Anda di halaman 1dari 18

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI

Dosen : Prof.Dr.Jamhari,M.A

NAMA :

KHURIL JANNAH : 11190510000172

1D-KPI
Fkultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah ini berisikan tentang Biografi dan Teori Sosial menurt Emile Durkheim,Karl
Marx dan Max Weber yang dikemukakan Emile Durkheim, serta implementasi dari teori
tersebut .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

i
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................ 1
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................................................ 1
1.EMILE DURKHEIM A. BIOGRAFI EMILE DURKHEIM ................................................................................ 1
B. TEORI SOSIAL MENURUT EMILE DURKHEIM......................................................................................... 3
2. KARL MARX A. BIOGRAFI KARL MARX ................................................................................................... 3
B. TEORI SOSIAL MENURUT KARL MARX .................................................................................................. 4
3. MAX WEBER A. BIOGRAFI MAX WEBER ................................................................................................ 5
B. TEORI MAX WEBER ............................................................................................................................... 6
BAB II KESIMPULAN....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 9

ii
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak sekali permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi dalam praktek ibadah
seorang muslim. Salah satu permasalahan fundamental yang kian menjamur adalah menyangkut praktek
dasar ajaran Islam. Dasar ajaran Islam yang terdiri dari aqidah, syari‟ah, dan akhlak sering sekali
dilupakan keterkaitannya. Contohnya: seseorang melaksanakan shalat, berarti dia melakukan
syari‟ah.Tetapi shalat itu dilakukannya untuk membuat kagum orang-orang di sekitarnya, berarti dia
tidak melaksanakan aqidah. Karena shalat itu dilakukannya bukan karena Allah SWT, maka shalat itu
tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Alhasil, dia tidak mendapatkan manfaat pada
akhlaknya. Itulah yang menjadikan suatu perbuatan yang seharusnya mendapat ganjaran pahala, tapi
malah menjadi suatu kesia-siaan karena tidak dilakukan semata-mata karena Allah. Dengan penyusunan
makalah ini, penulis berharap dapat menegaskan kembali mengenai kerangka dasar ajaran Islam yang
terdiri dari: Aqidah, Syari‟ah, dan akhlak yang kian terlupakan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa itu Emile Durkheim,Max Weber dan Karl Marx?.
2. Apa isi dari teori fakta sosial meurut Emile Durkheim,Max Weber dan Karl Marx?

C. TUJUAN MASALAH
a. Menjelaskan pokok-pokok ajaran islam,iman,ihsan,ilmu dan amal.
b. Menjelaskan mengenai ruang lingkup iman, islan, dan ihsan,ilmu dan amal dalam ajaran Islam dan
kedudukannya dalam ajaran Islam.

D. MANFAAT MASALAH
a. Memahami dan mangkaji mengenai iman, islam,ihsan,ilmu dan amal dalam ajaran Islam;
b. Merefleksikan pemahaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari;
c. Memahami kekeliruan-kekeliruan menyangkut iman,islam,ihsan,ilmu dan amal untuk kemudian
menjadi cermin untuk berintrospeksi diri

1.EMILE DURKHEIM
A. BIOGRAFI EMILE DURKHEIM
Emile Durkheim seorang sosiolog besar yang dilahirkan di Epinal Perancis pada 1858 dari
keluarga Yahudi, ayahnya Rabi. Dia dilahirkan dalam keluarga agamis namun pada usia belasan
tahun minat terhadap agama lebih akademis daripada teologis. Pada usia 21 tahun Durkheim
diterima di Ecole Normale Superieure setelah sebelumnya gagal dalam ujian masuk. Di
Universitas tersebut dia merupakan mahasiswa yang serius dan kritis, kemudian pemikiran
Durkeim dipengaruhi oleh dua orang profesor di Universitasnya itu (Fustel De Coulanges dan

