Anda di halaman 1dari 26

BAB 2

PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Klinis

Tubuh manusia memiliki sistem peredaran darah yang berperan untuk mengalirkan
nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Namun, tidak hanya menyalurkan kedua zat
tersebut. Masih banyak lagi fungsi lain yang dimiliki oleh sistem peredaran darah manusia, untuk
lebih memahaminya simak penjelasan berikut.

Sistem peredaran darah atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan sistem
kardiovaskular merupakan suatu sistem yang berguna untuk menyalurkan berbagai zat penting,
seperti nutrisi dan oksigen, dari jantung ke seluruh tubuh.

Selain berperan sebagai penyalur zat, sistem peredaran darah pada manusia juga memiliki
fungsi penting lain, yaitu mengeluarkan zat karbon dioksida sisa proses metabolisme tubuh
melalui paru-paru, menyalurkan hormon ke seluruh bagian tubuh, menyalurkan suhu tubuh
secara merata, mempertahankan kinerja sistem organ di dalam tubuh, dan membantu tubuh untuk
pulih dari penyakit.

Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas organ-organ yang berperan dalam pengangkutan
darah di dalam tubuh. Adapun organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, meliputi:

 Jantung
Jantung merupakan organ vital di tubuh manusia yang bertugas sebagai pemompa darah
ke seluruh tubuh. Organ ini terletak di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di
bagian belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memiliki ukuran yang sedikit lebih besar
dari kepalan tangan. Di dalam jantung terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua
bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah
bersih yang kaya akan oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.
Selain memiliki empat ruangan, jantung juga mempunyai empat katup yang berguna
untuk menjaga supaya darah tetap mengalir ke arah yang benar. Detak jantung orang
normal berkisar antara 60-100 kali per menit. Namun ada pengecualian, misalnya pada
atlet yang bugar, detak jantungnya bisa di bawah 60 kali per menit.

 Pembuluh darah
Merupakan sistem peredaran darah berbentuk tabung otot elastis atau pipa yang berfungsi
membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain, ataupun sebaliknya. Pembuluh
darah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik
(vena).

o Arteri. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar dari
jantung, baik ke seluruh tubuh maupun ke paru-paru. Darah yang dialirkan
pembuluh arteri mengandung banyak oksigen, kecuali pada arteri pulmonalis,
yang khusus membawa darah kotor untuk dialirkan ke paru. Darah bersih yang
dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah utama (aorta) dari bilik
kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi pembuluh darah yang lebih
kecil (arteri), yang menyebar ke seluruh bagian tubuh.
o Vena. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah kembali ke
jantung, dari seluruh tubuh atau dari paru-paru. Vena cava membawa darah kotor
yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh, yang kemudian akan
dialirkan ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen melalui proses pernapasan.
Sedangkan vena pulmonalis (vena paru) membawa darah bersih yang kaya
oksigen dari paru-paru menuju jantung.
 Darah
Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah. Darah memiliki fungsi
sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta berbagai zat lainnya, dari dan
ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yang meliputi plasma
darah dan sel-sel darah.
o Plasma darah, merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang bertugas
membawa zat-zat penting, seperti hormon, protein, dan faktor pembekuan darah.
o Sel darah merah (eritosit), sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
o Sel darah putih (leukosit), membantu mempertahankan tubuh dari infeksi virus,
kuman, jamur, dan parasit.
o Keping darah (trombosit), dibutuhkan tubuh untuk membantu proses pembekuan
darah.
 Saturasi oksigen adalah fraksi dari hemoglobin tak jenuh oksigen relatif terhadap
hemoglobin total (tidak jenuh + jenuh) dalam darah . Tubuh manusia membutuhkan dan
mengatur keseimbangan oksigen yang sangat tepat dan spesifik dalam
darah. Kadar oksigen darah normal pada manusia dianggap 95-100 persen. Jika kadarnya
di bawah 90 persen, dianggap rendah sehingga menyebabkan hipoksemia . Kadar oksigen
darah di bawah 80 persen dapat mengganggu fungsi organ, seperti otak dan jantung, dan
harus segera ditangani. Kadar oksigen rendah yang terus-menerus dapat menyebabkan
pernapasan atau henti jantung. Terapi oksigen dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan kadar oksigen darah. Oksigenasi terjadi ketika molekul oksigen ( O 2 )
masuk ke jaringan tubuh. Misalnya, darah dioksigenasi di paru - paru , tempat molekul
oksigen bergerak dari udara dan masuk ke dalam darah. Oksigenasi biasanya digunakan
untuk merujuk pada saturasi oksigen medis.
 Dalam kedokteran , saturasi oksigen , yang biasa disebut "sats", mengukur persentase
tempat pengikatan hemoglobin dalam aliran darah yang ditempati oleh oksigen. Pada
tekanan oksigen parsial rendah, sebagian besar hemoglobin dideoksigenasi. Pada sekitar
90% (nilainya bervariasi sesuai dengan konteks klinis) saturasi oksigen meningkat sesuai
dengan kurva disosiasi oksigen-hemoglobin dan mendekati 100% pada tekanan oksigen
parsial> 10 kPa. Oksimeter pulsa bergantung pada karakteristik penyerapan cahaya
hemoglobin jenuh untuk memberikan indikasi saturasi oksigen.
 Fisiologi

Tubuh mempertahankan tingkat saturasi oksigen yang stabil untuk sebagian besar
oleh proses kimia metabolisme aerobik yang terkait dengan pernapasan . Dengan
menggunakan sistem pernapasan , sel darah merah, khususnya hemoglobin,
mengumpulkan oksigen di paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh
tubuh. Kebutuhan oksigen darah tubuh dapat berfluktuasi seperti saat berolahraga ketika
lebih banyak oksigen diperlukan atau ketika hidup di ketinggian yang lebih tinggi. Sel
darah dikatakan "jenuh" saat membawa oksigen dalam jumlah normal. Baik level
yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat memiliki efek buruk pada tubuh.

Berapa Suhu Tubuh Normal Manusia?

Selama ini banyak orang menganggap suhu tubuh normal manusia berada pada titik 37 derajat
Celcius. Benar, rata-rata suhu tubuh normal manusia memang berada pada kisaran tersebut. Tapi
kenyataannya suhu tubuh normal tidak selalu pada titik 37 derajat Celcius. Suhu tubuh yang
normal bisa berada di antara 36,5-37,2 derajat Celcius.

Suhu tubuh normal bisa berubah sepanjang hari. Aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari juga
bisa memengaruhi suhu tubuh. Biasanya, suhu akan naik hingga 0,6 derajat Celcius sepanjang
hari. Contohnya, ketika Anda berolahraga di hari yang panas maka suhu tubuh dapat naik 0,6
derajat Celcius.

Suhu tubuh normal juga bisa berbeda, entah lebih tinggi atau lebih rendah, ketika seorang
wanita berovulasi atau saat siklus menstruasi.

Cara Mengukur Suhu Tubuh

Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengukur suhu tubuh. Anda bisa
menggunakan termometerdengan beragam jenis sesuai kebutuhan.

 Termometer telinga. Sesuai namanya, termometer berbentuk kerucut kecil ini digunakan
pada telinga. Suhu tubuh bisa terlihat di layar digital dalam hitungan detik.
 Termometer elektronik. Terbuat dari plastik dan ujungnya menyerupai pensil.
Termometer ini dapat digunakan di ketiak, mulut, atau rektum (anus). Jenis ini mudah
digunakan dan dibaca.
 Termometer dahi. Termometer ini menggunakan suhu kulit untuk menentukan suhu
tubuh. Penggunaan termometer berbentuk tipis ini cukup ditempel pada dahi.
 Termometer arteri temporal. Bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh pada bagian
dahi.
 Termometer sekali pakai. Jenis ini bisa dipakai sekali di mulut atau rektum. Bisa juga
dipakai untuk mengukur suhu terus-menerus selama 48 jam pada kulit bayi. Termometer
ini aman, namun tidak seakurat termometer elektornik dan telinga.
 Termometer dot. Berbentuk seperti dot bayi. Cukup letakkan termometer ini di mulut
bayi saat mengukur suhu. Termometer ini terbilang kurang efektif dan efisien karena
butuh waktu lama untuk memunculkan hasilnya ditambah hasilnya tidak seakurat jenis
termometer lain.

2.2 Perkembangan Alat

2.2.1 SPO2 (Pulse Oxymeter)

adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah (SpO2). Selain
itu alat ini dilengkapi juga dengan pengukur detak jantung (HR= heart rate) pasien.
Alat Pulse Oxymeter pada umumnya digunakan di rumah sakit (ICU, NICU) atau
homecare yan diperuntukkan bagi pasien stroke, kanker, bayi prematur atau pasien
berkondisi khusus yang harus dipantau kadar oksigennya agar tetap stabil.

Cara penggunaannya adalah dengan cara salah satu jari tangan pasien dipasang ‘penjepit’
khusus yang terdapat sensor infra-red yg sangat sensitif untuk mengetahui kadar oksigen
dalam darah sekaligus pengukur detak jantung pasien yang dapat dilihat pada layar
monitor (LED) yang terdapat pada alat. Bagian-bagian pada Pulse Oxymeter antara lain :

 Main Unit, yang terdiri dari Menu Pengatur (setting menu), seperti : Set Alarm, Time,
Pengaturan Kadar Maksimum dan Minimum SPO2 dan HR, dll.
 Set Alarm : untuk mengatur ukuran batas maksimum tinggi atau rendahnya jumlah
oksigen yang dibutuhkan dalam tubuh pasien. Alarm akan berbunyi secara otomatis
jika kadar oksigen lebih tinggi atau lebih rendah dari kadar SPO2 dan HR yang telah
ditentukan.
 Setting alarm diatur sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien.
LED Monitor : berfungsi untuk menampilkan data-data nilai (jumlah) oksigen dalam
tubuh pasien dan juga detak jantung berupa berupa grafik atau angka.
 Finger Sensor : penjepit khusus untuk dipasang pada jari pasien. Alat khusus berbentuk
“Penjepit” yang dilengkapi infra-red untuk sensor yg sangat sensitif untuk mengukur
kadar oksigen dalam tubuh pasien. Antara ‘penjepit jari’ dengan alat oximeter
dihubungkan dengan kabel.

Gambar 2.1 Pulse Oxymeter

2.3 SUHU

Suhu adalah penunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu
dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-
atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur yang
diukur dengan alat terometer Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celcius,
Reamur, Farenheit dan Kelvin.

2.3.1 TERMOMETER

alat untuk pengukur suhu. Termometer memanfaatkan sifat termometrik suatu zat,
yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat itu. Termometer yang banyak
digunakan saat ini adalah termometer raksa. Fungsi raksa adalah untuk penunjuk suhu.
Termoneter dibedakan menjadi empat jenis menurut bahan yang digunakan dalam
termometer tersebut yaitu :
Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat termometer adalah zat cair.
Termometer jenis ini diantaranya:
● Termometer laboratorium
● Termometer klinis
● Termometer ruang
● Termometer six-bellani
● Termometer bimetal
Termometer bimetal menggunakan logam untuk menunjukan adanya perubahan suhu
dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
● Termometer Hambatan
Terometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam
induatri untuk mengukur suhu lebih dari 100°C. Termometer ini dibuat berdasarkan
perubahan hambatan logam seperti termometer hambatan platina.
● Termokopel
Pengukuran suhu denga ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan
termokopel, dimana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam
yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop.
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas.
● Pirometer
Termometer inframerah
● Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut juga sebagai termometer maksimum-minimum.
Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu
tertentu. Termometer ini mempunyai 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa dalam satu
termometer.
2.4 Block Diagram dan Rangkaian

INPUT PROSES OUTPUT

Sensor Infrared

Photodiode Mikrokontroler
Penguat

Sensor LED LCD


Red

Gambar 2.2 Blok Diagram

2.4.1 Rangkaian

 Rangkaian sample and hold

Gambar 2.3 Rangkaian Samle and hold


 Rangkaian Finger tip sensor

 Rangkaian Penguat

 Rangkaian Difference
 Rangkaian Filter
1. High Pass Filter
R1

-9V +9V J1

1
2
3

CON3 -9V
0

U1B

4
LM358 J2
6 -
J4 C2 C3 7 1
2 5 + 2
1
R4
104 104 +9V OUT

8
CON2

2. Low Pass Filter


C1

-9V +9V J1

1
2
3 -9V

CON3 U1A
0
4

LM358 J3
2 -
J2 R2 R3 1 1
2 3 + 2
1 3
C4
8

IN +9V OUT
0
0
REFRENSI JURNAL

Jurnal Internasional 1
1. Judul : Design and Manufacture a Portable Medical Instrument Based on Optical Sensor to
Measure the SpO2 and Heart Rate
2. Nama penulis : Hamidreza Shirzadfar*, Maedeh Bashiri and Mahtab Khanahmadi
3. Analisis :
Dalam jurnal, alat dirancang untuk mengukur SpO2 dan detak jantung berdasarkan
mikrokontroler ATmega16 dan menampilkannya pada LCD.PO300 dirancang dan diuji untuk
secara bersamaan mengukur tingkat saturasi oksigen darah dan detak jantung. Tingkat oksigen
darah dan detak jantung dianggap sebagai parameter vital bagi seseorang, dan masalah dan
gangguan pada parameter ini bisa sangat berbahaya dan mematikan bagi seseorang. PO300
dirancang portabel, yang dapat dengan mudah digunakan di tempat yang berbeda. Alat ini
merupakan perangkat yang dirancang secara non-invasif dan dapat digunakan secara terus
menerus, untuk mengukur tingkat saturasi oksigen darah dan detak jantung.

Jurnal Internasional 2
1. Judul :Design and Development of Miniaturized PulseOximeter for Continuous Spo2 and
HR Monitoringwith Wireless Technology
2. Nama penulis :Rekha Chandra R, Safeer K P, Srividya P
3. Analisis :
Jurnal ini menunjukkan desain Pulse Oximeter menggunakan Mikrokontroler Atmel 8 bit.
Saturasi Oksigen darah (SpO2) dan Denyut Nadi adalah dua parameter penting untuk memantau
kondisi kesehatan pasien. Sistem yang digunakan terdiri dari sensor ujung jari, perangkat
analog, sirkuit mikrokontroler Atmel 8 bit dan unit tampilan (PC). Saturasi oksigen darah dapat
dihitung dengan mengukur intensitas yang berbeda dari lampu merah dan inframerah yang
beroperasi pada panjang gelombang berbeda 660nm dan 940nm. Denyut nadi dapat dihitung
dengan mengukur puncak sinyal IR antara waktu yang berlalu.
Dalam tulisan ini, kami mengembangkan proses sistem Pulse Oksimeter nirkabel untuk
pemantauan SpO2 dan denyut nadi menggunakan teknik PPG, yang dihubungkan dengan
Mikrokontroler 8-bit. Nilai yang diperoleh dari controller adalah dalam bentuk digital dan
hasilnya dianalisis menggunakan Matlab dan AVR studio yang kemudian ditampilkan pada PC
melalui Bluetooth. Akurasi yang lebih baik dapat dicapai dalam sistem ini dengan mengurangi
artefak gerak.

Jurnal Internasional 3
1. Judul : Working mechanism and utility of pulse oximeter
2. Nama penulis : Anupama B1, Ravishankar K1
3. Analisis :
Oksimeter mengukur saturasi oksigen dalam darah. Oksimetri ditemukan sebagai salah satu
metode pemantauan pernapasan yang penting. Aspek teknis telah dipelajari selama 15 tahun
terakhir, dan tingkat akurasi ini dikombinasikan dengan kemudahan pengoperasian sebagian
besar instrumen, membuat oksimetri digunakan secara berturut-turut untuk memantau pasien di
ICU. Akurasi oximeters yang tersedia secara komersial dapat bervariasi, karena itu tergantung
pada algoritma mana ia dirancang. Sebagian besar oximeters konvesional menggunakan dua led
untuk memperkirakan saturasi oksigen berdasarkan pada koefisien absorpsi oxyhemoglobin dan
deoxyhemoglobin. Dalam metode ini adalah mungkin untuk menentukan persentase oksigen
jenuh dengan hemoglobin tetapi ketika faktor-faktor lain yang mungkin seperti karboksigen
hemoglobin (COHb) dan methemoglobin (MetHb) hadir, maka untuk mendeteksi faktor-faktor
tersebut perlu menggunakan empat panjang gelombang untuk menentukan 'pecahan SpO2 '
Oksimeter memiliki sejumlah keterbatasan yang dapat mengarah pada pembacaan yang akurat.
Hemoglobin karboksi, methemoglobin, anemia, pewarna, cat kuku, cahaya sekitar, alarm palsu,
artefak gerak, pigmentasi kulit, keadaan perfusi rendah adalah faktor-faktor yang berbeda yang
mempengaruhi pembacaan dalam oksimetri.

Jurnal Internasional 4
1. Judul : SPO2 Vital Sign: Definition, Ranges, and Measurements
2. Nama penulis :Eng. Ibrahim M. ALhyari, Eng. Mahdi A. Alabadi, Eng. Ghassan J. Hijazin,
Eng. Fadi T. Alasasfeh
3. Analisis :
Saturasi Oksigen dalam Darah (SPO2) adalah salah satu tanda vital terpenting. Selain itu,
menentukan nilainya dianggap sebagai tugas penting bagi orang sehat dan sakit. Penelitian
sedang dilakukan untuk mengevaluasi kembali SPO2 sebagai tanda penting dan vital dalam
meningkatkan kesehatan medis pasien dan mengurangi tagihan yang merujuk pada masalah dan
penyakit medis. Sebagai kesimpulan, siapa pun harus menjaga tanda vital SPO2, menjaga
pembacaan tanda vital ini dalam rentang normal dengan menggunakan berbagai cara untuk
mengukur persentase yang disediakan dalam jurnal ini dan mempertimbangkan saran yang
disajikan dalam jurnal ini sebagai pertimbangan untuk menjagakesehatan.

Jurnal Internasional 5
1. Judul : INTEGRATION OF LOW COST SpO2 SENSOR IN A WEARABLE MONITOR
2. Nama penulis : Ajith K. G., Bony George, Aravind B. and Martin K. M.
3. Analisis :
Pulse oximetry adalah pengukuran saturasi oksigen (SpO2) yang non-invasif. Ini digunakan
untuk penilaian cepat fungsi pernapasan pasien untuk menentukan timbulnya hipoksemia atau
COPD. Penulis telah mengembangkan prototipe perangkat yang dapat dihubungkan ke ponsel
berbasis android apa pun. Sebagian aplikasi seluler berjalan di latar belakang untuk mendapatkan
sinyal ini secara terus-menerus, mengubahnya menjadi nilai kalibrasi SpO2 dan denyut nadi dan
menyimpannya dalam DBMS lokal. Bagian depan aplikasi memberikan nilai denyut nadi dan
SpO2 instan. Dengan pemantauan terus menerus dari denyut nadi dan SpO2 di latar belakang,
aplikasi dapat mendeteksi timbulnya hipoksemia dan COPD dan dapat memberikan alarm yang
sesuai. DBMS Rumah Sakit dapat diakses oleh dokter konsultasi, sehingga memungkinkan
pemantauan jarak jauh kondisi kesehatan pasien.

Jurnal Internasional 6
1. Judul : Stimulating Student Learning with a Novel “In-House” Pulse Oximeter Design
2. Nama Penulis : Jianchu Yao, M.S. dan Steve Warren, Ph.D.
3. Analisis :
Jurnal ini membahas desain oksimeter pulsa plug-and-play dan penerapannya ke
laboratorium instrumentasi biomedis dan mata kuliah inti Teknik Listrik lainnya. Unit lowcost,
berbasis mikrokontroler menggunakan dua dioda pemancar cahaya sebagai sumber eksitasi,
memperoleh data reflektansi dengan fotodioda, dan mengirimkan data foto-plethysmographic
mentah ini ke komputer pribadi melalui tautan serial RS-232. Interface LabVIEW yang berjalan
pada komputer pribadi memproses data mentah ini dan menyimpan hasilnya ke file. Desain pulse
oximeter ini unik dalam dua cara: sumber eksitasi didorong cukup keras untuk selalu menjaga
fotodioda aktif (artinya sensor dapat digunakan dalam cahaya sekitar), dan perangkat keras
memisahkan turunan dari foto-plethysmogr merah dan inframerah sehingga dapat memperkuat
komponen pulsatil dari setiap sinyal untuk mengisi rentang analog- konverter ke-digital.
Tidak seperti oksimeter pulsa komersial yang kemasannya menyembunyikan konfigurasi
perangkat keras dari siswa, desain yang terbuka dan tidak dikemas menstimulasi minat siswa dan
mendorong dialog dengan pengembang; sifat in-house desain menarik bagi siswa. Selain itu,
sebagian besar oksimeter denyut nadi di pasaran mahal dan memberi display yang hanya
menampilkan saturasi oksigen dan detak jantung. Unit berbiaya rendah ini menyediakan data
pulsatil tanpa filter, memungkinkan siswa untuk menyelidiki pertukaran antara berbagai metode
perhitungan saturasi oksigen, menguji berbagai pendekatan penyaringan (mis., Untuk
pengurangan artefak gerak), dan mengekstrak parameter biomedis lainnya (mis., Tingkat
pernapasan dan indikator biometrik). Data time-domain dari unit-unit ini telah digunakan dalam
sistem linier dan program komputasi ilmiah untuk mengajarkan teknik penyaringan,
mengilustrasikan aplikasi transformasi Fourier diskrit, memperkenalkan prinsip-prinsip frekuensi
waktu, dan menguji algoritma pemasangan data.

Jurnal Internasional 7
1. Judul : Educating the Educator: Use of Pulse Oximetry in Athletic Training
2. Nama penulis :David C. Berry, PhD, ATC*, S. Robert Seitz, MEd, RN, NREMT-P†
3. Analisis :
Edisi 5 Kompetensi Pendidikan Pelatihan Atletik memperluas cakupan pengetahuan dan
keterampilan pelatih atletik yang terkait dengan domain Perawatan Akut Cedera dan Penyakit..
Termasuk penggunaan oksimetri nadi untuk menilai tingkat saturasi oksigen (Tabel 1).
Penambahan kompetensi pengetahuan dan keterampilan perawatan akut ini dimasukkan ke
dalam kurikulum pelatihan atletik untuk memengaruhi rekomendasi pernyataan posisi Asosiasi
Pelatih Atletik yang saat ini diterbitkan, serta rekomendasi yang sedang dikembangkan. Konsep-
konsep oksimetri nadi, terutama yang disyaratkan oleh kompetensi pendidikan, tidak boleh
dipandang sebagai tantangan; sebaliknya mereka harus dipandang sebagai kemajuan profesi..

Jurnal Internasional 8
1. Judul : Microcontroller Based Pulse Oximeter for Undergraduate Capstone Design
2. Nama penulis : Michael Tamayo, Andrew Westover, Ying Sun, PhD.
3. Analisis :
Pulse oximeters digunakan di seluruh dunia sebagai cara yang non-invasive untuk memantau
denyut nadi dan saturasi oksigen darah pasien secara instan. Tujuan dari desain ini adalah untuk
menguji kemungkinan menggunakan mikrokontroler sederhana untuk mengukur saturasi pulsa
dan darah-oksigen secara real time. Rangkaian ini terdiri dari mikrokontroler PIC18F452,
jaringan transistor, penguat program photoplethys (PPG), probe pulse oximeter, digital-to-analog
converter (DAC), dan layar LCD untuk menampilkan hasil. Perangkat lunak ditulis dalam C ++
untuk mikroprosesor, yang mendukung sintaks C terbatas. Proyek ini membutuhkan berbagai
keahlian teknik seperti pemrosesan sinyal, pemrograman, sirkuit, dan mikroprosesor. Secara
keseluruhan, proyek ini merupakan pengantar yang baik untuk instrumentasi medis dan desain
batu penjuru untuk insinyur biomedis dan kelistrikan sarjana.
Layar LCD diperbarui ketika empat puncak telah terdeteksi setelah beralih LED, secara akurat
menampilkan saturasi oksigen dan darah. Gambar 2 menggambarkan bentuk gelombang tekanan
arteri pengguna dengan deteksi puncak-lembah yang akurat dan peralihan LED pada rentang 20
detik. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan osiloskop, dengan saluran 1 terhubungke DAC
untuk menunjukkan bentuk gelombang tekanan arteri dan saluran 2 ke port output dari PIC yang
diatur untuk bergantian antara 0 dan 5 volt yang sesuai dengan deteksi lembah-puncak. Secara
keseluruhan, proyek ini berhasil. Hasil detak jantung dan saturasi oksigen yang akurat diperoleh
dengan menggunakan prosesor PIC yang tidak mampu melakukan operasi yang kompleks.

Jurnal Internasional 9
1. Judul : Oxygen Level Measurement Techniques: Pulse Oximetry
2. Nama penulis : Reem Abedalmoniam Ismail and Sharief F. Babiker
3. Analisis :
Jurnal ini mengulas struktur arsitektur dari jenis utama probe oksimetri nadi. Ada dua jenis
oksimeter utama yang digunakan saat ini. Ini adalah probe transmitansi dan probe reflektansi..
Makalah ini telah menyoroti pentingnya dan kebutuhan penilaian kadar oksigen yang akurat pada
beberapa pasien. Kadar oksigen rendah yang lama bisa berbahaya. Makalah ini mengulas
berbagai metode yang digunakan dalam pengukuran kadar oksigen dalam darah manusia.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode oksimeter telah disajikan bersama dengan
keakuratan dan domain penggunaan untuk masing-masing teknik.

Jurnal Internasional 10
1. Judul : A Temperature Monitoring System Incorporating anArray of Precision Wireless
Thermometers
2. Nama penulis : Amir Javadpour, Hamidreza Memarzadeh-Tehran and Fatemeh Saghafi
3. Analisis :
Jurnal ini membahas desain dan implementasi sistem pemantauan suhu real-time dengan
aplikasi dalam telemedicine. Sistem ini terdiri dari sejumlah termometer nirkabel presisi yang
disusun dan direalisasikan untuk mengukur suhu tubuh pasien di rumah sakit dan unit perawatan
intensif (ICU). Setiap termometer nirkabel dilengkapi sensor suhu semikonduktor yang akurat,
transceiver yang beroperasi pada 2,4 GHz dan mikrokontroler yang mengontrol fungsi-fungsi
termometer. Sistem pemantauan suhu dievaluasi dalam berbagai skenario untuk waktu respons,
stabilitas, dan linieritasnya serta kelincahannya. Hasil evaluasi sistem menunjukkan kondisi
stabilitas yang baik dengan tingkat fluktuasi (rata-rata) kurang dari 0,25 derajat C. Mean squared
error (MSE) juga dihitung pada rentang 10oC dengan membandingkan hasil yang diperoleh
dengan referensi (yaitu, termometer Merkurius). Total MSE sistem adalah sekitar 0,357! C. Juga,
kinerja sistem pemantauan dievaluasi dalam lingkungan sekitar (yaitu, di dalam ruangan) dan
hasil yang diperoleh mengungkapkan bahwa termometer nirkabel dapat dihubungkan dengan
node pusat dari jarak hampir 30 meter tanpa mengalami gangguan komunikasi. Namun,
pengukuran pada jarak yang lebih jauh (> 30 meter) dimungkinkan dalam kasus di mana
komunikasi langsung antara termometer dan simpul pusat dapat dipertahankan.

Jurnal Internasional 11
1. Judul : Pulse Oximeter Manufacturing & Wireless Telemetry for Ventilation Oxygen
Support
2. Nama Penulis : Ali İhsan Bülbül dan Serdar Küçük
3. Analisa :
Pulse oximeter nirkabel yang menghitung saturasi oksigen dan detak jantung melalui sensor
yang diletakkan pada jari (finger probe), dikirimkan kepada non-invasive ventilation flow meter
vacuum regulator dengan perintah dari mikrokontroller tanpa ada kabel penghubung (telemetry),
lalu diberikan oxygen yang sesuai dengan kebutuhan kepada pasien. Penelitian ini mengarah ke
beberapa penelitian lain seperti desain pulsa baru, oximeter yang mengurangi panas dan efek
pigmentasi lainnya.

Jurnal Internasional 12
1. Judul : LM35 Based Digital Room Temperature Meter: A Simple Demonstration
2. Nama Penulis : B. O. Oyebola dan V. T. Odueso
3. Analisa :
Termometer digital berbasis mikrokontroller yang dihubungkan dengan sensor suhu LM35.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun termometer digital
berbasis mikrokontroler. Alat ini telah diuji dan berfungsi dengan baik. Penelitian ini
menggambarkan penggunaan sistem embedded khususnya dalam desain instrumentasi dan
umumnya dalam desain perangkat elektronik. Termometer digital adalah inovasi untuk
mengurangi kesalahan hasil pembacaan cairan dalam termometer kaca, kenyamanan akses yang
mudah dan pembacaan suhu yang akurat. Termometer digital selanjutnya dapat lebih
ditingkatkan menjadi otomatisasi rumah, digunakan di ruangan dingin, pendeteksi suhu
makanan, dan sebagainya.

Jurnal Internasional 13
1. Judul : A Neo-Reflective Wrist Pulse Oximeter
2. Nama Penulis :
3. Analisa :
Alat Neo-Reflective pulse oximeter di rancang seperti gelang yang diletakkan pada
pergelangan tangan dengan sensor led merah dan infrared lalu di teruskan pada rangkaian ADC
dan ditransfer menggunakan bluetooth kepada smart-phone dengan tampilan nilai SPO2 yang
diambil dari orde ke 2 antara nilai puncak R.

Jurnal Internasional 14
1. Judul : Comparison of SpO2 values from different fingers of the hands
2. Nama Penulis : Gokcen Basaranoglu, Mefkur Bakan, Tarik Umutoglu, Seniyye Ulgen
Zengin, Kadir Idin dan Ziya Salihoglu
3. Analisa :
Nilai SpO2 diperoleh dari setiap jari dan masing-masing dari dua jari tangan dengan
oksimetri nadi yang sama. Semua nilai SpO2 diperoleh setelah setidaknya 1 menit periode
pengukuran. Nilai SpO2 rata-rata tertinggi kedua diukur dari ibu jari kanan dan secara statistik
signifikan hanya jika dibandingkan dengan jari tengah kiri (jari dengan nilai SpO2 rata-rata
terendah) (p <0,05). Pengukuran SpO2 dari jari-jari kedua tangan dengan oksimetri nadi, jari
tengah kanan dan ibu jari kanan memiliki nilai signifikan lebih tinggi secara statistik bila
dibandingkan dengan jari tengah kiri pada sukarelawan dominan kanan. Penulis berasumsi
bahwa jari tengah kanan dan ibu jari kanan memiliki nilai paling akurat yang mencerminkan
saturasi oksigen arteri dalam penelitiannya.

Jurnal Internasional 15
1. Judul : Ambulatory Health Monitoring System Using Wireless Sensors Node
2. Nama Penulis : Mohamed FEZARI, Rachad Rasrasb dan Ibrahiem M. M. El Emaryc
3. Analisa :
Sebelumnya di bidang ini dengan mengembangkan detak jantung, suhu tubuh dansistem
monitor tekanan darah berdasarkan perangkat sistem mikro Arduino Mega baru. Ini menawarkan
keunggulan portabilitas lebih dari yang lama embedded system. Memungkinkan dokter untuk
mendapatkan file detak jantung pasien melalui email setiap dua puluh empat jam. Ini juga dapat
digunakan untuk mengontrol pasien atau orang yang atletis dalam waktu lama. Sistem membaca,
menyimpan, dan menganalisis sinyal denyut jantung, suhu tubuh berulang secara real-time.

Jurnal Internasional 16
1. Judul : Design of Pulse Oximeter with WiFi connectivity and interoperability with standard
HL7 and IEEE 11073-10404:2008 (extended version)
2. Nama Penulis : Victor OCHOA dan Raul SANDOVAL
3. Analisa :
Artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip pengoperasian Pulse Oximeter (PO) yang merupakan
instrumen medis non-invasif opto-elektronik yang mampu mengukur perubahan denyut jantung
(HR) dan SpO2 di ujung jari dan peningkatannya ke standar; HL7 dan IEEE 11073-10404: 2008,
desainnya, dan validasinya terhadap tiga perangkat yang ada. Variabel (SpO2%, Bpm dan
Temperatur) dibandingkan, dan kinerjanya dibahas. Penambahan teknologi WiFi memungkinkan
komunikasi antar perangkat yang lebih baik, sehingga berdampak lebih besar pada daya saing
global. Meskipun hasilnya berhasil dalam implementasinya, dokter memperjelas bahwa
pengujian lebih lanjut di bidang yang lebih khusus diperlukan.

Jurnal Internasional 17
1. Judul : Design and Development of a portable Pulse Oximetry system
2. Nama Penulis : Mohamed A. Zaltum, M. Shukri Ahmad, Ariffuddin Joret and M. Mahadi
Abdul Jamil
3. Analisa :
Jurnal ini menjelaskan tentang merancang dan mengembangkan perangkat murah buatan
sendiri untuk mengukur Heartrate dan SpO2. Pulse Oximeter (PO) adalah instrumen medis opto-
elektronik non-invasif yang mampu mengukur dan merekam perubahan HR dan SpO2 di ujung
jari. Dalam tulisan ini menunjukkan proses keseluruhan yang terlibat dalam pengembangan
sistem portabel (PO) yang dapat digunakan untuk pemantauan kondisi kesehatan atau untuk
tujuan pendidikan dan penelitian. Secara keseluruhan, tujuan dari penelitian ini telah tercapai,
karena hasil yang diperoleh dari perangkat PO yang dikembangkan memiliki tingkat kesalahan
kurang dari 5% dibandingkan dengan perangkat standar. Oleh karena itu dipastikan bahwa
perangkat mampu menghasilkan hasil tes yang sangat andal untuk HR dan SpO2. Mengingat
tingginya biaya peralatan standar, yang lokal seperti dalam penelitian ini perangkat PO buatan
rumah menunjukkan bukti konsep, di mana dengan perangkat yang jauh lebih murah dapat
diproduksi. Selain itu, perangkat PO ini memiliki fungsi tambahan untuk merekam hasil
pengujian agar pengguna dapat kembali menganalisis dan mengamati kembali hasil pengujian
mereka

Jurnal Internasional 18
1. Judul : AMON: A Wearable Multiparameter Medical Monitoring and Alert System
2. Nama Penulis : U. Anliker, J.A. Ward, P. Lukowicz, G. Tr¨oster, F. Dolveck, M. Baer, F.
Keita, E. Schenker, F. Catarsi, L. Coluccini, A. Belardinelli, D. Shklarski, M. Alon, E. Hirt,
R. Schmid, and M. Vuskovic.
3. Analisa :
Judul ini menjelaskan AMON, sistem pemantauan dan peringatan medis yang dapat dipakai
yang menargetkan pasien jantung / pasien pernapasan berisiko tinggi. Sistem ini mencakup
pengumpulan dan evaluasi berkelanjutan dari beberapa tanda vital, deteksi darurat medis
multiparameter cerdas, dan koneksi seluler ke pusat medis. Dalam dua AMON telah merancang,
mengimplementasikan, dan menguji perangkat yang dipakai di pergelangan tangan seperti yang
dijelaskan. Kinerja sistem telah divalidasi oleh studi medis. Jurnal ini menjelaskan konsep-
konsep utama di balik sistem AMON dan menyajikan rincian dari masing-masing subsistem dan
solusi serta hasil validasi medis. Prototipe perangkat pergelangan tangan dan perangkat lunak
pusat medis telah diterapkan. Uji coba medis dilakukan pada 33 pasien.

Jurnal Internasional 19
1. Judul : Development of a Pulse Oximeter Using MSP430 Microcontroller
2. Nama Penulis : Gayathri.R, Hepsiba.D
3. Analisa :
Dalam jurnal ini, kami mengusulkan dan menunjukkan desain Pulse Oximeter menggunakan
Mikrokontroler MSP430FG439. Saturasi Oksigen dan Detak Jantung adalah dua parameter kunci
penting untuk pemantauan kesehatan pasien. Sistem yang diusulkan terdiri dari Sensor spo₂,
board MSP430FG439 Pulse Oximeter Dengan LCD Display, PC. Saturasi oksigen dihitung
dengan mengukur rasio antara intensitas dua cahaya yang berbeda. Denyut jantung dihitung
dengan mengukur waktu yang berlalu antara puncak sinyal IR. Parameter yang diukur kemudian
ditransfer ke PC melalui Modul Zigbee dan ditampilkan pada lcd. .
Jurnal Internasional 20
1. Judul : Comparison of Latencies and Time to Stabilization of Pulse Oximeters at a Tertiary
Health Care Facility
2. Nama Penulis : Ryan Ward, Punita Raheja, Anupam Singh
3. Analisa :
Oksimeter pulsa ujung jari umumnya digunakan sebagai mode non-invasif untuk mengukur
saturasi oksigen (SpO2) dan denyut jantung (HR) di unit perawatan kritis. Dalam kasus ini,
durasi waktu yang lebih singkat yang diperlukan untuk mendapatkan pengukuran dan waktu
untuk stabilisasi adalah penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dua
oksimeter pulsa generasi baru sehubungan dengan latensi dalam bacaan pertama dan waktu
untuk stabilisasi SpO2 dan HR. Sebanyak 20 subjek dipantau. Waktu rata-rata untuk membaca
pertama di semua jari secara signifikan lebih lama dengan perangkat CHOICEMMED (10,3 ±
0,8 detik) dibandingkan dengan oksimeter pulsa Nonin Medical (9,0 ± 0,8 detik). Perbedaan rata-
rata adalah 1,3 s (interval kepercayaan 95% (CI), (0,05, 2,61), P = 0,04). Waktu rata-rata untuk
stabilisasi SpO2 di semua jari juga secara statistik lebih lama secara signifikan di
CHOICEMMED (27,4 ± 2,2 detik) daripada oksimeter pulsa Nonin Medical (11,4 ± 2,0 detik).
Itu perbedaan rata-rata adalah 15,9 detik (95% CI (12,57. 19,29), P <0,0001). Pulse oximeter
(Model 9560) oleh Nonin Medical menunjukkan latensi yang lebih pendek untuk pembacaan
pertama dan waktu untuk stabilisasi bila dibandingkan dengan CHOICEMMED (MD300C1),
yang merupakan keuntungan berbeda dalam situasi darurat pada pasien akut. Penelitian lebih
lanjut lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dalam pengaturan klinis yang
berbeda.

Jurnal Nasional 1
1. Judul : Rancang Bangun Pulse Oximeter Menggunakan Arduino sebagaiDeteksi Kejenuhan
Oksigen dalam Darah.
2. Nama Penulis : Umi Salamah.
3. Analisis :
Alasan Pulse Oxymeter LED merah, infrared dan fotodioda yang berbasis personal computer
menggunakan Arduino dibuat karena untuk membantu mendiagnosakekurangan atau kelebihan
oksigen dalam darah seseorang dan juga membantu pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan.
Metode yang digunakan alat ini berupa LED merah yang akan dipancarkan diujung jari lalu
diserap dan serapan itu yang akan ditangkap oleh fotodioda berupa cahaya dan nantinya
cahaya tersebut di ubah menjadi sinyal digital, untuk penampilan sinyal digital dalam alat ini
menggunakan perangkat lunak yaitu ke PC sehingga memudahkan pemeriksa untuk melihat data
sekaligus menulis data. Untuk hasil keakurasian alat ini sudah memenuhi standar kejenuhan
oksigen normal, keakurasian tersebut diambil dari percobaan sampel A dan B.

Jurnal Nasional 2
1. Judul : Rancang Bangun Alat Pengukuran Suhu, Kelembaban, dan tekanan udara portable
berbasis mikrokontroler ATmega 16.
2. Nama Penulis : Agus Pramana Putera dan Kanton Lumban Toruan.
3. Analisis :
Alasan dibuatnya alat pengukur suhu, kelembaban dan tekanan udara yang dapat mengukur
ketiga parameter dan menampilkannya pada display LCD dan mengirimkan pada PC untuk
mempermudah mengukur dan mendata hasil. Metode alat ini sangat efisien karena sudah bisa
mendata hasil di PC tidak secara menual tetapi hasilnya sudah otomatis masuk ke PC dan juga
bisa dalam metode penympanan. Hasil keakurasiannya alat ini dapat masuk dalam toleransi
koreksi pembacaan yang diperbolehkan berdasarkan aturan WMO 8 tentang pengoperasian alat
meteorology.

Jurnal Nasional 3
1. Judul : Hubungan Respiratory Rate (RR) dan Oxygen Saturation (SpO2) pada klien cedera
kepala.
2. Nama Penulis : Riski Ristanto dan Amin Zakaria.
3. Analisis :
Metode Penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain cohort
retrospektif ini dilaksanakan di Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung pada bagian Rekam Medis.
Data diambildari semua rekam medis pasien bulan Januari 2016 hingga Juli 2017 berjumlah 150
rekam medis. Variabel yang digunakan adalah jumlah RR dan Kadar SpO2 saat pasien masuk
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan SPSS
20.0 menggunakan Uji Korelasi Spearman’s Rho. HasilBerdasarkan hasil analisis Uji Korelasi
Spearman’s Rho didapatkan p= 0,002, r= -0,247.

Jurnal Nasional 4
1. Judul : Poof –of- concept simulasi kadar saturasi oksigen untuk evaluasi pulse oxymeter.
2. Penulis : Fuad Ughi
3. Analisis :
Dapat dianalisis bahwa alat simulasi ini dibuat karena untuk meminimalisasikan harga pulse
oxymeter, sehingga penggunaan alat ini bisa digunakan diberbagai rumah sakit maupun
puskesmas dan juga mempermudah apabila terjadi kerusakan spare part tidak susah dicari dan
harga terjangkau. Keakurasian alat ini tidak menjamin karena sudah dilakukannya penelitian
dengan cara membandingkan alat ini dengan alat aslinya tidak sesuai dikarenakan penggunaan
sensor bukan bawaan dari yang asli.

Jurnal Nasional 5
1. Judul : Pulse Oximetri Terbaru
2. Nama Penulis : Ni Kadek Ari Puji Astiti
3. Analisis :
Monitoring saturasi Oksigen merupakan salah satu hal yang penting dalam monitoring
kondisi pasien. Saturasi Oksigen mengacu pada presentase hemoglobin yang berkaitan dengan
oksigen dalam arteri. Penilaian ini berkaitan dengan tindakan yang perlu dilakukan (terapi
oksigen). Untuk mengetahui nilai saturasi oksigen bisa dilakukan penelitian melalui analisis gas
darah, namun hal ini lebih invasif.

Jurnal Nasional 6
1. Judul : RANCANG BANGUN PULSE OXIMETRY DIGITAL BERBASIS
MIKROKONTROLLER
2. Nama Penulis : Andrey Arantra Putra
3. Analisis : Abstrak
Pulse oximetry adalah suatu metode non-invasive untuk mengukur persentase hemoglobin (Hb)
yang saturasi dengan oksigen di dalam darah. Metode ini menggunakan perbedaan panjang gelombang
dari cahaya merah (660 nm) dan cahaya inframerah (940 nm) yang ditangkap oleh sensor deteksi setelah
melewati pembuluh balik dan pembuluh kapiler pada ujung jari telunjuk. Data dari sensor deteksi tersebut
dikirim ke mikrokontroller kemudian ditampilkan ke LCD. Di mikrokontroller, data tersebut diolah
kemudian diproses untuk mendapatkan data konsentrasi oxyhemoglobin (HbO2), deoxyhemoglobin
(RHb), dan oksigen saturasi (SpO2). Dari hasil pengambilan data nilai saturasi oksigen, dapat
disimpulkan bahwa besar persentase nilai SpO2 berbanding terbalik dengan nilai R. semakin
besar nilai R maka persentase nilai SpO2 akan semakin kecil. 2. Pada rangkaian penguatan
kaskade yang berfungsi untuk memisahkan sinyal AC dan sinyal DC perlu di tambahkan low
pass filter pada sisi DC dan high pass filter pada sisi AC. Besar dari filter tersebut adalah sebesar
7 Hz, karena pada sinyal input dari sensor menghasilkan frekuensi sebesar 10 Hz. 3. Disain
sensor harus benar dalam peletakan oxisensor, karena apabila peletakan tidak sesuai maka hasil
tidak akan akurat. 4. Pada rangkaian driver oximetry menggunakan IC 4053 sebagai switching,
karena IC 4053 adalah IC multiplexer yang mampu melakukan switching dengan PWM yang
diatur pada program.

Jurnal Nasional 7
1. Judul : SISTEM PENGUKURAN DATA SUHU, KELEMBABAN, DAN TEKANAN
UDARA DENGAN TELEMETRI BERBASIS FREKUENSI RADIO
2. Nama Penulis : Rafdito Harisuryo, Surmadi, dan Budi Setiyono
3. Analisis :
Kenaikan suhu cenderung diikuti oleh turunnya kelembaban, begitu pula dengan keadaan
sebaliknya. Sedangkan tekanan udara cenderung tidak terpengaruh, dikarenakan sensor tekanan
udara dapat mengukur tekanan udara absolut di area tersebut. Jarak transmisi data dengan modul
RF 433 MHz dapat diperjauh dengan menambah daya pada bagian transmitter pada spesifikasi
maksimalnya yaitu 12 Volt dan memperkecil baudrate menjadi 500 bps. Pada pengujian didalam
ruangan, ketebalan tembok sangat berpengaruh pada sampainya sinyal transmisi data dari
transmitter kepada receiver. Semakin banyak, semakin rapat, dan semakin tebal material
halangan tersebut, maka sinyal transmisi makin sulit untuk diterima oleh receiver. Karena,
gelombang radio ditransmisikan melalui media udara. Maka adanya sedikit celah akan mampu
melewatkan transmisi data kepada receiver. Diperlukan sensor pembaca kelembaban udara
dengan antar-muka digital yang pembacaan datanya lebih cepat dalam mengindera perubahan
kelembaban udara sekitar dan dengan keakuratan dua angka desimal di belakang koma.
Diperlukan modul transmisi RF dan jenis antena dengan penguatan yang lebih baik agar
transmisi data dapat mencapai jarak yang lebih jauh. Diperlukan konfigurasi khusus berupa
penambahan pengalamatan unik agar modul pengirim dan penerima dapat segera saling
mengenali untuk mengeliminasi noise, serta pengiriman ulang paket data jika pada rentang
waktu tertentu pada bagian penerima tidak menerima data. Diperlukan RTC (Real Time Clock)
sehingga data dan waktu saat pengambilan data menjadi lebih valid.

Jurnal Nasional 8
1. Judul : PAJANAN GAS NO2 PENGELASAN DENGAN KADAR SATURASI OKSIGEN
PADA PEGAWAI DIVISI NIAGA PT. PAL
2. Nama Penulis : Dewi Anggun Nofrianti
3. Analisis :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini adalah kadar saturasi
oksigen karyawan pengelasan divisi niaga PT. PAL Indonesia (Persero) bernilai normal yaitu
antara 95–100% dan kadar gas NO2 pengelasan di area bengkel divisi niaga PT. PAL Indonesia
(Persero) berada di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah pajanan gas NO2 pengelasan yang tidak melebihi nilai ambang batas dan
pegawai pengelasan mempunyai kadar saturasi oksigen normal. Sehingga perlu diadakan ruang
terbuka hijau pada area pengelasan. Selain itu sebagian besar responden memiliki pajanan gas
NO2 pengelasan lebih dari 6 tahun dan memiliki kadar saturasi oksigen normal di mana kadar
saturasi normal pada seseorang berkisar antara 95–100%. Kadar gas NO2 pengelasan di area
bengkel divisi niaga PT. PAL Indonesia (persero) berada di bawah nilai ambang batas yang telah
ditetapkan.

Jurnal Nasional 9
1. Judul : Sistem Deteksi Gejala Hipoksia Berdasarkan Saturasi Oksigen dan Detak Jantung
Menggunakan Metode Fuzzy Berbasis Arduino
2. Nama Penulis : Dian Bagus Setyo Budi, Rizal Maulana, Hurriyal Fitriyah
3. Analisis :
Pada peneltian seistem deteksi hipoksia menggunakan detakjantung dan saturasi
oksigendengan metode fuzzy berbasis arduino ini mendapat hasil pengujian hasil pengujian error
pada alat 2,96% untuk sarturasi oksigen dan 2,86% untuk detak jantung didapatkan. Dari metode
fuzzy pada 12 percobaan data dibapat akurasi 100% dan metode fuzzy sugeno dapat mengolah
data intputan dengan baik. Dengan jarak pengiriman data menggunakan bluettoth maks dengan
jarak 10m.

Jurnal Nasional 10
1. Judul : VARIASI SUHU DAN KELEMBABAPAN DI TAMAN SUROPATI DAN
SEKITARNYA
2. Nama Penulis : Iqlima Idayah Tika
3. Analisis :
Secara spasial variasi suhu dan kelembapan menunjukan bahwa didalam taman suropti
memiliki suhu udara terendah dan kelembababan udara paling tinggi sehingga tingkat
kenyamanan yang ada di taman suropati paling besar daripada sekitarnya. Semakin menjauhi
taman suropati nilai suhu udaranya cenderung semakin meningkat. Variasi suhu udaranya
cenderung lebih tinggi dibagian selatan daripada bagian udara taman Suropati. Variasi
kelembaban udara memiliki kecenderungan semakin menjauhi taman nilainya semakin menurun,
dan variasi kelembababan udara rata-rata diluar ditaman suropati cenderung lebih tinggi dibagian
utara dibandingkan bagian selatanya.

Anda mungkin juga menyukai