Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

1.1 Analisis Situasi


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan
sebanyak 2.152 kali bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1
Januari hingga 31 Juli 2022. Adapun kejadian bencana alam yang
mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya,
bencana banjir terjadi sebanyak 845 kali, tanah longsor 400 kali, cuaca
ekstrem 742 kali. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), sebanyak 2.788 bencana alam telah melanda Indonesia
sejak 1 Januari-12 Oktober 2022. Dari jumlah itu, banjir menjadi bencana
alam yang paling sering terjadi (BNPB, 2019).  
Banjir terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan
Selatan pada Rabu (27/7) siang hari. Peristiwa tersebut terjadi pasca
terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang berlangsung
dalam durasi panjang, yang menyebabkan meluapnya aliran sungai Anibung
dan Sungai sebamban ke permukiman penduduk pada pukul 12.00 WITA di
Kecamatan Angsana, dan pukul 14.30 WITA di Kecamatan Sungai Loban.
Akibat kejadian banjir tersebut, terdapat sekitar 42 KK/131 jiwa terdampak,
7 KK/23 jiwa mengungsi di aula kecamatan Angsana dan 49 unit rumah
terendam banjir dengan ketinggian 150 cm. Tidak ada korban jiwa akibat
kejadian ini. Wilayah yang terendam banjir adalah Desa Makmur Mulia,
Desa Sinar Bulan, Desa Sekapuk di Kecamatan Satui. Desa Angsana di
Kecamatan Angsana. Desa Sebamban Lama, Desa Sebamban Baru, dan
Desa Sungai Dua Laut di Kecamatan Sungai Loban.
Dari hasil survey dan wawancara dengan Ibu Marlina selaku Kader
Puskesdes di desa sarigadung total keseluruhan lansia berjumlah 478 lansia,
penyelenggaraan penyuluhan saat ini dilakukan di RT. 05 dengan jumlah
lansia 22 orang dan diadakan setiap awal bulan ditanggal 9. Saat wawancara

1
dengan Ibu Hj. Jumantan selaku ibu Kepala Desa di Desa Sarigadung,
beliau mengatakan untuk pelaksanaan posyandu pemeriksaan rutin diadakan
di setiap RT dengan jadwal yang sudah ditentukan, beliau juga mengatakan
bahwa sebagian besar masyarakat mata pencaharian didesa tersebut adalah
dengan berkebun sehingga untuk megetahui terkait penanggulangan saat
banjir masih sangat minim dan saat terjadi banjir pun khususnya untuk
kelompok rentan dengan lansia, mereka lebih sering saat terjadi banjir untuk
berdiam dirumah mereka sendiri dan fokus untuk menjaga barang berharga
dibandingkan untuk mengungsi ke tempat yang aman, kecuali saat banjir
naik mereka baru memilih untuk mengungsi, terkecuali untuk mereka yang
memilki tempat tinggal bertingkat justru tinggal dirumah mereka dan
berfokus untuk membersihkan tempat banjir yang ada dirumah mereka,
karena ditempat tersebut jarang terjadi banjir yang tinggi, perkiraan paling
tinggi selutut orang dewasa.

2
LAMPIRAN

3
4
5

Anda mungkin juga menyukai