Anda di halaman 1dari 138

EXPORT IMPORT PROCEDURE, SHIPPING

DOCUMENTS ( CONCEPT, STRATEGY AND


IMPLEMENTATION)

Trainer :
Marsanto, MM
******

Jakarta, 26-27-28 Agustus 2014

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR
8/24/2014
BY MARSANTO
FACILITATOR
Place and date of birth : Klaten, 6 June 1968
Eucational background of business administration and
marketing, Customs and excise course.
Professional Career :
8 Years in international shipping company in
documentation and information, customer services,
operational and logistics, marketing.

12 years in freight forwarding, warehousing, customs


brokerage.
Presently He is as President director at Global Group,
companies that provide shipping/freight, customs
broker, import export licsense services.

Based his experiences and holder PPJK certificate, He is active as trainer of import
export, shipping, customs procedure and international trade since 2008. Thousands
proffesionals and students follow his classes and port visit .

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 2 8/24/2014


Setelah selesai mengikuti workshop ini, para peserta akan
mengerti dan paham hal hal sebagai berikut:

1. Gambaran umum kepabeanan dan Pelabuhan pabean.

2. Dokumen dokumen Ekspor - Impor

3. Tata Cara Pembayaran BM, PPN, PPh pasal 22


4. Tata Cara Penyelesaian Barang Impor dengan System EDI

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTOCUSTOM-SHIPPING-EXIM


3 PROCEDUR 8/24/2014
8/24/2014
BY MARSANTO
5. Inconterm 2010 (Syarat Penyerahan Barang)

6. Prosedur shipment (Pengapalan) impor dan ekspor

7. Data-data & Statement pada BL

8. Memahami Letter of Credit dan aplikasinya dalam shipping dan


Pabean Indonesia.
9. Prosedur ekspor dengan menggunakan Letter of Credit

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 4 8/24/2014


BAGIAN 1. GAMBARAN UMUM KEPABEANAN
INDONESIA DAN BASIC SHIPPING

Pengertian – pengertian sebagai pengantar


Kepabenanan adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah
pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.

Daerah pabean adalah : wilayah Republik Indonesia yang meliputi


wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-
tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di
dalamnya berlaku Undang-Undang ini. ( sebut NKRI )

Kawasan pabean (contoh TPS = Tempat penimbunan sementara) adalah


kawasan dengan batas- batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara,
atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang
sepenuhnyaberada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai.

5
Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai tempat dipenuhinyakewajiban pabean sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini.(contoh Kantor pelayanan bea cukai = KPBC)

Pos pengawasan pabean adalah tempat yang digunakan oleh


pejabat bea dan cukai untuk melakukan pengawasan terhadap lalu
lintas barang impor dan ekspor.

Kewajiban pabean adalah semua kegiatan di bidang kepabeanan yang wajib


dilakukan untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh


orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk
dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Contoh
pemberitahuan pabean ekspor = PEB dan pemberitahuan pabean impor =
PIB.
Jika Bea cukai memberi persetujuan ekspor, maka akan diterbitkan NPE -
Nota Pelayanan Ekspor. Jika bea cukai memberi persetujuan impor, maka
akan diterbitkan SPPB-Surat persetujuan pengeluaran barang.

6
PENGETAHUAN DASAR SHIPMENT EKSPOR IMPOR
- Pengertian Perusahaan Pelayaran Cargo ( shipping company )
- Pengertian Freight Forwarder
- Consolidator
- Containerize ( FCL & LCL )
- TPS (CY & CFS )
- Shipment AIR FREIGHT
- Shipment BREAK BULK
- Shipment melalui jasa titipan / paket
- Shipment melalui jasa kantor pos
- Transhipment port VS Direct Services
- Cargo Nominasi VS Cargo Free hand
- Freight prepaid vs Freight collect
- Destination charge vs origin charges
- Shipment Export import Vs Domestik
- Dokumet pengapalan ( Shipping instruction - SI, Bill of lading -
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 7 8/24/2014
BL, DO, Flate file, Manifest, NOA etc
PENGETAHUAN DASAR SHIPMENT EKSPOR IMPOR

- Stuffing / LOADING
- Stripping / Unstuffing
- Stowage
- Storage
- Demurage
- Detention
- Loading
- Discharging
- Lift on
- Lift off
- Closing Time
- Open stack
- SLAC : Shipper Load and Count

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 8 8/24/2014


Daerah Pabean Indonesia = NKRI

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 9 8/24/2014


KAWASAN PABEAN
PELABUHAN LAUT JICT, TPK KOJA, MAL, MTI , TG.PERAK DI SURABAYA, PEL. BELAWAN DI MEDAN DAN LAIN LAIN
CONTOH KAWASAN PABEAN ( TPS = tempat penimbunan sementara ) PELABUHAN TPK KOJA

650 M Length of Berth


40 M Width of Berth
30.6 Ha of Total Area 6 Unit Quay CC (incl. 3
-14 M of draft
post panamax type)
IT: Integrated System
using
EXPRESS & SPARCS by 40 Unit Head Truck
21 unit RTG NAVIS
21.8 Hectare of CY 49 Unit Chassis
1 Reach Stacker
JICT = Jakarta International Container Terminal = merupakan perusahaan operator pelabuhan, seperti
halnya TPK Koja, MAL, MTI
Quay CC = Quay Crane = merupakan alat bongkar muat container dari dan ke kapal
RTG = rubber tyre gantry = merupakan jenis alat bongkar muat dari CY ke truck trailer dan sebaliknya.
Chassis trailer = merupakan bagian dari truck trailer bagian belakang tempat memuat container.
Reach stacker = merupakan alat bongkar muat container dari cy ke truck trailer dan sebaliknya. (
sebagai alat alternatif )
CY= container yard = merupakan lapangan penumpukan 10 peti kemas
ILUSTRASI SHIPMENT FCL EXPORT IMPORT

INLAND
INLAND SEA FREIGHT TRANSPORT at
TRANSPORT at EXPORTER AREA
IMPORTER AREA

DESTINATION PORT LOADING PORT


Kawasan Pabean Kawasan Pabean 4
Unloading 6 CY=Container Yard
CY=Container Yard Laden Exporte

Factory
Factory Dep
. Store
(Importer) (
CUSTOMS
1A
2 CUSTOMS
1 2C
5
1 5
3
3A 6 Empty
7 3B Container

Empty Container 1A 3A 2A 2A
SHIPPING
Empty Container Yard

PPJK
4A PPJK
2B
4 11
8/24/2014 Empty Container Yard
SHIPPING
Kawasan Pabean Seafreight LCL = Warehouse ekspor impor =
Gudang TPS LCL (Less than container load )
Untuk Airfreight, warehouse TPS berada di bandar udara
internasional
SEA FREIGHT MODE FCL (fcl=full container load )

MODE FCL maksudnya pengiriman yang menggunakan kontainer


dimana satu pengirim (shipper ) untuk satu penerima ( consignee )
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY
8/24/2014
MARSANTO 13
SEA FREIGHT MODE BREAK BULK

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 14 8/24/2014


SEA FREIGHT MODE BREAK BULK

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 15 8/24/2014


ILUSTRASI LCL :MODA SHIPMENT LCL EXPORTTO IMPORT
OUTSIDE OUTSIDE
PORT AREA PORT AREA
FREIGHT
ISL / IFF ISL / IFF

Stuffing
Unloading

IMPORTER A Destination Port Loading Port SUPPLIER


A
(
CY=Container Yard CY=Container Yard
Stuffing

CFS=Container Freight Station SUPPLIER


CFS=Container Freight
Catatan: Station
B

SI : Shipping Instruction, DO: Delivery Order


BL : Bill of Lading
LCL : Less than Container Load
PPJK: pengusaha pengurusan jasa kepabeanan
Unloading CLOSING: Batas waktu cargo di larang memasuki TPS CFS

IMPORTER B Unloading PEB: Pemberitahuan Ekspor Barang


NPE : Nota Pelayanan Ekspor
PKBE: Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor Stuffing
IMPORTER C
PIB: Pemberitahuan Impor Barang
SPPB: Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 8/24/2014
SUPPLIER
C
16
LOADING / UNLOADING IN THE CFS (warhehouse) and (WAREHOUSE airfreight)
SEA FREIGHT MODE LCL DAN AIRFREIGHT

MODE LCL maksudnya : pengiriman menggunakan


container dimana satu container di isi barang milik lebih
dari satu pengirim ( shipper ) dan lebih dari satu
penerima ( consignee )
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 17 8/24/2014
GUDANG TPS LCL (Less than container load ) dan Airfreight
18
KAWASAN PABEAN AIR FREIGHT
Bandara International

Airport Export
Shipper 1 Warehouse
(Consolidation of Multiple Airport
Shipper
Loaded Flight
Shipper 2

Shipper 3
Airport Import Importer 1
(de-consolidation)

Importer 2

Importer 3

19
BAGIAN 2
INCOTERMS 2010

Per 1 Januari 2011 : ada 11 INCOTERMS

20
Pengertian Incoterm :
Incoterm kepanjangan dari international
commercial term ( Istilah dalam bisnis
international).
Incoterm dibuat oleh ICC (International chambers
of commerce - Kadin Dunia ) yang bertempat di
perancis.
Incoterm menentukan harga barang
Incoterm menentukan tempat penyerahan barang
dari penjual kepada pembeli
Incoterm menentukan hak dan kewajiban penjual
dan pembeli
Jadi icoterm menentukan harga jual, tempat
penyerahan barang, penanggung resiko
kerusakan, inland transportasi, freight,
customs, loading-unloading.
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 21 8/24/2014
Isi Incoterm : 4 group = 11 term
Group E Pemberangkatan :
EXW Ex Works (…. Disebut tempat)
Group F Angkutan utama belum di bayar :
FCA Free Carrier (…..disebut tempat)
FAS Free Along Ship (…..disebut pelabuhan pengapalan)
FOB Free On Board (…..disebut pelabuhan pengapalan)
Group C Angkutan Utama Dibayar :
CFR Cost and Freight (…..disebut pelabuhan tujuan)
CIF Cost, Insurance and Freight (…..disebut pelabuhan tujuan)
CPT Carriage Paid to (…..disebut tempat tujuan)
CIP Carrier and Insurance paid to (…..disebut tempat tujuan)
Group D (Sampai di pelabuhan Tujuan) :
DAT Delivered at Terminal (…..disebut pelabuhan tujuan)
DAP Delivered at Place (…..disebut tempat tujuan)
DDP Delivered Duty Paid (…..disebut tempat tujuan)

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 22 8/24/2014


FLOW OF GOODS MODA FCL DAN INCOTERM 2010

FREIIGHT AREA

DESTINATION PORT LOADING PORT


Kawasan Pabean Kawasan Pabean
OUTSIDE OUTSIDE
PORT AREA PORT AREA

23
CIF CFR
CY= FOB
CY=Container
DDP DAP Container Yard
Yard FCA
CPT
Unloading FAS
Stuffing
CIP
Factory Dep
. Store Factory
(Importer) (Exporter)
DAT Ex-
Catatan: Work
FCL : Full Container Load
EMKL: Ekspedisi Muatan Kapal Laut
Empty
Container PPJK: pengusaha pengurusan jasa kepabeanan Empty
Container
CLOSING: Batas waktu container di larang memasuki TPS CY
Open Stack: Waktu dimulainya barang diijinkan memasuki TPS CY
PEB: Pemberitahuan Ekspor Barang
NPE : Nota Pelayanan Ekspor
PIB: Pemberitahuan Impor Barang
SPPB: Surat Persetujuan Pengeluaran Barang

COUNTRY B
CUSTOM-SHIPPING-EXIM COUNTRY A
PROCEDUR BY 8/24/2014
23

Empty Container Yard MARSANTO Empty Container Yard


1. EX-WORKS (EXW) (…. Disebut tempat)

1. Ex-Work disebut juga sebagai penjualan perangko gudang


2. Penjual menyerahkan barangnya di tempat kediamannya atau
tempat lain yang ditentukan (pabrik, gudang, tempat produksi,
dll).
3. Belum diurus formalitas ekspornya.
4. Pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko yang terkait
dengan kewajiban untuk membawa barang ke tempat pembeli
tersebut.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 24 8/24/2014


2. FREE CARRIER (FCA) (…..disebut tempat)

1. Disebut juga sebagai free carriage name point.


2. Barang sudah clean for expor.
3. Penjual menyerahkan barang kepada pengangkut atau
pihak lain yang ditunjuk oleh pembeli di tempat yang
ditentukan. Jika di tentukan di pelabuhan, formalities
ekspor harus di urus.
4. Jika penyerahan dilakukan di tempat lain, penjual tidak
bertanggung jawab untuk membongkar.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 25 8/24/2014


3. FREE ALLONGSIDE SHIP (FAS)(…..disebut pelabuhan pengapalan)

1. Penjual menyerahkan barangnya disamping kapal di pelabuhan


pemuatan yang disebut.
2. Penjual wajib mengurus seluruh formalitas ekspor.
3. Pembeli wajib memikul semua biaya dan semua resiko
kehilangan atau kerusakan atas barang-barang mulai saat itu

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 26 8/24/2014


4. FREE ON BOARD (FOB)(…..disebut pelabuhan pengapalan)

1. Penjual menyerahkan barangnya sampai di atas kapal


yang ditunjuk pembeli di pelabuhan pengapalan
/pemuatan yang disebut.
2. Penjual wajib mengurus seluruh formalitas ekspor
3. Pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko atas
kehilangan atau kerusakan barang mulai dari titik
tersebut.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 27 8/24/2014


5. COST AND FREIGHT (CFR/C&F) (…..disebut pelabuhan tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya di atas kapal yang dipilihnya di


pelabuhan pengapalan sampai di pelabuhan tujuan.
2. Penjual wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu
untuk mengangkut barang itu sampai ke pelabuhan tujuan.
3. Tapi resiko kehilangan dan kerusakan atas barang menjadi tanggung
jawab pembeli, sejak barang naik kapal.
4. Penjual wajib mengurus seluruh formalitas ekspor.
5. Harga jual barang adalah harga perolehan + freight + keuntungan

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 28 8/24/2014


6. COST INSURANCE AND FREIGHT (CIF)
(…..disebut pelabuhan tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya di atas kapal di pelabuhan pengapalan


tujuan.
2. Penjual wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu
untuk mengangkut barang itu dari tempat penjual sampai ke
pelabuhan tujuan.
3. Resiko kehilangan dan kerusakan atas barang menjadi tanggung jawab
penjual.
4. Penjual wajib menutup asuransi angkutan laut terhadap
resiko rugi atau kerusakan barang yang mungkin diderita
pembeli selama barang dalam perjalanan.
5. Harga jual barang adalah harga produksi + freight +
keuntungan+ insurance

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 29 8/24/2014


7. CARRIAGE PAID TO (CPT) (…..disebut pelabuhan tujuan)

1. Penjual wajib menyerahkan barang dan membayar semua


biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut
barang itu sampai ke pelabuhan tujuan.
2. tapi resiko kehilangan dan kerusakan atas barang menjadi
tanggung jawab pembeli.
3. Penjual wajib mengurus seluruh formalitas ekspor.
4. Alat angkut utama yang dipergunakan non marine

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 30 8/24/2014


8. CARRIED AND INSURANCE PAID TO (CIP)
(…..disebut pelabuhan tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya dan membayar semua biaya dan


ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang itu sampai
ke pelabuhan tujuan.
2. Resiko kehilangan dan kerusakan atas barang menjadi tanggung
jawab penjual, maka biaya asuransi menjadi tanggung jawab
penjual.
3. Penjual wajib mengurus seluruh formalitas ekspor.
4. Alat angkut utama yang dipergunakan non marine
5. Penjual mengasuransikan barang

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 31 8/24/2014


9. DELIVERED AT TERMINAL ( DAT)
(…..disebut pelabuhan tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya kepada pembeli diatas dermaga di


pelabuhan tujuan.
2. Penjual wajib memikul semua biaya dan resiko yang terkait dengan
pengangkutan barang tersebut sampai ke pelabuhan tujuan dan
membongkar barang-barang tersebut diatas dermaga.
3. Barang belum diurus formalitas importnya saat diserahkan.
4. Pembeli mengurus formalitas importnya, dan membayar semua biaya
resmi, bea masuk, pajak dan biaya yang dipungut atas barang import.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 32 8/24/2014


10. DELIVERED AT PLACE ( DAP) (…..disebut tempat tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya kepada pembeli ditempat yang


ditunjuk oleh pembeli dimana barang masih berada diatas alat angkut
(inland transportation).
2. Penjual wajib memikul semua biaya dan resiko yang terkait dengan
pengangkutan barang tersebut sampai ke tujuan, kecuali bea
masuk.
3. Barang diurus formalitas importnya oleh penjual saat diserahkan
kepada pembeli.
4. Pembeli menyediakan dokumen formalitas importnya, dan
membayar bea masuk, pajak dan biaya yang dipungut atas barang
import.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 33 8/24/2014


11. DELIVERED DUTY PAID (DDP) (…..disebut tempat tujuan)

1. Penjual menyerahkan barangnya kepada pembeli ditempat


yang ditunjuk oleh pembeli dimana barang masih berada di atas
alat angkut.
2. Penjual wajib memikul semua biaya dan resiko yang terkait
dengan pengangkutan barang tersebut sampai ke tujuan,
termasuk bea masuk.
3. Pembeli menerima barang ditempat yang ditunjuknya di final
delivery.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 34 8/24/2014


Bagian 3.
SHIPPING

SHIPPING PROCEDURE – IMPORT EXPORT


FLOW OF SHIPPING

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 35 8/24/2014


Pengertian shipment

 Pengiriman barang niaga dari seller kepada buyer


 Melalui Carrier (pengangkut : forwarder maupun pelayaran )
 Sesuai kaidah pelayaran atau penerbangan yang berlaku.

Pihak pihak yang terlibat dalam pengapalan internasional

• Eksporter dan importer ( shipper dan consignee)


• Carrier (pengangkut : forwarder maupun pelayaran )
• Bea cukai
• PPJK atau EMKL dan atau perusahaan trucking
• Pihak pelabuhan / gudang

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 36 8/24/2014


 Reading sailing schedule
VESSEL/ LOCATION OPEN CLOSING ETA / ETD Jakarta ETA Shanghai
Voyage LOCATION

RACE JKT 1 10- 14- 15-Agustus- 26-Agustus-2014


V. 123 Agustus - Agustus - 2014/16-
2014 2014 Agustus-2014
AT 14.00 AT 22.00

Eta : Estimation time arrival


Etd : estimation time departure

Secara layanan, shipping company di bedakan dalam :


1. Reguler Liner Service ( Memiliki sailing schedule yang regulair dan pasti )
2. Tramper Service ( Tidak memiliki sailing schedule yang regulair dan pasti )
3. charters party ( Pelayanan berdasarkan charter atau sewa kapal)

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY
8/24/2014 37
MARSANTO
PERGERAKAN BARANG EKSPOR DI PELABUHAN EKSPOR (RECEIVING – STACKING – LOADING )
Empty Container Yard

Exporter/ Billing port


1 PPJK (JICT, KOJA, 4
Custom MAL, MTI)
 PEB- Bank Loket pelayanan
2 PORT GATE IN
SI  NPE  Bill Payment  Issuing KMT
Booking confirm  PEB -NPE Fiat KMT
2 Trucking

 Checking Container
KMT Trucking  Entry Gate In
Shipping/Forearding

6 5
JICT Berth JICT Yard

Loading Process
Ship Departure
Berth Transfer Lift On
Lift Off

Container Stacking
KMT = Kartu Masuk Terminal / Kartu Ekspor , NPE=Nota Pelayanan Ekspor, SI = Shipping instruction,
PEB = Pemberritahuan Ekspor Barang, PEB di sampaikan ke Bea cukai
38 paling cepat 7 hari sebelum ETD, paling telat
sebelum masuk kawasan pabean, untuk barang curah paling telat sebelum kapal berangkat.
PROCES OF SUBMITTING MANIFEST AND BERTHING VESSEL AND DISCHARGING
DIPELABUHAN ( ARRIVAL, DISCHARGING, STACKING )

A. Submitting Manifest Process


Shipping company must submit
manifest to customs offices before
vessel arrive and discharging
FLATE FILE ( BC 1.0)

MANIFEST ( BC 1.1.) Customs


Shipping company

Berthing Port
B. Discharging Container Yard ( CY )
Process
TPS CY
Ship Arrival Discharging and stacking in CY / TPS

Lift Off
and Stack

Container Stacking

SINGKATAN:
TPS : TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA
CY : CONTAINER YARD
8/24/2014 39
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY
MARSANTO
FLOW OF GOODS MODA SHIPMENT FCL FROM EXPORTER TO
IMPORTER

INLAND
INLAND SEA FREIGHT TRANSPORT at
TRANSPORT at EXPORTER AREA
IMPORTER AREA

OUTSIDE OUTSIDE
DESTINATION PORT LOADING PORT
PORT AREA PORT AREA
Kawasan Pabean Kawasan Pabean
CY=Container Yard Stuffing
CY=Container Yard
Unloading

Factory Dep
. Store Factory
(Importer) (Exporter)
TPS/CUSTOMS TPS/CUSTOMS
AREA IMPORT AREA EXPORT
Catatan: di TPS Import/Kawassan Import: Catatan: di TPS Ekspor / Kawasan pabean ekspor
Terjadi proses kedatangan kapal , pembongkaran muatan, Terjadi proses penerimaan barang ekspor oleh pihak
penumpukan muatan sementara, pelabuhan, penumpukan sementara, pemuatan ke
Terjadi pengambilan barang oleh importer atau PPJK, setekah kapal setelah melakukan booking ke pelayaran ( Empty
mendapat persetujuan dari bea dan cukai (adanya SPPB), adanya shipping instruction dan booking Container
persetujuan dari shipping/forwarding ( adanya Delivery order- confirmation) melapor kebea cukai ( adanya PEB),
Empty Container DO),persetujuan dari pengeloloa pelabuhan ( adanya SP2) mendapat persetujuan bea cukai (adanya NPE),
Terjadi pemeriksaan barang , jika dalam proses customs terjkena mendapat persetujuan dari pengelola pelabuhan (
SPJM / Jalur merah adana kartu ekspor)
Empty Container Yard
Empty Container Terjadi pemeriksaan barang, jika dalam proses customs
Penumpukan kontainer FCL :dikenakan biaya penumpukan
Yard dengan ketentuan: hari 1-3 free, hari 4 – 10 di hitung 2 x tarif terkena jalur merah ( SPJM).
dasar x T hari, sejak hari 11 di hitung 3 x tarif dasar x T hari Ada aturan CLOSING: Batas waktu container di larang
Disamping itu akan dikenai biaya demurage sesuai ketentuan memasuki TPS CY
pelayaran untuk membayar kontainer yang iddle di pelabuhan Ada aturan Open Stack: Waktu dimulainya barang
40 diijinkan memasuki TPS CY
8/24/2014 CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR
BY MARSANTO
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Shipper/Consignee
Hak Shipper/Consignee:
 Mempunyai hak pelayanan pemindahan cargo
 Meminta carrier menyerahkan BL Asli atau AWB dan cargo
atas pembayaran biaya freight dan lainnya dengan selesainya
pelaksanaan angkutan
 Mendapatkan konpensasi atau ganti rugi dari carrier atas
barang yang hilang, rusak sesuai kesepakatan

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 41 8/24/2014


Kewajiban Shipper/Consignee:

 Membayar biaya freight atau jasa yang telah diterima dari


carrier
 Menjelaskan rincian barang dan pernyataan mengenai
muatan yang tercantum dalam dokumen exportnya

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 42 8/24/2014


Hak, kewajiban dan Tanggung Jawab Carrier

Hak Carrier:
 Menerima pembayaran yang ditagih atas biaya freight dan
biaya-biaya lainnya
 Menyita terhadap cargo yang diangkut apabila freight
tidak dibayar
Kewajiban Carrier:
 Melakukan penanganan cargo secara benar, hati-hati dan
cermat sehingga cargo tiba di destinasi dengan baik
Tanggung Jawab Carrier:
 Bertanggung jawab atas kerusakan, keterlambatan dalam
angkutan barang , sesuai syarat dan kondisi yang di
sepakati.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 43 8/24/2014


BAGAN PROSES shipping EKSPOR

1 2 3

Shipper Shipper Shipper


Check
Schedule, Memberikan
harga FF menyediakan: Angkut Barang
Dokumen ke port
Space, Space/DO
Untuk Customs
Dan Draft BL
Customs Clearance
Melakukan BL Asli
SI (PEB,NPE)
booking (SI)

Indonesia Indonesia
PPJK
FF Agent FF Agent

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 44 8/24/2014


DOKUMEN SHIPPING INSTRUCTION (INSTRUKSI
PENGAPALAN)

Merupakan dokumen permintaan pengapalan barang yang data-datanya


tercantum dalam dokumen tersebut. Instruksi pengapalan ini harus
dipersiapkan oleh Shipper sebelum membooking kontainer dan ruangan
kapal. Dengan instruksi pengapalan ini maka pihak pelayaran akan
melaksanakan pengiriman barang dan melakukan penerbitan dokumen.
Untuk menghindari kekeliruan dalam penerbitan dokumen pengapalan
maka instruksi pengapalan harus dibuat secara jelas dan lengkap

FUNGSI SI:
1.Sebagai dokumen konfirmasi booking space kapal / pesawat dari Shipper
kepada Carrier
2.Sebagai acuan pemasukan data-data kedalam B/L atau AWB

45
CONTOH SHIPPING INSTRUCTION
INDOBHAKTI EKSPOR

To : PT. AGLC From : PT. INDOBHAKTI


ATTN : Mr. Abe Pages : 1 Including this page
Phone : 62-22-7099945 C.C : Mr. Agung
Fax : 62-22-7099946
Re : SHIPPING INSTRUCTION S.I No. : 0456/X/2004

Urgent For Review Please Comment Please Reply Please Recycle

SHIPPER : PT. INDOBHAKTI EKSPOR


JL. RAYA BANDUNG-SUMEDANG KM.22
BANDUNG 45363 INDONESIA
CONSIGNEE : TO ORDER OF METROPOLITAN BANK AND TRUST
CO. PLAZA CERVANTES, DASMARINAS BINONDO
MANILA PHILIPPINES
NOTIFY PARTY : THE BELTING PHIL CORP 32
MULAWINAN ROAD BGY LAWANG BATO
VALENZUELA CITY PHILIPPINES
FEEDER VESSEL : ACX DAHLIA V.034 C
ETD JAKARTA : 10/02/2004
ETA DEST : 15/02/2004
PORT OF LOADING : TANJUNG .PRIOK
DESTINATION : MANILA PHILIPPINES
FREIGHT : PREPAID
DESCRIPTION OF GOODS : 80 ROLLS = 48, 094.00 METRES OF 100 PCT
COTTON CANVAS IN GREIGE
AS PROFORMA INV NO.019 / II / 2002
LC NO : 014/LC/000191/02
GROSS WEIGHT : 19,958.22 KGS
NET WEIGHT : 19,638.22 KGS
MEAST : 47.200 CBM
CONTAINER NO/SEAL NO : PLS INFORM US IMMEDIATELY

REMARK : ………….?

TKS B’RGRDS

AGUNG

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 46 8/24/2014


DOKUMEN BILL OF LADING
Merupakan dokumen pengapalan (Shipping Document) yang diterbitkan
oleh Carrier (pengangkut) untuk Eksportir.
Diserahkan kepada Eksportir setelah kapal berangkat meninggalkan
pelabuhan muat (POL)
FUNGSI BILL OF LADING
• Sebagai tanda terima barang untuk dikapalkan
• Sebagai bukti pemilikan barang atau dokumen pemilikan barang
(document of tittle)
• Sebagai bukti adanya kontrak pengangkutan
• Bagi Eksportir dapat digunakan untuk mencairkan L/C untuk
transaksi yang menggunakan L/C
• Bagi Importir dapat digunakan untuk mengambil barang ( DO )

47
BILL OF LADING

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 48 8/24/2014


Mekanisme Penerbitan Bill of Lading
1. BL dibuat berdasarkan data data yang terdapat pada Shipping
instruction yang dibuat oleh shipper.
2. BL diserahkan kepada shipper jika cargo/container telah dikapalkan.
3. BL hanya sekali terbit dalam satu shipment, kecuali BL hilang atau sebab
lainnya’
4. BL diterbitkan oleh carrier untuk shipper atau eksporter atau booker.
5. Flow atau perjalana dokumen BL :
a. bermula dari carrier ke shipper,
b. kemudian dari shipper ke bank (jika menggunakan LC atau draft
collection), atau dari shipper ke buyer.
c. Kemudian dari buyer / consignee ke carrier lagi untuk pengambilan DO (
Delivery order)

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 49 8/24/2014


Jenis BL Menurut perusahaan penerbit :
 Master Bill of Lading: Diterbitkan oleh Shipping Lines
 House Bill of Lading: Diterbitkan oleh Freight Forwarder

Pihak terkait dalam pengangkutan dan tercantum pada B/L:


•Nama Shipper, yaitu pengirim barang atau eksportir
•Nama Consignee atau nama penerima barang yang dikirim
•Nama Notify party, yaitu pihak yang akan dihubungi oleh
pihak pengangkut dinegara tujuan untuk urusan barang yang
dikirim oleh Shipper. Biasanya nama pembeli
•Nama perusahaan pengangkut atau Carrier

Dokumen- dokumen yang terkait dengan Shipping :


•Shipping Instruction (Instruksi Pengapalan)
•Bill of Lading / Konosemen
•Sertifikat Pelayaran (pernyataan carrier tentang kondisi kondisi sehubungan dengan
pengapalan yang dimiliki)
•Manifest (pelaporan data ekspor atau impor yang di telah di muat di kapal dari carrier
kepada pihak bea cukai)

50
Airway Bill ( AWB)
Airwaybill adalah dokumen pengangkutan udara yang di keluarkan maskapai
penerbangan(Carrier) dimana si pengangkut menyatakan bahwa ia telah
menerima sejumlah barang tertentu dari si pemilik barang untuk di kirimkan
melalui pesawat udara dari suatu pelabuhan udara ke pelabuhan udara
tertentu dengan kondisi dan syarat-syarat yang tertera di dalam airwaybill
tersebut

Jenis Airwaybill dilihat dari penerbit:

Master AWB – ditebitkan oleh Airliner


House AWB - Diterbitkan oleh Freight
Forwarder

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 51 8/24/2014


CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 52 8/24/2014
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 53 8/24/2014
CONTAINER
JENIS KONTAINER, UKURAN, DAN PENGGUNAANNYA:

A. Standard Container
1. 20’ Standar
2. 40’ Standar
3. 40’ High Cube
4. 45’ High Cube

B. Special Container
1. 20’ Open Top Container
2. 40’ Open Top Container
3. 20’ Collapsible Flat rack Container
4. 40’ Collapsible Flat rack Container
5. Tank Container
6. 20’ Muffler Grade Stainless Steel Reefer
7. 40’ Muffler Grade Stainless Steel Reefer
8. 40’ High Cube Muffler Grade 54Stainless Steel Reefer
Description Metric U.S.
• 20’ STANDARD
Cubic Capacity 33.200 cubic meters 1,170 cubic feet
Payload (Weight) 21,850 kg - 28,160 48,171 lb - 62,082 lb
kg
Tare Weight 2,150 kg - 2,220 kg 4,740 lb - 4,894 lb
Max Gross Weight 24,000 kg - 30,480 52,911 lb - 67,197 lb
kg
Internal Length 5.898 m 19'4"
Internal Width 2.352 m 7'9"
Internal Height 2.392 m 7'10"
External Length 6.058 m 19'10 1/2"
External Width 2.438 m 8'0"
External Height 2.591 m 8'6"
Door Opening Width 2.340 m 7'8"
Door Opening Height 2.280 m 7'6"
Lashing Rings Five on each top and bottom rails, capacity
2,000 kg;
55Three on each corner post, capacity 1,500 kg
Description Metric U.S.
• 40’ STANDARD
Cubic Capacity 67.700 cubic meters 2,391 cubic feet
Payload (Weight) 26,760 kg - 28,760 58,996 lb - 63,405 lb
kg
Tare Weight 3,720 kg - 3,740 kg 8,201 lb - 8,245 lb
Max Gross Weight 30,480 kg - 32,500 67,197 lb - 71,650 lb
kg
Internal Length 12.032 m 39'6"
Internal Width 2.352 m 7'9"
Internal Height 2.392 m 7'10"
External Length 12.192 m 40'0"
External Width 2.438 m 8'0"
External Height 2.591 m 8'6"
Door Opening Width 2.340 m 7'8"
Door Opening 2.280 m 7'6"
Height
Lashing Rings Ten on each top and bottom rails, capacity 2,000 kg;
Three on each corner post, capacity 1,500 kg
56
Description Metric U.S.
• 40’ HIGH CUBE Cubic Capacity 76.400 cubic meters 2,700 cubic feet
Payload (Weight) 26,750 kg - 28,550 58,974 lb - 62,942 lb
kg
Tare Weight 3,730 kg - 3,950 kg 8,223 lb - 8,708 lb
Max Gross Weight 30,480 kg - 32,500 67,197 lb - 71,650 lb
kg
Internal Length 12.033 m 39'6"
Internal Width 2.352 m 7'9"
Internal Height 2.698 m 8'10"
External Length 12.192 m 40'0"
External Width 2.438 m 8'0"
External Height 2.896 m 9'6"
Door Opening 2.340 m 7'8"
Width
Door Opening 2.585 m 8'6"
Height
Lashing Rings Ten on each top and bottom rails, capacity 2,000 kg;
57
Three on each corner post, capacity 1,500 kg
Description Metric U.S.
• 45’ HIGH CUBE
Cubic Capacity 86.500 cubic 3,055 cubic feet
meters
Payload (Weight) 28,280 kg 62,350 lb
Tare Weight 4,740 kg 10,450 lb
Max Gross 33,020 kg 72,800 lb
Weight
Internal Length 13.556 m 44'6"
Internal Width 2.352 m 7'9"
Internal Height 2.701 m 8'10"
External Length 13.716 m 45'0"
External Width 2.438 m 8'0"
External Height 2.896 m 9'6"
Door Opening 2.340 m 7'8"
Width
Door Opening 2.588 m 8'6"
Height
Lashing Rings Twelve on each top and bottom rails, capacity 2,000 kg;
58
Three on each corner post, capacity 1,500 kg
BAGIAN 4
PROSEDUR IMPORT

Impor Adalah kegiatan memasukkan barang ke


dalam daerah pabean

Bagaimana caranya : agar barang impor dapat di


ambil dari pelabuhan atau bandara dengan cepat
sesuai target waktu ?
Bagaimana caranya agar importer tidak ada
masalah dengan dokumen dokumen impor
larangan dan pembatasan ( Lartas ) ?

Jawab : Mengerti prosedur shipping, prosedur


impor dan mengaplikasikannya

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 59 8/24/2014


LANGKAH LANGKAH IMPOR EFEKTIF
No Aktifitas Impor term FOB Frame Time Keterangan

MASA SEBELUM IMPOR

1 a. Verifikasi Barang yang akan di impor untuk mencari Sejak merrencanakan Dokumen yang di sediakan:
HS Code impor barang - Kartu API, NIK, NPWP, TDP,
b. Memasukkan HS code yang dipilih ke e-service di dokumen lartas sesuai jenis barang
www.insw.go.id untuk mengetahui syarat syarat yang di impor
impor - Dokumen LARTAS(if any)
c. Menyiapkan dokumen syarat syarat impor -Dokumen Fasilitas( if any)
dokumen yang dibutuhkan,

MASA PEMESANAN BARANG IMPOR

2 Pemesanan Barang (Purchase order)-Pembuatan Setelah dokumen legal Supplier yang di pilih harus credibel
Kontrak-Pembukaan LC untuk pembayaran yang impor di lengkapi
memakai LC

3 Pemilihan vendor vendor: Sebelum pengiriman Vendor yang dipilih harus ada
Forwarding dan PPJK kemampuan dan komitmen

MASA PELAKSANAAN IMPOR

4 Pengecekan dokumen pengapalan Sebelum kapal atau Dilakukan cek draft Bill of lading,
pesawat berangkat dari packing list, invoice, Form ….
pelabuhan muat

60
No Aktifitas Impor term FOB Frame Time Keterangan
5 Menyiapkan dokumen Sebelum kapal -Pembuatan PIB
persyaratan dan Pembuatan tiba, setidaknya 3 berdasar BL, packing list,
draft PIB hari sebelum invoice dan dokumen
legall: Kartu API, NIK,
kapal tiba
NPWP, TDP, dokumen
lartas sesuai jenis barang
yang di impor
- Dokumen LARTAS(if
any)
-Dokumen Fasilitas( if
any)

6 Melakukan pembayaran pajak Sebelum kapal Selambatnya satu hari


dan bea masuk, dengan formulir tiba atau hari H kapal tiba
SSPCP, di bank persepsi ( bank
devisa ).
7 Melakukan Transfer (on line Pada hari H kapal Diyakinkan bahwa
)data PIB melalui sistem EDI. tiba semua dokumen
Menunggu respons diari sistem persyaratan lengkap
komputer pabean ( EDI ).
dan benar + Bc 1.1 +
NOA
61
No Aktifitas Impor Term FOB Frame Time Keterangan
8 Pengambilan DO di forwarding Pada hari H kapal Atau disesuaikan
atau pelayaran tiba dengan hasil response
PIB
9 Penerimaan response atas PIB: Setelah transfer
- Kuning (SPJK)– Hijau (SPPB) – PIB Edi
Merah (SPJM) dilaksanakan
10 Penyerahan dokumen persyaratan Disesuaikan dengan Paling lambat 3 hari
impor kepada BC : response PIB setelah memperoleh
SPPB,PIB, bukti bayar, SSPCP, (SKB (Kuning-Hijau- response dari System
pajak ppn, pph jika ada ), customs Merah) Komputer Pabean BC
bond/STTJ jika ada, LC jika ada), Bill Jika response Jalur kuning
of lading, commercial invoice, maka dokumen akan
asuransi, diperiksa lebih dahulu
Dokumen lartas (ijin karanttina, ijin oleh BC, dan jika jalur
perdagangan, laporan surveyor DLL merah maka barang akan
jika ada ), diperiksa lelih dahulu
Skep fasilitas jika ada, oleh pejabat pemeriksa
Data importer seperti: Kartu API, sebelum diterbitkan SPPB
NIK, NPWP, TDP,
Data PPJK : bukti penerimaan
jaminan PPJK, skep PPJK, NPWP,
Surat kuasa dan atau surat tugas.
62
No Aktifitas Impor term FOB Frame Time Keterangan
11 Proses pembayaran biaya pelabuhan Hijau: 3 hari kerja Di hitung sejak kapal
atau gudang dan pengeluaran barang Kuning: 5 hari kerja tiba
serta delivery ke pabrik Merah: 10 hari kerja
12 Pengecekan dan Penghitungan Barang Setelah barang tiba di Dibuat berita acara
tempat importer pembongkaran dan
pengecekan jika terjadi
kerusakan atau ketidak
sesuaian

63
NEW SHIPMENT IMPOR

PROSES SEBELUM KAPAL PROSES SESUDAH KAPAL


BERANGKAT TIBA
ETD (POL) ETA (POD)

PROSES SAAT KAPAL


BERANGKAT

64
PROSES IMPOR SEBELUM KAPAL BERANGKAT DARI POL

IMPORTER

TERHADAP SUPPLIER
TERHADAP FREIGHT
FORWARDER

1. Melakukan negosiasi harga


freight dan dan biaya lainya
2. Memberi Info adanya shipment 1. Pengecekan HS Code
baru untuk di follow up, 2. Info nama forwarding kepada supplier
meminta jadwal, harga ( jika 3. Meminta draft BL
belum ada) 4. Koreksi BL
3. Instruksi agar booking kapal 5. Confirm BL
atau pesawat yang kita
tentukan jadwalnya
4. Mendapatkan draft BL
5. Revisi draft BL/confirm draft BL
65
PROSES SAAT KAPAL BERANGKAT

1. Memononitor perjalanan cargo


2. Meminta Notice of arrival - NOA
FORWARDER
3. Meminta rincian pembayaran atau
proforma invoice

IMPORTER PPJK

SUPPLIER 1. Menyerahkan PL, CI, BL , surat kuasa pabean dan surat


kuasa ambil DO, dokumen legal untuk impor (Kartu API, NIK,
NPWP, TDP),
Dokumen lartas (ijin karanttina, ijin perdagangan, laporan
surveyor DLL jika ada ),
1. Memperoleh original BL, Skep (surat keputusan ) fasilitas jika ada,
Packing list, commercial Data importer seperti: Kartu API, NIK, NPWP, TDP,
invoice, asuransi,
cerrtificate of analiyst. 2. Meminta draft PIB
3. Confirm draft PIB
4. Transfer Dana PIB
66
PROSES SESUDAH KAPAL TIBA
DI PELABUHAN TUJUAN ( POD )

FREIGHT 1. Memberikan Original BL dan ditukar


FORWARDING dengan DO, BC 1.1 (Manifest)
2. Melakukan pembayaran freight dan atau
biaya lainya

IMPORTER

PPJK

1. Memperoleh NOA dan BC 1.1, Complete


Dokumen (BL, PL, CI, Form E, jika ada)
2. Bayar PIB
3. Transfer PIB SUPPLIER
4. Pengambilan DO
5. Response ( SPJM, SPJK, SPPB )
6. Behandle 1. Memberikan informasi perkembangan
7. SPPB shipment
8. Delivery
67
PROSES PENGELUARAN BARANG DAN PENYELESAIAN DOKUMEN JALUR HIJAU
A. PPJK/IMPORTIER MENYIAPKAN
:SPPB, BL, DO PERGI KE KPU (KE
2,3,4)
B. MENYIAPKAN DOK DI BAWAH
a. SPPB,PIB, bukti bayar,
SSPCP, (SKB pajak ppn, pph
jika ada ), customs
bond/STTJ jika ada, LC jika
2. KPU BEA DAN CUKAI 4. KE TPS / GUDANG /CY PELABUHAN
ada), Bill of lading,
UNTUK MEMBAYAR BIAYA
commercial invoice, TUKAR SPPB PENUMPUKAN DAN MEKANIK
asuransi, 3. GEDUNG MANIFEST
DAN KE HANGGAR BEA CUKAI (DI
b. Dokumen lartas (ijin TUTUP PU / PEMBERITAHUAN UMUM TPS)UNTUK IJIN RELEASE BARANG.
karanttina, ijin perdagangan,
KEMUDIAN PEMUATAN BARANG
laporan surveyor DLL jika
ada ), PINTU BEACUKAI
c. Skep (Sur at keputusan) SELESAI
fasilitas jika ada,
R d. Data importer seperti: Kartu
API, NIK, NPWP, TDP,
e. Data PPJK : bukti
penerimaan jaminan PPJK,
skep PPJK, NPWP, Surat
kuasa dan atau surat
tugas.SKEP PERUSAHAAN &
PPJK

68
PROSES PENYELESAIAN IMPOR JALUR MERAH / BEHANDLE (GOODS PYSICAL CHECK )
1. PPJK/IMPORTIER KE BC PENDOK
MERAH, MENYERAHKAN 2. MENGAJUKAN RELOKASI BARANG DAN
DOKUMEN : MEMBAYAR GERAKAN RELOKASI

A. SPJM/SPJK,PIB, bukti bayar, KE PIHAK GRAHA SEGARA


SSPCP, (SKB pajak ppn, pph
jika ada ), customs
bond/STTJ jika ada, LC jika
ada), Bill of lading,
commercial invoice, 3. MENGAJUKAN IP 4. PELAKSANAAN BEHANDLE

asuransi, (INTRUKSI PEMERIKSAAN) DI TPFT


B. Dokumen lartas (ijin
 NAMA PETUGAS PEMERIKSA
karanttina, ijin perdagangan,
 NAMA PETUGAS PPFPD
laporan surveyor DLL, jika
ada ),
C. Skep fasilitas jika ada,
D. Data importer seperti: Kartu
API, NIK, NPWP, TDP,
E. Data PPJK : bukti
penerimaan jaminan PPJK,
skep PPJK, NPWP, Surat
kuasa dan atau surat
tugas.SKEP PERUSAHAAN &
PPJK
DAN MENERIMA TANDA
TERIMA DOKUMEN DARI BC
MERAH

69
HS Code = Harmonized system code )

Definition : Tarif atau HS code atau kode klasifikasi adalah Suatu daftar penggolongan
barang yang dibuat oleh world customs dan Indonesia customs secara sistematis.
Tarif atau HS code Indonesia di atur di Peraturan Menteri Keuangan nomor
213/PMK.011/2011,
HS code atau kode klasifikasi di tuangkan dalam: Buku tarif kepabeanan Indonesia
(BTKI) baik dalam bentuk buku, soft copy, dan di INSW.
Function :
Fungsi penting HS code ini adalah:
a. Setiap barang impor harus mencantumkan HS code di PIB ( pemberiahuan impor
barang).
b.HS code mempengaruhi besarnya tarif bea masuk, dan pajak impor
c.HS code mempengaruhi persayaratan dokumen impor yang diperlukan.

Teknik Klasifikasi Barang 70 8/24/2014


STRUKTUR BAGIAN DALAM HS

Structure of HS code name : Struktur Penamaan dalam HS / Tarif

Contoh : Mesin cuci untuk rumah tangga

Pos tarif 8450.11.10.00


Bagian ( section ) XVI
-- Bab (chapter) 84
-- - - Pos (heading) 8450
------ Subpos 8450.11
------- Subpos AHTN 8450.11.10
- - - - - - - - - - Pos tarif 8450.11.10.00

Catatan :
6 digit pertama - sub pos WCO berlaku secara Internasional
2 digit selanjutnya -  sub pos AHTN
2 digit terakhir - pos tarif nasional

Teknik Klasifikasi Barang 71 8/24/2014


HS CODE IDENTIFICATION:
LANGKAH MENGKLASIFIKASI BARANG

Tentukan NAMA BARANG / URAIAN BARANG


Tentukan SPESIFIKASI BARANG (Jenis atau macam barang, Komposisi bahan,
kapasitas, kemasan, bentuk, kegunaan,dll)

Tentukan Pos 4 digit dan 6 digit (pos-pos) yang mungkin, dapat bertanya kepada
supplier, karna pada prinsipnya 4 digit dan 6 digit HS code diselurh dunia mempunya
kode HS yang sama.
DASAR KLASIFIKASI
• Lihat Catatan : Bagian, Bab, dan Sub Pos yang sudah di pilih
•Tentukan satu pos yang paling sesuai ( 4 digit / 6 digit ) sesuai barang yang di impor
pada BTKI exel maupun buku BTKI cetakan atau INSW.
• Tentukan pos tarif yang paling sesuai ( 10 digit )
•Lihat di www.insw.go.id pada e-services pada HS untuk mengetahui tarif dan dokumen
persyaratan yang diperlukan untuk importase

KESIMPULAN KLASIFIKASI BARANG


Barang yang dimaksud diklasifikasikan pada pos Tarif xxxx.xx.xx.xx
BM x%, PPN x% , dan ketentuan LARTAS yang ada ……

72
84.50 Mesin cuci tipe rumah tangga atau binatu, termasuk mesin Household or laundry-type washing machines, including
yang dapat digunakan untuk mencuci dan mengeringkan. machines which both wash and dry.

- Mesin, yang mempunyai kapasitas linen kering tidak melebihi - Machines, each of a dry linen capacity not exceeding 10 kg:
10 kg:

8450.11 - - Mesin otomatis penuh: - - Fully-automatic machines:


8450.11.10.00 - - - Mempunyai kapasitas linen kering tidak melebihi 6 kg - - - Each of a dry linen capacity not exceeding 6 kg 10

8450.11.90.00 - - - Lain-lain - - - Other 5


8450.12.00 - - Mesin lainnya, dilengkapi dengan pengering sentrifugal: - - Other machines, with built-in centrifugal drier:

8450.12.00.10 - - - Mempunyai kapasitas linen kering tidak melebihi 6 kg - - - Each of a dry linen capacity not exceeding 6 kg 10

8450.12.00.20 - - - Mempunyai kapasitas linen kering melebihi 6 kg - - - Each of a dry linen capacity exceeding 6 kg 5
8450.19 - - Lain-lain: - - Other:
8450.19.10 - - - Dioperasikan secara elektrik: - - - Electrically operated:
8450.19.10.10 - - - - Mempunyai kapasitas linen kering tidak melebihi 6 kg - - - - Each of a dry linen capacity not exceeding 6 kg 10

8450.19.10.20 - - - - Mempunyai kapasitas linen kering melebihi 6 kg - - - - Each of a dry linen capacity exceeding 6 kg 5

8450.19.90 - - - Lain-lain: - - - Other:


8450.19.90.10 - - - - Mempunyai kapasitas linen kering tidak melebihi 6 kg - - - - Each of a dry linen capacity not exceeding 6 kg 10

8450.19.90.20 - - - - Mempunyai kapasitas linen kering melebihi 6 kg - - - - Each of a dry linen capacity exceeding 6 kg 5

8450.20.00.00 - Mesin, dengan kapasitas linen kering melebihi 10 kg - Machines, each of a dry linen capacity exceeding 10 kg 5

8450.90 - Bagian: - Parts:


8450.90.10.00 - - Dari barang pada subpos 8450.20 - - Of machines of subheading 8450.20.00 0
8450.90.20.00 - - Dari barang pada subpos 8450.11, 8450.12 atau 8450.19 - - Of machines of subheading 8450.11, 8450.12.00 or 8450.19 0

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 73 8/24/2014


STRUKTUR BAGIAN DAN BAB PADA BTBMI / BTKI

BAGIAN I BINATANG HIDUP; PRODUK HEWANI


BAB
1. Binatang Hidup
2. Daging & sisanya yang dapat dimakan
3. Ikan dan crustacea, molusca dan invertebrata air lainnya
4. Produk pabrik susu; telur unggas; madu alam; produk hewani yang dapat dimakan, tidak
dirinci atau termasuk dalam pos lain.
5. Produk hewani, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya.
BAGIAN II PRODUK NABATI
BAB
6. Pohon hidup dan tanaman lainnya; umbi akar dan yang semacam itu; bunga potong dan
daun untuk hiasan
7. Sayuran, akar dan bonggol tertentu yang dapat dimakan
8. Buah & buah berbatok yang dapat dimakan; kulit dari buah jeruk dan melon
9. Kopi, the, mate dan rempah-rempah
10. Serealia
11. Produk industri penggilingan; malti; pati; inulin; gluten gandum.
12. Biji mengandung minyak dan buah mengandung minyak; bermacam-macam butir, biji
dan buah; tanaman industri atau obat; jerami dan makanan ternak.
13. Lak, getah, damar dan air, ekstrak nabati lainnya
14. Bahan nabati untuk anyam-anyaman; produk nabati tidak dirinci atau termasuk pos
lainnya
74
BAGIAN III
MINYAK DAN LEMAK HEWANI ATAU NABATI DAN PRODUK
DISOSIASINYA; LEMAK OLAHAN YANG DAPAT DIMAKAN; MALAM
HEWANI ATAU NABATI

BAB 15
(Judul Bab sama dengan bagian)

BAGIAN IV
BAHAN MAKANAN OLAHAN; MINUMAN, MINUMAN KERAS DAN
CUKA, TEMBAKAU PENGGANTI BUATAN

BAB
16. Olahan dari daging, dari ikan atau dari udang-udangan, binatang lunak atau dari binatang
air yang tidak bertulang belakang
17. Gula dan kembang gula
18. Kakao dan olahan kakao
19. Olahan dari gandum-ganduman, tepung, pati atau susu; produk industri kue
20. Olahan dari sayuran, buah, kacang atau bagian lain dari tanaman
21. Bermacam-macam olahan yang dapat dimakan
22. Minuman, minuman keras dan cuka
23. Ampas, dan sisa dari industri makanan; olahan makanan hewan
24. Tembakau dan tembakau pengganti buatan
75
BAGIAN V
PRODUK MINERAL

BAB
25. Garam, belerang; tanah dan batu; bahan plester; kapur dan semen
26. Bijih logam, terak dan abu
27. Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk sulingannya; bahan mengandung
bitumen; malam mineral

76
BAGIAN VI
PRODUK INDUSTRI KIMIA DAN INDUSTRI TERKAIT

BAB
28. Bahan kimia anorganik; senyawa organik atau organik dari logam mulia, dari logam
tanah langka, dari unsur radio aktif dan dari isotop
29. Bahan kimia organik
30. Produk farmasi
31. Pupuk
32. Ekstrak bahan samak atau bahan celup; bahan samak dan turunannya; bahan celup,
pigmen dan bahan pewarna lainnya; cat dan vernis; dempul dan damar lainnya; tinta
33. Minyak atsiri dan resinoida; wangi-wangian, kosmetika, atau preparat pewangi
34. Sabun bahan organik penggiat permukaan, preparat pencuci, preparat pelumas, malam
tiruan, malam olahan, preparat pelumas atau pembersih, lilin dan barang semacam itu,
pasta untuk membuat model, “malam untuk mencetak gigi” dan preparat untuk gigi
dengan bahan dasar gips.
35. Zat albumina; modifikasi pati; perekat; enzim
36. Bahan peledak; produk piroteknik; korek api; paduan piroforik; olahan tertentu yang
mudah terbakar
37. Barang fotografi atau sinematografi
38. Aneka produk kimia

77
BAGIAN VII
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK; KARET
DAN BARANG DARI KARET
BAB
39. Plastik dan barang dari plastik
40. Karet dan barang dari karet

BAGIAN VIII
JANGAT DAN KULIT MENTAH, KULIT SAMAK, KULIT BERBULU DAN
BARANGNYA; PELANA TERMASUK PERLENGKAPANNYA DAN PAKAIAN KUDA;
BARANG UNTUK BEPERGIAN, TAS TANGAN
BAB
41. Jangat dan kulit mentah (lain dari kulit berbulu) dan kulit samak
42. Barang dari kulit samak; pelana termasuk perlengkapan dan pakaian kuda; barang untuk
bepergian; tas tangan dan wadah yang semacam itu; barang dari usus hewan (lain daripada
usus ulat sutera)
43. Kulit berbulu dan kulit berbulu tiruan

78
BAGIAN IX
KAYU DAN BARANG DARI KAYU; ARANG KAYU; GABUS DAN BARANG DARI GABUS;
BARANG DARI JERAMI, RUMPUT ESPARTO ATAU DARI BAHAN ANYAMAN LAINNYA;
KERANJANG DAN BAHAN ANYAMAN

BAB
44. Kayu dan barang dari kayu; arang kayu
45. Gabus dan barang dari gabus
46. Barang dari jerami, dari rumput esparto atau dari bahan anyaman lainnya; keranjang dan
barang anyaman

BAGIAN X
PULP DARI KAYU ATAU DARI BAHAN SELLULOSA BERSERAT LAINNYA; KERTAS
ATAU KERTAS KARTON (BEKAS DAN SISA) YANG DIPEROLEH KEMBALI;
KERTAS DAN KERTAS KARTON DAN BARANGNYA
BAB
47. Pulp dan kayu atau dari bahan sellulosa berserat lainnya, kertas atau kertas karton (bekas
dan sisa) yang diperoleh
48. Kertas dan kertas karton; barang dari pulp kertas, dari kertas atau kertas karton
49. Barang cetakan, surat kabar, gambar dan produk lainnya dari industri percetakan; naskah
tulisan tangan, naskah ketikan dan rencana

79
BAGIAN XI
TEKSTIL DAN BARANG TEKSTIL

BAB
50. Sutera 56. Gumpalan, kain kempa dan bukan
51. Wool, bulu hewan halus atau kasar; tenunan; benang khusus, benang pintal,
benang bulu kuda dan kain tenunan tali tambang dan kabel dan barang
52. Kapas barangnya
53. Serat tekstil dari nabati lainnya; benang 57. Permadani dan tekstil penutup lantai
kertas dan tenunan dari benang kertas lainnya
54. Filamen buatan 58. Kain tenunan khusus; kain tekstil
berjumbai; renda; permadani; hiasan;
55. Serat staple buatan sulaman
59. Kain tekstil diresapi, dilapisi, ditutupi atau
dibuat berlapis-lapis; barang tekstil dari
jenis yang cocok untuk digunakan dalam
industri
60. Kain rajutan atau kain kaitan
61. Barang dan perlengkapan pakaian, rajutan atau kaitan
62. Barang dan perlengkapan pakaian, tidak dirajut atau dikait
63. Barang tekstil sudah jadi lainnya; setelan; pakaian bekas dan barang tekstil bekas; gombal

80
BAGIAN XII
ALAS KAKI, TUTUP KEPALA, PAYUNG, PAYUNG PANAS, TONGKAT JALAN, TONGKAT
DUDUK, CAMBUK, PECUT DAN BAGIANNYA; BULU UNGGAS; OLAHAN DAN
BARANGNYA; BUNGA TIRUAN; BARANG DARI RAMBUT MANUSIA

BAB
64. Alas kaki, pelindung kaki dan yang semacam itu; bagian dari barang semacam
65. Tutup kepala dan bagiannya
66. Payung, payung panas, tongkat jalan, tongkat duduk, cambuk, pecut dan bagiannya
67. Bulu unggas dan bulu unggas olahan serta barang terbuat dari bulu unggas atau bulu
unggas tiruan; bunga tiruan; barang dari rambut manusia

BAGIAN XIII
BARANG DARI BATU, GIPS, SEMEN, ASBES, MIKA ATAU DARI BAHAN SEMACAM
ITU; PRODUK KERAMIK; KACA DAN BARANG DARI KACA

BAB
68. Barang dari batu, gips, semen, asbes, mika atau bahan semacam itu
69. Produk keramik
70. Kaca dan barang dari kaca

81
BAGIAN XIV
MUTIARA ALAM DAN MUTIARA BUDIDAYA, BATU PERMATA ATAU SEMI PERMATA,
LOGAM MULIA, LOGAM MULIA KERANJANG DAN BARANGNYA; PERHIASAN
IMITASI; MATA UANG LOGAM

BAB
71.
(Judul Bab sama dengan judul Bagian)

82
BAGIAN XV
LOGAM TIDAK MULIA DAN BARANG DARI LOGAM TIDAK MULIA

BAB
72. Besi dan baja
73. Barang dari besi dan baja
74. Tembaga dan barang terbuat dari tembaga
75. Nikel dan barang terbuat dari nikel
76. Alumunium dan barang terbuat dari alumunium
78. Timah hitam dan barang terbuat dari timah hitam
79. Seng dan barang terbuat dari seng
80. Timah dan barang terbuat dari timah
81. Logam tidak mulia lainnya; sermet; barangnya
82. Perkakas, peralatan, barang tajam, sendok, dan garpu, dari logam tidak mulia; bagian
bagiannya dari logam tidak mulia
83. Bermacam-macam barang dari logam tidak mulia

83
BAGIAN XVI
MESIN DAN PESAWAT MEKANIK; PERLENGKAPAN LISTRIK; BAGIANNYA PESAWAT
PEREKAM DAN PESAWAT REPRODUKSI SUARA, PESAWAT PEREKAM ATAU REPRODUKSI
SUARA DAN GAMBAR UNTUK TELEVISI, DAN BAGIAN SERTA PERLENGKAPAN DARI
BARANG YANG SEMACAM ITU

BAB
84. Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan pesawat mekanik; bagiannya
85. Mesin dan alat listrik serta bagiannya; pesawat perekam dan pesawat reproduksi suara,
pesawat perekam dan reproduksi gambar dan suara untuk televisi, dan bagian serta
perlengkapan dari barang yang semacam itu

BAGIAN XVII
KENDARAAN, PESAWAT TERBANG, KENDARAAN AIR DAN PERLENGKAPAN
PENGANGKUTAN YANG BERKAITAN
BAB
86. Lokomotif kereta apiatau trem, kendaraan yang bergerak diatas rel dan bagiannya; alat
pemasang dan perlengkapan rel kereta api atau trem dan bagiannya; perlengkapan
isyarat lalu lintas mekanik dari segala jenis (termasuk elektronik)
87. Kendaraan selain yang bergerak diatas rel kereta api atau trem, dan bagian serta
perlengkapannya
88. Kapal udara, pesawat ruang angkasa, serta bagiannya
89. Kapal, bahtera, dan bangunan terapung 84
BAGIAN XVIII
ALAT DAN APARAT OPTIK, POTOGRAFI, SINEMATOGRAFI, UKUR, PENELITI,
PRESISI, KEDOKTERAN DAN BEDAH; LONCENG DAN ARLOJI; INSTRUMEN
MUSIK; BAGIAN DAN PERLENGKAPANNYA

BAB
90. Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, ukur, peneliti, presisi, kedokteran dan
bedah; bagian dan perlengkapannya
91. Lonceng dan arloji dan bagiannya
92. Instrumen musik; bagian dan perlengkapan dari barang seperti itu

BAGIAN XIX
SENJATA DAN AMUNISI; BAGIAN DAN KELENGKAPANNYA

BAB


93. SENJATA DAN AMUNISI; BAGIAN DAN KELENGKAPANNYA

85
BAGIAN XX
BERMACAM-MACAM BARANG HASIL PABRIK

BAB
94. Perabot rumah; kasur tempat tidur, kasur, lapik kasur, bantal dan kelengkapannya; lampu dan
perlengkapan penerangan; tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun; isyarat iluminasi,
papan nama iluminasi dan semacam itu; bangunan prefabrikasi
95. Mainan, keperluan permainan dan keperluan olahraga; bagian dan kelengkapannya
96. Bermacam-macam barang hasil pabrik lain

BAGIAN XXI
HASIL KARYA SENI, BARANG KEGEMARAN KAUM PENGUMPUL DAN BARANG ANTIK

BAB
97.
(Judul sama dengan bagian)

86
DUTY AND IMPORT TAX: PENGHITUNGAN DAN CARA PEMBAYARAN BEA MASUK
(BM), PPN, PPh
1. Tarriff : Mencari besarnya tarif BM pada buku BTBMI (Buku Tarif Bea Masuk Indonesia)
Tarif bea masuk berupa persentase dari nilai impor barang dan ditentukan oleh kode HS barang
tersebut. Misalnya: 5 %, 10 % dll. (tarif advalorum)
Dan dapat pula sesuai ketentuan menggunakan tarif nominal untuk barang-barang tertentu,
misalnya Rp. 600 per kg untuk tarif impor beras. ( tarif specific )
2. CIF amount : Mencari nilai CIF
Rumus: Harga FOB + Insurance + Freight
3. Conversion/Currency rate: Mencari besarnya NDPBM (Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk) yaitu
nilai kurs valuta asing terhadap rupiah. NDPBM ditetapkan oleh menteri keuangan C.Q: Dir Jen
Bea dan Cukai setiap seminggu sekali di hari Rabu
4. CIF in IDR : Mencari nilai CIF dalam rupiah.
Rumus: CIF dalam valuta asing x NDPBM
Nilai CIF dalam rupiah ini di namakan Nilai Impor
5. Duty calculation : Menghitung besarnya Bea Masuk (BM) yang harus dibayar,
Rumus: Tarif bea masuk x Nilai Impor
6. Customs valuation : Menghitung Nilai Pabean (NP)
Rumus: BM + Nilai Impor
7. Import Valued added tax : Menghitung PPN Impor yang harus dibayar
Rumus: 10 % x Nilai pabean (NP)
8. Import revenue tax : Menghitung PPh yang harus dibayar.
Rumus: 2,5 % x Nilai Pabean , importer yang tidak memilik API dikenakan pph 7.5%
9. Calculation duty and import tax : Dikalkulasikan keseluruhan pungutan negara dalam rangka
impor
Rumus: BM
CUSTOM-SHIPPING-EXIM + PPN BY
PROCEDUR + PPh
MARSANTO 87

8/24/2014
DOKUMEN-DOKUMEN UNTUK
IMPOR

Untuk pelaksanaan impor diperlukan dokumen dokumen :

1. Kartu NPWP ( nomor pokok wajib pajak) dan Surat Pengukuhan


Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang dikeluarkan oleh kantor pajak.
2. Kartu TDP ( Tanda daftar perusahaan) darii Pemerintah daerah.
3. Kartu API ( angka pengenal importir) dari departemen perdagangan
4. Nomor Identitas Kepabeanan ( NIK) dari Dirjen Bea Cukai.
5. Persyaratan lain sesuai jenis barang yang di impor dan bisa di lihat
INSW/www.insw.go.id dengan memasukkan HS code/Kode klasifikasi .
Misalnya : ijin badan POM untuk impor obat dan makanan. Ijin karantina
untuk impor hasil pertanian, NPIK elektronik dan dokumen lartas lainya.
6. Surat kuasa dari importer kepada PPJK berupa SK pengurusan pabean
dan SK pengambilan Delivery Order ( DO )
7. Jika importer mendapat fasilitas berupa pembebasan bea masuk, maka SK
pembebasan harus ada.
8. Dokumen pengapalan : Bill of Lading / Air Way Bill, commercial invoice,
packing list, Form D-E yang konsisten isi data nya antara dokumen satu dan
lainya.
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 88 8/24/2014
9. Dokumen pemberitahuan pabean, yaitu : PIB atau BC 2.3 atau PIBK
dan lain lain.
10. Dokumen untuk pembayaran bea masuk dan pajak:
a. slip setoran bank, dan
b. SSPCP = surat setoran pabean cukai dan pajak, dan
c. tanda bukti setoran bank,
11. Dokumen response dari sistem komputer pabean :
a. respons analising point/respons barang larangan dan pembatasan,
yaitu SPBL (surat pemberitahuan barang larangan dan
pembatasan), atau response Jalur Kuning atau
b. respons jalur merah untuk barang yang perlu diperiksa BC, yaitu
response SPJM (Surat Pemberitahuan Jalur Merah), atau
c. response persetujuan pengeluaran barang, yaitu respons SPPB (
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang ),
12. Delivery order ( DO )dari shipping atau forwarder

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 89 8/24/2014


Making PIB :
-Correct legal documents
-Correct shipping documents
-Manifest

Customs Computer System


PIB/Customs dec

Internet
PIB Mandatory Content
EDI Customs Check Check 1
dec
IMPORTIR
submitting Analyzing
Docs to BC Point/yellow

Duty and
tax payment Green Channel Red Channel
2 3
(SPPB) (SPJM)
Payment
evident
Submitting Documents
Credit To customs office
Advice
Submitting Release and
Phisical check Delivery
Documents
To BC
Customs Office ( DJBC)
SPPB

Cu stoms clearance : Checking HS code, menyiapkan doc formalities,


customs process
BANK 90
Phisical check : Pemeriksaan Fisik Barang

terdapat 4 tingkatan pemeriksaan fisik :


Mendalam – barang diperiksa 100%
Sedang – barang diperiksa 30 %, setiap jenis di ambil min 2 coli / ctn
Rendah – barang diperiksa 10%, setiap jenis di ambil min 2 coli / ctn
Sangat rendah – barang diperiksa di gudang importir (importir jalur prioritas)
Tindak lanjut pemeriksaan fisik barang Impor:
- Jika sesuai diterbitkan SPPB
- Jika tidak sesuai, barang disegel dan diteliti lebih lanjut oleh Pejabat
Fungsional Pemeriksa Dokumen Impor(PFPD)

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 91

8/24/2014
BAGIAN 5.
EKSPOR MENGGUNAKAN LC

Ekspor Adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam


daerah pabean / Mengirimkan barang ke luar negeri sesuai
peraturan yang berlaku.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 92 8/24/2014


Prosedur Shipping Ekspor yang menggunakan pembayaran
dengan LC

a. Persiapan / pembuatan dokumen ekspor


dan mempersiapkan barang ekspor

 Menerima LC dari advising bank


 Membaca L/C dan membuat data base isi LC
 Memferifikasi barang di BTBMI / INSW dan menyiapkan persyaratan ekspor
sesuai peraturan yang berlaku.
 Mempersiapkan barang sesuai pesanan yang dituangkan dalam LC
 Membuat Shipping Instruction
 Membuat dokumen packing list ekspor dan invoice
 Menyiapkan copy dokumen perijinan keperluan pabean sebagai eksporter

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 93 8/24/2014


b. Booking Kapal /Pesawat dan Stuffing Barang
 Booking space kapal/pesawat kepada Carrier (S/L / FL / A/L) dengan
menyerahkan Shipping Instruction

 Menghubungi perusahaan PPJK, untuk mengurus pengangkutan kontainer


dan pengurusan kepabeanan (Customs Formalities / Customs Clearence)

 Pelaksanaan pemuatan barang kedalam petikemas/truck


(stuffing/Loading) untuk di angkut ke TPS CY atau TPS CFS di pelabuhan
laut maupun ke bandar udara.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 94 8/24/2014


c. Proses Kepabeanan (Custom Clearence)
Menyiapkan draft Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) di sistem komputer
pabean menggunakan sistem Elektronik Data Interchange ( EDI)
Dokumen yang harus dipersiapan untuk pembuatan PEB EDI : Invoice, Packing
List, NPWP, NIK
Melakukan transfer on line data PEB.
Memperoleh response. :
Yaitu response Jalur hijau berupa response persetujuan ekspor berupa Nota
Pelayanan Ekspor (NPE),
Atau response jalur merah, berupa PPB (pemberitahuan pemeriksaan barang)
yang kemudian dilaksanakan proses pemeriksaan barang oleh pemeriksa Bea
dan cukai. Setelah itu akan diterbitkan NPE.
Pelaksanaan ijin muat di hanggar bea cukai di kawasan pabean dengan
membawa NPE bersamaan dengan barang yang diekspor

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 95 8/24/2014


d. Penyelesaian dokumen setelah Cargo on Board
 Mengambil B/L asli dari Carrier (pengangkut)
 Mengasuransikan Cargo
 Ke kantor Dep. Perdagangan untuk membuat surat keterangan asal barang
(SKA)/ Certificate Of Origin (COO) atau form D,E, AK sesuai tujuan ekspor nya.
Syaratnya : menyerahkan copy PEB/NPE, copy B/L khusus perdagangan,
Packing List, Invoice, Surat permohonan SKA, Pernyataan komposisi bahan baku
yang digunakan produksi
 Menyiapkan Wesel ekspor / Draft / Bill of exchange

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 96 8/24/2014


e. Proses Pencairan L/C
 Proses Presentasi Dokumen ke Bank.
Meminta pembayaran ke bank bagi transaksi dengan L/C.
Dokumen yang diserahkan kepada bank untuk proses negosiasi :
- L/C asli atau Copy
- B/L asli
- Invoice dan Packing list asli
- COO / SKA
- Bill of Exchange
- Dan dokumen lain yang ditentukan dalam L/C

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 97 8/24/2014


Dokumen dokumen ekspor

A. Dokumen Legal ( Persyaratan sebelum ekspor):


1. 1. Tanda Daftar Perusahaan.
2. 2. NPWP
3. 3. Kartu NIK ekspor (NIK=Nomor Induk Kepabeanan) dan perijinan lainnya
jika mengekspor barang yang memerlukan Ijin usaha dari Dept. Teknis
/ Lembaga Pemerintahan (hanya untuk ekspor barang tertentu terkait
dengan barang larangan dan pembatasan)

B. Dokumen pengapalan: commercial invoice, packing list, polish asuransi, Bill of


lading, Form fasilitas ( form d,e, ak. AI dll ), PEB, NPE, LPE – LPBC, LC,
Draft/Wessel Draft dan lainya sesuai permintaan LC

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 98 8/24/2014


PEMERIKSAAN pabean untuk ekspor

Pada prinsipnya, barang ekspor hanya dilakukan penelitian


dokumen ekspor, kecuali :

1. Barang yang mendapat fasilitas pembebasan atau pengembalian Bea


Masuk dan Pungutan Impor lain atas impor bahan baku atau bahan
penolong dari ekspor tersebut ( ada fasilitas KITE =Kemudahan impor
tujuan ekspor).
2. Adanya petunjuk kuat terjadi pelanggaran ketentuan di bidang ekspor
3. Akan di impor kembali

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 99 8/24/2014


BEA KELUAR / PAJAK EKSPOR

Adalah pungutan negara berdasarkan undang-undang yang dikenakan


terhadap barang ekspor
1.Terdapat beberapa komoditi yang dikenakan pajak ekspor, antara lain :
(PMK 75/PMK.011/2012 )

a. Kulit dan kayu ( dalam HS tertentu)


b.Biji kakao ( dalam HS tertentu )
c.Kelapa sawit,
d.CPO dan produk turunannya
e. Biji mineral ( raw or ore)

2. Tatacara perhitungan Pajak Ekspor :

PE = PROSENTASE PE x VOLUME x HPE x KURS PAJAK

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 8/24/2014


100
 Keterangan :
- Harga patokan Ekspor (HPE) adalah harga yang ditetapkan oleh
menperindag untuk menghitung Pajak Ekspor.
- Kurs adalah kurs yang ditetapkan Menkeu Setiap Minggu.
- Dalam hal barang ekspor tidak ada HPE-nya, pajak ekspor dihitung
berdasarkan harga FOB yang tercantum dalam PEB.

 Pembayaran PE dilakukan secara tunai melalui Bank Devisa / Bank Devisa


Persepsi. Setelah itu Eksportir baru bisa melakukan proses pabean ekspor.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 101 8/24/2014


BAGIAN 5

Aliran pembayaran yang lancar harus menghasilkan aliran


barang yang lancar. Banyak kasus, aliran pembayaran
lancar, tidak di imbangi aliran barang yang lancar. Untuk
itu harus di pahami, bagaimana caranya pembeli
melakukan pembayaran barang yang di beli kepada
penjual di luar negeri, dan dikaitkan dalam sistem
shipping dan pabean yang berlaku.

INSTRUMEN PEMBAYARAN

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 102 8/24/2014


TIMING OF PAYMENT
VS
DELIVERY OF GOODS

DIMUKA TUNAI BERJANGKA

L/C SIGHT USANCE

NON L/C DRAFT COLLECTION DRAFT COLLECTION.


(D/P) (D/A)
DIRECT
T T/

ADVANCE PAYMENT OPEN ACCOUNT


103 8/24/2014
-Diawali Penanda tanganan kesepakatan jual beli ( Sales Contract
) dan pengiriman pesanan oleh pembeli
-Pembeli mengirimkan pembayaran
-Eksportir mengirimkan barang
-Dokumen dikirim kepada Importir melalui courier
-selanjutnya importer mengambil barang di pelayaran atau
forwarder

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 104 8/24/2014


4. Documents

2. Money

SELLER 1. Sales Contract BUYER

3. Goods

SHIPPING COMPANY

105 8/24/2014
-Diawali penanda tanganan kesepakatan jual beli ( Sales Contract
) dan pengiriman pesanan oleh pembeli
-Eksportir mengirimkan barang
-Dokumen dikirim kepada Importir melalui courier
-selanjutnya importer mengambil barang di pelayaran atau
forwarder
-Setelah barang diterima, pembeli mengirimkan pembayaran
kepada eksporter melalui rekening bank eksporter yang telah di
sepakati.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 106 8/24/2014


4. Money

3.Doc.

SELLER BUYER
1. S/C
2. Goods 2. Goods

107 8/24/2014
-Diawali penanda tanganan kesepakatan jual beli ( Sales Contract
) dan pengiriman pesanan oleh pembeli
-Eksportir mengirimkan barang
-Dokumen dikirim kepada Importir melalui bank yang telah di
tunjuk,
-selanjutnya importer mengambil dokumen ke bank dengan
barter pembayaran.
-Kemudian bank mengirimkan pembayaran yang diterima dari
importer kepada eksporter melalui bank eksporter yang telah di
tunjuk
- Importir mengambil barang di pelayaran/forwarder.
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 108 8/24/2014
Metode Pembayaran – Collection Draft Document against Payment (D/P)

Collecting Bank Remitting Bank


4. Doc.

7. Money

3. Doc. 8. Money 6. Money 5. Doc.

1. Sales Contract

SELLER BUYER
2. Goods 2. Goods

109 8/24/2014

SHIPPING COMPANY
-Diawali penanda tanganan kesepakatan jual beli ( Sales Contract
) dan pengiriman pesanan oleh pembeli
-Eksportir mengirimkan barang
-Dokumen dikirim kepada Importir melalui bank yang telah di
tunjuk,
-selanjutnya importer mengambil dokumen ke bank dengan
penandatangan janji bayar di bank ( akseptasi )
-Kemudian bank mengirimkan akseptasi yang diterima dari
importer kepada eksporter melalui bank eksporter yang telah di
tunjuk
- Importir mengambil barang di pelayaran/forwarder.
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 110 8/24/2014
Collecting Bank Remitting Bank
4. Doc.

7. Akseptasi

3. Doc. 8. Akseptasi
6. Akseptasi 5. Doc.

1. Sales Contract
SELLER BUYER
2. Goods 2. Goods

111 8/24/2014

SHIPPING COMPANY
Definisi : Suatu instrumen yang diterbitkan oleh sebuah bank (Issuing
Bank) atas permintaan customernya (applicant) untuk kepentingan pihak
ketiga (beneficiary),dimana Issuing Bank berjanji untuk membayar
sejumlah uang, mengaksep wesel yang ditarik beneficiary atau
menguasakan kepada bank lain untuk menegosiasi, dengan syarat
benefeciary dapat memenuhi point yang dipersyaratkan.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 112 8/24/2014


Advising Bank
Issuing Bank Negotiating Bank
4. L/C

9.. Doc.

10. Money/Akseptasi

8. Doc.
13. Doc. 2.Appl. 3.Coverage 12. Money/Obligation 11. Money
L/C 5. L/C

Buyer Seller
Exporter
Importer Beneficiary
Applicant 1. Sales
Contract
14. B/L 15. Goods 6. Goods
7. B/L
Goods

113 Carrier 8/24/2014


Agent of Carrier
Bank Pay to beneficiary
jika sight LC
Complied with
Bank Accept & Pay at Maturity
/defered untuk LC Usance
Dok
Vs Bank Pay to beneficiary jika sight
Diterima LC
L/C
Bank Accept & Pay at Maturity
Discrepancy
/defered untuk LC Usance
Ditolak Info ke Presenter

1. Dengan segera
2. Tanpa delay
Issuing Bank dapat 3. Jenis descepancy
meminta applicant
untuk menerima 4. Menanyakan Status
Dokumen mau diapakan:
discrepancy tsb.
- Hold atau Retur

8/24/2014
Maksimal 5 hari kerja bank setelah dokumen diterima oleh Issuing Bank
114
 Descrepancy merupakan kondisi dimana dokumen pensupport LC tidak sesuai dengan
apa yang tertulis di LC.

 Jika descrepancy yang terjadi tidak bisa di perbaiki lagi, maka denda descrepancy akan di
kenakan, yang nilai besaran dendanya sudah di tentukan dalam Letter of credit.

 Contoh descrepancy : beda tanggal pengapalan antara LC dan BL, beda penulisan pada
dokumen BL, packing list, commercial invoice dengan LC. Beda nilai invoice dan nilai
LC yang tidak sesuai dengan batas toleransi.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 115 8/24/2014


 Untuk kedua istilah diatas, adalah apabila Bank melakukan pengambilalihan wesel ekspor
atas dokumen ekspor dari beneficiary (Bill Purchased Financing).
 Apabila LC nya Sight, maka biasa disebut negosiasi. Dalam hal ini Bank akan
membebankan Transit Interest (TI) sejak tanggal Negosiasi s/d Tgl diterimanya porceeds
(pembayaran) dari Issuing bank.
 Untuk negosiasi LC sight TI dibebankan di belakang, karena tidak Diketahui jatuh tempo
pembayarannya.

• Apabila LC Usance, maka negosiasi wesel ekspor usance biasa


disebut dengan istilah Diskonto, karena pada saat dilakukan bill
purchased financing, jumlah yang dikredit tidak sebesar nilai
dokumen yang di purchased tetapi Nilai docs - Discount Interest.
• Dalam hal ini Discount Interest dipungut dimuka pada saat
negosiasi.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 116 8/24/2014


Contoh:
• LC USD 200,000 partial shipment allowed.
• Nasabah presentasi docs USD 100,000
• a. Apabila LC Sight maka apabila dilakukan purchased atas docs, nilai yang
dikredit ke rekening nasabah adalah sebesar USD 100,000.
• Setelah ada pembayaran, baru dipungut Ti sejak tgkl nego s/d value date
proceeds ekspor diterima oleh negotiating bank.

 Apabila LC Usance 90 days after sight, maka apabila dscount interest 6%, maka
yang dikreditkan ke benefisiary atau eksporter adalah sebesar USD 98,500
(setelah dikurang discount interest sebesar USD 1.500), yang jika di hitung
sebagai berikut : 6% X 3/12X100.000 = USD 1.500

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 117 8/24/2014


Isi yang terkandung pada L/C
1. Nama Bank Pembuka L/C (Opening Bank)
2. Nama Bank Penerus L/C (Advising Bank)
3. Nama Applicant ( Importer )
4. Nama Beneficiaary ( Eksporter/Seller )
5. Tanggal berlakunya L/C (Validity of L/C)
6. Type documentary credit ( type L/C )
7. Nilai dari L/C
8. Dokumen dokumen yang diminta pada L/C
9. Spesifikasi Barang
10. Nama Pelabuhan pemuatan dan pelabuhan tujuan
11. Batas Tanggal Pengapalan
12. Cara Pengiriman Barang ( Sea ( fcl/lcl ), Air freight)
13. Denda jika ada descrepancy (perbedaan) dokumen yang
di presentasikan dengan L/C
14. Waktu dan nama Bank Tempat presentasi dokumen
15. Cara Pengiriman Dokumen
16. Dan informasi tambahan lainya yang perlu
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 118 8/24/2014
Contoh L/C
- --------------------- Instance Type and Transmission -------------- -
Copy received from SWIFT
Priority : Normal
Message Output Reference : 1600 101130BRINIDJAAXXX5091767000
Correspondent Input Reference : 1600 101130KASITHBKAXXX1790323000
- --------------------------- Message Header --------------------------------------------------
Swift Output : FIN 700 Issue of a Documentary Credit Bank yang
Sender : KASITHBKXXX menerbitkan credit
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED (ISSUING BANK)
BANGKOK
THAILAND TH
Receiver : BRINIDJAXXX Bank yang
BANK RAKYAT INDONESIA meneruskan credit
JAKARTA (ADVISING BANK)
INDONESIA ID
- --------------------------- Message Text ----- Total message yg dikirim, jika 1/1 berarti hanya ada 1 message.
27: Sequence of Total Apabila 1/3 berarti merupakan message 1 dari total 3 message.
1/1 Message 2/3 dan 3/3 biasanya dalam format MT 710
40A: Form of Documentary Credit
IRREVOCABLE
20: Documentary Credit Number
ML10034488
31C: Date of Issue
131130
119
40E: Applicable Rules
UCPURR LATEST VERSION
31D: Date and Place of Expiry
140109 INDONESIA
50: Applicant
BANGKOK IMPORT PROFESSIONAL CO.,LTD.
45/36-37 MOO 6, BUDDHAMONTHON Pihak yang memohon
SAI 4 RD., KRATUMLOM, SAMPRAN, credit diterbitkan
NAKHONPATHOM 73220, THAILAND.
59: Beneficiary - Name & Address
PT. AGUNG GLOBAL
JL. ADI YASMIN NO. 19, GEDE BAGE, BANDUNG
Pihak yang untuk
JAWA BARAT
kepentingannya
32B: Currency Code, Amount
credit diterbitkan
Currency : USD (US DOLLAR)
Amount : 50,000
39A: Percentage Credit Amt Tolerance
10/10
41D: Available With...By... - Name&Addr
ANY BANK IN INDONESIA Bank dimana credit
BY NEGOTIATION tersedia

120
42C: Drafts at...
SIGHT Menunjukan tenor L/C
42D: Drawee - Name & Address
ISSUING BANK
43P: Partial Shipments
ALLOWED
43T: Transhipment
ALLOWED
44A: Place of Taking in Charge/ Dispatch from …/ Place of
44E: Port of Loading/Airport of Dep. Receipt
JAKARTA PORT, INDONESIA
44E: Port of Loading/ Airport of Departure
44F: Port of Dischrge/Airport of Dest
BANGKOK, THAILAND 44F: Port of Discharge/ Airport of Destination
44C: Latest Date of Shipment
44B: Place of Final Destination/ For Transportation to …/
131219 Place of Delivery
45A: Descriptn of Goods &/or Services
+10 PERCENT MORE OR LESS IN AMOUNT AND QUANTITY ACCEPTABLE
+TELEVISION SMART TV
AS PER SALES CONFIRMATION NO. 6290002000
DD. 20/10/2012

121
46A: Documents Required
+INSURANCE POLICY/CERTIFICATE FOR 110 PERCENT OF INVOICE VALUE STATING CLAIMS
PAYABLE IN THAILAND FOR CURRENCY OF THE DRAFT(S), BLANK ENDORSED, COVERING
INSTITUTE CARGO CLAUSES (A) . INDICATING NAME WITH FULL ADDRESS AND TELEPHONE
NUMBER OF INSURANCE AGENCY IN THAILAND IN DUPLICATE.
+PACKING LIST IN 4 COPIES.
+SIGNED COMMERCIAL INVOICE IN 4 COPIES, PRICE CIF BANGKOK, THAILAND INDICATING FOB
VALUE, FREIGHT CHARGES AND INSURANCE PREMIUM SEPARATELY.
+FULL SET OF CLEAN ON BOARD OCEAN BILL OF LADING MADE OUT OR ENDORSED TO THE
ORDER OF KASIKORNBANK PUBLIC CO., LTD., BANGKOK MARKED FREIGHT PREPAID NOTIFY
APPLICANT, PLUS 3 NON-NEGOTIABLE COPIES.
+CERTIFICATE OF ORIGIN (FORM D) IN 2 COPIES INDICATING
- AT NUMBER 6 ''MARKS AND NUMBER ON PACKAGES'' MUST INDICATE
''LIVI'' ONLY
- AT NUMBER 7 ''NUMBER AND TYPE OF PACKAGES, ETC...'' MUST
INDICATE ''DESCRIPTION OF GOODS AND HS NO....''

122
47A: Additional Conditions

+01 EXTRA COPY/PHOTOCOPY SEPARATE SET IS REQUIRED TO BE PRESENTED TOGETHER WITH THE DOCUMENTS FOR
ISSUING BANK'S RETENTION. OTHERWISE, USD10.00 WILL BE DEDUCTED FROM THE PROCEEDS.
+USD50.00, (OR EQUIVALENT) WILL BE CHARGED FOR EACH SET OF DOCUMENTS PRESENTED WITH DISCREPANCIES
AT BENEFICIARY'S ACCOUNT.
+ALL CHARGES INCURRED IN APPLICANT'S COUNTRY ARE FOR APPLICANT'S ACCOUNT AND ALL CHARGES INCURRED
IN BENEFICIARY'S COUNTRY ARE FOR BENEFICIARY'S ACCOUNT.
+ (CONTINUE FROM FIELD 78)
UPON NEGOTIATION, THE NEGOTIATING BANK MUST ADVISE THE ISSUING BANK: THE AMOUNT/DATE OF
NEGOTIATION, B/L DATE AND THE MATURITY DATE
+THE NEGOTIATING BANK IS REQUESTED TO STRICTLY FOLLOW THE ABOVE MAILING INSTRUCTIONS. THE ISSUING
BANK IS NOT LIABLE FOR ANY CLAIMS RESULTING FROM THE DELAYS CAUSED BY MISHANDING OF OUR MAILING
INSTRUCTION AS PER STIPULATED. OTHERWISE, A PENALTY OF USD100.00 WILL BE CHARGED (AND/OR DEDUCTED
FROM PAYMENT).
+++ THE END +++
+DISCOUNTING INTEREST AND ACCEPTANCE COMMISSION (IF ANY) ARE FOR A/C OF BENEFICIARY
+ALL DOCUMENTS REQUIRED UNDER THIS L/C MUST BE ISSUED IN ENGLISH LANGUAGE.
+ALL DRAFTS IN DUPLICATE MUST INDICATE THE L/C NUMBER, DATE OF ISSUE AND NAME: KASIKORNBANK PUBLIC
COMPANY LIMITED.
+THIS CREDIT IS SUBJECT TO THE UNIFORM CUSTOMS AND PRACTICE FOR DOCUMENTARY CREDITS, 2007 REVISION,
ICC PUBLICATION NO.600.

123
48: Period for Presentation
Jika tidak ada field 48 (Field 48 tidak diisi) maka otomatis 21
DOCUMENTS TO BE PRESENTED WITHIN 21 days after shipment date but within validity of the credit ,
DAYS AFTER SHIPMENT DATE BUT WITHIN asalkan pada docs required terdapat persyaratan Transport
VALIDITY OF THE CREDIT. Docs,
49: Confirmation Instructions
WITHOUT
53A: Reimbursing Bank - FI BIC
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED
BANGKOK, THAILAND TH

78: Instr to Payg/Accptg/Negotg Bank


+AT MATURITY, PLEASE CLAIM REIMBURSEMENT BY AUTHENTICATED SWIFT/TELEX FROM THE REIMBURSING BANK INDICATING
OUR L/C NUMBER PROVIDED THAT ALL TERMS AND CONDITIONS OF THIS CREDIT HAVE BEEN COMPLIED WITH.
+DOCUMENTS MUST BE SENT BY COURIER IN 1 LOT DIRECTLY TOBANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED, BANGKOK,
THAILAND TH., PHETKASEM 51- INTERNATIONAL TRADE SERVICE OFFICE 3RD FL.,KASIKORNBANK PHETKASEM 51 BRANCH. 1339
PHETKASEM RD.,BANGKHAE, LAKSONG, BANGKOK 10160, THAILAND. SO THAT WE CAN PROMPTLY COMPLY WITH ARTICLES 14(B)
AND 16(C) OF THE UCP 2007 REVISION, ICC PUBLICATION NO.600.
72: Sender to Receiver Information
PLEASE ADVISE BENEFICIARY URGENTLY.
- --------------------------- Message Trailer ------------------------ -

124
125
6
FASILITAS KEPABEANAN

Menurut uu no. 17/2006 fasilitas kepabeanan terdiri dari:

1. Fasilitas yang terkait dengan pelayanan, yaitu berupa perlakuan kusus dalam
proses penyelesaian formalitas kepabeanan

2. Fasilitas yang terkait dengan fiskal. Yaitu berupa keringanan, tidak dipungut,
di bebaskan dari bea masuk, bea masuk di tanggung pemerintah dan atau
pajak tidak di pungut

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 126 8/24/2014


1. Jalur Prioritas : Untuk mitra utama Bea Cukai (Mita ) prioritas dan
non prioritas

Jalur Prioritas adalah fasilitas dalam mekanisme pelayanan


kepabeanan di bidang impor berupa pelayanan kusus yang mana
tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen atas
pemasukan barang impor dalam sistem tatalaksana impor
barang.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 127 8/24/2014


Fasilitas dan kemudahan yang diterima importir
penerima fasilitas Jalur Prioritas :
1. Terhadap barang impor dengan PIB Jalur Prioritas tidak dilakukan
pemeriksaan fisik barang kecuali terhadap barang impor sementara, re-impor.
2. Pemeriksaan fisik barang terhadap importasi dengan PIB Jalur Prioritas
dapat dilakukan di lokasi importir.
3. Pengeluaran barang impor dengan PIB Jalur Prioritas dapat dilakukan
dengan Trucklossing
4. Pembayaran berkala (kredit) untuk impor bahan baku, bahan penolong dan
barang modal dengan masa kredit maksimal 2 bulan bagi Mita prioritas.
5. Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh operator pelabuhan berupa
tempat penimbunan khusus dan pelayanan khusus pengurusan Tila (SP2).

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 128 8/24/2014


Syarat perusahaan/ importir untuk mendapatkan Jalur
Prioritas :
1. Bidang usaha (nature of business) yang jelas;
2. Memiliki ahli Kepabeanan yang bersertifikat PPJK.
2. Tidak pernah menyalahgunakan fasilitas di bidang kepabeanan
selama satu tahun terakhir;
3. Tidak pernah memberitahukan jumlah dan jenis barang serta
nilai pabean yang berbeda dengan yang diimpor selama satu
tahun terakhir;
4. Telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang menyatakan
bahwa perusahaan tersebut tidak pernah mendapatkan opini
disclaimer atau adverse;
5. Tidak mempunyai tunggakan utang berupa kekurangan
pembayaran Bea Masuk kepada Direktorat Jenderal.
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 129 8/24/2014
Prosedur Permohonan
Importer mengajukan permohonan kepada dirjen bea dan cukai
u.p. Direktur Teknis Kepabeanan dengan melampirkan:
1. Hasil audit terakhir oleh kantor akuntan publik
2. Hasil audit terakhir oleh DJBC
3. Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan,
pembayaran, dan transfer PIB
4. Surat pernyataan importer penerima jalur prioritas
5. Nomor dan versi modul importir (modul PIB).
6. Nama dan certificate ahli kepabeanan

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 130 8/24/2014


2. Fasilitas Pembebasan atau keringanan bea masuk atas barang impor
sementara (142/PMK.04/2011)
Ketentuan tentang impor sementara:
- Pada waktu impor benar benar dimaksudkan akan diekspor
kembali. Jangka waktu impor sementara maksimal 3 tahun.
- Barang tidak habis dipakai
- Identitas barang mudah dikenali
- Tujuan penggunaan jelas
- Dalam jangka waktu pemberian fasilitas impor sementara,
tidak mengalami perubahan bentuk.
- Terdapat dokumen pendukung bahwa atas barang tersebut
akan di ekspor kembali

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 131 8/24/2014


3. Fasilitas penangguhan bea masuk terhadap tempat penimbunan berikat (TPB)
(ps. 44 UU Kepabeanan), Per menkeu Nomor 44/PMK.04/2012
Ketentuan dan Fasilitas :
- Termasuk kategori TPB adalah: Kawasan berikat (KB), gudang berikat,
enterport tujuan pameran, toko bebas bea, tempat pelelangan berikat,
tempat daur ulang berikat.
- Diberikan penangguhan bea masuk atas kegiatan penyimpanan, menimbun,
memamerkan, menjual, mengemas,mengolah barang yang berasal dari
impor didalam tempat penimbunan berikat (TPB).
- Tidak dipungut pajak impor maupun pajak dalam negeri
- Secara prinsip masih terutang bea masuk, dan apabila dikeluarkan dari TPB
selain di ekspor atau ke TPB lainya maka harus di bayar bea masuk dan pajak
impor.
- Kemudahan pelayanan impor berupa tidak dikenakan pemeriksaan barang.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 132 8/24/2014


4. Fasilitas KITE

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor yang selanjutnya disingkat dengan


KITE adalah pemberian pembebasan dan/atau pengembalian bea masuk
dan/atau cukai atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit,
atau dipasang pada barang lain yang hasilnya terutama untuk tujuan
ekspor. (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.011/2011). Mulai 1
April 2012 dan Perat. Men.Keu RI No253/PMK.04/2011, tentang Niper
Pengembalian dan Pembebasan

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 133 8/24/2014


Ketentuan dan Fasilitas:

1.Fasilitas berupa penangguhan BM, sedangkan PPN dan PPh 22 tetap


dipungut.
2. Setelah permohonan di setujui oleh BC Kite, maka akan terbit surat
pemberian fasilitas dengan memuat:
- Jumlah, jenis barang yang akan di import (Kuota)
- Masa berlaku surat keputusan (dibatasi maksimal selama 1 tahun)
-Harus memberikan jaminan (customs bond ) kepada Bea Cukai waktu
pelaksanaan impor
- Harus merealisasikan ekspor dan membuat laporan realisasi

3. Tata cara pengambilan jaminan:


-Jaminan di ambil kembali dengan LPBC / Realisasi ekspor atau
-Jika tidak merealisasikan ekspor maka jaminan akan di cairkan oleh
negara ( BC perbendaharaan )

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 134 8/24/2014


5. BMDTP ( Bea masuk ditanggung pemerintah)
Yaitu pemberian insentif fiskal bagi sektor industri dan
perdagangan tertentu dalam rangka memenuhi penyediaan
dan atau jasa untuk kepentingan umum dan peningkatan daya
saing industri tertentu di dalam negeri. Biasanya berlaku satu
tahun antara Januari sd Desember. Yang pernah diberikan
fasilitas: industri pembuatan tinta toner, pembuatan surbitol,
pembuatan karpet, alat telekomunikasi, bagian dari alat besar,
alat tulis balpoint, komponen electronika, kemasan infus, kabel
serat optik, kawat ban (steel cord), komponen kendaraan
bermotor.

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 135 8/24/2014


6. Fasilitas Skema Tarif Free Trade Agreement ( berupa keringanan atau
pembebasan)
No Skema Jenis Kode Dasar Hukum
pengisian
kolom 19 PIB
1 CEPT-AFTA (Common Effective Form D 06 PMK 208/PMK.011/2012
Preferential Tarrif-Asean Free
Trade Area)-ATIGA (ASEAN
Trade in Goods Agreement)
2 ACFTA (ASEAN China-Free Form E 54 PMK 117/PMK.011/2012
Trade Area)
3 AKFTA (ASEAN Korea-Free Trade Form AK 55 PMK 118/PMK.011/2012
Area)
4 IJ-EPA (Indonesia Japan – Form 56 PMK 209/PMK.011/2012
Economic Partnership JIEPA
Agreement)
5 AIFTA (ASEAN-India Free Trade Form AI 57 PMK 221/PMK.011/2012
Area)
6 AANZFTA (ASEAN-Australia New Form 58 PMK 166/PMK.011/2011
Zealand Free Trade Area) AANZ
7 INDONESIA-PAKISTAN FORM
136IP PMK 26/PMK.011/2013
8/24/201
7. Fasilitas Pembebasan untuk proyek kepentingan pemerintah ( umum ), yang dibiayai dari hibah dan
pinjaman luar negeri

Persyaratan:
Mengajukan permohonan kepada: Dir Jend Bea dan Cukai

u.p. : Direktur Fasilitas Kepabeanan

Perlengkapan:

1. Kontrak kerja kontraktor dengan departemen penerima fasilitas .

2. Master List yang ditanda tangani PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen) dan disyahkan pejabat eselon 1 yang ditunjuk

3. DIPA tahun proyek bagi departemen terkait.


4. SPMK ( Surat Perintah Mulai Kerja ) dari departemen pemberi kerja ( yang menerima fasilitas )

Fasilitas sesuai PP 42 tahun 1995


1. Pembebasan Bea Masuk
2. PPN tidak di pungut
3. PPh ditanggung pemerintah

137
CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR
BY MARSANTO 8/24/2014
Modul disusun dari berbagai sumber, antara lain :
Modul Pelatihan PPJK dari Para Pengajar Diklat Bea Cukai, Pelatihan LC,
Pelatihan shipping, Observasi Pelabuhan, Observasi ke KPU BC, Wawancara
Pengalaman di pekerjaan, Internet BC, Internet beberapa Bank
Observasi JICT, Observasi TPK KOJA, UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006;
Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana
Kepabeanan di Bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan DJBC No. P-42/BC/2008.
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-40/BC/2008 jo. P-
06/BC/2009 jo. P-30/BC/2009 jo. P-27/BC/2010 tentang Tata Laksana
Kepabeanan di Bidang Ekspor, UCP 600 dan ISBP, Incoterm 2010 dll.
**********************************
Bila ada pertanyaan silakan contack ke: MARSANTO
Email: projectfreight@gmail.com
Hp. 082113263767
Pin BB: 2A830D4A

CUSTOM-SHIPPING-EXIM PROCEDUR BY MARSANTO 138 8/24/2014

Anda mungkin juga menyukai