LAPORAN KASUS Kondiloma Akuminata
LAPORAN KASUS Kondiloma Akuminata
“KONDILOMA AKUMINATA”
Pembimbing :
Disusun oleh :
Kurniawan Santjoko
(030.04.127)
KONDILOMA AKUMINATA
Pembimbing : dr. Sri Primawati Indraswari, Sp. KK
PENDAHULUAN
Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena: - tidak enak
dilihat, - bisa terinfeksi bakteri - bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem
kekebalan.1
ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini adalah virus papilloma / HPV (90%).1,2,3 Pada wanita, virus
papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada
alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma
lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-
smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau
kerongkongan.1
GEJALA KLINIS
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembap.
Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit
depannya (jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim
(serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling
anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan
seksual melalui dubur.1,2,3
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembap, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh
dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil
dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).1.2.3
Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau
pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya
meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.1
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang
menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk
meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di
leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.1
Dalam pemeriksaan kerokan kulit mikroskop didapati papul – papul kecil warna putih
yang merupakan hiperplasi epitel ( infeksi subklinis ).3
PENUNJANG
Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau
pembedahan dengan bius lokal.1,2,3 Pengobatan dengan pembedahan eksisi memiliki tingkat
kesuksesan sebesar 63 – 91% dan memiliki kemungkinan residif terendah.3
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam
trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu
beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering
gagal. Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil
genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat,
kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.1,2,3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
Agama : Islam
No RM : 609257
ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 10 April 2012, pukul 10.30 WIB di poli kulit dan
kelamin RSUD Kardinah Tegal
Keluhan Utama
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Kardinah Tegal dengan keluhan
benjolan di batang penis sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan mulanya kecil (diameternya
selebar lubang jarum) dan makin membesar hingga seperti sekarang. Tidak ada rasa gatal
atau nyeri pada benjolan ini.
Sebelumnya pasien pernah mencoba ingin mencabut benjolan ini sendiri, namun
terasa sakit dan keluar darah sehingga tidak jadi untuk mencabutnya. Dan karena ada
benjolan ini hubungan kelamin dengan istrinya jadi terganggu. Os pernah berobat ke klinik
namun tidak diberi obat dan dianjurkan untuk ke poli kulit dan kelamin RSUD Kardinah.
Pasien menyangkal pernah berhubungan intim dengan orang lain selain istri.
PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALIS
Tanda Vital :
Nadi : 84 x/menit
Suhu : Afebris
Pernapasan : 20 x/menit
Kepala
Bentuk : Normocephali
Thorax :
Inspeksi : Datar
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
2. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : regional
Efloresensi : vegetasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(-)
RESUME
Seorang pasien laki-laki, 30 tahun datang berobat ke poli RSUD Kardinah tanggal 10
April 2012 pukul 10.30 WIB dengan keluhan benjolan pada batang penisnya sejak 2 bulan
yang lalu.
PEMERIKSAAN ANJURAN
DIAGNOSIS KERJA
Kondiloma akuminata
PENATALAKSANAAN
1. UMUM
d. Menjelaskan istri juga harus dibawa berobat karena penularan melalui hubungan
seksual
f. Menerangkan bahwa setelah pembedahan akan diberikan salep untuk luka ( biasa
salep antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder ) dan luka tidak boleh kena air dulu
2. KHUSUS
PROGNOSIS
PEMBAHASAN
Virus HPV sendiri yang memiliki potensi onkogenik tinggi yakni tipe 16 dan 18. Dan
virus ini juga sering dijumpai pada kanker serviks pada wanita.
Predileksi dari penyakit ini adalah bagian tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria
yang tersering adalah ujung dan batang penis dan di bawah kulit depannya (bila tidak
disunat). Pada wanita pada vulva, dinding vagina, serviks dan kulit sekeliling vagina. Bisa di
sekeliling anus atau rektum pada pasien yang suka melakukan anal sex
Muncul biasanya 1-6 bulan pasca infeksi, dimulai pembengkakan kecil, lembut,
lembab, warna merah atau pink dan dapat tumbuh cepat juga bertangkai. Permukaan dapat
kasar dan berbentuk bunga kol.
Diagnosa dari penyakit ini dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik
saja. Kulit yang diangkat dapat diperiksa untuk menyingkirkan diagnosa banding keganasan.
Pada pasien ini ditemukan gejala yang sesuai yakni benjolan pada batang penis yang
mulanya kecil dan membesar dalam 2 bulan. Pasien menyangkal pernah berhubungan dengan
orang lain selain pasangannya. Dalam hal ini didapati ada 2 kemungkinan yakni sangkalan
pasien adalah bohong atau infeksi berasal dari istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapati
vegetasi, jumlah 1, permukaan berbenjol - benjol / tidak rata, bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm
x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap. Dari pemeriksaan fisik sudah dapat ditegakkan diagnosa
kondiloma akuminata.
Terapi terbaik untuk pasien ini adalah elektro kauterisasi dengan anestesi lokal karena
proses infeksi sudah lama (dapat dilihat warna sudah kehitaman) dan dalam literatur juga
disebutkan bahwa pengobatan kimiawi sering gagal (biasa hanya ampuh pada proses yang
masih baru / warna masih kemerahan), memakan waktu lama, bahkan dapat mengiritasi kulit
sekitarnya. Untuk terapi non-medikamentosa dengan edukasi pasien sesuai dengan
penatalaksanaan umum, mencari sumber infeksi, dan mencegah kontak dengan sumber
infeksi dengan hubungan seksual yang aman (1 pasangan saja).
Prognosa dari pasien ini untuk quo ad vitam adalah ad bonam karena kondiloma
akuminata tidak mengancam jiwa pasien (khususnya pria karena tidak cenderung
menyebabkan keganasan seperti kanker servix pada wanita). Quo ad fungsionam adalah ad
bonam karena kondiloma akuminata tidak mempengaruhi fungsi dari genitalia itu sendiri.
Quo ad sanationam adalah dubia karena penyakit ini dapat sembuh atau residif.
DAFTAR PUSTAKA