1
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Emile Boutroux).. Studi di Ecole Superieure di Paris. Dari 1887 sampai 1902 menjadi guru besar
dalam ilmu-ilmu sosial di Bordeaux. mile Durkheim menjadi Dosen ilmu sosiologi di
Universitas Bordeaux dan mencapai gelar Professor dalam ilmu sosial dan pedagogi. Dan pada
tahun 1889, Emile Durkheim bersama beberapa muridnya membina kelompok study dan
menerbitkan majalah I’Annee Sociologique dan pimpinannya beliau sendiri, sampai pada tahun
1902, berangkat ke Paris untuk mengganti gelar guru besar dalam ilmu pedagogi di Sarbonne
dan diangkat sebagai guru besar di perguruan tinggi I’Ecole Normale Superieure. Pada masa
tersebut ia berhasil menulis buku yang monumental, yaitu The Division of Labor in Society. Ia
kembali menerbitkan buku The Elementary Forms of The Religious Life. Berbeda dengan Karl
Marx, sumbangan Emile Durkheim menekankan sisi yang berbeda dalam melihat realitas.
Emile Durkheim dikenal sebagai tokoh sosiologi Perancis ke-2 setelah Auguste Comte, bahkan
Emile Durkheim sendiri menyatakan bahwa Comte adalah guru sosiologinya, namun Comte
lebih fokus pada implikasi sosial Revolusi Perancis yang amat luas.
Adapun karya-karya utama yang sering dirujuk oleh para ahli sosiologi dari emile durkheim,
yaitu:
• The Division of Labor in Society (1893)
• The Rules Sociological Method (1895)
• Suicide (1897)
• The Elementary Forms of Religious Life (1912)

Kata fakta sosial pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh sosiolog Perancis yang
bernama Emile Durkheim. Fakta sosial adalah seluruh cara bertindak, baku maupun tidak, yang
dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal. Hal itu menunjukn bahwa
durkheim memberikan definisi agar sosiologi terpisah dari ilmu filsafat dan psikologI ini untuk
menjelaskan bahwa fakta sosial memiliki karakter unik yang tidak bisa di reduksi menjadi
sebatas kesadaran individual. Namun jika fakta sosial dianggap bisa dijelaskan dengan merujuk
pada individu maka sosiologi akan tereduksi menjadi psikologi. Durkheim sendiri memberikan
beberapa contoh tentang fakta sosial, termasuk aturan legal, beban moral, dan kesepakatan sosial.
Dalam buku Rules of Sociological Method, Durkheim menulis: "Fakta sosial adalah setiap cara
bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi
seorang individu." Dan dapat diartikan bahwa fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir, dan
merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk karena adanya pola di
dalam masyarakat. Artinya, sejak manusia dilahirkan secara tidak langsung ia diharuskan untuk
bertindak sesuai dengan lingkungan sosial dimana ia dididik dan sangat sukar baginya untuk
melepaskan diri dari aturan tersebut.

2
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Fakta sosial, bagi Durkheim adalah sesuatu bukan gagasan. Hal-hal memiliki realitas dan bisa
diamati. Sebagai sesuatu, maka bisa dipelajari dengan cara yang sama, seperti ilmu alam bisa
mempelajari molekul.
B. TEORI SOSIAL MENURUT EMILE DURKHEIM
Dalam bukunya The Rules of Sociological Method, Durkheim mengemukakan fakta sosial, dan
buku tersebut menjadi salah satu teks dasar sosiologi. Ia mendefinisikan sosiologi sebagai studi
tentang fakta sosial, yang menurutnya merupakan tindakan masyarakat. Selain itu, fakta sosial
memiliki 3 sifat yaitu: eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion).
Eksternal
Eksternal artinya fakta tersebut berada diluar pertimbangan-pertimbangan seseorang dan telah
ada begitu saja jauh sebelum manusia ada didunia.
Koersif (Memaksa)
Fakta ini memeliki kekuatan untuk menekan dan memaksa individu menerima dan
melaksanakannya. Dalam fakta sosial sangat nyata sekali bahwa individu itu dipaksa, dibimbing,
diyakinkan, didorong dengan cara tertentu yan dipengaruhi oleh berbagai tipe fakta sosial dalam
lingkungan sosialnya. Artinya, fakta sosial mempunyai kekuatan untuk memaksa individu untuk
melepaskan kemauannya sendiri sehingga eksistensi kemauannya terlingkupi oleh semua fakta
social.
1. Menyebar/umum (General)
Fakta sosial itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam suatu masyarakat. Dengan kata
lain,fakta sosial ini merupakan milik bersama, bukan sifat individu perseorangan.
Dengan perkataan lain, fakta sosial seperti tindakan individu dalam melakukan hubungan dengan
anggota masyarakat lain yang berpedoman dengan norma-norma dan adat istiadat seseorang
sehingga ia melakukan hubungan-hubungan terpola dengan anggota masyarakat lain. Fakta
sosial ini menurut Durkheim terdiri atas dua macam :
1. Dalam bentuk material : Yaitu barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan
diobservasi. Fakta sosial inilah yang merupakan bagian dari dunia nyata contohnya arsitektur dan
norma hukum.
2. Dalam bentuk non-material : Yaitu sesuatu yang ditangkap nyata ( eksternal ). Fakta ini
bersifat inter subjective yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia, sebagai contoh :
egoisme, altruisme, dan opini.
2. KARL MARX
A. BIOGRAFI KARL MARX
Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis
dan sosialis revolusioner asal jerman. Lahir pada 5 mei 1818 di trier dalam keluarga kelas
menengah, Marx belajar hukum dan filsafat hegelian. Marx menjadi sorang radikal sejak
memasuki dunia perkuliahan pada tahun1835. Ia pun banyak mengeluarkan karya karyanya

3
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

bersama Engels, sejak tahun 1845. Pada masanya, Marx mengusulkan sekolah pabrik yang
diharapkan bisa mensejahterakan kaum anak dan remaja buruh. Setelah menikah dengan jennie
mereka pindah ke paris. Di kota itu, Marx bertemu dengan priederich Engels, seorang penulis
yang kemudian menjadi rekan dan sahabatnya karya pertama mereka adalah buku the holy
family atau keluarga suci pada tahun 1845 tak Cuma satu buku ini saja, Marx dan Engels pun
punya banyak karya lain. Ada pula karya-karya lain penting seperti :
• Tesis tentang feuerbach (Marx, 1845)
• Kemiskinan filsafat (Marx, 1847)
• Kerja – upahan dan kapital (Marx, 1847)
• Prinsip-prinsip komunisme (Engels, 1847)
• Manifesto partai komunis (Marx dan Engels, 1848)
• Upah harga dan laba (Marx, 1865)
• Masalah perumahan (Engels,1872)
• Kapital I, Kapital II, Kapital III (Marx, 1867-1894)
B. TEORI SOSIAL MENURUT KARL MARX
1. Kapital, kapitalis dan ploretariat
Marx menemukan inti masyarakat kapitalis didalam komoditas. Suatu masyarakat didominasi
oleh objek-objek yang nilai utamanya adalah pertukaran yang memproduksi kategori-kategori
masyarakat tertentu. Dua tipe utama yang menjadi perhatian Marx adalah proleariat dan
kapitalis.
2. Eksploitasi
Bagi Marx, ekploitasi dan dominasi lebih dari sekedar distribusi kesejahteraan dan kekuasaan
yang tidak seimbang. Ekspliotasi merupakan suatu bagianpenting dari ekonomi kapitalis. Tentu
saja masyarakat memiliki sejarah eksploitasi, tetapi yang unik dalam kapitalisme adalah bahwa
eksploitasi dilakukan oleh sistem ekonomi yang impersonal dan “objekti”. Kemudian paksaan
jarang dianggap sebagai kekerasan, malah menjadi kebutuhan pekerja itu sendiri, yang
biasaterpenuhi hanya melaui upah, secara ironis Marx menggabarkan kebebasan upah kerja ini

3. Konflik kelas
Marx sering menggunakan istilah kelas di dalam tulisan-tulisanya, tetapi dia tidak
mendefinisikan secara sistematis apa yang dia maksud dengan istilah ini. Biasanya ia
menggunakan untuk menyatakan sekelompok orang yang berada dalam situasi yang sama dalam
hubunganya dengan kontrol mereka terhadap alat-alat produksi. Namun, hal ini belumlah

4
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

merupakan deskripsi yang sempurna dari istilah kelas sebagaimana digunakan Marx, kelas bagi
marx selalu didefinisikan berdasarkan potensinya terhadap konflik. Individu-individu
membentuk kelas sepanjang mereka berada di dalam suatu konflik biasa dengan individu-
individu yang lain tentang nilai-surplus. Di dalam kapitalisme terdapat konflik kepentingan yang
inheren antara orang yang memberi upah para buruh dan para buruh yang kerja mereka diupah
kembali menjadi nilai surplus. Konflik inheren inilah yang membentuk kelas-kelas.
4. Agama
Marx juga melihat agama sebagai sebuah ideologi. Dia merujuk pada agama sebagai candu
masyarakat. Marx percaya bahwa agama, seperti halnya ideologi, merefleksikan suatu
kebenaran, namun terbalik. Karena orang-orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan
ketertindasan mereka diciptakan oleh sistem kapitalis, maka mereka diberikan suatu bentuk
agama. Marx dengan jelas menyatakan bahwa dia tidak menolak agama, pada hakikatnya,
melainkan menolak suatu sistem yang mengandung ilusi-ilusi agama. Bentuk keagamaan ini
mudah di kacaukan dan oleh karena itu selalu berkemungkinan untuk menjadi dasar suatu
gerakan revolusioner. Kita juga melihat bahwa gerakan-gerakan keagamaan sering berada garda
depan dalam melawan kapitalisme(lihat,misalnya, teologis pembebasan).
5. Komunisme dan Sosialisme
Istilah sosialisme selalu identik dengan sosok Karl Marx. Padahal pemikiran tentang sosialisme
terlampau jauh berkembang sejak abad ke V – sebelum Marx mulai memikirkan recolusi
proletariat. Pemikiran Marx sendiri tentang sosialisme sebenarnya sudah termaktub dalam
beberapa karya dan budaya Yunani kuno – meskipun terbatas pada objek dari sosialisme itu
sendiri. sosialisme untuk semua digagas oleh Jambulos dan Euhemeros. Jambulos
mendeskripsikan sebuah ‘negara matahari’ dimana segala-galanya – termasuk para isteri –
dimiliki bersama.

3. MAX WEBER
A. BIOGRAFI MAX WEBER
Beliau terkenal dengan teori-teori sosialnya. Ia juga merupakan ahli sosiologi, ekonomi serta
sejarah dari Jerman. Mengenai profil Max Weber, beliau lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864,
berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya berpengaruh
besar terhadap orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber. Ayahnya seorang
birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik
yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan diri dari setiap aktivitas dan dan idealisme yang
memerlukan pengorbanan pribadi atau yang dapat menimbulkan ancaman terhadap
kedudukannya dalam sistem. Lagi pula sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan
duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbagai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya.
Ibu Marx Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan
prihatin (asetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya
kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan akhirat; ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang
dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya
menjadi pertanda bahwa ia tak ditakdirkan akan mendapat keselamatan di akhirat. Perbedaan

5
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

mendalam antara kedua pasangan ini menyebabkan ketegangan perkawinan mereka dan
ketegangan ini berdampak besar terhadap Weber.

 Zur Geschichte der Handelgesellschaften im Mittelalter (Sejarah Organisasi Bisnis Abad


Pertengahan) (orisinal - 1889)
 Die Römische Agrargeschichte in ihrer Bedeutung für das Staats- und
Privatrecht (Sejarah Agraria Romawi dan signifikansinya untuk Hukum Publik dan
Privat) (orisinal - 1891)
 Die Verhältnisse der Landarbeiter im ostelbischen Deutschland (orisinal - 1892)
(Kondisi Tenaga Kerja Pertanian di Jerman Timur)
 Die Börse (orisinal - 1894 to 1896) ( Bursa saham)
 Der Nationalstaat und die Volkswirtschaftspolitik. (orisinal - 1895) (Negara Kebangsaan
dan Kebijakan Ekonomi) – kuliah pembukaan di Universitas Freiburg
 Gesammelte Aufsatze zur Religionssoziologie (Kumpulan Esai tentang Sosiologi Agama)
(orisinal - 1920 to 1921)
 Gesammelte Politische Schriften (Kumpulan Berbagai Tulisan Politik) (orisinal - 1921)
 Die rationalen und soziologischen Grundlagen der Musik (Fondasi Rasional dan
Sosiologis dari Musik) (orisinal - 1921)
 Gesammelte Aufsätze zur Wissenschaftslehre (Kumpulan Esai tentang Pendidikan)
(orisinal - 1922)
 Gesammelte Aufsätze zur Soziologie und Sozialpolitik (Kumpulan Esai tentang Sosiologi
dan Kebijakan Sosial) (orisinal -1924)
 Wirtschaftsgeschichte (Sejarah Ekonomi) (orisinal - 1924)
 Wirtschaft und Gesellschaft (Ekonomi dan Masyarakat) (orisinal - 1925)
 Staatssoziologie (Sosiologi Negara) (orisinal - 1956)
B. TEORI MAX WEBER
Weber menggambarkan historis Sosiologi hukum seperti berikut, masyarakat dari hidup
bersama sederhana ke hidup bersama yang berbelit-belit dalam zaman modern ini. Selaras
dengan itu dibentangkannya perkembangan hukum. Dikatakannya bahwa mula-mula
pembentukan hukum lebih-lebih berdasarkan pada kharisma seorang nabi dalam bidang hukum.
Dalam tahap yang kedua pembentukan hukum menjadi tugas beberapa orang yang berwibawa,
yaitu para sesepuh. Mereka menyusun kaidah-kaidah hukum yang bertolak belakang dari situasi
empiris aturan masyarakat. Dalam tahap yang ketiga pembentukan hukum dicabut dari tangan
orang yang berwibawa. Akhirnya masa modern ini hukum dibentuk secara sistematis oleh orang-
orang yang sudah dididik secara formal sebagai sarjana hukum( Fachjuristen).

6
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Menurut Weber sosiologi hukum harus bersifat naturalistis. Itu berarti bahwa norma-norma
hukum harus dipandang sebagai kenyataan sosial melulu. Maka disini Weber tidak memandang
hukum secara normatif.
Beliau juga pernah menyatakan sebagai berikut:
A system of order will be called convetion so far as its validity is externally quaranteed by the
probability that deviation from it within a given social group will result in a relatively general
and practically significant reaction of diappraval. Such an order will be called law when
conformity with it is up held by the probability that deviant action will be met by phycial or
psychis sanction aimed to coapel conformnity or to punish disobedience, and applied by a group
of men especially empowered to carry out his function. 1
Pernyataan diatas yang berarti ” maka suatu alat pemaksa menentukan bagi adanya hukum. Alat
pemaksa tersebut tidak perlu berbentuk badan peradilan sebagaimana yang dikenal di dalam
masyarakat yang modern dan komplek. Alat tersebut dapt berwujud suatu keluarga. Konvensi
sebagai mana dijelaskan diatas, juga meliputi kewajiban-kewajiban akan tetapi tanpa suatu alat
pemaksa. Konvensi-konvensi tersebut harus dibedakan dari usage ( kebiasaan) merupakan
kemungkinan-kemungkinan adanya unifornitas di dalam orientasi suatu aksi sosial, sedangkan
custom ( adat istiadat), terjadi apabila suatu perbuatan telah menjadi kebiasaan. Usage
merupakan suatu bentuk perbuatan, sedangkan custom adalah perbuatan yang diulang-ulang
didalam bentuk yang sama. Baik usage maupun custom tidak bersifat memaksa dan orang tidak
wajib untuk mengikutinya”.

1
( J. Freund di bukunya Soenaryo 1991:24)

7
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

BAB II
KESIMPULAN
Obyektivitas Pemikiran Marx, Weber, dan Durkheim dalam Perspektif Sosiologi . Teori Marx
merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang
kenyataan sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi antara struktur
sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya supaya tetap hidup dan
memenuhi pelbagai kebutuhannya. Teori Emile Durkheim dan Gagasan-gagasan yang
dikembangkan dalam The Rules of Sociological Methods (1895) dan Suicide (1897), merupakan
landasan-landasan dari sosiologi Durkheim. Hal ini sangat jelas terlihat dalam asumsi-asumsi
metodologis yang diterapkan dalam buku-buku tersebut. Keduanya berada dalam konteks pikiran
Durkheim sendiri dan dalam kerangka kerja yang pada umumnya adalah mengenai persoalan-
persoalan etika sosial. Teori Max Weber dalam The Protestant Ethic (1958), menjelaskan
masalah kebenaran dan interpretasi sejarah baik yang materialistis maupun yang idealistis
sebagai pola-pola teoritis yang menyeluruh. Akan tetapi, metodologi Weber harus ditempatkan
di dalam kerangka pertentangan yang sedang berlangsung mengenai hubungan antara ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan tentang manusia atau sosial. Ruang lingkup tindakan
manusia dikatakan sebagai suatu ruang lingkup dimana metode-metode ilmu alam tidak berlaku,
sehingga di dalam ruang lingkup itu harus dipakai prosedur-prosedur intuisi, yang tidak eksak
dan persis. Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual
atau ideal, sebagai ciri-ciri khas dari manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-
ilmu alam.

8
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

DAFTAR PUSTAKA
Weber dalam A.A.G. Peters dan Koesriani Siswosoebroto, Perkembangan Hukum Modern dan
Rasional: Sosiologi Hukum Max Weber dalam Hukum dan Perkembangan Sosial, Buku Teks
Sosiologi Hukum, Buku I, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1988.
Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan,
Jakarta:Erlangga.
Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana 2009
http://faridsaifulloh.blogspot.com/2017/09/fakta-sosial-oleh-emile-durkheim.html
http://khairulazharsaragih.blogspot.com/2014/01/fakta-sosial-menurut-emile-durkheim.html
http://dosensosiologi.com/4-pengertian-fakta-sosial-bentuk-sifat-dan-contohnya-lengkap/
https://www.coursehero.com/file/23816408/03-Karl-Marx/
https://teknologihukumblog.wordpress.com/ideologi-hukum/karl-marx/

9
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama Kelas Hobby Cita-cita


ulfa 2b berenang arsitek
zahra 1d Edit video editor
fatmah 3a melukis pelukis
aura 2c mewarnai dokter
naura 5e nyanyi penyanyi
Ayla 4d menulis reporter
annisa 6c bulutangkis pengusaha

10
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

1 Festival Kopi Nusantara

11
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Chart Title
90 85 85
80
80 75

70 65
60
60

50

40

30

20

10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
zahra sena ismah khuril jennifer via amalia

kelas pelajaran nilai

12
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

Chart Title

0
Sena Jennifer Zahra Ismah Via amalia Khuril

September Oktober November

13
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

14
BUKU PENGANTAR SOSIOLOGI

15

Anda mungkin juga menyukai