Anda di halaman 1dari 9

DESAIN ILUSTRASI TERHADAP CITRA BRAND CLOTHING DALAM PERSAINGAN PASAR

Industri fashion di Indonesia semakin lama semakin berkembang. Fashion juga


mencerminkan citra life style atau gaya hidup dari orang itu sendiri. Fashion sudah
menjadi sebuah kebutuhan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Bentuk, desain, corak,
bukan lagi menjadi sebuah kebutuhan desain fashion belaka, melainkan sudah menjadi
kebutuhan artistik. Agus Sachari juga menyebutkan, dalam kajian-kajian utama sosial
desain, disamping faktor-faktor dasar yang menjadi arena kehidupan manusia, juga
selalu memiliki keterkaitan dengan tumbuhnya masyarakat konsumen dan gaya hidup
masyarakat. Hal itu disebabkan desain dalam perkembangan lanjut selalu memiliki
keterkaitan dengan perbincangan sebagai alat untuk meningkatkan perekonomian
suatu negara dan juga dengan industrialisasi dan budaya massa (Sachari, 2002:30).
Perkembangan juga merambah kesegala bidang dan juga usia, mulai dari orang
dewasa, remaja, dan anak-anak. Salah satu pasar yang kini sedang ramai digeluti adalah
pasar fashion unutk kalangan anak muda atau remaja. Hal ini menjadikan munculnya
sebuah peluang bisnis yang dapat menggiurkan beberapa pelaku kretif. Industri fashion
saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kalangan masyarakat sosial. Ditunjang
dengan perkembangan teknoloigi yang semakin maju, mulai majunya teknik-teknik
sablon yang dapat semakin membuat teknik cetak pada kain semakin sempurna.
Fenomena yang sedang terjadi saat ini menjadikan sebuah peluang bisnis yang
sangat menggiurkan bagi pelaku bisnis di Indonesia. Pada akhirnya banyak
bermunculan brand-brand clothing baru, mulai dari brand yang sifatnya hanya sekala
indie maupun yang sudah merambah ke multi nasional. Clothing yang kita kenal
sekarang lebih banyak berkecimpung dalam produk t-shirt, jaket, tas, dan lainnya.
Dengan pesatnya brand-brand clothing baru, hal ini menimbulkan persaingan industri
clothing yang sangat ketat. Terutama brand clothing yang baru saja memulai debutnya
dalam persaingan industri clothing membuat pelaku bisnis tersebut memutar otak agar
dapat survive bersaing dalam ketatnya industri clothing.
Industri clothing tidak hanya berkembang pesat dibeberapa kota saja, namun
juga berkembang pesat hampir diseluruh kota di Indonesia, dalah satunya juga di kota
Bandung. Industri clothing Bandung atau yang lebih dikenal sebagai distro, merupakan
industri fashion yang berkembang secara sporadis. Sebagian clothing yang muncul di
kota Bandung dimulai dari aktivitas kultural yang menjadi gaya hidup anak muda di
Bandung. Kemudian melahirkan produk-produk penunjang aktivitas tersebut yang
menjadi sebuah ladang bisnis untuk menunjang aktivitas tersebut. Namun lambat laun
saat produk-produk tersebut dapat diserap oleh pasar, pelaku-pelaku baru
bermunculan dengan motivasi dan kesiapan modal yang lebih besar dan matang. Hal ini
menyebabkan persaingan pasar yang sangat ketat dan keras dan menimbulkan
ketegangan unutk merebutkan pasar yang sama. Berikut adalah beberapa daftar brand
clothing yang ada di kota Bandung :

No. Nama Clothing No. Nama Clothing


1. Ahmed 28. Nanonime
2. Ambulance Shop 29. Nope
3. Anonim 30. Ogle
4. Antibeauty 31. Order
5. Apewerx 32. Outlaws
6. Arcane 33. Post
7. Arena 34. Provider
8. Baby Bones 35. RacerKids
9. Badger 36. Redcable
10. Baju-baju 37. Reflux
11. Beatbox 38. Revel Wear
12. Bee 39. Riotic
13. Balck id 46. Rockmen
14. Blackjack 40. Rockstars
15. Cosmic 41. Rockters
16. Diabolic 42. Rotten
17. Distrohouse 43. Royal Queen
18. D’loops 44. Schnoob
19. Flo Distro 45. Screamous
20. Friendshell 46. Sign Clothes
21. Gamo 47. Skaters
22. Geckoland 48. Skyland Footwear
23. God.inc 49. Slice
24. Greenlight 50. Surf.inc
25. Hobbies 51. Tee company

2
26. House Of Gree Eight 52. Unkle347
27. Kidd Rock 53. Wadezig
Sumber (https://dongnong.wordpress.com)

Dengan persaingan pasar clothing yang sangat ketat tersebut, memaksa pelaku
industri clothing untuk berinovasi agar mereka dapat bersaing untuk merebut perhatian
pasar yang sangat keras. Strategi pemasaran dapat memberikan pengaruh dalam
persaingan pasar yang ada, dengan adanya perubahan ini industri clothing perlu
memberikan inovasi agar dapat bersaing didalam pasar clothing dengan mengikuti tren
yang ada dikehidupan saat ini. Seperti dalam buku Mark Tungate disebutkan bahwa, As
fashion scholar Bruno Remaury points out, Traditional marketing is based on need. You
take a product that correspond to an existing demand, and attempt to prove that your
product is the best in its category (Tungate, 2012:6). Sehingga pemasanran yang baik
dalam membangun sebuah brand adalah dengan membuat sebuah kebutuhan
terhadap konsumen. Tingkat persaingan industri clothing yang sangat ketat ini,
perusahaan clothing dituntut untuk memperkenalkan produk dan menanamkan citra
perusahaan, terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan sejenis yang terus tumbuh
dan berkembang.
Ilustrasi Sebagai Identitas
Citra berkaitan erat dalam persaingan industri yang begitu ketat, setiap brand
berusaha untuk membangun sebuah brand image atau identitas yang baik dimata
konsumen, maka sebuah perusahaan clothing harus menunjukkan sebuah karakteristik
produk yang mereka miliki. Brand image yang sudah terbentuk pada sebuah brand
clothing sangat berpengaruh terhadap presepsi konsumen, sehingga produk yang
mereka miliki dapat lebih unggul dibandingkan produk pesaing. Sudah menjadi
kewajiban perusahaan unutk membuat mereknya mendapat tempat tertinggi dengan
kekuatan sebuah brand untuk mendapatkan brand positioning dalam persaingan pasar.
Dengan memiliki brand image yang sudah terbentuk dengan kuat dapat menjadikan
sebuah pembeda dalam persaingan industri clothing itu sendiri, karena brand image
dapat menjadikan sebuah identitas yang berbeda dengan perusahaan lain. Sehingga
brand image sebuah perusahaan menjadi senjata yang kuat dalam membangun
perhatian konsumen.
Pada umumnya konsumen lebih percaya terhadap sebuah brand yang sudah
banyak dikenal oleh kalangan masyarakat, karena brand yang sudah memiliki posisi
dikalangan masyarakat mempunyai citra yang baik dimata masyarakat, seperti citra

3
produk dan citra pemakaian. Seperti yang dikatakan Peter Dormer dalam bukunya,
dalam perekonomian kompetitif sebagai lawan dari perekonomian yang direncanakan
secara sentral, konsep ‘terbaik’ pada umumnya didefinisikan tidak oleh produsen, tetapi
oleh konsumen (Dormer, 2008:31). Sehingga konsumen berhak memilih dan
memutuskan, brand mana yang menurut mereka baik, sehingga perusahaan clothing
memerlukan citra yang baik dimata konsumen agar dapat menarik minat.

Salah satu cara dalam membangun citra produk yang dihasilkan adalah dengan
memberikan identitas desain yang berbeda dari brand yang lainnya. Dengan
memberikan desain yang berbeda dan khas dari penggambaran sebuah brand, secara
tidak langsung dapat mempengaruhi psikologis konsumen dalam mengartikan brand
tersebut. Sehingga brand image yang dibangun sebuah perusahaan tersebut dapat
diaplikasikan melalui citra produk, salah satunya mengunakan desain yang diaplikasikan
dalam produk mereka.
Citra terhadap sebuah brand dapat diciptakan dengan membangun inovasi,
branding, dan lainnya. Salah satu cara dalam menanamkan citra perusahaan clothing ini
dengan memberikan desain yang dapat menarik hati pasar, salah satunya dengan
mengambil konsep desain ilustrasi unutk menanamkan citra perusahaan clothing.
Pengaplikasian desain ilustrasi pada clothing adalah salah satu cara dalam menampilkan
citra perusahaan tersebut. Desain yang berbeda dan memiliki konsep yang kuat adalah
cara yang paling pas dalam menumbuhkan citra tersebut.
Desain ilustrasi dapat menjadi sebuah identitas yang sangat kuat, dikarenakan
proses dalam membangun sebuah visual yang sangat mudah untuk diterima oleh
audien. Ilustrasi bukanlah sebuah bentuk visual yang asing dikalangan masyarakat,
desain ilustrasi sudah menjadi bagian dalam kehidupan keseharian kita. Oleh karena itu
desain ilustrasi merupakan bentuk visual yang mudah diterima di kalangan masyarakat.
Sehingga membangun sebuah brand image melalui desain ilustrasi yang memiliki ciri
khas sangat memungkinkan untuk membangun sebuah brand image.
Sama halnya yang dikatakan oleh Yasraf amir dalam bukunya, citra visual
melibatkan pelbagai kapasitas penglihatan dan presepsi dalam menerima dan
memahami citra tersebut (Piliang, 2008:286). Dalam membangun citra produk dapat
dilakukan dengan memberikan kualitas yang baik, mulai dari desain yang dihasilkan dari
sebuah produk, kualitas harga, bahan produk yang dibuat, dan lainnya.
Desain sebagai sarana berkomunikasi melalui visual dapat memberikan efek
psikologis terhadap konsumen. Terutama desain yang dapat menceritakan keseharian

4
yang kita alami. Realitanya persaingan industri clothing saat ini banyak brand yang
jarang untuk berkomunikasi terhadap konsumennya dengan memanfaatkan produk
sebagai media komunikasi. Berkomunikasi melalui sarana desain yang dapat menjadi
jembatan antara produsen dan konsumen, menjadi objek untuk membangun sebuah
citra atau brand image. Seperti yang dikatakan oleh Acep Iwan Saidi dalam bukunya,
karena seni berurusan dengan ekspresi dan dengan begitu karya seni menjadi sarana
untuk berkomunikasi, desain mula-mula adalah soal ekspresi juga. Dalam berkarya,
seorang desainer tidak memulainya dengan tahapan kosong; di dalam kepala desainer
terdapat banyak gagasan yang hendak diwujudkan (Saidi, 2017:18). Oleh sebab itu
desain menjadi sebuah jembatan dalam berkomunikasi untuk menyampikan sebuah
citra yang mengunakan media produk brand tersebut, sehingga citra atau brand image
yang dibangun dapat disalurkan melalui produk.

Strategi Desain Ilustrasi


Membangun citra dalam sebuah brand adalah salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan oleh produsen karena dapat mempengaruhi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Citra sebuah brand terbentuk dari asosiasi terhadap
brand itu sendiri. Desain produk yang baik dan unik dari yang lain akan menjadi ciri khas
suatu brand dan diasosiasikan oleh konsumen secara spesidik terhadap brand itu
sendiri. Agus Sachari juga menyebutkan, desain dapat diamati sebagai sebuah
fenomena gaya hidup dan perilaku sosial masyarakat, serta dapat dijadikan indikator
tingkat dan minat konsumsi masyarakat terhadap suatu barang atau kelompok barang
tertentu (Sachari, 2002:31). Salah satu cara yang paling mudah dalam membangun citra
sebuah brand adalah dengan membuat ciri khas dalam desain yang ditampilkan. Hal
yang paling menarik perhatian konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
adalah dengan mempertimbangkan desain dari produk clothing itu sendiri, dengan
memberikan desain yang menarik dapat mempengaruhi psikologi konsumen tersebut
unutk mempertimbangkan membeli produk tersebut.
Salah satu desain yang dapat dengan mudah diterima oleh konsumen adalah
desain ilustrasi. Kenapa desain ilustrasi? Ilustrasi adalah sebuah gambar yang dapat
mengkomunikasikan sebuah pesan atau konsep melalui media visual berupa gambar.
Ilustrasi juga dapat berupa pendapat atau sebuah komentar terhadap suatu fenomena
yang ada. Ilustrasi merupakan salah satu bentuk penyampaian visual yang dapat dengan
mudah ditangkap atau diterima oleh audien. Dalam membangun pesan dengan
menggunakan pesan gambar juga dibutuhkan sebuah konsep yang matang, agar

5
pengguna atau audien dapat mudah menerima pesan yang ingin disampaikan oleh
desainer atau produsen yang membuatnya. Desain ilustrasi memiliki komponen-
komponen yang hampir lengkap, seperti komposisi, warna, skala, tekstur, ruang,
prespektif, dan lainnya. Kelengkapan komponen yang terkandung dalam desain ilustrasi
membuat ketertarikan tersendiri yang dengan mudah diterima oleh audien. Ilustrasi
yang dibuat dengan konsep dan eksekusi yang matang dapat menjadikan hasil yang
maksimal, sehingga desain ilustrasi yang diaplikasikan terhadap produk dapat menarik
hati konsumen. Secara umum, media berkomunikasi yang mudah ditangkap ialah
melalui pesan dalam bentuk visual, bentuk visual juga merupakan sarana yang bersifat
universal.
Dalam merancang desain perlu menggunakan konsep yang kuat, sehingga
konsep tersebut dapat memberikan pesan yang diinginkan sebuah perusahaan unutk
menggambarkan citra produk mereka. Konsep pada suatu desain sangatlah penting,
selain dapat mengkomunikasikan identitas sebuah brand, konsep juga menjadi sebuah
elemen dalam berkomunikasi melalui desain. Konsep yang dirancang secara apik dapat
membuat komunikasi menjadi efektif, butuh perencanaan yang matang dan sebuah
pemikiran yang kreatif. Konsep sangatlah penting dalam membangun citra pada sebuah
brand, pesan yang ingin disampaikan pada desain melalui sebuah konsep adalah
sebuah kesinambungan yang nantinya dapat diterima oleh masyarakat.
Kesan yang elegan dan dinamis dimiliki oleh desain ilustrasi yang memudahkan
untuk menarik minat konsumen atau audien. Dalam kehidupan nyata, ilustrasi bukan hal
yang asing di lingkungan masyarakat. Bentuk visual yang menarik dan elegan dapat
menambah nilai pulsh pada desain yang dihasilkan. Memiliki desain yang berkualitas
baik dapat mempengaruhi konsumen dalam pembentukan citra sebuah brand. Dalam
bukunya Agus Sachari juga menyebutkan, dengan demikian, boleh dikatakan desain itu
lebih baik dari desain yang lainnya apabila (harga, citra) ia memenuhi sasaran
kebutuhan yang paling maksimal (Sachari, 1986:85). Apabila kualitas produk sebuah
brand yang dijual tinggi, maka konsumen dapat berasumsi produk tersebut memiliki
kualitas yang baik, sehingga citra brand tersebut adalah baik.
Salah satu contoh brand yang menurut saya baik dalam kualitas desainnya
adalah brand Culture Hero, salah satu brand yang berasal dari kota Jakarta ini memiliki
brand image yang sangat kuat. Mereka mengaplikasikan citra mereka pada desain
ilustrasi yang unik dan memiliki konsep ilustrasi yang sudah menjadi bagian dalam
kehidupan, sehingga dapat mengkomunikasikan citra yang mereka miliki. Brand ini
mengangkat budaya Indonesia sebagai identitas konsep brand mereka, yang divisualkan

6
menggunakan desain ilustrasi dan diaplikasikan pada media kaos, sehingga pesan yang
ingin mereka sampaikan begitu kuat dan mudah diterima oleh konsumen. Mereka
mengemas budaya Indonesia dengan tren masa kini, dan menggunakan desain ilustrasi
yang cukup modern dan menarik, sehingga brand image yang dihasilkan begitu kuat.
berikut salah satu contoh produk dari Culture Hero :

Sumber (http://culturehero.id)

Ilustrasi yang dikemas secara modern dan menggunakan konsep yang apik
dapat menjadi daya tarik yang sangat kuat. Pemilihan desain dengan menggunakan
eksekusi ilustrasi yang matang sangat menjadi pertimbangan yang tidak boleh
diabaikan, sehingga pesan dan konsep yang ingin disampaikan terhadap konsumen
dapat diterima dengan terbuka. Dengan hanya melihat tampak visualnya saja konsumen
sudah terhipnotis dengan gaya ilustrasi yang apik. Strategi inilah yang membuat sebuah
brand dapat mengandalkan daya visual sebagai identitas mereka unutk memunculkan
citra yang baik dimata konsumen. Sehingga menjadikan konsumen memakai sebuah
brand yang memiliki citra yang baik dapat mempengaruhi tingkat sosial sipemakai
brand tersebut. Sehingga citra atau brand image sangatlah penting dalam peran untuk
membangun persaingan pasar di industri clothing. Citra menjadi pertimbangan
konsumen dalam memutuskan pembelian produk brand mana yang akan mereka pilih.

Referensi

 Pilliang, Yasraf Amir. 2008. Mltifisitas dan Deferensi. Yogyakarta: Jalasutra


 Saidi, Acep Iwan. 2017. Desain, Media & Kebudayaan. Bandung: ITB.

7
 Sachari, Agus, 2002. Sosiologi Desain. Bandung: ITB
 Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: Rajawali
 Mark, Tungate. 2012. Fashion Brands. London: Kogan Page
 Dormer, Peter. 2008. Makna Desain Modern. Yogyakarta: Jalasutra
 https://dongnong.wordpress.com/2009/10/30/daftar-distro-di-bandung/
(diakses pada tanggal: 14-10-2017, Pukul: 21:54)

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Al Hazmi Indrapasca Yoga


NIM : 27117033
Topik : Desain dan Citra

Al Hazmi Indrapasca Yoga dilahirkan di Yogyakarta


pada tanggal 27 Mei 1993, merupakan anak bungsu dari
dua bersaudara, dari pasangan Hermanto dan Sri Minarti.
Menyelesaikan pendidikan SMA negeri 7 Malang pada
tahun 2011. Sejak SMA telah emiliki ketertarikan terhadap
bidang ilustrasi, dan memilih unutk berkarir dibidang
kreatif.
Melanjutkan studi pada tahun 2012 di Universitas Negeri Malang jurusan Seni
dan Desain, mengambil program studi Desain Komunikasi Visual, lulus pada tahun 2016.
Pada masa kuliah tahun 2012 merintis karir sebagai freelance dibidang ilustrasi
merchandise, dengan nama artist sebagai Power Naps hingga sekarang, telah
mengerjakan berbagai proyek desain ilustrasi mulai dari dalam negeri hingga luar
negeri. Ia telah merintis Dotstruction studio dengan saudara kandungnya yang sama-
sama menekuni dibidang yang sama, yaitu dibidang ilustrasi. Saat ini tengah
melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi Bandung, mengambil program studi Magister
Desain.

8
9

Anda mungkin juga menyukai