PENGKAJIAN RESEP
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM H. HANAFIE MUARA BUNGO
NOMOR : 445 /11.581/14.004/PKPO.I/X/RSUD / 2019
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, maka
diperlukan panduan pelayanan kefarmasian;
b. Bahwa agar panduan instalasi farmasi di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, sebagai landasan
bagi penyelenggaraan Penyerahan obat pasien di RSUD. H. Hanfie Muara Bungo;
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD.H.Hanafie Muara Bungo;
Mengingat : a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasian Rumah Sakit;
e. Surat Keputusan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo tentang Manajemen Penggunaan
Obat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
DIREKTUR
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM H. HANAFIE MUARA BUNGO
NOMOR : 445 /11.581/14.004/PKPO.I/X/RSUD / 2019
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, maka
diperlukan panduan pelayanan kefarmasian;
b. Bahwa agar panduan instalasi farmasi di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, sebagai landasan bagi
penyiapan obat pasien di RSUD. H. Hanfie Muara Bungo;
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD.H.Hanafie Muara Bungo;
Mengingat : a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasian Rumah Sakit;
e. Surat Keputusan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo tentang Manajemen Penggunaan
Obat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Standar waktu tunggu penyiapan obat jadi di Instalasi farmasi RSUD H. Hanafie adalah
15 menit dan obat racikan 30 menit;
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat hal – hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya
DIREKTUR
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM H. HANAFIE MUARA BUNGO
NOMOR : 445 /11.581/14.005/PKPO.I/X/RSUD / 2019
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, maka
diperlukan panduan pelayanan kefarmasian;
b. Bahwa agar panduan instalasi farmasi di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, sebagai landasan bagi
penyelenggaraan telaah resep di RSUD. H. Hanfie Muara Bungo;
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD.H.Hanafie Muara Bungo;
Mengingat : a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasian Rumah Sakit;
e. Surat Keputusan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo tentang Pedoman Instalasi Farmasi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : 1. Setiap resep yang di terima oleh petugas farmasi harus dilakukan telaah resep;
2. Apoteker bertanggungjawab melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam hal penelaahan resep.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat hal – hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan Di : Muara Bungo
Tanggal : Agustus 2019
DIREKTUR
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM H. HANAFIE MUARA BUNGO
NOMOR : 445 /11.581/14.008/PKPO.I/X/RSUD / 2019
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, maka
diperlukan panduan pelayanan kefarmasian khususnya pencampuran obat suntik;
b. Bahwa agar panduan instalasi farmasi di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pencampuran obat suntik di RSUD. H. Hanfie Muara Bungo;
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD.H.Hanafie Muara Bungo;
Mengingat : a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasian Rumah Sakit;
e. Surat Keputusan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo tentang Pedoman Instalasi Farmasi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
DIREKTUR
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM H. HANAFIE MUARA BUNGO
NOMOR : 445 /11.581/14.017/PKPO.I/X/RSUD/2019
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, maka
diperlukan panduan kefarmasian khususnya dispensing penyiapan resep;
b. Bahwa agar panduan instalasi farmasi di RSUD.H.Hanafie Muara Bungo dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo, sebagai landasan untuk
dispensing penyiapan resep di RSUD. H. Hanfie Muara Bungo;
c. Bahwa sesuai butir a dan b diatas perlu ditetapkan ]dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD.H.Hanafie Muara Bungo;
Mengingat : a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasian Rumah Sakit;
e. Surat Keputusan Direktur RSUD.H.Hanafie Muara Bungo tentang Pedoman Instalasi Farmasi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : 1. Instalasi farmasi menyiapkan resep yang telah memenuhi persyaratan/ skrining
resep
2. Skrining/ telaah resep mencakup telaah administrasi kelengkapan resep , telaah
obat, riwayat alergi
3. Penyiapan obat/ dispensing dilakukan di tempat ruang racik yang memenuhi
Kedua :
persyaratan suhu, kelembaban, kebersihan dan sterilitas
4. Resep yang sudah dilayani didokumentasikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat hal – hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya
DIREKTUR
06/SPO.008/PKPO/AKRE/RSUD/2019
SPO
25/08/2019
06/SPO.018/PKPO/AKRE/RS
UD/2019
1/1
SPO
25/08/2019
Pengertian Verifikasi resep adalah proses melaksanakan validasi untuk memastikan bahwa
resep ditulis oleh Dokter yang berkepentingan, tidak ada unsur upaya
pemalsuan atau penyalahgunaan perbekalan farmasi.
Perawat ruangan
MENGHUBUNGI DOKTER BILA TULISAN RESEP TIDAK JELAS
06/SPO.032/PKPO/AKRE/RSUD/2019
SPO
25/08/2019
Pengertian Prosedur menghubungi Dokter bila tulisan resep tidak jelas adalah tata
cara menghubungi dokter ketika tenaga farmasi menerima resep yang
tidak terbaca atau tidak jelas
Tujuan Sebagai pedoman bagi tenaga farmasi dalam menyelesaikan resep yang
tidak terbaca atau tidak jelas
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD H. Hanafie Nomor 445
/11.581/14.001/MPO.I/X/RSUD / 2016 Tentang Pedoman Instalasi Farmasi
Perawat ruangan
PENELAAHAN KETEPATAN RESEP SEBELUM PEMBERIAN OBAT
06/SPO.036/PKPO/AKRE/RSUD/2019
SPO
25/08/2019
Pengertian Suatu kegiatan menilai keabsahan resep secara administasi hingga deteksi
adanya potensi masalah terkait obat dan tindak lanjut untuk mengatasinya
sehingga resep dapat dilayani
Prosedur 1. Setiap resep yang diterima di apotek dilakukan proses telaah resep oleh
tenaga kefarmasian
2. Dilakukan telaah terhadap 7 elemen :
a. Ketepatan obat, dosis, frekuensi serta rute pemberian
b. Ada tidaknya duplikasi terapi
c. Ada tidaknya / reaksi sensitivitas
d. Ada tidaknya interaksi obat
e. Variasi / penggunaan obat diluar indikasi utama
f. Informasi berat badan pada pasien anak
g. Ada tidaknya kontra indikasi
3. Form tersebut dilampirkan dilembar resep
4. Telaah ini tidak dilakukan saat kondisi darurat atau dokter hadir saat
penulisan, pemberian dan melakukan monitoring
Unit terkait Petugas Farmasi
Dokter
Perawat ruangan
VERIFIKASI DAN PENYERAHAN OBAT
06/SPO.030/PKPO/AKRE/RSUD/2019
SPO
25/08/2019