Anda di halaman 1dari 8

TATA TERTIB PERUSAHAAN

1. KETERTIBAN DALAM BEKERJA

Setiap karyawan wajib :


a. Menaati Tata Tertib Perusahaan yang berlaku dan melaksanakan tugas kewajibannya
dengan penuh tanggung jawab serta menaati perintah dan petunjuk atasan.
b. Menaati segala pedoman kerja yang berlaku, antara lain yang menyangkut
keselamatan tamu, keselamatan diri sendiri dan teman sekerja, serta yang menyangkut
keselamatan mesin, peralatan dan keselamatan hasil kerjanya.
c. Memelihara ketertiban dan kebersihan tempat kerjanya serta wajib memelihara
kondisi peralatan dan barang-barang lainnya.
d. Bekerja sama dengan atasan, bawahan dan teman sekerja.

2. KETERTIBAN MASUK KERJA

(1) Setiap karyawan :


a. Wajib masuk kerja pada hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dengan
berpakaian yang pantas dan rapi.
b. Tidak dibenarkan datang terlambat atau pulang lebih cepat dari jam kerja yang
telah ditentukan Perusahaan, kecuali telah mendapat ijin dari atasan yang diberi
wewenang.
c. Pada waktu masuk bekerja, wajib mencatatkan kartu hadir dirinya sendiri ke
dalam mesin absensi / Finger Print
d. Apabila berhalangan masuk kerja, wajib secepatnya memberitahukan alasan tidak
masuk kerja tersebut pada kesempatan pertama. Apabila tidak masuk kerja karena
sakit lebih dari 1 (satu) hari, karyawan yang bersangkutan harus dapat
menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter yang merawatnya.
e. Dapat ditugaskan bekerja dengan sistem gilir kerja (shift) dan atau bekerja lembur
sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan sifat pekerjaannya.
f. Apabila bekerja lembur, harus mendapat perintah tertulis dari atasan yang diberi
wewenang.

(2) Karyawan dapat diberikan ijin tidak masuk kerja untuk waktu paling lama :
a. 3 (tiga) hari : dalam hal perkawinan karyawan sendiri.
b. 2 (dua) hari : dalam hal perkawinan anak karyawan.
c. 2 (dua) hari : dalam hal kematian istri, suami, orang tua/mertua,
anak, menantu karyawan.
d. 1 (satu) hari : dalam hal kematian saudara kandung atau anggota
keluarga lain yang serumah.
e. 2 (dua) hari : dalam hal istri karyawan melahirkan.
f. 2 (dua) hari : dalam hal khitanan, pembabtisan dan otonan pertama
g. anak karyawan.
Untuk mendapatkan ijin tidak masuk kerja tersebut, karyawan yang bersangkutan
harus mengajukan permohonan tertulis kepada HRD Department, kecuali dalam hal
kematian dan kelahiran anak.

(3) Khusus bagi karyawan wanita, berhak atas :


1
a. Cuti haid 2 (dua) hari pada hari pertama dan kedua apabila mengalami gangguan
kesehatan pada waktu haid.
b. Cuti melahirkan/bersalin selama 3 (tiga) bulan. Permohonan cuti melahirkan
harus disampaikan secara tertulis 2 (dua) minggu sebelum cuti melahirkan
dimulai.
c. Cuti gugur kandung selama 1½ (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan istirahat dari dokter yang merawatnya.

3. KETERTIBAN DALAM SIKAP DAN PENAMPILAN DIRI

Setiap karyawan :
a. Wajib menjaga suasana tenang dan tertib di lingkungan hotel.
b. Wajib berlaku sopan dan tertib dalam segala tingkah laku dan perbuatan (misalnya :
tidak tertawa keras-keras, tidak berteriak-teriak, tidak bercanda dan lain sebagainya).
c. Wajib berpenampilan rapi dalam hal berpakaian, memelihara rambut yang pantas dan
tidak diwarnai kecuali warna hitam.
d. Wajib mengenakan pakaian kerja dan name tag pada waktu bekerja.
e. Tidak memelihara kuku panjang dan tidak mewarnai kuku, tidak berkumis, tidak
berjenggot serta tidak bertato.
f. Tidak menindik dan memakai manik-manik, giwang/anting pada bagian tubuh yang
tidak lazim, dan bagi karyawan pria tidak dibenarkan memakai manik-manik,
giwang/anting.
g. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan. (yang diperbolehkan, cincin kawin,
giwang/anting kecil, sederhana dan tidak mencolok).

