Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.
L B M 1 JIWA Page 2
orientasi (waktu,tempat, personal, situasional)
daya ingat
konsentrasi dan perhatian
8. tilikan
9. Reabilitas
Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi panca-indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor
panca indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa objek.
Halusinasi merupakan suatu gejala psikiatrik yang gawat (serius). Individu
mendengar suara tanpa adanya rangsang akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya
rangsang pada mata, membau sesuatu tanpa adanya rangsang pada indra penciuman.
Gejala halusinasi pada umumnya merupakan suatu gejala psikotik, halusinasi
pendengaran sering dijumpai pada skizofrenia, sedangkan halusinasi visual sering dialami
pada penderita dengan psikosa yang akut.
Menetapkan gejala halusinasi adalah penting sekali, akan tetapi lebih penting lagi
ialah menduga proses dinamik yang menjadi dasar dari halusinasi itu, agar kita dapat
memahami secara lebih mendalam, konflik yang dialami oleh penderita tersebut.
Halusinasi dapat pula terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi
pada waktu antara waktu tidur dan waktu bangun hal ini kita sebut halusinasi
hypnagogik.
Pada orang normal dapat pua timbul halusinasi dan ilusi dengan pemberian obat-obatan
misalnya : Mescaline atau d-lysergic acid diethylamide – 35 (L.S.D)
L B M 1 JIWA Page 3
a. Waham agama : keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan
beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Waham kebesaran : klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Waham somatic : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan
terserang penyakit, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin
bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai
dirinya, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
e. Waham nihilistic : klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah
meninggal, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
f. Waham bizar
1. Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran
yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
2. Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut, diucapkan beulang kali
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
Sumber: Psikiatri II Simtomatologi, UNDIP
L B M 1 JIWA Page 4
Fobia: ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu terjadi
berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang mengakibatkan keinginan
yang memaksa untuk menghindari stimulus tersebut. Beberapa contoh di antaranya:
a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi khusus (contoh
takut pada laba-laba atau ular
b. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasa takut untuk
berbicara, tampil, atau makan di depan umum
c. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggi
d. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbuka
e. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempit
f. Ailurofobia: ketakutan pada kucing
g. Zoofobia: ketakutan pada binatang
h. Xenofobia: ketakutan pada orang asing
L B M 1 JIWA Page 5
Halusinasi kinestetik: seolah bagian tubuh lepas
Halusisnasi autoskopi: sepeti ada dirinya di depaannya
Halusinasi olfaktori: pembauan yg salah
8. Mengapa pasien marah marah dan bicara kacau sejak 10 hari yg lalu?
Setiap orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda, ada yang meluap-luap tapi
ada pula yang biasa saja. Penyebab orang mudah marah ini ternyata dipengaruhi oleh kadar
serotonin di dalam otak.
Studi ini memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu
mengatur perilaku dalam otak. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry.
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak
dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah
dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal.
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak
korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan
dalam amigdala.
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol
perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala. Akibatnya orang-orang ini akan
cenderung lebih agresif dan paling sensitif.
10.Apa hubungan ditinggal menikah oleh calon suami dengan keluhan pasien?
11.Apa saja macam macam fungsi global dan apa saja yg dinilai?
Fungsi okupasi : fungsi dalam pekerjaan/melakukan kegiatan sehari
hari (sesuai pekerjaan)
Fungsi psikososial: berinteraksi dengan oranglain (menyendiri,
melamun)
L B M 1 JIWA Page 6
Tambahin yaaa
12.Mengapa dokter menanyakan riwayat penyakit medis umum dan
penggunaan zat psikoaktif?
WHO menyatakan bahwa yang dimaksud dengan psikotropika adalah obatyang
bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman.Sebenarnya
psikotropika baru diperkenalkan sejak lahirnya suatu cabang ilmufarmakologi yakni
psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarmaka (obat-obat yang berkhasiat
terhadap susunan syaraf pusat) atau psikotropik.13Undang-Undang No. 5 tahun 1997
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan syaraf pusat yang menyebabkanperubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.14Zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika
yangpenggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan dan kerugian bagi dirinya
sendiriatau masyarakat sekelilingnya seperti alkohol, nikotin, kafein, dan sebagainya.
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkanperubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.14Zat adiktif adalah
bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yangpenggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan dan kerugian bagi dirinya sendiriatau masyarakat sekelilingnya seperti
alkohol, nikotin, kafein, dan sebagainya.
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenisNAPZA secara
berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkangangguan kesehatan
fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.22Menurut SatyaJoewana yang dimaksud
penyalahgunaan zat adalah suatu pola penggunaan zat yangbersifat patologik paling
sedikit 1 bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguanfungsi sosial atau okupasional.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14654/1/09E01044.pdf
1. chlorpromazine (promagtil,largagtil)
2. haloperidol(haldol2mg,5mg)
3. trifluoperazine (stelasin 2mg 5mg)
4. perphenazine
5. fluphenazine
6. thioridazine(meleril)
7. pimozide
8. clozapine(clozaril)
9. sulpirideh
10. risperidone(Persidal)
11. quetiapine
12. olanzapine
L B M 1 JIWA Page 8
3. Clomipramine
4. Fluoxentine(Kalcetin)
5. Srtraline(Fridep)
6. Amoxapine
7. Moclobenide
8. Citalopram
9. Duloxetine
10. Venlafaxine
11. Maprotiline
12. Fluvoxamine
13. Mirtazapine
14. Paroxetine
15. Tianeptine
16.Mianserin
L B M 1 JIWA Page 9
Golongan anti maniak :obat-obat ini berguna untuk menghilangkan gejala manik seperti
logorhoe,hiperaktive euphoria
1. Lithium carbonate
2. Carbazepine
3. haloperidol
L B M 1 JIWA Page 10
(http://www.drexelmed.edu/documents/pharmacology_physiology/lectures/HarveyA
ntipsychoticsSlides.pdf)
L B M 1 JIWA Page 11
15.Bagaimana bentuk dari terapi psikososial?
16.Diagnosis dan diagnosis banding
L B M 1 JIWA Page 12