Anda di halaman 1dari 64

Hukum Dagang (3 SKS)

Dosen:
- Dr. Elissatris Gultom, SH., MHum
- Aam Suryamah, SH., MH
- Agus Suwandono

Kontrak kuliah
- Tata tertib perkuliahan
- Kehadiran
- Tugas
- Nilai akhir
Tugas struktur
- Membaca buku wajib (soekardono, purwosutjipto)
- Diskusi kelompok
- Membuat book report/paper
- Presentasi paper

1 September 2023 (pertemuan 1)

Pokok bahasan perkuliahan


pengantar hukum dagang
- Sejarah dan perkembangan hukum dagang: muncul dari kebiasaan kebiasaan, yang
menimbulkan permasalahan, sehingga perlu diberikan sanksi bila melanggar, yang
kemudian menjadi aturan/norma/hukum
- Asas usul KUHD (Dagang): aturan-aturan yang dihimpun menjadi satu (kodifikasi),
unsur2 kodifikasi: menghimpun hukum sejenis, diatur secara sistematis,

Jika terjadi konflik dari 2 budaya dalam perdagangan, tidak mungkin menggunakan
kebiasaan dari salah satu pihak,melainkan membuatkan aturan berdasarkan
kesepakatan dari 2 pihak sampai dapat yang paling menguntungkan

- Sifat hukum selalu tertinggal dari perkembangan karena kebiasaan-kebiasaan


masyarakat yang selalu berubah-ubah

- Hubungan KUHPer dan KUHD: KUHD datang belakangan, (corvus yuris


civilis/KUHPer), namun KUHPer tidak dapat menyelesaikan permasalahan dagang,
sehingga diciptakan KUHD, KUHPer dan KUHD tidak dapat dipisahkan. Memiliki
persamaan pasal 1 KUHD

Jika terjadi konflik dari 2 budaya dalam perdagangan, tidak mungkin menggunakan
kebiasaan dari salah satu pihak,melainkan membuatkan aturan berdasarkan kesepakatan
dari 2 pihak sampai dapat yang paling menguntungkan

- Sifat hukum selalu tertinggal dari perkembangan karena kebiasaan-kebiasaan


masyarakat yang selalu berubah-ubah
- Pedagang dan perbuatan perniagaan
- Lahir istilah perusahaan
- Perbedaan pekerjaan dan perusahaan
Kewajiban perusahaan
● Mempunyai nama perusahaan
● Membuat pembukuan
● Wajib daftar perusahaan

MEMPUNYAI NAMA PERUSAHAAN


● Pengertian
● Tujuan
● Manfaat
● Pengaturan (dasar hukum)
● Membuat pembukuan
● Fungsi pembukuan
● Penerobosan sifat rahasia pembukuan (dibacakan dalam pasal 5-12 KUHD)
● Latar belakang UU no. 8 tahun 1997 tentang dokumen (dokumen disimpan
10-30 tahun)
● Pengertian dokumen perusahaan
● Jenis dokumen perusahaan dan fungsi nya
● Jangka waktu penyimpanan dokumen perusahaan

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN


● Manfaat
● Pengertian
● Tujuan
● Sifat
● Kewajiban
● Pengecualian
● Penghapusan
● Sanksi

PEDAGANG PERANTARA
● Pengertian pedagang
● Terjadinya pedagang perantara
● Peristilahan dan pengertian pedagang perantara
● Penggolongan pedagang perantara
○ Berdasarkan hubungan kerja
○ Pedagang yang berdiri sendiri

BADAN USAHA
● Pengertian badan usaha
● Pendirian badan usaha
● Bentuk badan usaha
● Jenis badan usaha
● Organ badan usaha
○ Persekutuan perdata
○ Persekutuan Firma
○ Persekutuan Komanditer
○ Perseroan terbatas
KOPERASI
● Pengertian
● Landasan
● Asas
● Tujuan
● Prinsip

YAYASAN
● Pengertian
● landasan
● Asas
● Tujuan
● Organ
● Pendirian
● Anggaran dasar

JUAL BELI DAGANG


● Latar belakang adanya jual beli dagang
● Pengertian jual beli dagang
● Persamaan dan perbedaan jual beli dagang dan jual beli perdata
● Dasar hukum (nasional dan internasional)
● Mekanisme jual beli dagang

CISG
● Dasar peraturan CISG
● Transaksi yang dikuasai CISG
● Definisi barang MENURUT CISG
● Prinsip umum CISG

KREDIT BERDOKUMEN
● Pengertian L/C
● Mekanisme pembukaan L/C dan hubungan hukum dalam pembukaan L/C
● Dokumen dan jenis jenis L/C

KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG


● Dasar hukum
● Asas hukum pernyataan pailit
● Pengurusan harta pailit
● Tindakan hukum terhadap debitur pailit
● Rapat verifikasi
● Perdamaian (accord)
● Insolvensi
● Penundaan kewajiban pembayaran utang

BUKU-BUKU BACAAN YANG DIGUNAKAN: (PENULIS)


● Emmy Pangaribuan Simanjuntak
● HMN Purwosutjipto
● Man Suparman Sastrawidjaja
● Soekardono
● Sutan Remy Sjahdein

8 September 2023 (pertemuan 2)

SEJARAH HUKUM DAGANG

Penting untuk mengetahui latar belakang mengapa hukum dagang ini muncul pada awalnya.

Hukum dagang memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan dengan perkembangan
perdagangan di dunia.
● Pada abad pertengahan di Eropa, bermunculan kota-kota yang berfungsi sebagai
pusat perdagangan seperti Genoa, Venesia, Marseille, Florence, dan Barcelona
Meskipun telah diberlakukan Hukum Romawi (Corpus Iuris Civilis), namun berbagai
masalah terkait perdagangan belum bisa diselesaikan.
● Maka dari itu, dibentuklah Hukum Pedagang (Koopmans Recht) yang masih bersifat
kedaerahan Kodifikasi hukum dagang pertama kali ditulis di Perancis dengan nama
Ordonnance de Commerce pada masa pemerintahan Raja Louis XIV pada tahun
1673.
● Setelah itu, Belanda mengeluarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pada
tahun 1838 yang berlaku di Indonesia melalui pengumuman pada tanggal 30 April
1847 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 1848 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) peninggalan Belanda tetap berlaku di Indonesia setelah Indonesia
merdeka

Sejarah hukum dagang menunjukkan bahwa hukum ini berkembang seiring dengan
perkembangan perdagangan di dunia dan memiliki peran penting dalam mengatur
hubungan antara pihak yang terlibat dalam perdagangan

UU no. 5 tahun 1999


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat adalah undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
pada tahun 1999.Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat yang dapat merugikan konsumen dan pelaku usaha kecil.
Beberapa hal yang diatur dalam undang-undang ini antara lain:
● Larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
● Pelarangan perjanjian yang merugikan konsumen dan pelaku usaha kecil.
● Pembentukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai lembaga
independen yang bertugas mengawasi dan menindak praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat.
● Sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar undang-undang ini, seperti denda dan
pencabutan izin usaha
Undang-undang ini memiliki implikasi yang besar terhadap dunia usaha di Indonesia,
terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Undang-undang ini juga menjadi
dasar kebijakan persaingan usaha di Indonesia dan memiliki sistem pengaturan yang
khas dalam menyikapi hubungan persaingan usaha dan usaha kecil. Semua
tindakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dikecualikan oleh Pasal 50 huruf
h Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Monopoli adalah keadaan di mana suatu bisnis atau pasar dikuasai oleh satu
perusahaan atau produsen tunggal yang tidak memiliki pesaing. Dalam ekonomi,
monopoli ditandai dengan tidak adanya persaingan yang sehat dalam memproduksi
barang atau jasa tertentu, tidak adanya barang atau jasa pengganti yang layak, dan
kemungkinan harga monopoli yang tinggi di atas biaya margin penjual yang
menghasilkan keuntungan monopoli yang besar. Monopoli dapat terbentuk secara
alami karena faktor geografis atau teknologi, atau dapat dibentuk oleh pemerintah
atau perusahaan melalui praktik-praktik yang tidak sehat. Monopoli dapat merugikan
konsumen dan pelaku usaha kecil, sehingga diatur oleh undang-undang untuk
mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

Persaingan usaha (praktik-praktik yang terkait dengan harga dan dianggap sebagai praktik
persaingan usaha tidak sehat.)
- Time agreement: perjanjian antara dua atau lebih perusahaan untuk menetapkan
waktu tertentu di mana harga suatu produk atau jasa akan dinaikkan secara
bersama-sama. Praktik ini dianggap sebagai praktik persaingan usaha tidak sehat
karena dapat merugikan konsumen dan pelaku usaha kecil.
- Price maintenance:perjanjian antara produsen dan penjual untuk menetapkan harga
minimum atau harga tetap untuk produk tertentu. Praktik ini juga dianggap sebagai
praktik persaingan usaha tidak sehat karena dapat menghambat persaingan harga
dan merugikan konsumen.

Tahun 98 ekonomi indonesia bangkrut karena tidak terciptanya pasar sempurna


akibat KKN (korupsi Kolusi Nepotisme)
Tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela di dalam
pemerintahan dan sektor bisnis. Krisis ekonomi ini menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat anjlok, inflasi meningkat, dan banyak perusahaan yang bangkrut.
Salah satu faktor yang menyebabkan krisis ekonomi ini adalah tidak terciptanya pasar yang
sempurna di Indonesia. Pasar yang tidak sempurna ini disebabkan oleh praktik monopoli,
oligopoli, dan kartel yang merajalela di dalam sektor bisnis
● Monopoli: Monopoli adalah keadaan di mana suatu bisnis atau pasar dikuasai oleh
satu perusahaan atau produsen tunggal yang tidak memiliki pesaing. Dalam
ekonomi, monopoli ditandai dengan tidak adanya persaingan yang sehat dalam
memproduksi barang atau jasa tertentu, tidak adanya barang atau jasa pengganti
yang layak, dan kemungkinan harga monopoli yang tinggi di atas biaya margin
penjual yang menghasilkan keuntungan monopoli yang besar.
● Oligopoli: Oligopoli adalah keadaan di mana pasar dikuasai oleh beberapa
perusahaan atau produsen yang memiliki kekuatan pasar yang besar. Dalam
oligopoli, terdapat sedikit perusahaan yang menguasai pasar dan dapat
mempengaruhi harga dan persaingan usaha.
● Kartel: Kartel adalah perjanjian antara dua atau lebih perusahaan untuk menetapkan
harga minimum atau harga tetap untuk produk tertentu. Praktik ini juga dianggap
sebagai praktik persaingan usaha tidak sehat karena dapat menghambat persaingan
harga dan merugikan konsumen.

Asas ada korelasi dengan norma


Asas hukum merupakan kaidah fundamental yang menjadi dasar pemikiran dalam suatu
sistem hukum, sedangkan norma hukum merupakan aturan yang dihasilkan dari asas
hukum tersebut. Asas hukum dapat menjadi landasan pertimbangan bagi pembentuk
undang-undang dalam pembentukan suatu peraturan perundang-undangan.
Namun, asas hukum tidak dapat diterapkan langsung untuk menyelesaikan suatu peristiwa
hukum konkret karena adanya kekurangan aspek formal sebagai aturan hukum. Oleh
karena itu, asas hukum harus dijabarkan menjadi norma hukum yang lebih konkret dan
dapat diterapkan dalam kasus-kasus konkret
Dalam suatu sistem hukum, norma hukum dan asas hukum saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Norma hukum dihasilkan dari asas hukum, sedangkan asas hukum menjadi
dasar pemikiran dalam pembentukan norma hukum. Asas hukum juga dapat menjadi alat
interpretasi dalam menafsirkan norma hukum.
Namun, terkadang terdapat konflik antara norma hukum yang satu dengan yang lainnya.
Untuk mengatasi konflik tersebut, dapat diterapkan asas konflik norma, seperti asas lex
superior derogat legi inferiori, lex posterior derogat legi priori, dan lex specialis derogat legi
generali.

Asas bersifat abstrak dan Norma bersifat konkrit


● Asas hukum bersifat abstrak dan tidak dapat diterapkan langsung untuk
menyelesaikan suatu peristiwa hukum konkret karena adanya kekurangan aspek
formal sebagai aturan hukum
● Norma hukum bersifat konkret dan aplikatif dalam rangka menghasilkan keputusan
hukum.

Norma hukum merupakan aturan yang dihasilkan dari asas hukum tersebut. Asas hukum
dapat menjadi landasan pertimbangan bagi pembentuk undang-undang dalam pembentukan
suatu peraturan perundang-undangan. Namun, asas hukum harus dijabarkan menjadi
norma hukum yang lebih konkret dan dapat diterapkan dalam kasus-kasus konkret

Asas bagaikan pondasi/pilar bangunan


Asas hukum dapat diibaratkan sebagai pondasi atau pilar bangunan yang menopang
kokohnya suatu norma hukum. Asas hukum merupakan kaidah fundamental yang menjadi
dasar pemikiran dalam suatu sistem hukum

Asas bagaikan ide


Norma bagaikan implementasinya

Asas keadilan dalam pasal

“Barang siapa yang menyebabkan kerugian terhadap pihak lain, maka pihak lain harus
membayar ganti rugi”

Asas ganti rugi (asas indemniti)


Asas ganti rugi atau asas indemniti adalah prinsip dalam asuransi yang dirancang untuk
menempatkan seseorang/pihak yang diasuransikan pada posisi keuangan yang sama
dengan sebelum terjadinya kerugian.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang asas ganti rugi:
● Asas ganti rugi bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial bagi pihak yang
diasuransikan dalam hal terjadinya kerugian
● Asas ganti rugi mengharuskan perusahaan asuransi untuk memberikan ganti rugi
yang setara dengan kerugian yang dialami oleh pihak yang diasuransikan
● Asas ganti rugi juga mengharuskan perusahaan asuransi untuk memberikan ganti
rugi dalam bentuk uang tunai, perbaikan, penggantian, atau pemulihan
● Asas ganti rugi berlaku setelah mencapai kesepakatan yang tertuang dalam kontrak
asuransi itu sendiri
● Dalam penerapannya, setiap perusahaan asuransi memiliki metode ganti rugi yang
berbeda-beda
● Asas ganti rugi juga berlaku dalam bidang hukum, di mana pihak yang menyebabkan
kerugian terhadap pihak lain harus membayar ganti rugi

Guna dari mempelajari sejarah hukum adalah agar tau tujuan dari dibentuknya
undang-undang

Ultimum remedium (hukum pidana dijadikan keputusan terakhir dalam menangani perkara,
jika perbuatan tidak dapat dipertanggungjawabkan selain pidana)
● Asas ultimum remedium bermakna apabila suatu perkara dapat diselesaikan melalui
jalur lain (kekeluargaan, negosiasi, mediasi, perdata, atau hukum administrasi)
hendaklah jalur lain tersebut terlebih dahulu dilakukan
● Asas ultimum remedium juga diterapkan dalam bidang hukum perburuhan, di mana
penerapan sanksi pidana harus menjadi upaya terakhir setelah alternatif lain tidak
berhasil

PERKEMBANGAN HUKUM DAGANG

● Ditandai dengan lahirnya kota kota dagang di eropa barat(pusat perdagangan),


seperti:
○ Barcelona
○ Genoa
○ Florence
○ Merseille
Perkembangan hukum dagang di Eropa Barat dimulai sekitar tahun 1000 hingga 1500 pada
abad pertengahan. Kota-kota dagang seperti Genoa, Florence, Venesia, Marseille, dan
Barcelona menjadi pusat perdagangan pada masa itu. Meskipun Hukum Romawi telah
diberlakukan, berbagai masalah terkait perdagangan belum bisa diselesaikan. Oleh karena
itu, dibentuklah Hukum Pedagang (Koopmans Recht) yang bersifat kedaerahan. Kodifikasi
hukum dagang pertama dibentuk di Prancis dengan nama Ordonnance de

Kondisi hukum pada saat itu:


● Hukum yang berlaku adalah hukum romawi (corpus iuris civilis): pada saat itu negara
yang berkuasa menerapkan hukum yang mereka jalani
● Hukum romawi tidak mampu menyelesaikan sengketa yang terjadi di lingkungan
pada pedagang (gol khusus karena perbuatan-perbuatannya yang khusus). Contoh:
hukum perdata mereka pada saat itu tidak mengatur pelaut, maka dibentuk aturan
tersendiri antara para pelaut
● Kaum pedagang memiliki hukum tersendiri untuk mengatur hubungan mereka,
termasuk memiliki hakim tersendiri jika ada sengketa (hukum ini bersumber dari
kebiasaan pada pedagang)
● Tumbuhlah hukum sendiri bagi para pedagang (muncul karena kebiasaan dan
perkembangan zaman/teknologi)
● Abad 14 dan 17 masing-masing daerah memiliki hukum dagangnya sendiri
● Hubungan masing-masing daerah bertambah erat sehingga diperlukan unifikasi di
bidang hukum pedagang
● Abad 17 raja Louis XVI mengundangkan ordonnance du commerce 1673 dan
ordonnance de la marine 1981 (keduanya merupakan kodifikasi pertama dari hukum
dagang
● Dengan demikian pada saat itu ada dua kodifikasi

KEBERLAKUAN HUKUM DAGANG SELANJUTNYA

● Perancis menjajah belanda sehingga 2 kodifikasi tersebut berlaku di belanda (1838)


● Indonesia dijajah belanda sehingga hukum belanda diberlakukan di indonesia (asas
konkordansi)
● Dengan adanya pasal 1 aturan peralihan UUD 1945 sampai sekarang masih berlaku
● Tidak semua aturan yang ada di belanda diambil alih oleh indonesia, hal yang sama
juga pada saa aturan perancis diambil alih oleh belanda, mengapa demikian?
● Jadi upaya pengambilalihan aturan per UU negara lain oleh suatu negara merupakan
hal yang lazim terjadi

HUBUNGAN HUKUM DAGANG DAN HUKUM PERDATA

● Mengapa harus ada pasal 1 KUHD: jika dalam KUHD menyimpang dengan KUHPer,
maka yang digunakan hukum dagang, tetapi jika tidak diatur dalam KUHD, maka
digunakan KUHPer (menyatakan bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
berlaku juga terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, selama tidak terdapat penyimpangan khusus)
● Lex specialis derogat legi generali (menerapkan hukum yang lebih spesifik dibuat
untuk perkara. sebuah prinsip hukum yang mengatur bahwa jika dua undang-undang
mengatur situasi fakta yang sama, maka undang-undang yang mengatur subjek
tertentu akan mengesampingkan undang-undang yang hanya mengatur hal-hal
umum)
● Pasal 1633 ayat (2) tentang persekutuan CV( Pasal 1633 ayat (2) KUHPer
menyatakan bahwa bagi sekutu yang hanya memasukkan tenaga kerjanya saja,
hanya dipersamakan dengan pemasukan uang atau benda yang terkecil
● Pasal 1633 ayat (2) KUHPer juga mengatur tentang unsur-unsur yang harus ada
dalam persekutuan perdata, yaitu adanya pemasukan (in-breng) dan adanya
pembagian keuntungan atau kemanfaatan
● Pasal 1633 ayat (2) KUHPer juga mengatur tentang pembagian keuntungan atau
kemanfaatan, yang harus dilakukan secara adil dan proporsional
● Pasal 1633 ayat (2) KUHPer juga mengatur tentang tanggung jawab sekutu dalam
persekutuan perdata, di mana setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi dan
tak terbatas atas hutang-hutang persekutuan perdata
● Pasal 1633 ayat (2) KUHPer juga mengatur tentang pembubaran persekutuan
perdata, di mana persekutuan perdata dapat dibubarkan oleh kesepakatan bersama
atau oleh putusan pengadilan
● Pasal 1633 ayat (2) KUHPer juga mengatur tentang tanggung jawab sekutu dalam
hal terjadi kerugian, di mana setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi dan tak
terbatas atas kerugian yang terjadi dalam persekutuan perdata)

● Berdasarkan sejarah antara KUHD dan KUHPer dipisahkan walaupun secara materi
keduanya tidak dapat dipisahkan
● Keluarlah pasal 1 KUHD (tersirat asas Lex specialis derogat legi generalis)

Kondisi belanda “tidak ada pemisahan antara KUHD dan KUHPer”

Bagaimana jika timbul suatu perselisihan yang belum diatur oleh KUHD dan KUHPer?
Maka digunakan suatu peraturan yang dibentuk oleh komunitas yang menjalankannya
Jawab:
Hal ini dapat terjadi karena hukum dagang tidak hanya diatur oleh KUHD dan KUHPer,
tetapi juga oleh peraturan-peraturan lain yang dibuat oleh komunitas yang menjalankan
perdagangan.
Misalnya, dalam perdagangan internasional, terdapat peraturan-peraturan yang dibuat oleh
organisasi internasional seperti International Chamber of Commerce (ICC) dan United
Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), Peraturan-peraturan ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan perselisihan yang belum diatur oleh KUHD
dan KUHPer. Selain itu, dalam perdagangan di Indonesia, terdapat peraturan-peraturan
yang dibuat oleh komunitas perdagangan seperti asosiasi perdagangan dan bursa
perdagangan. Peraturan-peraturan ini juga dapat digunakan sebagai acuan dalam
menyelesaikan perselisihan yang belum diatur oleh KUHD dan KUHPer.

Pengertian

Sumber hukum dagang: Kodifikasi, penyatuan aturan-aturan yang sejenis yang dikumpulkan
menjadi satu berdasarkan jenis nya (KUHPer dan KUHD)
Sumber hukum dagang dapat ditemukan dari beberapa sumber, antara lain:
● Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
● Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
● Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan
● Hukum kebiasaan (customary law)
● Putusan pengadilan
● Peraturan-peraturan yang dibuat oleh organisasi internasional seperti International
Chamber of Commerce (ICC) dan United Nations Commission on International Trade
Law (UNCITRAL)
● Peraturan-peraturan yang dibuat oleh komunitas perdagangan seperti asosiasi
perdagangan dan bursa perdagangan

KUHD dianggap sebagai kodifikasi namun parsial (tidak sempurna)


● Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dianggap sebagai kodifikasi namun
parsial (tidak sempurna) karena beberapa alasan, antara lain:
● KUHD hanya mengatur tentang hukum dagang yang berlaku di Indonesia, sehingga
tidak mencakup seluruh aspek hukum dagang yang berlaku di dunia internasional
● KUHD hanya mengatur tentang hukum dagang yang berlaku pada saat itu, sehingga
tidak mencakup perkembangan hukum dagang yang terjadi setelah KUHD
diberlakukan
● KUHD tidak mengatur tentang beberapa aspek hukum dagang yang penting, seperti
hukum persaingan usaha dan hukum kekayaan intelektual
● KUHD tidak mengatur tentang beberapa jenis transaksi perdagangan yang baru
muncul, seperti transaksi perdagangan elektronik
● KUHD tidak mengatur tentang beberapa jenis perusahaan yang baru muncul, seperti
perusahaan teknologi dan perusahaan startup

Peraturan peraturan diluar kodifikasi seperti UU PT, UU Usaha perasuransian, UU dokumen


perusahaan, UU terkait HAKI dsb

Peraturan internasional, seperti incoterm, UCP (kredit berdokumen)


Perjanjian yang dibuat para pihak

● Incoterms: Incoterms adalah peraturan internasional yang mengatur tentang hak dan
kewajiban pembeli dan penjual dalam penyerahan barang dalam perdagangan
internasional. Incoterms terbaru adalah Incoterms 2020
● UCP (Uniform Customs and Practice for Documentary Credits): UCP adalah
peraturan internasional yang mengatur tentang pembayaran transaksi perdagangan
internasional yang dibuat berdasarkan konvensi-konvensi hukum internasional priv at
dan dari kebiasaan yang berlaku dalam praktek yang dimasukan ke dalam perjanjian
atau kontrak yang dibuat diantara para pihak yang melakukan transaksi
perdagangan internasional
● ISBP (International Standard Banking Practice): ISBP adalah peraturan internasional
yang menjelaskan bagaimana ketentuan-ketentuan yang ada di dalam UCP
diaplikasikan di dalam praktek oleh para pelaku perdagangan internasional

PENYEBAB PEMBUATAN KODIFIKASI SUKAR DILAKUKAN?


● Materi yang dimuat banyak: Kodifikasi hukum memuat banyak materi hukum yang
harus diatur dan disusun secara sistematis dan logis. Hal ini membutuhkan waktu
dan tenaga yang cukup banyak untuk menyelesaikannya.
● Perkembangan masyarakat selalu berjalan mendahului hukum sehingga akan selalu
beruabah:Perkembangan masyarakat dan teknologi selalu berubah dan berkembang
dengan cepat, sehingga hukum yang ada harus selalu diperbarui dan disesuaikan
dengan perkembangan tersebut
● Mengubah kodifikasi:Kodifikasi hukum yang sudah ada sulit untuk diubah karena
membutuhkan proses yang panjang dan rumit, serta memerlukan persetujuan dari
berbagai pihak

3 kedudukan pengusaha

● Pengusaha yang bekerja sendiri: Pengusaha yang bekerja sendiri adalah pengusaha
yang menjalankan perusahaan tanpa bantuan pekerja atau kerja sama dengan
pengusaha lain. Contoh dari kedudukan ini adalah pedagang kecil, seperti pedagang
kaki lima atau pedagang pasar tradisional.
● Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja:Pengusaha yang bekerja dengan
bantuan pekerja adalah pengusaha yang menjalankan perusahaan dengan bantuan
pekerja atau kerja sama dengan pengusaha lain. Contoh dari kedudukan ini adalah
perusahaan kecil atau menengah, seperti toko kelontong atau restoran kecil.
● Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan perusahaan
biasanya perusahaan besar:Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain
untuk menjalankan perusahaan adalah pengusaha yang memiliki perusahaan besar
dan memberikan kuasa kepada orang lain untuk menjalankan perusahaan. Contoh
dari kedudukan ini adalah perusahaan besar atau korporasi, seperti PT. Unilever
Indonesia atau PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kewajiban perusahaan

● Membuat nama perusahaan: Setiap perusahaan harus memiliki nama yang jelas dan
terdaftar secara resmi. Contoh dari kewajiban ini adalah PT. Unilever Indonesia, PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
● Membuat pembukuan:Setiap perusahaan harus membuat pembukuan yang berisi
catatan tentang harta kekayaan dan kewajiban perusahaan
● Mendaftar dalam wajib daftar perusahaan: Setiap perusahaan wajib didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor
pendaftaran perusahaan.

15 September 2023 (pertemuan 3 )

BADAN USAHA
- maatschap → genus (sifatnya umum)
Maatschap atau Persekutuan Perdata adalah kumpulan dari orang-orang yang biasanya
memiliki profesi yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama
bersama. Maatschap merupakan salah satu bentuk badan usaha yang termasuk dalam
hukum dagang. Dalam hukum dagang, Maatschap memiliki sifat umum atau genus, yang
artinya tidak mengadakan perincian atas harta kekayaan tertentu yang dimasukkan oleh
para sekutu baik seluruhnya maupun sebagian. Maatschap juga dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu Maatschap Umum (algehele maatschap) dan Maatschap Khusus (bijzondere
maatschap). Maatschap Umum meliputi apa saja yang akan diperoleh para sekutu sebagai
hasil usaha mereka selama Maatschap berdiri.

Maatschap jenis ini usahanya bisa bermacam-macam (tidak terbatas), yang penting
inbreng-nya ditentukan secara jelas. Sedangkan Maatschap Khusus merupakan
persekutuan perdata yang mengadakan secara terperinci atas harta kekayaan yang
dimasukan oleh para sekutu baik seluruhnya maupun sebagian. Kewajiban perusahaan
Maatschap antara lain adalah membuat perjanjian antara dua orang atau lebih,
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan, membuat akta notaris, dan mendaftarkan
persekutuan perdata ke dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.

- CV
- Firma → maatschap yang ada kekhususan
- PT→khusus semua saham, gada diluar kontribusi, tanggung jawab terbatas,

CV merupakan bentuk persekutuan usaha dengan satu pihak hanya berkewajiban


menanam modal dan pihak lainnya mengelola dana serta perusahaan tersebut. Sedangkan,
Firma adalah persekutuan perdata yang menjalankan usahanya di bawah nama bersama
dan setiap sekutunya berhak bertindak atas nama persekutuan.

Pada firma hanya dikenal anggota atau sekutu aktif, yaitu sekutu yang menjalankan
operasional perusahaan. Sedangkan pada CV dikenal sekutu aktif dan sekutu pasif, yaitu
sekutu yang hanya menanamkan modal tanpa terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
Pada PT, para pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan jumlah
saham yang dimilikinya. Sedangkan pada CV dan firma, para sekutu memiliki tanggung
jawab yang tidak terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan.

Pasal 15: pengaturan perseroan dalam hukum dagang dan kaitannya dengan Kitab
Undang-undang Hukum Perdata.

BADAN USAHA
Pengertian:
● kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis dari suatu badan/lembaga yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan

1. Kan pasti ada cara misalnya membuat senjata Bagaimana ya kemudian juga
memasarkannya bagaimana kemudian Juga misalnya mengambil bahan bakunya
dari mana atau kalau misalnya perusahaan itu bergerak di bidang jasa misalnya ada
bagaimana merekrutmen merekrut ya bagaimana misalnya melakukan apa
Pemilihan atau menegosiasikan mengenai kontrak setelah itu bagaimana
memasarkannya bagaimana membagi keuntungan itu kan teknis teknis Jangan
dianggap sama seperti teknis pabrikan misalnya dalam jasa pun ada kesatuan teknis
misalnya saya bergerak di bidang jasa lawyer misalnya teknis Bagaimana menerima
tamu Bagaimana menegosiasikan bagaimana misalnya kita menyelesaikan perkara
dan begitu.

2. Nilai ekonomisnya berapa Kalau BUMN itu bergerak di bidang misalnya bergerak di
bidang Anggap saja Garuda ya transportasi udara pasti ada beli aftur berapa
kemudian juga gaji karyawan berapa kemudian juga promosinya berapa sehingga
total-total itu dibagi lah sehingga per orang kalau mau naik kapal Garuda tiketnya
sekian itu kan hitungan gitu kan kalau misalnya betul enggak ya tidak ujung-ujung
misalnya perjalanan dari Jakarta ke Bali 1,5 juta saya satu orang kan pasti ada di
lingkungannya ya dianggap yang misalnya pakai abdurnya berapa perjalanannya
kalau misalnya pesawat itu ada di bandara sewanya berapa belum ganti pegawai
dan seterusnya sampailah pada satu titik dimana tiket Bandung Bali misalnya satu
setengah juta dari situ satu setengah juta keuntungannya berapa Garuda itu
keuntungannya ada 150.000 Oh berarti dari satu penumpang untungnya 150.000 kali
berapa penumpang itu kan dia bilang bukan legalitas itulah yang disebut dengan
kesatuan ekonomi
3. Mencari laba: Yayasan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kemudian ketika
misalnya pasien datang harus bayar sekian kemudian Juga misalnya dikalikan
Berapa lama dia dirawat dan keluar angka kita nggak bisa mengatakan bahwa
harapan kita tapi ternyata harus bayar nah bayarnya kita ke rumah sakit tersebut
bukan dalam konteks untuk mencari keuntungan tetapi supaya operasional rumah
sakit itu tetap jalan karena kalau tidak dimintai uang terus dari mana pakai daun
bayarnya kan nggak. Perum (keuntungan) persero.
Perum dengan persero di kereta api ini ada jelas perbedaannya kalau dulu ketika ini
dengan ini dengan ini Perbedaannya sangat jauh sekali dulu waktu zaman Mungkin
kalian belum pernah merasakan ketika PT Kereta Api namanya masih PJKA, PJKA
itu perusahaan jawatan kereta api sekarang kan PT KAI waktu perusahaan jabatan
kereta api itu masyarakat itu tidak bisa komplain ketika naik kesabaran naik apa naik
apa naik kereta api kemudian kotor sekali di dalam kehidupannya atau misalnya
penumpang ada yang nunggak di atas.

● Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupumn pada


kenyataannya berbeda
● Badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah tempat dimana badan
usaha itu mengelola faktor produksi
● Dalam komsep ilmu hukum jarang digunakaj istilah badan isaha untuk
menyebutkan……..,
● Secara legal formal, pengertian perusahaan pertama kali digunakan sejak keluarnya
stb….

PENGGOLONGAN
● Perusahaan berbadan hukum : PT dan Koperasi
● Perusahaan tidak berbadan hukum: maatschap firma
● Faktor utama pembeda di antara kedua jenis perusahaan tersebut terletak pada
“tanggung jawab” → perusahaan tidak berbadan hukum= harta pribadi ikut menjadi
jaminan pemenuhan kewajiban perusahaan pada pijal ketiga, perusahaan berbadan
hukum terbatas pada jum
● Aj yang dimasukkan (inberg) pada perusahaan
Antara satu badan usaha atau satu perusahaan itu disebut sebagai badan hukum atau tidak
Itu faktor utamanya adalah terkait mengenai tanggung jawab ya jadi faktor utama yang
membedakan antara yang satu badan usaha berbadan hukum dan tidak itu persoalan
tanggung jawab ketika satu badan hukum itu atau badan usaha itu berbadan hukum maka
setiap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh direksi yang bisa merugikan pihak yang lain
maka yang bertanggung jawab adalah perusahaannya Oke tapi kalau badan usaha yang
tidak berbadan hukum maka segala apa yang dilakukan oleh orang-orang di dalamnya maka
menjadi tanggung jawab pribadi dari orang-orang di dalamnya contohnya PT dan
CVdua-duanya ada Imran ada pemegang saham di sini juga ada pemegang saham, itu
menderita kerugian Apakah itu perjanjian apa namanya lah jual beli kayak pinjam meminjam
sewanya apapun juga ternyata misalnya akibat tindakan PT ini pihak ketiga itu menderita
rugi, maka dia menuntut PT, 100m dibayar oleh pt, pemegang saham tidak mengikat.
Firma kemudian pihak ketiga itu rugi yang disebabkan karena tindakan Firman maka pihak
ketiga itu bisa menuntut kepada orang yang orang yang ada di dalamnya jadi walaupun
misalnya Si orang yang di dalamnya ini sudah menyerahkan uang sebagai modal kepada
Firma maka rumah pribadinya motor pribadinya mobil pribadinya masih bisa menjadi
jaminan untuk membayar utang ini.
Harga itulah perbedaan antara badan hukum dan bukan badan hukum dari aspek
tanggung jawab

PERSEKUTUAN PERDATA/MAATSCHAP
● Merupakan Kumpulan dari orang-orang yang biasanya memiliki profesi sama dan
berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama bersama.

Asas Personalitas itu adalah setiap orang yang membuat perjanjian maka hak dan
kewajibannya itu adalah melekat pada orang yang membuat perjanjian tersebut itu
prinsip tetapi dalam perkembangannya kadang-kadang ada orang yang tidak
membuat perjanjian tapi dia terikat juga terhadap perjanjian tersebut misalnya apa
misalnya dalam perjanjian asuransi bapaknya membuat perjanjian asuransi dengan
perusahaan asuransi tapi ketika bapaknya mati, uangnya diterima oleh anaknya
(pasal 1340 KUHPerdata).
Bahwa kalau PT itu berbadan hukum kalau berbadan hukum maka tanggung
jawabnya terbatas artinya apa kalau misalnya PT itu menderita kerugian maka si
pemegang sahamnya tidak terlibat di dalamnya Karena itu adalah tanggung jawab
PT betul itu teorinya tapi ternyata ada pengecualiannya pengecualiannya apa kalo
misalnya Si pemegang saham itu ikut terlibat di dalam kegiatan yang menyebabkan
PT rugi contoh lain misalnya ya Saya hanya ingin mengajarkan perhatian Coba
jangan terlalu terpaku kepada itu karena biasanya ada pengecualiannya contoh lain
misalnya saha, dimiliki salim, ya b juga sama B melakukan transaksi dengan pihak
ketiga misalnya dengan Si X, si X rugi akibat tindakan ini maka Tidak bertanggung
jawab ya karena tanggung jawab itu terbatas.
● Bentuk umum dari firma dan CV
● Tujuan pendirian maatschap adalah untuk kegiatan komersial dan untuk
pwrsekutuan/perhimpunan yang menjalankan suatu profesi.
Contoh: persekutuan di antara para pengacara atau para akuntan yang lajim
● Tetap menggunakan istilah maatschap karena banyak persitilahan sperti
persekutuan, persekutuan perdata, sehingga tidak membingungkan
● Dasar hukum diatur dalam pasal 1618 kitab undang2 hukjm perdata sampai dengan
pasal 1652
● Dalam pasal 1618 KUHPDT disebutkan bahwa: persekutuan adalah suatu perjanjian
dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu…,

Unsur-unsur maatschap

1. Adanya suatu perjanjian


Apakah pengertian perjanj8an ini sama dengan pengertian perjanjian sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1313 kuhperdata ataukah tidak? Mengenai hal imi ada
beberapa pendapat, antara lain:
Kalau kita bicara mengenai 13-13 Coba baca sekali lagi demikian adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih meningkatkan dirinya terhadap satu
orang kata kuncinya adalah satu orang meningkatkan diri kepada orang lain
misalnya perjanjian jual beli handphone si A itu penjual si B itu pembeli maka si A
mengikatkan diri untuk menyerahkan handphone dan si b meningkatkan diri untuk
membayar uangnya misalnya satu juta handphonenya jadi antara si penjual dengan
si pembeli berhadap-hadapan oke itu yang dimaksud dengan 13-13 dalam perjanjian
asuransi begitu juga ada yang disebut sebagai penanggung ada yang disebut
sebagai tertanggung si penanggung itu adalah perusahaan asuransi dia harus
membayar ganti rugi atau membayar klaim kalau terjadi satu peristiwa kalau saya
tertanggung saya tertanggung punya kewajiban juga untuk membayar premi jadi
berhadap-hadapan perusahaan asuransi dengan masyarakat dengan nasabah
dalam jual beli handphone si pembeli dengan penjual tapi dalam arti tidak begitu
dalam mmaatavnap itu adalah ada beberapa orang Anggap saja 3 orang bisa
mereka tidak berhadapan mereka bersama-sama membuat maatschap→ Tapi kalau
dalam maatschap si a ngajak si b,c bukan hadap2an lebih ke bersama2.

