Anda di halaman 1dari 3

Banjir Bandang Rendam 5 Kampung di

Garut Sampai Rumah Warga Bergeser

Nampak warga dan aparat TNI tengah membersihkan lumpur akibat sapuan banjir bandang
(Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Hujan deras yang terjadi sejak siang kemaren, menyebabkan
sungai Cibeureum yang melintasi Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa
Barat meluap. Sebanyak lima kampung di desa itu tersapu banjir bandang. Beruntung
tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dadi


Djakaria mengatakan, musibah banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 petang tadi,
saat hujan turun melanda kawasan itu.

"Ada lima desa yang terdampak, yakni Kampung Babakan Palah, Ciroyom, Barusuda,
Pasir Tengah, dan Cikahuripan," ujarnya, Jumat (11/1/2019) petang.

Akibat musibah itu, sebanyak sembilan rumah ikut terendam banjir, bahkan satu rumah
warga yang berada di Kampung Babakan, bergeser sekitar lima meter.

"Komplek yayasan Nurul Palah di Kampung Cikahuripan juga terendam air," ujarnya. 

Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Ratusan warga yang
dibantu aparat gabungan polsek dan babinsa setempat sibuk membersihkan lokasi
bencana. Total kerugian masih dalam pendataan BPBD Garut.
Camat Cigedug Mia Herlina mengatakan, musibah banjir ini baru pertama kali terjadi di
kecamatan Cikajang yang berada di dataran tinggi tersebut, beruntung sejak musibah
berlangsung bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Garut sudah sampai di lokasi kejadian.

"Kami juga menyiapkan suplai makanan bagi warga korban banjir yang membutuhkan,"


ujarnya

Etalase Bencana di Jabar

Luapan air dari sungai Cibeureum nampak menggenangi pemukiman warga di desa
Barasuda, Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Dadi menambahkan, meskipun memiliki keindahan alam yang menawan, namun Garut
menyimpan potensi bencana alam cukup tinggi.

Berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),
Garut menempati posisi empat besar, sebagai daerah rawan bencana di wilayah
Provinsi Jawa Barat.

"Garut ini bukan hanya tinggi potensi kerawanan bencananya, tapi jenis bencana alam
yang ada pun sangat beragam., sehingga lebih tepat disebut ‘etalase’ nya bencana,"
ujarnya.
Menurut Dadi, potensi ancaman bencana alam di Garut tidak hanya berkutat seputar
banjir dan longsor, namun pergerakan tanah, angin puting beliung, gempa, tsunami,
hingga letusan gunung api, semuanya ada di alam Garut.

Lembaganya mencatat, dari 43 kecamatan, sebanyak 16 di antaranya merupakan


daerah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, seperti bencana banjir,
longsor, pergerakan tanah, serta angin puting beliung.

"Belum juga bebukitan sehingga semakin menambah tingginya tingkat kerawanan," kata
dia.

Secara umum seluruh kecamatan di Garut memiliki kerawanan bencana, seperti wilayah
Garut tengah atau perkotaan, serta Garut bagian Utara, memiliki potensi ancaman
bencana banjir dan longsor. Sebut saja Kecamatan Limbangan, Malangbong, serta
Kadungora yang berada di bagian utara memiliki kontur tanah yang labil, sehingga
mudah longsor.

Untuk itu memasuki musim hujan, lembaganya terus waspada dan siaga 24 jam untuk
melakukan upaya penanggulangan bencana.

"Termasuk koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan pun terus dilakukan untuk
mempermudah pencegahan serta penanganan ketika bencana terjadi," kata dia.

Anda mungkin juga menyukai