Anda di halaman 1dari 26

MICROTEACHING

ASUHAN PERSALINAN KALA III

OLEH :

SAHRAENI
NIM. 183145301133

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY
MAKASSAR 2019
JOB SHEET

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan


Kegiatan/Keterampilan : Melakukan Manajemen Aktif Kala III
Pembimbing : Rizka Aprianti Nur
Referensi
1. Buku Acuan: Asuhan Persalinan Normal, JPNK-KR, 2008
2. Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan
Objek Perilaku Siswa (OPS)
Setelah dilakukan pembimbingan dalam manajeman Aktif Kalas III
diharapkan Mahasiswa dapat:
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk perasat manajemen aktif kala III.
2. Melaksanakan prosedur dan langkah-langkah manajemen aktif kala III secara
sistematis.
Dasar Teori
Kala III persalinan disebut juga sebagai kala uri atau kala pengeluaran
plasenta. Kala III merupakan kelanjutan dari kala I dan II persalinan. Dengan
demikian berbagai aspek akan dihadapi pada kala ini dan saling berkaitan dengan
apa yang dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya.
Pada persalinan kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti
penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi, penyusutan ukuran ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat
perlekatan plasenta semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka
plasenta akan terlipat, menebal, dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah
lepasm plasenta akan turun ke bagian bawah uterus lalu ke vagina.
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal
dibawah ini:
1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus
membentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya dibawah pusat. Setelah
uterus berkontraksi dan plasenta terdorong kebawah, uterus berbentuk segitiga
atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada diatas pusat (seringkali
kearah kanan)
2. Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).
3. Semburan darah mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong
plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(retroplacental pooling) dalam ruang diantara dinding uterus dan permukaan
dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar
dari tepi plasenta yang lepas.
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi
uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah
perdarahan, dan mengurangi kehilagan darah kala III persalinan jika dibandingkan
dengan penatalaksanaan fisiologis. Sebagian besar kasus kesakitan dn kematian
ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dimana sebagian
besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta yang sebenarnya dapat
dicegah dengan melakukan manajemen aktif kala III. Jika ingin menyelamatkan
banyak ibu bersalin maka sudah sewajarnya jika manejemen aktif kala III tidak
hanya dilatihkan tetapi juga dipraktekan dan menjadi standar asuhan persalinan.
Petunjuk Umum
1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik.
2. Tindakan pertolngan persalinan kala III dilakukan oleh mahasiswa secara
individu.
3. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
4. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet dengan baik dan teliti
5. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
6. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
7. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
Petunjuk Khusus (Keselamatan Kerja)
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas.
4. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur.
5. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
6. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (masker, dan
celemek untuk melindungi diri dari percikan yang dapat mengkontaminasikan
dan menyebarkan penyakit.
Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
a. Tempat tidur/meja 1 buah
b. Handuk kecil untuk cuci tangan 1 buah
c. Celemek plastik 1 buah
d. Masker 1 buah
e. Handscoon 1 pasang
2. Bahan
a. Spuit 3cc habis pakai 2 buah
b. Larutan klorin 0,5 %
c. Air bersih dan sabun untuk cuci tangan
3. Obat-obatan
Oksitosin 10 IU 2 ampul
4. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
2) Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah
dijangkau dan dalam keadaan bersih.
3) Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung
tangan (handscoon).
b. Langkah-langkah
Prosedur Kerja

NO LANGKAH PEKERJAAN ILUSTRASI GAMBAR


DAN KEY POINT
PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN
1 Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk perasat
manajemen aktif kala III

Key point :
“Siapkan alat-alat yang
dibutuhkan dalam melakukan
manajemen kala III”
2 Memeriksa uterus untuk
memastikan tidak ada janin
kedua
Key point :
“ Memastikan tidak ada janin
kedua”

3 Beritahu ibu bahwa ia akan


disuntik . selambat-lambatnya 2
menit setelah bayi lahir, segera
suntikkan oksitosin 10UI secara
IM pada 1/3 bagian atas paha
kanan bagian luar
Key point :
“Melakukan penyuntikan
oksitosin untuk memperbaiki
kontraksi”
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI

4 Bidan berdiri disamping kanan ibu


Pindahkan klem kedua yang telah dijepit
sewaktu kala II persalinan pada tali pusat
sekitar 5-10 cm didepan vulva
 Letakkan tangan yang kiri pada
abdomen ibu (alasi dengan kain) tepat
di atas tulang pubis.
 Gunakan tangan ini juga untuk
meraba kontraksi uterus dan menahan
uterus pada saat melakukan
penegangan tali pusat.
 Setelah terjadi kontraksi yang kuat,
tegangkan tali pusat, kemudian tangan
pada dinding abdomen menekan
korpus uteri ke bawah-atas (dorso-
kranial) korpus.
 Lakukan secara hati-hati untuk
menghindari terjadinya inversio uteri.
 Bila plasenta belum lepas, tunggu
hingga ada kontraksi yang kuat
(sekitar 2 / 3 menit).
Key point :
“Jangan melakukan penegangan tali
pusat tanpa diikuti dengan tekanan
dorso-kranial secara serentak pada
simfisis pubis”
5 Pada saat kontraksi mulai (uterus bulat
atau tali pusat memanjang), tegangkan
kembali tali pusat ke arah bawah dengan
hati-hati. Bersamaan dengan itu, tetap
lakukan penekanan korpus uteri ke arah
dorso-kranial hingga plasenta terlepas dari
tempat implantasinya.
Key point :
“Lakukan dengan sabar dan hati-hati”
6 Jika plasenta tidak turun setelah 30-40
detik sejak dimulainya PTT & tidak ada
tanda yang menun-jukkan lepasnya
plasenta, jangan teruskan PTT.

Key point :
“Jangan teruskan PTT”

7 Pegang klem dan tali pusat dengan lembut


dan tunggu sampai kontraksi berikutnya.
Jika perlu, pindahkan klem lebih dekat ke
perineum pada saat tali pusat
memanjang.
- Pada saat kontraksi berikutnya terjadi,
ulangi PTT dan lakukan tekanan dorso
kranial pada uterus secara serentak. Ikuti
langkah-langkah tersebut pada setiap
kontraksi hingga terasa plasenta terlepas
dari dinding uterus.
Key point:
“Pertahankan kesabaran pada saat
melahirkan plasenta”.
8 Setelah plasenta terlepas, anjurkan ibu
untuk meneran sehingga plasenta akan
terdorong ke introitus vagina. Tetap
tegangkan tali pusat ke arah bawah
mengikuti arah jalan lahir
Pada saat plasenta terlihat di introitus
vagina, teruskan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Selaput
ketuban mudah robek; pegang plasenta
dengan kedua tangan dan dengan lembut
putar plasenta hingga selaput terpilin.
Lakukan penarikan secara lembut dan
perlahan-lahan untuk melahirkan selaput
ketuban.
Key point:
“Lakukan dengan hati-hati karena
selaput ketuban mudah robek. Jika perlu
dibantu dengan klem”
PEMIJATAN FUNDUS UTERI
9  Letakkan telapak tangan pada fundus
uteri.
 Jelaskan tindakan ini kepada ibu,
katakan bahwa ibu mungkin merasa
kurang nyaman. Anjurkan ibu untuk
menarik napas dalam, perlahan dan
berlaku tenang.
 Dengan lembut tapi mantap, gerakkan
tangan secara memutar pada fundus
uteri sehingga uterus berkontraksi. Jika
uterus tidak berkontraksi dalam waktu
15 detik, lakukan penatalaksanaan
atonia uteri
Key point:
“Lakukan pijatan selama 15 detik
sampai kontraksi uterus baik (keras)
10 Periksa plasenta dan selaputnya untuk
memastikan keduanya lengkap dan utuh :
 Periksa sisi maternal plasenta untuk
memastikan bahwa semuanya lengkap
dan utuh.
 Pasangkan bagian-bagian plasenta yang
robek atau terpisah untuk memastikan
tidak ada bagian yang hilang
 Periksa plasenta bagian foetal untuk
memastikan tidak ada kemungkinan
plasenta suksenturiata.
 Evaluasi selaput untuk memastikan
kelengkapannya.
Key point
“Periksa kelengkapan plasenta untuk
memastikan tidak ada plasenta yang
tersisa dalam uterus”
11  Periksa uterus setelah satu hingga dua
menit untuk memastikan bahwa uterus
berkontraksi dengan baik. Jika uterus
masih belum berkontraksi, ulangi
pemijatan fundus uteri. Ajarkan ibu dan
keluarganya cara melakukan pemijatan
uterus sehingga segera dapat diketahui
jika uterus tidak berkontraksi dengan
baik.
 Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama
satu jam kedua pasca persalinan.
Key point
“ Kontraksi uterus yang baik akan
mencegah perdarahan”
12 Bersihkan tempat tidur dan buat ibu
merasa nyaman. Letakkan instrumen dan
peralatan lainnya ke dalam larutan klorin
untuk dekontaminasi.
Lepaskan sarung tangan,rendam dalam
larutan clorin 0,5%
Key point :
" Dekontaminasi selama 10 menit "
13 Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu keringkan dengan handuk
bersih

Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai dengan
prosedur 7 langkah”

14 Lakukan dokumentasi tindakan yang telah


dilakukan

Key Point :
" Pencatatan segera menghindari lupa "

Aplikasi
1. Mahasiswa mampu mempelajari keterampilan yang kompleks, meliputi
peniruan (imitasi) untuk mencapai hasil yang adekuat melalui praktik secara
langsung kepada pasien
2. Tindakan dapat dilakukan dengan percaya diri
3. Kemahiran tersebut diindikasikan dengan kecepatan, keakuratan, koordinasi
tingkat tinggi dan tidak dibutuhkan banyak energy untuk mencapai hal
tersebut. Tindakan dilakukan secara otomatis dan tanpa keraguan
4. Keterampilan dikembangkan dengan baik dan individu dapat memodifikasi
pola pergerakan motorik dan dicocokkan dengan kebutuhan yang khusus sesuai
dengan keterampilan tindakan
Evaluasi
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pertolongan persalinan
kala III pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
4. Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan
menggunakan daftar tilik.
PENUNTUN BELAJAR
KALA III
Nama Keterampilan : Kala III
Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Pembimbing :
1. Isi Kolom Sesuai Dengan Kinerja Saudara Saat Melakukan Prosedur
Keterampilan
2. Setiap Mahasiswa Diberi Kesempatan 5 kali untuk mencapai tingkat
ketermapilan mahir (Nilai 3) untuk setiap aspek langkah/tugas
3. Penilaian menggunakan daftar tilik dilakukan pada saat mahasiswa telah
mencapai nilai 3 (mahir) untuk seluruh tingkat keterampilan per individu
untuk setiap mahasiswa
4. Pengisi Petunjuk Pengisian Penuntun Belajar
a. Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau di hilangkan
b. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang
tepat atau pelatih perlu membantu/mengingatkan hal-hal kecil yang
tidak terlalu berarti.
c. Mahir : Langkah di kerjakan dengan benar,tepat tanpa
ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

PENUNTUN BELAJAR
PERTOLONGAN PERSALINAN KALA III

No Point yang dicek KASUS


Langkah/Tugas 1 2 3 4 5
1 Letakan secara ergonomis.
a. Alat meliputi :
1) 1 Perlak
2) 1 Duk steril
3) Dua buah handuk bersih
4) Partus set (1 pasang handscone
bersih/DTT, 2 buah klem Kelly,
gunting tali pusat, gunting
14idocaine14, ½ Kochler, benang tali
pusat dan kateter nelaton/metal )
5) Sarung tangan steril 1 pasang
6) Sarung tangan panjang 1 pasang
7) Wadah plasenta
8) Bengkok/Nierbekken
9) Spuit 3 cc 4 buah
10) 1 tensi
11) 1 stetoskop
12) 1 termometer
13) 1 lenek/dopler
14) 1 pita meter
15) 1 celemek
16) 1 masker
17) 1 topi ok
18) 1 pasang sepatu boot
19) 1 kaca mata
20) 1 sarung bersih
21) 1 pasang pakaian ibu
22) Safetybox
23) Baskom larutan klorin 0,5%
24) Baksom larutan DTT
25) Tempat sampah medis
26) Tempat sampaj kering
b. Bahan meliputi :
1) Obat-Obatan ( Oksitosin 8 ampul,
15idocaine 1 % 1 ampul, metil
ergometrin 2 ampul)
2) Kapas DTT
3) Kassa steril
4) Larutan klorin 0,5%
2 Memakai clemek dari plastik atau bahan yang
tidak tembus cairan
3 Melepaskan dan menyimpan seluruh periasan
yang dipakai, mencuci tangan dengan sabun,
dan air bersih air mengalir kemudian
mengeringkan tangan dengan handuk, yang
bersih dan kering atau tissu
4 Palpasi Abdomen
Meletakan kain bersih di atas perut ibu dan
meraba abdomen untuk memastikan bayi
tunggal
5 Memakai sarung tangan DTT pada Kedua
tangan
6 Memberitahu ibu bahwa ia akan di suntik
7 Menetukan lokasi Suntikan pada 1/3 Paha Atas
Lateral
8 Tehnik Penyuntikan Dilakukan dengan Tepat
yaitu melakukan aspirasi posisi 90°
9 Teknik Setelah Penyutikan dilakukan dengan
tepat yaitu spoit di tutup dengan one hand
techniq dan meletakan di bak instrumen
10 Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak
5-6 dari vulva
11 Meletakan satu tangan ditas kain pada perut
bawah ibu (diatas simpisis), untuk mendeteksi
kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
menegangkan talipusat
12 Bila pada penekanan bagian bawah dinding
dinding depan uterus kearah dorsal ternyata di
ikuti dengan pergesaran tali pusat kearah distal
maka melanjutkan dorongan kearah kranial
hingga plasenta dapat dilahirkan.
 Ibu boleh menerang tetapi talipusat
hanya di tegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika uterus tidak
berkontraksi) dengan sumbuh jalan
lahir (kearah bawah-sejajar lantai atas)
 Jika tali pusat bertambah panjang
memindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-6 cm dari vulva melahirkan
plasenta
13 Setelah uterus berkontraksi,meregangkan tali
pusat ke arah bawah sambill tangan lain
mendorong uterus kearah dorsolkranial secara
hati-hati untuk mencegah unversio
uter.Lakukan PTT setiap kali ada kontraksi
14 Memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta :
uterus globuler, tali pusat bertambah panjang,
adanya semburan darah dari jalan lahir
15 Saat ada kontraksi melakukan penegangan tali
pusat terkendali dan mendorong uterus secara
secara dorso kranial sampai plasenta terlepas
dari implantasi
16 Meminta ibu sedikit meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas, mengikuti poros
jalan lahir (tepat melakukan dorso kranial)
17 Jika tali pusat bertambah panjang,
memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva dengan terlebih dahulu menekan
ujung tali dan lahirkan plasenta
18 Menagkap plasenta :
a. Setelah plasenta tampak di vulva,
memegang plasenta dengan kedua
tangan dan memutar searah jarum
jam untuk mengeluarkan plasenta
b.Melahirkan selaput
19 Masase uterus :
Segera setelah plasenta lahir, dan melakukan
masase uterus dengan telapak tangan secara
sirkuler ± 15 detik
20 Memeriksa kelengkapan plasenta
21 Menempatkan plasenta pada wadah yang
disediakan (klem di ambil terlebih dahulu)
22 Melakukan pemeriksaan vagina dan pereneum,
untuk memastikan bahwa tidak terdapat
laserasi yang menimbulkan pendarahan
23 Memeriksa kontraksi dan PPV
24 Membereskan alat-alat dan memasukan dalam
larutan clorin 0,5 %, membuang sampah dan
membersihkan tempat tidur (dekontaminasi)
25 Membersihkan dan memposisikan ibu dengan
meluruskan kaki, menutup bagian genital
dengan kain bersih
26 Membersihkan celemek dengan menyemrotkan
larutan clorin dan mengelap dengan waslap
27 Mencuci tangan dalam larutan clorin 0,5% dan
lepas hanscoon dalam keadaan terbalik
Catatan : Apabila mahasiswa belum mencapai skala penilaian 2 atau 3 setiap
langkahnya maka mahasiswa harus mengulang untuk semua langkah.

Makassar,...,.....,.....20

Mahasiswa
Pembimbing

(.......................................)
(.......................
............)

DAFTAR TILIK
KALA III
Nama Keterampilan : KALA III
Nama Mhasiswa :
Nim :
Tanggal Penelitian :

Petunjuk Penilaian :
Nilai setiap langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0 : Tidak dilaksanakan
1 : Dilaksanakan tapi tidak sempurna
2 : Dilaksanakan dengan sempurna
Beritanda (√) pada point yang tersedia sesuai dengan tindakan yang dilakukan
oleh mahasiswa
NO BUTIR YANG DINILAI
A. Sikap
1. Menyapa klien/ibu dengan ramah dan sopan
0. Tidak dikerjakan
1. Menyapa ibu saja
2. Menyapa dan memberikan salam dengan sopan dan
ramah
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur kurang lengkap
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara lengkap
3. Merespon terhadap reaksi pasien
0. Tidak merespon
1. Merespon terhadap reaksi pasien tapi tidak ditanggapi
dengan tepat
2. Memberiksan respon dengan tepat kepada pasien
4. Menjaga privacy pasien
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu-ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5. Penjaga privacy pasien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privacy dengan ucapan tetapi tidak memperagan
menutup sampiran
2. Menjaga privacy pasien dengan mengucapkan
memperagakan menutup sampiran
TOTAL SCORE
B.CONTENT
6 Mempersiapkan Alat
0. Tidak dilakukan
1. Tidak dilakukan dengan sempurna
2. Dilakukan dengan sempurna
7 Menggunakan APD(celemek,topi,kacamata,masker dan alas kaki
tertutup
0. Tidak dilakukan
1. APD tidak dilakukan dengan sempurna
2. APD dilakukan dengan sempurna
8. Melepaskan dan menyimpan seluruh perhiasan yang dipakai,cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
tangan dengan handuk,yang bersih dan kering atau tissu
0. Tidak dilakukan
1. Cuci tangan dilakukan dilakukan tidak tepat
2. Cuci tangan dilakukan dengan tepat (6langkah)
9. Palpasi abdomen
Meletakan kain bersih di atas perut ibu dan meraba abdomen untuk
memastikan bayi tunggal
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
10. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
11. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
12. Menentukan Lokasi penyuntikan pada 1/3 Paha Atas Lateral
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
13. Teknik penyuntikan dilakukan dengan tepat yaitu melakukan aspirasi
posisi 90°
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
14. Teknik Setelah Penyuntikan dilakukan dengan tepat yaitu spoit di
tutup dengan one hand teqhnique dan diletakan di bak instrumen
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
15. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-6 dari vulva dengan
terlebih dahulu menekan ujung tali pusat
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
16. Meletakan tangan kiri di atas simpisis
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
17. Tangan kanan menegangkan tali pusat sejajar lantai dengan cara
memegang klem diantara jari telunjuk dan jari tengah dengan posisi
genggaman dan telapak tangan menghadap ke atas
0. Tidak dilakukan dengan tepat
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
18. Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan lain mendorong uterus dorsolkranial secara hati-hati
untuk mencegah unversio uteri. Lakukan PTT setiap kali ada kontraksi
0. Penegangan tali pusat terkendali tidak dilakukan
1. Penegangan tali pusat terkendali kurang benar
2. Penegangan tali pusat terkendali dengan benar
19. Memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta : uterus,globuler,tali pusa
bertambah panjang,adanya semburan darah dari jalan lahir
0. Tidak memastikan
1. Memastikan dengan kurang tepat
2. Memastikan dengan tepat
20. Saat ada kontraksi melakukan penegangan tali pusat terkendali dan
mendorong uterus secara dorso kranial sampai plasenta terlepas dari
implantasi
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
21 Minta ibu sedikit meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan
lahir(tepat melakukan dorso kranial)
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
22. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-
10 cm dari vulva dengan terlebih dahulu menekan ujung tali dan
lahirkan plasenta
0. Tidak dilakukan
1. Tidak menekan tali pusat, langsung memindahkan tali
pusat
2. Menekan tali pusat dan memindahkan tali pusat
23. Menangkap plasenta :
a. Setelah plasenta tampak vulva, memegang plasenta dengan
kedua tangan dan memutar serah jarum jam untuk
mengeluarkan plasenta
b. Melahirkan plasenta dengan cara memilin
0. Tidak dilakukan
1. Plasenta tidak di putar searah jarum jam
2. Plasenta di tangkap, di putar searah jarum jam dan dipilin
selaputnya
24. Masase uterus :
 Segera setelah plasenta lahir, dan melakukan masase uterus
dengan telapak tangan secara sirkuler ±15 detik
0. Tidak dilakukan
1. Gerakan masase tidak benar
2. Gerakan masase benar
25. Memeriksa kelengkapan plasenta
0. Tidak dilakukan
1. Tanpa membuka selaput, hanya meraba-raba dan langsung
bilang”bu, ari-arinya lengkap”
2. Membuka selaput dan memeriksa kelengkapan kotiledon
dan menuntunya kembali
26. Tempatkan plasenta pada wadah yang disediakan (klem di ambil
terlebih dahulu
0. Tidak dilakukan
1. Hanya mengucapkan telah selesai pemeriksaan tanpa
penjelasan
2. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
pasien dengan benar
27. Melakukan pemeriksaan vagina dan perineum, untuk memastikan
bahwa tidak terdapat laserasi yang menimbulkan pendarahan
0. Tidak dilakukan
1. Tanpa menggunakan kassa dan tanpa membuka vulva
2. Dengan kassa, membuka vulva dan mengevaluasi laserasi
jalan lahir
28. Memeriksa kontraksi dan PPV
0. Tidak dilakukan
1. Hanya memriksa kontraksi atau PPV saja
2. Memeriksa kontraksi dan PPV
29. Membereskan alat-alat dan memasukan dalam larutan clorin 0,5 %,
membuang sampah dan membersihkan tempat tidur(dekontaminasi)
0. Tidak dilakukan
1. Hanya salah satu dari ketiganya
2. Ketiga hal dikerjakan dengan benar
30. Membersihkan dan memposisikan ibu dengan meluruskan kaki,
menutup bagian genital dengan kain bersih
0. Tidak dilakukan
1. Hanya salah satu dari ketiganya
2. Ketiga hal dikerjakan dengan benar
31. Memebersihkan celemek dengan menyemprotkan larutan clorin dan
mengelap dengan waslap
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan tidak lengkap dan benar
2. Dilakukan dengan tepat dan benar
32. Mencuci tangan dalam larutan clorin 0,5 % dan lepas handscoon
dalam keadaan terbalik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan kurang tepat
2. Dilakukan dengan tepat
TOTAL SCORE :
C. TEKNIK
33. Cuci tangan dan melepas APD (Alat Pelindung Diri)
0. Tidak dilakukan
1. Tindakan dilakukan kurang benar
2. Tindakan dilakukan dengan benar
34. Teruji melakukan prosedur secara sistematis
0. Tidak dilakukan
1. Melakukan prosedur tetapi tidak terurut
2. Melakukan prosedur secara urut
35. Teruji menerapkan teknik pencegahan infeksi
0. Tidak dilakukan
1. Menerapkan teknik pencegahan infeksi kurang tepat
2. Menerapkan teknik pencegahan infeksi dengan tepat
36. Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
0. Tidak dilakukan
1. Melaksankan komunikasi tetapi menggunakan bahasa
yang tidak dimengerti
2. Melaksanakan komunikasi dengan bahasa yang mudah
dimengerti
37. Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan bail
0. Tidak dilakukan
1. Mendokumentaskan hasil tindakan tanpa identitas
pelaksan
2. Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan dengan
tanggal,jam,nama, dan tangan pelaksana
TOTAL SCORE :
TOTAL SELURUHNYA : 74
Nilai Akhir : Total seluruhnya x 100
74

Makassar, .......,..............20.

Penguji

(....................................................)

Anda mungkin juga menyukai