Anda di halaman 1dari 14

Melihat Lebih Dekat: Peta Sinoptik

Peta Sinoptik?
Sebenarnya, “peta sinoptik” itu istilah ilmiahnya peta cuaca.
Secara umum peta sinoptik berguna untuk mengetahui keadaan cuaca di suatu area pada
suatu waktu. Arah angin, kecepatan angin, awan, hujan/salju, perubahan tekanan udara,
dsb.dalam daerah itu bisa disajikan secara sederhana dalam satu lembar kertas.
Melegakan banget!

Surface chart,100 mb chart, 500-mb chart?


Peta sinoptik banyak macamnya. Jika kamu menerima peta ini, pertama-tama kamu harus
tahu peta ini termasuk surface chart, 100-mb chart, 500-mb chart, atau bagaimana.
Weleh-weleh, apa pula itu?

Surface chart menunjukkan keadaan cuaca pada level permukaan laut, atau ketinggian 0
m.

Perhatikan surface chart di atas.

Komponennya antara lain:


a. isobar: Garis berlabel 1008, 1004, 1000, 996 adalah isobar yang menunjukkan tekanan
udara. 1008 berarti 1008 mb, 1004 berarti 1004 mb, dan seterusnya. Perhatikan, isobar
selalu digambarkan tiap interval 4 mb, dimulai dari 1000 mb (kurang dari atau lebih dari).
Jadi, peta cuaca yang benar tidak mungkin menggambar isobar 994 atau 990, misalnya.

b. Simbol meteorologi: Menunjukkan arah angin, kecepatan angin, tutupan awan, suhu
udara, titik embun, tekanan udara, tekanan udara 3 jam yang lalu, tren tekanan udara,
jenis awan, jenis presipitasi, juga front. Untuk lebih lengkapnya, silakan klik simbol
meteorologi. Ngomong-ngomong, tidak semua simbol meteorologi dipakai dalam peta
cuaca. Kadang-kadang malah cuma arah, kecepatan angin dan front saja yang
ditampilkan. Seberapa lengkap lambang meterologi ditampilkan akan tergantung pada
tujuan penggunaan peta cuaca itu.
c. L dan H : L berarti pusat tekanan rendah (Low pressure), H berarti pusat tekanan
tinggi (High pressure)

Upper air Map

peta cuaca semacam 100-mb chart, 300-mb chart, 500-mb chart menggambarkan keadaan
udara atas (upper air) atau mudahnya keadaan udara di tempat yang tinggiiiii sekali. Beda
dengan peta permukaan, garis pada peta ini bukanlah isobar, tapi justru garis kontur
yang mengambarkan ketinggian tempat-tempat yang tekanan udaranya konstan! Itulah
mengapa peta ini biasa disebut peta tekanan konstan (constant map pressure).

Gampangnya begini. Coba liat peta surface chart di atas tadi.


Udah kok! Terus?
Nah, seperti yang kamu sudah lihat, pada peta permukaan ini ada tempat-tempat yang
bertekanan udara 1004 mb, 1000 mb, dan sebagainya, tapi semua tempat ini berada di
ketinggian sama, yaitu sea level ( 0 m).
Bandingkan dengan peta 500-mb ini.

Angka 5580 itu bukan berarti tekanannya 5580 mb (kalau iya, mati dong kita! Tekanan
supertinggi tuh!). Pada peta ini, semua tempat punya tekanan udara sama, yaitu 500 mb.
Nah, garis berlabel 5580 itu menghubungkan tempat-tempat yang punya tekanan 500 mb
di ketinggian 5580 m. Sama halnya dengan garis 5500, berarti di daerah itu tekanan udara
sebesar 500 mb bisa ditemui pada ketinggian 5500 m.

Karena menunjukkan variasi ketinggian untuk tekanan udara yang sama (isobaric), maka
peta ini disebut juga peta isobarik.
Tapi kok bisa, sih, ketinggiannya beda-beda?
Ini ada hubungannya dengan suhu udara. Secara umum kan semakin tinggi suatu tempat,
tekanan udaranya lebih rendah. Pada daerah yang dingin, udara lebih rapat sehingga
kolom udaranya lebih pendek. Akibatnya tekanan 500 mb akan dijumpai di ketinggian
lebih rendah. Sebaliknya, udara lebih renggang pada daerah panas sehingga kolom udara
lebih tinggi, menyebabkan tekanan 500 mb dijumpai di ketinggian lebih tinggi.
Owalah.. begitu toh!
peta isobarik punya sistem simbol meteorologi sendiri. Perbedaannya terutama pada
bagian yang menunjukkan tekanan udara. Untuk lebih jelasnya kunjungi simbol
meteorologi.

Jadi komponen-komponen peta isobarik antara lain


a. garis kontur
b. simbol meteorologi upper-air
c. L dan H: L pusat garis kontur rendah. H pusat garis kontur tinggi,
d. Punggung dan Lembah (Ridges and Through). Ridges (elongated highs) daerah
panas, through (elongated lows) daerah dingin
e. isotherm: garis merah putus putus, menunjukkan suhu udara dalam derajat celcius

begitulah~
monggo jika ingin bertanya.. :D

Isotach, Isohyet, Iso…

yang di pilgan osp kemarin ada pertanyaan “isotach” buatku istilah itu baru banget
kak.. biasanya tau isobar dll. Tolong di ajari y? apa masih ada ‘iso-iso” lainnya?
T’makasih… (Ali, via SMS)
_______________________________________________________________________
________

Garis kontur, yang sering diawali iso-iso itu, menunjukkan tempat-tempat yang punya
nilai yang sama untuk variable tertentu. Dalam bidang meteorologi nih, semua jenis garis
kontur secara general disebut isopleth.
Karena geosciensters me-request pembahasan semua jenis iso-iso dalam meteorologi,
nooooh .. kebumianzone kasih SEMUAnya! :D enjoyy~
Tekanan Udara
- Isobar: garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan (disingkat menjadi “garis
untuk” di penjelasan-penjelasan selanjutnya) tekanan atmosfer yang sama, dengan posisi
stasiun cuaca direduksi ke ketinggian 0 dpl.
- Isostere: garis untuk densitas atmosfer yang sama.
- isoheight/isohypse: garis untuk ketinggian geopotensial yang sama pada peta cuaca tekanan
konstan. (Penjelasan lebih lanjut lihat Melihat Lebih Dekat: Peta Sinoptik bagian upper-air map).

Temperatur Udara

- Isotherm: garis untuk temperatur udara yang sama.


- Isogeotherm: garis untuk temperatur udara tahunan yang sama.
- Isocheim: garis untuk temperatur udara rata-rata pada musim dingin yang sama.
- Isohel: garis untuk radiasi matahari yang sama.

Presipitasi

- isohyets/isohyetal: garis untuk presipitasi (curah hujan/curah salju) yang sama.


- Isohume: garis untuk titik embun yang sama.
- Isoneph: garis untuk tutupan awan yang sama.
- Isochalaz: garis untuk frekuensi hujan es (hailstorm) yang sama.
- Isobront: garis untuk tempat-tempat yang mengalami fase awan badai yang sama. (Apa saja
fase awan badai? Lihat posting Awan Cumulus, Riwayatmu Kini)

Angin

- Isotach: garis untuk kecepatan angin yang sama.


- Isogon: garis untuk arah angin yang sama.

Pembekuan/Pencairan (Freeze/Thaw)

- Isopectic: garis untuk tempat-tempat yang membeku (awal musim dingin) pada tanggal yang
sama.
- Isotac: garis untuk tempat-tempat yang mulai mencair (akhir musim dingin) pada tanggal yang
sama.

Lingkungan Hidup
- Isoplat: garis untuk tempat-tempat yang menerima hujan asam.

Simbol Meteorologi
Bulatan-bulatan bertiang yang sering bertebaran di peta-peta cuaca
tidak lain adalah simbol meteorologi.

Berdasarkan buku manual dari World Meteorological Organization (WMO), simbol yang
lengkap bisa memuat sampai 20 elemen informasi cuaca. Wooh… banyak banget, tuh.
Nggak heran kalau diciptakan pula versi simbol meteorologi yang lebih “sederhana”, atau
dalam bahasa sononya disebut simplified meteorological symbol. Dalam model yang
lebih sering dipakai sehari-hari ini, beberapa komponen yang dianggap kurang penting
dihilangkan. Komponen mana yang harus dihilangkan? Tentunya bergantung pada tujuan
pembuatan peta cuaca, mau menonjolkan sisi cuaca yang mana. Jadi, jangan heran kalau
para geociensters suatu saat menemukan simbol yang gak ada data awannya, atau simbol
lain yang data visibilitasnya raib…
itu mah biasa :D
Seperti halnya peta sinoptik, simbol meteorologi juga dibedakan antara stasiun
pengamatan permukaan (surface-station model) dan udara atas (upper-air model)

Surface Station Model

Komponen simbol meteorologi surface station model yang sudah disederhanakan, antara
lain:

A. Tutupan Awan: menunjukkan berapa bagian langit yang tertutup awan. Pada simbol
ini, 6/8 langit tertutup awan.
B. Tekanan Udara: menunjukkan tekanan udara setempat. Pada simbol ini, tekanan
udara 979,8 mb
Cara membaca kodenya:
1) jika angka dimulai dengan 0 atau 1 (angka-angka kecil), maka tambahkan angka 10 di
depan tiga angka di simbol lalu beri koma di depan digit terakhir. Misalnya pada simbol
tertulis 138, berarti tekanannya 1013,8 mb
2) jika angka dimulai dengan 7, 8, 9 (angka-angka besar), maka tambahkan angka 9 di
depan tiga angka di simbol lalu beri koma di depan digit terakhir. Misalnya, simbol di
atas diartikan tekanan udara 979,8 mb
C. Temperatur Udara: Pada simbol ini, temperatur udara 20oC. Hati-hati, jika angkanya
tinggi sekali dan tidak masuk akal (misalnya 50), bisa jadi temperatur itu dalam
Fahrenheit.
D. Visibilitas: jarak pandang, artinya seberapa jauh mata normal bisa melihat dengan
jelas. Biasanya kalau berkabut tebal, jarak pandang bisa sampai 0 m! Pada simbol ini,
visibilitas sejauh 20 m.
E. Cuaca Saat Ini: kode gambar yang menunjukkan keadaan cuaca. Pada simbol ini,
cuaca hujan moderat.
F. Titik Embun: Temperatur titik embun. Pada simbol ini, titik embun 14oC. Cermati
skalanya, apakah Celcius atau Fahrenheit.
G. Angin: Arah batang panjang menunjukkan arah DATANGNYA angin. Batang
pendek/bendera menandakan kecepatan angin.

Bendera: 50 knot
Batang pendek: 10 knot
Setengahnya batang pendek: 5 knot
Pada simbol ini, arah angin dari tenggara dengan kecepatan 15 knot.

lambang ini keluar di Esai OSN 2008, Makkasar.

Upper-air Model

Simbol ini menerangkan keadaan udara atas pada level 500-mb. Apa maksudnya 500-
mb?
A. Ketinggian tekanan: Diberikan 3 angka pertama ketinggian tekanan, sehingga pada
simbol ini ketinggian tekanan 500 mb ada di 5640 m. Penjelasan lebih lanjut.
B. Temperatur udara : -15oC
C. Angin: Arah datang angin dari barat daya, kecepatan 60 knot.
D. Depresi titik embun: selisih temperatur udara dengan temperatur titik embun (5oC)
E. Tutupan awan: nol (tidak tertutup awan sama sekali).
F. Perubahan ketinggian tekanan: bertambah 40 m.

Deuterium dan si foram laut, apapun itu ! (Soal IESO 2009 Written Test
no. 50)

50. Grafik di bawah ini menunjukkan variasi isotop deuterium (δD), yang mana
konsentrasi CO2, CH4 dan N2O di atmosfer dapat diketahui dari gelembung udara
yang terjebak dalam inti es hasil pengeboran di Antartika. Arsiran dalam grafik
menunjukkan periode pemanasan di antara zaman-zaman es. Grafik yang paling
bawah (warna abu-abu) menunjukkan catatan δ18O pada foraminifera benthik
yang tersebar di seluruh dunia. Hal tersebut dapat menjadi dasar perkiraan volume
es global. Tren penurunan pada kurva δ18O menunjukkan peningkatan volume es
di darat. Bintang-bintang dengan warna berbeda adalah konsentrasi N2O, CH4,
dan CO2 di atmosfer pada tahun 2007. (1 ka= 1000 tahun lalu, 0 ka= tahun 1950)
(Sumber: IPCC AR4, 2007)

