Anda di halaman 1dari 2

Tingkat kesehatan dari seseorang mempunyai pengaruh yang besar terhadap produktifitas dan

kapasitas kerja. Seringkali para pekerja menomorduakan permasalahan kesehatan karena merasa
tidak ada keluhan dan selama ini sehat, namun akan berbeda pemikirannya, bila pekerja tersebut
jatuh sakit dan terutama penyakit yang bersifat kronis, sehingga tidak dapat beraktivitas ataupun
memiliki keterbatasan dalam melakukan pekerjaan. Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting
dalam kehidupan. Untuk menjaga kesehatan diperlukan upaya-upaya yang bersifat pencegahan,
karena sumber penyakit selalu ada di sekitar kita termasuk dalam lingkungan kerja, baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
Salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit dan menunjang dalam menjaga kesehatan pekerja
adalah pemeriksaan berkala. Seperti pepatah lama, bahwa “lebih baik mencegah dibanding
mengobati” kegunaannya lebih bertujuan untuk pencegahan, terutama untuk masalah-masalah
yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja, penyakit yang bersifat kronis, penyakit
infeksi terutama yang dapat menular dan jenis penyakit lain yang dapat mempengaruhi produktifitas
dan efisiensi dari perusahaan.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (“UU Keselamatan Kerja”);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (“PP Keselamatan Kerja”);
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per.02/Men/1980 Tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja (“Permen
2/1980”);
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.03/Men/1982 Tahun
1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja (“Permen 3/1982”).
5. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

Anda mungkin juga menyukai