Anda di halaman 1dari 9

Bio-site. Vol. 04 No.

1, Mei 2018 : 1-40 ISSN: 2502-6178

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Shigella sp. PENYEBAB DIARE PADA


BALITA

ISOLATION AND IDENTIFICATION OF Shigella sp. CAUSES OF


DIARRHEA IN TODDLERS

Fitratul Aini
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi
Kampus Pinang Masak, Jln. Raya Jambi-Muaro Bulian KM.15 Mendalo Darat-36361

Email : fitratulaini47@gmail.com

ABSTRACT

Diarrhea is the highest cause of death for toddlers. This study aims to isolate
and identify the bacteria Shigella sp. causes of diarrhea in toddlers. Diarrhea samples
were obtained from RSIA Annisa, Jambi City then isolation was carried out at the
Biotechnology and Engineering Laboratory of the Faculty of Science and Technology,
Jambi University using SSA media and dilution and biochemical tests were carried out.
The results of bacterial isolates were characterized and obtained by Salmonella sp.
isolates. With the characteristic of black colonies, capable produce H 2S gas and can
ferment sugar.

Keywords : Toddler, Diarrhea, Jambi, Salmonella sp. , Shigella sp.

PENDAHULUAN habitatnya berada pada saluran


Kasus diare merupakan kasus pencernaan dengan infeksinya
penyebab kematian tertinggi anak melalui fase oral. Bakteri ini mampu
dibawah usia 5 tahun diseluruh dunia mengeluarkan LT toksik yang akan
(Depkes,2011), yakni sekitar 760.000 menginvasi ke epitel sel mukosa
kasus setiap tahunnya (WHO, 2013). usus halus dan berkembang dengan
Di Indonesia angka kejadian diare baik pada daerah invasi tersebut.
menurut survei morbiditas yang Shigella akan mengeluarkan
dilakukan departmen kesehatan toksik yang akan merangsang
tahun 2003 berkisar antara 200-374 terjadinya perubahan sistematik
per 1000 penduduk. Pada Provinsi pada
Jambi persentase kasus diare mukosa usus yang dapat
meningkat pada tahun 2015 yaitu menyebabkan sel-sel akan mati pada
sekitar 8,71% penyakit terbanyak di jaringan epitel usus halus sehingga
puskesmas Provinsi Jambi (Bidang terjadi tuak kecil didaerah invasi.
Pelayanan Kesehatan, 2015). Diare Menurut Prihastika (2005) diare yang
dapat disebabkan oleh berbagai dikeluarkan dapat bercampur dengan
macam bakteri, menurut penelitian lendir dan darah sehingga isolasi
Jafari (2009) diare pada anak balita bakteri ini dapat dilakukan melalui
26,7% disebabkan oleh bakteri fases penderita.
Shigella sp. Berdasarkan latar belakang
Shigella merupakan bakteri diatas maka dilakukanlah praktikum
gram negatif berbentuk batang, ini untuk dapat mengisolasi bakteri
tunggal, tidak memiliki flagel, aerobik Shigella penyebab diare pada balita.
ataupun aerobik fakultatif dan tidak
membentuk spora. Suhu optimum
pertumbuhan yakni 37oC dimana

7
AINI, Isolasi dan Identifikasi Shigella sp.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Oktober-November 2017. a
Sampel feses yang diambil
merupakan balita yang sedang b
menderita diare dari Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Anisa, Jelutung.
Isolasi dilakukan dengan
pengenceran feses pada akua-des
hingga pengenceran ke delapan (10 - Gambar 1. Isolat pada media
8). Sebanyak 0,1 mL dari pengen- SSA Keterangan :
(a) koloni berwarna hitam,
ceran kelima (10-5), ketujuh (10-7) dan
(b) media berubah dari warna
kedelapan (10-8) ditumbuhkan pada kemerahan menjadi kuning.
media SSA. Kemudian diinkubasi Karena koloni yang didapat
pada suhu 27 ºC selama 2 hari. berwarna hitam maka dapat diper-
Uji TSIA dilakukan dengan cara kirakan bahwa bakteri yang menye-
mengambil 1 ose bakteri pada isolat babkan diare pada balita tersebut
media SSA yang kemudian di bukan berasal dari genus Shigella
inokulasikan dengan cara menggores melainkan dari genus Salmonella.
dan cara tusuk pada media miring Koloni bakteri genus Salmonella
TSIA dan diinkubasi pada suhu 27 ºC berwarna hitam ini disebabkan
selama 2 hari. karena koloni bakteri dari genus ini
mampu
HASIL DAN PEMBAHASAN menghasilkan gas H2S. Menurut
Karakteristik Bakteri pada Media Muktiningsih et. al. (2016),
SSA (Salmonela Shigella Agar). komponen utama media SSA
Diare merupakan salah satu (Salmonella Shigella
penyakit yang disebabkan oleh Agar) yang berperan dalam
beberapa bakteri seperti Vibrio selektivitasnya adalah laktosa,
cholera, Salmonella sp., maupun pepton, garam empedu, besi (III)
Shigella sp. (Lesmana dan Adiclift, sitrat dan indikator retusal red.
2003). Berdasarkan penelitian yang Prinsip diferen-siasi jenis-jenis bakteri
dilakukan didapat hasil isolat bakteri tersebut didasarkan pada
yang ditumbuhkan pada media SSA kemampuan metabo-
diperoleh isolat dengan koloni lismenya. Bakteri dari genus
berwarna hitam dan media berubah Salmonella dapat menghasilkan H2S
menjadi kuning pada hari ke-3 dan tiosulfat reduktase sehingga
inkubasi. akan membentuk koloni berwarna
Koloni bakteri berwarna hitam hitam gelap serta menimbulkan bau
menandakan bahwa bakteri tersebut yang kurang sedap. Hal ini berbeda
berasal dari genus Salmonella. dengan bakteri dari genus Shigella.
Umumnya media SSA, koloni yang Bakteri dari genus Shigella tidak
tumbuh berupa koloni berwarna memfer-mentasi laktosa dan tidak
hitam dan koloni berwarna putih. meng-hasilkan H2S maupun enzim
Koloni berwarna putih kebanyakan tiosulfat reduktase sehingga koloni
berasal dari koloni bakteri genus yang tumbuh berwarna putih atau
Shigella. tidak berwarna (bening). Bakteri
coliform Escherichia coli juga dapat
tumbuh pada media SSA dengan
koloni berwarna merah muda karena
8
Bio-Site. Vol.4 (1) Hal: 07 – 12

kemampuannya memfermentasi dari pewarnaan Gram pada isolat


laktosa. Namun tidak menghasilkan maka diperoleh hasil yang
disajikan
gas H2S sehingga tidakembentuk dalam tabel
1.
endapan hitam (Downes, Uji TSIA (Triple Sugar Iron
2001).
Pada hari ke-3 (±72 jam Agar) merupakan suatu uji
biokimia
inkubasi), media yang digunakan yang digunakan untuk melihat
berubah warna dari merah muda kemampuan bakteri dalam memfer-
menjadi kuning. Seperti yang telah mentasi karbohidrat. Dari hasil uji
dijelaskan sebelumny bahwa media TSIA pada 3 tabung reaksi didapatkan
a
SSA terdiri laktosa, pepton, garam warna kuning pada bagian atas
dan
empedu, besi (III) sitrat dan indicator warna hitam di bagian bawah. Warna
retusal red. Bakteri Salmonella sp. kuning pada bagian atas tersebut
menggunaka pepton yang berasal menunjukkan bahw terjadi reaksi
n a
dari media tersebut untuk sumber asam. Warna kuning pada bagian ini
energi. Hasil samping dari proses juga menandakan bahwa bakteri
metabolisme bakteri tersebut adalak tersebut dapat memfermentasi
amonia. Amonia mampu menaikkan glukosa dan tidak dapat menfer-
pH pada media SSA. Karena adanya mentasi laktosa dan sukrosa.
Menurut
perubahan pH tersebutlah maka media Sudarsono (2008), media TSIA
SSA yang tadinya berwarna kemerahan mengandung 3 macam gula yaitu
(merah muda) berubah menjadi warna glukosa, laktosa dan sukrosa. Pada uji
kuning. Perubahan ini tidak TSIA suatu bakteri dapat memfer-
mempengaruhi warna dari koloni mentasi laktosa dan sukrosa
apabila
bakteri yang tumbuh tersebut. Hal ini media pada bagian atas dan
bagian
sesuai dengan pendapat Muktiningsih bawah berwarna kuning dan
dikatakan
et. al (2016), dimana bakteri penyebab tidak dapat memfermentasi semua
diare pada balita kebanyakan berasal karbohidrta (glukosa, laktosa, dan
dari genus Salmonella. Namun perlu sukrosa), apabila bagian atas dan
dilakukan uji lanjutan yaitu uji TSIA bagian bawah berwarna
merah.
(Triple Sugar Iron Agar) untuk Selain untuk melihat
kemam-
memastikan tersebut adalah puan bakteri dalam memfermentasi
bakteri
dari genus Salmonella. karbohidrat, uji TSIA juga dapat
digunakan untuk mengetahui
Uji Biokimia pada Media TSIA dan pembentukan H 2 S yaitu melihat
Pewarnaan Gram apakah bakteri memfermentasi
metionin dan sistein (asam amino
Tabel 1. Hasil Uji Biokimia pada Media TSIA yang mempunyai gugus 5). TSIA agar
Tabung Tabung berfungsi untuk mengetahui produksi
No Uji Biokimia Tabung 3
1 2 H2S positif atau negatif yang
1 Gas + + berhubungan dengan sumber sulfur
-
2 H2S + + yang terdapat pada media. Salah satu
+
kandungan TSIA adalah sodium
3 Fermentasi Gula + + +

Keterangan tiosulfat. Sodium tiosulfat ini biasanya


( - hasil uji negatif digunakan bakteri Salmonella
) sebagai
( + hasil uji positif sumber sulfur sehingga
)
menghasilkan
Berdasarkan uji biokimia hidrogen sulfida (H2S). Hidrogen
sulfida (H2S) akan bereaksi dengan
dengan menggunakan media TSIA dan
fem
sitrat sehingga menghasilkan fersous

9
AINI, Isolasi dan Identifikasi Shigella sp.

sulfide yang menyebabkan warna


hitam pada agar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Darmawan (2009),
yang menyatakan bahwa bakteri
Salmonella dapat menghasilkan gas
H2S yang merupakan hasil hasil
reduksi dari asam amino yang
mengandung sulfur. H 2S yang
dihasilkan akan bereaksi dengan
garam Fe dalam media yang
kemudian menjadi senyawa FeS
berwarna hitam yang mengendap
dalam media.
Pada tabung 1 dan 2 terlihat b
bahwa media yang digunakan Gambar 2. Isolat pada media TSIA
menjadi terangkat ke atas. Hasil Keterangan :
(a) media terangkat,
fermentasi yang dilakukan oleh (b) media tidak terangkat
bakteri akan menghasilkan asam
format. Asam format tersebut jugalah
Pengujian selanjutnya yaitu uji
yang berperan dalam perubahan
warna media dari merah menjadi pewarnaan Gram dan pengamatan
kuning. Asam format biasanya menggunakan mikroskop pada biakan.
dioksidasi menjadi gas hydrogen (H2)
dan karbondioksida (CO2) dengan
bantuan enzim formate hydrogenase.
Gas H2 bersifat tidak larut dalam
media sehingga teraku-mulasi dalam
bentuk gelembug udara di sepanjang
jalur inokulasi, antara media dan
tabung, atau di dasar tabung. Hal
inilah yang menyebabkan media Gambar 3. Pewarnaan Gram (Perbesaran
akan terangkat ke atas. Menurut 100x)

Haryani dkk (2012), fermentasi


karbohidrat dapat terjadi secara
aerob pada permukaan agar dan
secara anaerob pada permukaan
dasar agar. Pada permukaan atas
glukosa akan dikatabolisme oleh
Salmonella pada jalur Embolen-
vasherof menghasilkan a
asam piruvat yang kemudian Gambar 4. Bentuk Bakteri (Perbesaran
didegradasi sempurna dalam siklus 400x)
Keterangan :
asam sitrat menjadi CO2, H2O, dan
(a) Bakteri Berbentuk Basil
energi. Sedangkan pada dasar agar Berwarna Merah Muda
uji TSIA, katabolisme glukosa akan
menghasilkan produk hasil akhir Hasil perwarnaan Gram yang
berupa asam-asam organik, C CO 2, telah dilakukan dapat dilihat pada
H2, dan energy. Hal inilah yang gambar 3 dan gambar 4. Pada
menyebabkan media terangkat. gambar 3 dan 4 menunjukkan bahwa
bakteri
10
Bio-Site. Vol.4 (1) Hal: 07 – 12

berwarna merah muda (pink) yang KESIMPULAN


menandakan bahwa bakteri tersebut Didapatkan jenis bakteri yang
tergolong bakteri Gram negatif berasal dari genus Salmonella dan
dengan bentuk batang (basil). Dari tidak ditemukan Shigella.
hasil ini dapat diduga bahwa bakteri
yang terdapat pada feses balita DAFTAR PUSTAKA
penderita tersebut adalah Salmonella Darmawan, S. 2009. Keanekaragaman
sp. Hal ini sesuai dengan penelitian Genetik Salmonella thypi. Jurnal
Kurarso (1987) dan penelitian kesehatan. Vol 2(3)
Rosmawati Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2011.
(2009) yang menyatakan bahwa Profil Kesehatan.
Salmonella merupakan bakteri Gram Downes, F.P. dan Ito K. 2001.
negatif berbentuk batang atau Comprendum of Methode for
silindris atau basil. Microbilogical Experience of
Berdasarkan pengamatan Foods, 4th Ed. Washington DC :
yang telah dilakukan dengan isolasi APHA
bakteri ke media SSA (Salmonella Haryani, Y., Chairitififah, dan
Shigella Agar), uji biokimia yakni uji Rustiana. 2012. Fermentasi
TSIA (Triple Sugar Iron Agar) dan Karbohidrat oleh Salmonella
perwarnaan Gram maka bakteri yang spp. dari Jajanan Pinggir Jalan.
terdapat pada feses balita penderita Jurnal Indonesia Chemia Acta.
diare tersebut berasal dari genus Vol 3(1) :23-26.
Salmonella. Menurut Dzulkarnain Jafari F. 2009 . Diagnosa and
(1996), kasus diare di Indonesia lebih Prevalence of Enterophatogenic
sering disebabkan oleh Salmonella Bacteri in Children with Diarhea
sp., Vibrio cholera, Escherichia coli, in a Rural Area Jordan. Fems
dan Staphylococcus aereus selain Imunology And Medical
Shigella sp. Selain itu menurut Microbiology. Vol 1 (2).
Bukhwetan dkk (2011), salah satu Kurarso, B.H. 1987. Beberapa Catatan
penyebab diare bakterial lainnya tentang Salmonella. Jurnal
adalah Salmonella. Derajat Oscerugrafi. Vol 12 (4) : 79-90
salmonellosis di negara-negara maju Lesmana, M. dan Adiclift M. 2003.
meningkat dalam sepuluh tahun Profil Penderita Diare Anak di
terakhir (termasuk Indonesia). Infeksi Puskesmas Rawat Inap
salmonellosis terbanyak menenai Pekanbaru. Jurnal Ilmu
bayi, balita, dan beberapa orang Kesehatan. Vol 8(2) : 101-105
dewasa dengan gangguan imunitas. Muktiningsih., F. Kurniadewi, dan
Berikut adalah klasifikasi bakteri yang Immanuel O.R.P. 2016. Isolasi
didapat dari isolasi pada feses balita Amflikasi dan Sekuensing
yang terkena diare Fragmen 1,9 kilobasa Gen Heat
Kingdom : Monera Shock Protein 70 Salmonella
Divisi : Dsophyta enterica Serovar Thypi. Jurnal
Class : Suhizomycetes Kimia dan Pendidikan Kimia. Vol
Ordo : Eubacteriales 11(1) : 32-40
Family : Eubacteriaceae Pelczar, M.J. dan R.D. Reld, 1958.
Genus : Salmonella (Sumber Microbiology. New York : Mc
: Bergeys manual dalam Grow Hill Book Company.
Pelczar dan Reld, 1958)

11
AINI, Isolasi dan Identifikasi Shigella sp.

Prihastika, E., Mayor. 2015. Identifikasi


Salmonella sp. dan Shigella sp.
Pada Tinja Anak Dengan Diare
Yang Berobat Dipuskesmas
Rawat Inap Kota Pekan Baru.
Jurnal Mikrobiologi . Vol 1(2).
Rosmawati, T. 2009. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
terhadap Escherichia coli,
Salmonella thypii, Staphylococcus
aureus dengan Metode Difusi
Agar. Bandung : Respiratory
UNPAD
World Health Organization. 2013.
Diarrheal Disease. (Diakses 23
November 2017) Avaibel from :
Http://www.who.int/mediacente
r/factsheets.

12

Anda mungkin juga menyukai