mengetahui mineral ikutan yang terbentuk dari satuan batugamping.
bersama-sama pembentukan emas maka telah
dilakukan penyontohan bijih emas dari beberapa Hasil pengamatan di lapangan potensi mangan
lubang penambangan emas rakyat untuk dilaku- di daerah ini relatif kecil hanya mengisi rongga-
kan analisis logam dengan metoda AAS. rongga kekar diantara batugamping. Dari hasil
pengukuran di lapangan, penyebaran endapan
Disamping itu untuk mengetahui kandungan mangan ini relatif terbatas seluas 2 Ha meman-
major element yang terdapat pada kaolin (Foto jang sepanjang pantai.
6) yang terdapat diantara zona urat yang terdapat
sedang dilakukan analisis basah. Batugamping

Pada penelitian ini telah dilakukan penyontohan Potensi batugamping terdapat di pantai bagian
tailing sisa pengolahan amalgamasi dan siani- utara Kabupaten Minahasa Utara di lokasi MU 47
dasi untuk mengetahui kandungan emas dan (Foto 8), tersingkap di sepanjang pantai dengan
logam lainnya disamping itu untuk mengetahui luas sekitar 5 Ha. Secara megaskopis batugamp-
kandungan air raksa yang terbuang dari proses ing tersebut berupa batugamping terumbu,
amalgamasi yang berpotensi mencemari ling- berwarna putih, keras, berbentuk nodule-nudule,

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

di beberapa tempat teridentifikasi adanya foram hasil erupsi lama dari Gunung Klabat.
besar, di beberapa tempat yang terkekarkan diisi
oleh bijih mangan sekunder. Pemanfaatan endapan pasir ini dilakukan
oleh masyarakat setempat dengan cara peng-
Dengan penelitian ini diharapkan penggunaan galian secara manual (sederhana) dengan
batugamping lebih meningkat, sejalan den- cara mengupas tanah penutup dan menggali
gan diketahuinya kandungan unsur yang ada di lapisan pasirnya. Penambangan dilakukan oleh
dalam batugamping tersebut. beberapa kelompok kecil masyarakat meman-
faatkan endapan pasir yang terdapat di kebun
Andesit kelapa.

Potensi bahan galian andesit terletak di Kecama- Secara megaskopis pasir berwana hitam, kasar,
tan Dimembe (Lokasi MU 25). Di lokasi ini pernah berupa material volkanik, memperlihatkan
dilakukan penambangan dan sudah lama ter- struktur laminasi dan sedikit mengandung lem-
henti. Penyebaran bahan galian andesit di lokasi pung. Potensi pasir ini telah ditambang oleh
ini seluas 3 Ha, secara megaskopis andesit ber- masyarakat setempat dan merupakan mata
warna hitam keabuan, keras, kristalin dan sedikit pencaharian tambahan bagi masyarakat sekitar.
terkekarkan, setempat terlihat adanya struktur Kualitas pasir tersebur sangat baik untuk pem-
lava. Diperkirakan potensi andesit ini merupa- buatan beton.
kan endapan lava produk volkanik dari Gunung
Klabat pada fase erupsi yang lalu. Penyontohan

Penambangan andesit di daerah ini telah dihen- Sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian
tikan dan untuk memenuhi kebutuhan andesit di ini yaitu meneliti bahan galian lain dan mineral
wilayah Kabupaten Minahasa Utara khususnya ikutan pada wilayah pertambangan emas, maka
di bagian barat di transport dari quary andesit di telah dilakukan penyontohan untuk mengetahui
daerah Tateli di bagian barat di Kota Manado. kualitas dari bahan galian lain dan mineral iku-
tan di wilayah pertambangan tersebut.
Pasir
Selama penelitian berlangsung telah diconto
Potensi pasir terletak di di Kecamatan Dimembe sebanyak 48 conto batuan, sebanyak 38 conto
bagian timur, berupa endapan pasir den- batuan berasal dari wilayah penambangan rakyat
gan ketebalan antara 0,5 - 1,5 m, tersebar di dan wilayah Kontrak Karya PT. MSM untuk
lahan perkebunan kelapa seperti yang terda- dianalisis emas dan mineral/logam ikutannya
pat di lokasi MU 24, MU 26 dan MU 27 (Foto 9). dan 10 conto lainnya berupa conto bahan galian
Penyebaran endapan pasir tersebut cukup luas lain yang terdapat di wilayah kontrak karya. Peta
meliputi beberapa desa terutama desa-desa lokasi penyontohan batuan dapat dilihat pada
di bagian utara dan timur laut Gunung Klabat. Gambar 5. Jumlah dan perlakuan analisis mas-
Diperkirakan endapan pasir tersebut merupakan ing-masing conto secara rinci dapat dilihat pada

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Tabel 1. punyai zona urat relatif lebar; sehingga PT. MSM


memutuskan untuk melakukan penambangan
secara terbuka di daerah ini.

PEMBAHASAN Dilihat dari asosiasi unsur logam lain yang ter-


bentuk bersama-sama dengan emas pada zona
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebel- urat Tokatindung, tidak ditemukannya unsur
umnya, di daerah Minahasa Utara beroperasi logam lain yang cukup ekonomis, kadar Cu
Kontrak Karya (KK) PT. Meares Soputan Mining antara 4 – 79 ppm, Pb antara 21 – 47 ppm, kadar
(MSM) & PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN), Zn antara 4 – 55 ppm, sehingga kecil kemungki-
kegiatan ke dua perusahaan tersebut saat ini nan adanya mineral logam ikutan ekonomis yang
dalam proses konstruksi. Di daerah Tatelu yang akan terbuang selama proses penambangan dan
masih merupakan wilayah eksplorasi PT. TTN pengolahan.
saat ini terdapat kegiatan pertambangan emas
rakyat secara ilegal. Seperti yang telah disebutkan di atas di wilayah
Tatelu saat ini sedang dilakukan penambangan
Dari hasil pengamatan di lapangan bahan galian emas rakyat secara ilegal dengan luas wilayah
lain dan mineral ikutan yang terdapat di wilayah penambangan seluas ± 80 Ha. Hasil analisis bat-
pertambangan di Kabupaten Minahasa Utara uan dari beberapa lubang penambangan emas
yaitu : kaolin, mangan, batugamping, andesit dan rakyat tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
pasir.
Dari hasil analisis batuan di atas terlihat kadar
Emas emas di wilayah pertambangan emas rakyat
Tatelu rata-rata berkadar tinggi, sehingga diper-
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebel- lukan teknologi penambangan yang baik dan
umnya PT. MSM pada saat penelitian berlangsung sistematik untuk guna memperkecil resiko bijih
sedang melakukan aktifitas konstruksi untuk emas berkadar tinggi tersebut terbuang atau
mempersiapkan proses penambangan dengan tertinggal. Dilihat dari asosiasi unsur logam lain
cara tambang terbuka dimana sepanjang zona yang terbentuk bersama emas di wilayah Tatelu,
urat dilakukan penggalian tanah penutup sepan- terlihat tidak adanya kadar logam lain yang
jang zona urat Ako dan sistem urat bagian barat cukup ekonomis, sehingga kecil kemungkinan
yang masing-masing memiliki lebar 20 m hingga adanya mineral logam ikutan ekonomis yang
50 m dengan panjang lebih dari 1.200 m. akan terbuang selama proses penambangan dan
pengolahan.
Hasil analisis beberapa conto batuan dari pit
Toka Tindung seperti yang terlihat pada Tabel 2. Sistim pengolahan emas rakyat di Tatelu dilaku-
kan secara amalgamasi dan selanjutnya tailing
Dari hasil analisis terlihat kadar rata-rata unsur proses amalgamasi tersebut oleh para pemilik
Au di pit Tokatindung relatif rendah, tetapi mem- tromol dikumpulkan selanjutnya diolah dengan

