Anda di halaman 1dari 11

C C

Faktor-faktor karsinogenesis

Faktor-faktor yang berperan pada karsinogenesis


Elna Kartawiguna *)
*)Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

ABSTRACT

The majority of cancers are caused by extrinsic factors. These include environmental carcinogens
(chemical carcinogen, radiation and virus) and modifying factors (e.g., hormonal imbalance and dietary
deficiency).Genetic and psychological factors also play a role in determining the probability of an individual
developing cancer. Some cancers have one dominant factor as their causative agent. There are three major
stages in tumor development : initiation, promotion and progression. Cancer epidemiology and experimental
carcinogenesis have established that cancer is a disease caused by multiple factors and multistage in its
development. Because the major causative factor of cancer is extrinsic, theoretically most cancers can be
avoided. A rational approach for prevention is the understanding of cancer etiology and its biologic evolution
into progressively more malignant state. (J Kedokter Trisakti 2001;20(1):16-26)

Key words: Cancer, carcinogenesis, causative factors

ABSTRAK

Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik,yaitu semua karsinogen lingkungan
(karsinogen kimia, radiasi dan virus) dan faktor-faktor yang mengubah kondisi kesehatan seseorang (misalnya
ketidak-seimbangan hormonal dan kekurangan zat tertentu dalam makanan). Faktor genetik dan faktor
psikogenik juga mempunyai peranan menentukan kemungkinan seseorang untuk menderita kanker. Beberapa
kanker mempunyai satu faktor yang dominan sebagai penyebabnya. Pertumbuhan kanker dapat dibagi dalam tiga
fase utama yaitu fase inisiasi, promosi dan progresi. Dari penyelidikan epidemiologis kanker dan karsinogenesis
eksperimental disimpulkan bahwa kanker merupakan penyakit yang disebabkan banyak faktor dan terjadinya
melalui banyak fase. Secara teoritis sebagian besar kanker dapat dicegah, karena penyebabnya terutama faktor
ekstrinsik. Pendekatan rasional untuk pencegahan adalah pengertian tentang etiologi kanker dan evolusi
biologiknya yang progresif makin lama makin ganas.

Kata kunci: Kanker, karsinogenesis, faktor penyebab

PENDAHULUAN

Penyakit kanker merupakan penyakit (misalnya banyak lemak, kurang serat dalam
penyebab kematian nomor 2 di Amerika makanan) mempunyai peranan sebesar 35-50%
Serikat. (1,2) Di Indonesia terdapat kecen- untuk timbulnya kanker pada saluran
derungan peningkatan jumlah penderita kanker pencernaan, payu dara, endometrium dan
dari tahun ke tahun. Penyelidikan selama 20 ovarium. (1) Bahan yang diminum, diisap dan
tahun terakhir menyimpulkan bahwa 60-90% dihirup (misalnya alkohol, tembakau, debu
penyakit kanker berhubungan dengan asbes) berperanan (22-30%) untuk timbulnya
lingkungan, sehingga secara teoritis penyakit kanker pada paru, orofarings dan esofagus.
kanker dapat dicegah. Lingkungan di sini Demikian pula radiasi, faktor genetik dan lain
berarti semua yang berinteraksi dengan substansi yang belum diketahui. Faktor
manusia yaitu bahan-bahan yang dimakan, psikogenik berperanan untuk timbulnya kanker
diminum, diisap dan dihirup, juga radiasi, karena mempunyai hubungan dengan imunitas
obat-obatan serta aspek-aspek kelakuan tubuh.
seksual. (1) Dari penyelidikan epidemiologis Untuk mengurangi insidens penyakit ini
dan laboratoris didapatkan bahwa diet diperlukan pengetahuan yang lebih luas

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.116


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

tentang biologi kanker. Karsinogenesis sampai Fase inisiasi


saat ini diselidiki melalui pendekatan Fase ini berlangsung cepat. Karsinogen
epidemiologis, percobaan binatang dan kultur kimia misalnya golongan alkylating dapat
jaringan. (3) langsung menyerang tempat dalam molekul
yang banyak elektronnya, disebut karsinogen
TEORI KARSINOGENESIS nukleofilik. Karsinogen golongan lain
misalnya golongan polycyclic aromatic
Pada umumnya, kanker timbul karena hydrocarbon sebelum menyerang dikon-
paparan terhadap suatu karsinogen secara versikan (diaktifkan) dulu secara metabolik
berkali-kali dan aditif pada dosis tertentu, (kimiawi) menjadi bentuk defisit elektron yang
tetapi pada keadaan tertentu dapat juga timbul disebut karsinogen elektrofilik reaktif.(5)
dari dosis tunggal karsinogen. (4) Penyebab Tempat yang diserang adalah asam nukleat
kanker dapat satu karsinogen yang sama (DNA/ RNA) atau protein dalam sel terutama di
misalnya asap rokok (kanker paru), dapat dua atom nitrogen, oksigen dan sulfur. (4) Air dan
karsinogen yang berlainan misalnya asap glutation juga diserang, dalam beberapa kasus
rokok dan debu asbes (kanker paru) (3), asap reaksi ini di-katalisasi oleh enzim seperti
rokok dan radiasi sinar X (kanker paru) (1), glutathione-S-transferase. Ikatan karsinogen
asap rokok dan alkohol (kanker orofarings, dengan DNA menghasilkan lesi di materi
larings dan esofagus) (1,5), gen kanker dan genetik. (6) RNA yang berikatan dengan
karsinogen lingkungan. (1) Dari penyelidikan karsinogen bermodifikasi menjadi DNA yang
epidemiologis didapatkan bahwa asap rokok dimutasi. (4,5) Karsinogen kimia yang berikatan
sebagai karsinogen dan debu asbes sebagai ko- dengan DNA disebut genotoksik dan yang
karsinogen menimbulkan kanker paru lebih tidak berikatan dengan DNA disebut
cepat pada pekerja perokok yang menghirup epigenetik. (7) Karsinogen genotoksik dapat
debu asbes dibandingkan mereka yang juga mempunyai efek epigenetik. Ko-
mengisap asap rokok saja, karena ko- karsinogen dan promotor termasuk dalam
karsinogen membantu karsinogen karsinogen epigenetik yang menyebabkan
menimbulkan kanker lebih efektif. Dari kerusakan jaringan kronis, perubahan sistem
penyelidikan epidemiologis juga didapatkan imun tubuh, perubahan hormon atau berikatan
bahwa bahan yang menghambat mekanisme dengan protein yang represif terhadap gen
pertahanan tubuh membantu timbulnya kanker. tertentu. Jadi karsinogen epigenetik dapat
Untuk beberapa macam kanker terdapat satu mengubah kondisi lingkungan sehingga fungsi
faktor yang dominan misalnya sinar ultraviolet sebuah gen berubah, bukan strukturnya. Waktu
yang menimbulkan kanker kulit dan kelainan yang dibutuhkan dari pertama kali sel diserang
kromosom yang menimbulkan retinoblastoma. karsinogen sampai terbentuk lesi di materi
Karsinogenesis yang diinduksi karsinogen genetik adalah beberapa menit. (6) Sel berusaha
kimia atau fisik maupun biologik memerlukan mengoreksi lesi ini dengan detoksifikasi
waktu yang disebut periode laten yaitu waktu kemudian diekskresi atau dapat terjadi
dari pertama kali terpapar suatu karsinogen kematian sel atau terjadi reparasi DNA yang
sampai terlihat kanker secara klinis. (1,5) rusak tersebut oleh enzim sel menjadi sel
Periode laten dari kebanyakan kanker normal kembali. (5) Karsinogen kimia dapat
seringkali 20 tahun atau lebih. (1) Efek didetoksifikasi/ dinon-aktifkan kemudian
karsinogen yang lemah dapat tidak terlihat, diekskresi atau dapat langsung diekskresi.
sebab periode latennya melampaui masa hidup Tetapi dari proses pengnon-aktifan ini dapat
seseorang. (4) Karsinogenesis dapat dibagi terbentuk metabolit yang karsinogenik. (5)
dalam tiga fase utama yaitu fase inisiasi, Sebelum terjadi reparasi DNA dapat terjadi
promosi dan progresi. (5,6) replikasi DNA yaitu satu siklus proliferasi sel
yang menyebabkan lesi DNA tersebut menjadi
permanen disebut fiksasi lesi. (5,6) Waktu yang
dibutuhkan dari pertama kali sel diserang

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.117


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

karsinogen sampai terjadi fiksasi lesi Alkohol sebagai promotor pada sirosis hepatis
(terbentuk sel terinisiasi) adalah beberapa hari atau kerusakan hati lain dapat menimbulkan
(1-2 hari). (6) Replikasi DNA terjadi karena kanker hati.
terdapatnya sel nekrotik sebagai akibat Promotor lain yaitu DES (diethylstilbestrol)
karsinogen. Replikasi ini dapat diinduksi oleh adalah estrogen sintetis nonsteroid yang pernah
lain bahan kimia toksik, bakteri (misalnya dipakai untuk terapi osteoporosis, pada tahun
colitis ulcerativa menjadi kanker kolon, 1950 menimbulkan epidemi kanker
bronkitis kronis menjadi kanker paru pada endometrium. (1,6) DES dosis tinggi pernah
perokok), virus, parasit (schistosomiasis di digunakan untuk terapi abortus pada tahun
Afrika menjadi kanker kandung kemih), 1940-50 menimbulkan kanker vagina dan
defisiensi diet tertentu, hormon dan prosedur serviks pada anak wanita penderita. Suplemen
percobaan seperti hepatektomi parsial. (5) Pada estrogen untuk terapi gejala menopause yang
jaringan yang mengalami peradangan atau digunakan luas pada tahun 1960 an sampai
sedang berproliferasi (misalnya luka yang pertengahan tahun 1970 menimbulkan epidemi
menyembuh) atau jaringan yang berproliferasi kanker endometrium. Penyelidikan epi-
terus menerus (misalnya sumsum tulang, epitel demiologis menunjukkan penurunan insidens
saluran pencernaan) tanpa terangsang dari kanker ini ke tingkat semula sesuai dengan
luarpun dapat terjadi replikasi DNA. Pada penurunan penggunaannya. Terapi estrogen
peradangan belum diketahui apakah terjadi masih digunakan pada umumnya dengan
akibat peradangan membantu pertumbuhan sel periode lebih pendek sehingga timbulnya
atau melemahnya daya tahan tubuh. Sel kanker endometrium banyak ber-kurang.
terinisiasi dapat mengalami kematian (5) , bila Terapi estrogen juga terbukti meningkatkan
tidak, maka sel dapat masuk ke fase promosi. risiko terkena kanker payudara tetapi tidak
Pada akhir fase inisiasi belum terlihat sejelas kanker endometrium. Terapi estrogen
perubahan histologis dan biokimiawi hanya meningkatkan penyakit kandung empedu yang
terlihat nekrosis sel dengan meningkatnya merupakan risiko kanker kandung empedu.
proliferasi sel. (6) Penyelidikan untuk risiko kanker ovarium
mendapatkan hasil yang berlawanan.
Fase promosi Lemak adalah promotor untuk kanker payu
Sel terinisiasi dapat tetap tenang bila tidak dara, kolon, endometrium, serviks, ovarium,
dihidupkan oleh zat yang disebut promotor. prostat dan kandung empedu. (1,6) Pada kanker
Promotor sendiri tidak dapat menginduksi payu dara, endometrium dan ovarium karena
perubahan kearah neoplasma sebelum bekerja lemak menaikkan kadar estrogen. Hasil
pada sel terinisiasi, hal ini telah dibuktikan penyelidikan epidemiologis dan percobaan
pada percobaan binatang. (1,5) Bila promotor binatang tidak konsisten mengenai diet yang
ditambahkan pada sel terinisiasi dalam kultur lebih banyak lemak tidak jenuh gandanya dari
jaringan, sel ini akan berproliferasi. Jadi lemak jenuh gandanya dapat menaikkan risiko
promotor adalah zat proliferatif. (4) Promosi terkena kanker.
adalah proses yang menyebabkan sel terinisiasi Obat imunosupresif misalnya azathioprine dan
berkembang menjadi sel preneoplasma oleh prednison pada penerima transplantasi organ
stimulus zat lain (promotor). Pada percobaan adalah promotor untuk macam-macam kanker
binatang dibuktikan terdapat karsinogen kimia terutama kanker sumsum tulang, limfoma,
yang bekerja sendiri sebagai inisiator dan kanker kulit dan sarkoma Kaposi. (1)
promotor disebut karsinogen komplit. (1) Parasit misalnya Clonorchis sinensis adalah
Dari penyelidikan pada kultur jaringan promotor untuk cholangioma (6) dan
diketahui fase ini berlangsung bertahun-tahun Schistosoma haematobium di Afrika untuk
(10 tahun atau lebih) dan reversibel sebelum kanker kandung kemih. (1,6) Steroid anabolik
terbentuknya sel tumor yang otonom. (5) yang biasa digunakan atlit adalah promotor
Alkohol adalah promotor untuk kanker untuk hepatoma. (6) Obat kontraseptif estrogen
orofarings, larings, esofagus dan hati. (1,6) dosis tinggi tanpa progesteron merupakan

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.118


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

promotor untuk hamartoma (dapat bila diberi diet tinggi lemak tidak jenuh ganda.
(1)
menyebabkan perdarahan fatal), kanker Di Skandinavia Utara ditemukan hubungan
endometrium atau adenoma hati. (6) Setelah defisiensi zat besi dengan risiko tinggi terkena
dipakai estrogen dosis rendah dikombinasi kanker farings dan esofagus. Insidens kanker
dengan progesteron dosis rendah, risiko kanker lambung 4-5 kali lebih tinggi di negara yang
menurun. Penyelidikan epidemiologis menun- lebih banyak defisiensi zat besinya daripada di
jukkan obat kontraseptif sekarang tidak Amerika Serikat. (1) Pada binatang defisiensi
menurunkan atau menaikkan risiko terkena seng mempunyai hubungan dengan kanker
kanker payu dara dan serviks. Terdapat bukti esofagus dan defisiensi seng dapat berinteraksi
obat kontraseptif dapat mencegah terjadinya dengan alkohol membantu terbentuknya
kanker ovarium karena obat ini mencegah kanker esofagus. (1) Suplemen asam folat
ovulasi sebagai efek progesteron (anti mencegah terjadinya kanker serviks pada
estrogen). Teori kelebihan androgen yang wanita yang serviksnya abnormal karena
menimbulkan kanker prostat didukung data kontraseptif oral. (1) Konsumsi tinggi kalsium
epidemiologis bahwa penderita sirosis hepatis meningkatkan risiko terkena kanker prostat
dan orang yang dikastrasi sedikit yang terkena terutama bila dikonsumsi melebihi 2000 mg/
kanker prostat. Pada binatang percobaan hari. (7) Kalsium banyak terdapat dalam susu
testosteron sebagai promotor menyebabkan skim dan rendah lemak.
kanker prostat. (1) Sakarin adalah promotor untuk kanker
Esterforbol adalah promotor untuk kanker kandung kemih pada tikus terutama bila
kulit, paru dan hati. (4) Kurangnya serat dalam diberikan selama 2 generasi sedangkan pada
makanan antara lain menyebabkan kontak manusia belum terbukti promotor untuk
dengan karsinogen lebih lama, memudahkan kanker. (1) Penyelidikan epidemiologis
seseorang terkena kanker kolon. (6) Dari menunjukkan risiko terkena kanker kandung
penyelidikan didapatkan serat dalam makanan kemih meningkat 60% pada pria tetapi
mungkin menurunkan insidens kanker kolon penyelidikan lain gagal memastikan kenaikan
dengan cara mencegah interaksi asam empedu ini. (1) Siklamat adalah promotor untuk kanker
dengan enzim bakteri (flora usus) dalam usus kandung kemih pada binatang percobaan
besar, mencegah pengikatan asam empedu sehingga pada tahun 1969 dilarang per-
dengan lain bahan kimia yang karsinogenik edarannya. (1)
dalam feses, mengurangi waktu feses dalam Kopi dihubungkan dengan kanker kandung
usus besar dan menaikkan jumlah feses kemih dan pankreas pada manusia. Percobaan
sehingga menurunkan konsentrasi karsinogen kultur jaringan binatang menunjukkan kafein
dalam usus. (1) Di Inggris ditemukan hubungan dalam kopi menguatkan efek karsinogenik
terbalik antara serat pentosa dengan kematian subtansi tertentu. (1)
karena kanker kolon tetapi tidak terdapat Sel preneoplasma dapat tumbuh terus pada
hubungan dengan jenis serat lain atau dengan kultur jaringan sedangkan sel normal akan
keseluruhan serat. (1) berhenti tumbuh. (4) Sel preneoplasma lebih
Kurangnya vitamin (A, C, beta-karoten dan E) tahan terhadap lingkungan yang tidak
dan mikronutrien selenium (Se) dalam mendukung dan kemampuan kloningnya lebih
makanan memudahkan seseorang terkena besar. Kebanyakan sel-sel preneoplasma
kanker kulit, hati, orofarings, serviks, kandung beregresi menjadi sel berdiferensiasi normal
kemih, kolon, lambung, esofagus, larings dan tetapi sebagian kecil mengalami perkem-
paru. (6) Kemungkinan vitamin-vitamin ini bangan progresif menjadi sel-sel neoplasma
memproteksi keganasan terutama dalam yang ireversibel. (4,6) Pada akhir fase promosi
bentuk kombinasi. Dalam saluran pencernaan terdapat gambaran histologis dan biokomiawi
vitamin E dan C dapat menghalangi ter- yang abnormal. (6)
(1,5)
bentuknya nitrosamine. Defisiensi
selenium menaikkan efek karsinogenik
karsinogen kimia pada tikus besar terutama

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.119


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

Fase progresi hubungan dengan derajat diferensiasi sel dan


Fase ini berlangsung berbulan-bulan. (6) kekhasannya dipakai sebagai tambahan pada
Pada awal fase ini, sel preneoplasma dalam diagnostik kanker.
stadium metaplasia berkembang progresif
menjadi stadium displasia sebelum menjadi Karsinogen kimia
neoplasma. (4,5) Terjadi ekspansi populasi sel- Bahan kimia sudah terdapat dalam
sel ini secara spontan dan ireversibel. Sel-sel lingkungan manusia dalam waktu lama,
menjadi kurang responsif terhadap sistem misalnya benzopyrene sudah terdapat dalam
imunitas tubuh dan regulasi sel. Pada esofagus atmosfer dalam kadar rendah sejak api dari
epitel berlapis gepeng berubah atau metaplasia tumbuh-tumbuhan dipakai manusia.
menjadi epitel selapis torak yang kemudian Penyelidikan epidemiologis pada manusia
berkembang menjadi jaringan dalam keadaan menunjukkan baru terjadi peningkatan jumlah
displasia yang kemudian berkembang menjadi penderita kanker paru setelah zat ini dihirup
neoplasma. Pada kolon, polip adalah bentuk selama 20 tahun atau lebih. (3) Lebih 200 tahun
metaplasia. Pada tingkat metaplasia dan lalu ditemukan kanker skrotum pada
permulaan displasia (ringan sampai sedang) pembersih cerobong asap karena terpapar
masih bisa terjadi regresi atau remisi yang bertahun-tahun dengan jelaga cerobong asap.
spontan ke tingkat lebih awal yang Dari penyelidikan pada permulaan abad ke 20
frekwensinya makin menurun dengan ber- diketahui dalam jelaga cerobong asap dan ter
tambahnya progresivitas lesi tersebut. Belum batu bara terdapat benzopyrene. Benzopyrene
banyak diketahui perubahan yang terjadi dan yang dioleskan pada kulit telinga kelinci dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Batas yang kontak dengan kulit manusia me-
yang pasti perubahan lesi preneoplasma nimbulkan kanker kulit.
menjadi neoplasma sulit ditentukan. Pada akhir Bahan-bahan kimia baru yang karsinogenik
fase ini gambaran histologis dan klinis dihasilkan terus menerus dan kadarnya makin
menunjukkan keganasan. (6) meningkat sebagai akibat perkembangan
Penyelidikan terakhir memperlihatkan terjadi industri. Penyelidikan epidemiologis meng-
aglutinasi pada permukaan sel kanker sehingga alami kesukaran karena akibat suatu bahan
sel kanker tumbuh terus meskipun terjadi kimia baru diketahui setelah 20 tahun
kontak antar sel. (4) Permukaan sel kanker kemudian atau lebih, kecuali bahan tersebut
mempunyai lebih sedikit neksus (daerah sangat tinggi sifat karsinogeniknya dan
kontak antar sel). Ini menunjukkan kurangnya paparannya sangat lama. Tidak mungkin untuk
metabolisme dan pertukaran ion-ion antar sel melakukan tes terhadap tiap bahan industri
yang juga menyebabkan sel kanker bertambah baru, kecuali yang diproduksi besar-besaran.
otonom. Hal ini lebih nyata pada keadaan Yang dapat dilakukan adalah mengikuti
displasia yang progresif ke arah neoplasma. perkembangan kesehatan beberapa ratus
Semua perubahan struktur, metabolik dan pekerja yang terpapar suatu bahan kimia baru
kelakuan sel ini terjadi karena mutasi yang selama paling sedikit 25 tahun. Percobaan
mengenai inti, mitokondria dan membran binatang dan tes kultur jaringan sangat
endoplasma sel. Kebanyakan sel kanker membantu untuk menentukan suatu bahan
mensekresi enzim fibrinolitik yang melarutkan kimia karsinogenik atau tidak, sebab bila
jaringan ikat di sekitarnya dan faktor terbukti karsinogenik, tanpa melihat dosisnya
angiogenesis yang menginduksi pembentukan dapat dianggap bahwa bahan tersebut juga
kapilar darah baru di antara pembuluh darah mungkin karsinogenik untuik manusia. Hanya
yang berdekatan dengan sel kanker untuk diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk
nutrisinya. Pada permukaan sel kanker menentukan berapa dosis dan waktu yang
terbentuk antigen yang menimbulkan respons diperlukan untuk menimbulkan kanker pada
imun selular dan humoral untuk melawan sel manusia. Tetapi hasil negatif tes-tes ini tidak
kanker. (4) Antigen permukaan ini sering menjamin bahan tersebut aman untuk manusia.
ditemukan di jaringan fetus, mempunyai

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.1 20


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

Jenis-jenis karsinogen kimia bagian molekul DNA menyebabkan kesalahan


Polycyclic aromatic hydrocarbon. (1,4,5,8) pada replikasi DNA.
Contoh: benzopyrene terdapat dalam asap Nitrosamine. (4,5) Terbentuk dari nitrit dengan
rokok, asap mobil dan sebagai produk sejumlah amin. Garam nitrit dan nitrat alamiah
pembakaran tumbuh-tumbuhan yang terdapat dalam sayur-sayuran, ikan dan daging.
menyebabkan kanker paru; dalam jelaga Nitrit digunakan sebagai aditif makanan
cerobong asap dan ter batu bara menyebabkan (pengawet daging) sejak abad ke 19 dan
kanker kulit. Asap rokok juga menyebabkan peptisida, juga terdapat dalam makanan
kanker orofarings, esofagus, larings, kandung sebagai residu obat-obatan. Sumber amin
kemih, ginjal dan pankreas. (2) Tembakau yang adalah obat tertentu dan nikotin. Nitrosamine
dikunyah menimbulkan kanker orofarings. juga terbentuk pada proses memanggang dan
Benzopyrene juga terbentuk bila daging dan terdapat dalam asap rokok. (5,8) Nitrosamine
ikan dipanggang dengan arang, diasap atau menyebabkan macam-macam kanker pada
digoreng dengan minyak yang sudah dipakai spesies binatang percobaan yang berbeda yaitu
berkali-kali (1). Benzopyrene juga terdapat kanker hati, ginjal, paru, esofagus, vesika
dalam macam-macam makanan. Beberapa urinaria, pankreas, trakea, sinus dan saraf tepi.
jenis kerang dan ikan dari air yang terpolusi Di beberapa bagian dunia misalnya India,
dapat mengandung benzopyrene, tetapi dari mengunyah buah pinang dapat menyebabkan
penelitian epidemiologis dan percobaan kanker mulut, farings atau esofagus,
binatang belum ditemukan hubungannya kemungkinan karena nitrosamine dalam buah
dengan kanker. Golongan ini di-hidroksilasi pinang. Penyelidikan epidemiologis mem-
oleh enzim arylhydrocarbon hydroxylase buktikan tidak konsistennya hubungan
(dalam limfosit) menjadi karsinogen yang nitrosamine dengan kanker lambung.
reaktif. Golongan ini diaktifkan dulu oleh enzim sel
Aromatic amine. (4,5) Contoh: butter yellow hati atau ginjal atau sel tubuh lainnya menjadi
(dulu dipakai sebagai pewarna mentega karsinogen yang reaktif. Berdasar pengetahuan
sebelum efek karsinogeniknya pada binatang saat ini nitrosamine pada manusia belum pasti
diketahui), insektisida naphthylamine, menimbulkan kanker.
benzidine dan 3-acetylaminofluorene. Aflatoxin B1. (1,4,5) Pada permulaan tahun 1960
Naphthylamine menyebabkan kanker hati pada diisolasi dari jamur Aspergillus flavus yang
rodentia dan kanker kandung kemih pada tumbuh pada makanan yang disimpan yaitu
anjing, (4) juga karsinogenik untuk manusia. kacang tanah, jagung, gandum, kacang polong,
Benzidine menyebabkan kanker kandung beras, kacang kedelai, buah, daging tertentu,
kemih pada pekerja industri zat warna. susu dan keju. Aflatoxin adalah karsinogen hati
Golongan ini diaktifkan dulu oleh enzim dalam pada beberapa spesies binatang. Pada manusia
sel hati atau ginjal atau sel tubuh lainnya menyebabkan kanker hati (hepatoma primer),
menjadi karsinogen yang reaktif. terdapat bukti bahwa aflatoxin mempunyai
Alkylating. (4,5) Contoh: epoxide, lactone, peranan utama untuk terbentuknya kanker hati
nitrogen mustard dan derivatnya. Nitrogen di negara tropis sebagai kontaminan dari
mustard untuk pengobatan penyakit Hodgkin makanan karbohidrat, terutama biji-bijian dan
menimbulkan kanker lain pada penderita kacang-kacangan. Aflatoxin juga ditrans-
tersebut misalnya lekemia, kanker kandung formasikan dulu oleh enzim sel hati atau ginjal
kemih dan limfoma. Termasuk dalam menjadi karsinogen yang reaktif.
golongan ini chlorambucil dan busulphan Logam berat. (1,4,5) Senyawa kromium (Cr),
menimbulkan lekemia sedangkan nikel (Ni) dan uranium (Ur) diduga
cyclophosphamide menimbulkan kanker menyebabkan kanker paru dan sinus
kandung kemih. Untuk lekemia periode sedangkan kadmium (Cd) diduga
latennya singkat sedangkan kanker solid lebih menyebabkan kanker prostat.
lama. Telah lama diketahui golongan ini Vinylchloride (1,4,5) , pada pekerja pabrik bahan
bersifat mutagenik berikatan dengan bagian- dasar plastik, polyvinylchloride (PVC) dapat

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.121


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

menyebabkan kanker hati (angiosarkoma), enersi nuklir dan percobaan senjata nuklir
kanker paru, otak, darah dan limf. Bungkus mempunyai efek jangka panjang dan pendek
plastik dan tempat makanan plastik yang radiasi sinar X. Efek jangka pendek meng-
menggunakan bahan dasar vinylchloride induksi kanker, sedangkan jangka panjang
menguatirkan konsumen. Chloromethyl- menyebabkan kerusakan gen yang diteruskan
methylether digunakan secara luas pada kepada generasi mendatang. (10) Dosis kecilpun
industri kimia sebagai perantara sintesa dapat menimbulkan kerusakan jaringan, tetapi
organik dapat menyebabkan kanker paru. berapa besar dosis belum dapat dipastikan.
Carbontetrachloride pada pekerja plastik dan Risiko menderita lekemia akut adalah yang
pekerja cuci kering menyebabkan kanker hati, pertama diketahui dan sumsum tulang dulu
thiourea (zat aditif makanan) pernah di- dianggap organ yang paling sensitif tetapi
gunakan sebelum diketahui sifat karsino- sekarang diketahui risiko untuk menderita
geniknya pada binatang dan urethane (zat tumor ganas padat lebih besar yaitu kanker
aditif makanan) diduga karsinogenik. (4) kelenjar tiroid, payu dara, paru, kulit, tulang
Hidrocarbonchloride sebagai peptisida dan lambung serta organ pencernaan lainnya.
(1,10,11)
misalnya DDT, eldrin, dieldrin menyebabkan Periode laten untuk lekemia adalah
kanker hati pada tikus dan lain spesies, pada beberapa tahun (2-5 tahun) sedangkan untuk
manusia belum jelas menyebabkan kanker, tumor ganas padat pada umumnya 5-10 tahun
mungkin karena periode latennya belum dapat sampai lebih dari 30 tahun. Zat
diketahui berapa tahun. (1) radioaktif lain misalnya radium, phosphorus
Penggunaan pewarna rambut meningkatkan (P32), mesothorium dan thorotrast dapat
risiko terkena limfoma non-Hodgkin, penyakit menimbulkan lekemia, osteosarkoma, kanker
Hodgkin dan multiple myeloma. (9) Beberapa sinus dan angiosarkoma hati. (1) Radon dari
jenis kanker diduga disebabkan beberapa elemen tanah menimbulkan kanker paru pada
produk seperti deterjen, kosmetik, plastik padat penambang. (6) Batu-batuan rumah banyak
atau busa, cat, pewarna, semir, pelarut, kertas yang mengandung materi radioaktif antara lain
dan tinta cetak. (1) Mungkin setelah paparan radon, bila kadar gas ini dalam rumah
lama risiko ini dapat dideteksi di masa yang meningkat 100 kali melebihi batas aman,
akan datang. kemungkinan menyebabkan kanker paru pada
Phenacetin diduga penyebab kanker pelvis yang bukan asap rokok sebagai penyebabnya.
renis dan kandung kemih, methoxypsoralen Radon merupakan 10-20% penyebab kanker
penyebab kanker kulit, arsen penyebab kanker paru. (6)
kulit dan chlornaphazine penyebab kanker Sinar ultraviolet menyebabkan tumor pada
kandung kemih. (1) paparan berulang dan dosis tertentu. Jaringan
yang terkena adalah kulit, biasanya kulit pelaut
Radiasi dan petani, dapat timbul karsinoma sel basal,
Terdapat 2 macam radiasi yaitu radiasi karsinoma sel skwamosa atau melanoma
ionisasi (misalnya sinar X) dan non-ionisasi malignum. (1) Lebih dari 75% kanker kulit
(sinar ultraviolet). (1,10) Keduanya adalah adalah karsinoma sel basal muka dan leher.
bagian dari spektrum gelombang Pada bibir terutama karsinoma sel skuamosa
elektromagnetik. Sinar X berasal dari tambang dan paling jarang melanoma malignum tetapi
uranium, kosmik, alat diagnostik penyakit, alat merupakan penyebab kematian utama kanker
terapi radiasi, kecelakaan nuklir, bom atom kulit. CFC (chlorofluorocarbon) menyebabkan
dan sampah radioaktif. Sinar ultraviolet berasal berkurang tebalnya lapisan ozon di stratosfer
dari matahari. sehingga radiasi ultraviolet matahari lebih
Risiko terkena kanker meningkat pada anak banyak sampai ke permukaan bumi. Orang
yang waktu masa fetusnya terkena radiasi yang genetik melaninnya lebih sedikit lebih
sinar X dari pelvimetri ibunya atau pada anak tinggi risiko terkena kanker kulit. Penderita
yang sel benih ibunya sebelum kehamilan penyakit genetik seperti Xeroderma
mengalami mutasi. Peningkatan penggunaan

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.122


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

pigmentosa dan albinisme sangat tinggi risiko aflatoxin B1 sebagai ko-karsinogen. Juga
terkena kanker kulit. malaria dan malnutrisi mempermudah
Terjadinya kanker karena radiasi sinar X dan timbulnya kanker ini. Penularan virus ini
ultraviolet menimbulkan sejumlah lesi yang melalui hubungan seksual, plasenta dari ibu ke
berbeda pada DNA sel. (6,10,12) Tidak terjadi anak dan penggunaan jarum suntik intravena
kanker bila lesi ini direparasi atau dimodifikasi (transfusi darah atau penggunaan obat
oleh proses biologis atau terjadi kematian sel. terlarang).
(10)
Virus lekemia sel T (HTLV-I / human T cell
leukemia virus tipe I) adalah penyebab lekemia
Virus limfosit T orang dewasa di Jepang dan India
Banyak kanker pada binatang disebabkan Barat, virus ini adalah virus yang langsung
oleh virus, pada manusia, virus adalah menyebabkan kanker. (11)
penyebab kanker tertentu. (6) Virus Ebstein- HIV (human immuno-deficiency virus) adalah
Barr (EBV) suatu virus herpes adalah penyebab penyebab sarkoma Kaposi (11) yang termasuk
infectious mononucleosis dan limfoma Burkitt dalam AIDS (acquired immuno-deficiency
pada anak-anak di Afrika (1,11) , tetapi malaria syndrome). Penularan virus ini melalui cara
yang menimbulkan supresi imunitas tubuh juga yang sama seperti virus hepatitis B.
berperan penting. Data epidemiologis dan Dalam 10 tahun terakhir hubungan virus
deteksi DNA virus Ebstein-Barr dalam sel manusia dengan kanker tertentu dipelajari
limfoma mendukung hubungan virus ini dengan penyelidikan epidemiologis, klinis dan
dengan 2 macam kelainan tersebut. Di biologi molekular. Dari penyelidikan virus
Amerika Serikat limfoma Burkitt agaknya DNA atau virus RNA (retrovirus) yang
tidak mempunyai hubungan dengan virus membentuk tumor ganas didapatkan
Epstein-Barr. Virus ini diduga ko-karsinogen terbentuknya tumor ganas karena onkogen
untuk kanker nasofarings pada orang Cina virus yang masuk ke gen sel penderita yaitu
dengan peranan faktor genetik lebih besar. (1,11) integrasi sebagian atau seluruh DNA virus atau
Malaria membantu timbulnya kanker ini. Virus DNA copy dari RNA retrovirus ke kromosom
ini juga diduga penyebab kanker timus. (11) penderita. (11) Dengan cara langsung
Virus papiloma (HPV) subtipe 6, 8, 16 dan 18 pengaktifan onkogen sel penderita atau dengan
(6,11)
, virus herpes simplex tipe 2 dan virus cara menghilangkan fungsi gen supresor tumor
cytomegalo (1) berhubungan erat dengan risiko penderita sebagai akibat mutasi gen penderita
terkena kanker serviks. Ketiga virus ini juga terbentuk neoplasma. Mekanisme yang
diduga penyebab kanker penis. Penularan virus sebenarnya belum diketahui, kemungkinan
didapat karena hubungan seksual yang mencakup lebih dari hanya integrasi elemen
biasanya terjadi pada orang yang menikah virus ke kromosom penderita. Tidak
pada usia muda atau mempunyai banyak ditemukannya DNA virus dalam materi genetik
pasangan atau pada populasi sosio-ekonomi sel kanker mungkin karena metode untuk
rendah. mendeteksi virus tidak cukup sensitif atau
Virus hepatitis B (HBV) endemik di mungkin karena virus tidak sering mempunyai
masyarakat tertentu misalnya masyarakat hubungan dengan kanker.
Taiwan dan negro Afrika Selatan. Virus ini
pada umumnya menyebabkan hepatitis akut Faktor genetik
atau infeksi yang asimptomatik yang Tumor masa anak yaitu retinoblastoma
menimbulkan kekebalan. Sebanyak 10% dari telah lama dipandang sebagai contoh dari
penderita berlanjut menjadi kronis, sirosis kanker yang diturunkan secara dominan, tetapi
hepatis kemudian kanker hati. (11) Virus tumor ini dapat juga non-herediter. (1,13) Dari
menyebabkan kematian jaringan hati, data keluarga didapatkan kurang dari 50%
merangsang pembelahan sel dan membuat keturunan penderita retinoblastoma yang
rentan terhadap karsinogen kimia, maka kemudian akan menderita tumor ini. Mereka
kanker hati lebih mudah timbul dengan adanya menduga ini termasuk dalam golongan tumor

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.123


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

yang non-herediter. Penyelidikan lain Tumor pada masa anak-anak dapat tidak
menunjukkan penderita retinoblastoma menjadi kanker dengan bertambahnya usia
bilateral yang sebelumnya tidak mempunyai karena sel genetis yang berpotensi menjadi
riwayat keturunan kemungkinan menurunkan kanker dengan bertambahnya umur mengalami
penyakit ini mendekati 50% seperti pada diferensiasi dan menghilang.
penderita retinoblastoma unilateral yang
mempunyai riwayat keturunan. Sedangkan Faktor psikogenik (14)
kemungkinan mendapat penyakit ini adalah 10- Faktor ini mencakup 2 bagian yaitu faktor
15% pada keturunan dari penderita kepribadian dan psikososial.
retinoblastoma unilateral yang tidak Penyelidikan-penyelidikan terhadap hubungan
mempunyai riwayat keturunan. Kemungkinan kepribadian dengan kanker mendapatkan hasil
mendapat penyakit ini pada keturunan yang berlawanan, misalnya tes psikologi pada
penderita yang tumornya unilateral atau wanita yang akan dibiopsi mammanya
bilateral dengan riwayat keturunan sangat mendapatkan emosi yang tertekan pada
tinggi yaitu 60-70%. Dari data disimpulkan penderita kanker mamma tetapi penyelidikan
40% keturunan penderita retinoblastoma lain tidak membuktikan hubungan stres dengan
adalah karier gen yang dominan. Dari 40% ini, kanker mamma.
95% menderita paling sedikit tumor unilateral Hubungan antara kejadian yang menekan
bisa juga bilateral. Sebaliknya penderita yang dalam kehidupan seseorang dengan penyakit
tidak membawa gen dominan mempunyai (faktor psikososial) telah lama diselidiki.
risiko 1/30.000 untuk menderita tumor Kejadian yang menekan ini misalnya
unilateral dan tidak pernah bilateral. perceraian, keadaan menganggur dan
Terdapat dugaan mutasi terjadi pada sel-sel kehilangan orang yang dicintai atau rumah.
retina karier gen sehingga terbentuk Penyelidikan mendapatkan bahwa pada
retinoblastoma. Juga diduga bentuk herediter penderita kanker lebih banyak yang mengalami
terjadi secara 2 tahap yaitu mutasi sel somatik kehilangan objek yang dicintai dari orang yang
(sel retina) yang sedang tumbuh dan mutasi tidak menderita kanker. Penyelidikan lain
pada sel benih yang akan diturunkan. Pada mendapatkan makin banyak stres makin
bentuk non-herediter terjadi 2 tahap mutasi banyak kemungkinan seseorang sakit karena
yang ke 2 nya terjadi dalam sel somatik untuk penurunan imunitas tubuh. Terdapat teori yang
menjadi sel kanker tetapi fenomena ini sangat mengatakan bukan kejadian dalam hidup
jarang (1/30.000). Maka pada bentuk herediter seseorang yang merupakan predisposisi untuk
retinoblastoma terjadi lebih awal dari bentuk kanker tetapi mekanisme pertahanannya
non-herediter karena hanya diperlukan 1 tahap (penyangkalan, represi atau proyeksi bisa
yang terjadi post-zygotik. sampai putus asa), tergantung kemampuan
Tumor lain yang mempunyai bentuk herediter seseorang untuk mengatasi pengalaman yang
dan non-herediter adalah tumor Wilm (ginjal), menekan tersebut. Telah lama dikenal postulat
pheochromocytoma (ginjal) (13), kanker kolon, tentang sistem simpatis-meduloadrenal dan
karsinoma sel basal dan lekemia. (1) Bentuk poros pituitari-korteks adrenal. Emosi oleh
herediter tumor Wilm dan pheochromocytoma korteks serebri diteruskan sebagai impuls ke
timbul pada masa anak. Kanker kolon dan hipotalamus, dari sini merangsang sistem
karsinoma sel basal yang timbul pada usia simpatis dan kelenjar pituitari. Sistem simpatis
muda adalah bentuk herediter. merangsang pengeluaran katekolamin
Faktor keturunan pada kanker didasarkan pada (adrenalin dan noradrenalin) dari medula
pengamatan klinis dan laboratoris (terdapatnya adrenal dan kelenjar pituitari melepaskan
kelainan kromosom yang khas untuk kanker hormon yang berefek kepada korteks adrenal
tertentu).(1) Pada retinoblastoma hilangnya dan kelenjar tiroid. Stres menyebabkan
sebagian kromosom 13, pada tumor Wilm perubahan aktifitas sistem saraf dan endokrin,
hilangnya sebagian kromosom 11 dan pada perubahan pada sistem endokrin
lekemia kelainan trisomy 21. mengakibatkan kenaikan sekresi hormon

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.124


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

kortikosteroid dari korteks adrenal yang Saat ini sedang aktif diselidiki efek anti-
menyebabkan involusi kelenjar timus, ini inisiator (penghambat inisiasi) misalnya
menurunkan jumlah limfosit T yang vitamin E, C, beta-karoten, selenium, ekstrak
menyebabkan penurunan imunitas tubuh kacang kedelai (penghambat protease) dan
sehingga seseorang menjadi rentan terhadap anti-oksidan lain. Belum ditemukan cara
kanker. efektif untuk mengatasi kualitas udara buruk
dalam rumah. (6)
Pencegahan
Penyakit manusia yang utama kebanyakan Pencegahan sekunder
dikontrol tidak secara agresif tetapi lebih Pencegahan ini ditujukan terhadap sel
secara aplikasi penemuan pengetahuan dasar terinisiasi dengan cara menghindari paparan
yang mendukung strategi kesehatan dengan promotor misalnya alkohol, hormon,
masyarakat. (6) Juga untuk kanker yang paling lemak, sakarin dan siklamat. Memperbanyak
baik dan efektif adalah pencegahan. substansi yang mengurangi paparan dengan
promotor misalnya serat dalam makanan dan
Pencegahan primer substansi yang memperbaiki lingkungan
Kemajuan dalam bidang biologi jaringan sehingga proliferasi sel terinisiasi
molekular telah dapat mengetahui pentingnya ditekan atau diferensiasi sel ditingkatkan
suatu materi genetik yang hilang pada fase misalnya konsumsi adekuat vitamin E, C, beta-
inisiasi banyak kanker misalnya karoten dan vitamin A.
retinoblastoma dan kanker kolon yang
herediter. Kelainan ini telah dapat dikoreksi in Pencegahan tersier
vitro dengan cara pemindahan gen via vektor Paling sering digunakan operasi atau
retrovirus. Penyempurnaan teknik ini untuk ablasi untuk preneoplasma. (6) Tindakan ini
penggunaan in vivo mungkin berperanan tidak selalu mudah dilakukan dan lesi sering
penting untuk mengurangi insidens kanker di timbul kembali. Saat ini sedang diselidiki
masa yang akan datang. Penting diselidiki intervensi aktif yang memperbaiki lingkungan
apakah terjadi perubahan mendasar pada gen seperti zat anti-proliferatif atau zat diferensiasi
tertentu orang yang berisiko tinggi untuk untuk mengembalikan keadaan preneoplasma
menderita kanker dan diselidiki gen-gen ke fase sebelumnya atau menghambat
spesifik yang berhubungan erat dengan progresifitas preneoplasma menjadi neoplasma
macam-macam kanker. Bila pada gen seorang misalnya lekoplakia mulut dan displasia
individu terdapat perubahan mendasar yang serviks dengan retinoid atau beta-karoten (6)
meningkatkan risiko untuk menderita kanker atau asam folat. (1) Keganasan tertentu in vitro
tertentu, dilakukan skrining dan deteksi awal dan pada binatang percobaan yang sensitif
juga diberikan nasihat untuk menaikkan terhadap zat diferensiasi misalnya sel
kondisi kesehatannya. Pada individu yang neuroblastoma in vitro berdiferensiasi sampai
menderita poliposis kolon familial dilakukan matang dengan adanya asam retinoat. Belum
colonoscopy dan colectomy aksis. dilakukan percobaan apakah hal ini juga
Menghindari kontak dengan karsinogen kimia, berlaku in vivo. Beberapa tahun terakhir ini
radiasi atau virus termasuk dalam pencegahan diketahui tulang rawan ikan hiu dapat
primer yaitu mencegah terjadinya sel menghambat angiogenesis. Juga ditemukan zat
terinisiasi. Strategi pencegahan primer yang dalam jamur maitake yang dapat menghambat
umum dan telah lama diketahui misalnya tidak progresifitas neoplasma dengan cara
merokok untuk pencegahan kanker paru dan memperkuat sistem imunitas tubuh.
penggunaan tabir surya untuk pencegahan Faktor psikogenik mempengaruhi tiap fase
kanker kulit. Juga termasuk dalam pencegahan karsinogenesis karena mempunyai hubungan
primer adalah menghindari faktor-faktor yang dengan imunitas tubuh.
dapat menginduksi replikasi DNA.

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.125


C C

Faktor-faktor karsinogenesis

KESIMPULAN oncology. 2nd ed. New York: Mc Graw-Hill,


Inc.; 1992. p. 88-101.
Dari penyelidikan epidemiologis dan 6. Ryser HJP. Chemical carsinogenesis. In: Kruse
laboratoris (percobaan binatang dan kultur LC, Reese JL, Hart LK, editors. Cancer
pathophysiology, etiology and management. 4th
jaringan) didapatkan bahwa karsinogen kimia
ed. St. Louis: The C.V. Mosby Co.; 1975. p.
merupakan penyebab kanker yang utama dan 47-55.
paling banyak diselidiki. Penyebab kanker 7. Deininger MWN. Selective induction of
yang lain adalah radiasi, virus, faktor genetik leukemia-associated fusion genes by high dose
dan faktor psikogenik. Selain ini terdapat zat ionizing radiation. Cancer Research 1998;58 :
yang disebut promotor yang membantu 421-5.
terjadinya kanker. 8. Marshall MV. Carcinogenesis. In: Weiss GR,
Dengan memperhatikan macam-macam pe- editor. Clinical oncology. 1st ed. Texas:
nyebab kanker dan promotor, kemungkinan Appleton & Lange; 1993. p. 12-6.
menderita kanker dapat dikurangi seminimal 9. Headley DB. Premorbid psychological factors
of cancer. In: Kruse LC, Reese JL, Hart LK,
mungkin. Di masa akan datang kemungkinan
editors. Cancer pathophysiology, etiology and
kemajuan ilmu biologi molekular ikut management. 4th ed. St Louis: The C.V. Mosby
berperanan menurunkan insidens kanker. Co.; 1975. p. 63-72.
10. Meyskens Jr FL. Cancer prevention. In: Weiss
DAFTAR PUSTAKA GR, editor. Clinical oncology. 1st ed. Texas:
Appleton & Lange; 1993. p. 41-7.
1. Hammond EC. The epidemiological approach 11. Knudson Jr AG. Hereditary and human cancer.
to the etiology of cancer. In: Kruse LC, Reese In: Finney MI, editor. Cancer risk. assessing
JL, Hart LK, editors. Cancer pathophysiology, and reducing the dangers in our society. 1st ed.
etiology and management. 4th ed. St Louis: The Colorado: Westview Press, Inc.; 1982. p. 57-
C.V. Mosby Co.; 1975. p. 45-6. 61.
2. Chyou PH. A prospective study of the 12. Gibbons JH. Factors associated with cancer. In:
attributable risk of cancer due to cigarette Finney MI, editor. Cancer risk. Assessing and
smoking. Am J Publ Health 1992;82 : 37-9. reducing the dangers in our society 1st ed.
3. Rauth AM. Radiation carcinogenesis. In: Colorado: Westview Press, Inc.; 1982. p. 3-9,
Tannock JF, Hill RP, editors. The basic science 78-85.
of oncology. 2nd ed. New York: Mc Graw-Hill, 13. Giovannucci E. Calcium and fructose intake
Inc.; 1992. p. 119-34. in relation to risk of prostate cancer. Cancer
4. Archer MC. Chemical carcinogenesis. In: Research 1998;58 : 443-6.
Tannock JF, Hill RP, editors. The basic science 14. Zahm SH. Use of hair coloring products and
of oncology. 2nd ed. New York: Mc Graw-Hill, the risk of lymphoma, multiple myeloma and
Inc.;1992. p. 102-17. chronic lymphocytic leukemia. Am J Publ
5. Benchimol S. Viruses and cancer. In: Tannock Health1992:82:990-6
JF, Hill RP, editors. The basic science of

J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001-Vol.20, No.126

Anda mungkin juga menyukai