Molengraaf berpendapatan bahwa pengertian perjanjian sama dengan yang


dimaksud alam pasal 1313 KUHper karena maastchap adalah suatu kerja sama
kontraktuail serta ada kalimat persekutuan adalah suatu perjanjian yang mana

Polak berpendapat bahwa pernkajian mendirikan maatsvhap tidak sama drngqn


perjanjiaj yang dimaksud dalam pasal 1313 Karena pendiri tidak saling mengikatkan
dirinya dia seperti (tadi kalau dalam jual beli itu sih terikat untuk membayar uang
terikat untuk menyeramkan handphone tapi kalau di sini tidak) katanya karena
mereka tidak saling meningkatkan diri mereka juga kemudian mereka menyerahkan
sesuatu untuk membuat naskah itu yang disebut sebagai gesamtakt ya kalau di
dalam bahasa Jerman jadi (gesamtak)perbuatan yang terdiri dari perbuatan hukum
yang terdiri dari tindakan bersama-sama untuk mencapai sebuah akibat hukum
namun perbuatan orang tersebut tidak terjadi satu peningkatan

Scheltema menolah pendapat polak, dikatakannya: dalam aatshap paara anggota


berhadapan satu dengan yang lain, dimana mereka itu masing-masing berjanji akan
melaksanakan segala sesuatu yang termuat dalam anggaran maastchap tersebut

Prof soekardono berpendapat bahwa pada dasarnya memang ada suatu perjanjian
dimana para pendiri mengadakan kesepkatan untuk membuat maatschap,
kesepkatan yang dimaksud untuk membuat maatschap, kesepkatan yang dimaksud
mengandung unsur-unsur
1. Persetujuan kehendak untuk mendirika suatu maatachap
2. Kecakapan para pihak untuk melakukan perbuatan hukum
3. Suatu hal (objek)tentu atau benda menjadi objek perjanjian
4. Tujuan atau kiasa yang halal, yang tidak dilarang oleh undang2, melanggar
kesusilaan dan ketertiban umum

NANTI ADA PERTANYAAN Tergantung argumennya mengikuti siapa.


Apakah maatschap sesuai dengan pasal 1313 ya atau tidak.

maatschap adalah bentuk badan usaha yang termasuk dalam hukum dagang dan memiliki
kewajiban-kewajiban dalam hukum dagang yang harus dipenuhi, seperti membuat perjanjian
antara sekutu, memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan, membuat akta notaris, dan
mendaftarkan persekutuan perdata ke dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.

2. Adanya pemasukan (inberg)


Berdasarkan kelaziman kalau ingin membuat satu perjanjian maka mesti tertulis
(maatschap). Harus atau kalau kita menggunakan penafsiran secara sistematis maka kita
sepakat bahwa perjanjian yang dimaksud adalah tertulis ya itu harus diingat ya Kemudian
yang kedua adalah adanya Inberg atau kontributor atau pemasukan pemasukan itu
merupakan sesuatu yang wajib ada ya Jadi bagaimana mungkin masker itu bisa didirikan
Kalau tidak ada tidak ada pemasukan pemasukan itu bentuknya banyak ada orang yang
punya uang Saya mungkin sudah pernah cerita di sini ada orang yang hanya memasukkan
barang ada orang yang memasukkan tenaga saja tetapi yang penting adalah tiap-tiap orang
itu punya Imran punya pemasukan Kenapa karena pemasukan merupakan sesuatu yang
wajib ada ya itu. dalam pasal 1619 ayat 2 yang menetapkan bahwa tiap2 sekutu diwajibkan
memasukkan ke dalam kas pemasukan (inberg) dalam bentuk.
a. Uang (lihat ketentuan Pasal 1626 KUHPerdata)
b. Barang atau benda-benda lain baik berwujud maupun tidak berwujud
i. Barang tidak berwujud
ii. Good will: Dalam hukum dagang, goodwill juga dapat menjadi dasar
perlindungan merek terkenal.. Goodwill juga dapat menjadi salah satu unsur
dari urusan perusahaan yang termasuk dalam kelompok benda bergerak tak
bertubuh atau benda yang bersifat immateriaL
iii. Barang berwujud dapat berbentuk: Barang bergerak: Barang yang dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, seperti mobil, sepeda motor, dan
alat transportasi lainnya.
Barang tidak bergerak: Barang yang tidak dapat dipindahkan dari satu tempat
ke tempat lain, seperti tanah, bangunan, dan gedung.
Barang tidak berwujud: Barang yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti hak
atas merek dagang, hak paten, dan hak cipta.
Barang berwujud dan tidak berwujud merupakan kategori aset yang berbeda
dalam neraca keuangan perusahaan. Barang berwujud dapat dikenakan
pajak, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sedangkan barang tidak
berwujud tidak dikenakan pajak.
iv. Kepemilikan atas barang
v. Penggunaannya saja
c. Tenaga kerja baik fisik maupun pikiran. Konsekuensi dari inbreng tenaga/keahlian
●Tenaga yang dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan maatscapp ( jangan
nyanyi)
●pada prinsipnya, semua sekutu harus menyerahkan semua tenaga dan pikirannya
untuk kemajuan maatschap
●tidak diperkenankan sekutu menggunakan pikiran atau keahlian untuk kerugian
maatschap
●Harus dijelaskan inbreng tenaga/keahlian berapa nilainya

semuanya barang harus dikonversi ke uang dulu.

Karena itu diwajibkan berarti kalau kita akan membentuk maatschap maka tiap-tiap sekutu,
tiap-tiap orang yang mendirikannya harus memberikan harus memberikan pemasukan ya
harus memberikan kontribusi tapi disebutkan di situ bisa memasukkan dalam bentuk uang
bisa dimasukkan dalam bentuk barang bisa juga kerajinannya yang dimaksud kerajinan itu
adalah bukan kerajinan tangan tetapi dia menyerahkan fisik saya bolehkah ikut terlibat
dalam suatu maatschap tapi karena saya tidak punya uang Saya jaga jaga kantor saja
boleh.

Status kepemilikan:

A:100 JT
B:MOTOR
C:pikiran/jasa (paling kecil)
Semua harus dikonversikan ke uang,
Kalau jaga satpam mungkin wajar untuk pembayaran yg paling kecil karena hanya
menyumbangkan tenaga, namun kalau juga menyumbangkan pikiran patut dipertanyakan
pembagiannya.
Perikatan: mengatur dan memaksa

Pertanyaan: Pak menurut saya, apakah salah jika saya bilang kalau sebenarnya bisa saja
orang yang memberikan pikiran mendapatkan pendapatan paling kecil karenakan, suatu
badan usaha misalkan memiliki 5 pekerja tetap yang sudah efektif dalam menjalankan
badan usaha tersebut. Namun, kalau menambah modal pekerja yang malah lebih mahal dr
modal uang yg lain. Bukankah bakal lebih merugikan karena ada sistem ekonomi dimana
pendapatan hasil dr tiap hari menang seimbang dengan mempekerjakan 5 orang dan kalau
menambah penawaran 1 pekerja malah membuat kerugian.

Tapi ketika misalnya tidak ada kata sepakat maka kita harus mencari tim independen ya
sebetulnya tim independen yang dimaksud ini bukan Ada khusus lembaga agama juga
kecuali misalnya kalau kita bicara mengenai ahli-ahli tertentu lah ahli teknik tertentu ahli
pertambangan tertentu mungkin ada tips-tipsnya tapi kalau misalnya untuk hukum kan tidak
ada jadi sesuai dengan kesepakatan saja Nah sekarang pertanyaannya adalah Bagaimana
komentar kalian ketika ketentuan menyatakan bahwa orang yang menyerahkan
kerajinannya itu eee disamakan dengan proyek yang paling bawah Bagaimana pendapat
kalian setuju atau tidak setuju tidak alasannya.

3. Pembagian keuntungan atau kemanfaatan yang diperoleh dari pemasukan tersebut.


(pasal 1633) Kuhper pasal 1635 KUHper
- Pembagian keuntungan disesuaikan

PENDIRIAN
Dalam pasal 1618 tidak disebutkan bahwa perjanjian harus dibuat secara tertulis sehingga
cukup dengan kesepakatan kehendak secara lisan dari para pihak (perjanjian (konsensuil)

FIRMA (fa)
Dengan Firma itu ketentuannya sangat simple tidak terlalu lengkap Oleh karena itu
kelengkapannya itu dipenuhi oleh ketentuan mengenai maatschap (orientasi nya untuk laba)
● persekutuan firma adalah tiap-tiap perserikatan yang didirikan untuk menjalankan
sesuatu perusahaan di bawah satu nama bersama (pasal 16 KUHD).
Karena kalau menjalankan perusahaan itu adalah orientasinya pasti ekonomi sementara
maatschap t tidak ada keuntungan tidak ada kabar hanya keuntungan saja Misalnya
maatschap itu dibuat hanya kumpulan dari orang-orang yang profesinya sama dia tidak
berorientasi kepada keuntungan nanti enggak Kalau maaschap bentuk itu untuk membagi
keuntungan yang disebut keuntungan itu belum tentu ekonomi belum tentu ada nilai
uangnya karena hanya sekedar saya membuat misalnya maka untuk kumpulan orang-orang
penggemar burung perkutut misalnya ya Kenapa karena sekedar ingin ngumpul-ngumpul
saja supaya apa supaya saya tahu perkembangan itu bagaimana harga pasarannya berapa
ada aspek ekonomi enggak di luar tidak ada sekedar untuk mendapatkan informasi kok tapi
tidak juga mengartikan kalau dalam maaschap itu misalnya dapat duit. itu urusan lain tapi
kalau dalam firman sudah jelas ini menjaga satu perusahaan kalau kita lihat definisi
perusahaan yang kemarin dari University dari molentrat dari pola semuanya mengatakan
kalau menjalankan perusahaan orientasinya LABA. Firma untuk menjalankan suatu
perusahaan yang orientasinya ekonomi,
● Firma merupakan persekutuan perdata/maatschap khusus, kekhususnyanterlatak
pada:
- Menjalankan perusahaan
- Dibawah satu nama bersama
- Tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan
● adanya nama bersama:memudahkan bagi firma untuk mengadakan hubungan
dengan pihak liar
Pendekatan pribadi dalam FIRMA itu penting→karena kalau firma namanya ABC maka
saling mengikat.
● Memudahkan bagi firma
● Menunjukkan adanya hubungan pribadi antara sekutu firma
● Penggunaan nama bebas asalkan tidak bertentangan dengan ketertiban umum
Hubungan hukum

Hubungan hukum antar sekutu (intern)


1. Semua sekutu memutuskan dan menetapkan sekutu yang ditunjuk sebagai pengurus
2. Semua sekutu berhak melihat dan mengontrol pembukuan firma
3. Semua sekutu memberikan persetujuan jika firma menambah sekutu baru.
4. Penggantian kedudukan sekutu dapat diperkenan jika diatur dalam akta pendirian
5. Seorang sekutu dapat menggugat fima apabila ia berposisi sebagai kreditur firma
dan pemenuhannya disediakan kas firma
6. Setiap sekutu berwenang untuk melakukan perbuatan hukum atas nama
persekutuan (Fa) kecuali ditentukan lain
ada 2 bentuk perbuatan yang dilakukan oleh para sekutu, yaitu
1, perbutan 7ang bersifst srhwti3 perbuatan rutin
2. Perbuatan yang tidak bersifat sehari2 atau khusus

7. Dalam anggaran dasar harus ditentukan perbuatan mana yang dianggap merupakan
perbuatan khusus contoh: 1. Perbuatan memnimam atau meminjamkan uang
2. Membebani barang2 dengan jaminan
3. Mengalihkan atau menjual barang2 tidak bergerak milik perusahaan

● Membuat perjanjian dengan pihak ketiga entah karena persoalan apa dia keluar
maka ketika dia membuat perjanjian dengan pihak ketiga pihak ketiga baik itu bisa
menuntut kepada Si a sekalipun dia sudah keluar.
● kemudian setiap sekutu berwenang mengadakan peringatan dengan pihak ketiga
bagi kepentingan perusahaan kecuali jika sekutu dikeluarkan dari kewenangan itu.
● Setiap sekutu bertanggjngjawab secara pribadi atas semia perikatan firma meskipun
dibuatt oleh sekutu lain termasuk perbuatan melawan hukum
● Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan firma tidak ada maka
pihak ketiga dapat membuktikan adanya firma dengan segala bukti yang ada. (Tidak
Selalu bukti tertulis,, perangkaan, sumpah. Asuransi perjanjian konsensual terjadi
setelah ada kesepakatan)

Pasal 22 yang pertama tidak konsisten dengan yang kedua. Tadi kan disebutkan dalam
rangka juga tidak ada satu keharusan bahwa dibuat dalam perjanjian tertulis betul nggak
bisa juga bisa Anggap saja ini 2 secara lisan a biasanya ditaruh Bagaimana ceritanya
pokoknya ini bisa kemudian Firma ini yang dibuat secara lisan menjalin perbuatan hukum
apapun bentuknya dengan pihak ketiga kemudian rugi nggak ada tindakan ini menggugat
lah Apakah perbuatan melawan hukum atau apa namanya Iya sebetulnya bisa Dengan
mengatakan bahwa kami tidak pernah membuat tema ada ini karena kan bisa juga
berdasarkan pasal 22 ini tidak boleh sama seperti ini nomor 4 Jadi tidak boleh ketiadaan
angka ini dijadikan sebagai alasan oleh pihak oleh Firman ini untuk menolak Firman Saya
tidak ada nah itu tidak boleh seperti di dalam pasal 22 ini ya pasal 22 yang tiap perseroan
Firma harus didirikan dengan atau teknik tetapi ketiadaan angka tidak dapat digunakan
untuk merugikan yang ketiga jadi ketika si ini akan menuntut ke sini terus ini mohon
mengatakan bahwa tidak ada buktinya kok Firman kami dibuat tetapi dibuat kita tidak ada
buktinya makanya ini dikatakan begini apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan
alasan firma tidak ada apa maksudnya tidak ada itu tidak karena tidak ada bukti maka dapat
membuktikan adanya tema dengan buku yang ada maka dia bisa membuktikan dengan cara
yang lain misalnya Bagaimana cara membuktikan kalau Firman ini dibuat secara lisan
kemudian Firma ini membuat perbuatan hukum dengan pihak ketiga pihak ketiga dia
berpindah pada ini dia menggugah kemudian dia menolak Dengan mengatakan FirmanNya
tidak ada Mana buktinya pertanyaannya Bagaimana ini bisa membuktikan bahwa firmannya.

Alat bukti yang lain yang bisa digunakan di sini sama seperti tadi ya kan bisa jadi bahwa
karena Firman itu dibuatnya secara lisan kalau misalnya ada firma yang beritika buruk dia
menjadi mencari perjanjian dengan pihak yang lain ternyata ketika kita tidak menjawab nah
bagian dari si orang yang menagih itu yang harus membuktikan bahwa Firman itu ada
dengan berbagai bukti bisa dipahami ya

Selama pendaftaran dan… belum berlaku maka terdampingan dan tentunya pendaftaran
harus ditandai pada hari AKTA atau petikannya di bawah kemitraan kalau disebutkan
misalnya pendaftaran

Pendaftaran

Pengumuman
Apabila terjadi perbedaan antara yang diumumkan dengan didasarkan maka digunakan
dihubungkan jelas rasionalnya adalah apa yang diumumkan itu pasti sudah untuk asas
publisitas kan pasti ini yang untuk kepentingan yang ketiga

Cuma itu tidak didaftar tidak didaftarkan dan tidak diumumkan ada saksinya menjalankan
segala macam perusahaan jadi walaupun di dalam Firma itu disebutkan bahwa dia itu
menjalankan urusan satu dua tiga empat Tapi kalau Firman itu tidak didaftarkan dan tidak
diumumkan maka dianggap bahwa Firman itu bergerak di bidang semua urusan Jadi apa
yang ditulis di dalam anggaran dasar itu tidak berlaku kedua didirikan untuk jangka waktu
tidak terbatas walaupun di Firma itu disebutkan Firma ini berdiri sampai tahun 2026 tapi
kalau tidak didaftarkan dan dihubungkan maka dianggap bahwa tidak terbatas yang ketiga
tidak ada seorang pun sekutu yang dikeluarkan walaupun di dalam anggaran dasar itu
disebutkan yang dikecualikan adalah Firma A dan firma B tapi kalau akta itu tidak
didaftarkan dan diumumkan maka dianggap semuanya ,..., itu saksinya ya

22 September 2023 (pertemuan 4)

PERSEROAN TERBATAS (badan hukum)


Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham
yang dimilikinya. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.

Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak
saham yang dimiliki. Perseroan terbatas memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Perseroan terbatas
juga harus memiliki organ perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham,
Direksi, dan Dewan Komisaris.

Non badan hukum (CV,FIRMA)

CV dan Firma adalah bentuk badan usaha yang tidak termasuk dalam kategori badan
hukum. Berikut adalah penjelasan mengenai non badan hukum CV dan Firma:
CV (Commanditaire Vennootschap) adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh satu
atau lebih sekutu komanditer dengan satu atau lebih sekutu komplementer, untuk
menjalankan usaha secara terus-menerus. CV merupakan persekutuan perdata yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata)
Firma adalah persekutuan perdata yang menjalankan kegiatan usaha di bawah nama
bersama. Firma juga diatur dalam KUHD dan KUHPerdata
CV dan Firma tidak memiliki status sebagai recht persoon atau badan hukum, sehingga
tidak memiliki hak dan kewajiban layaknya orang perorangan atau badan hukum..
CV dan Firma tidak memiliki unsur sebagai badan hukum, sehingga kekayaan atau aset dari
badan usaha non-hukum bergabung dengan kekayaan pemilik. Oleh karena itu, secara
hukum apabila badan usaha non badan hukum dinyatakan pailit, kekayaan melekat pula
jatuh pada sekutunya (pemilik badan usaha) . CV dan Firma membutuhkan akta pendirian
yang mengatur tentang kontribusi masing-masing pihak, pembagian keuntungan, penentuan
pengurus CV atau Firma, serta pemberesan CV atau Firma. Dalam praktiknya, CV dan
Firma sering digunakan oleh usaha kecil dan menengah karena lebih mudah didirikan dan
biaya pendiriannya lebih murah dibandingkan dengan badan usaha berbentuk badan hukum
seperti Perseroan Terbatas (PT). Namun, CV dan Firma memiliki keterbatasan dalam hal
pengumpulan modal dan akses ke pasar modal.

Badan usaha yang bergerak dari dengan terdiri berupa saham-saham


Mencari laba→terdiri dari saham→

Firma, cv maatschap = perkumpulan orang (bergerak dari persekutuan, bergerak/berdiri atas


persetujuan sekutu

PT = perkumpulan orang dan modal, siapapun yg mengambil saham di ptdi pt, ia akan
menjadi keanggotaan dalam perusahaan dan akan mendapatkan deviden. (Rups:syarat
umum pemegang saham). Mudah untuk didirikan→saham minoritas dan saham mayoritas
(one share, one food)
Cek ricek ke uud (buat resume)

Perseroan terbata (indonesia menganut civil law)


Substansi UUPT
Prinsip/sistem hukum common law
Definisi pt
Karakter pt
Jenis-jenis pt
Pendirian pt
Modal pt

PERKEMBANGAN DUNIA BISNIS

Berkembangnya dunia usaha/bisnis, dan mobilitasnya melintas negara, sehingga norma


hukum maupun karakteristik dari suatu perusahaan yang akan melakukan kegiatan
bisnisnya di suatu negara akan dipengaruhi oleh sistem hukum dari negara asal perusahaan
yang bersangkutan*.

In summary: bisnis semakin modern dan berkembang, sudah melintas perbatasan negara,
hukum bisnis akan dipengaruhi hukum negara asal perusahaan

Tidak berlebihan bisa berbagai pihak melihat dunia usaha perlu dikaji lebih komprehensif,
baik dari sudut pandang praktis maupun teoritis. (Das sein, Das sollen)-->

Sejarah perlu dipelajari

Artinya bisnis itu bisa sampai ke negara lain tapi aturan mainnya yang mana mengatur
regulasinya ada ya jadi saya katakan berkembang

Pelaku usaha/bisnis harus paham ketentuan hukum yang berlaku di negara tujuan, terutama
berkaitan dengan bentuk badan usaha yang akan didirikan perseroan terbatas (PT), Limited
Company by Shares.
Pilihannya adalah bentuk badan usaha PT, karena peraturan perUUan mengharuskan
berbentuk hukum PT. PT merupakan bentuk badan yang ideal untuk badan usaha yang
membutuhkan modal besar.

"Penanaman modal asing wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan Hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara RI, kecuali ditentukan lain oleh uu"
Investor yang ingin berinvestasi secara langsung di indonesia harus mendirikan badan
usaha berbentuk PT → pasal 5 ayat (2) UU no. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal.

Perseroan terbatas (harus menjamin pihak ke tiga)


● Diatur dalam pasal 35-36 KUHD dan ordonansi Indonesische maatschap op
aandelen (IMA) S 1939 no. 596 Jo. 717 (SUDAH TIDAK BERLAKU)
● Dicabut dengan UU no 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas yang mulai berlaku
7 maret 1996
● UU NO.40 TAHUN 2007

SUBSTANSI UU no. 40 tahun 2007

● UU NO. 1 TAHUN 1995


● PERATURAN PEMERINTAH
● MENGADOPSI BEBERAPA PRINSIP-PRINSIP KORPORASI DARI SISTEM
HUKUM COMMON LAW

prinsip -prinsip hukum sistem hukum common law

● Corporate ratification
● Fiduciary duty skill and care
● Corporate opportunity
● Business Judgement Rule
● Self dealing
● Ultra vires
● Piercing the corporate veil

Definisi PT (pasal 1 angka 1 UUPT)

Perseroan terbatas: badan hukum uang merupakan persekutuan modal, didirikan


berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan Modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang
undang ini serta peraturan pelaksanaanya.

Hubungan mengikat yang dihasilkan dari perjanjian perseroan: masuknya saham

KARAKTER PT

● Persekutuan modal
● Badan hukum
● Pengurusan oleh organ organ pt
● Mobilitas kepesertaan
● Pertanggungjawaban ada pada badan hukum
● Pemegang saham pada prinsipnya bertanggungjawab terbatas

Jenis-jenis PT
● PT TERTUTUP: pemegang sahamnya dibatasi oleh kelompok tertentu atau tidak
memenuhi syarat PT terbuka
● Perseroan publik: perseroan yang memenuhi kriteria jumlah PS dan modal disetor
sesuai dengan ketentuan per UU an yang berlaku di BID pasar modal
● PT terbuka: perseroan publik yang melakukan penawaran umum saham
CARA PENDIRIAN
Dibutuhkan persyaratan dalam pendirian perseroan (UNDANG-UNDANG PT)
PENDIRIAN PERSEROAN
● Syarat formal :
○ akta notaris (kalo tanpa akta akan tidak sah:nama,identitas), berbahasa
indonesia
○ pengesahan,
○ pendaftaran pengumuman. Oleh menteri menkumham
● Syarat materiil: modal, tujuan, organisasi (ada yg mengurusnya)
Berstatus badan hukum

● Akta notaris berbahasa indonesia


● Merupakan syarat keabsahan pendirian PT
● Minimal didirikan oleh 2 orang kecuali BUMN
● Keber Minimal 2 orang harus tetap dipertahankan, meskipun pt sudah disahkan :
pasal 7 ayat 5 dan 6 UUPT
● Lihat→pasal 1324 KUHPerdata, suatu perjanjian.,,dst dan pasal 1234 KUHPerdata,
tiap tiap perikatan…dst

pada waktu mendirikan PT


Suatu perjanjian telah dibuat secara sah membawa konsekuensi pihak yang membuat
perjanjian akan terikat satu sama lain
● Lihat pasal 1138 KUHPDT (1) →semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai UU bagi mereka yang membuatnya
● Terkait pendirian PT, maka hubungan antara PS dengan perseroan didasarkan pada
hubungan perikatan yang bersumber pada hak dan kewajiban yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan dan diperjanjikan yang tertuang dalam ADPT (wujud
dari perjanjian pendirian PT)

Isi akta pendirian PT

Akta pendirian PT adalah dokumen penting yang harus dibuat saat mendirikan perusahaan.
Berikut adalah isi akta pendirian PT yang umumnya terdapat dalam dokumen tersebut:
Nama dan tempat kedudukan perusahaan: Akta pendirian PT harus mencantumkan nama
perusahaan dan tempat kedudukan perusahaan yang akan didirikan

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan: Akta pendirian PT harus menjelaskan
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan yang akan didirikan

Jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor: Akta pendirian PT harus
mencantumkan jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor yang akan
disetor oleh para pendiri perusahaan

Identitas para pendiri perusahaan: Akta pendirian PT harus mencantumkan identitas para
pendiri perusahaan, seperti nama, alamat, nomor identitas, dan jumlah saham yang dimiliki

Identitas pengurus perusahaan: Akta pendirian PT harus mencantumkan identitas pengurus


perusahaan, seperti direktur dan komisaris
Anggaran dasar perusahaan: Akta pendirian PT harus mencantumkan anggaran dasar
perusahaan yang berisi tentang susunan pengurus, jumlah saham, hak dan kewajiban
pemegang saham, dan lain-lain

Pembagian keuntungan: Akta pendirian PT harus mencantumkan pembagian keuntungan


perusahaan antara para pemegang saham

Jangka waktu berdirinya perusahaan: Akta pendirian PT harus mencantumkan jangka waktu
berdirinya perusahaan

Persyaratan dalam pembuatan akta pendirian PT: Akta pendirian PT harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya
Biaya pembuatan akta pendirian PT: Biaya pembuatan akta pendirian PT bervariasi
tergantung pada jasa notaris yang digunakan dan besarnya modal dasar perusahaan.

6 Oktober 2023 (pertemuan 6)

PEDAGANG PERANTARA

PENGERTIAN

● Menurut Agus Sardjono dkk dalam bukunya Pengantar Hukum Dagang (hal. 108),
istilah yang digunakan terkait dengan pedagang perantara adalah lastgeving yang
kadang diterjemahkan secara berganti-ganti dengan penyuluhan, pemberian kuasa,
atau keagenan. Landasan utama dari kegiatan pedagang perantara adalah kontrak
atau perjanjian, khususnya antara pihak yang menyuruh dan pihak yang disuruh
untuk melakukan suatu pekerjaan atau urusan.
● Pedagang perantara adalah orang atau badan usaha yang membantu pengusaha
atau pedagang dalam menjalankan kegiatan perdagangan baik atas nama sendiri
atau orang lain.

● Macam-macam Pedagang Perantara dalam KUHD :

● Bursa Dagang

KUHD memberikan definisi bursa dagang sebagai suatu tempat pertemuan para
pedagang, juragan perahu, makelar, kasir dan orang-orang lain yang termasuk
dalam gelanggang perdagangan. Pertemuan itu diadakan atas kekuasan Menteri
Keuangan.

Saat ini bursa dagang yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek (Bursa Efek
Indonesia) dan Bursa Berjangka Komoditi (Bursa Berjangka Jakarta) yang tunduk
pada ketentuan-ketentuan UU Pasar Modal dan UU Perdagangan Berjangka
Komoditi. Bentuk Usaha bursa dagang ini adalah Perseoran Terbatas. Perusahaan
ini bertugas menyelenggarakan perdagangan efek dan komoditi. Di dalam bursa
inilah para pialang atau pedagang perantara efek dan komoditi bertemu.
● Makelar

Makelar adalah seorang pedagang perantara yang diangkat oleh pejabat yang
berwenang untuk itu. Ia menyelenggarakan perusahaan dengan melakukan
pekerjaan atas amanat dan nama orang lain dengan mendapat upah atau provisi
tertentu. Sebelum diperbolehkan melakukan pekerjaannya itu, ia harus bersumpah di
hadapan Pengadilan Negeri yang termasuk dalam wilayah hukumnya.

Menurut Abdulkadir Muhammad, makelar seperti yang disebutkan dalam definisi


tersebut tidak lagi dijumpai dalam dunia praktik. Hal ini dapat dilihat dalam praktik di
Bursa Efek. Untuk dapat menjalankan kegiatan sebagai pedagang perantara di
Bursa Efek, mereka harus mendapatkan izin usaha terlebih dahulu dari Bapepam.
Namun tidak disyaratkan untuk mengangkat sumpah terlebih dahulu sebagaimana
disebutkan dalam KUHD.

Hubungan hukum antara makelar dengan si pemberi amanat didasarkan pada


kontrak penyuruhan atau pemberian kuasa biasa. Hal ini dapat dilihat dari elemen
atas amanat (op order) dan atas nama (op naam) sebagaimana dirumuskan dalam
Pasal 62 KUHD.

● Komisioner

Komisioner adalah perusahaan yang pekerjaannya membuat kontrak atas amanat


orang lain, tetapi ketika komisioner membuat kontrak tersebut, ia melakukannya atas
namanya sendiri. Dalam melaksanakan amanat tersebut, komisioner mendapatkan
upah atau provisi dari si pemberi amanatnya.

● Ekspeditur

Ekspeditur adalah orang yang pekerjaannya menyuruh orang lain untuk


menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan atau barang lainnya
melalui daratan atau perairan. Orang yang disuruh oleh ekspeditur adalah
pengangkut. Sedangkan ia sendiri disuruh oleh orang lain (pemilik barang) untuk
mengirimkan barangnya ke tempat lain.

Dengan demikian, tampak bahwa ekspeditur adalah perantara dari pemilik barang
dan pengangkut yang mengangkut barang tersebut.

● Pengangkut

Pengangkut adalah orang yang menyelenggarakan pengangkutan. Sedangkan


pengangkutan itu sendiri diartikan sebagai perjanjian timbal balik antara pengangkut
dengan pengirim barang, di mana pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan.

Perjanjian pengangkutan adalah salah satu bentuk dari perjanjian pemberian jasa,
sebagaimana disebut dalam Pasal 1601 KUH Perdata. Oleh karena itu, di samping
tunduk pada ketentuan-ketentuan hukum kontrak, perjanjian ini juga tunduk pada
aturan-aturan hukum yang terkait dengan persoalan pengangkutan barang dan/atau
orang.

● Kasir

Kasir adalah seseorang, yang dengan menerima upah atau provisi tertentu,
dipercaya dengan pekerjaan menyimpan uang dan melakukan
pembayaran-pembayaran.[8] Saat ini, orang yang dimaksud adalah bank, yaitu suatu
lembaga keuangan berupa perusahaan yang mewakili nasabah untuk melakukan:

a. Pembayaran kepada pihak ketiga;


b. Penerimaan uang dari pihak ketiga;
c. Penyimpanan uang milik nasabah.

Di samping melakukan kegiatan sebagai perantara, khususnya dalam kaitannya


dengan pembayaran atau penerimaan uang, bank juga melakukan kegiatan usaha
dengan memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkan. Dalam posisi
sebagai kreditor dalam hubungannya dengan nasabah berdasarkan perjanjian kredit,
tentu saja bank tidak selalu dalam posisi sebagai kasir.

Jadi kasir yang dimaksud sebagai pedagang perantara menurut KUHD adalah bank
sebagai lembaga keuangan.

Mencatat membuat resume dengan materi hari ini dengan bahasa kalian

Pengertian pedagang perantara


● Istilah yang digunakan terkait dengan pedagang perantara adalah lastgeving yang
kadang diterjemahkan secara berganti ganti dengan penyuruhan, pemberian kuasa
atau keagenan (agus sardjono)

Ada hubungannya dengan kuhperdata. Ranah dagang timbul karena perjanjian.

Semua perjanjian yang dikenal dengan nama tertentu atau tidak untuk bab ini (bab 2
perikatan yang bersumber dari perjanjian/kontrak) dengan bab yang lalu→ PASAL 13
Bab 2 rata2 sifatnya memaksa
Apakah perjanjian keagenan distributor yang tidak bernama, apakah perdata bisa masuk
kesana? Bisa pasal 13.

Bursa efek

Pengaturan pedagang perantara

● KUHPerdata
● KUH Dagang
● Peraturan perundang-undangan

Kenapa dalam perdagangan diperlukan seorang pedagang perantara

Pasal 1419 KUHper mengatur semua perjanjian baik yang memiliki nama khusus atau tidak,
tunduk kepada peraturan umum bab ini (bab 2). Bab 2 dan bab yang lalu memiliki sifat yang
memaksa

Secara umum: undang-undang perdagangan (penyelenggaraan bidang perdagangan.


Dijelaskan distributor itu apa, agen itu apa, sub agen itu apa)--> tidak hanya diatur dalam
KUHD atau KUHPerdata

Agen/Distributor ada yang bisa menjual langsung ada yang tidak

Macam-macam pedagang perantara & perkembangannya


● Pedagang perantara dalam KUHD antara lain: bursa dagang, makelar, kasur,
komisioner, ekspeditur, dan pengangkut
● Pedagang perantara diluar KUHD, antara lain: agen dan distributor.

MAKELAR

● Makelar adalah pedagang perantara yang diangkat oleh Gubernur Jenderal (dalam
hal ini Presiden) atau oleh penguasa yang oleh Presiden dinyatakan berwenang
untuk itu. Mereka menyelenggarakan perusahaan mereka dengan melakukan
pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 64 dengan mendapat upah atau
provisi tertentu, atas amanat dan atas nama orang-orang lain yang dengan mereka
tidak terdapat hubungan kerja tetap. (Pasal 62 ayat (1) KUHD)

● Makelar adalah perantara yang menghubungkan pengusaha pedagang dengan


pihak ketiga untuk mengadakan pelbagai perjanjian-perjanjian, antara mana
perjanjian jual beli dan lain lain (Soekardono)

Sebelum diperbolehkan melakukan pekerjaannya, ia harus bersumpah dimuka


Pengadilan Negeri yang mana ia termasuk dalam daerah hukumnya, bahwa ia
dengan tulus hati akan menunaikan segala kewajiban yang dibebankan kepadanya.
(Pasal 62 ayat (2)KUHD)

● Tindakan-tindakan para pedagang-perantara yang tidak diangkat seperti diatas, tak


melahirkan akibat-akibat hukum yang lebih daripada akibat-akibat yang timbul dari
tiap-tiap persetujuan pemberian kuasa. (Pasal 63 KUHD)

● Makelar tidak boleh mejadi pihak dalam jual-beli antara perusahaan yang diwakilinya
dengan pihak ketiga, juga tidak boleh menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat
atas perantaranya. (Pasal 65 ayat (2) KUHD)

● Makelar diwajibkan mencatat dalam buku sakunya, dan setiap hari memindah
bukukannya dalam buku hariannya. (Pasal 66 KUHD)

● Makelar sedia setiap untuk memberikan kutipan/ikhtisar dari buku sakunya mengenai
transaksi yang diadakan. (Pasal 67 KUHD)

● Catatan Makelar dapat dijadikan alat bukti jika terjadi sengketa antara para pihak.
(Pasal 68 KUHD)

● Makelar berkewajiban menyimpan contoh sampai penyerahan barang itu dilakukan.


Menjamin kebenaran data tanda tangan penjual dalam perdagangan surat berharga.
(Pasal 69 KUHD)

● PERKEMBANGAN PEDAGANG
PERANTARA (MAKELAR) SAAT INI
● Makelar seperti yang disebutkan dalam definisi tersebut (KUHD) tidak lagi dijumpai
dalam dunia praktik (Abdulkadir Muhammad).
● Perkembangannya saat ini pedagang perantara (makelar/ broker) harus mendapat
izin dari lembaga/instansi yang berwenang, a.l:
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) Kemendag
3. Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan
Perusahaan Perantara Perdagangan Properti.

KOMISIONER
Komisioner adalah orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian atas
namanya sendiri berdasarkan perintah dan pembiayaan dari komitmen dengan menerima
upah atau provisi (Pasal 76 KÜHD);

● Komisioner tidak wajib memberitahukan pihak ketiga nama komitmennya (Pasal 77


KUHD);
● Komisioner menjadi pihak dalam perjanjian yang dibuatkan dan pihak lain, komitmen
tidak berhak menuntut pihak ketiga dan pihak ketiga pun tidak dapat menuntut kepada
komiten (Pasal 78 KUHD)

● Komisioner memberikan pertanggungjawaban segera mungkin kepada komitmen


setelah menjalankan tugasnya (Pasal 1802 KUH Perdata);
● Komisioner memberikan jaminan khusus atas keberhasilan perjanjiannya, sehingga
biasanya. Mendapatkan provisi yang tinggi dari komitmen;
● Hak istimewa Komisioner, hak untuk memperoleh pembayaran terlebih dahulu dari
kreditur-kreditur lainnya dan hak retensi, yaitu hak menahan barang apabila provisi
dan biaya lain yang timbul belum dibayar oleh komiten (Pasal 81-85 KUHD)

BURSA DAGANG
● Bursa dagang adalah tempat pertemuan para pedagang, juragan perahu, makelar,
kasir dan orang-orang lain yang termasuk dalam gelanggang perdagangan.
Pertemuan itu didasarkan atas Mentri Keuangan. (Pasal 59 KUHD)
● Bursa dagang : Bursa Efek (Bursa Efek Indonesia) dan Bursa Berjangka Komoditi
(Bursa Berjangka Jakarta)

KASIR

● Kasir adalah seorang yang, dengan menerima upahan atau provisi tertentu,
dipercayai dengan pekerjaan menyimpan uang dan melakukan pembayaran -
pembayaran. (Pasal 74 KUHD)
● Saat ini yang dimaksud Kasir adalah Bank, yang mewakili nasabah (pedagang)
untuk melakukan pembayaran, menerima pembayaran, dan menyimpan uang.

EKSPEDITUR
● Ekspeditur adalah seseorang yang pekerjaannya menyelenggarakan pengangkutan
barang-barang dagangan dan barang-barang lain di darat atau di perairan (Pasal 86
KUHD)

● Orang yang disuruh oleh Ekspeditur adalah Pengangkut, sedangkan Ekspeditur


disuruh orang lain (pemilik barang)

● Ekspeditur harus menjamin bahwa pengiriman barang akan dilakukan dengan rapih,
cepat, dan aman, termasuk menanggung kerusakan barang yang diamanatkan
kepadanya. (Pasal 87 & 88 KUHD)
Pengangkut

Pengangkut adalah orang yang menyelenggarakan pengangkutan.


● Pengangkutan merupakan perjanjian timbal balik antara pengankut dan pengirim
barang, di mana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat, sedangkan
pengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan
● Memperhatikan perkembangan pengangkutan barang di melalui laut, sudah
mengalami perkembangan (Hukum Pengangkutan Laut)Pengangkut orang yang
menyelenggarakan pengangkutan
● Pengangkutan merupakan perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim
barang, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkatan dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat, sedangkan
mengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan

AGEN
● Agen adalah Pelaku Usaha Distribusi yang bertindak sebagai perantara untuk dan
atas nama pihak yang menunjuknya berdasarkan perjanjian dengan imbalan Komisi
untuk melakukan kegiatan pemasaran Barang tanpa memiliki dan/atau menguasai
Barang yang dipasarkan (Pasal 1 angka (16) PP 29/2021 Tentang Penyelenggaraan
Bidang Perdagangan)

(Distributor dilarang menjual langsung ke konsumen, tapi ada yang bisa tergantung syarat,
distributor itu kategori
Agen adalah untuk mengadakan perjanjian pihak 3, bukan atas dirinya namun atas nama
principle perusahaan/produsennya)

● Orang yang diberi kuasa oleh orang lain(prinsipal) untuk mengadakan perjanjian
dengan pihak ketiga atas nama prinsipalnya
● Keagenan adalah perjanjian antara seorang prinsipal dan seorang perantara, di
mana prinsipap memberikan kewenangan kepada perantara untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak ketiga untuk kepentingan prinsipal
● Hubungan antara prinsipal dengan agen menimbulkan adanya hubungan hukum
diantara para pihak atas dasar asas asas hukum perjanjian berdasarkan asas
kebebasan berkontrak

AGEN (2)
● Agen adalah orang yang diberi kuasa oleh orang lain (Prinsipal) untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak ketiga atas nama prinsipalnya;
● Keagenan adalah perjanjian antara seorang prinsipal dan seorang perantara, di
mana prinsipal memberikan kewenangan kepada perantara untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak ketiga untuk kepentingan prinsipal;
● Hubungan antara prinsipal dengan agen menimbulkan adanya hubungan hukum
diantara para pihak atas dasar asas-asas hukum perjanjian berdasarkan asas
kebebasan berkontrak.

● Hak Agen terhadap prinsipalnya:


○ Memasarkan produk yang diageninya
○ Mencantumkan nama prinsipal atau merk produk prinsipalnya
○ Mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang dan/atau jasa milik prinsipal

Ikut aturan pusat, apakah mau disamakan dengan agen di jawa dan di papua?tidak, karena
Biaya produksinya beda,tergabtung kebijakan produsennya.

Kewajiban Agen terhadap Prinsipal :


1. Agen wajib mematuhi petunjuk dari Prinsipal dalam melakukan aktivitasnya;
2. Agen wajib melindungi kepentingan Prinsipal dan mendahulukan kepentingan Prinsipal
dari pada kepentingan Agen sendiri;
3. Agen tidak dapat bertindak untuk kepentingan dari perusahaan saingan Prinsipal;
4. Agen dilarang menyalahgunakan atau membuka rahasia dagang yang dipercayakan
kepadanya;
5. Agen wajib mengembalikan semua data atau informasi kepada Prinsipal yang
berhubungan dengan aktivitas kegiatan keagenan, jika perjanjian keagenan berakhir.

Kewajiban Prinsipal terhadap Agen :


1. Prinsipal wajib memberikan upaya terbaiknya untuk memungkinkan agen melaksanakan
aktivitasnya secara produktif;
2. Prinsipal wajib menyediakan barang dan menjaga mutu produksi barang yang akan
dipasarkan oleh Agen;
3. Prinsipal wajib membayar kompensasi yang menjadi hak agen dalam bentuk komisi
sesuai perjanjian;
4. Prinsipal wajib membayar ganti rugi kepada agen untuk semua biaya yang timbul dalam
melaksanakan kewajibannya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Agen:


1. Agen dapat melibatkan diri pada promosi untuk produk-produk atas nama
prinsipal;
2. Agen dapat melakukan penawaran untuk pemesanan/ pembelian barang/ jasa atas nama
prinsipal;
3. Agen dapat menutup perjanjian jual-beli atas nama prinsipal.

DISTRIBUTOR
● Distributor adalah Pelaku Usaha Distribusi yang bertindak atas namanya sendiri dan
atau atas penunjukan dari Produsen atau pemasok atau Importir berdasarkan
perjanjian untuk melakukan kegiatan pemasaran Barang.
● Distributor adalah orang atau badan usaha yang bertindak atas namanya sendiri
yang ditunjuk oleh pabrik atau pemasok untuk melakukan pembelian, penyimpanan,
penjualan serta pemasaran barang dalam partai besar secara tidak langsung kepada
konsumen akhir terhadap barang yang dimiliki/ dikuasai oleh pihak lain yang
menunjuknya.

PERBEDAAN AGEN & DISTRIBUTOR


● Agen menjual barang/jasa untuk dan atas nama prinsipal, sedangkan distibutor
bertindak untuk dan atas namanya sendiri;
● Agen mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang/jasa kepada konsumen,
sedangkan distributor mendapatkan laba dari selisih harga pembelian dari produsen
dengan harga penjualan kepada konsumen;
● Dalam hal keagenan barang dikirim langsung dari prinsipal kepada konsumen,
sedangkan dalam distributor barang dikirim dari prinsipal ke distributor, lalu kemudian
ke konsumen;
● Dalam transaksi keagenan, pembayaran harga langsung dari konsumen kepada
prinsipal, sedangkan dalam hal distribusi, distributor yang menerima langsung
pembayaran.

(Pasal 1 angka (13) PP 29/2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang P

(perdagangan)
Distributor ada sub agennya. Hanya men
20 OKTOBER 2023 (PERTEMUAN 8)

JUAL BELI DAGANG | JUAL BELI PERUSAHAAN

JUAL BELI BIASA: beli sabun, beli makanan, jumlah yang dibeli sedikit, untuk
keperluan sendiri.

JUAL BELI DAGANG: barang yang dibeli bukan untuk dipakai tapi untuk dijual
kembali, jumlah nya banyak

Dasar hukum, jual beli dagang: ketentuan hukum nasional (KUHD) dan internasional

PENGERTIAN:

JUAL BELI : perjanjian antara penjual dan pembeli dimana pihak penjual mengikatkan diri
untuk menyerahkan benda dan pihak pembeli untuk membayar harga yang sudah
diperjanjikan (pasal 1457 KUHPERDATA)

JUAL BELI DAGANG : perjanjian jual beli yang dilakukan oleh salah satu atau kedua
belah pihak adalah perusahaan

PERBEDAANNYA?

Jual beli biasa:


➢ Dilakukan oleh perorangan
➢ Barang yang dibeli untuk keperluan sendiri (sedikit)
➢ Prosedur sederhana
➢ Pembayaran tunai (pada umumnya)
➢ Lokasi berdekatan
➢ Mata uang rupiah
➢ Tidak ada dokumen
➢ Tidak ada moda transportasi yang khusus

Jual beli dagang:


❖ Dilakukan oleh perusahaan dengan perusahaan atau salah satunya perusahaan
❖ Barang yang dibeli untuk dijual kembali (jumlahnya banyak)
❖ Prosedur lebih rumit
❖ Alat pembayaran khusus
❖ Lokasi saling berjauhan
❖ Mata uang asing
❖ Diperlukan dokumen khusus
❖ Menggunakan alat transportasi khusus

DASAR HUKUM
● Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
● Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
● Perjanjian antara pihak
● Kebiasaan bisnis (dunia bisnis, timbul dari komunitas pelaku usaha)
● Yurisprudensi
● Incoterm (international commercial term)
● CISG (convention international sale of goods)
● Uniform customs and practice
● Konvensi internasional

DASAR HUKUM PENJELASAN

Kitab Undang-Undang Hukum Kumpulan hukum yang mengatur aspek perdagangan dan bisnis di

Dagang Indonesia.

Kitab Undang-Undang Hukum Merupakan hukum yang mengatur hubungan perdata, termasuk

Perdata perjanjian dan tanggung jawab hukum individu.

Kesepakatan tertulis antara dua pihak atau lebih yang mengikat


Perjanjian antara pihak
hukum dan mencakup hak dan kewajiban.

Norma-norma atau praktik-praktik yang berkembang dalam komunitas


Kebiasaan bisnis
pelaku usaha.

Keputusan-keputusan pengadilan yang menjadi dasar atau preseden


Yurisprudensi
hukum untuk kasus serupa di masa depan.

Istilah yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk


Incoterm (international
mengatur hak dan kewajiban pembeli dan penjual terkait pengiriman
commercial term)
barang.

CISG (Convention International Konvensi internasional yang mengatur pembelian dan penjualan

Sale of Goods) barang lintas batas negara.

Pedoman internasional yang digunakan dalam perdagangan

Uniform Customs and Practice internasional, terutama terkait dengan pembayaran dan pengangkutan

barang.

Kesepakatan antarnegara untuk mengatur isu tertentu, seperti


Konvensi Internasional
perdagangan atau perlindungan lingkungan.
MENGAPA PERLU ADA JUAL BELI DAGANG (INTERNASIONAL)

● Tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri


● Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda
● Sumber Daya alam, iklim, demografi, struktur ekonomi, struktur sosial dsb
● Oleh karena itu, tiap negara saling membutuhkan sehingga muncul transaksi (jual
beli)

KARAKTERISTIK JUAL BELI DAGANG


● Lebih rumit daripada jual beli yang berlaku dalam negeri
● Kendala
○ Tidak saling bertemu
○ Tidak dalam satu negara (sistem hukum yang digunakan berbeda)
○ Beda budaya, politik, bahasa
● Dapat menimbulkan kesalahpahaman
● Berujung dispute (sengketa)

RISIKO DALAM JUAL BELI DAGANG

● Misinformation (salah informasi)


● Mistrusted (rasa tidak percaya)
● Currency (nilai mata uang naik turun)
● Country risks
● Taxes (Peraturan perpajakan masing-masing negara berbeda)

SUBSTANSI JUAL BELI DAGANG

● Para pihak
● Deskripsi barang dalam hal jenis, kuantitas, dan kualitas
● Cara dan waktu pengiriman
● Harga
● Cara pembayaran
● Cara pengakhiran
● Arbitrase

HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN PERJANJIAN JUAL BELI DAGANG

● Mempelajari syarat (terms) yang diajukan para pihak


● Memberikan klarifikasi yuridis terkait terms yang diajukan
● Memahami tahapan dalam perjanjian dan kompleksitas dalam penyusunannya
● Mempersiapkan dokumen pendukung
● Memahami isu-isu dasar yang ada dalam perjanjian, seperti:
○ Status pada pihak dalam hubungan kewenangan menandatangani (legal
standing)
○ Sistem pembahayaran yang digunakan (letter of credit)
○ Bagaimana cara pengirimannya (incoterm)
ALUR SALES OF CONTRACT

● Promosi (penjual)
● Memberikan tanggapan (inquiry)
● Menawarkan barang secara tertulis (offersheet)
● Pemesanan barang (ordersheet) jika telah sesuai (pembeli)
● Menyusun kesepakatan/persyaratan jual beli (pembeli dan penjual)
● Dituangkan dalam sales contract (penjual)
● Sales contract akan dipelajari oleh pembeli (importir), apabila pembeli setuju maka
sales contract……

4 TAHAPAN UTAMA DALAM JUAL BELI DAGANG

1. Sales contract: dokumen/surat persetujuan antara penjual dan pembeli yang


merupakan follow-up dari purchase order yang diminta importir. Kontrak ini
merupakan dasar bagi pembeli untuk mengisi aplikasi pembukaan L/C kepada Bank
2. L/C Opening process: Letter of Credit (L/C) adalah jaminan dari bank penerbit
kepada eksportir sesuai dengan instruksi dari importir untuk melakukan pembayaran
sejumlah tertentu dengan jangka waktu tertentu atas dasar penyerahan dokumen
yang diminta importir
3. Cargo Shipment Process: output penting dari proses ini adalah dokumen oengapalan
yang merupakan bukti bahwa eksportir telah mengirimkan barang yang dipesan
importir sesuai sengan persyaratan yang tercantum di L/C
4. ……

HAL YANG DIMUAT DALAN SALES CONTRACT


● Sales contract hendaknya memuat seluruh klausul pengaturan yang tegas dan rinci
yang mengatur hak dan kewajiban para pihak untuk menghindari dispute
● Hal yang dimuat dalam sales contract, antara lain
○ Term of goods: kondisi barang yang dikirim
■ Rincian barang
■ Jumlah barang
■ Kualitas barang
■ Harga barabg.keaslian barang
■ Asal barang
○ Term of delivery: perihal pengiriman barang mengacu pada syarat
penyerahan barang berdasarkan incoterm
■ Ex works (EXW)
■ Free Carrier (FCA)
■ Free Alongside Ship (FAS)
■ Free on Board (FOB)
■ Cost and Freight (CFR)
○ Terms of Payment: mengatur perihal pembayaran barang
■ Harga barang (menggunakan mata uang apa)
■ Cara oembayaran melalui mekajisme L/C
■Cara pembayaran melalui mekanisme non L/C, seperti open Account,
Advance Payment, konsinyasi, dll
■ Kapan pembayaran dilakukan
○ Terms of Document Mengatur dokumen yang harus tersedia
■ Bill of Lading
■ Insurance policy
■ Wesel (draft)
■ Certificate of Origin
■ Certificate of Chemical
■ Commercial Invoice
○ Terms of shipment: perihal pengiriman barang
■ Waktu pengiriman barang
■ Pelabuhan muat (port of loading)
■ Pelabuhan tujuan (port of destination)
■ Dibolehkan transit atau tidak
■ …..

21 Oktober 2023 (pertemuan 9)

LETTER CREDIT

Pembayaran (payment)--> kewajiban utama dari pembeli sekaligus hak utama bagi penjual
(importir)-------------------------------------------------------------------------------------------------(eksportir)

Sistem pembayaran

● Pembayaran merupakan salah satu subsistem dari transaksi perdagangan


internasional/nasional
● Sistem pembayaran senantiasa mengalami perkembangan dari cara tradisional ke
modern→(barter,tunai/cash, transfer antar bank, L/C).

**kira-kira kalau di jaman dulu jelas melakukan barter karena belum ada uang kertas,
kenapa jaman sekarang masih ada barter seperti indonesia barter beras ke thailand
dan mie? Karena dalam kondisi yang surplus, mau dijual dengan uang belum tentu
mau karena mungkin punya masalah dengan devisa, atau indonesia yang
melimpah→karena pada saat itu, komoditas relatif banyak. Daripada dijual tidak jelas
mending di barter kan saja.
Karena sekarang yang transfer sudah pakai teknologi, kalau saya bayar pakai cash
takut bahaya, ada batas manimal. Transaksi besar yang masih pakai cash adalah
Suap :).
**L/C dianggap lebih menjamin

● Perubahan cara pembayaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat,


seperti teknologi, keamanan dan kepraktisan

Cara pembayaran
● Cash (tunai) → cara pembayaran langsung
● Open account (pembayaran kemudian) → pembayaran dilakukan pada suatu
waktu setelah barang diterima oleh importir
● Advance payment (pembayaran dimuka) → dalam sistem pembayaran ini
pembeli/importir membayar dimuka (pay in advance) kepada penjual/eksportir
sebelum barang-barang dikirim oleh eksportir.

**Yang menyebabkan eksportir mau membayarnya→komoditas yang jarang diproduksi atau


jarang membeli. Mebel dari kayu jepara kemudian produksi dari kayu jepara tidak masif
karena handmade, permintaanya banyak→cara yang dilakukan adalah bayar dulu aja. Gitar
modif.

● Collection/Inkaso (penagihan): dalam sistem pembayaran ini eksportir akan


mengirim dokumen ekspor kepada bank importir (termasuk wesel) untuk ditagihkan
kepada importer
● consignment (konsinyasi/penitipan) → pengiriman barang oleh eksportir kepada
importir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir kepada pihak lainnya dan
pembayarannya oleh pihak lainnya ini dilakukan langsung kepada eksportir apabila
barang tidak terjual maka akan dikembalikan kepada eksportir
● Barter→ cara mempertukarkan uang dengan barang

Kelemahan menggunakan cash


● Pembayaran yang dijanjikan tidak dikirimkan (ditransfer) oleh pembeli (eksportir)
sementara barang sudah dikirimkan oleh penjual (eksportir)
● Barang tidak dikirim oleh penjual (eksportir) sementara yang sudah dikirimkan
(ditransfer) oleh pembeli (importir);
● Adanya larangan untuk membawa uang dalam jumlah tertentu
● Uang bisa hilang di perjalanan atau dicuri (keamanan)

Upaya yang dilakukan


● Mencari sistem pembayaran yang relatif aman bagi para pihak

Solusi
● Letter of credit (L/C) dianggap dapat menjadi solusi untuk meminimalisir resiko

Pengertian L/C
● An LC is a contract by which a bank agrees to pay the beneficiary upon the
happening of a specific event or, in connection with the export of specific goods,
against the presentation of specified documents.
● L/C merupakan janji membayar dari bank (issuing bank) kepada
beneficiary/eksportir/penjual atas suatu periwtiwa tertentu atau dalam kaitan
pengeksporan barang yang mana pembayaran nya hanya dapat dilakukan oleh bank
(paying bank) jika beneficiary menyerahkan dokumen-dokumen tertentu sesuai
dengan persyaratan dalam L/C
Pengertian surat berdokumen kredit (L/C) dalam negeri
● Pasal 1 peraturan bank indonesia nomor 5/6/PBI/2023 tentang Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Menyatakan.
Surat kredit berdokumen dalam Negeri (SKBDN) atau lazim dikenal sebagai “letter of
credit” (L/C)
● Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep (accept)
dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima
● Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi

Pengaturan
● Uniform customs and practices for commercial documentary credit UCP 1933
● UCP 400 (1983)
● UCP 500 (1993)
● UCP 600 (2008
● indonesia menjadi negara yang menyetujui berlakunya ucp tanggal 31 maret 1971
Sebelum 1971, berlakunya UCP di Indonesia berdasarkan Kebiasaan perdagangan
(usance)
● Di Indonesia ada pengaturan terkait L/C (surat kredit berdokumen) khusus dalam
negeri yaitu peraturan bank indonesia NOmor 5/6/PBI/2003 tentang surat kredit
berdokumen dalam negeri (SKBDN)
● UCP hanya mengikat apabila ditunjuk
● L/C merupakan perjanjian yang berdiri sendiri terpisah dari sale of contract dan bank
hanya concern pada L/C tidak pada perjanjian jual belinya.
Bank tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa, adrian wopol BNI→ ketika dokumen
ditunjukan dengan lengkap dan cocok seharusnya dikirimkan, namun tidak. Sisi buruk L/C,
relatif aman. Bukan berarti tidak ada celah dilakukan manipulasi
● Dalam melakukan pembayaran L/C bank hanya mengacu pada kelengkapan
dokumen yang dipersyaratkan tidak sampai pada kecocokan/ketepatan barang yang
diperjualbelikan

Kenapa pembayaran L/C? Karena para pihak sudah sepakat dan sudah disebutkan bank
apa. Si buyer atau applicant mengajukan permohonan semacam formulir. →

Advising/Confirming bank memeriksa dokumen Seller/Beneficiary (Country X), lalu dibayar.

Pihak-Pihak dalam L/C


● Applicant = Importit yang mengajukan L/C
● Issuing bank Bank yang membuka L/C
● Advising bank = bank yang meneruskan L/C (advising bank hanyabertugas
menyampaikan L/C pada beneficiary (dengan memungut advising commission)
tanpa suatu ikatan apa-apa

**Kenapa ada bank yang hanya mau menjadi Advising Bank? Hanya meneruskan
saja, Trauma karena yang jadi issuing bank adalah yang kreditasnya tidak terlalu
bagus ibarat ditalangin dulu. Si advising bank merasa bahwa ragu yang jadi
confirming bank ternyata ia tidak bayar/lama

** kenapa advising,confirming, paying tidak disatukan? Karena tidak semua bank


bukan Bukan bank devisa tidak bisa menerima transaksi internasional

● Confirming bank = bank yang akan menjamin bahwa L/C akan dibayar (confirming
bank melekat pada advising bank)
● Paying bank = bank yang membayar L/C
● Beneficiary = eksportir yang menerima L/C

KEWAJIBAN

Pembeli
● Membayar kepada bak

Penjual
● Mengirim barang
● Menyerahkan dokumen kepada bank

Bank
● Memberitahukan kepada penjual
● Memeriksa dokumen
● Membayar kepada penjual
● Mengirimkan dokumen kepada pembeli

Dimana letak tanggung jawab para pihak dari masing2 peran yang digunakan dari
menjalankan transaksi ini.

Dokumen yang dipersayaraktan dalam L/C


- Bill of Lading/Konosemen
- Polis asuransi
- Commercial
-
- Certificate of Origin
-

Bill Of Lading/Konosemen

● Bill of Lading (B/L) adalah surat tanda terima barang uang telah muat dalam kapal
dan juga menjadi bukti kepemilikan barang dan sebagai bukti adanya kontrak atau
perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Pihak pelayaran membuat dan dan
mengesahkan dokumen ini. Bill of Lading adalah dokumen pengangkutan barang
yang berisikan informasi

1. Nama pengirim
2. Nama Kapal
3. Data Muatabn
4. Pelabuhan Muat
5. Pelabuhan Bongkar
6. Rincian freight
7. Cara pembayarannya
8. Nama Cosignes (Penerima barang)

● Fungsi B/i
a. Tanda terima barang

Commercial Invoice

Commercial invoice merupakan nota

Packing list

● Packing list merupakan daftar perincian barang-barang yang ada di dalam peti. Guna
packing list ini adalah untuk dapat memudahkan dalam mengetahui isi barang dalam
peti apabila sewaktu-waktu ada pemeriksaan..
● Dengan adanya Packing list, maka akan lebih mudah dalam meneliti isi tiap peti atau
koli.

Isi Packing list:


no koli
Isi tiap
Ukuran

CERTIFICATE OF ORIGIN/SURAT KETERANGAN ASAL

Surat keterangan asal (SKA) atau biasa disebut certificate of Origin (coo) MERUPAKAN
SERTIFIKASI ASAL BARANG, DIMANA DINYATAKAN DALAM SERTIFIKAT tersebut
bahwa barang/komoditas barang di ekspor adalah berasal dari daerah/negara pengekspor.

Certificate of quality

Certificate of quality atau sertifikat mutu adalah surat pernyataan bahwa barang yang
diekspor telah memenuhi standar mutu berdasarkan hasil uji contoh barang dari partai
barang siap ekspor

Sertifikat mutu ini dibuat oleh laboratorium penguji mutu atau eksportir produsen pengelola
laboratorium sentral mata dagangan tertentu yang ditunjuk oleh direktur jenderal
perdagangan luar negeri departemen perdagangan dan industri

Pihakk pembeli dalam kontrak b


CERTIFICATE OF HEALTH

Health certificate atau disingkat HC merupakan suatu dokumen yang menjadi satu
persyaratan ekspor hewan, hewan beserta
]
Jenis-jenis L/C

Revocable L/C =sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh opener atau opening banl tanpa
persetujuan beneficiary

Irrevocable L/C= tidak bisa dibatalkan selama jangka waktu berlakunya yang ditentukan
dalam L/C dan opening bank tetap menjamin

Irrevocable L/C and Confirmed L/C+ pembayaran dijamin sepenuhnya oleh opening bank
maupun advising bank.

Ada kekhawatiran akan dikirimkan atau tidak kalau L/C sudah oke.

Red Clause L/C= L/C yang memberikan jaminan pembayaran dimuka, beneficiary cukup
memberikan kwitansi dan pernyataan untuk memenuhi janji, sisanya bisa dicairkan dengan
menyerahkan dokumen-dokumen yang ditentukan dalam L/C.

Keseluruhan nilai kontrak. Bill of lading bukti barang sudah di kapal, red clause hanya
berjanji →kamu bayar dulu ya uangnya muka, kalau sudah lengkap baru dilaksanakan.

Revolving L/C = kredit yang tersedia dipakai ……….

Strict Compliance Doctrine: “ prinsip bahwa dokumen dokumen yang doserahkan oleh
penjual harus sama dengan yang disyaratkan dalam L/C” konsekuensinya.
-Apabila dokumen yang diserahkan sesuai dengan syarat2 dalam L/C naka bank bebas dari
tanggung jawab
-Bank tidak

Tugas bank

Memeriksa
- Jenis dokumen yang diminta atau dipersyaratkan dalam L/C apakah sudah terpenuhi
semua?
-jumlah dokumen (berapa rangkap/copy)yang sudah sesuai?
-apakah kata-kata/jenis/sifat tiap-tiap dokumen sudah sesuai dengan yang diminta.

Jika tidak cocok


-bisa terjadi dokumen yang diajukan eksportir tidak cocok 100% dengan syarat-syarat dalam
L/C atau ada penyimpangan sedikit (discrepancy)-->jika ketidakcocokan dikit
-apabila terjadi kondisi demikian maka syarat-syarat L/C bisa dilakukan perubahan
(amandemen) yang harus disetujui oleh importir/applicant dan eksportir/beneficiary
Kalau dikemudian hari ada perubahan di dalam l/c tetap dibayar ya, setiap ada perubahan
perlu diinformasikan kepada importir. Saya akan mengirimkan mangga itu
-Biasanya permintaan perubahan diminta oleh eksportir/beneficiary
-jika applicant setuju dengan adnaya perubahan dia akan mengajukan permohonan
perubahan pasa issuing bank yang selanjurnya issuing bank akan menyampaikan pada
advising bank untuk diteruskan kepada beneficiary.

Penyebab discrepancy
-pengangkut tidak ada namanya atau tidak ditandatangani oleh pengangkutnya
Data tidak benar (keterangan jumlah dokumen tidak sesuai dengan yang tercantum dalam
letter of credit
-L/C telah daluarsa
-data barang yang tidak benar
-kesalahan atau ketiadaan B/L
-Keterlambatan pengapalan: Dari penyebab dispercancy dapat diketahui siapa yang harus
bertanggung jawab

Tindakan jika terjadi discrepancy


- Memberitahukan issuing bank untuk diteruskan pada applicant tentang adanya
discrepancy
- Melakukan payment under reserve yaitu beneficiary akan tetap dibayar walaupun
tetap ada dispreancy tetapi dengan jaminan tertulis akan mengembalikan uang
apabila ternyata applicant tidak menyetujui penyimpangan tersebut

Reimbursement
Kapan paying bank memperoleh penggantian atas jumalah uyang yang telah dibayarkan
kepada beneficiary
- Dalam L/C selalu dicantumkan petunjuk bagaimana paying bank ayai negotiating
bank bisa memperoleh penggantian (reimbursement ) yaitu melalui beberapa cara
1. Jika issuing bank mempunyai rekening pada paying bank maka paying diberi
kuasa untuk membebani rekening tersebut. Dengan asumsi bahwa saya
punya rekening, saya beli motor kemudian dibayar oleh bca finance
asumsinya saya punya rekening dong, langsung aja di rekening saya . bank
di jepang punya rekening bca setelah tanggung jawab selesai langsung di
debt.
2. Jika issuing bank tidak mempunyai rekening pada paying bank maka issung
bank memberi kuasa kepada paying bank untuk meminta penggantian atas
rekening dari issuing bank pada bank lain, atau;
3. Issuing bank berjanji akan mengirimkan penggantian sesuai dengan cara

Syarat-Syarat L/C dan akibatnya

Shipping Document
-Shipping document yang diserahkan kepada bank harus sesuaoi sepenuhnya dengan
syaray syarat yang tercantum dalam L/C
-penyimpanan dari syarat syarat ini dapat dijadikan alasan untuk menorah pembayaran
Transferable LC

Partial shipment allowed


- Eksportir diberi hak melakukan pnegiriman barang secara berangsur…

Kalian akan mendapatkan barang dari luar negri, datang ke bank yang ada indonesia
kemudian mengisi form Pembukaan L/C dalam Negeri

Contoh Letter Of Credit

3 NOVEMBER 2023 (PERTEMUAN 10)

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri


1. Dasar hukum
Pembayaran transaksi bisnis yang melintasi antar negara sistem pembayaran
dilakukan dengan menggunakan fasilitas L/C. tidak jauh berbeda dengan L/C untuk
pembayaran transaksi dalam negeri dikenal dengan surat kredit
berdokumen(L/C)dalam negeri (SKBDN)
Dasar hukum SKBDN diatur daalm peraturan Bank INDONESIA (PBI) no. 5…../2003
tentang surat kredit berdokumen dalam negeri.
● Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau sering disebut LC lokal
adalah instrumen yang diterbitkan oleh Bank Penerbit, atas permintaan pembeli /
pemohon yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada penjual /
penerima apabila Bank Penerbit menerima dokumen yang sesuai dengan syarat
SKBDN.
● Harus liat kondisi negara tersebut, punya mata uang sendiri. Adanya aturan
pembayaran→UCP. Nasional BI mengeluarkan peraturan L/C dalam negeri, kenapa
diatur walau banyak kasus?
● Di Indonesia, Letter of Credit (L/C) memiliki dasar hukum yakni berupa peraturan
pemerintah, dan keputusan pemerintah lainnya, namun untuk prakteknya seringkali
dipengaruhi oleh Uniform Customs and Practice for Documentary (UCP) 600.
● Latar belakang diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang mengatur
tentang SKBDN) ini bahwa → dengan semakin terbukannya perekonomian
indonesia, mengakibatkan transaksi perdaganagn indonesia tidak dapat terlepas dari
transaksi perdagangan Internasional yang pembayarannya dilakukan menggunakan
Valuta asing (lihat buktir c dasar pertimbangan diterbitkannya PBI.

● Sebelum diterbitkannya PBI No. 5/6/PBI/2003, ketentuan tentang SKBDN diatur


dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 29/150/KEP/DIR tanggal 31
Desember 1996 tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri, yang telah
beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir dengan diterbitkannya PBI No.
5/6/PBI/2003 pad tanggal 2 Mei 2003.
● PENGERTIAN
Dalam Pasal 1 butir 1 PBI No. 5/6/PBI/2003 dijelaskan: "Surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN) atau lazim dikenal "Letter of Credit" (L/C) dalam negeri
adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis dari pemohon (applicant)
yang mengikat bank pembuka (issuing bank) untuk:

● a. Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep


dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;
● b. Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik
oleh penerima;
● c. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegoisasi wesel yang ditarik
oleh penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan
kondisi SKBDN.

Ruang Lingkup
1. Dari pengertian SKBDN dapat diketahui

1. Ketentuan dalam PBI ini hanya berlaku bagi penerbitan SKBDN dalam hak Bank,
Pemohon, dan Penerima berkekdudukan di dalam negeri
2. Dalam hak SKBDN dibuka dalam valiuta asing, bank peremberi dapat berkedudukan
di luar negeri
3. SKBDN hanya dilakukan untuk transaksasi perdagangan barang.

Selanjutnya dalam Pasal 3 dikemukakan


“Transaksi perdagangan barang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat(3) hanya
dapat dilakukan dengan batasan sebagai berikut:
1) Perpindahan barang dilakukan di dalam negeri
- —---------------------------------------------------------ke luar negeri sepanjang SKBDN diterbitkan
atas L/C (Master L/C) dan non-L/C untuk tujuan ekspor

4. Kedudukan Bank
Menarik untuk dicermati kedudukan bank dalam penerbitan SKBDN. Tampaknya, bank
dalam penerbitan SKBDN bukan hanya sebagai sarana tempat membayar transaksi antar
pembeli dan penjual, melainkan bank juga terikat dalam penerbitan SKBDN. Hal ini tampak
dari ketentuan dalam Pasal 5 PBI No. 5/6/PBI/2003, yang mengemukakan:
1) Setiap penerbitan SKBDN dan perubahannya harus tunduk pada ketertiban dalam
Peraturan Bank Indonesia ini.
2) SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah dan tidak dapat
ditarik kembali atau tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari bank terbuka. Bank
pengonfirmasuian jika ada penerima
3) Jangka waktu SKBDN dan jangka waktu penundaan pembayaran SKBDN
ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara pemohon dan bank pembuka.
4) Dalam penerbitan SKBDN, bank dapat menetapkan
sendiri besarnya jaminan dan/atau setoran tunai dengan
mempertimbangkan bonafiditas pemohon.
5) Dalam hal SKBDN sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan dengan syarat
pembayaran di muka (red clause), bank wajib menetapkan setoran tunai yang memadai
dengan memperhatikan besarnya uang muka yang ditarik.
6) SKBDN

Dari ketentuan diatas, terlibat posisi bank adalah pihak dalam penerbitan SKBDN, hal ini
dapat disimpulan dari ketentuan. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan konsi tidak dapat
diubah dan tidak dapat ditraik kembali atau tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari
bank pembuka. Bank pengonfirmasi jika ada penerima. Oleh karena itu, beralasan jika
permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh pemohon/
tepatnya ada;ah Pasal 6 PBI no 5/6/PBI/2003, dijelaskan.

a. Nama jelas dan alamat pemohon;


b. Nama jelas dan alamat penerima;
c. Nilai SKBDN;
d. Syarat pembayaran atas tunjuk, akseptasi, atau negosiasi;
e. Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkatan barang dan atau dokumen lainnya
yang dibutuhkan.
f. Tanggal terakhir pengajuan dokumen

Pasal 1635: adanya ke

LATAR BELAKANG
• Ketergantungan antara satu pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya
• Adanya keuntungan yang diharapkan
• Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
• Mengupayakan risiko sekecil mungkin (khususnya dalam
hal pembayaran)
• Menemukan cara yang mudah, praktis dan aman

1. Cari latar belakang dari penerbitan peraturan anggota dewan gubernur nomor
23/21/PADG 2021 tentang transaksi letter of credit di bank indonesia
2. Apa saja materi pengaturan yang terdapat didalamnya(mengatur tentang apa
saja)
3. Apa yang disebut dengan letter of credit dan transaksi letter of credit
4. Siapa yang dapat mengajukan transaksi letter of credit di bank atau B
5. Bagaimana cara menentukan besarnya nilai L/C berasal dari sumber
pembiayaanya
6. Sebutkan jenis L/C dan contohnya

10 November 2023
APA ITU INCOTERMS?
● Kumpulan istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual
dan pembeli dalam perdagangan internasional.
** Harapannya ketika dalam satu perjanjian ditetapkan satu klausul tertentu baik penjual
atau pembeli akan paham dengan maksud perjanjian tersebut. Takutnya akan muncul konflik
antara para pihak.
● Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan
dengan pengiriman barang.
FOB (free on boards): penjual yang bertanggung jawab sampai barang sampai di atas kapal.
FAS:
● Di dalamnya meliputi
1. Tempat pengiriman
2. Penanggungjawab proses ekspor-impor termasuk penyedia dokumen (siapa
yang bertanggung jawab memproses dokumen2 yang ada). Dokumen → bill
of lading, dll.
3. Biaya-biaya yang timbul: siapa yang akan menanggung policy asurance.
Ketika barang itu dinaikkan dari pelabuhan ke kapal kan ada biayanya.
(Loading barang ke dermaga). Tergantung pada klausul apa yang digunakan.
Bagaimana jika saat penyerahan barang ke kapal eh barangnya jatuh ke
laut? penjual/pembeli
4. Risiko kerusakan: resiko atas kerusakan

● Incoterms tidak berurusan dengan barang,hak,harga, kekayaan intelektual,


hukum/yurisdiksi.

Tujuan Incoterms:
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan istilah-istilah yang umum (kalau klausulnya
FOB siapa yang menyiapkan) dipergunakan dalam perdagangan internasional, supaya tidak
terjadi misinterpretasi.

INCOTERMS: ketika anak saya ngobroll dengan teman2nya, saya menyilangkan telunjuk
saya di bibir, anak saya tau untuk meminta agar tidak ribut. Seperti itulah yang terjadi di
incoterms. Simbol-simbol

Urgensi:
a. Mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh praktik perdagangan yang
berbeda-beda antar negara. Kesepakatan dengan ketentuan tertentu
b. Menyederhanakan negosiasi dalam suatu perdagangan internasional. Jika barang itu
rusak di kediaman saya (penjual) maka itu saya yang gantiin (argumentasi masing2
hingga mencapai kesepakatan dari 1 kesepahaman) menyamakan persepsi. Agar
clear. Karena kalau ada klausul incoterm jadi gak ada negosiasi yang lama. FOB
antar penjual dan pembeli yang berbeda negara sama,
c. Memastikan adanya pemaham yang umum dari suatu kewajiban-kewajiban yang
timbul dari suatu perjanjian

Cakupan Incoterms
● Incoterm bisa dicakup dalam kontrak internasional, jika para pihak bermaksud untuk:
1. Menyelesaikan penjualan barang
2. Untuk menetapkan persyaratan transportasi dan penyerahan barang dalam
bentuk yang ringkas
3. Untuk menunjukkan kewajiban pihak-pihak yang berkontrak berkaitan dengan
pengiriman barang dalam hal-hal berikut ini:
A. Kapan barang dikirim?
B. Bagaimana suatu pihak memastikan bahwa pihak lain telah
memenuhi prosdeur standar pelaksanaan?
C. Pihak mana yang harus berkewajiban untuk mendapatkan lisensi dan
memenuhi formalitas yang ditetapkan oleh pemerintah negara lain.
D. apa moda dan persyaratan pengangkutannya?
E. apa persyaratan pengirimannya dan apa yang diperlukan
F. sebagai bukti pengiriman?
G. kapan risiko kerugian dialihkan dari penjual kepada pembeli,
H. bagaimana pembagian biaya transport antara pihak-pihak yang
bertransaksi?--> biaya balik nama dalam penjualan rumah

Pajak penjualan, balik nama. pembelian → incoterm pura-pura pake FDR→pajak penjualan
ditanggung oleh penjual. Kalau ada incoterm jadinya tidak ada kebingungan, pembagian2
biaya tansport biaya2 yang bertransaksi.

3 Hal penting dalam incoterms


1. Kewajiban antara penjual dan pembeli dalam melaksanakan pengiriman barang:
izin-izin siapa yang harus
2. Pembagian resiko (incoterms pada prinsipnya membagi risiko antara penjual dan
pembeli)
3. Pembagian biaya atau allocation cost antara penjual dan pembeli

KATEGORISASI PERSYARATAN DALAM INCOTERM 2010


(E Terms, F Terms, CTerms dan D Terms)
1. Ex Works (EXW)
2. Free Carrier (FCA)
3. Free Alongside Ship (FAS)
Free on Board (FOB)
5. Cost and Freight (CFR)
Cost, Insurance and Freight
(CIF)
7. Carriage Paid To (CPT)
8. Carriage and Insurance Paid To
(CIP)
Delivered At Frontier (DAF)
10. Delivered Ex Ship (DES)
11. Delivered Ex Quay (DEQ)
12. Delivered Duty Paid (DDU)
13. Delivered Duty Paid (DDP)

Self of contract→negosiasi sampai pengiriman barang, salah satu yang disepakati adala
diatas, saya akan mengirim buah2an dari tanjung prio ke jepang→ kira-kira akan
menggunakan klausul apa. Misal CI

ETerms
● Ex Works (EXW) = penjual melakukan penyerahan barang (bila penjual
menempatkan barang itu di tempat kediaman penjual atau tempat lain yang
ditentukan), belum diurus formalitas ekspor nya dan juga tidak dimuat ke atas
kendaraan pengangkut manapun)--> maria punya kantor di summarecon, tapi maria
punya gudang di rancaekek. Jika pakai ex word→harus di sebutkan ex wordnya di
kantor atau di gudang. Kalau di summarecon itu tanggung jawab hikari di sumrec,
tapi hikari gak mau karena dia di jepang dan malas mengurus dokumen 2. Akan
dipikirkan mana yang menguntungkan, barangnya ambil di pelabuhan jepang saja.
Apa konsekuensi? Tentang biaya, karena hikari ingin dijepang maka harus bayar
lebih mahal, daripada barangnya di ambil di summarecon.
1. Biaya murah tapi hikari repot karena siapa yang mengangkutnya
2. Biaya yang besar, asuransi, alat angkut tapi jadi gak repot

● Berdasarkan kategori ini penjual meminimalisir risiko dengan hanya menyediakan


barang di tempatnya/kediamannya sendiri. →pembelinya ribet harus cari agen untuk
pengangkatan, penjual ingin mengecilkan resiko.

● Penjual tidak bertanggung jawab atas pemuatan barang di alat pengankutan yang
disediakan oleh pembeli

● Pembeli menanggung semua biaya dan resiko termasuk pada saat mengambil
barang dari kediaman/tempat penjual ke tujuan yang diinginkan

F Terms
1. Free Carrier (FCA) = penjual melakukan penyerahan barang ( sudah mendapat izin
eksport) kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di tempat yang disebut
2. Free Alongside Ship (FAS) = penjual melakukan penyerahan barang di samping
kapal di pelabuhan pengapalan)

C Terms
Cost and Freight (CFR) - penjual melakukan penyerahan barang, bila barang melewati
pagar kapal di pelabuhan pengapalan. (penjual wajib membayar biaya dan ongkos angkut
yang perlu untuk mengangkut barang sampai ke pelabuhan tujuan) . Namun, risiko hilang
atau kerusakan barang termasuk setiap biaya tambahan sehubungan dengan peristiwa yang
terjadi setelah penyerahan barang berpindah ke pembeli
Cost, insurance and Freight (CIF) - penjual metakukan , penyerahan barang bila barang iu
melewati pagar kapan di pelabuhan pengapalan. penjual wajib membayar semua biaya dan
ongkos yans pertu untuk mengangkut barang sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut.
Penjual memiliki kewajiban untuk menutup asuransi:l laut terhadap risiko rugl atau
kerusakan barang

Carriage Paid To (CPT) - penjual menyerahkan barang kepada pensangkut yangs


ditunjukmya sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang periu untuk
mengangkut barang sampal ke tempat tujuan yang disebut. Pembeli memikul semua risiko
dan pembayaran setelah barang diterimanya.

Carriage and insurance paid to CIP) - penjual menyerahkan barang kepada pengangkut
yang ditunjuknya sendiri. Penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang pertu untuk
mengangkut barang sampai ke tempat tujuan yang disebut. Pembeli memikul semua risiko
dan pembayaran setelah barang diterimanya, Penjual wajib menutup asuransi terhadap
risiko rugi dan kerusakan atas barang yang menimpa pembeli selama barang dalam
perjalanan.

DTerms
● Delivered Ex Ship (DES) - penjual menyerahkan barang (belum diurus formalitas
importnya) di pelabuhan tujuan yang disebut.
● Delivered Ex Quay (DEQ) - penjual menyerahkan barang ke dalam kekuasaan
pembeli di atas dermaga (belum diurus formalitas importnya)

Yang membedakan hanya dokumen saja. Formalitas itu dokumen2nya, kalau


menurunkan barang dari kapal ke pelabuhan, harus ada persetujuan dari sah bandar
gak asal masuk barangnya dengan surat2 yang harus di lengkapi
● Delivered Duty Paid (DDU) - penjual menyerahkan barang kepada pembeli (belum
diurus formalitas importrya) dan belum dibongkar dari atas alat angkut yang baru
datang di tempat tujuan → sudah diatas kapal tapi belum di bongkar, untuk bisa di
loading ke pelabuhan , disini surat2nya belum beres.
● Delivered Duty Paid (DDP) - penjual menyerahkan barang kepada pembeli sudah
diurus formalitas importnya namun belum dibongkar dari atas kapal angkut yang
baru dating di tempat tujuan. (penjual wajib memikul semua biaya dan risiko terkait
pengangkutan termasuk bea apapun yang diperlukan di negara tujuan.--> sudah
diurus formalitas

INCOTERM 2020
● Secara umum tidak berbeda jauh dengan Incoterm 2010 karena Incoterms 2020 juga
memiliki 11 termin yang sama dengan 11 termin dalam Incoterms 2010.
● Ada 7 elemen kunci yang berubah pada Incoterms 2020.
● Incoterms 2020 secara resmi mendefinisikan pengiriman. Sebelumnya, istilah
tersebut telah didefinisikan secara informal tetapi sekarang didefinisikan sebagai titik
dalam transaksi di mana "risiko kehilangan atau kerusakan [barang] berpindah dari
penjual ke pembeli”
CONTOH PENULISAN TERM
Petunjuk penulisan untuk Free Carrier (FCA) adalah:
1. Tulis FCA
2. Tentukan titik penyerahan barang (tempat pengantaran barang). Misalnya: Soekarno -
Hatta Airport, Jakarta.
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (lncoterms 2010)
Jadi, cara penulisan yang lengkap dan benar adalah
"FCA (Soekarno Hatta Airport, Jakarta) Incoterms 2010”

CONTOH SOAL
PT.XYZ adalah ekspor semen berlokasi di Cibinong, Jawa Barat. Dia sepakat menjual
semen ke Fujian Ltd dengan term "FCA (PT. XYZ Cibinong, Jawa Barat) Incoterms 2010"
sebanyak 100 ton. Periode pengiriman barang dari Cibinong ditentukan tanggal 12 Agustus
2013. Pengiriman barang menggunakan 5 x 20" dengan kapasitas 20 ton per peti kemas.

Free Carrier (FCA) = penjual melakukan penyerahan barang ( sudah mendapat izin
eksport) kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di tempat yang disebut

1. Stapa yang bertanggungjawab dalam memuat barang?


2. Apakah PT.XYZ bertanggungjawab dalam membayar trucking dari Cibinong ke ITC
Tanjung Priok Port
3. Dalam perjalanan dari Cibinong ke ITC 1, Tanjung Priok Port terjadi demo buruh
pelabuhan yang menuntut kenaikan upah. Suasana pelabuhan sangat mencekam. Pada
saat peristiwa tersebut 2 dari 5 unit truk peti kemas dibakar oleh para buruh
pelabuhan yang demo. Siapa yang menanggung risiko atas kehilangan semen sebanyak
40 Ton yang terdapat dalam container ukuran 2 x 20' yang dibakar oleh para
Demonstran?

Jawaban:
1.Mengingat tempat penyerahan barang adalah di tempat penjual pada pengangkut
yang ditunjuk oleh pembeli, maka penjual bertanggungjawab dalam memuat
barang di pabrik PT.XYZ
2. Peralihan resiko (transfer of risk) terjadi pada saat barang telah termuat diatas
kendaraan pengangkut (baca:truck peti kemas/trailer) ditempat penjual (PT.XYZ).
Oleh karena itu, PT.XYZ tidak membayar biaya trucking dari Cibinong ke Tanjung
Priok. Pembelilah yang wajib membayar biaya trucking tersebut.
3. Peristiwa terbakarnya 2 unit truck (2 x 20") yang membawa 40 Ton Semen terjadi di
pelabuhan Tanjung Priok. Peralihan resiko (transfer of risk) terjadi pada saat
barang telah termuat di atas kendaraan pengangkut (baca:truck) di tempat penjual
(PT.XYZ). Oleh karena itu, Pembeli (Fujian Ltd) yang menanggung risiko atas
kehilangan 40 ton semen tersebut.

24 November 2023 (Pertemuan 13)

Kepailitan
Jadi mulai tahun 2024 itu mata kuliah hukum dagang itu tidak memasukkan materi tentang
kepailitan jadi bersyukurlah kalian ini

PENGERTIAN
● Pailit merupakan suatu keadaan di mana debitor tidak mampu untuk melakukan
pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang dari para kreditornya. (pengertian
secara umum, bukan undang-undang)
**Misalnya ada satu perusahaan dia asetnya itu hanya 100 miliar tapi utangnya 200 miliar
maka dia dalam keadaan insolven ya Nah dalam kondisi seperti itu dianggap bahwa kreditur
tidak mampu membayar kewajibannya
keadaan insolvent? utang lebih banyak daripada aset

**Tidak membayar hutang karena tidak mau, beda kalau tidak mampu dengan tidak mau.
Tidak bisa Pak Kenapa tidak bisa karena saya tidak mampu ya saya itu sanggupnya itu 1 km
itu berenang misalnya itu dalam apa kalau misalnya diberi waktu 30 menit ya kan atau
misalnya saya hanya mampunya berenang itu 15 menit misalnya kan tetapi tidak satu
kilometer bisanya 100 meter. ada juga ditanya ya, Pin bisa nggak kamu berenang 15 menit 1
km, Bisa Pak,tapi saya tidak mau Pak, kenapa? Lagi mager beda kan

**Tapi saya sebelum masuk ke Apa jawaban Niko yang begitu Kompleks ya Saya hanya
ingin bicara bahwa seseorang tidak mau itu membayar hutang pertama karena si
debitur itu tidak merasa bahwa dia berhutang betul Enggak karena dia mengatakan
bahwa misalnya misalnya Si josepin ngomong kalau itu bayar dong hutangnya kepada saya
Saya punya kemampuan untuk membayar hutang ya tapi saya akan ngomong eh tunggu
dulu josepin Kapan saya punya utang ke josephin? ya enggak Saya pernah kok
meminjamkan uang pada saat itu saya sudah bayar atau misalnya saya mengatakan bahwa
saya merasa bahwa utang itu bukan kepada josephine tetapi kepada adiknya.

Bukan tidak mampu, tapi belum clear masalahnya.

● Kepailitan adalah sita umum atas segala kekayaan debitur pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan hakim pengawas
sebagaimana diatur dalam UU ini:
(Pasal 1 uu nomor 37 tahun 2004 ttg kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran
utang//UU KPKPU)

Unsur kepailitan
A. (Semua debitur pailit) Sita umum atas segala kekayaan debitor pailit
B. (Tidak punya kewenangan untuk) Pengurusan dan pemberesan (harta kekayaan)
sehingga dilakukan kurator
C. Adanya pengawasan dari hakim pengawas

Tujuan kepailitan
A. Untuk menyelesaikan perkara utang pituang secara adil,cepat, terbuka dan efektif
B. Menghindari penyitaan dan eksekusi perorangan atas harta kekayaan debitor yang
tidak mampu melunasi utang-utangnya,
**Ini meminjamkan uang kepada saya satu juta, bukan untuk menyelesaikan hanya ngasih
tau di ngutang. Satu perusahaan ngajuin kepailitan bukan adil tp untuk mencemarkan nama
baik si perusahaan itu agar kredibilitasnya jelek di mata orang lain. Kepailitan dipakai untuk
itikad buruk biasanya.
C. Mencegah adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan menuntut haknya
dengan cara menjual barang debitur tanpa memperhatikan kepentingan debitur
maupun kreditur lainnya.
D. Menghindari kecurangan-kecurangan (memberi perlindungan) yang dilakukan oleh
kreditor atau debitor
Konflik kepentingan

Mengapa Sita di perlukan? Barang milik orang yang disita itu khususnya ya tidak dipindah
atau dialihkan kepada pihak lain Kemudian yang kedua adalah artinya Sita ini Supaya
barang tersebut dalam status quo yang kedua adalah dalam konteks gugatan ganti rugi
supaya si penggugat atau kreditor kalau di kemudian hari ternyata diputuskan oleh
pengadilan menang maka dia itu akan mendapatkan hasil dari putusan pengadilan tersebut

● Sita adalah suatu tindakan hukum pengadilan atas benda bergerak ataupun benda
tidak bergerak milik tergugat atas permohonan penggugat untuk diawasi atau diambil
sebagai jaminan agar terjamin akan pemenuhan haknya apabila penggugat lebih
gugatannya dikabulkan oleh hakim.

JENIS-JENIS SITA
1. Sita jaminan (conservatoir beslag) merupakan sita terhadap harta yang dipersengketakan
maupun harta kekayaan tergugat baik yang bergerak maupun tidak bergerak terkait gugatan
ganti rugi atau utang piutang.
2. Sita hak milik (revindicatoir beslag) berkaitan dengan sita terhadap suatu barang bergerak
berdasarkan alasan hak milik penggugat yang sedang berada ditangan tergugat.
3. Sita harta bersama (marital beslag) merupakan sita atas harta bersama suami istri baik
yang, berada di tangan suami maupun istri apabila terjadi sengketa.
4. Sita eksekusi (executor beslag) merupakan sita atas barang-barang yang tercantum
dalam amar putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

SITA UMUM
● Sita umum mengacu pada suatu sita yang tidak diperuntukkan kepada satu atau
beberapa kreditur tetapi untuk semua kreditur.
● Sita umum merupakan sita yang dilakukan atas seluruh harta kekayaan milik debitor
baik yang telah ada saat ini maupun yang akan ada pada masa datang.
● Tujuannya supaya hasil penjualan dari harta yang disita dapat dibagikan secara adil
dan proporsional di antara sesama para kreditur sesuai dengan besarnya piutang
dari masing-masing kecuali di antara kreditur memiliki alasan untuk didahulukan.
● Sita umum memiliki perbedaan dari sita perdata lainnya, yaitu sita umum tidak
memerlukan suatu tindakan secara khusus atau tindakan hukum tertentu seperti
halnya sita lainnya dalam hukum perdata.

Pada praktek kepailitan, harta kekayaan debitor bisa dikenakan sita


lainnya di luar sita umum. Bahkan, sita lainnya ini dapat ditetapkan
jauh sebelum putusan pailit.
● Pada kasus pailit PT Cipaganti Citra Graha Tbk. (Cipaganti), kantor pajak telah
menyita hampir 90% aset Cipaganti semenjak proses Penundaan kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU). (sita pajak) – kantor pajak harus mencabut penyitaan
● Pada kasus PT Sinar Central Rejeki (PT SCR). Harta pailit milik PT SCR disita oleh
Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim) terkait
adanya dugaan bahwa sebagian harta pailit merupakan hasil tindak pidana
pencucian uang, (sita pidana) --> penyitaan tidak mempunyai kekuatan hukum

● Pada kasus penetapan sita jaminan atas harta pailit milik PT Bhineka Karya
Manunggal (BKM). Penetapan sita jaminan dilakukan sebagai tindak lanjut terkait
pemenuhan kewajiban perusahaan atas gaji, tunjangan dan hak-hak lainnya dari
mantan karyawan perusahaan tersebut (saat proses persidangan perusahaan belum
pailit) Namun, setelah kasus memasuki tahap kasasi dan diputus perusahaan harus
membayar kewajibannya kepada mantan karyawannya, PT BKM justru dalam
keadaan pailit yang seharusnya harta kekayaan BKM berada dalam keadaan sita
umum.

● Harapan diperolehnya pembagian yang adil atas pemenuhan hak kreditur mengacu
pada 3 (tiga) prinsip dalam Kepailitan yaitu:

a. Prinsip paritas creditorium = semua kekayaan debitor baik bergerak


maupun tidak bergerak, yang sekarang ada maupun barang-barang yang di
kemudian hari akan dimiliki debitur terikat kepada penyelesaian kewajiban
debitur.

→ Prinsip ini sejalan dengan aturan Pasal 1131 KUH Perdata Berdasarkan prinsip ini
segala harta kekayaan debitur akan menjadi jaminan bagi pertunangannya dengan semua
kreditor

b. Prinsip pari passu prorata berarti bahwa kekayaan tersebut merupakan


jaminan bersama untuk para kreditor dan hasilnya harus dibagikan secara
proporsional antara mereka, kecuali apabila antara para kreditor ada yang
harus didahulukan.

→ Prinsip pari passu prorata terdapat dalam Pasal 1132 KUH Perdata. Agar adil

c.Prinsip structured creditors berkaitan dengan kreditor yang harus


didahulukan dalam kepailitan.
→ Kreditor dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu Separatis, Preferen dan Konkuren.

SYARAT KEPAILITAN
● Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih kreditnya. (Pasal 2 ayat (1) UU KPU)
Dengan demikian, mengacu pada pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU di atas,
syarat-syarat pailit adalah:
1. Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor
2.
3.
4.
5,

Mengapa harus minimal 2 orang kreditor?


● Untuk membedakan dengan permohonan pelunasan utang melalui gugatan perdata
biasa atas dasar wanprestasi.
● Dalam kepailitan, harta kekayaan debitor dibagi secara adil dan proporsional
sehingga menunjukkan adanya lebih dari satu utang (kreditor).kepailitan

Debitur tidak membayar lunas sedikitnya 1 utang


● Suatu kondisi yang mana debitur "'benar-benar" tidak membayar hutangnya kepada
1 orang kreditor.
● Apabila satu kali tidak membayar belum dapat masuk dalam kualifikasi keadaan
berhenti membayar, jadi harus dalam keadaan berhenti membayar.

Pasal 8 ayat 4
Karena berdasarkan pasal 8 ini permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana, sederhana itu begini tanpa
perlu ada perdebatan yang cukup panjang para pihak mengakui Oh benar ada hutang terus
disebutkan di situ syaratnya adalah bahwa minimal ada dua kreditor dicek aja betul enggak
debitur kamu punya punya apa punya hutang ke beberapa apa ke beberapa kreditur terus
kata si debitor itu benar saya punya utang ke sini

Kelemahan kalau kita berhadapan dengan kondisi bahwa permohonan terdapat fakta yang
terbukti secara sederhana, sisi positif tidak perlu berdebat ini punya siapa karena
sederhana, sisi negatifnya?terlalu mudah untuk dikabulkan, mudah dimanipulasi terhadap
perusahaan yang dipailitkan.

Tes insolvensi, ngetes apakah perusahaan beneran mampu atau tidak, cek harta kekayaan
dan hutangnya.

● Benar-benar debitur tidak membayar lunas, jadi bukan sebagian membayar.

Utang telah jatuh waktu dan dapat ditagih


● Apa yang dimaksud dengan utang?
● Utang (umum) adalah kewajiban membayar sejumlah uang yang timbul baik dari
perjanjian maupun undang-undang
○ Dari perjanjian: Pasal 1756 KUHPerdata (mengatur tentang pengertian utang
yang terjadi karena peminjaman uang)
○ Dari undang-undang: Pasal 1357 KUHPerdata (utang yang, timbul karena
tetangga tidāk membayar biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama
rumahnya dirawat secara sukarela)
Utang (dalam kepailitan) adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam
jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang, asing, baik secara
langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau undang dan vang wajib kontinjen,
yang timbul Debitor karena perjanjiab atau undang-undang dipenuhi oleh debitor dab bila
tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor.

Mengapa pengertian utang menjadi penting?


● Karena utang merupakan salah satu prasyarat utama agar permohonan pailit dapat
diterima.
● Muncul berbagai penafsiran tentang kualifikasi utang yang dapat menjadi obyek
permohonan pailit.
● Banyak kasus pailit diterima dan ditolak oleh pengadilan niaga bersumber dari
persoalan pengertian utang
○ Contoh: Kasus pailit PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) oleh
Pengadilan Niaga yang diajukan oleh Kurator PT Dharmala Sakti sejahtera
(DS$).

Kasus 1 "Sengketa PT AJMI vs PT DSS"


● PT DSS mengajukan permohonan pailit kepada PT AJM! karena PT AJM! memiliki
kewajiban (utang) untuk membayar dividen tahun buku 1999 beriku* bunganya,
● Saat itu PT DSS memiliki saham 40% di PT AJMI
● Majelis hakim berpendapat: PT AJMI terbukti memiliki utang yang telah jatuh tempo
dan dapat ditagih yang berasal dari dividen tahun 1699 yang belum dibayar.
● Terkait Debitur harus memiliki dua atau lebih kreditur yang menjadi syarat
mengajukan pailit, hakim berpendapat PT AJMI memiliki utang pajak ke Kantor
Pajak.
● Dalam putusan kasasi PT AJMI dimenangkan, salah satu pertimbangannya: bahwa
utang yang harus dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan permohonan paiit
adalah utang yang sudah jatuh tempo. Dan dividen vang belum dibavarkan oleh
PT AJMI tidak masuk dalam pengertian 'utang yang sudah jatuh tempo

Kasus 2 "Sengketa PT AIA Finasial vs Mantan Karyawan"


● Permohonan pailit terhadap PT AA Financial (AIA) yang diajukan oleh mantan
tenaga pemasar AlA, Kenny Leonara Raja dan Jethro Gandawinata.
● Pangkal masalahnya, sampai saat ini (ketika sengketa berproses) AIA telah
melakukan perampasan hak-hak terhadap pare agen, karyawan, serta nasabah.
● AIA belum menunaikan hak Jethro yang sudah jatuh tempo senilai Rp 6,9 miliar dan
yang akan jatuh tempo ke depan diperkirakan sekitar Rp 26 miliar, dan pihak lainnya
yaitu hak Surianta yang sudah jatuh tempo senilai Rp 638 juta dan klaim meninggal
nasabah lainnya yang sudah jatuh tempo Rp 300 juta
● Utang vang menjadi obyek pailit harus sudah jatuh waktu berarti utang tersebut
sudah waktunya untuk ditagih. Biasanya, ada jangka waktu yang ditentukan secara
tegas (tidak boleh ditafsirkan)
● Saat jatuh waktu (tempo) utang dalam kepailitan dapat diberi makna "saat atau
waktu sebagai batas awal debitor mulai berkewajiban membayar kembali hutang
atau sebagian hutangnya (angsuran) dari perikatan pokok hingga batas waktu
terakhir debitur harus melunasi semua hutangnya.
● Bagaimana jika muncul perbedaan antara jangka waktu jatuh waktu antara debitor
dan kreditor?

PIHAK YANG MENGAJUKAN


● Debitur yang bersangkutan
Debitur yang mengajukan kepailitan harus dapat mengemukakan dan membuktikan
bahwa dirinya memiliki lebih dari satu kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.
● Mengapa Debitur harus membuktikan?
Agar debitur tidak gampang menyatakan dirinya sebagai orang dalam keadaan tidak
mampu membayar sehingga harus dipailitkan
Mencegah supaya Debitur tidak mengajukan kepailitan sebagai sarana rekayasa"
untuk menghindar kewajibannya atas utang-utangnya kepada pihak lain (tíkad buruk)

● Kreditor atau para Kreditor


Yang dapat mengajukan permohonan kepailitan adalah seorang kreditor atau lebih
sepanjang debiturnya mempunyai lebih dari 1 kreditor dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.

● Permohonan kepailitan BUMN diatur dalam Pasal 2 ayat (5) UU K-PKPU.


Berdasarkan pada penjelasan Pasal 2 ayat (5) bahwa menteri keuangan berwenang
mengajukan permohonan pailit kepada BUMN yang bergerak di bidang kepentingan
publik (seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham).
● Kreditur dengan jaminan kebendaan akan mempunyai kedudukan sebagai kreditur
preferen, dengan memperoleh kedudukan istimewa (privilege) dan hak yang
didahulukan (droit de preference). Jaminan perorangan, yaitu jaminan yang hanya
mempunyai hubungan langsung dengan pihak pemberi jaminan.

PENJELASAN UMUM UUKPKPU

Faktor Perlunya Pengaturan ttg Kepailitan


& PKPU yaitu:

- Untuk menghindari perebutan harta Debitor apabila dalam waktu yang sama ada beberapa
Kreditor yang menagih piutangnya dari Debitur ;

- Untuk menghindari adanya Kreditor pemegang hak jaminan yang menuntut haknya dengan
cara menjual barang milik Debitor tanpa memperhatikan kepentingan Debitor atau para
Kreditor lainnya;

- Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang


Kreditor atau Debitor sendiri.

Mis, Debitor berusaha untuk memberi keuntungan kepada seorang atau beberapa orang
Kreditor tertentu, sehingga Kreditor lainnya dirugikan atau adanya perbuatan curang dari
Debitor untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepas
tanggung jawabnya kepada para Kreditor.

perjanjian utang piutang


● utang piutang merupakan hukum yang lazim terjadi dalam kegiatan perekonomian,
utang piutang ini bisa dilakukan kleh orang perorangan maulun oleh subjek hukum
badan usaha maupun korporasi

● masalah akan timbul kwtika perjanjian utang piutang tidak terlaksana sesuai dengan
apa yang yang diperjanjikan, khususnya dalam hal debitur sebagai pihak yang
memiliki utang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur sebagai lihak
yang meminjamkan uang/yg memiliki piutang

PENTINGKAH PERJANJIAN DILAKUKAN SECARA TERTULIS ???

● Perbuatan hukum utang piutang dituangkan dalam suatu perjanjian yang memuat
hak dan kewajiban masing-masing pihak (Kreditor dan Debitor)

● Pentingnya diadakan perjanjian utang piutang dituangkan secara tertulis untuk


memberikan kepastian hukum & sebagai pedoman hukum terhadap hak dan
kewajiban.

● Memberi kepastian waktu jatuh tempo pembayaran utang. Termasuk didalamnya


mekanisme dan cara pembayaran utang

OPSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG

1. NEGOSIASI ULANG (RENEGOSIASI)

● RESTRUKTURISASI UTANG BAIK DARI PIHAK KREDITOR DAN DEBITOR,


TERKAIT TINDAK LANJUT PEMBAYARAN UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO.

DAPAT JUGA MENGUBAH KONDISI DALAM PENJANJIAN UTANG PIUTANG YANG


DIPANDANG MEMBERATKAN PARA PIHAK, UMUMNYA PIHAK DEBITOR

- OPSI INI PALING MUDAH, CEPAT DAN SANGAT TERGANGTUNG DARI


KEMAUAN PARA PIHAK, KARENA MRPK PERUBAHAN OFFERING
(PENAWARAN) DAN ACCEPTANCE (PENERIMAAN)

2. OPSI EKSEKUSI ATAS OBJEK JAMINAN KHUSUS

3. PKPU MELALUI PENGADILAN NIAGA

4. KEPAILITAN MELALUI PENGADILAN NIAGA


● Proses PKPU merupakan prosedur yang dilakukan debitur untuk menghindari
kepailitan. Dalam Pasal 222 ayat (2) UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, debitur yang tidak dapat atau
memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang
sudah jatuh waktu dapat ditagih, dapat memohon ke PKPU.

● PKPU hadir bertujuan agar debitur dapat mengajukan rencana perdamaian yang
meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kreditur, baik kreditur
preferen maupun konkuren.

● Dalam UU No.37 Tahun 2004 PKUP disebutkan langsung didalam Judulnya yaitu
"Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang". Hal ini
menandakan bahwa PKPU sangat berarti karena PKPU merupakan sarana penting
dalam menyelesaikan utang piutang oleh Debitor tidak hanya melalui kepailitan.

● Perlu pemahaman tentang hal judul dari perundang-undangan tersebut bahwa


setelah Debitor dinyatakan pailit maka masih dimungkinkan Debitor untuk melakukan
Upaya PKPU.

Debitor yang mengetahui bahwa keadaan keuangannya dalam kesulitan sehingga


kemungkinan besar berhenti membayar utangnya (insolven.), dapat memilih cara dalam
menyelesaikan utangnya a.l. :

a. Mengadakan perdamaian di luar pengadilan dengan para kreditornya;

b. Mengadakan perdamaian di dalam pengadilan apabila Debitor tsb digugat secara


perdata;

c. Mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU);

d. Mengajukan Perdamaian dalam PKPU;

e. Mengajukan permohonan agar dirinya dinyatakan pailit oleh pengadilan;

f. Mengajukan perdamaian dalam kepailitan.

PEMOHON PKPU

Dalam hal Debitor adalah Bank, Perusahaan Efek, Bursa Penjaminan, Efek, Lembaga
Kliring Lembaga Penyimpanan dan dan Penyelesaian, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Reasuransi, Dana Pensiun, dan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
kepentingan publik, maka yang dapal mengajukan permohonan PKPU adalah Lembaga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).

PERMOHONAN PKPU (PASAL 224)

1) Permohonan diajukan ke pengadilan ditandatangani oleh pemohon dan advokatnya


2) Dalam hal pemohon Debitor, permohonan PKPU harus disertai daftar yang memuat sifat,
jumlah piutang, dan utang Debitor beserta surat bukti secukupnya dan dapat dilampiri
rencana perdamaian

3) Dalam hal pemohon→ Kreditor, Pengadilan wajib memanggil Debitor melalui juru sita
dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum sidang

4) Pada sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Debitor mengajukan daftar yang
memuat sifat, jumlah piutang, dan utang Debitor beserta surat bukti secukupnya dan bila
ada, rencana perdamaian

PASAL 225 UUKPKPU

1) Sural permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat (1) berikut lampirannya,
bila ada, harus disediakan di kepaniteraan pengadilan, agar dapat dilihat oleh setiap orang
dengan cuma-cuma.

2) Dalam hal permohonan diajukan oleh Debitor, pengadilan dalam waktu paling lambat 3
(tiga) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 224 ayal (1) harus mengabulkan Permohonan PKPU Sementara dan menunjuk
seorang Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih
Pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta Debitor.

3) Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, pengadilan dalam waktu paling lambat 20
(dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, harus mengabulkan
Permohonan PKPU Sementara dan harus menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim
Pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih Pengurus yang bersama dengan Debitor
mengurus harta Debitor.

● Deskripsi tugas kurator dan hakim pengawas dalam kepailitan tersebar di berbagai
pasal dalam UU 37/2004. Namun yang paling fundamental, tugas kurator adalah
melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit.[2] Sementara tugas hakim
pengawas adalah mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit.[3]

● Dalam melakukan tugasnya, kurator maupun hakim pengawas memiliki satu visi
utama, yaitu mengambil keputusan yang terbaik untuk memaksimalisasikan nilai
harta pailit.

● Sutan Remy Sjahdeini dalam bukunya Sejarah, Asas, dan Teori Hukum Kepailitan
(hal. 305) menjelaskan bahwa setelah putusan pailit dijatuhkan oleh Pengadilan
Niaga, maka ditetapkan kurator dan hakim pengawas. Kurator adalah otoritas yang
selanjutnya akan melakukan pengelolaan terhadap harta kekayaan debitur setelah
dengan putusan pailit debitur tidak memiliki kewenangan lagi untuk mengelola
kekayaan dan harta kekayaan debitur telah berada dalam sita umum. Pengadilan
juga menetapkan hakim pengawas yang bertugas untuk mengawasi kewenangan
dan pelaksanaan tugas kurator agar senantiasa menjalankan kewenangan dan
tugasnya dalam batas-batas yang ditentukan.
Setidaknya ada 3 jenis penugasan yang dapat diberikan kepada kurator dalam hal proses
kepailitan dan PKPU, yaitu:

● Kurator Sementara
Kurator sementara ditunjuk dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan debitur melakukan
tindakan yang mungkin dapat merugikan hartanya, selama jalannya proses beracara pada
pengadilan sebelum debitur dinyatakan pailit. Tugas utama kurator sementara adalah untuk
mengawasi:

pengelolaan usaha debitur; dan


pembayaran kepada kreditur, pengalihan atau pengagunan kekayaan debitur yang dalam
kepailitan merupakan wewenang kurator.

● Pengurus
Pengurus ditunjuk dalam hal adanya PKPU. Tugas pengurus hanya sebatas
menyelenggarakan pengadministrasian proses PKPU, misalnya melakukan pengumuman,
mengundang rapat-rapat kreditur, ditambah dengan pengawasan kegiatan pengelolaan
usaha yang dilakukan oleh debitur dengan tujuan agar debitur tidak melakukan hal-hal yang
mungkin dapat merugikan hartanya.

Pengurus yang diangkat harus independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan
debitur atau kreditur. Yang dapat menjadi pengurus adalah:

orang perseorangan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia, yang memiliki
keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta debitur; dan terdaftar pada
Kementerian Hukum dan HAM.

Pengurus bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam melaksanakan


tugas pengurusan yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitur.

● Kurator
Kurator diangkat pada saat debitur dinyatakan pailit. Sebagai akibat dari keadaan pailit,
sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan, debitur kehilangan hak untuk menguasai
dan mengurus harta kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, dan oleh karena itu
kewenangan pengelolaan harta pailit jatuh ke tangan kurator.

● Sita umum dalam kepailitan tertuang dalam definisi kepailitan berdasarkan


Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
PKPU, dimana sita umum meliputi seluruh harta kekayaan Debitor pailit saat
putusan pailit diucapkan.

HAL-HAL PENTING - PASAL 237 UUKPKPU

> Dalam putusan yang mengabulkan PKPU Sementara Pengadilan dapat memasukkan
ketentuan yang dianggap perlu untuk kepentingan Kreditor.
Hakim Pengawas dapat juga melakukan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap
waktu selama berlangsungnya PKPU Telap, berdasarkan:

✓ Prakarsa Hakim Pengawas;

✓ Permintaan pengurus; atau

✓ Permintaan satu atau lebih Kreditor.

PENGURUS - PASAL 234 UUKPKPU

PENGURUS YANG DIANGKAT SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 225 AYAT (2)
HARUS INDEPENDEN DAN TIDAK MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN DENGAN
DEBITOR ATAU KREDITOR

- PENGURUS SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) YANG TERBUKTI TIDAK


INDEPENDEN DIKENAKAN SANKSI PIDANA DAN/ATAU PERDATA SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

- YANG DAPAT MENJADI PENGURUS SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT


- (1), a. ORANG PERSEORANGAN YANG BERDOMISILI DI WILAYAH NEGARA RI,
MEMILIKI KEAHLIAN KHUSUS YANG DIBUTUHKAN DALAM RANGKA
MENGURUS HARTA DEBITOR
- b. TERDAFTAR PADA KEMENTERIAN YANG LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG
JAWABNYA DI BIDANG HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

- PENGURUS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KESALAHAN ATAU


KELALAIANNYA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENGURUSAN YANG
MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP HARTA DEBITOR

- BESARNYA IMBALAN JASA PENGURUS DITETAPKAN OLEH PENGADILAN


BERDASARKAN PEDOMAN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI YANG
LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DI BID HUKUM DAN
PERATURAN PER UU AN SETELAH PKPU BERAKHIR DAN HARUS DIBAYAR
LEBIH DAHULU DARI HARTA DEBITOR

KEMUNGKINAN PAILIT PASAL 230 AYAT (1) UUKPKPU

- "Apabila jangka waktu PKPU Sementara berakhir, karena Kreditor tidak menyetujui
pemberian PKPU Tetap atau perpanjangannya sudah diberikan, tetapi sampai
dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228 ayat (6) belum
tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian, pengurus pada hari berakhirnya
waktu tersebut wajib memberitahukan hal itu melalui Hakim Pengawas kepada
Pengadilan yang harus menyatakan Debitor Pailit paling lambat pada hari
berikutnya.”

PANITIA PARA KREDITOR - PASAL 231 UUKPKPU


● Pengadilan harus mengangkat panitia kreditor apabila: a. permohonan PKPU
meliputi utang yang bersifat rumit atau banyak Kreditor; atau b. pengangkatan
tersebut dikehendaki oleh Kreditor yang mewakili paling sedikit 1/2 (satu per dua)
bagian dari seluruh tagihan yang diakui.

● Pengurus dalam menjalankan tugasnya wajib meminta dan mempertimbangkan


saran panitia Kreditor.

PR : Perbedaan antara kepailitan dengan pkpu secara keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai