Anda di halaman 1dari 24

Penyelesaian :

I = (JUMLAH LHR THN INI - JUMLAH LHR THN SEBELUMNYA)


X 100
(JUMLAH LHR THN INI +JUMLAH LHR THN SEBELUMNYA)

= 26664
X 100
683420

= 3.90 %

Analisis perhitungan umur rencana 8 tahun


a. Kendaraan Bermotor (<1ton) = 5857.00 x (1 + 0,039)^8 = 7955.21
b. Mobil Penumpang (2ton) = 2800.00 x (1 + 0,039)^8 = 3803.07
c. Bus Ringan (5ton) = 2.00 x (1 + 0,039)^8 = 2.72
d. Truk 2 as (10ton) = 9.00 x (1 + 0,039)^8 = 12.22
e. Truk 2 as (13ton) = 74.00 x (1 + 0,039)^8 = 100.51
f. Truk3 as (20ton) = 10.00 x (1 + 0,039)^8 = 13.58
LHR 8Thn 11887

Menghitung angka Ekivalen (€) masing-masing kendaraan sebagai berikut :

Angka ekivilen per sumbu dapat dilihat pada tabel di bawah :

Beban Sumbu Angka Ekivalen


Kg Lb Sumbu tunggal Sumbu Ganda
1000 2205 0.0002 -
2000 4409 0.0036 0.0003
3000 6614 0.0036 0.0016
4000 8818 0.0577 0.005
5000 11023 0.141 0.0121
6000 13228 0.2923 0.0251
7000 15432 0.5415 0.0466
8000 17637 0.9238 0.0795
8160 18000 1.0000 0.086
9000 19841 1.4798 0.1273
10000 22046 2.2555 0.1940
11000 24251 33.022 0.284
12000 26455 46.770 0.4022
13000 28660 64.419 0.554
14000 30864 86.647 0.7452
15000 33069 114.184 0.982
16000 35276 147.815 12.712
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan metode Analisa Komponen, Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)

Berdasarkan tabel di dapat angka ekivalen (€) :


a. Kendaraan Bermotor (<1ton) = (500 + 500)kg = 0.0001 + 0.0001
b. Mobil Penumpang (2ton) = (1000 + 1000)kg = 0.0002 + 0.0002
c. Bus Ringan (5ton) = (2000 + 3000)kg = 0.0036 + 0.0036
d. Truk 2 as (10ton) = ( 5000 + 5000 )kg = 0.141 + 0.141
e. Truk 2 as (13ton) = ( 5000 + 8000 )kg = 0.141 + 0.9238
f. Truk3 as (20ton) = ( 4000 + 2*8000 )Kg = 0.0577 + 1.8476

Menentukan LEP

a. Kendaraan Bermotor (<1ton) = 5857.000 x 0.5 x 0.0002


b. Mobil Penumpang (2ton) = 2800.000 x 0.5 x 0.0004
c. Bus Ringan (5ton) = 2.000 x 0.5 x 0.0072
d. Truk 2 as (10ton) = 9.000 x 0.5 x 0.282
e. Truk 2 as (13ton) = 74.000 x 0.5 x 1.0648
f. Truk3 as (20ton) = 10.000 x 0.5 x 1.9053
LEP
Menetukan LEA

a. Kendaraan Bermotor (<1ton) = 7955.209 x 0.5 x 0.0002


b. Mobil Penumpang (2ton) = 3803.070 x 0.5 x 0.0004
c. Bus Ringan (5ton) = 2.716 x 0.5 x 0.0072
d. Truk 2 as (10ton) = 12.224 x 0.5 x 0.282
e. Truk 2 as (13ton) = 100.510 x 0.5 x 1.0648
f. Truk3 as (20ton) = 13.582 x 0.5 x 1.9053
LEA8

Menghitung LET
-LET8 = 1/2 x (LEP + LEA8 )
- LET 8 = 1/2 x 51.346 + 69.740

Menghitung LER
- LER8 = LET x UR/10
- LER 8 = 60.543 x 8/10 = 48.434

Penentuan Harga CBR

TITIK NILAI CBR


1 16.43
2 10.94
3 53.93
RATA RATA CBR = 27.10

Nilai daya dukung tanah dasar (DDT)


Dari perhitungan diatas didapat nilai CBR yang mewakili 27.10
DDT = 4,3 Log CBR + 1,7
DDT = 7.86

- Lapis pondasi aggregat A (CBR 88%)


- Lapis pondasi aggregat B (CBR 70%)
- Subgrade (CBR 27,10%) DDT 7.86

Menghitung tebal perkerasan jalan


Fakor Regional (Fr)
dari data = jalan lokal
curah hujan rata rata pertahun = >900 mm/tahun
kelandai maksimum = 6%

% kendaraan berat = jlm kendaraan berat


* 100
jumlah kendaraan

= 95.00
* 100
2895.00

= 3.28% < 30%

Maka, Faktor Regionalnya = 2.000 (dari tabel)

Indeks Permukaan
- Indeks Permukaan awal Ipo
Direncanakan lapisan permukaan Laston dengan roughness ≤ 2000 mm/km
-Ipo = 3,95-3,5

- Indeks Pemukaan Akhir (Ipt)


- jalan lokal
- LER 8 = 48.434
- Ipt = 1.5 (dari tabel)

- Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Analisa perhitunan indeks tebal -perkerasan (ITP) umur rencana 8 tahun


untuk mencari ITP, diunakan nomogram unuk menghubungkan nilai nilai dibawah :
- LER 8 = 48.43
-DDT = 7.86
-Fr = 2.00
-Ipo = 3,95-3,5
- Ipt = 1.5

3,8
4cm AC
7cm ATB

20cm
Agregat kelas A

28cm Agregat kelas B


mencari nilai a
a1 = 0.4 Laston
a2CBR 27,10 = 0.26 Lason atas Lapis Tanah Dasar
a3 = 0.13 sirtu kelas A (CBR 70%)
d1 =
Gambar : Susunan Perkerasan
d2 = 4 cm
d3 = 55 cm

ITP = a1*d1+a2*d2+a3*d3
3.8 = 0,4*d1 + 0,26*4 + 0,13*55
3.8 = 0,4*d1 + 1.04 + 7.15
4.39 = 0,4*d1
d1 = 11.0

acwc (100 %) = 4* 0.4


ATB (100) = 7* 0.26
Agregat A (88%) = 20 * 0.88 * 0.14
Agregat B (70%) = 28 * 0.7 * 0.13

∆ITP = ITP RENCANA - ITP EXISTING
∆ITP = 3.8 - 8.432
∆ITP = -4.632

Dilihat dari hasil perhitungan diatas, tidak perlu dilakukan overlay hanya pekerjaan perbaikan pada jalan rusak
(patching) dengan cara Levelling.
kend.
kend.
kend.
kend.
kend.
kend.
= 0.0002
= 0.0004
= 0.0072
= 0.282
= 1.0648
= 1.9053

= 0.586
= 0.560
= 0.007
= 1.269
= 39.398
= 9.527
= 51.346

= 0.796
= 0.761
= 0.010
= 1.724
= 53.511
= 12.939
= 69.740

= 60.543
= 1.6
= 1.82
= 2.464
= 2.548
8.432

k
MENGHITUNG FAKTOR REALIBILITAS
PENENTUAN CBR LAPANGAN

TITIK 1 TITIK 2
TUMBUKAN PENETRASI DCP CBR (%) TUMBUKAN PENETRASI DCP CBR (%)
(MM) (mm/tumbukan) (MM) (mm/tumbukan)

0 - 0 -
5 3.70 5 10.60
10 9.90 10 23.30
1.32 16.43 1.90 10.94
15 21.80 15 29.10
20 29.20 20 32.90
25 49.20 25 36.40

TITIK 3
TUMBUKAN PENETRASI DCP CBR (%)
(MM) (mm/tumbukan)

0 -
5 4.10
10 5.20
0.46 53.93
15 5.70
20 6.20
25 6.70
RIGID PAVEMENT
Data

Diketahui data parameter perencanaan sebagai berikut :


• CBR tanah dasar = 27.1%
• Kuat tarik lentur (fcf) = 4 Mpa (f’c = 285 kg/cm2, silinder)
• Bahan pondasi bawah = Agregat
• Mutu baja tulangan = BJTU 24 (f y : tegangan leleh = 2400 kg/cm2) untuk BBTT.

• Koefisien gesek
antara pelat beton = 1.5
dengan pondasi (μ)
• Bahu jalan = Ya (beton).
• Ruji (dowel) = Ya
Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 2 arah untuk Jalan Lokal.
i = 3.9 %
Perhitungan tebal pelat
a) Analisis lalu-lintas

konfigurasi beban sumbu (ton) jml kend jml sumbu / STRT STRG STdRG
jenis kend jml sumbu
RD RB RGD RGB (buah) kend (bh) (bh) BS (TON) JS (bh) BS (TON) JS (bh) BS (TON) JS (bh)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
KB 0.5 0.5 5857
MP 1 1 2800 2 5600 1 2800
1 2800
Bus 2 3 2 2 4 2 2
3 2
Truk 2 as 5 5 9 2 18 5 9
5 9
Truk 2 as 5 8 74 2 148 5 74 8 74
Truk 3 as 4 16 10 2 20 4 10 16 10

Total 5790 5706 74 10


RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlahsumbu, STRT = sumbu tunggal
roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda.

KET:
KB = Kendaraan Bermotor (<1ton)
MP = Mobil Penumpang (2ton)
JSKN = Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga

JSKN = 365 x JSKNH x R JSKN renc. = 19403639 x 0.5


R = ( 1 + i)^UR-1 = 9701820
i = 0.97 x 10^7
R = 0.3581
0.039
R = 9.1815
JSKN = 19403639
= 1.94 X 10^7
b) Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi.

jml sumbu proposi


jenis beban proposi lalu linas repesi yg
sumbu sumbu (ton) sumbu beban rencana terjadi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)x(5)x(6)
STRT 5 92 0.0161 0.985 9701820 154156.72
4 10 0.0018 0.985 9701820 16756.165
3 2 0.0004 0.985 9701820 3351.2331
2 2 0.0004 0.985 9701820 3351.2331
1 5600 0.9814 0.985 9701820 9383452.6
total 5706 1.0000
STRG 8 74.00 1 0.013 9701820 123995.62

total 74.00 1
STdRG 16 10.00 1 0.002 9701820 16756.165

total 10.00 1
JS (bh)

kumulatif 9701819.7

c) Perhitungan tebal pelat beton


Sumber data beban = Hasil survei
Jenis perkerasan = BBTT dengan Ruji
Jenis bahu = beton
Umur rencana = 8
JSK = 9701819.7
Faktor keamanan beban = 1
Kuat tarik lentur beton (f’cf) umur 28 hari = 4 Mpa
Jenis dan tebal lapis pondasi = stabilisasi semen 125mm
CBR tanah dasar = 4%
CBR efektif = 18 %
Tebal taksiran pelat beton = 170 mm
Gambar 4. Contoh Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa,
Lalu – Lintas Dalam Kota, Dengan Ruji, FKB = 1,0
ANALISA FATIK DAN EROSI
beban sumbu (ton) faktor
beban tegangan
jenis renc/roda repetisi yg dan erosi
sumbu ton kn terjadi
(1) (2) (3) (4) (5)
STRT 5 50 25 154156.72 TE= 1.105
4 40 20 16756.17 FRT= 0.276
3 30 15 3351.23 FE= 1.955
2 20 10 3351.23
1 10 5 9383452.57

STRG 8 80 20 123995.6232 TE= 1.665


FRT= 0.416
FE= 2.565

STdRG 16 160 20 16756.1653 TE= 1.390


FRT= 0.348
FE= 2.575

TOTAL
Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas

Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diam

PERHITUNGAN TULANGAN
A) Perkerasan beton bersambung dengan tulangan

• Tebal pelat (h) = 17


• Lebar pelat (L) = 6
• Panjang pelat (P) = 15
• Koefisien gesek antar pelat = 1.5
beton dengan pondasi
bawah (μ)
• Kuat tarik ijin baja (fy) : = 240
• Berat isi beton (M) = 2400
• Gravitasi (g) = 9.81

a) Tulangan memanjang
As = μ* L*M*g*h
2*fs

As = 90055.8
480
= 187.6163 mm2/m

As min = 0.1% * 170 * 1000 =


Dipergunakan tulangan diameter 7,1 mm, jarak 20 cm
K DAN EROSI
analisa fatik analisa erosi b) Tulangan Melintang
repetisi pesen repetisi pesen rusak
ijin rusak ijin
(6) (7)=(4)x100/(6) 8 (9)=(4)x100/(8) As = μ* L*M*g*h
TT 0 TT 0 2*fs
TT 0 TT 0
TT 0 TT 0 As = 36022.32
TT 0 TT 0 480
TT 0 TT 0 = 75.0465 mm2/m (2 lajur)
As min 0.1% * 170 * 1000
TT 0 TT 0 Dipergunakan tulangan diameter 7,1 mm, jarak 20 cm

DOWEL (RUJI)
TT 0 TT 0 Ketentuan penggunaan dowel sebagai penyambung/pengikat pada sambunga

0 0
rosi; TT = tidak terbatas

maka tebal pelat diambil 17 cm

cm
m ( untuk 2 lajur )
m

Mpa
kg/m3
m/s2
Berdasarkan tabel diatas, dapat digunakan dowel dengan ukuran sebagai berik

• Diameter = 25 mm
• Panjang = 450 mm
• Jarak = 300 mm

tulangan
memanjang atas
D7,1
tulangan Dowel D25
bahu beton melintang atas
D7,1
170 mm2/m’> As perlu CL

lantai keja beton


125 mm aspal eksising
lantai keja beton
tulangan 125 mm aspal eksising
memanjang
bawah D7,1
tulangan melintang
bawah D7,1
Grafik repitisi i

= 170 mm2/m’> As perlu

ngikat pada sambungan pelat beton

n ukuran sebagai berikut :

Besi Penyangga
D7,1
Agegat Kelas
A/urugan pilihan
Grafik repitisi ijin fatik dan erosi

KET =
= STRT
= STRG
= STRdG

KET =
= STRT
= STRG
= STRdG
Tabel Ukuran dan Berat Tulangan Polos Anyaman Las

Anda mungkin juga menyukai