NIM : 20190610303
Kelas : E
Hal tersebut berbeda dengan negara kita, yaitu Indonesia yang baru menerapkan
undang-undang tersebut setelah dilanda berbagai krisis seperti krisis keuangan dan krisis
multi-dimensi yang terjadi pada tahun 1999. Tepat setelah itu pada bulan Maret 1999
Undang-Undang Anti Monopoli diterbitkan. Padalah pembahasan dan diskusi tentang adanya
undang-undang tersebut sudah lama diwacanakan. Hal tersebut menggambarkan bahwa
begitu lambatnya pemerintah dalam merespon dan menanggapi perkembangan hukum yang
sedang berlangsung saat ini yang setiap detik selalu mengalami perkembangan.
Maka sebagai akibatnya pelaku usaha yang memiliki industri tersebut akan
membentuk suatu kelompok baru dan dengan mudah memasuki pasar baru yang pada tahap
selanjutnya akan melakukan diversifikasi usaha dengan mengambil keuntungan dari
kelebihan sumber daya alam dan sumber daya manusia sera keuangan yang berhasil
terkumpul dari pasar yang ada. Pada tahap lebih lanjut struktur pasar oligopolistik dan
monopolistik tidak dapat dihindari, oleh sebab itu pada negara-negara berkembang struktur
pasar yang demikian perlu ditata dengan baik untuk mengembalikan struktur pasar yang
menjadi lebih kompetitif. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Anti Monopoli, maka
dimaksudkan untuk membubarkan pelaku usaha yang telah menjadi oligopoli akan tetapi juga
ditekankan untuk menjadi alat hukum untuk mengendalikan pelaku usaha yang nakal yang
akan merugikan konsumen.
Sumber : https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/222-persaingan-usaha-tidak-
sehat-dalam-tinjauan-hukum diakses pada 28 November 2021 pukul 23.03