Pertanyaan:
a) Selama 650.000 tahun terakhir, kapankah konsentrasi CH4 melebihi konsentrasi
sekarang?
(A) 400 ka (B) 125 ka (C) 330 ka (D) 315 ka (E) none of these

b) Jumlah δ18O berhubungan langsung dengan volume es di darat (perhatikan bahwa


skala pada grafis terbalik). Kapankah waktu terakhir saat volume es di darat
maksimum?
(A) 420 ka (B) 220 ka (C) 125 ka (D) 20 ka (E) 0 ka

c) Penyebab yang paling mungkin untuk siklus zaman es dalam grafik di atas adalah?
a) Fluktuasi δ18O di foraminifera benthik.
b) Fluktuasi pada orbit bumi
c) Fluktuasi pergerakan lempeng di daerah benua-benua utara
d) Fluktuasi pergerakan lempeng di daerah benua-benua selatan

Weleh-weleh... soal IESO 2009 nomor pamungkas ini bener-bener bikin hati keder, ya.
Udah bahasanya ilmiah banget gila, pake istilah makhluk Mars lagi (isotop, deuterium,
dsb dsb)! sampai-sampai sang peraih medali emas nomor 1 OSN 2010 Medan sekaligus
wakil Indonesia di IESO 2010, Liamsi Kamil, pun harus me-request ini soal ke
KebumianZone ...ckckckck (makasih banget loh Kamil, requestnya... hehehe)

Serumit itukah?
Seperti biasanya. Kita kesulitan mengerjakan soal bukan karena tidak bisa, tapi tidak
paham: soalnya itu nanyain apa sih?

Jadiiiii mari tarik nafas dalam-dalam... huffff... hembuskan.... fiuhhh... mari kita
terjemahkan soal “bahasa alien” ini ke bahasa gahoel ala KebumianZone.
***TRANSLATE SOAL***
Jadi begini. Ada suatu metode untuk tahu banyaknya gas CH4, N2O, dan CO2 di
atmosfer zaman purba. Caranya? Dengan memperhatikan variasi “isotop deuterium
(δD)”, apapun itu deh. Nah, datanya diambil dari pengeboran lapisan es Antartika. Kan
disela-sela es, ada udara zaman dulu yang terperangkap. Di udara yang terperangkap
bakal ada “isotop deuterium” tadi. Habis diukur, ketahuan deh konsentrasi gas-gas CO2,
N2O, dan CH4 di atmosfer ratusan ribu tahun lalu.

Okelah kalau begitu.. next. Di grafik kan ada bagian yang diarsir, itu menunjukkan
periode “hangat”. Okay, mudah dipahami.

Next, mari perhatikan grafik yang paling bawah, yang warna garisnya abu-abu. Grafik itu
menunjukkan “kadar δ18O pada foraminifera benthik”. Eh ternyata, “kadar δ18O pada
foraminifera” (apapun itu) menunjukkan volume es di darat. Kalau grafiknya menurun,
berarti esnya lagi banyak... zaman es dong.

Tanda bintang pada grafik menunjukkan posisi grafik pada tahun 2007. Lalu, 1 ka artinya
1000 tahun. 0 ka berarti tahun 1950.

Begitulah kira-kira maksud dari soal ala alien tadi. Karena saat ini fokus kita untuk
menyelesaikan soal, kita tidak perlu tahu apa itu “isotop deuterium” dan “kadar
foraminifera”. Pokoknya yang isotop menunjukkan konsentrasi gas-gas rumah kaca
beribu tahun yang lalu, sedangkan si foraminifera menunjukkan volume es di darat beribu
tahun yang lalu.

(Hmm... volume es dan gas rumah kaca? Dua jargon itu mau nggak mau langsung
membuat pikiran kita tertuju pada topik paling HOT dalam bidang klimatologi saat ini:
Pemanasan Global. Penasaran dengan si deuterium, foram, dan hubungannya dengan
pemanasan global? KebumianZone membahasnya lebih dalam pada artikel ini)

Sekarang, ayo kita bantai soalnya!

Selama 650.000 tahun terakhir, kapankah konsentrasi CH4 melebihi konsentrasi


sekarang?
(A) 400 ka (B) 125 ka (C) 330 ka (D) 315 ka (E) semua salah

Kapan konsentrasi CH4 melebihi konsentrasi sekarang? Kelihatannya gampang, ya. Kita
tinggal ambil penggaris, tempel ke level yang dicapai 0 ka (sekarang), lalu lihat pada
tahun berapa grafik melebihi level 0 ka. Ternyata itu terjadi pada kira-kira 330.000 tahun
yang lalu.]
Jadi jawabannya (C) 330 ka. Benar?
Eits, tunggu dulu bro!

Baca lagi soalnya: 0 ka sama dengan 1950 AD. Nah “sekarang” itu tahun berapa?? Tahun
2000-an kan?? Jadi seharusnya yang kita jadikan acuan adalah data tahun 2007, yang
ditunjukkan oleh tanda bintang di atas!

Konsentrasi gas methan pada tahun 2007 ditunjukkan oleh bintang biru, yaitu 1750 ppb.
Selama 650.000 tahun, konsentrasi CH4 nggak pernah lebih dari (baca grafik) 800 ppb.
Jadi jawabannya (e) semua salah.

Jumlah δ18O berhubungan langsung dengan volume es di darat (perhatikan bahwa


skala pada grafis terbalik). Kapankah waktu terakhir saat volume es di darat
maksimum?
(B) 420 ka (B) 220 ka (C) 125 ka (D) 20 ka (E) 0 ka

Volume es maksimum waktu kurva δ18O menurun. Lagi-lagi kamu harus hati-hati.
“kurva menurun” beda dengan “jumlahnya turun”. Seperti kata soalnya, grafik δ18O ini
skalanya terbalik. Artinya, makin ke atas nilai sumbu x justru makin kecil. Jadi, kalau
kurva δ18O sedang menurun, artinya jumlah δ18Onya sendiri meningkat! Nggak
percaya? Coba cermati lagi grafiknya.

Kenapa ini KebumianZone tekankan? Karena kalau kamu salah pemahaman, akibatnya
bisa fatal! Kalau kamu berpikir bahwa es di darat paling banyak waktu jumlah δ18O nya
paling sedikit, maka kamu pasti memilih tahun terakhir saat kadar δ18O paling rendah.
Karena grafik ini skalanya terbalik, maka kamu akan memilih puncak kurva yang
terakhir, yaitu 0 ka. Padahal, puncak-puncak kurva adalah daerah-daerah yang diarsir,
dan daerah-daerah yang diarsir artinya sedang dalam keadaan “hangat”. Kan aneh dong?!
Masa’ pada waktu es paling banyak, udaranya lagi hangat?! Kan gak masuk akal?!
(Lagipula tahun 1950 kan nggak lagi zaman es?! Hayoooo...)

Makanya.... kita itu salah bukan karena nggak tahu materinya... TAPI NGGAK PAHAM
SOALNYA. Camkan itu!
Oke. Jadi apa jawaban untuk poin (b) ? Tinggal baca grafik saja (dengan benar tentunya).
Jawabannya 20 ka.

Penyebab yang paling mungkin untuk siklus zaman es dalam grafik di atas adalah?
A. Fluktuasi δ18O di foraminifera benthik.
B. Fluktuasi pada orbit bumi
C. Fluktuasi pergerakan lempeng di daerah benua-benua utara
D. Fluktuasi pergerakan lempeng di daerah benua-benua utara

Ini kok habis dingin, panas, trus dingin lagi, panas lagi, dingin lagi, kenapa ya? Tentu
kamu pernah dengar tentang teori Milankovitch. Pak Milankovitch mengatakan bahwa
siklus zaman es terjadi karena intensitas panas matahari yang sampai ke bumi bervariasi
dari waktu ke waktu. Variasi ini terjadi karena orbit bumi terhadap matahari berubah
terus, dari elips banget ke bentuk lingkaran sempurna setiap 100.000 tahun sekali.
Sudut kemiringan sumbu bumi juga berubah dari 22.1 derajat ke 24.5 derajat setiap
41.000 tahun sekali. Ada lagi;berputarnya sumbu bumi dalam lingkaran (presesi)
setiap 23.000 tahun sekali. Ditengarai teori ini cocok untuk menjelaskan fenomena siklus
zaman es (walaupun banyak juga yang menentang teori ini sih).

Yang jelas, jawaban (A) salah karena isotop deuterium cuma sebagai “alat” yang
menunjukkan adanya variasi konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi zaman
purba. Ibaratnya, isotop deuterium adalah timbangan yang menunjukkan berat badanmu.
Nah loh, kenapa dalam setahun terakhir pengukuran berat badanmu pakai timbangan
deuterium menunjukkan tren naik turun naik turun ga karuan? Nah, “kenapa” nya itulah
yang dicari soal ini.

Jawaban (C) dan (D) salah karena selama 650.000 tahun terakhir tidak ada pergerakan
lempeng yang signifikan. Artinya, selama periode ini, Antartika tetap berada di kutub
selatan Bumi, begitu juga benua-benua lain di seluruh dunia; posisinya relatif sama
dengan sekarang.

Trik Jago Meramal Cuaca

Punya temen bisa baca garis tangan? Atau bisa menebak kejodohan lewat tanggal lahir?
Ah... itu sih biasaaa! Tapi punya gak temen yang ngaku bisa ngeramal cuaca? Pasti nggak
ada kan? Hehehe... ini celah bagimu! Sebagai anak Kebumian, kamu bisa mengklaim
mampu meramal cuaca sampai 36 jam kedepan. Ilhamnya pun gak tanggung-tanggung—
berasal dari pembacaan tanda-tanda alam. Woh, gimana tuh?? Makanya, keep reading,
guys!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1. Pada pagi hari, cek rerumputan—ada embunnya apa tidak. Kalau rumputnya
kering, berarti ada awan disekitarmu atau anginnya agak kencang—artinya bakal turun
hujan. Kalau rumputnya berembun, kemungkinan besar tidak hujan. WARNING!
Metode ini tidak valid kalau pada malam sebelumnya turun hujan!

2. Perhatikan bulan di malam hari. Bulan yang kemerahan atau agak pucat
menandakan banyak debu di langit. Tetapi, jika bulannya jelas dan cerah, kemungkinan
besar depresi (pusat tekanan rendah) sudah membersihkan udara dari debu... tekanan
rendah berarti hujan.
Halo di sekitar bulan diakibatkan awan cirrostratus—awan yang terbentuk saat ada front
panas atau jika udara lembab. Ada halo berarti hujan dalam 3 hari ke depan.

3. Perhatikan api unggun. Asapnya harus naik dengan tenang. Kalau berputar-putar
atau malah turun, berarti daerahmu tekanan udaranya rendah = hujan.
4. Ambil nafas dalam-dalam. Tutup matamu, rasakan bau udara.
 Tetumbuhan mengeluarkan zat buangan saat tekanan udara rendah, sehingga udara
berbau seperti kompos.
 Rawa-rawa mengeluarkan gas methan tepat sebelum badai datang. Ini juga karena
tekanan udara yang rendah. Baunya nggak enak..
 Secara umum bebauan terasa lebih kuat sebelum badai datang. Bisa dibilang, bunga lebih
harum sebelum terjadi hujan.

5. Cek kelembaban. Saat udara lembab, rambut terasa tebal dan ikal. Daun-daun
cenderung menggulung. Garam jadi menggumpal (garam jadi susah keluar dari shaker).
6. Perhatikan awan-awan.
 Awan-awan bergerak ke arah berlawanan (misalkan awan satu ke Utara tapi awan lain ke
Timur) menandakan cuaca buruk.
 Awan cumulonimbus sejak pagi hari : seharian akan hujan.
 Cumulonimbus mammatus: cumulonimbus sedang dalam proses menghilang (bukan
terbentuk)
 Cirrus fibratus: hujan dalam 36 jam ke depan
 Altocumulus berbentuk mirip sisik ikan makerel: hujan dalam 36 jam ke depan.
 Cumulus castellanus: kemungkinan hujan dalam beberapa jam.
7. Perhatikan perilaku hewan.
 Burung terbang tinggi di langit berarti cuaca cerah. (Tekanan udara rendah mengganggu
pendengaran burung sehingga burung cenderung terbang rendah atau nongkrong di
jaringan kabel listrik).
 burung pelikan (atau burung laut lain) cenderung istirahat di tepi pantai dan nggak
terbang kalau badai akan datang.
 Hewan-hewan, terutama burung, tiba-tiba jadi pendiam saat badai akan datang.
 Sapi-sapi lebih suka duduk di tanah dan berkumpul bareng-bareng saat badai akan
datang.
 Kucing cenderung menggaruk dan menyentuh bagian belakang telinganya saat badai
akan datang.
 Kura-kura akan mencari tempat yang lebih tinggi saat hujan besar bakal datang (mungkin
kamu akan menemukan kura-kura di jalan raya dekat pantai 1-2 hari sebelum badai)

Namanya juga ramalan—belum tentu 100% benar. Cara terbaik jadi peramal cuaca
handal ialah dengan trial and error: mencoba meramal, membuat hipotesis-hipotesis,
mengetes prediksi, dan membuat metode peramalanmu sendiri. Petani dan peternak
tradisional melakukan hal yang sama sebab cuaca sangat mempengaruhi hidup dan
pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai