Anda di halaman 1dari 4

Analisa Kasus Monopoli Illegal, Legal & Alamiah

 Monopoli Illegal
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan produsen Aqua, PT Tirta
Investama, dan distributornya, PT Balina Agung Perkasa bersalah dalam kasus praktik
monopoli dan persaingan tidak sehat yang mana PT Tirta Investama diwajibkan membayar
denda Rp13,84 miliar sementara PT Balina Agung diharuskan membayar denda Rp6,29 miliar
kepada kas negara. Kasus ini berawal dari larangan karyawan distributor Aqua, PT
Balina Agung kepada para pedagang ritel yang menjual produk merek Le Minerale besutan PT
Tirta Fresindo Jaya. Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual
produk Le Minerale maka statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi whole seller
(eceran), Kemudian PT Tirta Fresindo selaku produsen Le Minerale melayangkan somasi
terbuka terhadap PT Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017, Somasi ini
selanjutnya ditanggapi oleh otoritas persaingan usaha yakni KPPU yang kemudian pula
digelarlah sidang atas layangan somasi dan akhirnya diputus oleh pengadilan dengan nomor
perkara 22/KPPU-L/2016 yang keduanya baik produsen PT. Tirta Investama dan distributor
Aqua yakni PT Balina Agung Perkasa dinyatakan melanggar Pasal 15 ayat (3) huruf a UU No.
5/1999 perihal perjanjian tertutup dan Pasal 19 huruf a dan b perihal penguasaan pasar.

Perlu dipahami Jenis pasar monopoli illegal merupakan jenis pasar melanggar aturan
yang secara khusus diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999, bentuk monopoli illegal ini sedikitnya
seperti Monopoli Absolut yang menjelaskan jenis monopoli dimana satu penjual
mengendalikan seluruh permintaan pasar tanpa adanya persaingan, biasa disebut dengan
monopoli murni dan Monopoli Perseorangan atau Swasta yakni kondisi dimana pasar hanya
didominasi oleh pihak perseorangan atas komoditas yang diperdagangkan yang bertujuan
untuk meraup keuntungan sendiri, dalam kasus antara PT Tirta Investama dan PT Tirta
Investama dengan PT Tirta Fresindo Jaya ini hemat saya merupakan contoh kasus monopoli
swasta mengingat produsen dan distributor Aqua dapat diartikan ingin meraup keuntungan
sendiri dengan menghalangi kompetitornya atau dalam hal ini produk Le mineralle menjual
produk nya di ranah yang serupa.
 Monopoli Legal

Monopoli Legal seperti yang diketahui merupakan jenis pasar yang sekiranya diatur
oleh undang undang dan karna terpengaruh beberapa faktor lain seperti wilayah dan
teknologi, adapun tindakan monopoli yang diperbolehkan atau dikecualikan oleh Negara
didasarkan pada pasal 51 Undang - Undang Nomor.5 Tahun 1999 tentang larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, yang menyatakan bahwa “Monopoli dan atau
pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik
Negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah”.

Monopoli Legal ini seyogyanya terdiri atas beberapa bentuk pasar seperti Monopoli
Teknologi yakni jenis pasar yang terjadi karena adanya kepemilikan hak paten atas suatu alat
produksi oleh salah satu produsen dan disahkan melalui peraturan undang-undang yang ada,
Monopoli Negara yakni bentuk pasar yang menunjukkan adanya monopoli akan kebutuhan
penduduk yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk memenuhi kesejahteraan
penduduknya dan bahkan Monopoli Alamiah. Adapun contoh dari monopoli legal yang saya
amil terfokus pada bentuk pasar monopoli negara dengan membangun / mendirikan
perusahaan negara, seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara), PT Pos Indonesia dalam ranah
penjualan perangko, Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak Nasional), PT Kereta Api
Indonesia monopoli ini seluruh operasi dan distribusinya berikut pemasaran suatu komoditas
atau jasa yang dilakukan sepenuhnya dilakukan oleh pihak pemerintah.

 Monopoli Alamiah
Mengacu pada Monopoli legal diatas, diketahui bahwa monopoli alamiah merupakan
salah satu bentuk / jenis monopoli legal mengingat tetap adanya campur tangan pihak
pemerintah dan kondisi alamiah, kondisi alamiah disini terjadi karena sejumlah faktor yang
digunakan dalam berkompetisi tidak dapat beroperasi atau secara keuangan tidak
memungkinkan, seperti tidak adanya lagi sumber bahan baku atau suatu perusahaan yang
memiliki reputasi yang terkenal dan diingat orang di suatu lokasi tertentu adapun secara
khusus monopoli alamiah juga dapat exist karena keadaan alam yang memiliki perbedaan
khusus dengan alam yang lain seperti kesuburan tanah, iklim atau bahkan kekayaan bahan
tambang yang terkandung, seyogyanya suatu perusahaan dapat disebut monopoli alamiah
ketika hanya ada satu perusahaan yang bertahan karena perusahaan lain tidak mampu
membiayai operasional bisnisnya.

Contoh monopoli alamiah ini salah satunya dengan berdirinya PT. Kereta Api Indonesia
dan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga merupakan monopoli negara karna selain
dikelola secara khusus oleh pemerintah dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara, perusahaan
bakal calon kompetitor nya pun diperkirakan tidak mampu established dengan membiayai
operasional bisnis nya. Monopoli alamiah pun dapat terjadi pada sektor swasta ditandai
dengan beridirinya PT. Polychem Indonesia (ADMG), perusahaan ini memproduksi suatu
senyawa bernama Ethylene oxide derivative (EOD) yang merupakan senyawa pembuatan
bahan baku mulai dari sabun hingga polyester yang dijadikan campuran pembuatan pakaian
yang marak dan lazim digunakan sehari-hari, PT. Polychem Indonesia menjadi satu satu nya
produsen senyawa EOD mengingat biaya produksi nya yang terbilang sangat besar seperti
halnya PT. Polychem Indonesia pun setidaknya harus menyiapkan minimal US$ 25 juta hingga
US$ 30 juta hanya untuk biaya persiapan pendirian perusahaannya sehingga hemat saya
secara tidak langsung membuat PT. Polychem Indonesia menjadi salah satu perusahaan
swasta yang termasuk kedalam bentuk / jenis pasar monopoli alamiah.

Daftar Pustaka

Jurnal Online
Azhari Akmal Tarigan, “Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam
Perspektif Hukum Ekonomi dan Hukum Islam”, Mercatoria, Vol.9, No.1, Juni 2016.
http://ojs.uma.ac.id/index.php/mercatoria/article/download/351/859
Riesty Aqmarina, "Monopoli oleh Bumn dalam Prespektif Asean Economic Community
(AEC)", Spirit Pro Patria, Volume IV, Nomor 2, September 2018.
https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/patria/article/download/676/393/
Tuti Andjarsari, "Implementasi Praktek Monopoli di Indonesia Kasus : Lisensi Mc Donald’s
Indonesia", Balance Journal, Vol. VII, No. 12, Januari 2010.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/balance/article/download/688/507

Media Online

Bisnis.com, "Aqua Didenda 13 M, Dinyatakan KPPU Melakukan Praktik Monopoli",


https://bisnis.tempo.co/read/1043621/aqua-didenda-13-m-dinyatakan-kppu-
melakukan-praktik-monopoli/full&view=ok , Diakses 13 September 2019.
Dityasa H Forddanta, "ADMG Meraih Berkah Dari Monopoli Alamiah",
https://investasi.kontan.co.id/news/admg-meraih-berkah-dari-monopoli-alamiah,
Diakses 13 September 2019.
Kidhot Kasjuaji, "2 Jenis-Jenis Pasar Monopoli", https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/jenis-
jenis-pasar-monopoli/amp , Diakses 13 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai