Anda di halaman 1dari 4

Tanaman Hidroponik

Beberapa anggota karang taruna Karya Jati Boyolali sudah menerapkan sistem hidroponik
di lingkungan mereka. Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah.
Tanah yang sejatinya merupakan tempat tumbuhnya tanaman dapat digantikan dengan media inert
seperti pasir, arangsekam, rockwool, kapas, kerikil, dan lain-lain. Walaupun tanah di Boyolali
sangat subur, para remaja karang taruna mencoba berinovasi dengan sistem pertanian yang tidak
memakan tempat, praktis, dan mudah dalam perawatannya. Para remaja karang taruna berharap,
kedepannya hidroponik mampu memberikan hasil produksi dengan mutu yang tinggi yang dapat
meningkatkan nilai jual tanaman tersebut serta dapat mengajari warga sekitar tentang mudahnya
mendapatkan uang tambahan dengan berbisnis hidroponik.

Gambar 1 Hidroponik karang taruna Karya Jati

Pembuatan instalasinya sendiri memanfaatkan barang bekas seperti gelas plastik sehingga
menghemat pengeluaran untuk membuat instalasi dibanding bahan baru.

Lokasi studi banding : Anton Hidroponik

Alamat : Sidomulyo, Gg. Dalam, RT.02/RW.02, Dusun II, Makamhaji,


Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah 57161

Hasil studi banding :


Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak
membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral
bernutrisi. Teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah.

Gambar 2 Media tanam untuk benih tanaman. Setelah benih bertumbuh kalus/tanaman
kecil, bisa dipindahkan ke tempat yang dituju seperti pipa bekas/botol bekas, dan lain-
lain.

Faktor-faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik diantaranya unsur hara, media
tanam hidroponik, oksigen, dan air.
Gambar 3 Tumbuhan sudah mulai besar dan siap di panen

Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga sayur
biasa di pasar tradisional. Karena terbatasnya persediaan dan makin tingginya permintaan sayuran
jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti
oleh para pengusaha dalam skala yang besar termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga
yang permintaannya sangat tinggi seperti Singapura dan Malaysia.

Gambar 4 Penanaman tanaman di pipa dan botol bekas


Dari studi banding tanaman hidroponik ini diharapkan dalam pembangunan Youth
Community-Center bisa mengadakan tempat khusus sebagai lahan belajar membudidayakan
hidroponik sesuai dengan minat bakat para karang taruna, sehingga nantinya banyak mencetak
pengusaha-pengusaha muda dan membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar.

Anda mungkin juga menyukai