A. UMUM
1. Definisi
2. Klasifikasi
D. JURNAL STANDAR
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Jurnal LRA
Persediaan xxx
Tidak ada jurnal
Pembelian Persediaan Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
1a
dengan uang UP/GU/TU Belanja Persediaan xxx
Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
Persediaan xxx
Tidak ada jurnal
Pembelian Persediaan Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
1a
dengan uang UP/GU/TU Belanja Persediaan xxx
Tidak ada jurnal
Perubahan SAL xxx
Persediaan
2 Pemakaian Persediaan Tidak ada jurnal
Beban Persediaan
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Jurnal LRA
a. Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, fungsi akuntansi selalu mengkinikan nilai
persediaan setiap ada persediaan yang masuk maupun keluar.
Metode ini umumnya digunakan untuk jenis persediaan berkaitan
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
b. Metode Periodik
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Ilustrasi:
Ilustrasi:
Ilustrasi:
5. Ilustrasi Penilaian
Ilustrasi:
Biaya rata-rata
= Rp100.000.000,00/600 dus
persediaan per unit
= Rp166.666,67
Ilustrasi Penyajian
Persediaan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar. Berikut ini
adalah contoh penyajian persediaan dalam Neraca Pemerintah
Daerah.
1 ASET
2
3 ASET LANCAR
4 Kas di Kas Daerah xxx xxx
5 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
6 Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
7 Investasi Jangka Pendek xxx xxx
8 Piutang Pajak xxx xxx
9 Piutang Retribusi xxx xxx
10 Penyisihan Piutang (xxx) (xxx)
11 Belanja Dibayar Dimuka xxx xxx
12 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx
13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx
14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat xxx xxx
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx
16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
17 Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
18 Piutang Lainnya xxx xxx
19 Persediaan xxx xxx
20 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 19) xxx xxx
21
22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 Ilustrasi
Investasi Pengungkapan
Nonpermanen
24 Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx
Investasi dalam Surat Utang Negara xxx xxx
25
Disamping penyajian diatas hal-hal yang dipandang perlu untuk
26 Investasi dalam Proyek Pembangunan xxx xxx
27 diungkapkan dalam laporan keuangan sehubungan dengan
Investasi Nonpermanen Lainnya xxx xxx
28 Jumlah Investasi Nonpermanen (24 s/d 27) xxx xxx
29 persediaan
Investasi meliputi:
Permanen
30 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx
31 1) Kebijakan
Investasi akuntansi yang digunakan dalamxxx pengukuran
Permanen Lainnya xxx
32 Jumlah Investasi Permanen (30 s/d 31) xxx xxx
persediaan;
Jumlah Investasi Jangka Panjang (28 + 32)
33 xxx xxx
34 2) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
35 ASET TETAP
36 Tanah perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan xxx masyarakat,
xxx
37 Peralatan dan Mesin xxx xxx
barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
38 Gedung dan Bangunan xxx xxx
39 barang
Jalan, Irigasi, yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
dan Jaringan xxx kepada
xxx
40 Aset Tetap Lainnya xxx xxx
41 Konstruksimasyarakat, dan barang yang masih dalam prosesxxx
dalam Pengerjaan produksixxx
yang
42 Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx)
dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
43 Jumlah Aset Tetap (36 s/d 42) xxx xxx
44
45 DANA CADANGAN
46 Dana Cadangan xxx xxx
47 Jumlah Dana Cadangan (46) xxx xxx
48
49 ASET LAINNYA
50 Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
51 Modul 3 - Sistem
Tuntutan Akuntansi Pemerintah
Ganti Rugi Daerah xxx xxx 172
52 Kemitraan dengan Pihak Ketiga xxx xxx
3) Kondisi persediaan. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang
tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan. Hal-hal tersebut di atas tidak dilaporkan
dalam Neraca tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
30 dus paracetamol
50 botol obat batuk
35 dus vitamin
25 dus obat maag
Dinas Kesehatan Kota Jaya menggunakan metode MPKP untuk menilai
persediaan akhir yang dimilikinya.