Titik Berat Dan Stabilitas PDF
Titik Berat Dan Stabilitas PDF
2
DEFINISI
3
Kondisi equilibrium : jumlah seluruh gaya yang bekerja
pada benda harus sama dengan nol. Jika ada gaya linier
ke bawah maka harus ada gaya linier ke atas, sehingga
jumlah vektor gayanya sama dengan nol. Jika ada
puntiran searah jarum jam (negatif), maka harus ada
puntiran yang berlawanan dengan jarum jam (positif) yang
sama besar.
4
Gambar 1. Titik berat benda / tubuh merupakan titik di mana seluruh gaya
yang bekerja sama dengan nol. Pada gambar di atas titik tersebut
digambarkan sebagai perpotongan sumbu X, Y, dan Z
5
Eksperimen sederhana mencari lokasi titik berat adalah
menggantung sebuah benda yang tidak teratur bentuknya
dengan sebuah tali dan membiarkannya tergantung sampai
berhenti bergerak.
Gambar 2. Lokasi titik berat pada benda yang bentuknya tidak beraturan
6
Lokasi titik berat pada berbagai benda tetap sama selama
bentuk benda tersebut tidak berubah.
Pada benda padat yang bermassa homogen, titik beratnya
berada pada geometric center-nya. Jika kepadatan benda
bervariasi, maka titik beratnya tidak pada geometric
centernya, tetapi berpindah ke bagian yang lebih berat.
Jika posisi atau bentuk benda berubah, maka lokasi titik
beratnya berubah. Hal ini terjadi pada manusia (gambar 3-
atas). Tubuh manusia merupakan struktur yang
bersegmen, mampu menempatkan anggota tubuhnya
dalam berbagai posisi, oleh karenanya lokasi titik beratnya
berubah-ubah.
7
Gambar 3. Perubahan posisi pada konfigurasi segmen tubuh mengakibatkan
perubahan lokasi titik berat tubuh.
8
Hal ini merupakan pertimbangan yang penting dalam
menampilkan berbagai keterampilan cabang olahraga.
Evolusi teknik lompat tinggi memperlihatkan bagaimana
perubahan penempatan titik berat badan dapat
meningkatkan ketinggian tubuh pelompat di atas mistar
(gambar 3-bawah)
9
STABILITAS DAN EQUILIBRIUM
10
Semakin tinggi titik beratnya harus diangkat, maka benda
tersebut semakin lebih stabil.
12
Neutral equilibrium – terjadi bila titik berat benda tidak
berubah naik atau turun, yaitu apabila benda bergerak
(gambar C). Contohnya; sebuah bola yang berada di atas
meja
13
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS
14
A. UKURAN DAN BENTUK BIDANG TUMPUAN
15
Gambar 5. Bidang tumpuan termasuk bagian-bagian tubuh yang kontak dengan permukaan
tumpuan dan daerah yang ditunjukkan dengan garis putus-putus. Tanda silang
dalam lingkaran menunjukkan titik singgung garis gravitasi dengan bidang
tumpuan 16
Gambar 6. Bidang tumpuan dengan tingkat stabilitas yang bervariasi
17
B. KETINGGIAN TITIK BERAT
19
C. LETAK GARIS GRAVITASI TERHADAP BIDANG TUMPUAN
20
Gambar 9. Garis gravitasi jatuh pada Gambar 10. Garis gravitasi jatuh
pusat bidang tumpuan pada marjin bidang
tumpuan
21
D. MASSA TUBUH
Massa atau berat suatu benda merupakan faktor yang
mempengaruhi keseimbangan, yaitu jika hanya gaya
eksternal yang bekerja. Hukum Newton II F = ma.
Jumlah gaya yang diperlukan untuk mengubah
(mempercepat) suatu gerak benda sebanding dengan
massa benda yang dipindahkannya.
Semakin besar massanya, semakin besar stabilitasnya.
Pada seluruh aktivitas olahraga yang melibatkan kontak
fisik, semakin berat seorang atlet akan semakin stabil dari
pada seorang atlet yang ringan tubuhnya.
Sekalipun demikian, bila seluruh faktor-faktor
dipertimbangkan, maka massa hanya merupakan faktor
yang kurang berpengaruh dibandingkan dengan letak garis
gravitasi dan ketinggian titik berat badan.
22
E. GESEKAN
23
F. PENGATURAN SEGMEN TUBUH
24
Bila segmen-segmen diatur menurut garis vertikal, maka
postur tidak hanya lebih menyenangkan dalam
penampilannya bagi kita, tetapi terdapat sedikit
kemungkinan terjadinya cedera bagi persendian dan otot.
Bila salah satu segmen ke luar dari garisnya, maka
biasanya segmen lainnya juga harus berubah posisinya,
yaitu untuk mempertahankan posisi keseimbangan tubuh
secara keseluruhan (dengan kata lain, untuk tiap “zig”
pasti terdapat “zag”)
25
Beban eksternal tambahan pada tubuh, seperti pada saat
membawa buku, kopor, dianggap sebagai tambahan
sebuah segmen. Segmen tambahan ini akan menambah
massa terhadap tubuh dan oleh karenanya akan
mengubah stabilitas tubuh. Meskipun yang lebih penting
adalah tetap pengaruh ketinggian titik berat dan letak garis
gravitasinya.
Titik beratnya akan dipindahkan ke arah beban tambahan
dan oleh karenanya garis gravitasinya berpindah.
26
G. FAKTOR PSIKOLOGIS DAN VISUAL
27
G. FAKTOR FISIOLOGIS
A. PRINSIP I
Semakin rendah titik berat suatu benda, maka akan
semakin besar stabilitas benda tersebut
29
B. PRINSIP II
Stabilitas yang lebih besar diperoleh jika bidang tumpuan
diperlebar ke arah garis gayanya (arah bekerjanya gaya)
30
C. PRINSIP III
Untuk stabilitas maksimum, maka garis gravitasi harus
memotong bidang tumpuan pada satu titik yang akan
memudahkan ruang gerak yang lebih besar dalam daerah
bidang ke arah gaya yang menyebabkan gerak
31
D. PRINSIP IV
Semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar
stabilitas benda tersebut
33
Gambar 11. Reaction board method
34
PETUNJUK :
d X W = (S – B ) L
(clockwise moments = counterclockwise moments)
(S – B ) L
d =
W
d = jarak antara kaki dengan titik berat tubuh 35
Contoh : Dimanakah lokasi titik berat badan seorang atlet
yang mempunyai berat badan 70 kg, dan tinggi
badan 170 cm ?
=
36