Anda di halaman 1dari 10

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

A. PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara berkembang”.
Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas
hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi.
Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa
terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain -
lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin).
Di kawasan Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia Baru. Tolok
ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara.
Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian,
tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan
perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai
negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan
rasa tidak aman.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara dikatakan
makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat pengangguran. Di
negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat
penganggurannya tinggi.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka kematian bayi dan ibu
melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk
mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai.
Sebaliknya di negara berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi. Hal ini disebabkan
penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-
obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu negara dikatakan maju
apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.
Selain 5 indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan negara maju dan negara
berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan
lain-lain.

B. CIRI-CIRI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG


Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya antara lain adalah
pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut:
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.

1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.
C. BEBERAPA NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara, dapat dilihat dari aspek kependudukan dan ekonomi negara
tersebut. Antara negara maju dan negara berkembang terdapat keadaan yang bertolak belakang pada aspek
kependudukan dan aspek ekonomi. Bandingkan data-data kependudukan dan ekonomi antara negara maju dan
negara berkembang di bawah ini!
1. Negara Maju
2. Negara Berkembang
Dari data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara maju dan negara
berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun, sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka
Harapan hidup di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan di
India 2,9. Angka kematian bayi di Belanda 4,8, sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620
US$, sedangkan di India 720 US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di
negara maju seperti Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara berkembang seperti India. Negara
maju memiliki pendapatan perkapita relativ lebih tinggi daripada negara berkembang. Implikasi dari pendapatan
perkapita yang tinggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih bergizi dan memadai. Selain itu
kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang
pendapatan perkapitanya rendah.

NEGARA MAJU
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi
tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang.
Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui
pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak
dianggap memiliki status 'maju'.
Pengamat dan teoritis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak)
menikmati perkembangan ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan
kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau
ketiadaan korupsi. Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya karena eksploitasi dari negara miskin di masa
lalu, melalui imperialisme dan kolonialisme, atau di masa sekarang, melalui proses globalisasi.
Beberapa negara maju Organisasi seperti Bank Dunia, IMF dan CIA, biasanya setuju bahwa sekelompok
negara maju termasuk :
Anggota Uni Eropa:
Austria Jerman Belanda
Belgia Yunani Portugal
Denmark Irlandia Spanyol
Finlandia Italia Swedia
Prancis Luxemburg Inggris
Negara non-UE:
Andorra Norwegia
Islandia San Marino
Liechtenstein Swiss
Monako Vatikan
Negara bukan Eropa:
Australia Jepang
Kanada Selandia Baru
Korea Selatan Singapura
Hong Kong Taiwan
Israel Amerika Serikat

Contoh Profil Negara Maju:


1.JEPANG
Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah Timur daratan
Semenanjung Korea. Secara astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan 128°BT - 179°BT. Luas negara
ini sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Berdasarkan kedua indikator tersebut,
rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/ km². Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki beberapa
pulau besar sebagai pulau utama, yaitu Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota Jepang, Tokyo), Hokkaido,
Kyushu, dan Shikoku. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang mengelilinginya. Di bidang perekonomian,
Jepang banyak memegang peran penting, pendapatan perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar) serta
kestabilan mata uangnya mengantarkan Jepang sebagai salah satu
negara maju di kawasan Asia. Berikut ini beberapa bentuk kemajuan
Jepang di berbagai bidang :
Kemajuan Di Bidang Pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan, sehingga
topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang memiliki luas
wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya ± 16% dari seluruh
wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas wilayah pertaniannya
relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian
yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan
kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di
bidang pertanian, terutama dalam pemanfaatan teknologi dalam
menciptakan varietas - varietas baru unggulan, pupuk, alat - alat
pertanian dan obat - obatan. Hasil - hasil pertanian Jepang antara lain
padi, kentang, jagung, sayur - sayuran, teh, jeruk, dan apel.
Kemajuan Di Bidang Perikanan dan Peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan
konsumsi ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan arus hangat dan
arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan Jepang yang kaya akan ikan. Hasil - hasil perikanan Jepang
meliputi ikan salmon, makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung dan
sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak berkembang di Jepang adalah
peternakan babi, ayam, dan sapi.
Kemajuan Di Bidang Industri
Jepang merupakan negara industri besar. Bahkan saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika
Serikat sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke berbagai pelosok dunia.
Produk - produk tersebut meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/otomotif, obat - obatan/bahan kimia,
tekstil, bahan makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini
hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang
di bidang industri ini sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian besar
bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk dari Indonesia.
Kota - Kota Utama Jepang
1. Tokyo, merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan
bertaraf internasional.
2. Osaka, merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
3. Nagoya, merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri besar lainnya.
Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai “ibukota” Jepang di wilayah tengah.
4. Kyoto, merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang sebagai pusat
pendidikan dan kebudayaan.
5. Ginza, merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.

2.AMERIKA SERIKAT
Amerika Serikat merupakan negara benua yang terletak di kawasan Benua
Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU - 70°23’LU dan 112°BB -
66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan jumlah penduduk
sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan luas wilayah dengan
jumlah penduduknya, maka rata - rata kepadatan penduduk Amerika
Serikat hanya sekitar 32 jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya
berada di kawasan perkotaan, terutama di kota - kota wilayah pantai Timur
dan pantai Barat.
Di bidang perekonomian, Amerika Serikat banyak memegang peran
penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi, terutama terhadap negara -
negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan perkapita
mencapai 36.010 US dollar dan kestabilan mata uangnya, Amerika Serikat
mampu memosisikan diri sebagai negara maju. Berikut ini beberapa bentuk
kemajuan Amerika Serikat.
Kemajuan Di Bidang Pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan
hampir 47% lahan di Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya, lahan - lahan
tersebut dikonsentrasikan dalam
beberapa produk unggulan, seperti berikut ini.
1. Kawasan lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim dingin (winter
wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring wheat) yang terletak di Montana,
North Dakota, dan South Dakota.
2. Kawasan lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas terbesar di dunia, terdapat
di Texas, Alabama,
3. Georgia, dan Lousiana.
4. Kawasan lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa, Minnesotta, Missouri, dan
Indiana.
Selain pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat juga mengembangkan pertanian secara umum, seperti
perkebunan tembakau di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di muara Sungai Mississippi, serta sayuran dan
buah - buahan.

Peternakan sangat maju dan telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat
banyak memiliki area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak utama adalah sapi, kuda, biri -
biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama adalah daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan
secara besar - besaran di wilayah Samudra Atlantik.

Bidang pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan
kemampuan sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat mampu mengolah
sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral utama di Amerika Serikat.
1. Batubara; merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi penambangannya
membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
2. Minyak bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah pertambangannya
tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
3. Bijih besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di dekat Danau Superior.
4. Emas; terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
5. Tembaga, timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.

Perindustrian telah berkembang dan bahkan saat ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di
Amerika Serikat. Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
1. Industri baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
2. Industri kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
3. Industri tembaga di Montana.
4. Industri tekstil di Georgia dan Carolina.
5. Industri pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
6. Industri mesin pertanian di Waterivo.
7. Industri wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South Carolina.
Kemajuan Di Bidang Perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham ekonomi kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin hubungan dagang dengan Amerika
Serikat. Amerika Serikat mengekspor mesin - mesin, otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahan - bahan
makanan dan minuman olahan, persenjataan, alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obatobatan, serta masih
banyak lagi. Adapun impor Amerika Serikat terutama berasal dari negara - negara sedang berkembang berupa
bahan - bahan baku industri, seperti minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku industri
lainnya.
Kota - Kota Utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan dunia, Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal.
Beberapa kota terkenal tersebut, antara lain berikut ini.
1. Washington, D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus letak istana
kepresidenan.
2. New York, merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini berdiri gedung pusat
perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat pasar bursa dunia (The New York Stock
Exchange/NYSE). Di kota ini juga terdapat markas besar PBB.
3. Los Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat industri perakitan,
komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya merupakan yang terpadat di Amerika
Serikat. Kota ini juga merupakan pusat industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
4. Chicago, merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan hewan ternak, pusat
pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran, perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat,
kosmetika, mesin - mesin industri, dan perlengkapan olah raga.
5. Philadelphia, pusat industri kimia, obat - obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang cetakan. Kota ini
juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mengantarkan
Philadelphia sebagai kota pusat industri kesehatan utama di Amerika Serikat.
3.BELANDA
Belanda memiliki standar pendidikan yang tinggi serta menjadi acuan
standar literatur bagi negara - negara lain di dunia ini. Keadaan
ekonomi Belanda yang stabil serta masyarakatnya yang menduduki
rangking sebagai masyarakat yang paling bahagia du dunia lah yang
membuat Belanda berhasil masuk ke dalam kategori negara termaju

4.NEW ZEALAND

Negara yang memiliki kondisi alam yang sangat indah ini memiliki
GDP sebesar USD 157,877 Milyar serta pendapatan per kapita
sebesar USD 35.374 untuk populasi penduduknya yang hanya
berjumlah sekita 4,3 juta orang saja

5.KANADA
Kanada menduduki peringkat kedua sebagai negara terbesar di dunia
setelah Rusia dan berbatasan secara langsung dengan Amerika
Serikat. Masyarakat Kanada terkenal sebagai masyarakat yang
emmiliki tingkat pendidikan yang sangat tinggi serta memiliki
kecerdasan yang diatas rata - rata.

NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara
di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks
Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta
rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang
belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang
berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut
wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
1.Angola 10.Djibouti 10.Djibouti 19. Mali 28. Sierra Leone
2.Benin 11.Mesir 11.Mesir 20. Malawi 29. Somalia
3.Botswana 12.Ethiopia 12.Ethiopia 21. Mauritius 30. Afrika Selatan
4.Burkina Faso 13.Gabon 13.Gabon 22. Marocco 31. Sudan
5.Burundi 14.Ghana 14.Ghana 23. Mouzambique 32. Tanzania
6.Kamerun 15.Kenya 15.Kenya 24. Namibia 33. Togo
7.Chad 16.Lesotho 16.Lesotho 25. Nigeria 34. Tunisia
8.Pantai Gading 17.Liberia 17.Liberia 26. Rwanda 35. Uganda
9.Kongo 18.Libya 18.Libya 27. Senegal 36. Zimbabwe
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
1. Bahamas 8. Haiti
2. Barbados 9. Honduras
3. Costa Rica 10. Jamaica
4. Cuba 11. Nicaragua
5. Rep. Dominika 12. Panama
6. El Salvador 13. Trinidad Tobago
7. Guatemala
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN

1. Bolivia 6. Peru
2. Colombia 7. Suriname
3. Chile 8. Uruguay
4. Equador 9. Venezuela
5. Paraguay 10. Guyana
4. Negara-negara di ASIA

1. Afghanistan 11. Jordania 21.Filipina


2. Bahrain 12. Kuwait 22.Qatar
3. Bangladesh 13. Laos 23.Saudi Arabia
4. Brunei 14. Lebanon 24.Sri Lanka
5. Burma 15. Malaysia 25.Syria
6. cambodia 16. Mongolia 26.Thailand
7. India 17. Nepal 27.Timor Leste
8. Indonesia 18. Korea Utara 28.UAE
9. Iran 19. Oman 29.Vietnam
10. Iraq 20. Pakistan 30.Yaman
5. Negara-negara di OSEANIA

1. Samoa 6. Kep. Marshal


2. Pulau chrismast 7. Micronesia
3. Fiji 8. Nauru
4. Polynesia 9. Kep. Mariana
5. Guam 10. Papua New Guiena

Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami
kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan
perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
5. Pendapatan per kapita rendah.
6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.

Contoh Profil Negara - Negara Sedang Berkembang:


1.BRASIL
Brasil merupakan negara terbesar di wilayah Amerika Selatan, tepatnya di antara 5°LU - 34°LS dan 35°BB - 74°BB.
Luas negara ini mencapai 8.547.404 km² dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110 jiwa. Rata-rata kepadatan
penduduk di Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan
tingkat penghasilan yang belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian,
Brasil menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita negaranya dari
tahun ke tahun hingga mencapai 2.590 US dollar. Pendapatan tersebut
didukung oleh kegiatan perekonomian Brasil dari berbagai sektor.

Pertanian dan Kehutanan


Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian negara
Brasil dan menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas ekspornya.
Hingga saat ini, Brasil merupakan pengekspor kopi utama dunia, hasil -
hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah - rempah, kapas, cokelat,
tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun wilayah hutan di Brasil
merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam
pemenuhan produk domestik dan ekspor. Sekitar dua per tiga dari hasil -
hasil hutan diperoleh dari hutan tropis asli, sedangkan sepertiganya
dipenuhi dari hutan - hutan baru. Hasil - hasil hutan tersebut banyak
dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.
Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari hasil
perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat.'
Pertambangan
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara. Tambang utama di Brasil adalah bijih besi, sedangkan
hasil tambang lainnya adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan, dan berbagai macam, batu mulia.
Perindustrian
Industri yang berkembang di Brasil, antara lain, industri baja, tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia,
perakitan pesawat dan mobil, serta barang - barang kimia dan elektronik.
Perdagangan
1. Ekspor: mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah - rempah, produk makanan,
dan ternak olahan.
2. Impor: minyak dan produk olahannya, mesin - mesin mobil, kelistrikan, dan bahan - bahan kimia organik.
Kota - kota utama di Brasil
1. Brasilia, merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
2. Sao Paulo, merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat di kota ini. Jenis industri yang
dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia.
3. Rio de Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini juga terdapat industri
bahan - bahan kimia dan gelas.
4. Porto Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.

2.MESIR
Mesir merupakan negara terbesar di wilayah Afrika Utara, tepatnya di
antara 22°LU - 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas negara ini mencapai
997.739 km² dengan jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa. Rata -
rata kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km². Wilayah
Mesir yang luas tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak
layak untuk dijadikan tempat tinggal, sehingga penduduknya memusat
di wilayah lembah Sungai Nil dan di pesisir pantainya. Adanya
penduduk asli yang tinggal secara nomaden di daerah gurun
menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran
penduduk dan pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa,
namun pendapatan perkapita penduduknya hanya mencapai 1.350
US dollar.Pendapatan tersebut didukung oleh beberapa kegiatan
perekonomian berikut ini :
Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun
Mesir mendapatkan berkah dari adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan kawasan lembah dan deltanya. Mesir
terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring dengan
dibangunnya proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini produk pertaniannya
semakin berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis buah - buahan, sayuran, padi, tebu, dan rumput-
rumputan untuk makanan ternak.
Peternakan dan Perikanan
Selain sebagai petani, masyarakat tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari beternak secara nomaden. Jenis
hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah domba, biri - biri, dan unta. Salah satu dampak
pembangunan bendungan Aswan adalah mampu mendukung kegiatan peternakan, sehingga saat ini banyak
peternak yang mulai mengembangkan ternaknya dengan cara - cara modern. Adapun perikanan dibedakan atas
perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan Laut
Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan bendungannya.
Pertambangan
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta
di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga
pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.
Perindustrian
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan lebih dari 35%
pendapatan nasionalnya. Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan - bahan kimia, besi, dan minyak
beserta olahannya. Hubungannya dengan negara - negara maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun
perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang-barang rumah tangga, dan obat - obatan. Kawasan industri utama
terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan Suez.
Perdagangan
1. Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya kopi, teh,
cokelat, tebu, dan kurma.
2. Impor berupa mesin - mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk olahan makanan,
serta bahan - bahan kimia.
Selain memperoleh devisa dari perdagangan, Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan Suez yang membelah
negaranya, yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan

1. Kairo, merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat pemerintahan,
pendidikan, dan kebudayaan.
2. Alexandria, merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan, filsafat,
dan agama.
3. Suez, merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi sebagai pintu masuk
Terusan Suez.
4. Port Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah dan berperan sebagai
pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat berbagai jenis industri, seperti industri kimia, pengolahan
makanan, perikan.

Mengidentifikasi Negara Berkembang dan Negara Maju


Berdasarkan ciri - ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di atas, maka kalian dapat
membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus kalian ingat adalah tidak semua negara
yang memiliki pendapatan perkapita tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula
aspek - aspek lain sebagai karakteristik atau ciri - ciri negara maju seperti yang telah diuraikan di depan. Salah satu
contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan
kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier. Akan tetapi, negara ini masih
dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini dikarenakan masih adanya aspek - aspek lain yang menunjukkan
ciri - ciri negara berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang tinggal di daerah
pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi,
belum mampu mengolah sumber daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa - bangsa Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris dalam
mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang
menyebabkan penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain halnya dengan
Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80%
penduduknya tinggal di daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan jasa, serta
komoditas ekspor didominasi barang - barang hasil produksi. Hal - hal tersebut menjadikan Singapura tergolong
sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri - ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang berjudul
Perkembangan Ekonomi Negara - Negara Berkembang membagi wilayah negara - negara di dunia ini menjadi dua
kawasan, yaitu kawasan Utara untuk menyebut negara - negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara
- negara berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu negara telah menggeser
pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara
maju berdasarkan kondisi fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya. Negara - negara di
wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan peta berikut,
terlihat bahwa mayoritas negara maju pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam),
antara lain, negara - negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan Amerika Utara, sedangkan negara
- negara maju di belahan bumi Selatan adalah Australia dan Selandia Baru. Adapun negara - negara berkembang
pada umumnya berada di sebelah Selatan dari negara - negara maju (di sebelah bawah garis hitam) tersebut, antara
lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Satu - satunya negara yang tidak
dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah Singapura karena wilayahnya terlalu
kecil dan dikelilingi oleh negara - negara yang sedang berkembang.
Masalah Ekonomi Negara Berkembang dan Negara
Maju Masalah Ekonomi di Negara Berkembang

Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia
menghadapi masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran meningkat,
tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta, keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup
kurang beruntung terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena pendapatan yang diperoleh sangat
rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga
menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang yang berpenghasilan tinggi dan orang yang
berpenghasilan rendah.
- : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan
yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi
masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah
dan persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan
pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk
bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih
dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
- : Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu,
masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan,
kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada
anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan
sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-
murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.
- : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami
masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di
sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian
sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja
(BLK). Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja
atau bahkan membuka usaha sendiri.

Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi.
Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran negara
tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang
mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat
pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya
BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi,
diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan
pun akan lebih banyak.
- : Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah
pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau
jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200
konglomerat. Hal ini disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah
kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem perekonomian
negara. Sistem perundang-undangan yang memihak praktik monopoli mulai dihapus. Di samping itu, untuk
mengurangi kesenjangan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah, diberlakukan undang-undang otonomi
daerah. Daerah diberi kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu campur
tangan dalam urusan rumah tangga pemerintah daerah.
Masalah Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal dengan masyarakatnya yang disiplin dan teratur. Setiap jalan diatur sedemikian rupa
sehignga terlihat rapih, begitu pun gedung-gedung dibangun dengan teratur.
Meskipun sudah terbiasa dengan budaya disiplin dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara maju menghadapi
berbagai masalah ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
- : Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan penduduk yang lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth)
sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju peraturan ketenagakerjaan sudah baik,
tetapi tetap saja arus masuk tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju membawa dampak negative. Hal
ini disebabkan perbedaan budaya antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Dampak negative itu diantaranya,
terjadi bentrokan fisik atau konflik sosial lain antara penduduk asli dan penduduk pendatang.
- : Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak masuk kenegara maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan
perdagangan antarnegara semakin berkurang. Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan banyak
beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki pilihan produk. Produk cina dan Taiwan
tidak kalah bersaing dari segi inovasi maupun kualitasnya. Produk-produk cina dan Taiwan biasanya lebih murah
sehingga dapat mengancam produk-produk eropa yang biasanya lebih mahal harganya.
- : Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju yang menanamkan investasi di negara berkembang. Mereka berusaha
menghindari pajak yang tinggal di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya produksi. Disamping itu,
negara berkembang merupakan pasar potensial bagi produk-produk dari luar negeri. Jika pengusaha dari negara
maju membuka perusahaan di negara berkembang, tentu akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini
jelas akan lebih mempermudah sistem pemasarannya. Akibat langsung dari pengusaha negara maju yang
berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya tingkat investasi di negara maju tersebut.
- : Kerusakan lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara berkembanglah yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut
dapat dimaklumi karena memang sebagian besar negera berkembang belum memiliki peraturan yang jelas
mengenai pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena banyak juga pengusaha
dari negara maju yang mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya untuk keperluan produksi. Bahkan, ada
pengusaha dari negara maju yang mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa memperhatikan
kelestarian lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai