Anda di halaman 1dari 49

TERAPI LATIHAN DASAR

NAMA : MUHAMMAD IRMA RUDIYANTO


NIM : 02.19.004
PRODI DIII FISIOTERAPI
DASAR-DASAR EXERCISE
THERAPY
Exercise Therapy merupakan salah satu usaha pengobatan dalam fisioterapi yang dalam
pelaksanaannya menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik secara aktif maupun pasif.
Tujuan exercise therapy :
1. Memajukan aktifitas penderita dimana dan bilamana perlu.
2. Memperbaiki otot-otot yang tidak efisien dan memeroleh kembali jarak gerak sendi yang
normal tanpa memperlambat usaha mencapai gerakan yang berfungsi dan efisien.
3. Memajukan kemampuan penderita yang telah ada untuk dapat melakukan gerakan-gerakan
yang berfungsi serta bertujuan sehingga dapat beraktifitas normal.
 a. Tehnik exercie therapy :
Gerakan yang dipergunakan dalam exercise therapy dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Active movement :
a) Voluntary movement :
1. Assisted active movement
2. Free active movement
3. Ressisted active movement
b. Involuntary movement : misalnya reflex
2. Passive movement :
a. Relaxed passive movement.
b. Forced passive movement
c. Manipulative passive movement.
 b. Posture/sikap tubuh :
Semua gerakan baik active maupun passive dimulai dan berakhir pada suatu sikap tubuh. Posture
dikatakan baik bila dengan usaha yang minimal dapat dicapai hasil yang baik secara maksimal.
Sebelum memberikan pengobatan kepada penderita,terlebih dahulu kita harus mengetahui hal-hal
tersebut.Dibawah ini :
1. Apa yang diperlukan oleh penderita.
Untuk ini perlu adanya kerja sama antara fisioterapis dengan penderita sendiri,maupun orang-orang
yang setiap harinya berhubungan dengan penderita.
2. Apa yang dapat dilakukan penderita
Sejauh mana penderita dapat membetulkan atau mengkompesasi terhadap gerakan yang hilang.
3.Apa yang tidak dapat dilakukan penderita :
Adapun tehnik-tehnik pengobatan dengan latihan (terapi latihan) atau Exercise Therapy antara lain :
1. Joint mobility
2. Strengthening Exercise
3. Proprioceptive neuromuscular Facilitatiion (PNF)
4. Functional Re-education
5. Crawling Exercise
6. Neuromuscular Co-ordination (Frenkle Exercise)
7. Latihan-latihan aktifitas harian dsb.
II. PRINSIP MEKANIKA

Prinsip mekanika yang dipelajari disini,yaitu yang ada hubungannya dengan exercise therapy yang bertujuan agar exercise
therapy dapat dieberikan dengan tepat dan mencapai hasil yang baik. Dalam prinsip mekanika tersebut harus diketahui tentang :
1) Force (kekuatan/tenaga)
2) Mekanika pada suatu posisi tertentu
3) Mekanika pada suatu gerakan
4) Pendulum, elasticity dan lever
1. Force (kekuatan/tenaga)
Kekuatan atau tenaga ialah sesuatu yang dapat mempengaruhi/merubah kekuatan benda yang berada dalam posisi diam,atau
gerakan semual bekerja pada garis lurus.
Komposisi force.
Suatu tenaga pada suatu benda dapat diperinci sebagai berikut :
a. Arah kekuatan/tenaga yang dapat dilukiskan sebagai arah dari pada ujung anak panah.
b. Besarnya kekuatan/tenaga yang dapat dilukiskan sebagai panjangnya anak panah tersebut.
Gambar 1.
 kekuatan tunggal pada suatu benda yang bebas bergerak, kakan mengakibatkan suatu
gerakan yang sesuai dengan arah kekuatan tersebut.
a. Bilamana kekuatan bekerja pada ara yang sama pada titik tolak yang sama, maka
besarnya tenaga tersebut. Sama dengan jumlah dari pada masing-masing kekuatan.
b. Bila dua kekuatan yang sama bekerja darititk tolak yang sama dengan arah yang
berlawanan, maka arah yang mengakibatkan terjadinya keseimbangan.
c. Bila dua kekuatan yang tidak sama, bekerja pada suatu titik tolak yang sama dengan
arah yang berlawanan, maka benda tersebut. Akan bergerak ke arah yang kekuatanya
lebih besar
 Gambar 2

C
 Dalam pekerjaan sehari-hari, fisioterapi harus mempertimbangkan suatu gerakan (kekuatan
otot), dengan mempertimbangkan kekuatan tersebut. Harus berlawanan, menambah
kekuatan, mempercepat kekuatan, atau harus memberikan keseimbangan pada gerakan
tersebut.
Gambar 3.
2. Mekanika suatu posisi
a.Gravity adalah suau kekuatan/tenaga yang bekerja pada suatu benda akibat adanya gaya tarik bumi. Bilamana
kontraksi otot kekuatannya lebih besar dari pada gaya tarik bumi maka akan terjadi gerakan sesuai dengan arah
kontraksi otot tsb dengan kemungkinan-kemungkinan sbb:
1.Seorang berdiri tegak. Tumitnya akan bisa terangkat bilamana kekuatan kontraksi musculus gastronemiusnya lebih
besar dari gaya tarik bumi.
2.Posisi tersebut akan dipertahankan bilamana tidak ada perubahan kontraksi dari musculus gastrocnemius.
3.Tumitnya akan turun bilamana musculus gastrocnemius kembali dalam keadaan lemas(relax).
b. Centre of gravity
Centre of gravity dari suatu benda adalah suatu titik dimana gaya tarik bumi bekerja efektif terhadap benda tersebut
bagaimanapun posisinya.
Misal :
4.Center of gravity suatu tongkat terdapat pada titik ditengah-tengah tongkat tersebut.
5.Center of gravity dari suatu karton yang irregularis (tidak teratur) dapat diketahui dengan menggantung benda
tersebut paling sedikit pada 2 titik dari sudut-sudutnya dan membuat garis tegak lurus,sehingga didapat suatu titik
pertemuan pada benda tersebut.
c. Line of gravity
Line of gravity adalah garis tegak lurus yang melalui center of gravity.
d. Base (bidang tumpu)
Bidang tumpu suatu benda adalah daerah yang memberikan support atau menyangga benda tersebut,misalnya pada
kubus,maka permukaan yang terletak pada lantai atau yang mensuport disebut bidang tumpu (base).
e. Equilibrium (keseimbangan)
Keseimbangan adalah suatu akibat bilamana pada tubuh diberikan suatu tenaga atau
kekuatan,sedangkan kedudukan tubuh dalam keadaan seimbang dan dalam ditempat.
f. Fixation dan Stabilitation
Fixation adalah suatu keadaan tidak bergerak,sedangkan stabilitation berarti tidak bergerak dalam arti
relative.
Gambar 5.
Gambar 6
3. Mekanika pada suatu gerakan
Axia and plane (sumbu gerak bidang gerak)
Axis adalah suatu garis dimana gerakan terjadi dan plane (bidang gerak) adalah permukaan yang
tegak lurus dengan axis tersebut,dimana pada bidang tersebut gerakan terjadi.
 Macam-macam axis dan plane
1. Sagital axis adalah axis yang sejajar dengan sagital suture dari pada kepala. Dan gerakan
yang terjadi pada bidang ini terdapat pada bidang frontal.
2. Frontal axis disebut juga transversal axis,yang mana sejajar dengan transverssuture dari pada
kepala. Gerakan yang terjadi pada bidang ini terdapat pada bidang sagital.
3. Vertical axis yaitu axis sejajar dengan line of gravity,sedangkan gerakan yang terjadi terdapat
pada bidang horizontal.
2. Kecepatan pada active exercise
Disini dapat dibedakan salam tiga tingkatan,yaitu :
a. Natural speed (kecepatan biasa) yaitu kecepatan yang bisa digunakan untuk latihan aktif pada
umumnya.
b. Reduced speed (kecepatan yang dikurangi) bila kecepatan makin dikurangi,maka kekuatan otot
makin besar dan terkontrol.
c. Increase speed (kecepatan yang ditambah) penambahan kecepatan juga membutuhkan kerja otot
yang makin keras.

Gambar 7.
 LEVER :
Adalah pengungkit/tongkat/benda panjang yang mampu bergerak pada suatu titik yang disebut fulcrum. Gerakan
akan terjadi bila pada suatu titik terdapat kekuatan atau tenaga yang disebut effort. Effort tsb,akan mempengaruhi
suatu titik dimana pada titik tersebut terdapat beban (weight)
 PULEY adalah suatu katrol yang berputar pada titik/bagian terntentu yang merupakan AS nya.
Klasifikasi pulley :
1. Fixed Pulley merupakan pulley, dimana titik Asnya terfixir (tidak bergerak).
a. Single fixed pulley
b. Double fixed pulley
2. Movable Pulley merupakan pulley yang AS nya terfixir dan letak katrol dapat berubah-ubah. Fixed pulley berguna
mengatur (menentukan) arah tarikan,sehingga dapat dipergunakan sebagai traction maupun resistancd.
3. Pulley Combination (kombinasi) merupakan double pulley,yakni kombinasi (gabungan) antara fixed pulley dengan
movable pulley. Disini salah satu AS dari katrolnya terfixir,sedang yang lain bebas.
 PENDULUM merupakan suatu benda yang digantung dengan tali dan dapat berubah-ubah (gerakan
ayunan) bila dipengaruhi oleh suatu tenaga tertentu.
 Pendulum movement (gerakan ayunan)
Pendulum movement pada tubuh manusia terjadi terutama pada daerah shoulder dan Hip Joint,bilamana otot-
otot disekitar sendi tersebut dalam keadaan relax. Adanya kontraksi otot menyebabkan timbulnya gerakan.
Gerakan yang ditimbulkan oleh kontraksi tersebut mempunyai sifat-sifat sbb :
1. Gerakan untuk mempertahankan gerakan yang telah ada
2. Gerakan untuk menambah amplitude dari pada Oscilasinya
3. Gerakan untuk menghentikan gerakan yang telah ada
 Gerakan pada axial suspension
Axial suspension merupakan suspension/gantungan yang axisnya vertical dengan sendinya.
 Gerakan pada pendular suspension
Pendular suspension merupakan suspension,dimana penggantungnya dirubah letaknya disebelah medial atau
tidak bisa diam dalam posisi netral. Anggota tersebut akan terletak pada posisi sesuai dengan letak suspension.
 Elasticity merupakan suatu benda elastis yang mampu kembali keposisi semula setelah terulur oleh suatu
kekuatan benda-benda bersifat elastis banyak digunakan dalam fisioterapis,misalnya per/spring dan karet.
III DASAR-DASAR GERAKAN
Gerakan merupakan ciri-ciri fundamental dari kehidupan (manusia dan hewan) hali ini sangat erat hubungannya
dengan kehidupan/aktifitas makhluk tersebut,terutama untuk mengadakan adaptasi terhadap lingkungannya.
Kekuatan yang timbul dan mempengaruhi lever tubuh dapat berupa external force (kekuatan dari luar) dan
internal force (kekuatan dari dalam).
1. External force : merupakan kekuatan yang timbul dari sumber kekuatan diluar tubuh, misalnya gravity dan
tahanan teraphist.
2. Internal Force : merupakan kekuatan yang timbul dari sumber kekuatan didalam tubuh misalnya kontraksi
otot.
Tipe gerakan dan sikap :
3. Gerakan yang terjadi akibat adanya kekuatan dari luar,tanpa disertai kontraksi otot yang bersangkutan
(otot relax) disebut passive movement.
4. Bila gerakan tersebut timbul akibat adanya kontraksi dari ototnya disebut active movement
5. Sedangkan kekuatan yang memelihara sikap tubuh dalam posisi tertentu dapat merupakan kekuatan dari
luar maupun dalam tubuh (external dan internal force).
Tipe kontraksi otot:
1. Isometrik merupakan suatu kontraksi otot dimana ketegangan dalam otot (intra muscular tension) bertambah/naik tanpa
disertai perubahan panjang dari otot tersebut.
2. Isotonik merupakan kontraksi otot dimana otot tersebut mengalami perubahan panjang sedangkan tensionnya tetap (tension
tetap panjang berubah)
Tipe kerja otot :
Tipe kerja otot yang digunakan untuk menggerakkan atau mengontrol tubuh adalah:
3. Statik
4. Konsentrik
5. Eksentrik
Statik
Otot berkontraksi secara isometrik untuk melawan suatu kekuatan atau mempertahankan kestabilan tanpa disertai gerakan.
Konsentrik
Otot berkontraksi secara isotonik didalam melakukan suatu gerakan dimana perlekatan otot tersebut (origo dan insertio)
saling mendekati (memendek). Gerakan searah dengan tarikan ototnya.
Eksentrik
Otot berkontraksi secara isotonik dalam melakukan suatu gerakan dimana perlekatan otot tersebut (origo dan insertio) saling
menjauh. Gerakan berlawanan dengan gerakan ototnya.
Range Of Motion (ROM) merupakan ruang gerak atau batas-batas gerakan dari suatu kontraksi otot dalam
melakukan gerakan, apakah otot tersebut dapat memendek secara penuh/tidak penuh,atau memanjang secara
penuh/tidak penuh.
Kekuatan kontraksi otot : merupakan kemampuan otot untuk menimbulkan ketegangan (intra muscular tension).
Kekuatan kontraksi otot ini tergantung dari system motor unitnya.
Motor unit merupakan suatu neuron dan grup otot yang disyarafinya komponen-komponen serabut otot akan
berkontraksi bila motor unit tersebut diaktifir dengan memberikan rangsangan pada Cell (AHC) nya.
Kerja grup otot :
Grup otot secara fungsional dapat dibedakan menjadi :
1. Agonis (prime movers)
2. Synergist
3. Antagonist
4. Fixator
 Gambar 20.
Middle rage

Inner
Culer range
range

Terulur penuh
Memendek penuh
IV. STARTING POSITIONS

 Setiap gerakan dimulai dan diakhiri pada suatu postur (sikap tubuh) sikap tubuh merupakan awal
(mulai) gerakan dan akhir dari gerakan ini disebut starting position.
 Ada lima macam fundamental starting position yaitu:
 1. Standing
 Merupakan suatu posisi yang paling sulit untuk dipertahankan.karena seluruh again tubuh harus stabil
dan seimbang dalam aligamen yang baik sedangkan bidang tumpynya sempit. Posisi tersebut adalah :
 - tumit dalam keadaan segaris dan rapat kaki membuka tidak lebih dari 45°
 - lutut rapat dan lurus.
 - hip extensi dan sedikit external rotasi.
 - spine lurus dan terulur penuh
 - ubun-ubun tertarik keatas, telinga sama tinggi dan mata melihat lurus kedepan.
 Otot-otot yang berkerja di posisi terdiri :
 intrinsic muscle : berkerja menstabilkan kaki, mencegah membukanya jari-jari kaki pada saat otot flexor
jari-jari berkerja menekukkan ujung jari-jari kelantai.
 Plantar flexor muscel : bekerja untuk memberikan keseimbangan pada tungkai bawah diatas ankle.
 Dorsi flexor muscel : bekerja untuk mengimbangi kerja plantar flexor dan memberikan support pada arcus
dari kaki.
 Everton muscle : bekerja mengimbangi kerja invertor muscel (musculus titbialis anterior dan tibialis
posterior.
 m. Peroneus lingus : bekerja menekan ibu jari kaki kelantai.
 extensor knee muscel : bekerja ringan, hanya menstabilkan sendi lutut.
 extensor hip muscle : mempertahankan hip extensi dan memberikan keseimbangan kedudukan pelvis pada
capit femoris.
 extensor spine : mempertahankan tubuh dalam posisi tegak. Otot ini bekerja diimbangi oleh kerja otot-otot
flexor spine.
 flexor lumbal : mencegah kerja terlalu berat dari extensor lumbal spine.
 2. Kneeling(berlutut)
 Tubuh disupport oleh lutut dalam keadaan rapat/merenggang.
 Muscle work:
 1. Flexor dan extensor knee berkerja memberikan keseimbangan sehingga kedudukan femur akan
vertical diatas lutut.
 2. Extensor hip dan flexor lumbal spine. Bekerja kuat untuk mempertahankan kemiringan pelvis.
 Guna posisi kneeling adalah meskipun center of gravity relatif lebih rendah dari pada posisi
standing,tetapi kestabilan hanya berbeda sedikit dari pada standing.
 3. Sitting
 Duduk diatas kursi atau stool. Lebar dan tingginya tempat duduk dibuat sedemikian,sehingga kedua
paha mendapatkan support dengan enak, Posisi hip dan knee dapat Flexi tegak lurus.
 Muscle work:
 Kedua tungkai tidak membutuhkan kerja otot oleh karena tersupport penuh.
 Gunanya:
 Posisi ini banyak dipakai oleh karena dianggap comportable/enak dan stabil.
4. Lying
 Merupakan fondemental posisi yang paling mudah karena seluruh tubuh sepenuhnya disupport dalam posisi
terlentang.otot yang berkerja dalam posisi ini sangat minimal sekali.
 Muscle work:
 * Head ratores, bekerja untuk memberikan keseimbangan Posisi kepala.
 * Extensor hip dan flexor lumbal spine bekerja melawan kecenderungan spine untuk menekuk.
 *Medical retator hip bekerja untuk mempertahankan tungkai dalam posisi netral.
 Guna : posisi ini cocok untuk bermacam macam latihan, oleh karena posisinya mudah, trunk dalam keadaan
relax dan terfikir oleh beratnya sendiri.
 5. standing
 Dengan perubahan lengan.
 A. Wing standing : kedua tangan terletak diatas Crista iliaca jari tangan lurus merapat, terletak disebelah
depan, ibu jari tangan dibelakang.
 Muscle work : adduktor shoulder dan extensor elbow, bekerja menekan jari-jari pada trunk.
 Guna: Posisi ini sangat cocok untuk latihan daerah trunk, karena terapis dapat memegang daerah Sholder
tanpa terganggu.
 B. Low wing staNding : Posisi ini dengan posisi wing standing,hanya jari-jari tangan diletakkan didepan hip
joint.
 Guna : untuk memberikan kontrol terhadap beberapa latihan, karena penderita dapat merasakan dengan
tangannya terhadap gerakan Flexi hip, pelvic talting, rotasi pelvic.
 C. Under bend standing : kedua tangan menggenggam, terletak bilateral dada, lengan bawah pronasi, elbow Flexi,
shoulder abduksi dan medical rotasi kedua siku lurus kesamping.
 Muscle work: flexor dan extensor wrist saling bekerja untuk menstabilkan sendi.
 Guna: posisi ini untuk mengontrol gerakan lokal throracic spine /lateral Flexi.
 D. Bend standing : shoulder lateral rotasi dan adduksi elbow Flexi,lengan bawah supinasi, wrist dan jari jari Flexi
terletak di bagian atas acromion.
 Musvle wrok: otot-otot bekerja lateral rotasi dan adduksi shoulder bekerja kuat untuk mempertahankan posisinya.
 Guna : posisi ini dapat memberikan kesempatan pada daerah thorax dan punggung bagian atas untuk berkembang
,juga dapat digunakan untuk mengintensifkan latihan trunk.
 E. Reach standing : shoulder Flexi dan elbow extensi sehingga kedua lengan paralel satu sama
lain, posisis shoulder dan lengan bawah tegak lurus 90° terhadap Posisi tubuh.
 Muscle work: flexor shoulder bekerja mempertahankan posisinya dalam melawan gravitasi.
 Guna: Posisi tersebut dapat membuat pengaruh gravitasi jatuh ke depan, dengan adanya kontrol
terhadap scapula oleh otot-otot retraktor dan depressor maka gerakan pernafasan akan lebih
bebas.

 F. Yard standing : kedua lengan lurus dan terangkat pada kedua samping pada posisi horizontal.
 Muscle work: abduksi shoulder dan lateral rotators scapulae bekerja kuat untuk menstabilkan
lengan.
 Guna : memperbaiki sikap daerah punggung atas.
 G. Across bend standing : kedua lengan atas tetap dalam posisi yard standing,tetapi lengan bawah
menemukan telapak tangan menghadap kebawah.
 Muscle work: abduktor shoulder dan lateral Rotator scapulae bekerja bseperti Yard standing.
 H. Head rest stading : shoulder terangkat sedikit dari posisi yard standing, lengan bawah Flexi dan
telapak tangan menghadap kebawah ujung jari menyentuh kepala, kedua siku lurus kesamping.
 Muscle work: abduktor shoulder dan lateral Rotator scapulae bekerja mempertahankan elevasi lengan.
 i. Stretch standing : kedua lengan terangkat lurus ke depan sehingga segaris dengan tubuh dan lengan
sejajar satu sama lain.
 Muscle work: otot-otot abduktor, flexor dan leteral rotators shoulder bekerja kuat untuk
mempertahankan posisinya.
 Guna : posisi ini baik digunakan dalam memberikan latihan pada orang yang keadaan umum lemah,
lebih-lebih setelah mengalami gangguan respirasi.
 2. Dengan perubahan tungkai
 A. Close standing : posisi hip internal rotasi,sehingga kedua kaki merapat.
 Muscle work: otot-otot tungkai bekerja lebih kuat bila dibandingkan dengan fundamental
posisi.
 Guna : untuk melatih atau meningkatkan posisi berdiri, oleh karena bidang tumpynya
semakin sempit dan keseimbangan semakin labil.
 B. Toe standing : kedua tumit merapat dan terangkat ke atas.
 Muscle work: plantar flexor bekerja melawan gravitasi untuk mengangkat dan
mempertahankan tumit/ankle.
 Guna : oleh karena itu bidang tumpunya semakin sempit dan center of gravity makin tinggi.
 C. Stride standing : kedua tungkai sedikit membuka, sudut antara kedua kaki sama seperti pada
fundamental posisi.
 Muscle work: adduktor hip joint bekerja mencegah terjadinya posisi abduksi yang berlebihan.
 Guna : oleh karena base semakin luas maka latihan yang diberikan makin stabil terutama latihan pada
bidang sagital/frontal.

 D. Walk standing : salah satu diletakkan lurus ke depan pada satu bidang.
 Muscle work: extensor hip dan knee bekerja lebih kuat untuk mempertahankan posisi,karena adanya
keterbatasan pada struktur didepan hip joint dan calf muscle.
 Guna : sangat cocok diberikan untuk latihan pada bidang sagital karena posisi tubuh stabil.

 E. Half standing : Posisi ini berdiri pada satu tungkai sedangkan tungkai yang lain bebas atau tersangka
dalam posisi lainnya.
 Muscle work: abduktor hip tungkai yang menyangga bekerja untuk mempertahankan center of gravity.
 Guna : tungkai yang tidak menyangga berat badan dapat bergerak bebas.
 3. Dengan perubahan-perubahan pada trunk
 A. Max stoop standing : posisi hip pada trunk Flexi, kepala dan lengan relax sehingga tergantung
kedepan dan kebawah.
 Muscle work : kerja otot minimal sekali hanya disini dorsi flexor ankle bekerja menstabilkan posisi
ankle dan otot-otot intrinsik bekerja dengan mecengkeram lantai.
 Guna : untuk melatih dan mendapatkan relaxasi lokal pada tubuh bagian atas.

 B. Stoop standing : posisi hip Flexi, trunk,kepala, dan kedua lengan lurus menekuk ke depan.
 Muscle work : otot pada kaki sama bekerja seperti posisi no satu extensor knee bekerja mengimbangi
otot hamstring.
 Guna : untuk melatih posisi yang baik pada daerah punggung atas dan memberikan lokal movement
terhadap daerah leher dan punggung atas
 4. Perubahan pada trunk dan tungkai.
 A. Fall out standing : pada posisi ini salah satu tungkai terletak didepan dan tungkai yang lainnya
dibelakang, tungkai yang didepan lututnya ditekuk sedangkan tungkai yang dibelakang lututnya tetap
lurus dan tubuh condong ke depan.
 Muscle work: otot-otot extensor tungkai dan kaki yang didepan bekerja kuat memberikan support
sebagian besar berat badan. Guna : untuk mengobati kondisi dengan spinal kurvature.
 B. Lunge side ways standing : pada posisi ini kedua tungkai sama seperti diatas hanya saja tubuh
tetap tegak.

 B. Kneeling
 seperti halnya pada posisi berdiri, maka bekerja otot dibawah ini hanya dinaikkan tentang kerja otot
menahan posisi tersebut, adapaun kerja otot fundamental :
 1. Half kneeling : pada posisi ini satu lutut memberikan support terhadap sebagian besar berat tubuh
sedang tungkai yang lainnya ditekuk 90° pada hip.
 Muscle work: adduktor hip tungkai yang mensupport dan lumbal side flexor bekerja ringan membantu
keseimbangan.
 Guna : posisi ini hampir sama dengan posisi step standing sehingga pelvic terfixasi.
 2. Knee sitting : pada posisi ini kedua knee dan hip flexi, sehingga penderita duduk diatas kedua
tumitnya.
 3. Prone kneeling : pada posisi kedudukan trunk horizontal , disupport oleh lengan pada kedua shoulder
dan paha pada kedua pelvisnya yang kedudukan vertical, kepala ditahan lurus segaris dengan trunk.
 Muscle work : otot-otot sekitar shoulder dan hip bekerja menstabilkan support, sehingga kedudukan
tegak lurus.
 Guna : cocok untuk latihan mobilisasi trunk, karena posisi tersebut stabil dan comfortable.
 C. Perubahan posisi pada sitting
 1. Dengan perubahan letak tungkai
 (Stride sitting, ride sitting,Cepot sitting,long sitting, crose sitting,side sitting,high sitting)
 2. Duduk dengan perubahan trunk
 A. Stoop sitting : hampir sama dengan stoop standing, tetapi disini lebih mudah dan lebih stabil.
 B fall out sitting : hampir sama dengan posisi fall out standing, tetapi disini hip dan paha tungkai yang
didepan diberikan support diatas stool, sehingga posisinya stabil.
 Perubahan posisi lying
 1. Perubahan lengan : prinsipnya sama dengan posisi standing. Disini kerja otot dapat dirubah-ubah dan
biasanya berkurang pada posisi horizontal.
 2. perubahan tungkai
 A. Crook lying : tidur terlentang kedua hip dan lutut ditekuk sehingga kedua kaki terletak dilantai.
 Guna : bila untuk memperoleh relaxasi dan postural exercise, oleh karena itu posisi ini seluruh
trunk relax dan tersupport oleh badannya sendiri.
 B. Crook lying dengan pelvic terangkat : pelvic diangkat sehingga trunk tersangka pada kedua
shoulder nya
 Guna : posisi ini sangat baik untuk melatih otot pelvic floor
 C. Half lying : penderita tidur terlentang, badan disupport setengah duduk kedua tungkai lurus,
yang harus diperhatikan badan dalam aligamen yang baik.
 Guna : cocok untuk penderita yang lemah dan lanjut usia karena posisi ini relax dan enak.
 D. Prone lying: tidur tengkurap sehingga badan tersupport pada permukaan anterior.
 Guna : posisi yang active sangat cocok untuk melatih sikap tubuh, karena spine cenderung
untuk melatih sikap tubuh,karena spine cenderung untuk mengukur
 D. Perubahan posisi hanging
 Fall hanging
 Tangan memegang bar yang horizontal badan dalam keadaan lurus dan miring sehingga
tergantung kaki merapat diatas lantai.
 Muscle work : flexor jari-jari memerlukan pegangan tangan pada bar. Otot-otot sekitar elbow,
wrist dan shoulder bekerja mencegah jangan sampai sendi tersebut terulur dengan berlebihan