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

proses sianidasi. Hasil analisis beberapa conto Seperti telah disebutkan di atas di area penam-
tailing pengolahan amalgamasi dan sianidasi bangan PT. MSM terdapat bahan galian kaolin di
emas rakyat di Tatelu dapat dilihat pada Tabel 4. sekitar zona urat hasil alterasi batuan samping
yang berpotensi terbuang selama proses penam-
Dari hasil analisis tailing amalgamasi (No conto bangan. Penyontohan di lakukan di 2 lokasi yaitu
MU 19 – MU 22) terlihat masih banyak terda- di lokasi MU 37 dan MU 38.
pat emas yang terbuang bersama tailing. Hal
tersebut menggambarkan recovery pengolahan Hasil analisis major element bahan galian kaolin
amalgamasi yang dilakukan rakyat sangat ren- tersebut menunjukkan kadar SiO2 antara 42,16
dah. – 70,82%, Al2O3 antara 14,13-28,28%, Fe2O3
antara 3,92-12,08%, Na2O antara 0,02-0,05%,
Sebagian tailing proses amalgamasi diolah kem- K2O 3,97-6,88% dan MnO2 antara 0,01-0,05%.
bali dengan proses sianidasi. Dari hasil analisis
conto MU 23 terlihat penurunan kadar emas pada Kegunaan kaolin sangat tergantung pada karak-
sisa tailing proses amalgamasi, tetapi dengan teristiknya karena karakteristik berpengaruh
kadar Au sebesar 12.481 ppb, menggambarkan terhadap kualitasnya. Bahan galian kaolin yang
proses sianidasi yang berlangsung recovery nya terdapat di Pit Tokatindung merupakan kaolin
masih cukup rendah. Sebagai catatan kadar Au > hasil proses hidrothermal dengan kadar SiO2
10 ppm pada urat sangat ekonomis untuk dilaku- yang cukup tinggi, sehingga bisa digunakan
kan pengolahan, dan pada kasus tailing sianidasi untuk bahan isolator dan semen tahan api.
di daerah Tatelu ini masih banyak emas yang ter-
buang bersama-sama tailing sianidasi tersebut. Mangan

Pada proses amalgamasi digunakan merkuri Potensi bijih mangan terletak di pantai utara
sebagai media penangkap emas. Merkuri kabupaten ini dengan penyebaran relatif terbatas
tersebut terbuang bersama tailing dan san- Hasil pengukuran menunjukkan penyebaran
gat berpotensi mencemari lingkungan. Seperti endapan mangan ini relatif terbatas seluas 2 Ha
diketahui merkuri merupakan salah satu bahan memanjang sepanjang pantai.
berbahaya beracun (B3) yang perlu diawasi
penyebarannya. Hasil analisis bijih mangan sekunder yang meng-
isi rongga zona kekar pada satuan batugamping
Dari hasil analisis terlihat kadar air raksa dari yang terdapat di lokasi MU 45 dan MU 46 men-
tailing amalgamasi maupun dari tailing sianidasi unjukkan kadar MnO2 antara 11,11 -13,89%,
sangat tinggi berkisar antara 9.800 – 57.500 ppm Mn total antara 8,53-10,84%, Fe2O3 antara
dan hal ini dapat berdampak negatif bagi kes- 0,22-5,16% dan SiO2 0,30-0,67%. Dilihat dari
ehatan dan lingkungan. jumlah dan kadar Mn totalnya yang relatif kecil,
bijih mangan di lokasi ini tidak ekonomis untuk
Kaolin ditambang.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Hasil analisis bijih mangan residual berupa dapat digunakan secara terbatas sebagai kapur
endapan bijih mangan butir yang tersebar di atas tohor dimana untuk kapur tohor dipersyaratkan
permukaan tanah yang terdapat di lokasi MU 48 CaO = 50 %, SiO2 = maks. 4 %
menunjukkan kadar MnO2 : 61,52%, Mn total :
38,05%, Fe2O3 : 5,53% dan SiO2 : 11,12%. Bijih Untuk memanfaatkan batugamping terse-
mangan di lokasi tidak ekonomis untuk ditam- but perlu ada pembatasan areal, mengingat
bang, mengingat kadar Mn totalnya yang masih lokasi keterdapatan batugamping tersebut
dibawah kadar rata-rata ekonomis bijih mangan berada di pinggir pantai yang termasuk dalam
saat ini sebesar 45%. kawasan pengembangan wisata pantai dimana
telah dibangun sarana wisata pantai, hotel
Disamping itu untuk pemanfaatan/penambangan dan bungalau maka pemanfaatan/penamban-
endapan mangan ini akan menyebabkan terjadi gan batugamping tersebut akan menyebabkan
kerusakan pantai mengingat bijih mangan terse- kerusakan bentang alam pantai dan akan menu-
but terletak di tebing-tebing pantai, hal ini akan runkan nilai jual objek wisata di sekitarnya.
berdampak terhadap keindahan dan keutuhan
pantai dimana di daerah tersebut berdekatan Andesit
dengan objek wisata pantai Likupang.
Potensi bahan galian andesit terletak di Kecama-
Batugamping tan Dimembe. Di lokasi ini pernah dilakukan
penambangan dan sudah lama terhenti. Secara
Potensi batugamping terdapat di pantai bagian megaskopis andesit berwarna hitam keabuan,
utara Kabupaten Minahasa Utara di lokasi MU keras, kristalin dan sedikit terkekarkan, setem-
47, tersingkap di sepanjang pantai dengan luas pat terlihat adanya struktur lava. Diperkirakan
sekitar 4 Ha. Secara megaskopis batugamping potensi andesit ini merupakan endapan lava
tersebut berupa batugamping terumbu, ber- produk volkanik dari Gunung Klabat pada fase
warna putih, keras, berbentuk nodule-nudule, erupsi yang lalu.
di beberapa tempat teridentifikasi adanya foram
besar, di beberapa tempat yang terkekarkan diisi Hasil analisis petrografi conto No MU 25, men-
oleh bijih mangan sekunder. Analisis batugamp- unjukkan batuan tersebut berjenis andesit
ing secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran piroksen. Dari ubahan lempung yang relatif
4. sedikit batuan dan relatif masih segar/tidak
lapuk dan tidak menunjukkan adanya ubahan
Hasil analisis batugamping menunjukkan kadar yang akan merubah kekuatan tekan dari batuan
CaO : 49,67%, MgO : 1,19%, NaO : 0,02%, K2O : tersebut apabila dibuat bahan bangunan.
0,04% Fe2O3 : 3,50%, Al2O3 : 2,25% dan SiO2 :
2,77%. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya
penambangan andesit di daerah ini telah dihen-
Dari hasil analisis terlihat kadar CaO kurang dari tikan dan untuk memenuhi kebutuhan andesit di
50%, hal ini menunjukkan batugamping tersebut wilayah Kabupaten Minahasa Utara khususnya

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

di bagian barat di transport dari quary andesit Hasil analisis mineral butir menunjukkan pasir
di daerah Tateli di bagian barat di Kota Manado tersebut berukuran sedang-kasar dan sedikit
yang jaraknya cukup jauh dari Kabupaten Mina- yang berukuran lempung, didominasi oleh
hasa Utara. Penyelidikan potensi andesit di fragmen batuan dengan sedikit mineral mag-
wilayah kabupaten ini perlu dilakukan secara netit dan kuarsa. Dilihat dari komposisi butir
lebih rinci sehingga kebutuhan bahan galian ini dan mineral endapan pasir tersebut baik untuk
dapat dipenuhi dari daerah sekitar tanpa harus bahan baku pembuatan beton.
ditransport dari daerah lain yang cukup jauh
jaraknya. KESIMPULAN

Pasir 1. Bahan galian lain dan mineral ikutan


yang terdapat di wilayah pertambangan di
Potensi pasir terletak di di Kecamatan Kabupaten Minahasa Utara yaitu : kaolin,
Dimembe bagian timur, berupa endapan pasir mangan, batugamping, andesit, dan pasir.
dengan ketebalan antara 0,5-1,5m, tersebar di
lahan perkebunan kelapa seperti yang terdapat 2. Kandungan logam lain sebagai mineral
di lokasi MU 24, MU 26 dan MU 27. Penyebaran ikutan pada pertambangan emas di Pit
endapan pasir tersebut cukup luas meliputi Tokatindung dan Tatelu relatif rendah,
beberapa desa, tetapi ketebalannya relatif sehingga kecil kemungkinan adanya
tipis berkisar antara 20 cm -1 m. Diperkirakan mineral logam ikutan ekonomis yang akan
endapan pasir tersebut merupakan hasil erupsi terbuang selama proses penambangan
lama dari Gunung Klabat. dan pengolahan.

Pemanfaatan endapan pasir ini dilakukan oleh 3. Kaolin yang terdapat di dalam zona urat
masyarakat setempat dengan cara penggalian kuarsa di wilayah pertambangan ter-
secara sederhana, mengupas tanah penutup buka PT. MSM di Toka Tindung berpotensi
dan menggali lapisan pasirnya. Penamban- terbuang pada tahap penambangan dan
gan dilakukan oleh beberapa kelompok kecil menjadi waste.
masyarakat memanfaatkan endapan pasir yang
terdapat di kebun kelapa milik masyarakat. 4. Potensi mangan relatif kecil, hanya
mengisi rongga-rongga kekar diantara
Secara megaskopis pasir berwana hitam, batugamping dengan kadar Mn total relatif
kasar, berupa material volkanik, memperlihat- kecil. Disamping itu untuk pemanfaatan-
kan struktur laminasi dan sedikit mengandung nya akan menyebabkan kerusakan pantai
lempung. Potensi pasir ini telah ditambang oleh mengingat bijih mangan tersebut terletak
masyarakat setempat dan merupakan mata di tebing-tebing pantai, hal ini akan ber-
pencaharian tambahan bagi masyarakat seki- dampak terhadap keindahan dan keutuhan
tar. pantai dimana di daerah tersebut berdeka-
tan dengan objek wisata pantai Likupang.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

5. Potensi batugamping relatif kecil, untuk NRM/epiq Sulut.


pemanfaatannya bisa digunakan sebagai
bahan baku kapur tohor secara terbatas. Effendi A.C, Bawono S.S., 1997, Peta Geologi
Pemanfaatan batugamping di daerah ini Lembar Manado, Sulawesi Utara, Sekala 1 :
terkendala karena letaknya berdekatan 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan
dengan objek wisata pantai Likupang. Geologi, Bandung.

6. Potensi pasir yang terletak di Kecamatan Herry Sumual, 2009, Karakterisasi Limbah Tam-
Dimembe penyebarannya cukup luas dan bang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa
mempunyai kualitas yang cukup baik untuk Utara, Agritek vol. 17 no.5.
pasir beton, hanya lapisan pasir tersebut
ketebalannya relatif tipis antara 0,5 - 1,5m. Kamagi W.A. 1989, Potensi dan Permasalahan
Pertambangan Emas Rakyat di Sulawesi Utara.
7. Potensi andesit di Kecamatan Dimembe Makalah: Seminar Pertambangan Rakyat Ting-
perlu diteliti lebih lanjut, sehingga kebutu- kat Nasional. Jakarta.
han andesit di Kabupaten Minahasa Utara
bisa dipenuhi tanpa harus mendatangkan PT. Mearest Soputan Mining, 2011, Laporan
dari wilayah lain yang jaraknya cukup jauh. Perkembangan Kuartal ke 4 Tahun 2010, PT.
MSM.
DAFTAR PUSTAKA

Daniel Limbong, Ancaman Pencemaran Merkuri


oleh Pertambangan Emas Sekala Kecil di Tatelu,

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Tabel 1. Contoh Batuan dan Jenis Analisis

Metoda Unsur
Batuan Jml
Analisis yang dianalisis
Bijih dan
Analisis Logam :
tailing dari
38 AAS Au, Ag, Cu, Pb, Zn dan untuk conto tailing ditambah analisis unsur
pertambangan
As dan Hg
emas

Analisis Major Element :


Kaolin 2
Basah SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, H2O, HD

Mangan 3 SiO2,Fe2O3, Mn Total, MnO, MnO2, H2O

Analisis Major Element :


Batugamping 2
Basah SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO

Andesit 1 Petrografi Jenis batuan dan alterasi

Analisis
Pasir 2 Jenis mineralogi butir dan fraksi butir
Butir

Tabel 2. Hasil Analisis Kimia Batuan Pit Toka Tindung

Cu Pb Zn Ag Au
No No Conto
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppb)

1 MU 28 79 42 35 2 127
2 MU 29 32 41 9 2 104
3 MU 30 10 22 5 3 312
4 MU 31 7 22 5 1 1.559
5 MU 32 4 21 4 11 126
6 MU 33 22 31 55 2 8.242
7 MU 34 23 54 26 3 864
8 MU 35 7 27 20 2 60.902
9 MU 36 23 39 9 2 735
10 MU 39 43 47 21 3 874

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2: BIDANG MINERAL

Tabel 3. Hasil Analisis Kimia Batuan dari

Daerah Penambangan Emas Rakyat Tatelu

Cu Pb Zn Ag Au
No No Conto
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppb)

1 MU 01 5 43 18 8 3.596
2 MU 02 9 39 25 3 3.295
3 MU 03 7 32 13 2 5.160
4 MU 04 9 33 17 5 5.570
5 MU 05 10 49 12 1 3.435
6 MU 06 7 24 7 1 1.223
7 MU 07 6 55 12 11 171.100
8 MU 08 24 30 12 18 30.200
9 MU 09 7 34 31 22 11.790
10 MU 10 4 30 23 3 4.634
11 MU 11 4 33 69 3 36.479
12 MU 12 5 47 74 5 78.154
13 MU 13 12 113 46 6 1.983
14 MU 14 7 46 34 4 11.432
15 MU 15 14 89 43 50 26.866
16 MU 16 9 50 17 33 9.769
17 MU 17 9 28 26 16 96.653
18 MU 18 5 36 19 50 13.303
28 MU 40 9 28 17 1 9.572
29 MU 41 3 25 12 1 249
26 MU 42 5 22 7 2 980
27 MU 43 5 25 11 1 1.081
28 MU 44 13 31 12 1 417

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Tabel 4. Hasil Analisis Kimia Tailing Proses Amalgamasi dan Proses Sianidasi dari Daerah Penam-
bangan Emas Rakyat Tatelu

No Cu Pb Zn Ag As Au Hg
No Proses
Conto (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppb) (ppm)

1 MU 19 27 31 14 11 10 20.630 42.000 Amalgamasi


2 MU 20 19 37 20 14 <2 14.841 28.400 Amalgamasi
3 MU 21 14 64 50 8 10 28.944 57.500 Amalgamasi
4 MU 22 15 28 25 9 4 17.532 9.800 Amalgamasi
5 MU 23 14 32 39 3 4 12.481 21.200 Sianidasi

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 2. Peta Geologi Regional Kabupaten Minahasa Utara

(Sumber : Peta Geologi Lembar Manado, Sulawesi Utara, Sekala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengem-
bangan Geologi, Bandung)

Gambar 3. Peta Wilayah Kontrak Karya di Kabupaten Minahasa Utara

(Sumber : PT. Mearest Soputan Mining)

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL

BIJIH DARI TAMBANG

PENUMBUKAN BIJIH

PENGGILINGAN & AMALGAMASI


DI DALAM TEROMOL

PENCUCIAN
LUMPUR/TAILING
MENGANDUNG
MERKURI DAN
AMALGAM LOGAM BERAT
LAINNYA

PEMERASAN
(DENGAN KAIN PARASUT)

MERKURI

AMALGAM

PENGGARANGAN
AMALGAM

UAP MERKURI

BULLION (Au, Ag)

LUMPUR/TAILING
MENGANDUNG
SIANIDASI
MERKURI DAN
LOGAM BERAT
LAINNYA
Au, Ag

Gambar 4. Diagram Alir Proses Amalgamasi Emas

dilanjutkan dengan Proses Sianidasi

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


II.1
BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 5. Peta Lokasi Contoh Batuan

II.1 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai