Anda di halaman 1dari 5

Kelompok :7

Mata Kuliah : Survei GNSS


Tugas : Resume Demo Alat GNSS oleh PT. Geomax

Nama Anggota :

❖ Raga Dewandanu Putra (23114001)


❖ Nelson Mandela Siburian (23114005)
❖ Lestari (23116002)
❖ Nadia Regita Saraswati (23116018)
❖ Muhammad Fikri (23116026)
❖ Indah Sari Simamora (23116092)
❖ Eben Ezer Wyranto (23116110)
❖ Ongky Anggara (23116118)
❖ Dezian Tri Wahyuda (23116122)
Geomax merupakan perusahaan baru dibidang konstruksi dan survey. Geomax merupakan
sebuah perusahaan dibawah naungan Leica. Kepala PT. Geomax bernama Bapak Yusuf, yang juga
aktif dalam organisasi ISI, BIG, dan masih banyak lagi.

Nama alat yang digunakan pada demo alat ini yaitu GPS/GNSS Geomax. Tipe yang
dijadikan base yaitu Zenith 25, sedangkan yang dijadikan rover yaitu Zenith 35 Pro. Zenith 35 Pro
sudah mempunyai fitur Tilt and Go, sehingga lebih cocok digunakan sebagai rover.

Nama software yang digunakan yaitu X-Pad. Cara penggunaan alatnya yaitu : Klik menu,
lalu New/Open Job. Pilih gambar bangunan yang ada dikiri atas, lalu dikanan bawah terdapat new
side, beri nama, lalu di save. Cari nama folder yang telah dibuat, lalu pilih folder tersebut. Dikanan
bawah terdapat menu New Job, lalu isi Job Name sesuai dengan project yang akan dilakukan, lalu
Accept. Lakukan setting Coordinate System dengan Cartographic System, lalu pada user pilih
UTM dan zona 48S, Projectionnya Transverse Mercator datumnya WGS 84 dan Ellipsoidnya
WGS 84, klik Accept dikiri bawah lalu Yes. Balik ke menu awal, lalu selanjutnya sambungkan
android dengan base menggunakan Bluetooth. Caranya dengan klik menu Settingyang berada di
tengah bawah layar, pada Instrument Setting pilih GNSS and Total Station. Pilih Add lalu pilih
GNSS, Profil name diisi bebas, namun biasanya ditulis nama alat atau nama BM yang dijadikan
base. Mode pilih yang GNSS base, Brand pilih yang Geomax , modelnya pilih Zenith 25, lalu next.
Aktifkan Bluetooth, Add Device lalu search. Cari nama Bluetooth yang sesuai dengan Serial
Number yang tertera pada alat, biasanya yang digunakan hanya tiga angka terakhir dari Serial
Number. Jika sudah disambungkan, lalu klik next. None digunakan saat kita melakukan
pengukuran secara static dan tidak perlu menggunakan antenna. Internal radio digunakan untuk
pengukuran RTK (Real Time Kinematic) secara radio. Internal GPRS digunakan untuk
pengukuran RTK and Trip dengan menggunakan SIM Card yang akan dimasukkan ke alat GNSS
tersebut. External radio menggunakan antenna terpisah, namun jenis ini jarang dipakai. Lalu yang
terakhir yaitu External GPRS digunakan untuk pengukuran RTK and Trip yang bersumber dari
kontroler (sinyal WiFi maupun kuota handphone yang digunakan).

Pengukuran yang dilakukan pada saat demo alat yaitu dengan metode Internal Radio.
Chanel diubah menjadi 1. Format data diisi dengan SRTM3, dan protokolnya Microland L400.
Lalu di next. Pilih satelit yang akan digunakan. Pada kesempatan ini, kami memakai semua satelit
yang tersedia yaitu Glonass, Beidou dan Galileo. Isi Satelite Cut of Angel atau biasanya disebut
dengan Elevation Mask, biasanya diisi dengan 15 derajat. Pada Position Update Frequency, isi
dengan Every Second. Maka data yang akan diambil yaitu satu data perdetik. Lalu next, kemudian
ukur tinggi alat pada base. Data pengukuran yang didapatkan yaitu sebesar 1,804 meter lalu next.
Jika handphone melakukan proses koneksi dengan base pengukuran, maka sinyal akan berkedip
dengan warna biru. Jika sudah terhubung, maka sinyalnya akan berubah menjadi warna hijau.
Selanjutnya dilakukan Measure koordinat pada base, dengan cara pilih bacaan Start Base. Terdapat
empat menu tampilan, yang pertama yaitu None Position. None Position digunakan jika kita sudah
tau posisi dari base. Yang kedua yaitu Current Position, digunakan jika kita belum mengetahui
koordinat dari base tersebut, sehingga dilakukan survey baru. Yang ketiga yaitu Last Set-Up, yaitu
jika kita telah melakukan project ini sebelumnya, maka koordinat base yang digunakan yaitu
koordinat base yang digunakan saat project sebelumnya. Yang terakhir yaitu Automatic RTK
Position, biasanya menggunakan End-trip. Yang dipilih pada kegiatan ini adalah Current
Position.Kelebihan dari software X-Pad ini, saat mengukur RTK base juga bisa mengukur static.
Caranya dengan mengaktifkan loging rate. Beri nama file tersebut, lalu next. Lalu pilih Measure
Here untuk memunculkan koordinat base. Koordinat yang didapatkan yaitu absolut (stand alone),
tidak ada pengoreksi. Klik next, lalu Start Base.

Proses selanjutnya yaitu menghubungkan dengan rover. Masuk ke job yang telah
terhubung dengan base tadi, lalu isi Coordinate System sesuai dengan yang diisi pada base, lalu
next. Lalu pilih menu Setting, ubah base menjadi rover. Pilih menu GNSS And Total Station, klik
Add lalu isi model GNSS dengan Zenith 36 Pro, lalu ubah mode menjadi GNSS rover, lalu next.
Add Device lalu search. Cari nama Bluetooth yang sesuai dengan Serial Number yang tertera pada
alat, biasanya yang digunakan hanya tiga angka terakhir dari Serial Number. Jika sudah
disambungkan, lalu klik next. Data yang diisi untuk rover ini hamper semuanya sama dengan data
yang diisikan pada base. Setelah proses ini selesai, maka bisa dilakukan pengukuran pada titik-
titik yang ingin kita ketahui koordinatnya.

Spesifikasi dari alat ini yaitu IP 6.8 (6 debu dan 8 air), dimana spesifikasi model ini sudah
paling bagus di kelasnya. Harga satu paket alat GNSS tipe Zenith 25 yaitu sebesar 300 juta rupiah,
sedangkan harga satu paket alat GNSS tipe Zenith 35 Pro yaitu sebesar 500 juta rupiah.
Keunggulan alat GNSS tipe Zenith 35 Pro adalah kita dapat melakukan pengukuran RTK
secara Tilt and Go.dan harga dari alat tersebut terjangkau di kelasnya. Saat menjadi rover, alat
GNSS tipe Zenith 35 Pro ini tidak diperlukan centering.

Kekurangan dari alat GNSS Geomax ini dibandingkan dengan alat GNSS merk lain
mungkin terletak pada jenis instrumen alatnya. Contohnya yaitu misalkan alat GNSS merk Leica
mempunyai RAM sebesar 4GB, nah alat dari Geomax ini hanya memiliki 2GB saja

Jenis satelit yang terbaca pada alat GNSS Geomax ini hampir sama dengan alat GNSS
merk lainnya yaitu Glonas, Beidou, Galilleo, GPS. Beidou bisa terbaca hingga 13 satelit, GPS bisa
terbaca kisaran 7 hingga belasan. Batera pada alat ini jika dalam posisi standbye bertahan hingga
9 sampai 12 jam.

Terdapat kontroler yang memang dipasangkan dengan alat ini, namanya adalah
Rejet/Loger. Namun kelemahan dari jenis kontroler ini yaitu pada baterainya. Namun kebanyakan
surveyor lebih memilih kontroler menggunakan handphone android, karena lebih simple dan jika
baterai akan habis, dapat di-charge menggunakan powerbank.
Dokumentasi kegiatan:

Anda mungkin juga menyukai