Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH WARNA CANGKIR

TERHADAP
PERSEPSI CITA RASA TEH DIKALANGAN
MAHASISWA INSTITUT KESEHATAN INDONESIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melengkapi Tugas


Mata Kuliah Psikologi Umum II dan Kognitif

Disusun Oleh :
KELOMPOK I

1. Ahmad Fauzi (1872301001)


2. Gabril Christiano P (1773201002)
3. Intan Sri Rejeki (1872301005)
4. Maida Zahro Ulfiah (1872301008)
5. Nur Octaviani (1872301012)
6. Sandra Yuliana Azis (1872301016)
7. Varizka Salsabila B (1872301019)
8. Wildan Anggara (1872301020)

INSTITUT KESEHATAN INDONESIA


JAKARTA 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, berkat


rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul “ Pengaruh Warna Cangkir Terhadap
Persepsi Cita Rasa Teh dikalangan Mahasiswa Institut Kesehatan Indonesia ”.
Selama proses penyusunan penelitian ini, penulis mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Ibu Citra Hati Leometta, M.Psi, Psikolog selaku Dosen Mata Kuliah
Psikologi Umum II Institut Kesehatan Indonesia
2. Ibu Selly , M.Psi, Psikolog selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi
Kognitif Institut Kesehatan Indonesia
3. Ibu Dhea Riana Kismaningrum, SKM., MKM selaku Dosen Institut
Kesehatan Indonesia sekaligus pembimbing penelitian
4. Orang Tua
5. Rekan – Rekan Mahasiswa Institut Kesehatan Indonesia

Demikian penelitian ini penulis buat. Penulis telah berusaha dengan


segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa penelitian ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran, kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1 Persepsi ..................................................................................................... 4

2.1.1 Definisi Persepsi ........................................................................... 4

2.1.2 Warna ............................................................................................. 5

2.1.3 Hubungan Persepsi Cita Rasa Dengan Warna ............................... 6

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 9

2.1 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 9

2.1.1 Populasi dan Sampel ..................................................................... 9

2.1.2 Waktu dan Tempat ......................................................................... 9

2.1.3 Variable Penelitian ......................................................................... 10

2.1.4 Alat-Alat yang Dibutuhkan ............................................................ 10

ii
BAB IV HASIL ................................................................................................. 11

4.1 Uji Penelitian ............................................................................................ 11

4.1.1 Uji Normalitas ................................................................................ 11

4.1.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 11

4.1.3 Uji Statistik .................................................................................... 12

4.1.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 14

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 14

BABV PENUTUP ............................................................................................... 16

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16

5.2 Saran ............................................................................................................. 16

LAMPIRAN ........................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada penelitian kali ini, penulis mereplikasi jurnal yang berjudul


“Pengaruh Warna Cangkir Terhadap Persepsi Cita Rasa Teh” yang ditulis
oleh Dimas Yanuar Langgeng dan Herlina Siwi Widiana pada tahun 2013.
Metode yang digunakan pada jurnal tersebut adalah metode eksperimen
complete counterbalancing. Subjek penelitiannya adalah laki-laki dan
perempuan usia antara 17-25 tahun. Pengumpulan data penelitian tersebut
menggunakan Skala Rasa. Bentuk skala berupa aitem ganda dengan
diferensiasi semantik. Teknik diferensiasi semantik dirancang untuk
mengungkap afek atau perasaan yang berkaitan dengan suatu objek sikap.
Skor aitem bergerak dari nilai satu (tidak favorabel) hingga tujuh (sangat
favorabel).
Metode analisis data pada jurnal menggunakan analisis varian dua
jalur. Berdasarkan uji anava dua jalur didapat taraf signifikansi sebesar p =
0,035 (p<0,05), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara warna cangkir terhadap persepsi cita rasa. Warna hijau secara
signifikan mempengaruhi persepsi cita rasa. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh warna cangkir
terhadap persepsi cita rasa teh. Dalam hal ini menunjukkan bahwa cangkir
berwarna hijau meningkatkan persepsi cita rasa pada teh.
Peneliti ini ingin membuktikan pengaruh warna cangkir pada
persepsi cita rasa teh pada mahasiswa di Institut Kesehatan Indonesia dan
membuktikan sejauh mana warna dapat berpengaruh pada proses persepsi
subjek.

1
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh warna cangkir terhadap persepsi cita rasa dikalangan


mahasiswa angkatan 4 Institut Kesehatan Indonesia ?

1.3 Hipotesis

Warna cangkir mempengaruhi persepsi terhadap cita rasa the dan


adanya persepsi signifikan terhadap warna cangkir hijau yang dianggap
lebih nikmat.
Ho : Tidak ada pengaruh warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh
Ha : Ada pengaruh warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh dikalangan Mahasiswa
Angkatan 4 Institut Kesehatan Indonesia.
1.4.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas Psikologi Umum II dan Kognitif
mengenai materi Persepsi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. 1.5 Bagi Akademik


Hasil penelitian ini sebagai tambahan referensi penelitian
mengenai pengaruh warna cangkir terhadap persepsi rasa cita Teh.

2
1.5.2 Bagi Praktis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan informasi
mengenai pengaruh warna cangkir terhadap persepsi rasa cita Teh.
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai pengaruh
warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna cangkir


terhadap persepsi cita rasa teh. Metode yang digunakan adalah metode
eksperimen. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan 4 sebanyak 30
orang. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan Skala Rasa. Skor
item skala rasa bergerak dari nilai satu (Tidak Nikmat) hingga 3 (Nikmat).
Metode analisis data menggunakan analisis varian dua jalur.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Persepsi

2.1.1 Definisi Persepsi


Persepsi adalah proses individu dalam menginterprestasikan,
mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang
berasal dari lingkungan di mana individu itu berada yang merupakan
hasil dari proses belajar dan pengalaman (Asrori, 2009). Dalam
pengertian persepsi tersebut terdapat dua unsur penting yakni
interprestasi dan pengorganisasian. Interprestasi merupakan upaya
pemahaman dari individu terhadap informasi yang diperolehnya.
Sedangkan perorganisasian adalah proses mengelola informasi
tertentu agar memiliki makna. (Asrori, 2009).
Persepsi memiliki peranan penting dalam membentuk
perilaku manusia. Individu akan membuat keputusan dan
mengambil tindakan berdasar pada persepsi yang dimilikinya, bukan
pada kenyataan objektif. Penilaian terhadap suatu produk tergantung
persepsi yang ada pada diri individu tersebut (Solomon, 1996).
Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kebutuhan,
kepercayaan, emosi dan harapan (Wade & Tavris, 2007).
Keempatnya mempengaruhi individu dalam memandang dunia
sekitarnya (Schiffman & Kanuk, 1991).
Persepsi diawali oleh proses penginderaan. Penginderaan
merupakan proses penerimaan stimulus melalui alat indera.
Kemudian diteruskan oleh syaraf menuju otak untuk diproses.
Proses persepsi tidak terlepas dari proses penginderaan yang terjadi
4
setiap saat. Alat indera merupakan penghubung antara individu
dengan dunia luar. Salah satu sistem inderawi manusia adalah indera
pengecap. Indera pengecap ini telah berpengaruh pada persepsi cita
rasa. Rasa atau gustasi terjadi karena senyawa kimiawi merangsang
ribuan reseptor yang ada di mulut (Wade & Tavris, 2007).
Selanjutnya dijelaskan reseptor-reseptor itu terletak terutama di
lidah, namun beberapa reseptor juga ditemukan di tenggorokan, di
bagian dalam pipi, dan pada langit-langit mulut. Para peneliti
membagi rasa menjadi empat macam rasa dasar: asin, asam, pahit,
dan manis, yang masing-masing dihasilkan oleh senyawa kimia
yang berbeda. Rasa-rasa dasar ini dapat ditangkap oleh titik di lidah
yang memiliki reseptor, dan perbedaan antar area dalam lidah
sangatlah kecil. Setiap orang menyadari bahwa dirinya hidup dalam
dunia rasa yang berbeda-beda (Wade & Tavris, 2007). Persepsi cita
rasa merupakan tanggapan indera terhadap rangsangan saraf, seperti
pahit atau manis pada indera pengecap (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online, 2012).

2.1.2 Warna
Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan
desain selain unsur–unsur visual yang lain (Sulasmi Darma Prawira,
1989: 4). Lebih lanjut, Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9)
mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara
fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara
psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan.
Warna sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu warna hangat
dan warna dingin (Bellizzi & Crowley, 2001). Warna hangat antara
lain merah, pink dan kuning, sedangkan warna dingin antara lain
biru dan hijau. Warna juga dapat mempengaruhi keadaan emosi

5
tertentu pada diri individu, memproduksi reaksi biologis tertentu,
dan menarik perhatian individu. Gerard (dalam Bellizzi &
Crowley, 2001) menyatakan warna hangat lebih berpengaruh pada
perubahan gelombang otak dibanding warna dingin. Penelitian yang
dilakukan Gerrard menggunakan sampel warna merah – warna
hangat – dan hijau – warna dingin. Hasilnya warna merah (warna
hangat) lebih “menarik” dibandingkan warna hijau (warna dingin).
Warna – warna dingin juga merupakan warna yang lebih selaras
dengan alam karena warna alam lebih dekat dengan manusia, seperti
warna langit, air laut, rumput, pohon, dan sebagainya. Hal ini
menjadikan warna dingin cenderung tidak menimbulkan lonjakan
emosi yang signifikan pada individu. Berbeda dengan warna hangat,
warna hangat merangsang kelenjar pituitari untuk mengirimkan
sinyal pada kelenjar adrenalin yang efeknya meningkatkan denyut
jantung, meningkatkan tekanan darah, mempercepat pernapasan,
dan menimbulkan arousal / ketertarikan.

2.1.3 Hubungan Persepsi Cita Rasa Dengan Warna

Selain dipengaruhi oleh indera pengecap, persepsi cita rasa


juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan visual individu. Shankar,
dkk (2009) menyatakan ketika warna dibuat tidak sesuai dengan
objek, maka individu akan cenderung memiliki persepsi cita rasa
yang salah. Salah satu bentuk eksperimennya adalah ketika indvidu
diberikan sebuah minuman buah cerry – identik dengan warna
merah, justru diberikan warna hijau. Sebanyak 37% justru menilai
buah cerry tersebut sebagai buah lemon. Menurut Clydesdale (dalam
Shankar, 2009) hal ini dapat juga diartikan bahwa persepsi terjadi
dari proses belajar. Individu belajar dari pengalaman terhadap
lingkungan ia hidup. Perbedaan persepsi yang terjadi setelah proses
6
sensasi, menurut Wade & Tavris (2007) karena organ indera
manusia dapat menghasilkan kesan terhadap kenyataan berbeda
dengan dengan kenyataan yang sebenarnya.
Aspek warna dapat diterapkan bersama dengan
pengemasan yang menarik. Pengemasan telah menjadi alat
pemasaran yang potensial. Ketertarikan terhadap makanan dapat
dipengaruhi oleh warna, suhu, dan tekstur makanan (Bartoshuk,
dalam Wade & Tavris, 2007). Kemasan yang terancang dengan baik
dapat menambah nilai kenyamanan terhadap konsumen dan
meningkatkan nilai promosi bagi produsen. Bahkan banyak
produsen yang memasukkan pengemasan dalam lima hal penting
dalam pemasaran, antara lain harga, produk, tempat, dan promosi
(Kotler, 2000). Pemberian warna kemasan perlu memperhatikan
logo dan citra produk yang akan dijual ke konsumen. Perhatian
terhadap siapa saja target calon pembeli, usia, status ekonomi,
tingkat pendidikan menjadi sangat penting (Kemmis, 2009).
Umumnya ketika konsumen berbelanja kebutuhan sehari-
hari, konsumen cenderung percaya terhadap penampilan visual dari
produk (Fenko, 2010). Pengaruh warna, memiliki asosiasi terhadap
aspek-aspek yang dimiliki kemasan, antara lain containment,
perlindungan, utility, dan komunikasi. Warna menjadi mencolok
pada pandangan tergantung pada beberapa tingkatan dari
pengalaman pembelian pada konsumen, yakni antara lain dari brand
logo, image, signage, tampilan, pengemasan, dan bahkan dari
produk itu sendiri (Singh dkk, 2012).
Pemilihan warna pada kemasan dapat berpengaruh pada
persepsi cita rasa produk pada konsumen. Salah satunya pada
penelitian yang dilakukan oleh Spence dkk (2010) yang menyatakan
warna pada makanan meningkatkan kekuatan persepsi pada

7
beberapa cita rasa (antara lain) pada stroberi dan pisang atau pada
sifat rasanya (contoh rasa manis, asin, dan lain sebagainya).
Penelitian tentang warna terhadap persepsi cita rasa ini juga telah
dilakukan oleh Shankar dkk (2009). Penelitian tersebut menyatakan
warna dapat memberikan pengaruh terhadap persepsi cita rasa
individu terhadap produk. Tetapi disisi lain, persepsi dapat berbeda
antara satu individu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan ada
beberapa faktor dari persepsi yang bersifat subyektif. Faktor-faktor
tersebut antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati reseptor
atau si pemersepsi (Bow, 2009).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Raisanen & Luomala
(2010) menyatakan warna kemasan dapat meningkatkan harapan
konsumen terhadap produk. Warna memiliki fungsi penting dalam
hal komunikasi produk ke konsumen, terutama terhadap
peningkatan perhatian konsumen terhadap produk. Dalam proses
pengemasan suatu produk warna memiliki kaitan terhadap emosi.
Menurut Kaszubowski (2004), perbedaan warna dapat memberikan
perbedaan perasaan dan emosi terhadap konsumen. Jadi pemilihan
warna haruslah sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan produk.
Pemberian kemasan yang menarik dapat membantu membedakan
antara produk yang berjenis sama (Chaneta, 2010).

8
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode


eksperimen. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan Skala Rasa.
Skor item skala rasa bergerak dari nilai satu (Tidak Nikmat), dua (Biasa
saja), 3 (Nikmat).

3.1 Metode Pengumpulan Data


3.1.1 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
Institut Kesehatan Indonesia.

b. Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan sampel insidental.
Sampel insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja secara kebetulan atau
insidental (Sugiono,2011). Pada penelitian ini sebanyak 30
orang mahasiswa angkatan 4 Institut Kesehatan Indonesia
yang ditemukan.

3.1.2 Waktu dan Tempat


Untuk teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik
eksperimen, sebagai berikut :

a. Waktu Pengambilan Data


Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Juni 2019
Waktu : 09.30 – 10.30

9
2. Tempat Penelitian
Tempat : Ruang Serba Guna
Lt. 3 Institut Kesehatan Indonesia
3.1.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam eksperimen ini,
sebagai berikut:

a. Variabel Independen dan Variabel Dependen

1. Variabel Indenpenden : Warna Cangkir


- Warna Dingin : Hijau
- Warna Hangat : Pink
2. Variabel Dependen : Cita Rasa Teh
1 : Tidak Nikmat
2 : Biasa Saja
3 : Nikmat

3.1.4 Alat-Alat yang dibutuhkan


Alat alat yang dibutuhkan dalam teknik eksperimen ini ,
terdiri dari :

A. Cangkir : 5 pasang
 Warna Pink
 Warna Hijau
B. Teh Sariwangi : 1 kotak
C. Teko : 1 buah
D. Sendok : 1 buah

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Uji Penelitian


1. Uji Normalitas
Uji normalitas dianalisis menggunakan skala rasa test dan
psikologi warna. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai
persepsi rasa terhadap warna cangkir :
a. Hijau
Skala rasa
1 = 5 orang,
2 = 11 orang,
3 = 14 orang,
b. Pink
1 = 4 orang,
2 = 15 orang,
3 = 11 orang.
Uji normalitas yang dianalisis menggunakan Kolmogorv-
Smirnov test dengan bantuan program SPSS 23. Berdasarkan hasil uji
normalitas diperoleh nilai untuk cangkir hijau p = 0,000 (<0.05),
sedangkan hasil uji normalitas diperoleh nilai untuk cangkir pink p =
0,000 (<0.05). Hal ini menunjukkan sebaran skor normal. Setelah
terbukti bahwa data terdistribusi normal, maka peneliti melakukan
pengujian hipotesis statistik untuk menganalisis data.

2. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil uji homogenitas skor yang diperoleh


p=0,000, p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
setara/homogen.
11
3. Uji Statistik

T-Test

pink

Uji statistik yang di lakukan dengan T-Test pada table di atas


diperoleh nilai mean pada cangkir hijau Me=2.30 sedangkan pada
cangkir pink Me=2.23. Jumlah responden yang digunakan dalam
eksperimen ini sebanyak 30 oarang Mahasiswa Institut Kesehatan
Indonesia. Dari data di atas di lihat bahwa nilai mean cangkir hijau
Me=2.30 > Me=2.23 dibandingkan dengan nilai mean cangkir pink.

pink

Uji statistik pada table di atas menunjukan hasil uji korelasi antara
cangkir hijau dengan pink. Berdasarkan output di atas nilai koefisien
korelasi sebesar -0.278 dengan nilai signifikan sebesar 0.137. Karena
nilai signifikan 0.137 (>0.05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel cangkir hijau dengan cangkir pink.

12
Uji statistik pada table di atas menunjukkan nilai signifikan sebesar
0.752 (>0.05) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Table ini juga
memuat informasi tentang mean paired diferences sebesar 0.067. Nilai
ini menunjukan perbedaan antara mean cangkir hijau dengan mean
cangkir pink.

NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=rasa1
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Uji statistik pada di tabel menunjukkan nilai p=0,000


(<0,05) pada cangkir hijau. Nilai tersebut memberi makna
bahwa distribusi pada eksperimen ini normal.

NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=rasa2
/MISSING ANALYSIS.
13
NPar Tests

Uji statistik pada tabel menunjukkan nilai p=0,000 (<0,05)


pada cangkir hijau. Nilai tersebut memberi makna bahwa
distribusi pada ekperimen ini normal

4. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis uji statistik pada table di atas
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0.752 (>0.05), sehingga tidak ada
pengaruh warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh dan dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian, hasil uji normalitas dengan menggunakan


SPSS 23 menunjukkan, bahwa sebaran skor normal atau data terdistribusi
normal, kemudian hasil uji homogenitas didapat bahwa penelitian
setara/homogen dan pada pengujian hipotesis statistik didapat Ho diterima

14
dan Ha ditolak, sehingga tidak ada pengaruh warna cangkir terhadap
persepsi cita rasa teh.

15
BAB V
KESIMPULAN

1.5 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada


pengaruh warna cangkir terhadap persepsi cita rasa teh dan penelitian
bersifat homogen atau setara. Hal ini bisa terjadi karena jumlah sampel yang
kurang banyak, penentuan skala yang terbatas dan kondisi setiap subyek
yang diminta untuk melakukan ekperimen.

1.6 Saran

1. Saran untuk peneliti selanjutnya perlu diuji masing-masing individu


apakah termasuk golongan supertaster, taster, atau nontaster. Ketiga
golongan ini tentu memiliki persepsi masing-masing dalam
mempersepsi cita rasa. Oleh karena itu, perlu diuji tingkat sensitivitas
indra pencecap masing-masing peserta.
2. Dalam penentuan sampel harus diseimbangkan dengan jumlah skala, hal
ini supaya penelitian tidak bersifat homogen/setara.

16
LAMPIRAN

17
ANGKET EKSPERIMEN
PENGARUH WARNA CANGKIR
TERHADAP
PERSEPSI CITA RASA TEH

Hijau Pink
NO NAMA L/P
1 2 3 1 2 3

1 Suci Rahmalia P ✓ ✓

2 Dewi Kurniawati P ✓ ✓

3 Alfina Robiansyah P ✓ ✓

4 Ulfa Marzuko P ✓ ✓

5 Mailita P ✓ ✓

6 Azizia Pariswara P ✓ ✓

7 Reqi Syafira Nurafifah S P ✓ ✓

8 Nadia Rahma Ardani P ✓ ✓

9 Veronyca Puspitasari PW P ✓ ✓

10 Ismail Surya Sarlan L ✓ ✓

11 Khusnul khatimah P ✓ ✓

12 Robiatul Adawiyah P ✓ ✓

13 Azizah Hasyim P ✓ ✓

14 Rere Monica Deseria P ✓ ✓

18
15 Elisa Fajriani P ✓ ✓

16 Melli Ditasari P ✓ ✓

17 Ririn Khoirunissa P ✓ ✓

18 Izmianti Aula Septiyanti P ✓ ✓

19 Dinda Listiani Kartika P ✓ ✓

20 Astrid Febriyanti P ✓ ✓

21 Apriyani Oktavia P ✓ ✓

22 Ahmad Sofyan L ✓ ✓

23 Yunita Dwi Wulandari P ✓ ✓

24 Nurafni P ✓ ✓

25 Wisnu Rahman L ✓ ✓

26 Khaerudin Julmi L ✓ ✓

27 M.Fadil L ✓ ✓

28 Woro Defana Putri P ✓ ✓

29 Tania Amanda Apriliana P ✓ ✓

30 Dewi P ✓ ✓

KET :
1. Tidak Nikmat

19
2. Biasa Saja
3. Nikmat
A. Alat dan Bahan

B. Responden Eksperimen

20
C. Eksperimen

21
22
23
DAFTAR PUSTAKA

Langgeng, D. Y., & Widiana, H. S. (2013). Pengaruh Warna Cangkir Terhadap


Persepsi Cita Rasa Teh. Empathy, 1(2), 59-65.

Https://www.spssindonesia.com/2016/08/cara-uji-paired-sample-t-test-dan.html

24

Anda mungkin juga menyukai