(1969-1990)
SKRIPSI
Oleh:
1427 H/2006 M
MUHAMMADIYAH PADA MASA KEPEMIMPINAN
(1969- 1990)
Skripsi
NIM: 102022024360
Di Bawah Bimbingan
( DR. .
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata Satu (SI) pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
Sidang Munaqosyab
Ketua Sidang
/
/~~
nr{ H.? udi Sulistiono, M.Hum .Prs. HM. Ma'ruf Misbah, MA
NIP: 150 236 276 NIP: 150 247 010
Anggota
Penguf
~~~MA
NJ]>: 150 270 616
I
••
' 1
4<.
(
,~ .. ". . .................
·' \
!-:
,t
.·s··4"~·"
.. .,..
"'· .:
~·~,..-
:!\,("'
.
.l ·
I . "
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi,
yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan
nikmat yang tak terhingga, dan atas sifat pemurah-Nya pula penulis dapat
merampungkan penulisan skripasi ini. Shalawat serta Salam penulis haturkan kepada
baginda Nabi Muhammad saw, karena jasamu ummat Islam da,pat keluar dari zaman
1. Dr. H. Abdul Chair, Dekan Fakultas adab dan Humaniora yang telah
2. Drs. Budi Sulistiono, MA. selakn sekretaris jurusan sejarah ·dan peradaban
Islam. Dan Ors. Ma'ruf Misbah, MA, selaku sekretaris Jurusan Sejarah dan
kami.
4. Drs. Rizal Saeful Haq, MA, selaku pembimbing akademik, karena telah
5. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta, _ay~handa H. Maman, ibunda Hj.
Kulsum yang dengan doanya telah memberi semangat tersendiri bagi penulis
Rohimah, Teh H_j. Odah, A' Hj. Ma'mun, Teh Idah, Teh Nurmah, Siti dan
Alfi, Tak lupa juga, Ponakan-ponakanku yang lucu-lucu .... Yang telah
ini. Makasih juga buat Zulfan rental nya .... Thanks for all.
mengharapakan kritik dan saran konstruktif menuju ke arah yang lebih baik guna
sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis sebelwn dan selama penyusunan
skripsi ini. Semoga karya tulis yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Penulis
MUHAMMADIYAH PADA MASA KEPEMIMPINAN KH. ABDUR
Halaman
Kata Pengantar
c. Tujuan Penelitian 5
D. Metodologi Penelitian 5
E. Sistematika Penulisan 8
Bab III: BIOGRAFI KH. AR. FACHRUDDIN ... ... ... ... .. . ... ... ... ....... ..... .. ... 23
Fachruddin . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . 44
Bab V : Penutup 53
A Kesimpulan 53
B. Saran . 54
Daftar Pustaka 55
Lampi ran
BABI
PENDAHULUAN
Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, berakidah Islam dan bersumber
Pancasila 2 .
Be11uhan dan beribadah serta tunduk dan taata kepada Allah adalah satu-satunya
1
Sccara etymologis narna Muhammadiyah berasal dari "Muhammad" yaitu narna Rosulullah
saw. Kemudiau meudapat tambahau Ya nisbah dan Ta' Marbutah yang artinya menjeniskan atau
menisbatkan. Jadi yang dimaksud dengau Muharnrnadiyah yaitu ummat Muhammad saw, atau
pengikut Muhammad saw yaitu semua orang yang beragarna Islam dan menyakini bahwa Nabi
Muhanuuad saw adalah hamba dau pesuruh Allah terakhir, dengau kata lain siapa saja yang mengaku
beragarna Islam maka sesungguhnya mereka adalah orang Muhanunadiyah tanpa dibatasi oleh adanya
perbedaan golongau dalam masyarakat dau kedudukan kewargauegaraannya. Sedaugkan dari segi
terminology, Muhamrnadiyah adalal1 gerakan Islam, dakwah autar ma'mf nalli munkar, yang
beraqidah Islam dau bersumber pada al-Qur'au dau Sunnah, yang didirilam oleh KH. Altrnad Dahlau
gerakan ini bernarna Muhanunadiyah, karena dengau narna ilu berharap atau bertafaul agar dapat
mencontoh segala jejak perjuaugau dau pengabdiau Nabi Muhammad saw. Juga dimaksudkan agar
semua auggota Muhammadiyah benar-benar menjadi seorang muslim yang penuh pengabdiau dau
tauggung jawab terhadap agamauya serta merasa baugga dengau kelsl.amarmya. Lih Mustafa Kamal
dkk, Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003, IL 53
2
Nur Altrnad & Pramono U. Tanthowi, .Muhammadiyah "Digugat" Prosisi di tengah
Indonesia yang beruhah, Jakarta: Kompas. 2000, h. 32
3
MT. Arifin, Gagasan Pembaharu J.1uhammadiyah "J.1uqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah ",Jakarta: Pustaka Jaya, 1987, Cet.I, h. 173
2
dihadapi Ummat Islam Indonesia sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
terkuat yang ada di kalangan gerakan Islam di Asia Tenggara, bahkan mungkin di
seluruh dunia Islam dengan melihat jumlah anggota gerakan. ini yang tersebar Iuas
SI (Sarekat Islam) yang lahir pada tahun I 905, Budi Utomo dan Jami' at Khair.
Namun menurut Mukti Ali, salah satu ciri gerakan yang bernuansa Islam baru
Muhammadiyah dapat ppula disebut sebagai sebuah gerakan Islam yang modern. 6
pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda, dengan surat keputusan No. 81.
tanggal 22 Agustus 1914, yang berubah dan disempumakan lagi dengan surat
4
James L. Peacock, Gerakan muhammad(vah Afenurnikan qiaran Islam di Indonesia, Jakarta:
Citra Kreatif. 1986, h.5
5
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampail 908-0945, Yogyakarta
Pustaka Pelajar, 1994), h.4
6
Alwi Shihab, Membendung Arus, Respon Gerakan Muhammadiyah Terhadap Penetrasi
Misi Kristen di Indonesia, Bandung: Mizan, 1998, h.61
3
untuk waktu 29 tahun sejak berdirinya dan diberi hak kerja melaksanakan
diluar pengadilan dan diluar setiap habis masa berlakunya dapat diperpanjang
kembali". 7
di Jawa Madura tanggal 10 bulan IX tahun Jepang 2603 (10 September 1943),
sebagai " Perkumpulan Agama Islam" dengan syarat tidak boleh mendirikan
Sampai Muhammadiyah di pimpin oleh KH. Abdur Razzq Fachruddin dan hingga
kini belum dapat diberikan jawaban tuntas. Orang Muhammadiyah tidak mau
dikatakan tidak berpolitik, dengan alsan Islam dan dakwah tidak dapat dipisahkan
Tetapi jika ditanya apakah politik praktis itu, maka Muhammadiyah hanya
7
Tim Pembina al -Islam dan Kemuhamrnadiyah, Muhammad1yah, Sejarah, Pemikiran dan
Amal Usaha, Malang: Tiara Wacana Yogya. 1990, Crt. I, h. 39
8
Ibid .. h. 41
4
pilihan tersebut merupakan refleksi teologis, bahwa Islam tidak membawa konsep
negara tetapi konsep umat, atau hal tersebut merupakan refleksi teologis, bahwa
Islam tidak membawa konsep negara tetapi konsep ummat, aatau ha! tersebut
pembangunannya justru tidak strategis lewat jalur politik '.1 jawabannya terhadap
pikiran tentang politik. 9 Untuk itu mungkin dapat dicari dari sejarah
Agar penulisan ini tidak melebar jauh dari permasalahan yang inti, maka
penulis akan membatasinya pada usaha-usaha yang dilakukan KH. AR. Fahruddin
I. Bagaimana kehidupan pribadi KH. Fachruddin dari masa kecil sampai dengan
9
Din Syamsuddin, Muhammadiyah Kini dan Esok, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990, h. 175
5
KH. AR. Fachruddin merupakan tugasa yang cukup menarik, gerakannya yang
untuk membahas hal tersebut, baik dari penjelasan sejarahnya maupun sosok para
tokohnya.
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk lebih mengenal
1. Sumber Data
pendekatan historis.
sekaligus bahan perbandingan terhadap objek kajian yang menjadi titik fokus
skripsi ini, termasuk untuk mempetajam analisis terhadap data yang diperoleh.
2. Langkah-langkah Penelitian
yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penulisan skripsi. Studi
kepustakaan ini adalah sebagai salah satu langkah penelitian yang esensial
7
penulisan.
akan dibahas.
komfaratif, untuk mengetahui apakah antara satu bahan (data) yang lain ada
pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN (UIN Jakarta Press,
2000).
E. Sistematika Penulisan
masing-masing terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab
Sistematika Penulisan.
Fachruddin.
Razzaq Fachruddin.
Andalusia dimulai sekitar abad ke-11, yang ditandai dengan direbutnya kembali
kota Toledo (Spanyol) oleh raja Alfonso VI dari Leon dan Castilia pada tahun
Abbasiyah oleh Turki pada tahun 1055. Mulai abad ke-11 dunia Islam mengalami
berbagai macam krisis yang demikian parah, baik krisis keagamaan, krisis politik
kenegaraan, krisis sosial ekonomi, krisis pendidikan dan kebudayaan dan lain
sebagainya. 1
1
Mustafa Kamal Pasha clan Alunad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam,
Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2005, Cet.ket-1, 11. 14-28
11
di gagas oleh lbnu Taimiyyah yang hidup pada abad pera!;ihan ke-13 dan ke-14.
Beliau sering disebut dengan Bapak Tajdid, sampai pada gerakan-gerakan tajdid
yang ada di Saudi Arabia yang dipelopori oleh Muhammad Abdul Wahhab. 2
Kemudian di India oleh Sayyid Ahmad Khan dari Hindi yang kemudian
diteruskan oleh Syeikh Waliyullah dari Delhi, kemudian adanya gerakan salafiyah
yang lahir di Mesir pada sekitar abad ke-19 dan dipelopori oleh tiga tokoh Islam
Pembaharuan yang mereka pelopori secara garis besar yaitu bahwa pintu
ijtihad tetap terbuka, memerangi sikap syirik, bid' ah, khurafat, dan kembali pada
terjadinya kemunduran umat Islam telah jelas terlibat pada kurun waktu abad ke-
13 sampai abad ke- 19 yang ditandai dengan munculnya sikap keagamaan yang
menimbulkan sikap statis dan jumud. Sikap dinamis dan aktif telah hilang dari
ajaran jihad, yang sebenarnya adalah semangat yang sama pada saat Islam klasik
berkuasa, semua itu adalah alasan mendasar bagi pembaharu Islam untuk
2
Hamn Nasution, Pembaharuan dalam Islam : Sejarah pemikiran dan Gerakan: Jakarta:
Bulan Bintang, 1975, Cet.ket-9, h.74
3
Abu Bakar, Sekitar Masu/mya Islam ke Indonesia, Semarang: Ramdhani, 1982, h.12
12
berjuang. Sampai pada abad ke-30 atau awal ke-20 gerakan pembaharuan yang
telah menyatu dalam seluruh aspek hidupnya. Mereka percaya pada adanya
berabad-abad dan sulit untuk dipisahkan antara ajaran Is.lam yang benar dengan
Islam gerakan pembaharuan atau tajdid secara sederhana dapat diartikan sebagai
upaya baik secara individual maupun kelompok dalm kurun waktu dan situasi
'' Deliar Nocr, Gerakan Modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, Jakarta: LP3ES, 1996,
Cet.Ket-6, h.19
13
Pembaharuan yang dibawa oleh Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji
Piabang yang pulang dari Mekah sekitar tahun 1803, 6 merupakan pengaruh ide
dan gerakan dri Timur Tengah, yakni Mekkah dan Kairo yang menjacli pusat studi
kekerasan. Maka tidak mengherankan terjadi konflik antara kaum paderi dengan
sebagian kaum adat sehingga terjadinya perang pada tahun 1821-1837. Kaum adat
yang selalu kalah berperang bekerja sama dengan Belanda, yang pada akhirnya
perang yang semula melawan kaum adat berganti melawan Belanda. Aclapun
clalam Islam, baik yang bergerak clalam bidang politik kenegaraan seperti Partai
5
Din Syamsuddin (ed),Muhammadiyah Kini dan Esok, Jakarta: PustakaPanjimas, 1990, IL12
6
Mustafa dan Adaby, Muhammadiyah &bagai Gerakan Islam, h. 75
7
Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, h. 38
14
Serikat Islam (PSI), Partai Islam Masyumi (PIM), Partai Muslimim Indonesia
(PMI), Partai Islam Indonesia (Pll), maupun yang bergerak dalam bidang bidang
sosial kemasyarakatan seperti al-Ishlah wal- Irsyad atau yang popoler dengan
dakwah, pendidikan dan sosial keagamaan. Secara resmi persyarikatan ini berdiri
pada hari Senin tanggal 18 Nopember 1912 Masehi bertepatan dengan tanggal 8
Dahlan, atas saran yang diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa orang
beberapa anggota Budi Utomo agar mendirikan suatu Iembaga pendidikan yang
9
bersifat permanen.
pengabdian dan tanggung jawab terhadap agamanya serta merasa bangga dengan
keislamannya. 10
8
Musataf dan Adaby, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, h.77
9
Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia tahun 1900-1842, h. 84
0
' Mustafa Kamal Pasha, Rosyad Sholeh, dan Yusnan YusnJ'. Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Tajdid, Yogyakarta: CitraKarsaMandiri, 2003, h.44
15
umat umat Islam Indonesia yang pada waktu sangat memperhatikan dalam
I. Faktor Subyektif
Faktor subyektif adalah suatu faktor yang berasal dari pribadi pendiri
Indonesia masih banyak yang belum sesuai dengan apa yang telah
dipahaminya. 11
mesti dilakukan. Sikap seperti inilah yang dilakukan K.H. Ahmad Dahlan
11
Tim Pembina al-Islam dan Kcmuhammadiyahan UMM, Muhammadiyah &jarah
Pemikiran dan Amal Usaha, Jakarta: Tiara Wacana Yogya dengan UMM Press, 1990, eetket-1, h.4
16
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyeruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kepada yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (Al-Tmran: 104).
teratur untuk dan rapi yang tugasnya berkhidmat melakukan misi dakwah
2. Faktor Obyektif
keadaan dan kenyataan sosial budaya maupun sosial keagamaan pada masa itu
2. Keadaan bangsa Indosesia umumnya dan ummat Islam khususnya yang hidup
12
Mustafa Kamal dan Aluuad Adaby, }vfuhamamdiyah sebagai Gerakan Islam, h.100
17
Indonesia.
lain-lain. Dalam ha! ini, Muhamamdiyah memiliki concern yang besar untuk
13
M. Margono Puspo Suwamo, Gerakan Islam Muhammadiyah, Yogyakarta: Persatuan,
1986, cet.ket-3, lt27
18
anak muslim bumuputera (yang pada masa kolonial disebut inlander) bias
yang dalam tentang tanggung jawab social yang pada masa itu sangat terabaikan.
bahsa dan istilah. Sekalipun begitu tidak sendirinya berubah isi dan jiwanya,
kerana hakekatnya antara yang lama dan yang baru tetap sama.
14
httpJ/www.muhammadiyah.or.id
19
ma'ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjungjung
yang menyangkut seluh aspek kehidupan meliputi Aqidah, ahlaq, dan mu'amalat
dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan
perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan dakwa.h amar ma' ruf nahi
pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia. Peran dalam
strategis dan taktis sesuai kepribadiaaaan, keyakinan dan cita-cita hidup, serta
Ghajur".
merumuskan pola dasar perjuangan yang dijelaskan dalam rumusan itu, bahwa
15
Mustafa kamal dkk., Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid, h.108 h.55
16
http://www.muhammadiyah.co.id
20
dan keyakinan hidup tersebut denga dakwah Islam dan amar ma,ruf nahi munkar
Dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar yang yang dimaksud adalha
harus dilakukan melalui dua saluran secra simultan, saluran politik kenegaraan
pejajahan Belanda dan Jepang, dalam ha! maksud dan tujuannya sejak berbiri
tenvujud masyarakat utama, adil dan malmmr yang dirid~ai Allah Subhanahu
wata 'ala. Dengan kata lain, bahwa maksud dan tujuan }vluhammadiyah ialah
17
Lukman Harun, Muhamamdiyah dan Asas Pancasila, h. 28
21
kehidupan dalam diri, keluarga dan masyarakat yang sungguh adil, makmur,
bahagia-sejahtera, lahir dan batin dalam naungan dan ridha Allah SWT
Muhammadiyah sejak didirikan pada tahun 1912, telah mengalami lima kali
dan tujuan 'kehidupan Islami'. Jadi maksud dan tujuan Muhammadiyah sejak
didirikan sampai sekarang, tidak berubah, yaitu menegakan agama Islam untuk
Anggaran Dasar itu, kuat dipengaruhi oleh suasana perhitungan dan tekana politik
yang terjadi di Indonesia, seperti halnya asas yang pada awalnya memakai asas
Islam. Namun hal ini tidak mengubah cita-cita, maksud dan tujuan
18
Musatafa clan Adaby. Muhamamdiyah sebagai Gerakan Islam, h. 112
22
cita-cita bangsa Indonesia demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur,
yang di ridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa. Merumuskan asas pancasila dalam
politik lebih sistematis yang sesuai dengan cita-cita bang!>a. Terlibat atau tidaknya
publik yang didasarkan apada paradigma amar ma' ruf nahi munkar.
kelompok masyarakt, baik atas dasar agama, aliran politik kebijakan, dalam arti
publik.
BAB III
Kiai Haji Abdur Razzaq Fachruddin adalah pemegang rekor yang paling
sederhana yang kerap di sapa dengan sebutan Pak AR. Beliau dilahirkan pada
Ayahnya bernama KH. Facruddin atau Kiai Imam Puro, seorang Lurah Naib atau
penghulu dari Puro Pakualam yang diangkat oleh Kakek Sri Paduka Paku Alam
VIII, yang berasal dari Bleberan, Brosot, Galur, Kulonprogo. Ibunya bernama
Maimunnah binti KH. Idris Pakualam atau yang akrab dipanggil Nyai
Fachruddin. 1
yang telah meninggal dua orang waktu masih kecil. Saudara.A.R. Facruddin
seayah dan seibu di antarannya bernama: (1). \:Vakiyah di Blowong; (2). Umi
Facruddin atau Pak AR; (5) Lukman di Bleberan. Adapun :;audara seayah lain ibu
ialah: (a) Saebani di Bleberan; (b) Mariyah di Bleberan; (c) Ismail di Bleberan. 2
1
Tim Pcnyusuu dan Pencrbit Profil Mul1ammadiyah 2000, Proji/ Muhammadiyah 2000,
Jakarta; Smya Sarana Utama, 2000, Cet.ket-1, h. 25
2
M. Yunan Yusuf, Yusro Rozak dan Sudarnoto Adul Hakim, Ensik!opedi Muhammadiyah,
Jakarta: Raja Garafindo Persada, 2005, Cet.kct-1, h.103
24
ke Muallimin selama dua tahun. Tidak sampai selesai, kar·ena orang tuanya jatuh
pailit. Pak AR pun dipanggil orang tuanya pulang ke desa, dan meneruskan
mengngaji kepada para Kiai di desanya. Pada tahun 1930 ayahnya meninggal di
Bleberan dalam usia 72 tahun. Dan dalam usia 16 tahun, Pak AR menjadi yatim.
tahun 1935. 4 Sejak di bangku sekolah, Pak AR sudah dikenal pandai berpidato.
Pak AR dijodohkan oleh ibunya Nyai Facruddin, dengan Siti Komariyah putri
pamannya Kiai Abu Amar. Pada tanggal 28 Ramadhan 1337 Hijriyyah atau 1
Komariyah. Pada waktu itu Siti Komariyah masih perlu meneruskan belajamya,
maka ia pun belum diajaknya ke Ulak Paceh, Sekayu, Palembang. Baru pada
3
Tim Pcnyusun Ensiklopcdi Indoncsi, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ictiar Barn Van Hocvc,
1997,h. 326
1
• Hery Sucipto dan Nadjamuddin Ramly, Tajdid Muhammadiyah dari Ahmad Dah/an hingga
A. Syafii Maarif: AR Facruddin Jalan Terjal Dakwah Kultural, Jakarta: Grafindo, 2005, Cet.ket-I, h.
180
25
bernama Wasilah. Anak yang pertama itulah Pak AR mendapat pertolongan dari
Ayuk Nyai H. Robbah Aisyiyah Talang Balai, Tanjung Raja, Ogan Ilir. Ketika
dengan Ors. H Sutrisno Muhdam, dan mereka dikaruniai tiga orang putra.
Pak AR bertugas sebagai Azacho di Kelurahan Banaran. Saat itu, lahirlah putra
kedua yang diberi nama Syukri. Nama ini adalah perwujudan rasa syukurnya
kepada Allah karena sudah kembali ke Y ogyakarta dan sebagai peringatan adanya
dengan Dra. Khalifah binti H. Khozin asal Jember, Jawa Timur dan mereka
lahirlah putrinya yang ketiga, yang bernama Siti Zahanah. Di kemudian hari ia
menikah dengan Sadikin dan dikaruniai tiga orang Putra. Ketika Pak AR di
tanggal 28 Desembar 1949 lahirlah putra yang keempat, diberi nama Lutfi
Pumomo. Di kemudian hari menikah dengan Barkah Setiyawati dan memiliki dua
26
orang putra. Pada tahun 1952, ketika sudah bertempat tinggal di GM 1 atau 260
kelima, yang bernama Farchan. Di kemudian hari ia menikah dengan Dra. Budi
5
Hartati dan di karuniai empat orang putra.
Pada tahun 1955, lahirlah putra yang keenam, yang bernama Fauzi. Di
kemudian hari ia menikah dengan Uun Ilmiyati dan karuniai dua orang putri. Dua
tahun kemudian tetapnya pada tahun 1957 lahirlah putra yang ketujuh, yang
orang yang gumunan (meresa heran). Mengingat gajinya terbatas dan tidak
menjadi pegawai negeri. Oleh karena itu, walaupun dalam segi perekonomian
5
Yunan, (dkk.,), Ensik/opedi Muhammad(yah, h. 105
6
Ibid, h. 105
27
ha! memilih pendidikan dan jodoh, Pak AR memberi kebebasan menurut pilihan
dengan bakat dan minat masing-masing. Kebebasan semacam itu juga diserahkan
dalam memilih jodoh. Pak AR menyadari bahwa hidup berumah tangga hams ada
Usmat, yang meninggal. Dalam sidang Tanwir di Ponorogo Jawa Timur tahun
mulai saat itu Pak AR terpilih terns pada tiga mukhtamar lbrikutnya untuk periode
7
Ibid., h. 106
8
Nur Acluuad dan Prarnono U. Tanthowi, Muhammadiyah Digugat Refosisi ditengah
Indonesia yang Berubah. Jakarta: Gramedia, 2000, h.203
28
Muhammadiyah 1990) 9
Beliau dikenal masyarakat sebagai orang besar yang rendah hati, bersikap
Muhammadiyah. Dan beliau pun berharap ada alih generasi yang sehat dalam
Muhammadiyah. 10
pun pernah berobatke Rumah Sakit Lins of Wales, Sidney, Australia pada 12
Desember 1989 karena sakit vertigo. Pada tahun 1995 Pak AR kembali sakit.
Ketika Pak AR menjalani perawatan intensif di Rumah Saklt Islam (RSI) Jakarta
dalam kondisi tidak stabil. Pak AR wafat hari Jum'at pada tanggal 17 Maret 1995
atau bertepatan dengan 15 Syawal 1415 Hijriyyah di Rumah Sakit Islam Jakarta
pada jam 08. l 0 wib, dalam usia 79 tahun, yang meninggalkan tujuh putra - putri.
Karangkajen Yogyakarta.
9
Sucipto dan Rmnly, Tadjid Afuhammadiyah: AR Facruddin Jo/an Terjal Dakwah Kultural,
h.180
10
Aclunad dan Tanthowi, Muhammadiyah Digugat Refosisi ditengah Indonesia, h.203
29
tujuh tahun yaitu pada tahun 1923, A.R. memasuki sekolah formal di Standaard
ayahnya tidak menjadi penghulu dan usaha dagang batiknya juga jatuh, maka Ia
kakak perempuannya. I I
beberapa Kiai di sana, seperti ayahnya sendiri KH. Fachruddin, KH. Abdullah
Rosad dan KH. Abu Amar. Adapun kitab-kitab yang di pelajarinya antara lain;
11
hUp:f/ww\y.M.!ill!lffi\lladiyah.Abdul. Razak Fachruddin.ir.cod
30
Matan Tagrib, Syarah Tagrib, Qatrul Ghaits, Jurumiyah dan lain-lain. Sedangkan
pada malam hari setiap ba'da Magrib kurang lebih jam 21.00, Ia belajar di
Dua tahun setelah ayahnya meninggal dunia, yaitu pada tahun 1932, AR
pukul 19.00 sampai dengan pukul 22.00. 12 Sejak di bangku sekolah, AR sudah
Dengan bekal pendidikan tersebut, pada tahun 1935 Pak AR dikirim oleh
Musi Ilir (sekarang dikenal dengan Kabupaten Muba, Musi Banyu Asin), juga
12
Yusuf Yunan (dkk.,), Ensiklopedi Muhammadiyah, h.103
31
yang setingkat dengan SD. Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang menyerbu
keteladanan baik dari segi keilmuan keisalamannya maupun dari segi yang
lainnya.
bergelar Sarjana, akan tetapi tingkat ilmu keislamannya tidak kalah dengan yang
berbobot dan bermutu. Adapun kelebihan dalam pendekatannya baik dengan umat
Pak AR dikenal sebagai seorang mubaligh yang sejuk, beliau juga dikenal
akan dipaparkan bukti-bukti yang otentik akan kearifan dan kebijakan dalam
(23). Pedoman Mengadakan Peringatan Hari Besar Islam dan lain; (24).
Disamping itu, Pak AR juga menulis beberapa. buku agama Islam dan
tahun 1971; Naskah Kesyukuran tahun 1985; Naskah E/1the11g, Sera/ Kmvruh
tahun 1981; Menuju Muhammadiyah tahun 1970; Kembali Kepada Al-Qur 'an
dan Hadist tahun 1970; Jn Memoriam Pak A.R. Facruddin, Sha/at Hart Raya !du!
Fitri 1408 secara Kenegaraan di Masjid Istiqlal tahun 1980; Sekaten dan
Tunt1111a11 Sha/at Basa Jmvi tahun 1982; Khutbah Nikah dan Terjemahannya yang
14
Yusuf Yunan, (dkk.,), Ensiklopedi Afuhammadiyah, h.109
15
Ibid., h. 109
35
Pada tahun 1938 oleh Konsul Muhammadiyah Kulak Pajeh, Sekayu, Musi Ilir
yang sekarang bernama Kabupaten Muba (Musi Bayu Asin). Tiga tahun
Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah Wanapati waktu itu yang diketuai oleh
Kiai Haji Dawan Razi. Ketika tinggal di Kauman Yogyakarta, Pak AR banyak
Muhammadiyah, akan tetapi di Pemerintah dan Perguruan Tinggi. Oleh karena itu
Lurah Banaran pada tahun 1945. Pada waktu Indonesia Merdeka 17 Agustus
1945, Pak AR ikut bergerak pada Barisan Keamanan Rakyat (BKR), ikut
ke Kulonprogo dalam jabatan yang sama. Beliau juga ikLJt bergerilya melawan
16
AR Facruddin, http://W\\~v.Muhammadiyah.ir.cod
17
Hcri Sucipto dan Ramly, Tajdid Muhammadiyah Dari Ahmad Dah/an hingga A. Syafii
Ma 'arif h.180
37
Belanda tahun 1949. Selama sembilan tahun dari tahun 1950 sampai dengan
tahun 1959, Pak AR menjadi pegawai jawatan agama Propinsi Daerah Istimewa
Pensiun.
kepada beliau adalah ketua daerah Kota Mad ya Y ogyakarta (1950-1951 ), ketua
Muhammadiyah Propinsi Aceh tahun 1953. pada tahun 1956 Pak AR menjadi
Ponorogo, Jawa Timur pada tahun 1969, Pak AR akhirnya dikukuhkan menjadi
38 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tahun 1971. Sejak saat itulah Pak
Ulama berwajah sejuk dan bersahaja ini tidak bersedia lagi dipilih kembali
ke-42 di Yogyaka11a. Dan dalam Muktamar tahun 1990 Pak AR tidak bersedia
Muhammadiyah. 20
18
Ibid, h.326
19
Tim Pcnyusun dan Pcncrbit Profil Mnhammadiyah 2000, Profil Muhammad(vah 2000,
h.26
20
Ibid,
39
dengan tahun 1959. kemudian KH. Yunus Anis dari tahun 1959-1962; kemudia
demikian beliau menerima menjadi anggota DPA dan dilantik pada tanggal 14
Agustus I 988n
beliau telah memberi contoh teladan yang baik untuk para pengikutnya. Sebagai
'
contoh, dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin beliau selalu menempuh cara
suatu keputusan yang telah diputuskan bersama. Sikapnya yang merendah dan
selalu optimis serta berserah diri kepada Allah S\VT membuat beliau lebih
berwibawa.
Pada tahun 1975, bel iau melakukan berdakwah (kuliah subuh) di Stasiun
21
Ensiklopedi Muhammadiyah, h. l 08
02
Ensiklopedi Indonesia, h: 327
40
malam Jum' at. Kegiatan ini berlangsung sampai tahun 1985. Di samping itu
beliau juga mengasuh acara tanya jawab soal agama di harian Kedaulatan Rakyat,
zakat yang telah terkumpul dibaginya pada saat paceklik dan beliau sendiri
membutuhkan bantuan.
ummat. Dengan gayanya, yang santun rendah hati diselingi humor, serta berwajah
sejuk, oleh karena itu dengan kesejukannya sebagai pemimpin, ummat jadi
tertarik dengan ajaran Islam yang menyejukkan, bahkan tidak hanya ummat Islam
saja, pemeluk agama lain pun menjadi tertarik kepada Islam yang disampaikan
beberapa pengertian berikut ini, untuk membatasi suatu pengertian pemikiran politik
High Politics adalah politik tinggi dalam penge1tian yang luhur dan
berdimensi moral etis, bersikap tegas terhadap korupsi, mengajak masyarakat luas
politik yang terlalu praktis, berorientasikan kepada melakukan gerakan dan menuver
sebagai berikut :
" ... High Politik adalah politik yang luhur, adiluhung dan berdimensi moral
etis. Sedangkan Low Politik adalah poltik yang terlalu praktis dan sering kali
· nl
cendrung msta.
1
Amin Rais, Moralitas Polilik Muhammadiyah, Yogyakarta: Dinamika, 1995, h. 43
42
muslim dengan pasang surutnya gelombang persoalan hidupnya dengan nilai dan
suatu kerangka berpikir yang rasional dan metodologis yang berupa pola sikap
dan tindakan anggota, kehidupan organisasi dan masyarakat luas secara universal.
dan tajdid mengendalikan suatu mata rantai hubungan histories dan dialog antara
daya kreatifnya. Mata rantai dialogis tersebut mendorong dinamika sejarah yang
2
M. Din Syarnsuddin, Muhammadiyah Kini dan Esok, Jakarta: P. Panjirnas, 1990, h.168
43
kepada Dinul Islam yang dapat dilakukan memalui berbagai aspek aktivitas
masyarakat.
3
Din Syamsuddin. Muhammadiyalt Kini dan Esok, h. X
44
bergerak di bidang dakwah dan menyentuh semua bidang, dalam ha! ini tak luput
dijelaskan bahwa politik yang dimaksudkan bukan dalam arti politik praktis, ·
seperti ini dapat juga dinamakan politik konstitusional yang biasanya dibedakan
Fachruddin
ormas yang lainnnya, karena pada tahun itu diajukannya Ice DPR tentang recana
kemasyarakatan.
Islam dari anggaran dasar oraganisasi yang sudah barang tentu membawa
kemasyarakatan. 4
lain :
2. Masalah tersebut adalah masalah nasional yang dihadapi oleh Pimpinan Pusat
secara nasional. Oleh karena itu pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan
pendidikan Agama.
5
Lukman Harun, Muhammadiyah dan Azas Pancasi/a, h. 38
6
Rusli Karim, (cd), Muhammad(vah dalam Kritik dan Komentar, Jakarta: CV. Rajawali,
1986, Cet. Ke-I, h. 325
47
Yang Maha Esa memiliki kesegaran jasmani dan rohani, sedangkan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,
ternyata tidak ada sama sekali dalam RUU-Pn. Oleh karena itu rumusan
GBHN. 7
7
Rusli Karim, (cd)., lvfuhammadiyah dalam Kritik dan Komentar, ha!. 13
8
Din Syamsuddin, lvfuhamamd(yah Kini dan Esok, h. 200
48
Bila kita ingin mengungkap secara tuntas tentang peran dan pemikiran
hal tersebut, yang semuanya terjadi pada masa kepemimpinan K.H. AR.
kariernya, telihat bahwa pada dirinya, seorang yang ngayomi .umat dan bijak.
Kondisi ini sangatlah wajar karena pendidikan formalnya yang sejak kecil di
9
Syamsuddin, Muhammadiyah Kini dan Esokj, IL 202
49
senantiasa dibawa kedalam misi dan perjuangannya secara matang dan sejarah
sebagai pejabat ini, napas Islam dan misi pergerakkan selalu terbawa,
10
Ibid., h. 168
50
11
K.H. AR Facruddin, Afengenal & Menjadi Muhammadiyah, Malang: UMM Press, 2005,
h.186
51
Munkar.
Salah satu sisi persoalan pokok yang clihadapi umat Islam dewasa ini
sekualrisme, ha! ini merupakan ancaman yang serius bagi kehidupan religius
masyarakat Indonesia.
masyarakat yang semakin tergeser kepinggiran, clan ha! ini kita kenal dengan
nama kaum Dhu'afa. Masyarakat seperti ini sulit untuk menentukan jalan
masa yang ak!l.n datang. Jika Muhammadiyah tidak segera tanggap perkembangan
selama ini tidak ada artinya. Oleh karena itu dakwah yang dilaksanakan selama
bertahun-tahun akan dengan mudah dirusak oleh golongan lain yang menguasai
informasi.
1
' AR. Facruddin; Pcningkatan Kulitas Kcpcmimpinan dan Gcralmn dalam Muhammadiyah,
dalam; Pergumulan Pemikiran da/am Muhammadiyah. Yogyakarta: Spress, 1990, h. 165
BABV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
terhadap lingkungan yang kacau dalam menjalankan syariat Islam dan untuk
Kauman Yogyakarta.
Hal dilakukan beliau adalah untuk mempersiapkan dan meninjau kembali apa
politik, dalam aktifitas dakwah amar ma' ruf nahi munkar dan Muhammadiyah
54
tidak pernah lepas dengan apa yang dinamakan politik, karena pengertian
politik merupakan bagian atau sub sistem dari arti dakwah Islamiyah secara
politik dengan aparat terkait untuk mengadakan "dialog ide" maupun "dialog
Muhammadiyah.
B. Saran
Dari penjelasan yang telah disimpulkan diatas, penulis berharap besar agar
Muhammadiyah. Selain itu penulis berharap skripsi ini dapat menjadi salah satu
literature sejarah bagi para akademisi yang tertarik dengan pembahasan tentang
dari itu berawal dari kesadaran penulis akan kekurangan skripsi ini penulis
meminta bantuan saran, kritik dan masukannya bagi kesempurnaan skripsi ini di
DAFTAR PUSTAKA
Kamal Pasya, Mustafa, & Darban, Ahmad Adaby, Muhammadiyah sebagai Gerakan
-----, Sholeh, Rosyad, & Yusuf, Yusnan, Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid,
Syamsuddin, Din, (ed), Muhammadiyah Kini dan Esok, Jakarta: Pustaka Panjimas,
1990.
Ahmad, Nur & Tanthowi, Pramono U., Muhammadiyah "Digugat" Prosisi di tengah
dan Amal Usaha, Malang: Tiara Wacana Yogya, 1990, Cet. Ke-I.
56
2005.
1990.
Sucipto, Heri., & Ramly, Nadjamuddin, Tajdid Muhammadiyah dari Ahmad J)ahlan
Cet L
57
Pers, 1986.
Tim Penyusun Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997.