Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yusron Al Faiz

NIM : 20190610303

Kelas : E

Makul : Hukum Perlindungan Konsumen & Persaingan Usaha

Alasan Negara-negara Menerapkan Hukum Persaingan Usaha

Keberadaan Undang-Undang Anti Monopoli dalam mengatur persaingan usaha pada


dasarnya sudah banyak diterapkan oleh berbagai negara di dunia. Di Amerika Serikat
undang-undang ini dikenal dengan istilah Shermant Act yang sudah berlaku sejak 100 tahun
yang lalu. Di negara lain seperti Kanada, Undang-Undang Anti Monopoli juga sudah berlaku
sejak tahun 1889. Di negara Jerman, undang-undang semacam itu juga sudah berlaku sejak
60 tahun yang dengan sebutan Bundes Kartel Amm. Dan di negara-negara Eropa yang lain
sudah lama dikenal undang-undang semacam itu sejak adanya perjanjian diantara negara-
negara Eropa untuk menyelesaikan perkara-perkara monopoli atau persaingan usaha yang
terjadi dan dilakukan secara cross border atau dilakukan secara lintas batas di berbagai
negara Eropa.

Hal tersebut berbeda dengan negara kita, yaitu Indonesia yang baru menerapkan
undang-undang tersebut setelah dilanda berbagai krisis seperti krisis keuangan dan krisis
multi-dimensi yang terjadi pada tahun 1999. Tepat setelah itu pada bulan Maret 1999
Undang-Undang Anti Monopoli diterbitkan. Padalah pembahasan dan diskusi tentang adanya
undang-undang tersebut sudah lama diwacanakan. Hal tersebut menggambarkan bahwa
begitu lambatnya pemerintah dalam merespon dan menanggapi perkembangan hukum yang
sedang berlangsung saat ini yang setiap detik selalu mengalami perkembangan.

Undang-Undang Anti Monopoli ini pada dasarnya dirancang untuk mengoreksi


tindakan-tindakan dari suatu kelompok pelaku ekonomi yang menguasai pasar, sebab dengan
posisi yang dominan maka mereka dapat menggunakan kekuatannya untuk berbagai macam
kepentingan yang hanya dapat menguntungkan pelaku usaha. Diharapkan dengan
diterbitkannya undang-undang ini akan ada koridor-koridor hukum yang mengatur ketika
terjadi persaingan yang tidak sehat diantara pelaku-pelaku usaha. Jika ditinjau lebih dalam
sebenarnya terjadinya suatu peningkatan konsentrasi dalam suatu struktur pasar dapat
disebabkan oleh beberapa hal yang dapat memicu timbulnya monopolistik diantara pelaku-
pelaku usaha tersebut. Jenis-jenis monopolistik yang biasanya terjadi antara lain
pembangunan industri besar dengan teknologi produksi massal sehingga akan memudahkan
pembentukan struktur pasar yang monopolistik dan oligopolistik.

Maka sebagai akibatnya pelaku usaha yang memiliki industri tersebut akan
membentuk suatu kelompok baru dan dengan mudah memasuki pasar baru yang pada tahap
selanjutnya akan melakukan diversifikasi usaha dengan mengambil keuntungan dari
kelebihan sumber daya alam dan sumber daya manusia sera keuangan yang berhasil
terkumpul dari pasar yang ada. Pada tahap lebih lanjut struktur pasar oligopolistik dan
monopolistik tidak dapat dihindari, oleh sebab itu pada negara-negara berkembang struktur
pasar yang demikian perlu ditata dengan baik untuk mengembalikan struktur pasar yang
menjadi lebih kompetitif. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Anti Monopoli, maka
dimaksudkan untuk membubarkan pelaku usaha yang telah menjadi oligopoli akan tetapi juga
ditekankan untuk menjadi alat hukum untuk mengendalikan pelaku usaha yang nakal yang
akan merugikan konsumen.

Sumber : https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/222-persaingan-usaha-tidak-
sehat-dalam-tinjauan-hukum diakses pada 28 November 2021 pukul 23.03

Anda mungkin juga menyukai