Faktor-faktor karsinogenesis
ABSTRACT
The majority of cancers are caused by extrinsic factors. These include environmental carcinogens
(chemical carcinogen, radiation and virus) and modifying factors (e.g., hormonal imbalance and dietary
deficiency).Genetic and psychological factors also play a role in determining the probability of an individual
developing cancer. Some cancers have one dominant factor as their causative agent. There are three major
stages in tumor development : initiation, promotion and progression. Cancer epidemiology and experimental
carcinogenesis have established that cancer is a disease caused by multiple factors and multistage in its
development. Because the major causative factor of cancer is extrinsic, theoretically most cancers can be
avoided. A rational approach for prevention is the understanding of cancer etiology and its biologic evolution
into progressively more malignant state. (J Kedokter Trisakti 2001;20(1):16-26)
ABSTRAK
Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik,yaitu semua karsinogen lingkungan
(karsinogen kimia, radiasi dan virus) dan faktor-faktor yang mengubah kondisi kesehatan seseorang (misalnya
ketidak-seimbangan hormonal dan kekurangan zat tertentu dalam makanan). Faktor genetik dan faktor
psikogenik juga mempunyai peranan menentukan kemungkinan seseorang untuk menderita kanker. Beberapa
kanker mempunyai satu faktor yang dominan sebagai penyebabnya. Pertumbuhan kanker dapat dibagi dalam tiga
fase utama yaitu fase inisiasi, promosi dan progresi. Dari penyelidikan epidemiologis kanker dan karsinogenesis
eksperimental disimpulkan bahwa kanker merupakan penyakit yang disebabkan banyak faktor dan terjadinya
melalui banyak fase. Secara teoritis sebagian besar kanker dapat dicegah, karena penyebabnya terutama faktor
ekstrinsik. Pendekatan rasional untuk pencegahan adalah pengertian tentang etiologi kanker dan evolusi
biologiknya yang progresif makin lama makin ganas.
PENDAHULUAN
Penyakit kanker merupakan penyakit (misalnya banyak lemak, kurang serat dalam
penyebab kematian nomor 2 di Amerika makanan) mempunyai peranan sebesar 35-50%
Serikat. (1,2) Di Indonesia terdapat kecen- untuk timbulnya kanker pada saluran
derungan peningkatan jumlah penderita kanker pencernaan, payu dara, endometrium dan
dari tahun ke tahun. Penyelidikan selama 20 ovarium. (1) Bahan yang diminum, diisap dan
tahun terakhir menyimpulkan bahwa 60-90% dihirup (misalnya alkohol, tembakau, debu
penyakit kanker berhubungan dengan asbes) berperanan (22-30%) untuk timbulnya
lingkungan, sehingga secara teoritis penyakit kanker pada paru, orofarings dan esofagus.
kanker dapat dicegah. Lingkungan di sini Demikian pula radiasi, faktor genetik dan lain
berarti semua yang berinteraksi dengan substansi yang belum diketahui. Faktor
manusia yaitu bahan-bahan yang dimakan, psikogenik berperanan untuk timbulnya kanker
diminum, diisap dan dihirup, juga radiasi, karena mempunyai hubungan dengan imunitas
obat-obatan serta aspek-aspek kelakuan tubuh.
seksual. (1) Dari penyelidikan epidemiologis Untuk mengurangi insidens penyakit ini
dan laboratoris didapatkan bahwa diet diperlukan pengetahuan yang lebih luas
Faktor-faktor karsinogenesis
Faktor-faktor karsinogenesis
karsinogen sampai terjadi fiksasi lesi Alkohol sebagai promotor pada sirosis hepatis
(terbentuk sel terinisiasi) adalah beberapa hari atau kerusakan hati lain dapat menimbulkan
(1-2 hari). (6) Replikasi DNA terjadi karena kanker hati.
terdapatnya sel nekrotik sebagai akibat Promotor lain yaitu DES (diethylstilbestrol)
karsinogen. Replikasi ini dapat diinduksi oleh adalah estrogen sintetis nonsteroid yang pernah
lain bahan kimia toksik, bakteri (misalnya dipakai untuk terapi osteoporosis, pada tahun
colitis ulcerativa menjadi kanker kolon, 1950 menimbulkan epidemi kanker
bronkitis kronis menjadi kanker paru pada endometrium. (1,6) DES dosis tinggi pernah
perokok), virus, parasit (schistosomiasis di digunakan untuk terapi abortus pada tahun
Afrika menjadi kanker kandung kemih), 1940-50 menimbulkan kanker vagina dan
defisiensi diet tertentu, hormon dan prosedur serviks pada anak wanita penderita. Suplemen
percobaan seperti hepatektomi parsial. (5) Pada estrogen untuk terapi gejala menopause yang
jaringan yang mengalami peradangan atau digunakan luas pada tahun 1960 an sampai
sedang berproliferasi (misalnya luka yang pertengahan tahun 1970 menimbulkan epidemi
menyembuh) atau jaringan yang berproliferasi kanker endometrium. Penyelidikan epi-
terus menerus (misalnya sumsum tulang, epitel demiologis menunjukkan penurunan insidens
saluran pencernaan) tanpa terangsang dari kanker ini ke tingkat semula sesuai dengan
luarpun dapat terjadi replikasi DNA. Pada penurunan penggunaannya. Terapi estrogen
peradangan belum diketahui apakah terjadi masih digunakan pada umumnya dengan
akibat peradangan membantu pertumbuhan sel periode lebih pendek sehingga timbulnya
atau melemahnya daya tahan tubuh. Sel kanker endometrium banyak ber-kurang.
terinisiasi dapat mengalami kematian (5) , bila Terapi estrogen juga terbukti meningkatkan
tidak, maka sel dapat masuk ke fase promosi. risiko terkena kanker payudara tetapi tidak
Pada akhir fase inisiasi belum terlihat sejelas kanker endometrium. Terapi estrogen
perubahan histologis dan biokimiawi hanya meningkatkan penyakit kandung empedu yang
terlihat nekrosis sel dengan meningkatnya merupakan risiko kanker kandung empedu.
proliferasi sel. (6) Penyelidikan untuk risiko kanker ovarium
mendapatkan hasil yang berlawanan.
Fase promosi Lemak adalah promotor untuk kanker payu
Sel terinisiasi dapat tetap tenang bila tidak dara, kolon, endometrium, serviks, ovarium,
dihidupkan oleh zat yang disebut promotor. prostat dan kandung empedu. (1,6) Pada kanker
Promotor sendiri tidak dapat menginduksi payu dara, endometrium dan ovarium karena
perubahan kearah neoplasma sebelum bekerja lemak menaikkan kadar estrogen. Hasil
pada sel terinisiasi, hal ini telah dibuktikan penyelidikan epidemiologis dan percobaan
pada percobaan binatang. (1,5) Bila promotor binatang tidak konsisten mengenai diet yang
ditambahkan pada sel terinisiasi dalam kultur lebih banyak lemak tidak jenuh gandanya dari
jaringan, sel ini akan berproliferasi. Jadi lemak jenuh gandanya dapat menaikkan risiko
promotor adalah zat proliferatif. (4) Promosi terkena kanker.
adalah proses yang menyebabkan sel terinisiasi Obat imunosupresif misalnya azathioprine dan
berkembang menjadi sel preneoplasma oleh prednison pada penerima transplantasi organ
stimulus zat lain (promotor). Pada percobaan adalah promotor untuk macam-macam kanker
binatang dibuktikan terdapat karsinogen kimia terutama kanker sumsum tulang, limfoma,
yang bekerja sendiri sebagai inisiator dan kanker kulit dan sarkoma Kaposi. (1)
promotor disebut karsinogen komplit. (1) Parasit misalnya Clonorchis sinensis adalah
Dari penyelidikan pada kultur jaringan promotor untuk cholangioma (6) dan
diketahui fase ini berlangsung bertahun-tahun Schistosoma haematobium di Afrika untuk
(10 tahun atau lebih) dan reversibel sebelum kanker kandung kemih. (1,6) Steroid anabolik
terbentuknya sel tumor yang otonom. (5) yang biasa digunakan atlit adalah promotor
Alkohol adalah promotor untuk kanker untuk hepatoma. (6) Obat kontraseptif estrogen
orofarings, larings, esofagus dan hati. (1,6) dosis tinggi tanpa progesteron merupakan
Faktor-faktor karsinogenesis
promotor untuk hamartoma (dapat bila diberi diet tinggi lemak tidak jenuh ganda.
(1)
menyebabkan perdarahan fatal), kanker Di Skandinavia Utara ditemukan hubungan
endometrium atau adenoma hati. (6) Setelah defisiensi zat besi dengan risiko tinggi terkena
dipakai estrogen dosis rendah dikombinasi kanker farings dan esofagus. Insidens kanker
dengan progesteron dosis rendah, risiko kanker lambung 4-5 kali lebih tinggi di negara yang
menurun. Penyelidikan epidemiologis menun- lebih banyak defisiensi zat besinya daripada di
jukkan obat kontraseptif sekarang tidak Amerika Serikat. (1) Pada binatang defisiensi
menurunkan atau menaikkan risiko terkena seng mempunyai hubungan dengan kanker
kanker payu dara dan serviks. Terdapat bukti esofagus dan defisiensi seng dapat berinteraksi
obat kontraseptif dapat mencegah terjadinya dengan alkohol membantu terbentuknya
kanker ovarium karena obat ini mencegah kanker esofagus. (1) Suplemen asam folat
ovulasi sebagai efek progesteron (anti mencegah terjadinya kanker serviks pada
estrogen). Teori kelebihan androgen yang wanita yang serviksnya abnormal karena
menimbulkan kanker prostat didukung data kontraseptif oral. (1) Konsumsi tinggi kalsium
epidemiologis bahwa penderita sirosis hepatis meningkatkan risiko terkena kanker prostat
dan orang yang dikastrasi sedikit yang terkena terutama bila dikonsumsi melebihi 2000 mg/
kanker prostat. Pada binatang percobaan hari. (7) Kalsium banyak terdapat dalam susu
testosteron sebagai promotor menyebabkan skim dan rendah lemak.
kanker prostat. (1) Sakarin adalah promotor untuk kanker
Esterforbol adalah promotor untuk kanker kandung kemih pada tikus terutama bila
kulit, paru dan hati. (4) Kurangnya serat dalam diberikan selama 2 generasi sedangkan pada
makanan antara lain menyebabkan kontak manusia belum terbukti promotor untuk
dengan karsinogen lebih lama, memudahkan kanker. (1) Penyelidikan epidemiologis
seseorang terkena kanker kolon. (6) Dari menunjukkan risiko terkena kanker kandung
penyelidikan didapatkan serat dalam makanan kemih meningkat 60% pada pria tetapi
mungkin menurunkan insidens kanker kolon penyelidikan lain gagal memastikan kenaikan
dengan cara mencegah interaksi asam empedu ini. (1) Siklamat adalah promotor untuk kanker
dengan enzim bakteri (flora usus) dalam usus kandung kemih pada binatang percobaan
besar, mencegah pengikatan asam empedu sehingga pada tahun 1969 dilarang per-
dengan lain bahan kimia yang karsinogenik edarannya. (1)
dalam feses, mengurangi waktu feses dalam Kopi dihubungkan dengan kanker kandung
usus besar dan menaikkan jumlah feses kemih dan pankreas pada manusia. Percobaan
sehingga menurunkan konsentrasi karsinogen kultur jaringan binatang menunjukkan kafein
dalam usus. (1) Di Inggris ditemukan hubungan dalam kopi menguatkan efek karsinogenik
terbalik antara serat pentosa dengan kematian subtansi tertentu. (1)
karena kanker kolon tetapi tidak terdapat Sel preneoplasma dapat tumbuh terus pada
hubungan dengan jenis serat lain atau dengan kultur jaringan sedangkan sel normal akan
keseluruhan serat. (1) berhenti tumbuh. (4) Sel preneoplasma lebih
Kurangnya vitamin (A, C, beta-karoten dan E) tahan terhadap lingkungan yang tidak
dan mikronutrien selenium (Se) dalam mendukung dan kemampuan kloningnya lebih
makanan memudahkan seseorang terkena besar. Kebanyakan sel-sel preneoplasma
