PPP
PPP
BAB I PENDAHULUAN
dengan GPS belakangan ini menjadi semakin pesat. Saat ini implementasi
teknologi GPS lebih banyak berkembang ke arah penentuan posisi teliti secara
ketelitian dalam penentuan posisi.Salah satu metode yang memanfaatkan data dari
ini, dibutuhkan adanya titik ikat atau data dari stasiun lain yang telah diketahui
mendapatkan hasil dengan ketelitian tinggi. Namun kelemahan dari teknologi ini
sangat dipengaruhi oleh jarak antara stasiun referensi ke receiver pengguna, serta
metode baru yang dianggap sebagai alternatif lain saat ini adalah metode Percise
Point Positioning (PPP). Metode ini telah mendapatkan perhatian yang luas pada
keuntungan yang berkaitan dengan efesiensi waktu dan biaya survei. Metode ini
absolute yang lebih efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena metode tersebut
ikat, tidak memerlukan baseline dan jaring network, serta solusinya dapat diperoleh
1. Bagaimana cara uji akurasi metode PPP online untuk peta orthophoto ?
2. Apakah ketelitian metode PPP online memenuhi peraturan BIG nomor 15
tahun 2014 ?
2. Mengetahui metode PPP online bisa memenuhi peraturan BIG nomor 15 tahun
2014.
Batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan dengan acuan dari penelitian terdahulu yang pernah
yang menjadi acuan adalah penelitian dengan topik yang sesuai yaitu Ketelitian
Panjang Baseline
Sedangkan pada
Topcon Tools V.8
didapatkan nilai
perubahan
koordinat dengan
rata-rata nilai
perubahan
koordinat
toposentrik 3
dimensi pada
sumbu X = 0,168
± 0,467 m, sumbu
Y = 0,253 ± 1,547
m, dan
sumbu Z = 0,261
± 1,108 m.
Namun setelah
dilakukan uji
statistik dengan
selang
kepercayaan 95%
dinyatakan bahwa
keenam titik
monitoring
bendungan tidak
memiliki
pergeseran yang
signifikan.
Berdasarkan hasil
uji statistik, dapat
disimpulkan
bahwa tiap titik
pengamatan tidak
mengalami
deformasi.
2 Analisis Reisnu 2016 Semarang pengukuran pada
Ketelitian Iman titik kontrol
Pengamatan Gps Arjiansah dengan
Menggunakan menggunakan
GPS Single
Single Frekuensi
Frekuensi dengan
Dan Dual lama pengamatan
Frekuensi + 8 Jam dan GPS
Untuk Kerangka Dual Frekuensi
Kontrol dengan lama
Horizontal pengamatan + 4
Jam. Pada proses
pengolahan
dilakukan dengan
variasi baseline
titik ikat yang
masing-masing
6
akan diikatkan
pada stasiun
CORS
(Continuosly
Operating
Reference
Stations) UDIP,
CSEM,
CMGL, dan
BAKO yang
diolah
menggunakan
softwareTopcon
Tools dan
GAMIT/GLOBK.
Nilai perbedaan
koordinat antara
hasil pengukuran
GPS Single
Frekuensi dan
Dual Frekuensi
dengan
variasi panjang
baseline dengan
jarak + 3 Km
mempunyai
rentang nilai
0,003 m – 0,030
m; jarak
baseline+ 9 Km
pada rentang nilai
0,008 m – 0,070
m; jarak
baseline+55 Km
pada rentang nilai
0,030 m – 0,400
m dan jarak
baseline+399 Km
pada rentang nilai
0,100 m – 0,700
m. Ketelitian hasil
pengamatan GPS
Single Frekuensi
dan Dual
Frekuensi pada
jarak baseline
titik ikat <10 Km
seperti CORS
UDIP dan CSEM
mempunyai
ketelitian yang
relatif sama.
Namun pada jarak
7
disimpulkan
bahwa tidak ada
perbedaan yang
signifikan antara
hasil Pengolahan
RTKLIB dan
Topcon Tools.
II.2 GNSS
GNSS (Global Navigation Satellite System) sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dikembangkan oleh beberapa negara, seperti GPS (Global Positioning
System) dari Amerika Serikat, GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China dan
GALILEO dari Eropa. Sistem ini dapat memerikan informasi mengenai posisi
tiga dimensi dan ditambah dengan informasi waktu. Tidak terbatas oleh kedua hal
keadaan meteorologi (troposfer dan ionosfer), deformasi, dan banyak hal turunan
GNSS atau Global Navigation Satellite System merupakan sebuah alat atau suatu
sistem navigasi dan penentuan posisi yang memanfaatkan satelit dan dapat
global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu,
secara kontinu di seluruh dunia kepada banyak orang secara simultan tanpa
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, yang merupakan sistem
navigasi dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat menerima sinyal dari
9
dimana GPS receiver ini akan mengumpulkan informasi dari satelit GPS (Alfeno,
2017).
Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS
reciever dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi
selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang
dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam
II.4 PPP
Metode Precise Point Positioning (PPP) adalah teknik penentuan posisi teliti yang
hanya menggunakan sebuah receiver GNSS (Lachapelle, et al., 2006). Metode ini
dapat digunakan untuk penentuan posisi baik statik maupun kinematik, namun
pengamatan GNSS harus dimodelkan secara seksama dan dihilangkan dari data
ketelitian level sentimeter hanya dalam tempo 2 jam pengamatan Faktor lain yang
ketelitian 3D yang dihasilkan oleh metode PPP dual frekuensi adalah sebesar 9,3
II.5 GAMIT
GAMIT adalah sebuah paket perangkat lunak ilmiah yang digunakan untuk
tiga-dimensi posisi relatif stasiun bumi dan orbit satelit. Perangkat lunak ini
Hasil dari GAMIT adalah solusi parameter estimasi dan kovarian yang dapat
orbital dan rotasi bumi. Pengolahan pada GAMIT menghasilkan berbagai macam
Output file. File yang digunakan untuk mengecek hasil pengolahan dengan
menggunakan GAMIT adalah Qfile. GLOBK (Global Kalman filter VLBI and GP
analysis program) adalah perangkat lunak pemfilter data dengan metode Kalman
Filter, yang bertujuan untuk menggabungkan solusi dari pengolahan data primer
GPS Geodetik adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana Akurasi
yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat
sampai 5-10mm.
11
GPS Geodetik ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau
GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX yang
sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian lebih tinggi dari
menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari
diferensial, yaitu salah satu receiver GPS ditempatkan di titik yang sudah
memancar (sentral), secara jaring trilaterasi atau secara poligon tergantung situasi
Statik adalah ilmu atau teknik untuk mengumpulkan data, menyajikan data,
Penetuan posisi secara statik (static positioning) adalah penentuan posisi dari titik-
titik yang statik (diam). Penentuan posisi tersebut dapat dilakukan secara absolut
ukuran lebih pada suatu titik pengamatan yang diperoleh dengan metode statik
biasanya lebih banyak. Hal ini menyebabkan keandalan dan ketilitian posisi yang
Salah satu bentuk implementasi dari metode penentuan posisi statik yang populer
adalah survei GNSS untuk penentuan koordinat dari titik-titik kontrol, untuk
(Abidin, 2007).
Studi
Literatur
Pengukuran
Statik
Selesai
14
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
GAMIT RTKLIB
Perbandingan
Ketelitian
Laporan
Selesai
mempelajari buku, jurnal, makalah, atau tulisan ilmiah yang diperoleh dari media
cetak. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dasar - dasar keilmuan dan juga
dilakukan.
15
sebagai berikut:
Software GAMIT
Software RTKLIB
Microsoft Office World 2007
2. Bahan penelitian
Data pengukuran menggunakan GPS Geodetic.
receiver 2-frekuensi dengan waktu pengamatan persesi selama kurang lebih 3 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Lachapelle, G., Petovello, M., Gao, Y., & Garin, L. J. (2006). GNSS Solutions:
Precise Point Positioning and Its Challenges, Aided GNSS and Signal
Tracking. Inside GNSS, 16-21.
Pandey, D., Dwivedi, R., Dikshit, O., & Singh, A.K. (2016). GPS and Glonass
Combined Static Precise Point Positioning (PPP). The International
Archives of The Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information
Sciences (pp. 483488). Prague: ISPRS.
Abidin, H.Z. 2006. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. PT Pradnya Paramita.
Jakarta.
Alfeno, Sandro, dkk. 2017. Implementasi Global Positioning System (GPS) dan
Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk
Wilayah Jabodetabek. Jurnal Sisfotek Global. Dosen STMIK Raharja. Vol. 7,
Hal 27-28.
Kasfari, Roy. 2018. Pengamatan Penurunan Muka Tanah Kota Semarang Tahun
2017. Jurnal Geodesi Undip. Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Vol. 7, Hal 121-122.
Yuwono, B.D. 2018. Analisis Pengukuran Gnss Metode Statik Dengan Variasi
Sampling Rate. Jurnal Gedesi dan Geomatika. Departemen Teknik Geodesi-
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Vol 1, Hal 8.