(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kerja yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis optik fisis dan geometri
4.5 Mennyajikan hasil percobaan tentang optik fisis/geometri
C. Indikator
3.5.1 Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
3.5.2 Siswa dapat menjelaskan pemantulan yang terjadi pada cermin datar,
cekung dan cembung
3.5.3 Siswa dapat menjelaskan tentang hukum snellius
3.5.4 Siswa dapat menyelesaikan permasaalahan yang berhubungan dengan
konsep pembiasan lensa
3.5.5 Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat optik
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi, peserta didik
dapat:
a. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Siswa dapat menjelaskan pemantulan yang terjadi pada cermin datar,
cekung dan cembung
c. Siswa dapat menjelaskan tentang hukum snellius
d. Siswa dapat menyelesaikan permasaalahan yang berhubungan dengan
konsep pembiasan lensa
e. Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat optik
E. Materi Ajar
Cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik. Energi
tersebut merupakan energi kasat mata yang memiliki panjang gelombang
380–750 nm. Nah, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium
dalam perambatannya. Jadi, cahaya juga tidak memerlukan medium untuk
merambat.
Selain benda yang memancarkan cahaya, ada juga benda gelap. Benda gelap
merupakan benda tidak berpijar atau tidak memancarkan gelombang cahaya.
Benda gelap dibagi menjadi 3 macam, yaitu benda tak tembus cahaya yang
tidak dapat meneruskan cahaya, seperti dinding dan batu; benda bening yang
dapat meneruskan cahaya, seperti kaca; dan benda tembus cahaya yang dapat
meneruskan sebagian cahaya, seperti kertas buram dan air keruh.
Berkas cahaya digolongkan menjadi 3 macam:
1. Berkas cahaya yang menyebar (divergen) merupakan berkas cahaya yang
berasal dari satu titik kemudian menyebar ke segala arah.
2. Berkas cahaya sejajar merupakan berkas cahaya yang sejajar satu sama
lain.
3. Berkas cahaya mengumpul merupakan berkas cahaya yang menuju satu
titik tertentu (konvergen).
Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yang harus diketahui, yaitu:
1. Cahaya dapat merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan
3. Cahaya dapat menembus benda bening
4. Cahaya dapat dibiaskan
5. Cahaya dapat diuraikan
Sifat cahaya yang pertama ialah dapat merambat lurus. Hal ini memberikan
keuntungan pada manusia sehingga manusia memanfaatkan sifat cahaya dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya ialah lampu senter dan lampu sorot
kendaraan bermotor.
Sifat cahaya yang kedua ialah cahaya dapat dipantulkan. Ketika benda terkena
cahaya, cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan. Jenis pemantulan
terbagi menjadi dua, yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan
teratur.
Jika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka
jumlah bayangan benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari
dengan rumus berikutdengan ketentuan jika
360/A = GENAP, maka m = 1
360/A = GANJIL, maka m = 0
Oleh karena itu pada cermin cekung dapat dibuat suatu pengelompokan
yang bergantung dengan posisi benda pada masing-masing ruang.
– Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
– Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar.
– Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.
– Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.
Pada prinsipnya suatu benda dapat dilihat dengan mudah oleh mata
karena adanya cahaya, yang dipancarkan atau dipantulkan dari benda
tersebut saat terkena cahaya. Sedangkan cahaya yang berasal dari suatu
benda dapat berasal dari cahaya yang berasal dari benda itu sendiri
contohnya matahari, lampu senter, lilin, atau cahaya yang memancar dari
benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda seperi saat
melihat benda berwarna merah, artinya benda tersebut memantulkan
cahaya berwarna merah.
3. Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali
ke arah yang sama.
Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya. Ketika kaca yang bening
tersebut dihalangi oleh benda lain yang tidak bening, cahaya tidak dapat
menembusnya.
Cahaya menembus benda bening. (Sumber: idschool.net)
Cahaya akan dibelokkan jika merambat melalui dua zat yang kerapatannya
berbeda. Contohnya seperti udara dengan air. Peristiwa pembelokkan cahaya
setelah melalui suatu medium rambat disebut dengan pembiasan cahaya.
Alat Optik
1. Mata
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata.
Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata
membantu kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman,
mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita
nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata
atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Bagian-Bagian Mata
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata
memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang
kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada
retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga
Anda terkesan melihat benda.
Pembentukan Bayangan
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena
adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya
dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan
sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur
(rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk
menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
Cacat Mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina,
ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya
akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata
sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata.
Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata
(kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak
normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa
rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri
atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung
berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda
dekat/membaca.
F. Alat/Media/Bahan
Bahan ajar : buku pegangan Fisika untuk SMK/MAK Bidang keahlian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Media : Video Pembelajaran
Alat : LCD, Laptop, Papan Tulis.
Instrumen
a. Lembar pengamatan sikap (lampiran 2)
b. Rubrik penilaian kinerja (lampiran 3)
c. Lembar penilaian kinerja (lampiran 4)
d. Lembar penilaian kognitif (lampiran 5)