kanker kulit, hati, orofarings, serviks, kandung beregresi menjadi sel berdiferensiasi normal
kemih, kolon, lambung, esofagus, larings dan tetapi sebagian kecil mengalami perkem-
paru. (6) Kemungkinan vitamin-vitamin ini bangan progresif menjadi sel-sel neoplasma
memproteksi keganasan terutama dalam yang ireversibel. (4,6) Pada akhir fase promosi
bentuk kombinasi. Dalam saluran pencernaan terdapat gambaran histologis dan biokomiawi
vitamin E dan C dapat menghalangi ter- yang abnormal. (6)
(1,5)
bentuknya nitrosamine. Defisiensi
selenium menaikkan efek karsinogenik
karsinogen kimia pada tikus besar terutama
Faktor-faktor karsinogenesis
Faktor-faktor karsinogenesis
Faktor-faktor karsinogenesis
menyebabkan kanker hati (angiosarkoma), enersi nuklir dan percobaan senjata nuklir
kanker paru, otak, darah dan limf. Bungkus mempunyai efek jangka panjang dan pendek
plastik dan tempat makanan plastik yang radiasi sinar X. Efek jangka pendek meng-
menggunakan bahan dasar vinylchloride induksi kanker, sedangkan jangka panjang
menguatirkan konsumen. Chloromethyl- menyebabkan kerusakan gen yang diteruskan
methylether digunakan secara luas pada kepada generasi mendatang. (10) Dosis kecilpun
industri kimia sebagai perantara sintesa dapat menimbulkan kerusakan jaringan, tetapi
organik dapat menyebabkan kanker paru. berapa besar dosis belum dapat dipastikan.
Carbontetrachloride pada pekerja plastik dan Risiko menderita lekemia akut adalah yang
pekerja cuci kering menyebabkan kanker hati, pertama diketahui dan sumsum tulang dulu
thiourea (zat aditif makanan) pernah di- dianggap organ yang paling sensitif tetapi
gunakan sebelum diketahui sifat karsino- sekarang diketahui risiko untuk menderita
geniknya pada binatang dan urethane (zat tumor ganas padat lebih besar yaitu kanker
aditif makanan) diduga karsinogenik. (4) kelenjar tiroid, payu dara, paru, kulit, tulang
Hidrocarbonchloride sebagai peptisida dan lambung serta organ pencernaan lainnya.
(1,10,11)
misalnya DDT, eldrin, dieldrin menyebabkan Periode laten untuk lekemia adalah
kanker hati pada tikus dan lain spesies, pada beberapa tahun (2-5 tahun) sedangkan untuk
manusia belum jelas menyebabkan kanker, tumor ganas padat pada umumnya 5-10 tahun
mungkin karena periode latennya belum dapat sampai lebih dari 30 tahun. Zat
diketahui berapa tahun. (1) radioaktif lain misalnya radium, phosphorus
Penggunaan pewarna rambut meningkatkan (P32), mesothorium dan thorotrast dapat
risiko terkena limfoma non-Hodgkin, penyakit menimbulkan lekemia, osteosarkoma, kanker
Hodgkin dan multiple myeloma. (9) Beberapa sinus dan angiosarkoma hati. (1) Radon dari
jenis kanker diduga disebabkan beberapa elemen tanah menimbulkan kanker paru pada
produk seperti deterjen, kosmetik, plastik padat penambang. (6) Batu-batuan rumah banyak
atau busa, cat, pewarna, semir, pelarut, kertas yang mengandung materi radioaktif antara lain
dan tinta cetak. (1) Mungkin setelah paparan radon, bila kadar gas ini dalam rumah
lama risiko ini dapat dideteksi di masa yang meningkat 100 kali melebihi batas aman,
akan datang. kemungkinan menyebabkan kanker paru pada
Phenacetin diduga penyebab kanker pelvis yang bukan asap rokok sebagai penyebabnya.
renis dan kandung kemih, methoxypsoralen Radon merupakan 10-20% penyebab kanker
penyebab kanker kulit, arsen penyebab kanker paru. (6)
kulit dan chlornaphazine penyebab kanker Sinar ultraviolet menyebabkan tumor pada
kandung kemih. (1) paparan berulang dan dosis tertentu. Jaringan
yang terkena adalah kulit, biasanya kulit pelaut
Radiasi dan petani, dapat timbul karsinoma sel basal,
Terdapat 2 macam radiasi yaitu radiasi karsinoma sel skwamosa atau melanoma
ionisasi (misalnya sinar X) dan non-ionisasi malignum. (1) Lebih dari 75% kanker kulit
(sinar ultraviolet). (1,10) Keduanya adalah adalah karsinoma sel basal muka dan leher.
bagian dari spektrum gelombang Pada bibir terutama karsinoma sel skuamosa
elektromagnetik. Sinar X berasal dari tambang dan paling jarang melanoma malignum tetapi
uranium, kosmik, alat diagnostik penyakit, alat merupakan penyebab kematian utama kanker
terapi radiasi, kecelakaan nuklir, bom atom kulit. CFC (chlorofluorocarbon) menyebabkan
dan sampah radioaktif. Sinar ultraviolet berasal berkurang tebalnya lapisan ozon di stratosfer
dari matahari. sehingga radiasi ultraviolet matahari lebih
Risiko terkena kanker meningkat pada anak banyak sampai ke permukaan bumi. Orang
yang waktu masa fetusnya terkena radiasi yang genetik melaninnya lebih sedikit lebih
sinar X dari pelvimetri ibunya atau pada anak tinggi risiko terkena kanker kulit. Penderita
yang sel benih ibunya sebelum kehamilan penyakit genetik seperti Xeroderma
mengalami mutasi. Peningkatan penggunaan
Faktor-faktor karsinogenesis
pigmentosa dan albinisme sangat tinggi risiko aflatoxin B1 sebagai ko-karsinogen. Juga
terkena kanker kulit. malaria dan malnutrisi mempermudah
Terjadinya kanker karena radiasi sinar X dan timbulnya kanker ini. Penularan virus ini
ultraviolet menimbulkan sejumlah lesi yang melalui hubungan seksual, plasenta dari ibu ke
berbeda pada DNA sel. (6,10,12) Tidak terjadi anak dan penggunaan jarum suntik intravena
kanker bila lesi ini direparasi atau dimodifikasi (transfusi darah atau penggunaan obat
oleh proses biologis atau terjadi kematian sel. terlarang).
(10)
Virus lekemia sel T (HTLV-I / human T cell
leukemia virus tipe I) adalah penyebab lekemia
Virus limfosit T orang dewasa di Jepang dan India
Banyak kanker pada binatang disebabkan Barat, virus ini adalah virus yang langsung
oleh virus, pada manusia, virus adalah menyebabkan kanker. (11)
penyebab kanker tertentu. (6) Virus Ebstein- HIV (human immuno-deficiency virus) adalah
Barr (EBV) suatu virus herpes adalah penyebab penyebab sarkoma Kaposi (11) yang termasuk
infectious mononucleosis dan limfoma Burkitt dalam AIDS (acquired immuno-deficiency
pada anak-anak di Afrika (1,11) , tetapi malaria syndrome). Penularan virus ini melalui cara
yang menimbulkan supresi imunitas tubuh juga yang sama seperti virus hepatitis B.
berperan penting. Data epidemiologis dan Dalam 10 tahun terakhir hubungan virus
deteksi DNA virus Ebstein-Barr dalam sel manusia dengan kanker tertentu dipelajari
limfoma mendukung hubungan virus ini dengan penyelidikan epidemiologis, klinis dan
dengan 2 macam kelainan tersebut. Di biologi molekular. Dari penyelidikan virus
Amerika Serikat limfoma Burkitt agaknya DNA atau virus RNA (retrovirus) yang
tidak mempunyai hubungan dengan virus membentuk tumor ganas didapatkan
Epstein-Barr. Virus ini diduga ko-karsinogen terbentuknya tumor ganas karena onkogen
untuk kanker nasofarings pada orang Cina virus yang masuk ke gen sel penderita yaitu
dengan peranan faktor genetik lebih besar. (1,11) integrasi sebagian atau seluruh DNA virus atau
Malaria membantu timbulnya kanker ini. Virus DNA copy dari RNA retrovirus ke kromosom
ini juga diduga penyebab kanker timus. (11) penderita. (11) Dengan cara langsung
Virus papiloma (HPV) subtipe 6, 8, 16 dan 18 pengaktifan onkogen sel penderita atau dengan
(6,11)
, virus herpes simplex tipe 2 dan virus cara menghilangkan fungsi gen supresor tumor
cytomegalo (1) berhubungan erat dengan risiko penderita sebagai akibat mutasi gen penderita
terkena kanker serviks. Ketiga virus ini juga terbentuk neoplasma. Mekanisme yang
diduga penyebab kanker penis. Penularan virus sebenarnya belum diketahui, kemungkinan
didapat karena hubungan seksual yang mencakup lebih dari hanya integrasi elemen
biasanya terjadi pada orang yang menikah virus ke kromosom penderita. Tidak
pada usia muda atau mempunyai banyak ditemukannya DNA virus dalam materi genetik
pasangan atau pada populasi sosio-ekonomi sel kanker mungkin karena metode untuk
rendah. mendeteksi virus tidak cukup sensitif atau
Virus hepatitis B (HBV) endemik di mungkin karena virus tidak sering mempunyai
masyarakat tertentu misalnya masyarakat hubungan dengan kanker.
Taiwan dan negro Afrika Selatan. Virus ini
pada umumnya menyebabkan hepatitis akut Faktor genetik
atau infeksi yang asimptomatik yang Tumor masa anak yaitu retinoblastoma
menimbulkan kekebalan. Sebanyak 10% dari telah lama dipandang sebagai contoh dari
penderita berlanjut menjadi kronis, sirosis kanker yang diturunkan secara dominan, tetapi
hepatis kemudian kanker hati. (11) Virus tumor ini dapat juga non-herediter. (1,13) Dari
menyebabkan kematian jaringan hati, data keluarga didapatkan kurang dari 50%
merangsang pembelahan sel dan membuat keturunan penderita retinoblastoma yang
rentan terhadap karsinogen kimia, maka kemudian akan menderita tumor ini. Mereka
kanker hati lebih mudah timbul dengan adanya menduga ini termasuk dalam golongan tumor
Faktor-faktor karsinogenesis
yang non-herediter. Penyelidikan lain Tumor pada masa anak-anak dapat tidak
menunjukkan penderita retinoblastoma menjadi kanker dengan bertambahnya usia
bilateral yang sebelumnya tidak mempunyai karena sel genetis yang berpotensi menjadi
riwayat keturunan kemungkinan menurunkan kanker dengan bertambahnya umur mengalami
penyakit ini mendekati 50% seperti pada diferensiasi dan menghilang.
penderita retinoblastoma unilateral yang
mempunyai riwayat keturunan. Sedangkan Faktor psikogenik (14)
kemungkinan mendapat penyakit ini adalah 10- Faktor ini mencakup 2 bagian yaitu faktor
15% pada keturunan dari penderita kepribadian dan psikososial.
retinoblastoma unilateral yang tidak Penyelidikan-penyelidikan terhadap hubungan
mempunyai riwayat keturunan. Kemungkinan kepribadian dengan kanker mendapatkan hasil
mendapat penyakit ini pada keturunan yang berlawanan, misalnya tes psikologi pada
penderita yang tumornya unilateral atau wanita yang akan dibiopsi mammanya
bilateral dengan riwayat keturunan sangat mendapatkan emosi yang tertekan pada
tinggi yaitu 60-70%. Dari data disimpulkan penderita kanker mamma tetapi penyelidikan
40% keturunan penderita retinoblastoma lain tidak membuktikan hubungan stres dengan
adalah karier gen yang dominan. Dari 40% ini, kanker mamma.
95% menderita paling sedikit tumor unilateral Hubungan antara kejadian yang menekan
bisa juga bilateral. Sebaliknya penderita yang dalam kehidupan seseorang dengan penyakit
tidak membawa gen dominan mempunyai (faktor psikososial) telah lama diselidiki.
risiko 1/30.000 untuk menderita tumor Kejadian yang menekan ini misalnya
unilateral dan tidak pernah bilateral. perceraian, keadaan menganggur dan
Terdapat dugaan mutasi terjadi pada sel-sel kehilangan orang yang dicintai atau rumah.
retina karier gen sehingga terbentuk Penyelidikan mendapatkan bahwa pada
retinoblastoma. Juga diduga bentuk herediter penderita kanker lebih banyak yang mengalami
terjadi secara 2 tahap yaitu mutasi sel somatik kehilangan objek yang dicintai dari orang yang
(sel retina) yang sedang tumbuh dan mutasi tidak menderita kanker. Penyelidikan lain
pada sel benih yang akan diturunkan. Pada mendapatkan makin banyak stres makin
bentuk non-herediter terjadi 2 tahap mutasi banyak kemungkinan seseorang sakit karena
yang ke 2 nya terjadi dalam sel somatik untuk penurunan imunitas tubuh. Terdapat teori yang
menjadi sel kanker tetapi fenomena ini sangat mengatakan bukan kejadian dalam hidup
jarang (1/30.000). Maka pada bentuk herediter seseorang yang merupakan predisposisi untuk
retinoblastoma terjadi lebih awal dari bentuk kanker tetapi mekanisme pertahanannya
non-herediter karena hanya diperlukan 1 tahap (penyangkalan, represi atau proyeksi bisa
yang terjadi post-zygotik. sampai putus asa), tergantung kemampuan
Tumor lain yang mempunyai bentuk herediter seseorang untuk mengatasi pengalaman yang
dan non-herediter adalah tumor Wilm (ginjal), menekan tersebut. Telah lama dikenal postulat
pheochromocytoma (ginjal) (13), kanker kolon, tentang sistem simpatis-meduloadrenal dan
karsinoma sel basal dan lekemia. (1) Bentuk poros pituitari-korteks adrenal. Emosi oleh
herediter tumor Wilm dan pheochromocytoma korteks serebri diteruskan sebagai impuls ke
timbul pada masa anak. Kanker kolon dan hipotalamus, dari sini merangsang sistem
karsinoma sel basal yang timbul pada usia simpatis dan kelenjar pituitari. Sistem simpatis
muda adalah bentuk herediter. merangsang pengeluaran katekolamin
Faktor keturunan pada kanker didasarkan pada (adrenalin dan noradrenalin) dari medula
pengamatan klinis dan laboratoris (terdapatnya adrenal dan kelenjar pituitari melepaskan
kelainan kromosom yang khas untuk kanker hormon yang berefek kepada korteks adrenal
tertentu).(1) Pada retinoblastoma hilangnya dan kelenjar tiroid. Stres menyebabkan
sebagian kromosom 13, pada tumor Wilm perubahan aktifitas sistem saraf dan endokrin,
hilangnya sebagian kromosom 11 dan pada perubahan pada sistem endokrin
lekemia kelainan trisomy 21. mengakibatkan kenaikan sekresi hormon
Faktor-faktor karsinogenesis
kortikosteroid dari korteks adrenal yang Saat ini sedang aktif diselidiki efek anti-
menyebabkan involusi kelenjar timus, ini inisiator (penghambat inisiasi) misalnya
menurunkan jumlah limfosit T yang vitamin E, C, beta-karoten, selenium, ekstrak
menyebabkan penurunan imunitas tubuh kacang kedelai (penghambat protease) dan
sehingga seseorang menjadi rentan terhadap anti-oksidan lain. Belum ditemukan cara
kanker. efektif untuk mengatasi kualitas udara buruk
dalam rumah. (6)
Pencegahan
Penyakit manusia yang utama kebanyakan Pencegahan sekunder
dikontrol tidak secara agresif tetapi lebih Pencegahan ini ditujukan terhadap sel
secara aplikasi penemuan pengetahuan dasar terinisiasi dengan cara menghindari paparan
yang mendukung strategi kesehatan dengan promotor misalnya alkohol, hormon,
masyarakat. (6) Juga untuk kanker yang paling lemak, sakarin dan siklamat. Memperbanyak
baik dan efektif adalah pencegahan. substansi yang mengurangi paparan dengan
promotor misalnya serat dalam makanan dan
Pencegahan primer substansi yang memperbaiki lingkungan
Kemajuan dalam bidang biologi jaringan sehingga proliferasi sel terinisiasi
molekular telah dapat mengetahui pentingnya ditekan atau diferensiasi sel ditingkatkan
suatu materi genetik yang hilang pada fase misalnya konsumsi adekuat vitamin E, C, beta-
inisiasi banyak kanker misalnya karoten dan vitamin A.
retinoblastoma dan kanker kolon yang
herediter. Kelainan ini telah dapat dikoreksi in Pencegahan tersier
vitro dengan cara pemindahan gen via vektor Paling sering digunakan operasi atau
retrovirus. Penyempurnaan teknik ini untuk ablasi untuk preneoplasma. (6) Tindakan ini
penggunaan in vivo mungkin berperanan tidak selalu mudah dilakukan dan lesi sering
penting untuk mengurangi insidens kanker di timbul kembali. Saat ini sedang diselidiki
masa yang akan datang. Penting diselidiki intervensi aktif yang memperbaiki lingkungan
apakah terjadi perubahan mendasar pada gen seperti zat anti-proliferatif atau zat diferensiasi
tertentu orang yang berisiko tinggi untuk untuk mengembalikan keadaan preneoplasma
menderita kanker dan diselidiki gen-gen ke fase sebelumnya atau menghambat
spesifik yang berhubungan erat dengan progresifitas preneoplasma menjadi neoplasma
macam-macam kanker. Bila pada gen seorang misalnya lekoplakia mulut dan displasia
individu terdapat perubahan mendasar yang serviks dengan retinoid atau beta-karoten (6)
meningkatkan risiko untuk menderita kanker atau asam folat. (1) Keganasan tertentu in vitro
tertentu, dilakukan skrining dan deteksi awal dan pada binatang percobaan yang sensitif
juga diberikan nasihat untuk menaikkan terhadap zat diferensiasi misalnya sel
kondisi kesehatannya. Pada individu yang neuroblastoma in vitro berdiferensiasi sampai
menderita poliposis kolon familial dilakukan matang dengan adanya asam retinoat. Belum
colonoscopy dan colectomy aksis. dilakukan percobaan apakah hal ini juga
Menghindari kontak dengan karsinogen kimia, berlaku in vivo. Beberapa tahun terakhir ini
radiasi atau virus termasuk dalam pencegahan diketahui tulang rawan ikan hiu dapat
primer yaitu mencegah terjadinya sel menghambat angiogenesis. Juga ditemukan zat
terinisiasi. Strategi pencegahan primer yang dalam jamur maitake yang dapat menghambat
umum dan telah lama diketahui misalnya tidak progresifitas neoplasma dengan cara
merokok untuk pencegahan kanker paru dan memperkuat sistem imunitas tubuh.
penggunaan tabir surya untuk pencegahan Faktor psikogenik mempengaruhi tiap fase
kanker kulit. Juga termasuk dalam pencegahan karsinogenesis karena mempunyai hubungan
primer adalah menghindari faktor-faktor yang dengan imunitas tubuh.
dapat menginduksi replikasi DNA.
Faktor-faktor karsinogenesis