Anda di halaman 1dari 29

ABSTRAK

Jepang adalah simbol modernisasi dan kedisiplinan. Warga Jepang sangat


identik dengan pekerja keras, tepat waktu, berteknologi tinggi dan punya etika
yang sangat baik. Oleh karena itu, budaya Jepang sangat menarik untuk dipelajari
dan dicontoh, terutama budaya yang positif yang banyak bisa ditemukan di sana

Jepang merupakan negara dimana budaya Modern dan Tradisonal


menyatukan, gaya hidup modern masyarakatnya berpadu antara nilai-nilai
tradisioanl dan modern dengan seimbang, negara ini bahkan dianggap lebih maju
dari kebanyakan negara-negara maju jika dilihat dari berbagai aspek kehidupan.

Banyak hal menarik yang dapat diambil sebagai pelajaran dengan meniru
banyak kebiasaan-kebiasaan, perilaku, etika, tata krama orang Jepang. Orang
Jepang juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan perilaku disiplin yang
menjadikannya sebagai negara maju.

Walaupun kalah perang, diterjang tsunami dan bencana alam lainnya,


negara Jepang tergolong kedalam negara yang sangat cepat dalam pemulihannya,
hal ini karena hal itu tadi, menjunjung tinggi kedisiplinan, etika, dan perilaku
yang sudah ditanamkan sejak kecil.

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat


Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan,
kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah Etika dan Perilaku “Etika dan
Perilaku Orang Jepang yang Wajib Ditiru” dapat selesai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah


pengetahuan teman-teman pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Serta dapat memahami dengan jelas tentang Etika dan Perilaku yang baik untuk
dijadikan sebuah kebiasaan baru.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini


bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Makassar, 4 April 2019

A. Fajar Muliawan

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR.................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1.....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ....................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .............................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan masalah .......................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Pembahasan....................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2 .....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .......................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Sopan santun dan tata krama orang Jepang............. Error! Bookmark not defined.
B. Prinsip dan Konsep kerja orang Jepang .................... Error! Bookmark not defined.
1. Sopan dan santun .....................................................Error! Bookmark not defined.
2. Disiplin yang tinggi ....................................................Error! Bookmark not defined.
3. Cinta tanah air dan tradisinya ...................................Error! Bookmark not defined.
4. Totalitas dan berdedikasi tinggi ................................Error! Bookmark not defined.
5. Mau bekerja keras ....................................................Error! Bookmark not defined.
6. Sudah diajarkan mandiri sejak kecil ..........................Error! Bookmark not defined.
8. Diajarkan untuk memiliki minat baca yang sangat tinggi ....... Error! Bookmark not
defined.
E. TATA KRAMA DI JEPANG ..................................................Error! Bookmark not defined.
1. Tidak memonopoli pembicaraan ..................................Error! Bookmark not defined.
2. Memperkenalkan Diri ...................................................Error! Bookmark not defined.
3. Memberi Salam Secara Langsung .................................Error! Bookmark not defined.
4. Bertukar Kartu Bisnis.....................................................Error! Bookmark not defined.
F. Kebiasaan Mengemudi Orang Jepang yang Patut DitiruError! Bookmark not defined.
G. Etika dan Tata Cara Makan Orang Jepang ......................Error! Bookmark not defined.
BAB 3 .....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ...............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................Error! Bookmark not defined.

3
BAB 1

PENDAHULUAN
Pengertian Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai
pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik
dan buruk.

Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang
kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang
menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain,
etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di
masyarakat.

1.1 Latar Belakang

Setiap bangsa memiliki tradisi dan kebiasaan berbeda yang terkadang tak
dimengerti oleh bangsa lain. Kalau menurut antropolog Franz Boas dan Ruth
Benedict, perbedaan tradisi dan kebiasaan ini muncul akibat koherensi budaya,
termasuk aturan perilaku, bahasa, kreasi dan gagasan tentang dunia sesuai dengan
kebutuhan dan bisa dimengerti masing-masing bangsanya. Perbedaan tradisi dan
budaya yang muncul dari berbagai negara ini lah yang menciptakan perbedaan
pendapat tentang definisi kesopanan yang sesungguhnya. Pengertian nilai
kesopanan tersebut muncul akibat hubungan antara kebiasaan dan aturan perilaku
yang ada di tengah masyarakat.

Setiap negara memiliki keunikan masing-masing. Hormati dan hargai


setiap perbedaan yang ada. Seperti kata pepatah, di mana bumi dipijak, di situlah
langit dijunjung. Seperti negara Jepang, Negara Jepang adalah negara yang maju
dibidang teknologinya. Teknologi yang diciptakan oleh negara Jepang tentunya
berdasarkan kerja keras dan semangat dari bangsa Jepang itu sendiri. Semangat
yang ada dan tumbuh pada diri bangsa Jepang dari dulu hingga saat ini, masih
tertanam pada setiap individu, hal ini dibuktikan dengan masih adanya berbagai

4
macam budaya bangsa Jepang yang membawa diri bangsa Jepang itu sendiri
menjadi negara maju yang diakui oleh Negara-Negara lainnya.

Jepang merupakan salah satu negara yang disegani di dunia berkat


kemahiran mereka dalam dunia teknologi dan informasi. Kemampuan orang
Jepang memang patut diacungi jempol karena berkat kemampuan tersebut,
mereka sukses menjadi negara maju. Kalau dibandingkan dengan Jepang,
Indonesia mungkin masih tertinggal beberapa langkah. Ternyata kepintaran orang
Jepang bukanlah kunci utama kesuksesan tersebut. Di balik kepintaran itu, ada
budaya hidup yang memang dipegang teguh sehingga membawa kesuksesan bagi
orang-orang Jepang.

Jepang dikenal sebagai negara yang sangat sopan dengan banyak


kebiasaan dan tata krama khusus, Begitu banyak hal baik terlintas di benak kita
ketika mendengar kata 'Jepang', seperti sushi, sumo, anime, idol, sakura dan
banyak lagi. Jepang menjadi negara impian yang ingin dikunjungi oleh banyak
orang. Begitu banyak hal-hal menarik di Jepang dari makanan, fashion, musik,
film sampai budayanya. Masyarakat Jepang juga dikenal mempunyai segudang
kebiasaan baik, kebiasaan inilah yang menjadikan Jepang menjadi seperti
sekarang

1.2 Rumusan masalah

Dalam makalah ini penulis ingin meneliti mengenai budaya etika, perilaku
dan kebiasaan-kebiasaan orang Jepang yang baik untuk ditiru dan di
implementasikan dalam kehidupan sahari-hari, karena dengan kebiasaan-
kebiasaan yang baik inilah dapat menjadikan seseorang menjadi pribadi yang baik
dan berguna bagi bangsanya sendiri.

5
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui sopan santun dan tata krama orang Jepang.


2. Mengetahui Konsep dan Prinsip hidup orang Jepang.
3. Mengetahui tipe dan sifat-sifat orang jepang.
4. Mengetahui prinsip hidup yang diajarkan orang tua di Jepang.
5. Mengetahui etika baik orang Jepang.
6. Mengetahui bagaimana bersikap yang baik di tempat umum
ala orang Jepang.
7. Mengetahui etika makan ala orang Jepang.

6
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sopan santun dan tata krama orang Jepang

Orang Jepang sangat ramah dan bersahabat. Mereka cenderung untuk selalu
menyapa dan mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya, sekalipun itu
orang asing yang belum mereka kenal. Kebanyakan mereka nggak lancar berbahasa
Inggris karena sangat menjunjung tinggi bahasa lokalnya. Mereka sangat hati-hati
dalam berbicara, karena mereka menjaga perasaan orang yang diajak bicara. Dalam
hal ini, “baper”nya orang Jepang ada manfaatnya.

Jepang dikenal sebagai negara yang sangat sopan dengan banyak kebiasaan
dan tata krama khusus, mulai dari cara antre kereta api yang benar, walaupun padat
sekalipun, hingga cara yang benar untuk menunduk

1. Hindari menatap atau menunjuk kepada orang lain

Sebenarnya, Jepang bukan satu-satunya negara dengan aturan seperti ini,


tetapi menunjukan jari kepada seseorang itu dianggap sangat kasar. Juga, orang
Jepang tidak terbiasa melihat langsung ke mata siapa pun dengan lama-lama, jadi
jika Anda berbicara dengan seseorang, lepaskan kontak mata sesekali karena ini
dianggap sopan, dan membantu orang lain merasa lebih nyaman.

2. Etika melepas sepatu saat masuk rumah


Kalau kalian berkunjung ke restoran, maupun hotel yang terdapat rak sepatu
di depannya, itu tandanya pengunjung wajib melepas sepatunya jika ingin masuk
ke dalam. Kalian harus melepas sepatu kemudian meletakkannya dengan rapih di
rak yang telah tersedia. Biasanya akan disediakan sandal rumah yang bisa
digunakan di dalam ruangan sebagai penggantinnya.

7
Sebagian orang Jepang bahkan membawa sendiri sendal mereka. Ada juga
sendal lain saat kita hendak masuk ke toilet. Jadi pastikan kita tidak lupa sehingga
memakai sendal toilet di dalam rumah.
Namun jika kalian mengunjungi restoran atau tempat lainnya yang menggunakan
lantai tradisional yang dikenal dengan tatami, para pengunjung tidak boleh
menggunakan alas kaki apapun.

3. Etika tidak memberi uang tip


Di beberapa negara memberi tip atau uang terima kasih dianggap tidak
sopan dan sangat menghina, termasuk di Jepang. Sebagai pengganti uang tip,
sobat Gulalives dapat memberi sebuah hadiah kecil yang dianggap lebih sopan.
Alangkah baiknya kita telah mempersiapkannya sebelum ke Jepang. Misalnya
dengan membeli kerajinan khan Indonesia yang mudah dibawa namun khas dan
elegan. Dengan membawa hadiah kecil yang berupa produk khas Indonesia
sendiri, kita telah mempromosikan hasil karya anak bangsa sekaligus menghemat.
Ingat loh, barang-barang di Jepang bahkan untuk hanya sebuah hadiah kecil,
harganya terbilang tidak murah juga.

4. Jangan mencolok

Sering dikatakan bahwa orang Jepang memiliki "rasa damai" yang kuat
sehingga mereka melihat sebuah komunitas yang teratur, keharmonian dan
stabilitas sosial, adalah sesuatu yang lebih penting daripada individualitas dan
kebebasan. Hal ini sebagian besar benar, dan Anda akan melihat itu tidak hanya di
perusahaan atau sekolah Jepang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Lihatlah
di sekitar di kota - semua orang tampaknya mengenakan pakaian yang sangat
mirip, dan kadang-kadang pakaian pria semua terlihat sama persis. Namun
kadang-kadang, ada beberapa orang yang mencoba untuk terlihat berbeda, dan
Anda akan menemukan mereka di pusat fashion dan subkultur anak muda, seperti
di Kawasan Harajuku atau Shibuya Tokyo. Secara umum, bahwa “semua orang

8
terlihat 9amper sama” bukan sebuah ilusi, dan orang Jepang tidak melihat sesuatu
yang salah dengan itu.

5. Jangan merokok dijalan

Merokok di daerah yang tidak diperuntukkan dan melempar puntung


rokok di jalan tidak hanya sebuah perilaku yang buruk - Tergantung pada
peraturan setempat, Anda mungkin akan didenda karena perilaku tersebut. Ada
tempat-tempat khusus merokok di seluruh kota-kota besar, yang bebas digunakan
setiap saat. Restoran dan tempat umum lainnya telah mulai menerapkan area
merokok yang terpisah untuk pelanggan mereka. Meskipun ada beberapa yang
tidak mengizinkan merokok sama sekali namun ada juga lainnya (kedai kopi
tertentu, misalnya) dimana semua orang tampaknya bebas merokok. Pilih tujuan
Anda dengan hati-hati.

6. Daur ulang sampah dengan benar

Anda mungkin akan menemukan diri Anda keliling Tokyo atau kota besar
lainnya, mencari tempat sampah. Untuk berbagai alasan, tempat sampah kadang-
kadang jarang dijumpai. Jika tidak ada tempat sampah di sekitar, bungkus dan
bawalah sampah Anda sampai Anda bisa membuangnya dengan benar. Jepang
juga menekankan sistem daur ulang yang benar, dan ada banyak bak sampah
khusus untuk "limbah yang bisa dibakar" yang meliputi produk kertas, "limbah
non-bakar" seperti plastik dan sejenisnya, dan juga bak sampah khusus untuk
“PET bottles” (Polyethylene Terephthalate)/ botol plastik dan kaleng, yang dapat
dibuang secara terpisah.

9
7. Pastikan Semuanya bersih

Dari waktu mereka masih sangat muda, anak-anak di Jepang diajarkan


untuk membersihkan dan merawat ruang umum mereka. Di sekolah dasar, ada
waktu khusus untuk “membersihkan kelas,” dan Anda mungkin telah melihat
foto-foto anak-anak mengepel lantai sekolah mereka. Ini hanyalah salah satu
aspek yang menurut orang Jepang adalah sebuah kebajikan. Masyarakat juga
diajarkan untuk tidak mengganggu orang lain, sehingga mereka rela berbagi ruang
10ublic dan sering tunduk kepada orang lain di sekitar mereka. Ketika Anda
berjalan di sebuah jalan di Jepang, berhati-hatilah untuk tidak meludah atau
membuang permen karet di trotoar, karena hal ini juga dianggap sangat kasar.

Bukan hal yang lumrah melihat sampah berserakan di jalanan Jepang.


Justru akan sangat sulit menemukan tempat kotor yang banyak sampah disana.

Di Jepang membuang sampah pada tempatnya sudah menjadi kebiasaan


yang mendarah daging. Jika kamu berkunjung ke Jepang kamu akan sedikit
kesulitan menemukan tempat sampah, walaupun sulit tetap tidak ada yang
membuang sampah sembarangan. Masyarakat akan membawa sampahnya sampai
mereka pulang ke rumah

8. Jangan berisik di tempat umum

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Jepang adalah negara yang sangat


perhatian kepada orang lain, sehingga saat didalam kerumunan kota yang ramai,
harap menghindari berbicara terlalu keras. Berbicara dengan teman-teman Anda,
tertawa dan bercanda itu baik-baik saja, tetapi tidak perlu menaikkan suara atau
berteriak karena dapat ini dapat menarik perhatian yang negatif dan dianggap
sebagai gangguan. Anda akan melihat bahwa hampir tidak ada yang berbicara
dalam lift, dan berbicara keras di telepon, terutama di ruang tertutup seperti bus
atau kereta bawah tanah atau kereta api, karena perilaku ini tidak disukai.

Mengobrol santai di dalam transportasi umum atau bahkan menerima


telepon dengan suara yang mampu di dengar satu gerbong kereta mungkin sering

1
0
kita jumpai di Indonesia. Tapi, ketika kamu berada di dalam transportasi publik di
Jepang akan sangat terasa kesan sunyi, padahal jumlah orang yang ada di dalam
sangat penuh layaknya ikan sarden yang berada di dalam kaleng.

Hal ini karena orang Jepang tidak ingin mengganggu ketenangan umum,
jika ponselnya berbunyi mereka akan langsung menolak panggilannya atau
berbicara sebentar menjelaskan bahwa mereka sedang berada di transportasi
umum.

9. Punya rasa malu yang tinggi


Budaya malu juga salah satu hal yang telah mendarah daging di Jepang,
masyarakat Jepang akan merasa malu saat berbuat kesalahan. Saat kesalahan
mereka diketahui orang lain maka mereka akan mengakuinya dan langsung
meminta maaf.

Seperti pada kasus menteri olahraga Jepang Hakubun Shimomura yang


mengundurkan diri terkait pembatalan rencana pembangunan stadion untuk
Olimpiade 2020 di Tokyo karena pembengkakan biaya. Bahkan dia
mengembalikan gajinya selama 6 bulan jadi menteri loh. Bagaimana ya dengan
pejabat di Indonesia?

10. Pekerja keras dan penuh inovasi


Orang Jepang sangat terkenal dengan pekerja keras, mereka banyak
menghabiskan waktu ditempat kerja, bahkan di Jepang orang tua akan bangga saat
anaknya pulang malam karena bekerja. Hal ini karena mereka menganggap
pekerja yang pulang malam adalah mereka yang bekerja sangat keras.

Di Jepang juga dikenal salah satunya prinsip keishan yang berarti kreatif,
inovatif, dan produktif. Hal inilah yang menyebabkan orang-orang Jepang tidak
takut untuk mengeluarkan karya yang unik, kreatif dan berbeda dari yang lain.

1
1
B. Prinsip dan Konsep Kerja Orang Jepang

1. Prinsip Bushido
Bushido yang mengandung arti ‘ksatria’ ini merupakan kode etik golongan
samurai pada masa feodal Jepang. Seorang samurai memiliki loyalitas dan
totalitas terhadap tuannya. Ia bahkan rela melakukan harakiri (bunuh diri dengan
menusuk perut) untuk mengembalikan kehormatan dirinya.

Nah, semangat bushido ini ternyata mengakar dalam etos kerja masyarakat
Jepang. Mereka memiliki loyalitas dan pengabdian tinggi terhadap perusahaan
dan bekerja dengan penuh kehormatan dan totalitas. Hal ini membuat orang
Jepang cenderung loyal dan jarang berpindah-pindah perusahaan.

2. Makoto dan Ganbatte Kudasai


Makoto bisa diartikan sebagai kejujuran dan ketulusan. Dalam melakukan
pekerjaannya, orang Jepang memegang teguh prinsip ini, yaitu bekerja keras
dengan semangat, kejujuran, dan ketulusan.

Sementara, ganbatte kudasai adalah kata-kata penyemangat yang kerap


diucapkan orang Jepang, yang dalam konteks bekerja berarti semangat pantang
menyerah sampai tujuan tercapai.

3. Konsep Keishan
Keishan berarti kreatif, inovatif, dan produktif. Lewat prinsip ini, orang
Jepang nggak takut untuk berkarya secara kreatif dan melakukan inovasi-inovasi
yang berbeda.

Inilah mengapa kita kerap menemui hal-hal yang unik di Jepang. Selain
itu, konsep ini juga membuat orang Jepang selalu terbuka mempelajari hal-hal
baru saat bekerja.

1
2
4. Prinsip Kaizen
Prinsip kaizen menekankan ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan. Artinya, kamu harus fokus dan tidak boleh menunda-nunda agar
pekerjaanmu selesai sesuai jadwal yang ditentukan.

Keterlambatan akan menjadi sebuah kerugian bagi diri sendiri,


perusahaan, dan konsumen. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, waktu
dan biaya haruslah optimal.
Makanya, jarang kita lihat ada orang Jepang yang datang terlambat ke
tempat kerja. Mereka juga umumnya malu pulang lebih awal dan disiplin dalam
membedakan waktu kerja dan istirahat.

5. Tidak ada pekerjaan remeh


Sekecil apapun, orang Jepang tidak pernah menganggap remeh suatu
pekerjaan. Faktanya, perusahaan Jepang mendidik karyawannya untuk bekerja
mulai dari tingkat terbawah.

Tanpa pandang bulu, karyawan baru di sana bisa saja diminta untuk
mengelap meja, merapikan dan memfotokopi berkas, maupun hal-hal lain yang
sering kita anggap sebagai pekerjaan sepele.
Lewat prinsip ini, karyawan di sana diajarkan tentang kemandirian dan
mengenal semua lini produksi perusahaan dengan baik. Bagi perusahaan di
Jepang, karyawan adalah sebuah investasi berharga. Makanya, ia harus mengenal
perusahaannya dengan baik dari level terendah.

C. Tipe dan Sifat-sifat orang Jepang

Terkenal karena budayanya, Jepang juga populer akan karakteristik orang-


orangnya. Cara hidup mereka yang sangat unik membuat orang-orang
Jepang terlihat sangat menarik.

1
3
Identitas inilah yang membedakan mereka dengan orang-orang dari negara
lain. Bahkan, ada beberapa karakteristik baik yang bisa kita tiru di dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Tipe Pekerja Keras

Jepang diakui menjadi negara yang pekerja keras di segala bidang


kehidupan. Berangkat pagi pulang larut malam. Itulah orang Jepang. Mereka
menghabiskan hari-harinya untuk bekerja dan terus bekerja. Bahkan, hari libur
sekalipun mereka gunakan untuk bekerja. Jadi, tidak heran kalau Jepang berhasil
menjadi negara maju karena memang orang-orang yang tinggal di sana juga
sangat gigih dalam bekerja.

2. Time is Money

Waktu yang dimiliki tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna,
tetapi digunakan untuk melakukan aktivitas yang menghasilkan uang. Satu menit
saja sangat berguna untuk menyelesaikan hal kecil, apalagi dua puluh menit.
Saking berharganya waktu, orang Jepang bisa makan dalam waktu lima menit
saja. Luar biasa!

3. Hidup Mandiri

Kemandirian orang Jepang memang pantas diacungi jempol. Sifat mandiri


sudah dilatih sejak dini hingga dewasa. Mereka mampu untuk menangani
masalahnya sendiri, tanpa harus melibatkan orang lain. Anak sekolah dasar di
Jepang bahkan sudah disuruh belajar sendiri untuk memahami suatu materi
sebelum dijelaskan seorang guru.

Kemandirian yang diajarkan di Jepang bisa dibilang “sedikit” ekstrem.


Namun, sangat bagus untuk menumbuhkan dedikasi dan integritas tinggi dalam
1
4
menjalani hidup. Uniknya, orang Jepang yang sudah beranjak dewasa bahkan
sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus meminta bantuan
kepada orang tua.

4. Pantang Menyerah

Orang Jepang bukanlah tipe orang yang mudah menyerah saat bekerja.
Tantangan dalam bekerja tidak dijadikan sebagai alasan untuk bermalas-malasan,
apalagi kalau sampai menyerah di tengah jalan. Tantangan tersebut bahkan
dijadikan sebagai penyemangat agar tetap bergairah saat bekerja. Kata “tidak
bisa” jarang sekali keluar dari mulut orang Jepang.

Sebab mereka percaya kalau segala sesuatu itu “bisa” terjadi jika dibarengi
dengan kerja keras dan kesungguhan. Hal ini telah dibuktikan dari kesanggupan
Jepang untuk membangun kembali negaranya setelah Amerika Serikat
menjatuhkan bom ke Kota Nagasaki dan Hiroshima pada Perang Dunia ke-2.

5. Hidup Hemat

Tingkat pendapatan (PDB) di negara Jepang boleh dibilang sangat tinggi,


tapi tidak lantas membuat masyarakat hidup boros. Hal ini dikarenakan biaya
hidup yang tinggi. Mau tidak mau orang Jepang harus bisa berhemat agar gaji
yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pada hari berikutnya.

Bila Anda berkunjung ke negara Jepang, lihatlah bagaimana hematnya


masyarakat saat berbelanja ke supermarket. Mereka hanya membeli barang-
barang yang dibutuhkan saja. Sementara barang-barang yang tidak dibutuhkan
dijauhi atau bahkan tidak disentuh sama sekali.

1
5
6. Gagal = Malu

Anda mungkin sering mendengar kasus bunuh diri yang dilakukan warga
negara Jepang. Salah satu alasan yang melatarbelakangi aksi tersebut adalah
kegagalan. Orang Jepang sangat malu jika dirinya gagal saat bekerja. Belajar
hidup seperti orang Jepang kesuksesan dan kegagalan adalah pilihan hidup.

Jika mau gagal, silakan bermalas-malasan. Jika mau hidup sukses,


belajarlah untuk meniru budaya orang Jepang yang pekerja keras, mandiri, dan
pantang menyerah. Sebab pada hakikatnya sukses itu perlu pengorbanan yang
lebih, baik dari segi waktu maupun tenaga.

D. Prinsip hidup yang diajarkan orang tua di Jepang


Jepang merupakan negara dengan tingkat kesopanan yang tinggi.
Masyarakatnya memiliki kesadaran yang tinggi dalam hal kesopanan, ketertiban,
dan kebersihan.

Bahkan di Jepang jika kamu ingin buang angin, kamu harus keluar terlebih
dahulu atau mencari tempat sepi yang tidak diketahui orang lain. Jika kamu buang
angin sembarangan mereka akan menganggap kamu tidak sopan dan memiliki
etika yang buruk.

1. Sopan dan santun

1
6
Sudah rahasia umum jika Jepang lebih mengutamakan pendidikan karakter
sebelia mungkin dibandingkan pendidikan akademiknya. Hal itu membuat anak-
anak Jepang tumbuh dengan tingkat sopan santun yang tinggi.
Orang Jepang biasa mengamalkan tradisi Ojigi atau membungkuk kepada
lawan bicaranya, dan juga budaya Aisatsu atau budaya untuk selalu berkenalan,
mengucap permisi jika ingin lewat dan tidak gengsi untuk meminta maaf lebih
dulu.

2. Disiplin yang tinggi


Hidup orang Jepang amat teratur dan terjadwal dengan baik. Mulai dari
jadwal transportasi yang tepat waktu hingga tingkat ketepatan waktu tiap-tiap
warganya ketika membuat janji.
Tepat waktu merupakan cerminan dari tingginya tingkat disiplin di Negeri
Matahari Terbit tersebut. Jadi tidak perlu heran jika melihat banyak orang Jepang
yang mengenakan jam tangan, itu bagaikan aturan tak tertulis yang harus
dilakukan warga Jepang agar tetap disiplin dan tepat waktu.

3. Cinta tanah air dan tradisinya

Di saat demam Kpop melanda, para warga Jepang tidak akan mudah
mengikuti arus zaman. Mereka akan tetap menjunjung tinggi tradisi yang mereka
punya dibanding harus mengikuti hal yang hanya tenar sesaat. Mereka akan selalu
bangga akan tradisi yang mereka miliki, dan mereka akan terus memegang tradisi
itu sampai kapan pun.

4. Totalitas dan berdedikasi tinggi


Warga Jepang selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik ketika
melakukan sesuatu. Ketika bekerja, bersekolah, atau melakukan proyek sosial
akan mereka laksanakan dengan totalitas dan tanpa cela. Tidak perlu kaget ketika
ada orang Jepang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena kesalahan
1
7
yang dibuat. Rasa malu atas kesalahan yang diperbuat sudah melekat dengan erat
di dalam jiwa mereka.
Dulu mereka bahkan tak segan melakukan Harakiri atau tradisi bunuh diri
karena malu dan merasa gagal melaksanakan tugas.

5. Mau bekerja keras


Ulet dan tekun adalah bekal untuk masa depan cemerlang. Usaha tidak
akan menghianati hasil bagaikan terpatri dengan jelas di prinsip hidup mereka. Itu
membuat orang Jepang selalu berusaha keras dan kerja dengan gigih untuk
mendapatkan apa yang mereka mau.
Jika dibandingkan dengan jam kerja di Indonesia yang rata-rata pekerjanya
bekerja selama 1920 jam/tahun, di Jepang, jam kerja warganya mencapai 2450
jam/tahun. Dengan jam kerja yang tinggi tersebut, orang Jepang tetap tidak mau
pulang cepat. Itu karena mereka menganggap pulang cepat adalah hal memalukan
yang bisa membuat citra diri mereka bagaikan orang yang tidak dibutuhkan
perusahaan.

6. Sudah diajarkan mandiri sejak kecil

Kebiasaan baik warga Jepang tidak datang dengan sendirinya. Mereka


sudah di didik sedari kecil untuk bersikap sopan dan tertib. Mulai dari preschool
dan TK anak-anak di Jepang sudah dibiasakan mandiri, mereka akan diajarkan
merapikan alat makannya, kemudian menaruh dan mencucinya sendiri.

7. Menjaga kedekatan hubungan ibu dan anak

Di Jepang, hubungan antara ibu dan anaknya terbilang sangat kuat.


Mereka tidur bersama dan sang ibu selalu membawa anak-anak mereka di mana
pun. Ibu menerima semua yang dilakukan anak-anaknya. Bagi ibu-ibu di Jepang,
anak-anak mereka adalah sempurna.

1
8
Ada sebuah aturan utama di Jepang yang mengatakan bahwa sebelum
seorang anak berusia 5 tahun, mereka diizinkan untuk melakukan apa yang
mereka inginkan. Hal ini pun dilihat orang asing melihat sebagai pandangan yang
terlalu berlebihan. Meski begitu, tujuan dari prinsip ini adalah untuk menciptakan
hubungan cinta yang kuat antara ibu dan anak. Dengan begitu, anak-anak dapat
bergantung pada orang tua, dan orang tua yang lanjut usia pun dapat menerima
dukungan dari anak mereka saat sudah dewasa.

8. Diajarkan untuk memiliki minat baca yang sangat tinggi


Tingkat membaca masyarakat Jepang termasuk salah satu yang tertinggi di
dunia, membaca seolah-olah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat
Jepang. Walaupun zaman sudah semakin canggih masyarakat Jepang tetap tidak
melupakan kebiasaan membaca buku loh. Mereka bisa membaca dimanapun
mereka berada, bahkan di dalam transportasi publik sekalipun.

Anak-anak di Jepang sudah dibiasakan membaca sejak dini, di sekolah


mereka dibiasakan untuk membaca selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan
belajar mengajar.

9. Tetap berpegang teguh pada tradisi dan budaya

Jika kamu ingin melihat budaya dan teknologi canggih hidup


berdampingan maka negara Jepang lah jawabannya. Jepang banyak berinovasi
dalam bidang teknologi, mereka berhasil menciptakan robot dengan berbagai
macam fungsi yang dapat menggantikan tugas manusia. Kendati begitu, itu tidak
membuat mereka lupa dengan tradisi dan budayanya.

Jepang mencapai kemajuan melalui kebijakan Restorasi Meiji: Masyarakat


Jepang berani terbuka terhadap kebudayaan Barat, mereka hanya mengambil hal-
hal baik dari kebudayaan Barat dan tetap berpegang teguh pada budaya dan tradisi
leluhur yang ada. Hal tersebutpun terus diwariskan kepada keturunan selanjutnya.

1
9
Begitu banyak kebiasaan baik masyarakat Jepang yang dapat dicontoh
oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut jangan sampai membuat kita minder dan
rendah diri akan tetapi menjadi acuan kita agar dapat lebih baik lagi.

10. Jujur

Jika ada yang berkata susah menemui orang jujur di jaman sekarang,
tampaknya itu tidak berlaku bagi sebagian besar warga Jepang. Mereka sudah
dibiasakan untuk hidup jujur dan apa adanya. Rasa malu mereka yang besar
membuat mereka menjunjung tinggi kejujuran bagaimanapun kondisinya.

E. TATA KRAMA DI JEPANG

1. Tidak memonopoli pembicaraan


Pengendalian diri merupakan etika dalam percakapan. Misalnya saat
berbicara dengan orang asing atau orang yang belum terlalu akrab, sebaiknya tidak
memonopoli pembicaraan dan memberikan kesempatan pada orang lain untuk
berbicara. Selain itu, juga dianjurkan untuk menjadi pendengar yang baik dan tidak
memotong pembicaraan orang.

2. Memperkenalkan Diri
Dalam pertemuan formal (misalnya: bisnis) dengan orang Jepang,
perkenalkanlah diri dengan sopan. Bisa dimulai dengan nama, universitas, jenjang
studi, jurusan dan hal yang ingin dibicarakan. Jika untuk pertemuan bisnis, bisa

2
0
menjelaskan tentang perusahaan dan jabatan yang dipegang serta bisnis yang ingin
dibicarakan.

3. Memberi Salam Secara Langsung


Dalam budaya Jepang, jika ada pertemuan yang sifatnya formal atau
penting, sebaiknya memberi salam secara langsung tanpa diwakilkan. Dengan
demikian, lawan bicara akan lebih mengingatnya. Tips ini penting sewakmu
menghadiri acara networking atau pekan karir.

4. Bertukar Kartu Bisnis


Saling bertukar kartu bisnis merupakan hal sangat penting dalam etika
bisnis di Jepang. Saat menerima kartu bisnis kita harus menerimanya dengan kedua
tangan dan membalas memberikan kartu nama. Kita juga harus memberikan kartu
nama tersebut dalam posisi yang mudah dibaca oleh si penerima, yaitu dengan
posisi tulisan menghadap ke penerima.

5. Membungkuk
Berbeda dengan budaya barat, dimana jabat tangan adalah sapaan yang
umum, orang Jepang tidak menyentuh orang yang tidak dikenalnya, sehingga jabat
tangan tidaklah disarankan.
Membungkuk (atau dikenal dengan ‘ojigi’) merupakan hal formal yang
umum di Jepang. Pria dan wanita melakukan ‘ojigi’ dengan cara berbeda: pria
meletakkan tangan di samping paha sambil membungkuk, sementara wanita
meletakkan tangan di atas paha sewaktu membungkuk.

F. Kebiasaan Mengemudi Orang Jepang yang Patut Ditiru

2
1
Jepang memang terkenal dengan tradisi dan kebiasaan yang tertib dan
teratur. Kebiasaan tersebut bukan hanya tercermin dari kehidupan sehari-hari
penduduknya, namun juga bisa dilihat dari bagaimana pengemudi di Jepang
mengendarai kendaraannya.

Jepang sudah menjadi contoh baik bagi masyarakat dunia dalam banyak
hal. Misalnya dalam hal kedisiplinan, etos kerja dan atitut yang baik dalam
hubungan sesama manusia.

Tak hanya dikenal sebagai negara dengan perusahaan pembuat mobil


terbanyak di dunia, ternyata Jepang juga punya hal-hal menarik dan patut kita
tauladani dalam hal kebiasaan mengemudi masyarakatnya.

Setiap negara memang punya aturannya sendiri mengenai lalu lintas


kendaraan dan cara mengemudi. Namun ada beberapa kebiasaan tidak tertulis
dalam regulasi, yang seperti disepakati bersama dan dilakukan secara konsisten.

1. Etika Parkir
Bukan rahasia umum, bahwa tidak ada standar etika dalam hal cara parkir
mobil yang benar di negara kita. Tak sulit kita temui orang yang memarkir mobilnya
secara sembarangan. Mereka tidak memikirkan pengguna mobil lain. Misalnya
mengambil ruang terlalu banyak atau terlalu mepet ke mobil lain, parkir miring dan
lain sebagainya.

Hal yang menjengkelkan, misalnya kita temui orang yang meyerobot tempat
parkir saat kita sedang bersiap-siap untuk parkir mundur. Terkadang menjadi orang
yang terlalu baik membuat kita kehilangan hak karena ulah orang-orang yang egois.

Berbeda dengan masyarakat Jepang, mereka punya etika yang seperti


disepakati dan dilakukan secara konsisten, yaitu parkir mundur. Memang parkir
mundur adalah cara yang cukup sulit bagi mereka yang tidak terbiasa. Namun jika
dilakukan secara konsisten, akan menjadi kebiasaan dan terasa mudah.

Parkir mundur memang perlu banyak latihan, namun cara ini lebih aman
saat harus mengeluarkan mobil dari area parkir. Karena terhindar dari ditabrak

2
2
mobil lain saat mundur untuk mengeluarkan mobil atau menabrak orang yang
kebetulan lewat di jalan.

Orang jepang juga tidak menyerobot tempat parkir pengguna mobil lain
yang sedang bersiap-siap parkir mundur, karena mereka tidak mengenal parkir
maju.

Banyak perselisihan yang terjadi ketika pengemudi saling berebut parkir di


setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Namun, beberapa negara menghabiskan
banyak ruang untuk tempat parkir, bahkan kita terkadang kesal ketika ada orang
yang memarkirkan kendaraannya terlalu dekat dengan mobil kita

Akan tetapi, hal inilah yang disukai oleh orang Jepang. Ketika mereka parkir
di depan toko atau pasar, pemilik toko akan dengan sopan menginstruksikan mereka
untuk parkir secara terbalik sehingga tidak ada masalah ketika akan keluar.

Kebiasaan ini digunakan untuk meningkatkan keaamanan dalam melakukan


parkir. Meskipun parkir secara terbalik bisa dianggap susah bagi sebagian
pengemudi, namun ini merupakan bagian dari sebuah peraturan tak tertulis di
Jepang. Salah satu alasnanya adalah dengan melakukan parkir terbalik, anda bisa
menjaga tanaman atau rerumputan di bagian belakang.

2. Etika Lampu Hazard (Flashers)


Dari namanya jelas bahwa lampu hazard digunakan untuk keadaan
emergensi atau darurat. Misalnya mobil mogok, ada masalah dengan ban dan lain
sebagainya, yang lampu tersebut memberi sinyal pada pengemudi lain untuk
menjaga jarak dengan mobil yang sedang bermasalah tersebut.

Di Jepang, lampu flasher tersebut juga digunakan untuk kondisi yang tidak
darurat. Salah satunya adalah sebagai tanda bahwa mobil tersebut sudah mengklaim
tempat parkir. Sehingga mobil lain mengerti jika mobil tersebut seadang bersiap-
siap untuk parkir.

2
3
Begini mereka melakukannya: Posisikan mobil untuk parkir mundur –
hidupkan lampu hazard – pasang gigi mundur – selanjutnya mereka bisa memarkir
mobilnya dengan tenang karena tempat parkir sudah diklaim dengan hidupnya
lampu hazard.

Cara ini sepertinya bisa kita tiru di negara kita, sehingga memberi
tanda pada pengguna mobil lain agar tidak menyerobot tempat parkir di belakang
mobil kita dengan parkir maju. Dengan tanda visual tersebut, akan lebih
komunikatif, karena terkadang orang menyerobot bukan karena egois, tapi karena
tidak tahu bahwa mobil kita akan parkir mundur.

Lampu hazard juga digunakan orang Jepang untuk mengucapkan


terimakasih kepada mobil di belakang, saat mobilnya diberi kesempatan untuk
mendahului atau masuk ke barisan mobil setelah mendahului. Namun mungkin
etika ini tidak perlu kita tiru, karena akan membingungkan pengguna jalan lain atau
malah ada yang salah faham dan pengemudi mobil di belakang menjadi panik.

Orang Jepang menggunakannya untuk menunjukan bahwa mereka akan


kembali ke tempat parkir. Pengemudi lain akan menganggapnya sebagai klaim
tempat parkir. Cara menggunakannya yaitu: berhenti, hidupkan lampu jauh,
gunakan gigi mundur, dan anda bisa memarkirkan mobil ke posisinya.

Bahkan anda bisa menggunakan flasher untuk berterima kasih. Orang


Jepang menggunakan flasher untuk mengungkapkan terimakasih ketika ada
pengemudi lain yang menawarkan jalan dan melambat untuk memberikan jalur
mereka.

Berbagai macam kebiasaan mengemudi di Jepang yang bisa digunakan agar


lalu lintas bisa menjadi lebih teratur dan tertib. Jika kebiasaan tersebut diterapkan
di Indonesia, mungkin perselisihan di jalanan bisa dihindari.

3. Etika Klakson

2
4
Ternyata orang Jepang juga sering menggunakan klakson seperti orang
Indonesia. Klakson digunakan sebagai media komunikasi dengan pengguna jalan
lain. Di Jepang “tin” cepat sekali atau dua kali berarti terimakasih pada pengendara
lain yang memberi jalan.

Sedangkan untuk mengingatkan agar menyingkir dan memberi jalan, orang Jepang
membunyikan klakson sedikit panjang, atau lebih panjang untuk kondisi emergensi.
Jadi tetap ada etika berterimakasih dalam kondisi dalam perjalanan di jalan raya.

G. Etika dan Tata Cara Makan Orang Jepang

Berbicara etika makan, di setiap negara, disetiap daerah pasti berbeda-


beda, tergantung dari kebiasaan/ kebudayaan yang telah diwariskan dari para
leluhur di tempat masing – masing. Walau intinya makan melalui mulut, namun
prosesi makanan yang dihidangkan sampai ke mulut dapat berbeda
Jepang memiliki tata cara makan yang baik yang patut kita ketahui. Orang
Jepang terutama generasi mudanya juga tidak malu-malu/tidak sungkan untuk
melestarikan budayanya yang turun temurun di wariskan dari generasi ke
generasi.

1. Tidak Makan Sambil Jalan


Ini adalah salah satu aturan paling utama di negeri sakura. Jalan sambil
makan dianggap sangat tidak sopan karena sobat sangat mungkin atau bisa saja
menumpahkan makanannya kepada orang lain.
Jadi ketika sobat membeli sesuatu untuk dimakan, habiskan di depan tokonya atau
cari tempat untuk makan sebelum melanjutkan perjalanan.

2. Sikap Duduk

2
5
Memang di era modern ini di Jepang sudah banyak restaurant atau rumah
dimana tempat makannya menggunakan gaya Barat yaitu menggunakan kursi dan
meja. Namun Budaya Jepang yang kental tetap terjaga, dengan baik dan di
lestarikan oleh setiap lapisan masyarakat di Jepang. Tempat makan gaya
tradisional Jepang menggunakan bantal tipis sebagai alas duduk dan meja yang
pendek sebagai tempat menaruh makanan, yang lantainya menggunakan alas yang
terbuat dari jerami semacam tikar yang dikenal dengan sebutan TATAMI.

Ketika akan memasuki ruang tatami, hal pertama yang dilakukan


mencopot alas kaki, (tatami ini mirip dengan gaya lesehan orang Indonesia)
Kemudian duduk dengan tegak, wanita maupun pria dalam sikap formal
semuanya satu jenik gaya duduk, yaitu duduk berlutut, dimana kaki terlipat
dibawah paha, dan pantat beralaskan telapak kaki, yang lebih dikenal dengan
sebutan gaya SEIZA.

Dalam keadaan santai, pria menggunakan gaya duduk bersila, sedangkan


wanita duduk dengan kedua kaki menyamping ke kanan atau ke kiri.

2
6
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan
Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dengan
tidak meninggal kanci ri khas dan nasi onalism e negara Jepang it u
s endi ri , m eski pun orang J epang m em buatperusaha an dan
m enj al ankan bi sni s dan perekon om i an di negara l ai n, t et api ni l ai -
ni l ai nasionalisme Jepang tetap dipegang teguh dan tetap dilaksanakan
dalam segala bidang yangmereka lakukan. Dalam hal pelaksanaan ekonomi
dan bisni, orang Jepang lebih mengedepankanpada sumber daya manusia
dalam perusahaan maupun organisasi yang mereka bentuk danmereka
jalankan.
Total Quality Management yang mengikat pada perusahaan
Jepang tidakterlepas dari budaya Kaizen, sehingga Jepang lebih
menerapkan prinsip Kepuasan Pelanggan,Quality Function Development
(QFD), Pemberdayaan Karyawan, Perbaikan Berkesinambungandalam
perusahaannya.Dari regulasi atau peraturan yang ada sepertinya sistem
ketenagakerjaan dijepang juga berusaha untuk tidak hanya melindungi para
pengusaha tetapi juga melindungi hak –hak para pekerja.
Terlepas dari semua hal itu Jepang bias maju karena rakyatnya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip hidup yang telah ditaman jesak kecil,
negara jepang tegolong negara maju, itu bisa dilihat dari rakyatnya yang makmur,
fasilitas fasilitas yang memadahi seperti fasilitas sekolah, kendaraan, perkantoran
dll, tingkat pengangguran yang rendah dan pendapatan perkapita yang tinggi.

2
7
Saran

Bagaimana tips agar Indonesia menjadi negara maju seperti Jepang? Salah
satu bentuk kemajuan negara yaitu di mana masyarakatnya mau belajar apapun
yang berguna, seperti halnya belajar bahasa asing dan jika ingin kursus bahasa
Jepang? Di tensai Karawang. Mempelajari bahasa asing, salah satunya yaitu
bahasa Jepang akan mendapatkan banyak keuntungan. Hal ini dikarenakan dengan
memahami bahasa asing, maka akan lebih mudah berkomunikasi bahkan juga
untuk mendapatkan pekerjaan di negeri sakura tersebut.

Jika dilihat dari segi kebudayaannya, tentu Indonesia memiliki banyak


perbedaan dengan Jepang. Sehingga mengikuti jejak Jepang dalam memajukan
negara bukan berarti untuk menelan semua kebiasaan yang dimkulai dari
kebudayaan hingga lainnya. Tetapi yaitu cara mereka untuk memajukan
negaranya yang telah terpuruk, khususnya pasca kekalahan dan juga pemboman di
wilayah mereka. Jepang yang saat itu telah terlunta-lunta buktinya saat ini
menjadi salah satu negara yang bisa dibandingkan dengan negara-negara yang ada
di benua Eropa maupun juga Amerika. Padahal Jepang sendiri merupakan negara
yang berada di wilayah Asia, namun tingkat perekonomiannya telah tinggi.

Oleh karena itu, mencontoh dari negara Jepang yang bahkan dalam segi
geografisnya jauh berbeda dengan negara Indonesia karena memiliki kekurangan
yang lebih luas. Namun tentunya, dengan semangat serta disiplin dan juga kerja
keras yang sangat hebat, membuat Jepang bangkit dan juga mampu menjadi salah
satu negara maju yang ada di Asia. Bahkan, hingga sekarawang, negara tersebut
juga masih harus menghadapi masalah alam di mana akan terjadi gempa hingga
tsunami namun masih tetap bisa menjadi negara maju.

2
8
DAFTAR PUSTAKA

https://livejapan.com/id/article-a0000247/

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2901168/ini-5-prinsip-kerja-orang-jepang-yang-patut-
kamu-tiru

https://www.msn.com/id-id/gayahidup/life/ingin-sukses-ini-6-sikap-orang-jepang-yang-patut-
ditiru/ar-AAvH3kg?li=AAv06fi

https://www.gulalives.co/budaya-orang-jepang/

https://www.idntimes.com/life/inspiration/novi-amalia-hidayat-1/kebiasaan-jepang-perlu-
diteladani-c1c2/full

https://carusermagz.com/kebiasaan-mengemudi-orang-jepang-patut-ditiru/

http://sukajepang.com/etika-dan-tata-cara-makan-orang-jepang/

https://www.hotcourses.co.id/study-in-japan/destination-guides/tata-krama-di-jepang/

https://www.duniaku.net/2015/04/18/17-etika-sosial-di-jepang-yang-perlu-kamu-ketahui/

https://www.kompasiana.com/indojapanese/551aaf11a33311eb21b65942/etika-kehidupan-
sehari-hari-di-jepang

https://www.brilio.net/orangtua/5-aturan-orangtua-di-jepang-dalam-mendidik-anak-jaga-emosi-
181219g.html#

https://www.idntimes.com/life/inspiration/pinka-wima/8-prinsip-hidup-orang-jepang

https://kumparan.com/berita-heboh/9-prinsip-hidup-orang-jepang-yang-wajib-ditiru-
1536634671189402570

http://cyrillez96.blogspot.com/2017/12/budaya-sopan-santun-dan-ramah-di-jepang.html

https://www.liputan6.com/health/read/3555832/7-karakteristik-orang-jepang-yang-unik-dan-
menarik
2
9

Anda mungkin juga menyukai