Anda di halaman 1dari 3

PERANAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN BUDAYA

LITERASI MELALUI PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN


MASYARAKAT KOTA BANDUNG (STUDI KASUS : SILIWANGI
DALAM, CIPAGANTI)
(1.Mochammad Ihsanuddin K, 2.Anandhyka Ramadhan, 3.Eko Fajar Setiawan)

ABSTRAK
Berdasarkan hasil Survei OECD oleh Victoria Faggidea dalam KOMPAS, menyatakan
“Sinyal Tanda Bahaya IPM Indonesia” mengukur sistem kompetensi siswa berusia 15 tahun
(Programme For International Students Assessment/PISA), pada tahun 2015, menempatkan
Indonesia pada urutan ke-69 dari 76 negara yang disurvei. Siswa Indonesia mendapatkan skor di
bawah 1 untuk berhitung, sains dan literasi. Secara umum di Kawasan ASEAN, Indonesia berada
di bawah Singapura (ke-3), Vietnam (ke-12), Thailand (ke-47) dan Malaysia (ke-52), fakta
tersebut menunjukan rendahnya kualitatas pendidikan Indonesia. Salah satu penyebab utamanya
adalah rendahnya tingkat budaya literasi penduduk Indonesia, hanya 0,049% (Survey Unesco)
dari penduduk indonesia memiliki minat baca. Ironisnya di Kota Bandung memiliki tingkat minat
baca lebih rendah dari tingkat nasional yaitu sebesar 0,001%(Survey PBB). Padahal, membaca
merupakan kunci utama pendidikan dalam meningkatkan kapasitas SDM.
Untuk mengentaskan rendahnya persoalan budaya literasi, Beberapa kegiatan dan
program telah dilakukan oleh pemerintah. Di antaranya Perpustakaan keliling, Taman baca
masyarakat, hingga Gerakan Permasyarakat Minat Baca. Salah satu program yang menjadi
wadah belajar masyarakat dan memiliki banyak fungsi ialah taman bacaan masyarakat. Menurut
Buku Pedoman Taman Bacaan Masyarakat (2006:1), pendirian Taman Bacaan Masyarakat
ditujukan sebagai wadah kegiatan belajar masyarakat dalam meningkatkan minat baca
masyarakat yang cerdas dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam pemberantasan buta aksara. Dalam
memenuhi peranan sebagai sumber belajar bagi masyarakat, TBM (Taman Bacaan Masyarakat)
memiliki beberapa fungsi yakni sebagai fungsi pembelajaran, fungsi hiburan dan fungsi informasi.
Sayangnya program taman bacaan masyarakat di Indonesia belum terpadu dan masih dependen
kepada alokasi anggaran dari pemerintah.Mahasiswa sebagai insan akademis memiliki peran
berupa tridharma perguruan tinggi, salah satunya yaitu pengabdian sosial masyarakat. Dengan
peran tersebut mahasiswa diarahkan untuk dapat memberikan solusi terhadap permasalahan
masyarakat dan berkolaborasi dalam menyelesaikannya. Sebagai insan akademis, mahasiswa
erat sekali dengan budaya literasi sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengintervensi melalui
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, KKN maupun ekstrakampus serta komunitas yang fokus
dalam meningkatkan minat baca/ budaya literasi di masyarakat.

Data penelitian ini bersumber dari wawancara dan kajian pustaka. Penelitian ini
bermetode eksploratif melalui pendekatan analisis deskriptif sehingga dapat memberikan definisi
konsep atau pola yang dibutuhkan dalam menentukan strategi keberlangsungan Taman Bacaan
Masyarakat di Daerah Siliwangi Dalam, Cipaganti, Coblong Kota Bandung. Selain itu dilakukan
analisis deskriptif terhadap peran mahasiswa dalam mengintervensi minat baca masyarakat
setempat.
Melalui penelitian ini, diketahui bentuk dan peranan mahasiswa dalam meningkatkan
budaya literasi melalui taman bacaan masyarakat. Bentuk pengabdian masyarakat yang efektif
dalam mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat yang terpadu dan berkelanjutan adalah desa
binaan yang fokus terhadap aspek pendidikan. Selain itu, didukung pula peranan mahasiswa
sebagai fasilitator minat baca yang ramah dan informatif serta mengutamakan pendekatan
kultural terhadap masyarakat.

Kata Kunci : Kota Bandung, Literasi, Mahasiswa, SDM, TBM


LAMPIRAN

Ketentuan Abstrak

1. Format abstrak harus mengikuti aturan berikut:

a. ukuran A4;

b. margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm;

c. font Times New Roman ukuran 12, justify, spasi 1; italic

d. judul ditulis dengan format rata tengah/center, bold, 14 pt, dan huruf kapital;

e. jumlah kata 250 - 500 kata;

f. menyertakan kata kunci 3-5 kata;

g. menuliskan nama penulis pada lembar abstrak;

h. format file berupa PDF;

i. template abstrak terlampir.

2. Konten harus sesuai dengan tema dan mencangkup salah satu dari 5 subtema yang telah ditentukan.

3. Mengirim abstrak dalam bentuk softcopy email : arbivent2016@gmail.com dengan subject :

“ABSTRAK_PENULIS 1_ASAL PERGURUAN TINGGI_NO HP_3 KATA AWAL JUDUL”.

dan menyertakan scan KTM peserta serta formulir pendaftaran yang bisa download di

bit.ly/formpendaftaranCFP2016

4. Abstrak diunggah paling lambat tanggal 8 September 2016 pukul 23.59 WIB.

5. Peserta call for paper yang lolos seleksi abstrak akan diumumkan melalui FB Arbivent dan OA LINE
Arbivent serta akan dihubungi panitia secara langsung melalui email dan sms pada tanggal 16
September 2016.

Anda mungkin juga menyukai