Anda di halaman 1dari 6

Profile UMKM

Mamanisa adalah umkm yang bergerak di bidang makanan di Bandung, produk yang dijual
adalah camilan bakso goreng
(basreng) dengan harga murah namun memiliki kualitas yang baik dan tidak mengecewakan
customernya.

ANALISIS EKSTERNAL
PEST
Politik
- UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 7, tentang UMKM (O)
- Adanya program “Tax Amnesty” (O)
- Wajib memenuhi standar BPOM (O)
Ekonomi
- Kenaikan harga bahan baku dan pengurangan subsidi (T)
Sosial
- Meningkatnya jumlah penduduk maka gaya hidup konsumtif di segala kalangan
Teknologi
- Pengaruh jejaring sosial di internet
- Teknologi mesin pedal sealer plastic
- Adanya platform untuk kebutuhan

PORTERS FIVE FORCES


1. New Entrants
- Diferensiasi produk (K)
Kuat karena tidak memerlukan keterampilan dan skill khusus dalam membuat basreng.
(T)
- Brand (K)
Kuat karena brand belum banyak dikenal dan belum lama berdiri. (T)
- Persyaratan modal (L)
Lemah karena modal yang sedikit dan sumber daya manusia yang kurang terampil. (T)
- Biaya beralih (K)
Kuat karena bahan baku produksi dapat dicari di banyak tempat/pemasok. (O)

Kesimpulan : Lemah, hal ini mengakibatkan mudah bagi pendatang baru masuk ke
ranah bisnis ini karena hambatan untuk memulai usaha pada bidang ini cukup mudah.

2. Daya Tawar Pemasok


- Pemasok bahan baku produksi sangat banyak (L)
Lemah karena banyak sekali produsen yang menjual bahan baku produksi. (O)
- Banyak bahan baku pengganti (K)
Kuat karena bahan baku tidak dapat diganti sesuai dengan keinginan pembuatnya.
(T)
- Produk dari pemasok sangat penting (K)
Kuat karena sangat penting bagi pembuatnya, selain itu produk dari pemasok
menjadi bahan baku utama dan sudah dijamin kualitasnya oleh pemilik. (O)
- Biaya beralih rendah (L)
Lemah karena banyak pemasok sejenis di Bandung. (O)
- Proses produksi cukup lama (L)
Lemah karena proses pembuatannya tidak bisa putus dalam satu jalur. (T)
Kesimpulan : Lemah, karena daya tawar pemasok sangat tinggi dan sangat mudah bagi
pendatang baru untuk mencari pemasok.

3. Daya Tawar Pembeli


- Pembeli tidak menyumbang pendapatan tahunan (L)
Lemah karena tidak setiap saat konsumen yang sama menggunakan produk yang
dijual. (T)
- Biaya beralih yang rendah (K)
Kuat karena konsumen dapat beralih ke alternatif produk lain jenis dengan mudah,
terutama dengan dukungan penjualan berbasis online yang tidak terdapat biaya
beralih ketika hendak beralih ke produsen lain. (T)
- Ancaman integrasi ke belakang (K)
Kuat karena basreng mudah untuk diterapkan dan dikerjakan, sehingga basreng
mudah untuk ditiru. (T)
- Keterampilan untuk membuat basreng (K)
Kuat, karena tidak memerlukan adanya latihan khusus untuk diterapkan dalam
membuat basreng. (O)

Kesimpulan : Daya tawar pembeli yang kuat karena banyak keterampilan yang
dimiliki dalam membuat basreng, sehingga mengharuskan penjual mampu
beradaptasi dengan keadaan pasar sehingga mampu mengimbangi daya tawar
pembeli tersebut.

4. Ancaman Produk Pengganti


- Biaya peralihan (K)
Kuat karena banyak produk pengganti namun dengan harga yang relative sama. (T)

- Fungsi serupa dengan produk lain (K)


Kuat karena kinerja/fungsi produk sama, yaitu camilan, namun penggantinya
memiliki kualitas yang sama atau lebih baik. (T)

Kesimpulan: Kuat karena banyak produk pengganti seperti berbagai macam


keripik yang banyak diminati juga oleh konsumen sehingga menjadi ancaman
terbesar produk.

5. Intensitas Rivalitas Pesaing


- Tidak banyak competitor yang sama (K)
Kuat karena banyak yang mempunyai keterampilan dan skill dalam membuat
basreng. (T)
- Banyaknya kompetitor dari produk pengganti (L)
Lemah karena basreng sudah mulai banyak diminati dibanding dengan keripik
lainnya. (T)
- Diferensiasi tinggi (K)
Kuat karena banyak yang memiliki keterampilan dan skill dalam membuat basreng.
(T)
Kesimpulan : persaingan yang kuat membuat penjual yang tidak tahan untuk
bersaing atau baru memulai tanpa pengalaman akan memiliki kesulitan untuk
bertahan.

ANALISIS INTERNAL
BMC

4 FUNGSI MANAJEMEN
MARKETING
Segmentasi & Positioning
- Geografis
Kota : Bandung
Negara : Indonesia
Iklim : Tropis
Density : Urban
- Demografi
Usia : 8 – 22 thn
Jenis kelamin : Pria dan wanita
Pekerjaan : pelajar, mahasiswa
Status ekonomi sosial : kelas menengah
Agama : semua agama
Ras : semua ras
- Psikografis : Orang yang cenderung memiliki hobi nyemil.
- Positioning: Berdasarkan kualitas dan cita rasa yang ada pada produk tersebut. Rasa
yang gurih dan renyah menjadi keunggulan dari produk mamanisa

Marketing Mix
 Product: cemilan ringan yaitu basreng dengan berbagai macam varian rasa.
 Place: Rumah pemilik sebagai tempat produksi, dan dipasarkan di area kampus
pemilik umkm, warung - warung dan di rumah.
 Price:
 Promotion
- social media (whatsapp only)
- word of mouth
 People: Pemilik umkm dan keluarga pemilik juga pemilik warung - warung yang
bekerja dengan umkm mamanisa.
 Process: Pelayanan yang diberikan adalah layanan pesan online , pelanggan juga bisa
meminta mix varian rasa sesuai dengan keinginannya.
 physical evidence: Upaya yang dilakukan agar produknya dibeli oleh calon pelanggan
adalah memperbanyak promosi dan memperluas penjual produk.

KEUANGAN, OPERASIONAL, SDM


- Keuangan: Modal awal berkisar Rp. 150.000.
- Operasional: Produksi hanya dilakukan pada hari Jum’at sampai hari minggu,
sedang dihari lain digunakan untuk promosi produk baik lewat whatsapp,
facebook maupun Instagram. Bahan baku inti yang digunakan yaitu Bakso ikan
yang bertekstur halus dan Bumbu-bumbu racik aneka rasa. Bahan baku tergolong
mudah untuk ditemukan namun untuk mencari yang sesuai keinginan agaknya
sulit, sehingga hanya terpaku pada 1 vendor bakso saja.
- SDM: Memanfaatkan bantuan tenaga dari keluarga.

4 STRATEGI FUNGSI MANAJEMEN


Marketing: Co branding
Keuangan: Menjual Asset
Operasional: Outsourcing
SDM: Training Karyawan

TOWS MATRIX

Anda mungkin juga menyukai