 E. Posisi lain yang menggunakan sebagian berat badan yang ditahan oleh lengan
 A. Crouch posision : kedua hip knee tertekuk penuh, trunk dalam keadaan lurus dan condong
ke depan dan lengan lurus sehingga kedua tangan diatas lantai.
PELVIC TILT (KEMIRINGAN PELVIC)

 Gerakan yang terjadi pada colum vertebra atau pada hip joint membuat kemungkinan
pelvic stabil dalam beberapa posisi tertentu :
 1. Antero Posterior tilt
 . Posisi pelvic miring keanterior dan posterior, dalam posisi tegak, sudut kemiringan
pelvic.
 2. Lateral pelvic tilting
 Pelvic dapat miring kelateral diatas head femoral,terjadi bilamana femur dimana pelvic
terangkat terfixir sebagaimana kalau berdiri satu kaki(tungkai)sedang tungkai yang lainnya
bergerak bebas.
V. ACTIVE MOVEMENT

 A. Wa voluntary movement.
 Merupakan suatu gerakan yang diselenggarakan dan dikontrol oleh kerja otot yang
disadari,bekerja melawan tenaga dari luar. Klarifikasi
 1. Free exercise (disini gerakan terjadi akibat kontraksi dari otot yang bersangkutan melawan
pengaruh gravity pada sebagian tubuh bergerak tanpa adanya bantuan dan tahanan dari luar).
 2. Assisted exercise (gerakan yang terjadi oleh karena adanya kerja dari pada otot-otot yang
bersangkutan, melawan pengaruh gravity dan dalam melakukan kerja dibantu oleh kekuatan dari
luar)
 3. assisted ressited exercise (kemungkinan otot cukup kuat bekerja dengan melawan resisten pada
suatu bagian Rom tertentu)
 4. ressited exercise ( disini terdapat kekuatan dari suatu tahanan yang diberikan pada otot yang
sedang bekerja untuk memperkembang kekuatan otot dan daya tahan otot)
A. Free exercise

 Dimana penyelenggara gerak dikerjakan oleh kekuatan otot penderita itu sendiri, dengan
tidak menggunakan suatu bentuk atau tahanan yang berasal dari luar, kecuali gravity.
 Klarifikasi exercise
 A. Lokal exercise
 (Latihan disini terutama ditujukan untuk menghasilkan efek lokal, misal memberikan
mobility terhadap sendi tertentu atau menguatkan grub-grub otot tertentu)
 B. General exercise
 (Biasanya melibatkan banyak sendi dan banyak grub-grub otot untuk mendapatkan efek
yang lebih luas)
 Tehnik free exercise
 A. Starting posisi (harus dipilih,sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal didalam pembentukan suatu gerakan)
 B. Instruksi/aba-aba (aba-aba yang diberikan harus bisa merangsang kemauan penderita untuk melakukan latihan dengan semangat
dan memuaskan)
 C. Kecepatan ( kecepatan latihan tergantung pada efek yang dibutuhkan, misalnya kecepatan yang sedikit bila dihendaki efek
penenang (relaxasi))
 Efek-efek free exercise
 A. Relaxasi (perkemahan) : otot dikatakan lemas apabila otot bebas dari suatu ketegangan dan dalam keadaan istirahat.
 B. Join mobility : Rom yang normal dipertahankan oleh latihan-latihan dalam full Rom.
 C. Kekuatan dan Tinus otot : kekeuatan dan daya tahan otot yang sedang bekerja ditambah oleh adanya ketegangan didalam otot itu
sendiri saat memberikan respon.
 D. Neuro musculus koordinasi : koordinasi suatu gerakan dapat dipertimbangkan dengan memberikan latihan yang berulang-ulang.
 E. Efek terhadap kepercayaan penderita: dalam pembentukan gerakan yang efesien dan koordinasi yang mana penderita dapat
mengajarkan sendiri dan mengetahui tentang efek,
 F. Efek terhadap sirkulasi darah dan pernapasan : akan naik. pemberian lantihan dalam waktu yang lama akan nampak gejala pada
penderita, seperti adanya suatu kenaikan kecepatan dan dalamnya pernafasan denyut nadi lebih cepat dan kuat, temperatur tubuh
B. Assisted exercise

 Apabila kerja otot cukup kuat untuk menimbulkan suatu gerakan atau mengontrol suatu gerakan, maka diperlukan
kekuatan dari luar .
 Tehnik :
 1. Starting posisi
 2.bentuk dan gerakan
 3. Fixasi
 4. Support.
 5. Mengurangi ketegangan
 6.tractiob
 7. Arah gerakan
 8. Sifat gerakan
 9. Penghilangan gerakan.
 10. Kerja sama antara penderita dengan Fisioterapis
 C. Assisted ressited exercise
 Ini merupakan gabungan (kombinasi) dari pada assisted dan resisted exercise pada gerakan tunggal untuk mencapai
hasil yang lebih besar

 D. Ressited exercise
 Dengan memberikan kekuatan dari luar terhadap otot-otot yang sedang berkontraksi dalam membentuk suatu gerakan
 Faktor faktor yang bisa membentuk effisien otot pada waktu kerjanya Anatara lain:
 1. Power(kecepatan×kekuatan)
 2. Endurance (daya tahanan otot)
 3. Volume (besaran otot)
 4. Kecepatan kontraksi
 5. Koordinasi gerakan
Variasi dan kekuatan otot

 Menurut ilmu fisiologi otot mempunyai kekuatan terbesar bila dalam keadaan memanjang.
 Tehnik resisted exercise:
 A. Sttarting positioning
 B. Pattern of movement
 C. Stabilisasi
 D. Traction
 E. Kekuatan tahanan
 F. Sifat gerakan
 G. Repetition(pengulangan gerakan)
 H. Kerja sama Fisioterapis dan penderita.
 Jenis-jenis tahanan yang diberikan latihan:
 1. Fisioterapis
 2. Pendeta sendiri
 3. Dengan pemberat (weight)
 4. Weight and pulley
 5. Spring dan benda-benda lain yang elastis
 6. Zat-zat yang mudah berubah bentuk (paraffin dll)
 7. Tahanan dengan air.

 B. Involuntary movement
 Merupakan gerakan yang tidak disadari dapat diartikan sebagai jawaban terhadap rangsangan sensoris.
 Refleks arc (arus reflex)
 Merupakan arus atau jalan impuls yang terjadi pada setiap aktivitas reflex.
 Macam-macam reflex.
 A. Stretch reflex ( spinal reflex yang terjadi oleh karena pengukuran otot.
 B. Right reflex (rangkaian gerak reflek yang terjadi didalam mempertahankan keseimbangan tubuh.)
 C. Postural reflex ( rangkaian reflek yang terjadi untuk mempertahankan sikap tubuh dalam posisi
tegak/berdiri.
 Efek gerakan reflex
 1. Dapat memperbaiki sikap tubuh.
 2. Memperkembang sirkulasi darah,
 3. Memperkembang mekanisme susunan otot dan pernapasan.
Vi passive movement

 Merupakan gerakan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan dari luar sedangkan otot
penderita relax /lemas
 Klarifikasi passive movement:
 A. Relaxed passive movement
 Merupakan gerakan passive dimana gerakan harus terbatas sambau batas nyeri.
 Tehnik relaxed passive movement:
 1. Relaxasi (sebelum memulai latihan, otot-otot penderita harus lemas terlebih dahulu.
 2. Fixasi (diberikan pada bagian proximal dari tulang, terutama bila kita menginginkan
gerakan itu terjadi hanya pada satu sendi.
 3. Support (Bagian yang akan kita gerakan harus diberikan support dengan penuh sehingga
penderita tidak merasa takut akan adanya strains.)
 4. Traction (tiap-tiap sendi yang akan kita gerakan, pada permulaan kita berikan tarikan
terlebih dahulu)
 5. Rom (jarak gerak sendi yang kita berikan tergantung dari keadaan sendi)
 6. Kecepatan dan lama gerakan ( gerakan yang diberikan harus teratur,lambat dan
terkontrol,oleh karena selama gerakan otot-otot harus keadaan relax)

 B. Forced passive movement


 Bertujuan untuk menambah/meningkatkan jarak gerak sendi(Rom) dengan jalan mencerai
beraikan struktur yang melekat atau dengan mengukur jaringan yang memendek
 Efek dan penggunaan foorce passive movement:
 Melepaskan perlengketan
 Menambah jarak gerak sendi (Rom)
 Mencegah pemendekan struktur disekitar sendi
 mengembangkan letak struktur disekitar sendi

 C. Manipulasi passive movement


 Ini biasanya dikerjakan oleh dokter, penderita dalam keadaan tidak sadar lokal atau
general. Hal ini bertujuan untuk membebaskan gerak sendi dengan menghilangkan faktor-
faktor yang menyebabkan sendiri tersebut, misalnya pengaruh pembetulan struktur
persendian. Sebaiknya Fisioterapis juga harus mengetahui hal tersebut, agar dapat
menyelesaikan rencana latihan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai