(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahami hukum-hukum kelistrikan arus searah
4.8 Menyajikan hasil percobaan tentang hukum-hukum kelistrikan arus searah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada KD 3.9 dan 4.9, maka tujuan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Menentukan arah arus listrik
b. menentukan besar arus listrik yang mengalir, tegangan, dan hambatan pada rangkaian
seri dan paralel
c. Mampu menentukan energi dan daya listrik
E. Materi Pembelajaran
1. Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum
dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu
rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik
positif identik dengan aliran air. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-). Sedangkan muatan electron mengalir dari
potensial rendah ke potensial tinggi.
Perhatikan gambar di bawah ini !
V= W/ Q
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar
terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter.
4. Hukum Ohm
Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung
hambatan.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan,
tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik
berbanding terbalik dengan hambatan:
Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian,
arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal
dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan :
5. Hambatan Penghantar Listrik
Hambatan atau resistor suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi
berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar
komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik. Adapun model-model
resistor seperti tabel di bawah ini :
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya dinyatakan
dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis penghantar, panjang dan penampang berbeda
terdapat hubungan sebagai berikut. Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar
adalah :
Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan konduktor memiliki
hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan konduktor memiliki elektron pada kulit
atom terluar yang gaya tariknya terhadap inti atom lemah. Dengan demikian, apabila ujung-
ujung konduktor dihubungkan dengan tegangan kecil saja elektron akan bergerak bebas
sehingga mendukung terjadinya aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contohnya:
tembaga, perak, dan aluminium.
Isolator merupakan bahan yang sulit menghantarkan arus listrik. Bahan isolator memiliki
hambatan besar karena hambatan jenisnya besar. Bahan isolator memiliki elektron-elektron
pada kulit atom terluar yang gaya tariknya dengan inti atom sangat kuat. Apabila ujung-ujung
isolator dihubungkan dengan tegangan kecil, elektron terluarnya tidak sanggup melepaskan
gaya ikat inti. Oleh karena itu, tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator, sehingga tidak
ada arus listrik yang mengalir melalui isolator. Contoh isolator antara lain : Plastik, kaca, karet
busa termasuk isolator.
Semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya berada di antara konduktor dan
isolator. Semikonduktor memiliki elektron-elektron pada kulit terluar terikat kuat oleh gaya inti
atom. Namun tidak sekuat seperti pada isolator. Bahan yang termasuk semikonduktor adalah
karbon, silikon dan germanium. Karbon digunakan untuk membuat komponen elektronika,
seperti resistor. Silikon dan germanium digunakan untuk membuat komponen elektronika,
seperti diode, transistor, dan IC (integrated circuit).
7. Susunan Seri hambatan listrik
Pada susunan seri , jika satu komponen gagal atau rusak , maka komponen-komponen lain
dalam rangkaian seri operasinya terputus. Manfaat susunan seri adalah sebagai pengaruh
terhadap komponen lainnya, misalnya sekring atau pemutus daya yang selalu dipasang seri
dengan rangkaian .
d. Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus , di mana kuat arus yang melalui tiap-
tiap hambatan sebanding dengan kebalikan hambatannya.
I1 : I2 : I3 :......: Iparalel =
Di luar sumber tegangan, arus mengalir dari P ke Q melalui hambatan yang besarnya R
ohm. Di dalam sumber tegangan, arus mengalir dari Q ke P melalui hambatan yang
besarnya r ohm. Hambatan r ini disebut hambatan dalam.
Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik (GGL)
atau emf = electromotiveforce, sedangkan kutub-kutub sumber tegangan selama
megalirkan arus disebut beda potensial atau tegangan jepit. Bila arus I mengalir melalui
rangkaian di atas, maka hambatan seluruhnya yang dilewati arus listrik adalah R + r.
Pada setiap baterai, biasanya mengandung suatu hambatan karena kelajuan reaksi kimia
yang berlangsung di dalam baterai akan membatasi jumlah arus yang dapat dihasilkan.
Jadi jika tidak ada arus yang mengalir, biasanya tidak ada penurunan tegangan, tapi jika
ada arus yang mengalir pada elemen tersebut, maka tegangan antara kutub-kutubnya
akan berkurang.
Tegangan jepit ialah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada waktu
sumber tegangan tersebut mengalirkan arus. Bisa juga diartikan, Tegangan jepit adalah
beda potensial yang dapat ditemukan pada sumber tegangan antara kedua kutub positif
dan negatif disaat sumber tegangan tersebut sudah terhubung antara kutub positif dan
negatifnya terhadap tahanan dan sudah mengalirkan arus listrik.
Dapat kita ambil contoh dalam praktek pengukuran tegangan pada batu baterai, dimana
batu baterai tersebut sudah terhubung dalam rangkaian tertutup yaitu dihubungkan ke
sebuah beban misalnya lampu pijar. Maka beda potensial yang terjadi antara kutub positif
dan negatif pada baterai tersebut dapat dikatakan sebagai tegangan jepit. Hal ini dapat
dilihat pada saat tegangan di ukur, ternyata besarnya tidak sama dengan saat baterai
tidak digunakan untuk menyalakan lampu pijar. Jika sebelumnya baterai tersebut
memiliki tegangan 4,5 volt, maka pada saat sudah terhubung dengan rangkaian maka
tegangan jepitnya sebesar 4,2 volt.
Untuk n sumber tegangan identik dengan ggl dan hambatan dalam tiap sumber tegangan
adalah r, maka :
W = V.I.t
dimana :
Daya listrik adalah besar energi listrik yang dibutuhkan atau diperlukan untuk
mengalirkan listrik dalam penghantar untuk setiap detiknya. Rumus daya listrik :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan 10 Menit
memeriksa kesiapan siswa dengan mengabsen kehadiran
siswa.
2. Guru memberikan apersepsi mengenai rangkaian seri dan
paralel
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
Inti Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah 115
1. Guru memberikan masalah yaitu Menit
“bagaimana cara mengetahui besar hambatan pada
rangkaian yang hambatannya disusun seri dan paralel?”
“bagaimana cara mengetahui besar GGL pada rangkaian
sumber arus yang disusun seri dan paralel?”
2. Setiap kelompok diberikan tugas yang sama.
(menanya)
1. Siswa menganalisis rangkaian hambatan yang
disusun seri dan paralel
2. Siswa menganalisis rangkaian sumber arus yang
disusun seri dan paralel.
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian: Pengamatan dan Tes Tertulis
b. Prosedur Penilaian:
Aspek yang Teknik
No. Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1. Pengetahuan Penugasan Penyelesaian tugas individu
dan ujian
tertulis
2. Keterampilan Pengamatan Tugas kelompok
Membuat rangkaian arus listrik searah
3. Sikap Pengamatan Selama kegiatan pembelajaran
I. Analisis Hasil Penilaian
Teknik
No. Kompetensi Dasar Tindakan
Penilaian
Remedial
Siswa mengerjakan soal remedial yaitu mengerjakan nomor soal yang salah pada ujian
sebelumnya.
Pengayaan
Siswa mengerjakan soal pengayaan di LKS
No Aspek* Skor
1. Perencanaan Bahan
Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
2.
b. Teknik Pembuatan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
Hasil Produk
3.
Total skor
KISI – KISI ULANGAN HARIAN
Mengetahui,
Kepala SMK Darun Najah Guru Mata Pelajaran
1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penghantar dalam setiap detik
dinamakan….
A. Arus listrik C. Beda potensial listrik E. Daya listrik
B. Kuat arus listrik D. Energi listrik
0 mA
3. Arus sebesar 5 Ampere mengalir dalam penghantar metal, berapa coulomb besar muatan Q
yang berpindah selama 1 menit?
A. 300 B. 200 C. 100 D. 5 E. 2
10. Sebuah lampu pijar tertulis 40 W/ 220 V. Bila lampu tersebut dipasang pada tegangan 110
volt. Jumlah energi yang dibutuhkan lampu tersebut selama 1 jam sebesar ... J
A. 36.000
B. 40.000
C. 54.000
D. 60.000
E. 75.000
FORMAT PENSKORAN
ULANGAN HARIAN
1 B 10
2 A 10
3 A 10
4 A 10
5 E 10
6 B 10
7 B 10
8 D 10
9 C 10
10 A 10
No Pernyataan ya tidak
Keterangan:
Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan
persepsi temannya serta kenyataan yang ada.
Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan
bimbingan dan motivasi lebih lanjut