Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Darun Najah


Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Listrik Arus Searah
Waktu : 9 JP

A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahami hukum-hukum kelistrikan arus searah
4.8 Menyajikan hasil percobaan tentang hukum-hukum kelistrikan arus searah

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Berdasarkan dimensi pengetahuan, maka IPK dari KD 3.9 adalah sebagai berikut.
3.8.1 Siswa dapat menentukan arah arus listrik
3.8.2 Siswa dapat menentukan besar arus listrik yang mengalir, tegangan, dan hambatan
pada rangkaian seri dan paralel
3.8.3 Mampu menentukan energi dan daya listrik

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada KD 3.9 dan 4.9, maka tujuan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Menentukan arah arus listrik
b. menentukan besar arus listrik yang mengalir, tegangan, dan hambatan pada rangkaian
seri dan paralel
c. Mampu menentukan energi dan daya listrik

E. Materi Pembelajaran
1. Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum
dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu
rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik
positif identik dengan aliran air. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-). Sedangkan muatan electron mengalir dari
potensial rendah ke potensial tinggi.
Perhatikan gambar di bawah ini !

Dua buah benda bermuatan masing-masing A dan B dihubungkan dengan sebuah


penghantar. Bila potensial A lebih tinggi dari pada potensial B, maka arus akan mengalir
dari A ke B. Arus ini mengalir dalam waktu yang sangat singkat. Setelah potensial A sama
dengan potensial B maka arus berhenti mengalir.

2. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu
penghantar. Simbol kuat arus adalah I. Satuan kuat arus listrik ialah Ampere yang diambil
dari nama seorang ilmuwan Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere. Kuat arus listrik adalah
banyaknya muatan yang mengalir melalui penampang konduktor tiap sekon.
3. Beda Potensial Listrik
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial listrik
secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V). Alat yang
digunakan adalah volmeter.
Beda potensial adalah Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap
muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan
listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara
matematik dirumuskan :

V= W/ Q
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).

Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar
terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter.

4. Hukum Ohm
Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung
hambatan.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan,
tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik
berbanding terbalik dengan hambatan:

Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian,
arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal
dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan :
5. Hambatan Penghantar Listrik
Hambatan atau resistor suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi
berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar
komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik. Adapun model-model
resistor seperti tabel di bawah ini :

Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya dinyatakan
dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis penghantar, panjang dan penampang berbeda
terdapat hubungan sebagai berikut. Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar
adalah :

1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (l)


2. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)
3. Bergantung kepada jenis bahan penghantar (r)

6. Hambatan Penghantar Listrik


Hambatan atau resistor suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi
berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar
komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik. Adapun model-model
resistor seperti tabel di bawah ini :
Hambatan jenis setiap bahan berbeda-beda. Bahan yang mempunyai hambatan jenis besar
memiliki hambatan yang besar pula, sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Berdasarkan
daya hantar listriknya (konduktivitas listrik), bahan dibedakan menjadi tiga, yaitu konduktor,
isolator, dan semikonduktor.

Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan konduktor memiliki
hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan konduktor memiliki elektron pada kulit
atom terluar yang gaya tariknya terhadap inti atom lemah. Dengan demikian, apabila ujung-
ujung konduktor dihubungkan dengan tegangan kecil saja elektron akan bergerak bebas
sehingga mendukung terjadinya aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contohnya:
tembaga, perak, dan aluminium.

Isolator merupakan bahan yang sulit menghantarkan arus listrik. Bahan isolator memiliki
hambatan besar karena hambatan jenisnya besar. Bahan isolator memiliki elektron-elektron
pada kulit atom terluar yang gaya tariknya dengan inti atom sangat kuat. Apabila ujung-ujung
isolator dihubungkan dengan tegangan kecil, elektron terluarnya tidak sanggup melepaskan
gaya ikat inti. Oleh karena itu, tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator, sehingga tidak
ada arus listrik yang mengalir melalui isolator. Contoh isolator antara lain : Plastik, kaca, karet
busa termasuk isolator.

Semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya berada di antara konduktor dan
isolator. Semikonduktor memiliki elektron-elektron pada kulit terluar terikat kuat oleh gaya inti
atom. Namun tidak sekuat seperti pada isolator. Bahan yang termasuk semikonduktor adalah
karbon, silikon dan germanium. Karbon digunakan untuk membuat komponen elektronika,
seperti resistor. Silikon dan germanium digunakan untuk membuat komponen elektronika,
seperti diode, transistor, dan IC (integrated circuit).
7. Susunan Seri hambatan listrik
Pada susunan seri , jika satu komponen gagal atau rusak , maka komponen-komponen lain
dalam rangkaian seri operasinya terputus. Manfaat susunan seri adalah sebagai pengaruh
terhadap komponen lainnya, misalnya sekring atau pemutus daya yang selalu dipasang seri
dengan rangkaian .

Empat prinsip susunan seri hambatan listrik :


a. Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
b. Kuat arus yang melalui tiap hambatan sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui
hambatan pengganti serinya . I1 = I2 = I3 =....= Iseri
c. Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan
pada ujung-ujung tiap hambatan. Vseri = V1 + V2 + V3 +.....+ Vn
d. Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan , di mana tegangan pada ujung-ujung
tiap hambatan sebanding dengan hambatannya. V1 : V2 : V3 :....: Vseri = R1 : R2 : R3....:
R seri

8. Susunan Paralel Hambatan listrik


Pada susunan paralel , jika salah satu komponen rusak/gagal, komponen-komponen lainnya
tetap bekerja.

Empat prinsip susunan parallel hambatan listrik :


a. Susunan parallel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
b. Tegangan pada ujung-ujung tia hambatan sama , yaitu sama dengan tegangan pada
ujung-ujung hambatan paralelnya. V1 = V2 = V3.....= V paralel
c. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti parallel sama dengan jumlah kuat arus
tiap-tiap hambatan.

Ipararel parallel = I1 + I2 + I3 +......

d. Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus , di mana kuat arus yang melalui tiap-
tiap hambatan sebanding dengan kebalikan hambatannya.

I1 : I2 : I3 :......: Iparalel =

9. Hukum Ohm untuk Rangkaian tertutup


Suatu rangkaian arus yang sederhana, terdiri sebuah sumber tegangan, misalnya baterai
dan sebuah penghantar yang hambatannya R yang menghubungkan kutub-kutub baterai
tersebut.
Rangkaian Tertutup dengan Satu Sumber Tegangan

Di luar sumber tegangan, arus mengalir dari P ke Q melalui hambatan yang besarnya R
ohm. Di dalam sumber tegangan, arus mengalir dari Q ke P melalui hambatan yang
besarnya r ohm. Hambatan r ini disebut hambatan dalam.

Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik (GGL)
atau emf = electromotiveforce, sedangkan kutub-kutub sumber tegangan selama
megalirkan arus disebut beda potensial atau tegangan jepit. Bila arus I mengalir melalui
rangkaian di atas, maka hambatan seluruhnya yang dilewati arus listrik adalah R + r.

Kuat arus I yang mengalir dapat dituliskan sebagai berikut :

Pada setiap baterai, biasanya mengandung suatu hambatan karena kelajuan reaksi kimia
yang berlangsung di dalam baterai akan membatasi jumlah arus yang dapat dihasilkan.
Jadi jika tidak ada arus yang mengalir, biasanya tidak ada penurunan tegangan, tapi jika
ada arus yang mengalir pada elemen tersebut, maka tegangan antara kutub-kutubnya
akan berkurang.

Tegangan jepit ialah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada waktu
sumber tegangan tersebut mengalirkan arus. Bisa juga diartikan, Tegangan jepit adalah
beda potensial yang dapat ditemukan pada sumber tegangan antara kedua kutub positif
dan negatif disaat sumber tegangan tersebut sudah terhubung antara kutub positif dan
negatifnya terhadap tahanan dan sudah mengalirkan arus listrik.

Tegangan jepit pada gambar di atas ialah VPQ , dimana

Dapat kita ambil contoh dalam praktek pengukuran tegangan pada batu baterai, dimana
batu baterai tersebut sudah terhubung dalam rangkaian tertutup yaitu dihubungkan ke
sebuah beban misalnya lampu pijar. Maka beda potensial yang terjadi antara kutub positif
dan negatif pada baterai tersebut dapat dikatakan sebagai tegangan jepit. Hal ini dapat
dilihat pada saat tegangan di ukur, ternyata besarnya tidak sama dengan saat baterai
tidak digunakan untuk menyalakan lampu pijar. Jika sebelumnya baterai tersebut
memiliki tegangan 4,5 volt, maka pada saat sudah terhubung dengan rangkaian maka
tegangan jepitnya sebesar 4,2 volt.

10. Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Seri


Beberapa sumber tegangan dapat dihubungkan secara seri, yaitu kutub positif sumber
yang pertama dihubungkan dengan kutub negatif sumber yang berikutnya.

11. Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Paralel


Apabila n buah sumber tegangan tersebut dihubungkan secara paralel, maka ggl
susunannya juga volt. (lihat gambar di samping ini dan apabila hambatan dalam tiap

sumber = r ohm, maka hambatan dalam n sumber sama dengan


Sekarang bila kutub-kutub susunan tersebut dihubungkan oleh sebuah hambatan yang
besarnya R, maka kuat arus yang mengalir adalah :

Untuk rangkaian parallel berlaku :

Untuk n sumber tegangan identik dengan ggl dan hambatan dalam tiap sumber tegangan
adalah r, maka :

12. Energi dan Daya Listrik


Pengukuran besarnya energi listrik bisa dilakukan pada saat terjadi perubahan energi
listrik menjadi kalor dan besarnya energi listrik adalah berbanding lurus dengan
tegangan, waktu dan kuat arus. Adapun rumus energi listrik adalah sebagi berikut:

W = V.I.t

dimana :

W = energi listrik (joule)


V = beda potensial listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A)
t = waktu (s)

Daya listrik adalah besar energi listrik yang dibutuhkan atau diperlukan untuk
mengalirkan listrik dalam penghantar untuk setiap detiknya. Rumus daya listrik :

E. PENDEKATAN, Metode dan MODEL Pembelajaran


PENDEKATAN : Saintific learning
METODE : Diskusi
MODEL : Problem Based Learning

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Video Pembelajaran
Alat : LCD, Laptop
Sumber : LKS Fisika SMK Kelas X

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan 10 Menit
memeriksa kesiapan siswa dengan mengabsen kehadiran
siswa.
2. Guru memberikan apersepsi tentang listrik arus searah
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
Inti Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah 115
1. Guru memberikan masalah yaitu “apa yang kalian ketahui Menit
tentang arus listrik, hambatan, dan beda poensial?
2. Setiap kelompok diberikan tugas yang sama.
(menanya)
a. Bagaimana cara menghitung arus listrik, hambatan, dan
beda potensial pada rangkaian arus listrik?
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik
3. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok.
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
4. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok
yang melenceng jauh pekerjaannya.
(mengumpulkan informasi)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
5. Salah satu kelompok diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
(mengasosiasi)
6. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
7. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan mengenai eksponen berdasarkan hasil
review terhadap presentasi salah satu kelompok.
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang arus listrik, 10 Menit
beda potensial, dan hambatan
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai makna dan perasaan mereka saat mengikuti
proses pembelajaran
3. Guru memberikan penghargaan hasil pembelajaran
individu dan kelompok.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan 10 Menit
memeriksa kesiapan siswa dengan mengabsen kehadiran
siswa.
2. Guru memberikan apersepsi mengenai rangkaian seri dan
paralel
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
Inti Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah 115
1. Guru memberikan masalah yaitu Menit
“bagaimana cara mengetahui besar hambatan pada
rangkaian yang hambatannya disusun seri dan paralel?”
“bagaimana cara mengetahui besar GGL pada rangkaian
sumber arus yang disusun seri dan paralel?”
2. Setiap kelompok diberikan tugas yang sama.
(menanya)
1. Siswa menganalisis rangkaian hambatan yang
disusun seri dan paralel
2. Siswa menganalisis rangkaian sumber arus yang
disusun seri dan paralel.

Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik


3. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok.
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
4. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok
yang melenceng jauh pekerjaannya.
(mengumpulkan informasi)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
5. Salah satu kelompok diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
(mengasosiasi)
6. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
7. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan mengenai eksponen berdasarkan hasil
review terhadap presentasi salah satu kelompok.
(mengkomunikasikan)
Penutup 5. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang perbedaan 10 Menit
rangkaian seri dan paralel.
6. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai makna dan perasaan mereka saat mengikuti
proses pembelajaran
7. Guru memberikan penghargaan hasil pembelajaran
individu dan kelompok.
8. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

H. Penilaian
a. Teknik Penilaian: Pengamatan dan Tes Tertulis
b. Prosedur Penilaian:
Aspek yang Teknik
No. Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1. Pengetahuan Penugasan Penyelesaian tugas individu
dan ujian
tertulis
2. Keterampilan Pengamatan Tugas kelompok
Membuat rangkaian arus listrik searah
3. Sikap Pengamatan Selama kegiatan pembelajaran
I. Analisis Hasil Penilaian

Teknik
No. Kompetensi Dasar Tindakan
Penilaian

1. Pengetahuan Ujia Tertulis Pembelajaran remidial diberikan


kepada siswa yang nilainya di bawah
standar minimal nilai yaitu 60
sedangkan Kegiatan pengayaan
diberikan kepada siswa yang sudah
memenuhi standar minimal nilai
yaitu 60.

Remedial
Siswa mengerjakan soal remedial yaitu mengerjakan nomor soal yang salah pada ujian
sebelumnya.

Pengayaan
Siswa mengerjakan soal pengayaan di LKS

Lumajang , 15 Juli 2019


Mengetahui
Kepala SMK Darun Najah Guru mata pelajaran

Yuliana, S.Pd. Rizki Kurniawati, S.Pd.


PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Nama Sekolah : SMK Darun Najah
Kelas / Program Keahlian : X / Teknologi Komputer dan Informatika

Aspek Penilaian Predikat


Ketaatan
Menjalanka Tanggung
No Nama Siswa Kejujuran Kedispilinan Ketekunan Kerjasama Kesantunan Keaktifan Jumlah
n agama Jawab
yang dianut
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan pengisian skor
Sangat baik =4
Baik =3
Kurang =2
Sangat kurang = 1
FORMAT REMEDIAL
Mata Pelajaran : FISIKA

target kompetensi nilai


no nama siswa bentuk remedi ket
KI KD awal akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

..................., ……………... 2019


Guru Mata Pelajaran,
PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN
Tanggal
Praktikum : …………..
Indikator
: Membuat rangkaian seri dan paralel
pembelajaran
Kelas Program : X/TKJ

No Aspek* Skor

1. Perencanaan Bahan

Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
2.
b. Teknik Pembuatan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)

Hasil Produk
3.

Total skor
KISI – KISI ULANGAN HARIAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Darun Najah KURIKULUM ACUAN : K-2013


MATA PELAJARAN : FISIKA ALOKASI WAKTU : 2 x 45
Menit
KELAS / SEMESTER : X/2 JUMLAH SOAL : 10
SOAL
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Materi Bentu Nomor Ranah Tingkat


NO Kompetensi Dasar Indikator
Pokok k Soal Soal Kognitif Kesukaran
1 3.2. Menganalisis prinsip 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kuat arus listrik dengan Kuat arus PG 1 C1 Mudah
kerja peralatan listrik benar listrik
searah (DC) berikut 2. Disajikan gambar amperemeter, siswa mampu menyebutkan nilai PG 2 C2 Sedang
keselamatannya yang ditunjukkan jarum amperemeter dengan benar
dalam kehidupan 3. Disajikan nilai kuat arus, siswa mampu menghitung banyaknya PG 3 C3 Sedang
muatan yang mengalir selama waktu tertentu dengan benar
sehari-hari
4. Disajikan gambar rangkaian listrik tertutup, siswa mampu PG 4 C4 Sukar
menganalisis besarnya kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
tersesbut dengan benar
5. Disajikan gambar susunan hambatan, siswa mampu menghitung Rangkaian PG 5 C3 Sedang
besar hambatan penggantinya dengan benar hambatan
6. Disajikan gambar rangkaian listrik tertutup satu loop, siswa dapat Hukum II PG 6 C3 Sedang
menghitung besarnya kuat arus yang mengalir dalam rangkaian Kirchoff
dengan benar
Materi Bentu Nomor Ranah Tingkat
NO Kompetensi Dasar Indikator
Pokok k Soal Soal Kognitif Kesukaran
7. Disajikan gambar rangkaian listrik tak bercabang, siswa mampu PG 7 C3 Sukar
menghitung besarnya tegangan pada salah satu hambatan dengan
benar
8. Disajikan gambar rangkaian listrik tertutup dua loop, siswa dapat PG 8 C4 Sukar
menghitung besarnya kuat arus yang mengalir melalui salah satu
hambatan dengan benar
9. Disajikan data alat-alat listrik yang digunakan dalam suatu Arus AC dan PG 9 C1 Mudah
keluarga, siswa mampu membedakan alat-alat yang tidak Arus DC
termasuk penerapan listrik arus searah (DC) dengan benar

10. Disajikan spesifikasi alat listrik, siswa mampu menganalisis PG 10 C4 Sedang


besarnya energi listrik yangdibutuhkan selama waktu tertentu bila
tegangannya menurun dengan benar

Lumajang, 15 Juli 2019

Mengetahui,
Kepala SMK Darun Najah Guru Mata Pelajaran

Yuliana, S.Pd Rizki Kurniawati, S.Pd


SOAL ULANGAN HARIAN

1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penghantar dalam setiap detik
dinamakan….
A. Arus listrik C. Beda potensial listrik E. Daya listrik
B. Kuat arus listrik D. Energi listrik

2. Perhatikan gambar amperemeter di bawah ini!


Besarnya kuat arus yang ditunjukkan oleh lat tersebut sebesar ....
A. 6 mA
B. 30 mA
10 C. 60 mA
40 60
20 80 D. 6 A
5 0 100 E. 60 A

0 mA

3. Arus sebesar 5 Ampere mengalir dalam penghantar metal, berapa coulomb besar muatan Q
yang berpindah selama 1 menit?
A. 300 B. 200 C. 100 D. 5 E. 2

4. Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!


Sebuah voltmeter digunakan
10 untuk mengukur beda potensial
4Ω 20
40 60
80
pada lampu yang nilai
5 0 100 hambatannya 4 Ω, hasilnya
s ditunjukkan oleh gambar di
0
V samping. Besarnya kuat arus
listrik yang mengalir pada lampu
sebesar ... A
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

5. Perhatikan rangkaian hambatan berikut ini!


Besarnya hambatan pengganti pada rangkaian di samping
adalah .... Ω
A. 9 D. 4
B. 8 E. 2
C. 6

6. Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!


Besarnya kuat arus yang mengalir pada rangkaian di
R1= 4 Ω R2= 5 Ω R3= 8 Ω
samping adalah ... A
A. 0,25
B. 0,50
i
C. 0,75
D. 1,00
 = 9V, r = 1Ω E. 1,50
7. Perhatikan rangkiaan listrik berikut ini!
R1= 1Ω R2=2Ω R3=3Ω
Besarnya tegangan pada R2 = 2 Ω adalah ... volt
A. 2
B. 4
i C. 6
D. 12
V= 12 volt E. 24

8. Perhatikan rangkaian berikut ini!


Besarnya kuat arus yang melalui hambatan R = 2 Ω adalah
... A
6V 8V A. 8
2W 4W B. 6
C. 4
D. 3
E. 2

9. Perhatikan alat – alat listrik berikut ini!


1) Lampu senter
2) Setrum ikan
3) Handphone
4) Setrika listrik
5) Televisi
Yang bukan merupakan penerapan arus listrik searah (DC) adalah ....
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 4 dan 5
D. 5
E. 1, 2 dan 3

10. Sebuah lampu pijar tertulis 40 W/ 220 V. Bila lampu tersebut dipasang pada tegangan 110
volt. Jumlah energi yang dibutuhkan lampu tersebut selama 1 jam sebesar ... J
A. 36.000
B. 40.000
C. 54.000
D. 60.000
E. 75.000
FORMAT PENSKORAN
ULANGAN HARIAN

NOMOR SOAL URAIAN JAWABAN SKOR

1 B 10
2 A 10
3 A 10
4 A 10
5 E 10
6 B 10
7 B 10
8 D 10
9 C 10
10 A 10

Jumlah skor 100

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖


Nilai siswa = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Format Penilaian antar teman

Nama teman yang dinilai : ………………………………….


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ……………………………….....
Semester : ………………………………….
Waktu penilaian : …………….....................…….

No Pernyataan ya tidak

1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

5 Berperan aktif dalam kelompok

6 Menyerahkan tugas tepat waktu

7 Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting

8 Menguasasi dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran


dengan baik
9 Menghormati dan menghargai teman

10 Menghormati dan menghargai guru

Keterangan:
 Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan
persepsi temannya serta kenyataan yang ada.
 Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan
bimbingan dan motivasi lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai