Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, sistem penentuan posisi

dengan GPS belakangan ini menjadi semakin pesat. Saat ini implementasi

teknologi GPS lebih banyak berkembang ke arah penentuan posisi teliti secara

real-time, salah satunya adalah Continuously Operating Reference Station

(CORS). CORS merupakan jaring kerangka geodetik yang beroperasi secara

kontinyu 24 jam perhari dengan mengumpulkan, merekam, mengirim data, dan

memungkinkan para pengguna memanfaatkan data koreksi untuk meningkatkan

ketelitian dalam penentuan posisi.Salah satu metode yang memanfaatkan data dari

stasiun referensi tersebut adalah metode differensial. Dalam metode differensial

ini, dibutuhkan adanya titik ikat atau data dari stasiun lain yang telah diketahui

koordinatnya untuk kemudian dilakukan post-processing (pengolahan data) guna

mendapatkan hasil dengan ketelitian tinggi. Namun kelemahan dari teknologi ini

sangat dipengaruhi oleh jarak antara stasiun referensi ke receiver pengguna, serta

dipengaruhi oleh sinyal provider di daerah lokasi pengamatan. Adapun beberapa

metode baru yang dianggap sebagai alternatif lain saat ini adalah metode Percise

Point Positioning (PPP). Metode ini telah mendapatkan perhatian yang luas pada

beberapa tahun terakhir. Metode ini merupakan teknologi penentuan posisi


2

menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS). Penggunaan teknologi

PPP di perkenalkan di Indonesia pada tahun 2013, dan dapat memberikan

keuntungan yang berkaitan dengan efesiensi waktu dan biaya survei. Metode ini

pada dasarnya merupakan pengembangan dari metode penentuan posisi secara

absolute yang lebih efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena metode tersebut

hanya menggunakan satu receiver, sehingga tidak memerlukan ketersediaan titik

ikat, tidak memerlukan baseline dan jaring network, serta solusinya dapat diperoleh

secara tepat dan mudah dari internet.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara uji akurasi metode PPP online untuk peta orthophoto ?
2. Apakah ketelitian metode PPP online memenuhi peraturan BIG nomor 15

tahun 2014 ?

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui uji akurasi metode PPP online untuk peta orthophoto.

2. Mengetahui metode PPP online bisa memenuhi peraturan BIG nomor 15 tahun

2014.

I.4 Maksud Penelitian

Mengetahui tingkat ketelitian PPP online terhadap peta orthophoto berdasakan

peraturan BIG nomor 15 tahun 2014.


3

I.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian dilakukan dari Universitas Lampung


2. Pengolahan data menggunakan metode PPP online.
3. Pengambilan dan pengolahan data secara statik radial 5 titik, kurang lebih

selama 2 jam pengamatan di setiap titik


4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan dengan acuan dari penelitian terdahulu yang pernah

dikerjakan sebagai bahan kajian ataupun pembanding. Adapun hasil penelitian

yang menjadi acuan adalah penelitian dengan topik yang sesuai yaitu Ketelitian

Panjang Baseline

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


No Judul Penulis Tahun Lokasi Hasil Penelitian
Penelitian
1 Pengolahan Data Yogi 2016 Bendungan Metode penelitian
Gps Wahyu Aji Jatibarang yang digunakan
Menggunakan adalah
Software Gamit menggunakan
GPS dual
10.6
frequency pada
Dan Topcon enam titik
Tools V.8 Pada pengamatan
Pengukuran bendung
Deformasi Jatibarang.
Bendungan Setelah dilakukan
Jatibarang Tahun pengolahan data
2015 . menggunakan
scientific software
GAMIT 10.6
didapatkan nilai
perubahan
koordinat dengan
rata-rata nilai
perubahan
koordinat
toposentrik 3
dimensi pada
sumbu X = 1,369
± 9,729 mm,
sumbu Y = 5,642
± 5,926 mm, dan
sumbu Z= 6,417 ±
4,418 mm.
5

Sedangkan pada
Topcon Tools V.8
didapatkan nilai
perubahan
koordinat dengan
rata-rata nilai
perubahan
koordinat
toposentrik 3
dimensi pada
sumbu X = 0,168
± 0,467 m, sumbu
Y = 0,253 ± 1,547
m, dan
sumbu Z = 0,261
± 1,108 m.
Namun setelah
dilakukan uji
statistik dengan
selang
kepercayaan 95%
dinyatakan bahwa
keenam titik
monitoring
bendungan tidak
memiliki
pergeseran yang
signifikan.
Berdasarkan hasil
uji statistik, dapat
disimpulkan
bahwa tiap titik
pengamatan tidak
mengalami
deformasi.
2 Analisis Reisnu 2016 Semarang pengukuran pada
Ketelitian Iman titik kontrol
Pengamatan Gps Arjiansah dengan
Menggunakan menggunakan
GPS Single
Single Frekuensi
Frekuensi dengan
Dan Dual lama pengamatan
Frekuensi + 8 Jam dan GPS
Untuk Kerangka Dual Frekuensi
Kontrol dengan lama
Horizontal pengamatan + 4
Jam. Pada proses
pengolahan
dilakukan dengan
variasi baseline
titik ikat yang
masing-masing
6

akan diikatkan
pada stasiun
CORS
(Continuosly
Operating
Reference
Stations) UDIP,
CSEM,
CMGL, dan
BAKO yang
diolah
menggunakan
softwareTopcon
Tools dan
GAMIT/GLOBK.
Nilai perbedaan
koordinat antara
hasil pengukuran
GPS Single
Frekuensi dan
Dual Frekuensi
dengan
variasi panjang
baseline dengan
jarak + 3 Km
mempunyai
rentang nilai
0,003 m – 0,030
m; jarak
baseline+ 9 Km
pada rentang nilai
0,008 m – 0,070
m; jarak
baseline+55 Km
pada rentang nilai
0,030 m – 0,400
m dan jarak
baseline+399 Km
pada rentang nilai
0,100 m – 0,700
m. Ketelitian hasil
pengamatan GPS
Single Frekuensi
dan Dual
Frekuensi pada
jarak baseline
titik ikat <10 Km
seperti CORS
UDIP dan CSEM
mempunyai
ketelitian yang
relatif sama.
Namun pada jarak
7

baseline titik ikat


> 50 Km masih
belum cukup
memenuhi
ketelitian yang
didapatkan.
3 Analisis Desvandri 2016 Semarang pengamatan titik-
Pengolahan Data Gunawan titik
Gps menggunakan
Menggunakan GPS Dual
Frequency dengan
Perangkat
metode statik.
Lunak Rtklib Hasil pengamatan
titik
GPS tersebut
kemudian diolah
menggunakan
perangkat lunak
RTKLIB dan
Topcon Tools.
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa terdapat
nilai perbedaan
antara nilai
standar deviasi
dari hasil
pengolahan
perangkat lunak
RTKLIB dengan
standar deviasi
hasil pengolahan
perangkat lunak
Topcon Tools
dengan nilai rata-
rata sN dan sE
sebesar -0,0011 m
dan -0,0026 m
dimana RTKLIB
memiliki
ketelitian standar
deviasi yang lebih
baik dan lebih
mendekati hasil
dari data
sekunder, yaitu
hasil pengolahan
Bernesse.
Berdasarkan
hasil uji statistik
dengan selang
kepercayaan 95%,
8

disimpulkan
bahwa tidak ada
perbedaan yang
signifikan antara
hasil Pengolahan
RTKLIB dan
Topcon Tools.

II.2 GNSS

GNSS (Global Navigation Satellite System) sistem satelit navigasi dan penentuan

posisi yang dikembangkan oleh beberapa negara, seperti GPS (Global Positioning

System) dari Amerika Serikat, GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China dan

GALILEO dari Eropa. Sistem ini dapat memerikan informasi mengenai posisi

tiga dimensi dan ditambah dengan informasi waktu. Tidak terbatas oleh kedua hal

tersebut, penggunaan teknologi GNSS dapat digunakan untuk mengetahui

keadaan meteorologi (troposfer dan ionosfer), deformasi, dan banyak hal turunan

lainnya (Yuwono, 2018).

GNSS atau Global Navigation Satellite System merupakan sebuah alat atau suatu

sistem navigasi dan penentuan posisi yang memanfaatkan satelit dan dapat

digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara

global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Sistem ini didesain untuk

memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu,

secara kontinu di seluruh dunia kepada banyak orang secara simultan tanpa

bergantung pada waktu dan cuaca (Abidin, 2001).

II.3 Global Positioning System (GPS)

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, yang merupakan sistem

navigasi dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat menerima sinyal dari
9

satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang

mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alatpenerima (receiver) di permukaan,

dimana GPS receiver ini akan mengumpulkan informasi dari satelit GPS (Alfeno,

2017).

Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk

menghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS

reciever dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi

3D (latitude,longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user,

selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang

dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam

dan lain – lain (Alfeno, 2017).

II.4 PPP

Metode Precise Point Positioning (PPP) adalah teknik penentuan posisi teliti yang

hanya menggunakan sebuah receiver GNSS (Lachapelle, et al., 2006). Metode ini

dapat digunakan untuk penentuan posisi baik statik maupun kinematik, namun

untuk memperoleh ketelitian pada level sentimeter, seluruh kesalahan pada

pengamatan GNSS harus dimodelkan secara seksama dan dihilangkan dari data

pengamatan (Chen et al., 2009). Pada aplikasi penentuan posisi statik,

penambahan data satelit Glonass terhadap satelit GPS mampu menghasilkan

ketelitian level sentimeter hanya dalam tempo 2 jam pengamatan Faktor lain yang

juga berpengaruh dalam ketelitian solusi kinematik PPP adalah durasi

pengamatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Witchayangkoon, rerata


10

ketelitian 3D yang dihasilkan oleh metode PPP dual frekuensi adalah sebesar 9,3

± 3 cm (Pandey et al., 2016).

II.5 GAMIT

GAMIT adalah sebuah paket perangkat lunak ilmiah yang digunakan untuk

pengolahan data pengamatan paket analisis GPS komprehensif yang

dikembangkan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan SIO (Scripps

Institution of Oceanography). Perangkat lunak ini digunakan untuk mengestimasi

tiga-dimensi posisi relatif stasiun bumi dan orbit satelit. Perangkat lunak ini

dirancang untuk berjalan di bawah sistem operasi UNIX mendukung

XWindows;sejauh ini MIT telah menerapkan versi untuk Sun (OS/4danSolaris2),

HP, IBM / RISC, DEC, dan LINUX berbasis Intel workstation.

Hasil dari GAMIT adalah solusi parameter estimasi dan kovarian yang dapat

diolah di GLOBK untuk memperkirakan posisi stasiun, kecepatan, parameter

orbital dan rotasi bumi. Pengolahan pada GAMIT menghasilkan berbagai macam

Output file. File yang digunakan untuk mengecek hasil pengolahan dengan

menggunakan GAMIT adalah Qfile. GLOBK (Global Kalman filter VLBI and GP

analysis program) adalah perangkat lunak pemfilter data dengan metode Kalman

Filter, yang bertujuan untuk menggabungkan solusi dari pengolahan data primer

dari geodesi satelit atau pengukuran terestris (Kasfari, 2018).

II.6 GPS Geodetik

GPS Geodetik adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana Akurasi

yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat

digunakan dalam pengukuran seperti hutan, perkebunan, jalan dengan akurasi

sampai 5-10mm.
11

GPS Geodetik ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau

GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX yang

sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian lebih tinggi dari

GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter. Berbeda dengan GPS

Navigasi, untuk GPS Geodetic untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus

menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari

dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.

Metode pengukuran menggunakan GPS Geodetik adalah dengan metode statik

diferensial, yaitu salah satu receiver GPS ditempatkan di titik yang sudah

diketahui koordinatnya sedangkan receiver yang lain ditempatkan di titik yang

akan ditentukan koordinatnya. Pengukuran dapat dilakukan secara loop

memancar (sentral), secara jaring trilaterasi atau secara poligon tergantung situasi

dan kondisi daerah (Pamungkas, 2014).

II.7 Metode Statik

Statik adalah ilmu atau teknik untuk mengumpulkan data, menyajikan data,

menganalisis data, dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh,

dengan objek yang diam dan ditentukan dengan lama pengamatannya.

Penetuan posisi secara statik (static positioning) adalah penentuan posisi dari titik-

titik yang statik (diam). Penentuan posisi tersebut dapat dilakukan secara absolut

maupun diferensial. Dibandingkan dengan metode penentuan posisi kinematik,

ukuran lebih pada suatu titik pengamatan yang diperoleh dengan metode statik

biasanya lebih banyak. Hal ini menyebabkan keandalan dan ketilitian posisi yang

diperoleh umumnya relatif paling tinggi (Abidin, 2007).


12

Salah satu bentuk implementasi dari metode penentuan posisi statik yang populer

adalah survei GNSS untuk penentuan koordinat dari titik-titik kontrol, untuk

keperluan pemetaan ataupun pemantauan fenomena deformasi dan geodinamika

(Abidin, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN

III.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan dari perpustakaan UNILA ke arah Pelabuhan

Bakauheni dengan estimasi jarak pengkuran kurang lebih 80km.


13

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

III.2 Diagram Alir Penelitian


Mulai

Studi
Literatur

Pengukuran
Statik

Selesai
14

Pengumpulan
Data

Pengolahan
Data

GAMIT RTKLIB

Hasil Olahan Hasil Olahan


Data Data

Perbandingan
Ketelitian

Laporan

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian


III.3 Persiapan

Studi literatur merupakan langkah awal untuk memperoleh data dengan

mempelajari buku, jurnal, makalah, atau tulisan ilmiah yang diperoleh dari media

cetak. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dasar - dasar keilmuan dan juga

untuk mengetahui perkembangan teknologi terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan.
15

III.3.1 Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

a. Perangkat Keras (Hardware)


 Laptop atau Komputer
 GPS Geodetik
b. Perangkat Lunak (Software):
Perangkat Lunak Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah

sebagai berikut:
 Software GAMIT
 Software RTKLIB
 Microsoft Office World 2007
2. Bahan penelitian
 Data pengukuran menggunakan GPS Geodetic.

III.4 Pengukuran Statik

Pengukuran titik dasar dilakukan menggunakan GPS Geodetik dengan tipe

receiver 2-frekuensi dengan waktu pengamatan persesi selama kurang lebih 3 jam.

III.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambian data hasil ukuran

alat GPS Geodetik menggunakan perangkat keras laptop/computer.

III.6 Pengolahan Data

Melakukan pengolahan data yang telah di pindahkan dan melakukan pengolah

dengan software RTKLIB dan software GAMIT.

III.7 Perbandingan Ketelitian

Melakukan perbandingan hasil yang telah diperoleh dari pengolahan data.


16

DAFTAR PUSTAKA

Lachapelle, G., Petovello, M., Gao, Y., & Garin, L. J. (2006). GNSS Solutions:
Precise Point Positioning and Its Challenges, Aided GNSS and Signal
Tracking. Inside GNSS, 16-21.

Pandey, D., Dwivedi, R., Dikshit, O., & Singh, A.K. (2016). GPS and Glonass
Combined Static Precise Point Positioning (PPP). The International
Archives of The Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information
Sciences (pp. 483488). Prague: ISPRS.

Abidin, H.Z. 2006. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. PT Pradnya Paramita.
Jakarta.

Alfeno, Sandro, dkk. 2017. Implementasi Global Positioning System (GPS) dan
Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk
Wilayah Jabodetabek. Jurnal Sisfotek Global. Dosen STMIK Raharja. Vol. 7,
Hal 27-28.

Arjiansah, Reisnu Iman, dkk. 2016. Analisis Ketelitian Pengamatan Gps


Menggunakan Single Frekuensi Dan Dual Frekuensi Untuk Kerangka
17

Kontrol Horizontal. Jurnal Geodesi Undip. Program Studi Teknik Geodesi


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Vol. 5, Hal 255.

Gunawan, Desvandri. 2016. Analisis Pengolahan Data Gps Menggunakan


Perangkat Lunak Rtklib. Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 5, Hal 37-38.

Kasfari, Roy. 2018. Pengamatan Penurunan Muka Tanah Kota Semarang Tahun
2017. Jurnal Geodesi Undip. Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Vol. 7, Hal 121-122.

Kuncoro, H. 2012. Analisis metode GPS Kinematik menggunakan perangkat


lunak RTKLIB. Tugas Akhir. Teknik Geodesi dan Geomatika Institut
Teknologi Bandung: Bandung.

Pamungkas, Guntur Bagus, dkk. 2014. Verifikasi Batas Wilayah Antara


Kabupaten Sukoharjo Dan Kabupaten Karanganyar. Jurnal Geodesi Undip.
Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Unversitas Diponegoro.
Vol. 4, Hal 15-16.

Takasu, T. 2011. RTKLIB ver. 2.4.1 Manual. Tokyo.

Yuwono, B.D. 2018. Analisis Pengukuran Gnss Metode Statik Dengan Variasi
Sampling Rate. Jurnal Gedesi dan Geomatika. Departemen Teknik Geodesi-
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Vol 1, Hal 8.

Anda mungkin juga menyukai