Anda di halaman 1dari 1

Sediaan emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak tercampur,

biasanya mengandung air dan minyak, dimana cairan yang saat terdispersi menjadi butir-butir kecil
dalam cairan yang lain dalam bentuk butiran. Sediaan emulsi mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan
yang cocok. Saat pembuatan emulsi diperlukan emulgator yang cocok untuk menstabilkan zat aktif
yang terdapat didalam cairan karena sifat emulsi yang tidak stabil. Tanpa adanya emulgator, emulsi
akan segera pecah dan terpisah.(1)
Sediaan yang berupa minyak ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan bila dikonsumsi
secara oral, oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sediaan minyak kelapa murni menjadi
sediaan emulsi oral. Pemilihan emulsi sebagai bentuk sediaan bertujuan untuk mencampurkan fase
air dan minyak, menutupi rasa tidak enak dari zat aktif yang berbentuk minyak atau larut minyak
saat diberikan secara oral karena minyak tidak bercampur dengan saliva sehingga susah
diencerkan, serta untuk meningkatkan absorpsi minyak dengan ukuran partikel yang halus
sehingga akan meningkatkan jumlah dan kecepatan absorpsi dalam usus.(2)

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan proporsi oleum cocos, serta zat
tambahan lainnya yang dapat menghasilkan emulsi oleum cocos yang stabil. Tujuan lainnya
yaitu untuk mengetahui peran masing-masing zat tambahan yang tedapat didalam emulsi oleum
cocos.(3) (FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK DALAM AIR (O/W) YANG STABIL
MENGGUNAKAN KOMBINASI TIGA SURFAKTAN NON IONIK DENGAN NILAI HLB RENDAH, TINGGI
DAN SEDANG)

Anda mungkin juga menyukai