4. KETERTIBAN DAN PROSEDUR MAKAN KARYAWAN

(1) Setiap hari kerja karyawan diberikan fasilitas makan satu kali dalam satu sift kerja
sesuai dengan jadual waktu istirahat.

(2) Pada saat makan, setiap karyawan wajib menyerahkan/mencatatkan kupon makan
kepada petugas di ruang makan karyawan.

(3) Makan atau minum bagi setiap karyawan, harus dilakukan di tempat yang telah
ditentukan oleh Perusahaan.

(4) Karyawan tidak dibenarkan menggunakan peralatan makan dan minum yang
disediakan untuk tamu hotel.

(5) Setelah selesai makan di ruang makan, setiap karyawan wajib membereskan
peralatan makan/minumnya sendiri serta menjaga kebersihan ruang makan.

(6) Merokok diperbolehkan pada jam yang telah disediakan dan bukan ditempat makan
karyawan, Employee Dining Room (EDR).

5. KETERTIBAN PENGGUNAAN LOCKER

(1) Setiap karyawan :


2
a. Disediakan locker berikut kuncinya sebagai tempat untuk menyimpan pakaian
dan barang pribadi miliknya.
b. Wajib menjaga kebersihan dan kerapihan locker dan ruang ganti pakaian.
c. Tidak dibenarkan membawa dan atau menyimpan barang berharga di dalam
locker.
d. Tidak dibenarkan menyimpan makanan, minuman atau benda lain yang dapat
menimbulkan gangguan kebersihan dan kesehatan.
e. Tidak dibenarkan menukar locker dengan karyawan lain tanpa seijin HRD
Department.
f. Tidak dibenarkan membuat coretan, goresan maupun menempel gambar-gambar
dan sebagainya pada locker dan ruang ganti pakaian karyawan.
g. Dilarang beristirahat di ruang ganti pakaian.

(2) Locker karyawan bernomor dan terdaftar di HRD Department.

(3) Bila diperlukan, HRD Manager bersama Security berwenang melakukan pemeriksaan
locker karyawan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada karyawan yang
bersangkutan, untuk itu duplikat kunci locker disimpan oleh HRD Department.

(4) Kehilangan/kerusakan kunci locker yang disebabkan oleh kelalaian karyawan, maka
biaya penggantian/perbaikan kunci tersebut dibebankan kepada karyawan yang
bersangkutan. Penggantian kunci locker hanya dilakukan oleh petugas dan tidak
dibenarkan dilakukan oleh karyawan sendiri.

LARANGAN –LARANGAN

1. LARANGAN PERILAKU DALAM BERTUGAS ATAU DALAM JAM KERJA

(1) Setiap karyawan dilarang :


a. Menolak perintah atasan untuk bekerja shift, split dan atau bekerja lembur kecuali
dengan alasan yang sah dan disetujui oleh atasan.
b. Meninggalkan tugas dan pekerjaannya sebelum jam kerja berakhir kecuali seijin
atasan yang diberi wewenang.
c. Menolak pemeriksaan badan (body checking) oleh petugas hotel pada saat
meninggalkan hotel.
d. Melalaikan kewajibannya atau melaksanakan tugas secara serampangan.
e. Menggantikan giliran masuk kerja (shift) dengan karyawan lain, tanpa ijin dari
atasan yang diberi wewenang.
f. Menerima tamu pribadi dari luar pada waktu jam kerja tanpa mendapat ijin dari
atasan yang diberi wewenang.
g. Berada di hotel tanpa mempunyai tujuan yang jelas pada waktu karyawan yang
bersangkutan sedang tidak bekerja atau libur/cuti. Apabila karyawan tersebut
berada di hotel wajib melapor ke Security.

(2) Pada waktu bertugas, setiap karyawan dilarang :


a. Bermalas-malasan
b. Tidur atau tidur-tiduran
3
c. Berjalan-jalan atau berada di lingkungan hotel yang bukan area kerjanya
d. Berada di tempat yang bukan tempat kerjanya, kecuali berkaitan dengan tugas
yang sedang dilaksanakannya.
e. Masuk ke kamar hotel apabila tidak ada hubungan dengan pekerjaannya
f. Membawa makanan di ruang kerja
g. Makan dan minum apa saja yang disediakan untuk tamu atau yang disisakan oleh
tamu.
h. Melakukan pekerjaan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan
Perusahaan.
i. Merokok, mengunyah permen karet atau permen lainnya.
j. Menggunakan atau mengaktifkan handphone (HP) pribadi, kecuali bagi karyawan
dengan jabatan tertentu untuk menunjang tugas-tugasnya.

2. LARANGAN MENERIMA PEMBERIAN-PEMBERIAN

(1) Setiap karyawan dilarang meminta dan atau menerima hadiah/pemberian dari pihak
ketiga atau supplier untuk kepentingan pribadi, yang diketahui atau patut diduga ada
hubungannya dengan jabatan/pekerjaanya.

(2) Yang dimaksud pemberian-pemberian dalam ayat 1 pasal ini adalah pemberian-
pemberian dalam bentuk uang, (potongan harga / komisi), barang maupun fasilitas
lainnya.

(3) Larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini berlaku juga untuk
kepentingan bagian atau departemennya.

3. LARANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN LAIN

Setiap karyawan dilarang :


a. Melakukan pekerjaan lain di luar Perusahaan atau mengikatkan diri dalam suatu
hubungan kerja/pekerjaan dengan instansi lain yang dapat merugikan Perusahaan.
b. Melakukan kegiatan jual beli di luar kepentingan Perusahaan termasuk kegiatan
mempromosikan produk barang / jasa tertentu.
c. Menjadi pemandu, menawarkan dan mengatur perjalanan tamu hotel atas nama
pribadi atau pihak lain.
d. Melakukan usaha perdagangan/bisnis yang berhubungan dengan Perusahaan.
e. Menjadi kolektor di Perusahaan untuk kepentingan pihak lain.

4. LARANGAN MENGGUNAKAN BARANG DAN FASILITAS MILIK


PERUSAHAAN DAN MILIK TAMU SECARA TIDAK TEPAT

(1) Setiap karyawan dilarang :


a. Menggunakan barang-barang perlengkapan milik Perusahaan untuk kepentingan
pribadi atau kepentingan lain di luar kepentingan Perusahaan, tanpa ijin dari
atasan yang diberi wewenang.
b. Menggunakan barang milik tamu ( misalnya : kendaraan, komputer, HP dsb).
c. Memberikan komplimen kamar atau fasilitas lain kepada seseorang tanpa ijin
General Manager.
d. Menggunakan elevator (lift) yang diperuntukkan bagi tamu hotel.
4
e. Memarkir kendaraan pribadinya di area parkir yang diperuntukkan bagi tamu
hotel.

(2) Barang-barang perlengkapan milik Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1a


pasal ini, antara lain meliputi penggunaan kendaraan, pesawat telepon,
makanan/minuman, barang-barang bekas pakai, serta fasilitas-fasilitas atau
perlengkapan lainnya yang diperuntukkan bagi tamu hotel.

(3) Dalam hal terjadi penjualan barang bekas milik Perusahaan, maka pelaksanaannya
diatur oleh General Manager dan hasil penjualan barang bekas tersebut untuk
kepentingan Perusahaan bukan untuk kepentingan departemen yang bersangkutan.

5. LARANGAN MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM DAN


BERTINGKAH LAKU YANG DAPAT MERUGIKAN PERUSAHAAN

(1) Setiap karyawan dilarang melakukan perbuatan melanggar hukum maupun bertingkah
laku yang dapat merugikan Perusahaan.

(2) Perbuatan dan atau tingkah laku yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini antara lain
meliputi :
a. Melakukan pencurian, penggelapan, penipuan di lingkungan Perusahaan
b. Melakukan segala bentuk perjudian di lingkungan Perusahaan.
c. Berkelahi atau melakukan penganiayaan kepada pimpinan, bawahan, teman
sekerja, tamu hotel atau orang lain di lingkungan Perusahaan.
d. Mabuk karena minuman keras, membawa, memakai dan atau memperdagangkan
obat-obat terlarang (extacy, narkotika , dsb).
e. Dengan sengaja merusak barang-barang milik hotel, tamu atau milik karyawan
lain.
f. Menempel dan mencabut pengumuman pada papan pengumuman tanpa ijin dari
pimpinan yang berwenang.
g. Menyalahgunakan wewenang jabatan untuk kepentingan pribadi, atau orang lain
yang merugikan Perusahaan baik materiil maupun immateriil.
h. Mencemarkan nama baik Perusahaan.
i. Membocorkan rahasia Perusahaan.
j. Menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, atasan, bawahan, tamu atau
teman sekerja.
k. Membujuk karyawan lain untuk melakukan perbuatan melanggar hukum.
l. Memeras atau meminta barang/uang dengan paksa terhadap atasan, bawahan,
tamu atau teman sekerja.
m. Memberikan keterangan palsu yang berkaitan dengan hubungan kerja dalam arti
yang seluas-luasnya.
n. Tidak sedang bertugas mengenakan pakaian seragam kerja di luar hotel atau
membawanya ke luar hotel tanpa ijin dari atasannya.
o. Melakukan perbuatan melanggar hukum selain tersebut di atas yang dilakukan
oleh karyawan di lingkungan Perusahaan.

5
6. LARANGAN MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR TATA SUSILA

(1) Setiap karyawan dilarang :


Melakukan perbuatan yang melanggar tata susila di dalam lingkungan Perusahaan
atau di tempat yang berada di bawah pengawasan Perusahaan termasuk :
a. Membawa orang ke dalam hotel untuk tujuan dan atau keperluan yang melanggar
tata susila.
b. Membujuk atau mencoba melakukan perbuatan asusila terhadap tamu.
c. Membujuk pimpinan, keluarga pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau
keluarganya untuk melakukan perbuatan yang melanggar tata susila.
d. Menawarkan atau menyediakan prasarana dan sarana untuk kegiatan asusila
kepada tamu.
e. Melindungi/memberi kesempatan kepada para pelaku perbuatan yang melanggar
tata susila.

(2) Setiap karyawan dilarang mengganggu privasi tamu misalnya mengintip,


mendengarkan pembicaraan pribadi dan sebagainya.

SANKSI-SANKSI

(1) Karyawan yang melanggar Tata Tertib Perusahaan atau melakukan perbuatan
melanggar hukum dan bertingkah laku yang dapat merugikan Perusahaan akan
dikenakan sanksi sesuai dengan bobot dan jenis kesalahannya.

(2) Sanksi yang dapat dikenakan seperti tersebut pada ayat 1 pasal ini, adalah :
a. Teguran, merupakan tindakan yang diambil oleh pimpinan terhadap karyawan
yang diduga telah melakukan kesalahan atau pelanggaran.
b. Peringatan tertulis (reprimand), peringatan merupakan tindakan lebih lanjut dari
teguran yang pernah disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh pimpinan
kepada karyawan yang telah diberi teguran, namun ternyata mengulangi
kesalahan atau pelanggaran lagi.
- Surat Peringatan I mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan.
- Surat Peringatan II mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan.
- Surat Peringatan III merupakan surat peringatan terakhir.
Apabila karyawan sudah diberi Surat Peringatan III, dan ternyata melakukan
pelanggaran lagi maka akan dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
c. Skorsing (pemberhentian untuk sementara waktu).
d. Pemindahan tugas
e. Penurunan tingkat jabatan
f. Pemotongan gaji
g. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
h. Menyerahkan masalahnya kepada pihak yang berwajib.

PEMBEBASAN TUGAS SEMENTARA WAKTU UNTUK KEPERLUAN


PENGUSUTAN PELANGGARAN

6
(1) Karyawan yang diduga melakukan pelanggaran serius dapat dikenakan tindakan
pembebasan tugas untuk sementara waktu, guna kepentingan pemeriksaan, sampai
ada keputusan lebih lanjut.

(2) Karyawan yang dikenakan pembebasan tugas untuk sementara waktu, gaji, tunjangan
dan uang service akan dipotong sesuai dengan perbandingan jumlah hari karyawan
tidak masuk .
(3) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata :
a. Karyawan tidak bersalah, maka ia akan segera dipekerjakan kembali dengan
menerima seluruh kekurangan gaji yang dipotong selama pembebasan tugas untuk
sementara waktu dan merehabilitasi namanya.
b. Karyawan bersalah, maka karyawan tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan
kesalahannya.
c. Dalam hal kesalahan yang dilakukan mengakibatkan karyawan yang bersangkutan
dikenai sanksi pemindahan tugas dan atau penurunan jabatan, maka gaji dan
fasilitas yang diterimanya akan disesuaikan dengan jabatan yang baru.

PELANGGARAN YANG DAPAT DIKENAKAN SANKSI PEMUTUSAN


HUBUNGAN KERJA

Perbuatan yang berakibat karyawan langsung dapat dikenakan sanksi Pemutusan


Hubungan Kerja (PHK) adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pencurian, penggelapan, penipuan, pemerasan atau melakukan perbuatan
melanggar hukum terhadap pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau tamu
hotel.
b. Meninggalkan tugas tanpa ijin tertulis dari atasan selama 6 (enam) hari berturut-turut
dalam satu bulan, atau tidak berturut-turut selama 8 hari dalam waktu 6 (enam) bulan.
c. Memalsukan giliran masuk bekerja bagi karyawan lain.
d. Memberikan surat keterangan palsu atau dipalsukan yang menyangkut hubungan
kerja dalam arti seluas-luasnya.
e. Bekerja rangkap, yaitu mengikatkan diri dalam suatu hubungan kerja/pekerjaan
dengan instansi lain.
f. Menjadi pemandu, menawarkan dan mengatur perjalanan tamu hotel atas nama
pribadi atau pihak lain yang dapat merugikan Perusahaan.
g. Memberikan komplimen kamar atau fasilitas lainnya kepada seseorang tanpa ijin
General Manager.
h. Membocorkan rahasia Perusahaan.
i. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, atau orang lain yang dapat
merugikan Perusahaan baik materiil maupun immateriil.
j. Meminta dan atau menerima hadiah dari supplier hotel atau pihak lainnya untuk
kepentingan pribadi, atau orang lain, dalam bentuk uang, barang atau fasilitas yang
diduga ada hubungannya dengan jabatan/ pekerjaannya.
k. Dengan sengaja merusak barang-barang milik hotel/perusahaan, tamu atau milik
karyawan lain.
l. Melakukan perbuatan yang melanggar tata susila di dalam lingkungan Perusahaan
atau di tempat yang berada di bawah pengawasan Perusahaan termasuk :
- Membawa orang ke dalam hotel untuk keperluan yang melanggar tata susila.
- Membujuk atau mencoba melakukan perbuatan asusila terhadap tamu.
7
- Melindungi/memberi kesempatan kepada para pelaku perbuatan yang melanggar
tata susila.
- Menawarkan atau menyediakan prasarana dan sarana untuk kegiatan yang
melanggar tata susila.
- Membujuk pimpinan, keluarga pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau
keluarganya untuk melakukan perbuatan yang melanggar tata susila.
m. Menghina atau melakukan ancaman kepada tamu, pimpinan, atasan, bawahan, atau
sesama karyawan dengan cara apapun.
n. Melakukan penganiayaan, berkelahi, atau tindak kekerasan di dalam lingkungan
Perusahaan.
o. Menghasut atau menimbulkan ketegangan di lingkungan Perusahaan.
p. Mengintip tamu dan atau masuk kamar tamu yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
q. Melakukan segala macam bentuk perjudian di lingkungan Perusahaan.
r. Mabuk karena minuman keras, membawa, memakai dan atau memperdagangkan
obat-obatan terlarang, misalnya: extacy, narkotika, dan sebagainya di lingkungan
Perusahaan.

ATURAN KHUSUS

(1) Dalam hal karyawan menerima pemberian hadiah yang tidak dapat ditolak,
(misalnya: uang, barang atau fasilitas) dari supplier atau pihak lain yang berkaitan
dengan tugas atau jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, maka pemberian
hadiah tersebut wajib diserahkan kepada Perusahaan melalui atasan.

(2) Pemberian hadiah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, akan digunakan
untuk kepentingan bersama seluruh karyawan yang pelaksanaannya diatur oleh
General Manager dan bukan untuk keperluan bagian/ departemennya.

(3) Dengan mengecualikan Pasal 8 a, karyawan dapat diijinkan melakukan pekerjaan lain
di luar Perusahaan dengan syarat sebagai berikut:
a. Sebagai tenaga pengajar tidak tetap pada suatu lembaga pendidikan yang sesuai
dengan jabatan/profesi karyawan di Perusahaan.
b. Karyawan yang bersangkutan wajib terlebih dahulu meminta ijin tertulis kepada
General Manager atau Pimpinan Perusahaan.
c. Tidak menggunakan waktu bertugas karyawan.
d. Memperhatikan waktu mengajar agar tidak mengganggu kesehatan dan tanggung
jawab pekerjaan.
e. Dalam situasi dan kondisi tertentu wajib mengutamakan kepentingan Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai