PKK UNIVERSITAS
A. Kelompok
1. Buatlah maket denah UPN “Veteran” Yogyakarta (Kampus 1 dan Kampus 2) dengan
ketentuan:
Masing-masing maket dibuat seukuran kertas A2.
Semua gedung yang ada di UPN “Veteran” Yogyakarta diberikan keterangan nama-
namanya.
B. Individu
Tugas individu ditulis tangan di kertas folio bergaris.
1. Buatlah paper yang berisikan tentang:
Sejarah UPN “Veteran” Yogyakarta.
Alasan memilih UPN “Veteran” Yogyakarta.
Harapan untuk UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai mahasiswa dan nantinya jika sudah
menjadi alumni.
Paper minimal 2 halaman.
3. Pilihlah salah satu pahlawan nasional, tuliskan biografi pahlawan nasional tersebut, dan
tuliskan mengapa tokoh tersebut menginspirasi menurutmu dengan ketentuan dalam satu
gugus tidak diperbolehkan memilih pahlawan nasional yang sama. Biografi dibuat
minimal 1 halaman.
4. Tuliskan pendapatmu mengenai makna dari mahasiswa dan bagaimana mahasiswa ideal
menurutmu sebanyak minimal 1 halaman.
5. Buatlah essay isu eksternal tentang pandangan mahasiswa terhadap problematika
Indonesia dengan tema Eksosbud dan subtema sebagai berikut:
Energi Polhukam
Teknologi Ekonomi
Kemaritiman
Essay dibuat sebanyak minimal 1 halaman.
C. Jurnal
Jurnal ditulis tangan di kertas folio bergaris
Hari 1, 4, 5, dan 6: tuliskan apa saja materi yang disampaikan selama acara berlangsung
dari awal sampai akhir.
Hari 2 dan 3: tuliskan kesan dan pesanmu selama mengikuti PKK Fakultas dan PKK
Jurusan.
Sejarah UPN
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" semula adalah suatu lembaga pendidikan
tinggi yang didirikan atas prakarsa para pejuang kemerdekaan R.I dengan nama Akademi
Pembangunan Nasional (APN) "Veteran" yang didirikan dikota Yogyakarta, berdasarkan Surat
Keputusan Mentri Urusan Veteran nomor :139/Kpts/1965, tanggal 2 Oktober 1958.
Dalam rangka peningkatan APN "Veteran"' berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran
dan Demobilisasi nomor : 140/Kpts/1965, tanggal 30 Juli 1965, APN "Veteran" berubah namanya
menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) "Veteran".
Pada tahun 1965 atas usul beberapa anggota Veteran yang berdomisili di luar Yogyakarta terjadi
pengintegrasian dari beberapa Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Veteran Nasional Surakarta
menjadi PTPN "Veteran" cabang Surakarta, akademi Perusahaan Veteran Surabaya menjadi PTPN
"Veteran" cabang Surabaya. Kemudian pada tahun 1967 menyusul Akademi Tekstil, Akademi Bank
dan Akademi Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" yang bernaung di bawah Lembaga
Pendidikan Kader Pembangunan (LPKP) yaitu suatu lembaga pendidikan yang diusahakan dan
diasuh oleh para anggota Veteran di Jakarta, menjadi PTPN "Veteran" cabang Jakarta, dengan Surat
Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 09/Kpts/Menvet/1967 tanggal 21
Februari 1967. Dengan demikian PTPN "Veteran" tersebar di empat kota besar yaitu Yogyakarta
sebagai pusatnya, sedangkan Surakarta, Surabaya dan Jakarta merupakan cabang-cabangnya.
Dalam perkembangan selanjutnya PTPN "Veteran" Surakarta yang hanya terdiri dari 2 (dua)
Fakultas yaitu Fakultas Geografi dan Fakultas Kedokteran, berdasarkan Surat Keputusan
Menhankam/Pangab nomor : Skep/B/503/V/1973 tanggal 22 Meni 1973, Fakultas Geografi
dihapuskan, sehingga PTPN "Veteran" cabang Surakarta tinggal 1 (satu) fakultas, yaitu Fakultas
Kedokteran, inipun akhirnya pada tahun 1975 bergabung dengan Universitas Negeri Sebelas Maret
(UNS) Surakarta.
LPKP yang semula menaungi ketiga Akademi yaitu Akademi Tekstil, Bank dan Tatalaksana
Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" di Jakarta, adalah suatu Lembaga yang berbadan Yayasan yang
didirikan oleh anggota-anggota Veteran Pejuang Kemerdekaan, dengan tujuan :
1. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para Veteran Pejuang Kemerdekaan,
alat-alat negara bebas tugas/pensiun dan tenaga-tenaga muda lainnya untuk memperdalam
pengetahuan dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia.
2. Mempersiapkan tenaga-tenaga ahli kader pembangunan yang berjiwa patriotik, sejiwa dengan
makna pola pembangunan semesta, menuju masyarakat Indonesia yang sentosa adil dan
makmur.
Dengan dihapuskannya Departemen Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi, yang semula adalah
Departemen Urusan Veteran dan Demobilisasi, pengelolaan PTPN "Veteran" selanjutnya bernaung
di bawah Departemen Pertahanan Keamanan/ABRI.
Pada 6 Oktober 2014 Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta kembali menjadi
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono di
Surabaya.
Salah satu alasan lain saya ialah Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta adalah
salah satu sebuah universitas negeri unggulan yang ada di kota Yogyakarta dengan banyaknya isu
yang beredar bahwa universitas pembangunan nasional "veteran" Yogyakarta sendiri mempunyai
ikatan alumni yang erat antar alumni dengan alumni dan alumni dengan mahasiswa yang masih
mengabdi kepada kampus Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Harapan saya setelah lulus dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta dan
menjadi alumninya yaitu saya ingin tetap mengabdi dengan Universitas Pembangunan Nasional
"Veteran" Yogyakarta dan terus menjadikannya lebih baik. Dan satu hal lagi saya ingin dengan
pribadi hasil tempaan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta saya bisa
bermanfaat bagi seluruh lingkungan yang ada maupun tidak ada di sekitar saya setelah menjadi
alumni nantinya.
STRUKTUR BIROKRASI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
BEM
KM
BEM
DPM KM
UKM
BEM
FAKULTAS
HMPS
KETERANGAN :
Fungsi Kontrol
Alur Koordinasi
STRUKTUR BEM KM UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
VISI :
MENJADIKAN BEM KM 2017 YANG INOVATIF DAN BERSINERGI DENGAN
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM BERDEDIKASI UNTUK UPN “VETERAN”
YOGYAKARTA DAN INDONESIA.
MISI :
1. Membangun rasa kekeluargaan diinternal BEM KM UPN “VETERAN” Yogyakarta
2. Mengoptimalkan fungsi advokasi kemahasiswaan di UPN “VETERAN” Yogyakarta
3. Mendorong dan memfasilitasi dalam pengembangan kreativitas dan karya mahasiswa
4. Membangun hubungan humanis dan sinergis dengan berbagai elemen mahasiswa dalam
berkontribusi untuk UPN “VETERAN” Yogyakarta dan Indonesia.
Ir. Soekarno dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Semasa hidupnya, Soekarno
paling dikenal sebagai pemimpin perjuangan negara baik dari jajahan Belanda maupun Jepang.
Selain sebagai bapak perjuangan negara, Soekarno juga dikenal sebagai presiden pertama Indonesia
yang memerintah sejak tahun 1945 hingga tahun 1967. Soekarno pernah ditahan selama lebih dari
satu dekade ketika Belanda menjajah, dan kemudian dilepaskan saat Jepang tiba di Indonesia.
Soekarno dan teman-teman nasionalisnya bekerja sama untuk mengumpulkan support demi
membantu Jepang sebagai imbalan karena Jepang telah membantu penyebaran ide nasionalis di
Indonesia.
Mahasiswa Ideal
Hak dan kewajiban, dua kata yang biasanya saling mengikuti satu sama lain. Dimana ada
kewajiban pasti hak akan mengikutinya. Begitu pula hard skill dan soft skill, semua hal tersebut
saling berhubungan dan saling melengkapi untuk masa depan lebih baik. Kuliah dan organisasi
adalah dua hal yang berbeda, tapi sering berjalan saling beriringan. Mengikuti pendidikan formal
dalam perkuliahan adalah sebuah kewajiban di saat kita memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang
universitas, sedangkan organisasi adalah hak kita yang mengikuti di belakangnya. Sebagai sebuah
hak, ikut berpartisipasi dalam organisasi atau pun tidak itu tergantung pada keputusan yang akan
diambil seseorang. Masuk dalam suatu organisasi dalam masa sekolah maupun dalam lingkungan
perkuliahan adalah sebuah pilihan pribadi, baik ataupun menjadi kurang baik dampak akhirnya akan
tergantung pada orang itu sendiri, kemampuan, serta lingkungannya. Selain itu perlu diperhatikan
keseimbangan antara kedudukan kuliah dan organisasi.
Kita, mahasiswa, harus benar-benar bisa memberi batasan yang jelas tentang mana yang
harus didahulukan, harus bisa benar-benar mengerti apa itu kewajiban dan apa itu hak, yang mana
kewajiban dan yang mana hak. Tentu saja kuliah itu penting dan utama karena itulah kewajiban kita
saat masuk sebuah universitas, tapi organisasi yang diikuti juga bukan hal yang bisa dianggap tidak
penting. Seimbang di sini maksudnya adalah kedua hal ini, kuliah dan organisasi, dapat berjalan
selaras dengan tidak mengganggu kewajiban utama (kuliah). Kuliah harus berjalan lancar dan tidak
terganggu, tapi dibalik itu organisasi sebagai bentuk pengembangan diri hendaknya dapat diberi
ruang yang semestinya agar dapat juga mendukung kewajiban.
Ketika kita bicara mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang mampu membagi waktunya
antara akademiknya dan organisasi. Kebanyakan mahasiswa sekaramg mengalami degradasi arti
mahasiswa ideal yang sesungguhnya. Mereka mengartikan mahaiswa ideal adalah mahasiswa yang
rajin kuliah, belajar, tekun kemudian setelah lulus kerja diperusahaan yang bonefit, dan melupakan
organisasi. Padahal didalam dunia kerjapun yang dibutuhkan sesorang bukan hanya hardskillnya
saja melainkan harus ada soft skill yang dimiliki. Softskill itu sendiri tidak didapatkan dibangku
kuliah melainkan didapatkan diorganisasi. Diorganisasi kita akan mempelajarai skill
kepemimpinan, manajemen waktu, manajemen konflik dan lain-lain. Jadi kita harus seimbang
akademik dan organisasi agar mendapatkan hardskill dan softskillnya yang juga berimbang
Mahasiswa Secara Umum
Pengertian mahasiswa menurut KBBI adalah seseorang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di
dalam dunia pendidikan, status mahasiswa adalah staus tertinggi seorang murid di dunia
pendidikan.
Mahasiswa merupakan golongan yang menempuh ilmu di perguruan tinggi baik di sekolah
tinggi,akademi dan universitas,mahasiswa memiliki peran penting :
Moral Force,Mahasiswa menjadi kekuatan moral bangsa,yang diharapkan mampu menjadi
pengerak perbaikan moral pada masyarakat
Social Contol,Mahasiswa melalui kemampuan berpikir kritis dan intelektual diharapkan mampu
mengontrol kehidupan sosial masyarakat dengan mengkritisi dan memberikan solusi atas
permasaahn tersebut
Agent Of Change,Mahasiswa sebagai pengerak yang mengajak masyarakat untuk bergerak dalam
perubahan ke arah yang lebih baik
Mahasiswa Ideal
Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang andil untuk ikut melakukan gerakan perubahan secara
seginfikan
Mahasiswa yang mampu membagi waktu,antara kegiatan di luar kampus dan di lingkungan kampus
Mahasiswa yang mampu menentukan skala prioritas dalam hidup
Mahasiswa yang mampu memiliki tujuan yang jelas dengan melihat masa lalu sebagai pembelajaran
Mahaiswa yang dapat bermanfaat untuk orang lain/mampu mengintegritaskan antara pendidikan
dengan realita yang ada
Mahasiswa yang mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam diri
Mahasiswa yang memiliki rasa ingin tau,minat untuk mencoba hal hal baru yang bersifat positif,dan
mampu mengembangkan potensi yang di miliki
Mahasiswa yang mampu mengapresiasi segala hasil karya orang lain/berbeda pandangan
Apasih Mahasiswa itu ?
Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi, baik di universitas, institute atau akademi.
Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi
pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa disebuah
Perguruan Tinggi hanyalah syarat administrative menjadi mahasiswa, tetapi menjad mahasiswa
mengandung pengertian yang lebih luas, menyandang gelar mahasiswa merupakan kebanggan
sekaligus tantangan. Kenapa tidak ?, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa
begitu besar. Pengertian Mahasiswa tidak bisa diartikan dari kata perkata, Mahasiswa adalah
seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa dan dunia.
Mantan anggota Komisi II DPR RI, MIryam S Haryani menjadi salah satu penyebab digulirkannya
Hak Angket KPK. Hak angket adalah salah satu hak yang dimiliki oleh DPR RI dalaam menyelidiki
sesuatu hal yang dirasa janggal didalam lembaga atau organisasi kenegeraaan. MIryam S Haryani
yang juga salah satu mantan politisi asal Partai Hanura itu,juga menjadi alasan memanasnya kedua
lembaga tersbut karena diduga penyidik KPK melalukan penekanan dalam pemeriksaan tehadap
Miryam Haryani dan juga pemaksaan dalam penulisan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang
kemudian hal tersbut menjadi bola panas digulirkannya angket KPK. Berbagai kajian dan opini dari
bermacam pihak pun sudah hanis dikupas dan dipakai untuk dalih dalam mempertahankan
paradigm masing masing pihak yang mengklaim kebeneran atas langkah langkah yang telah
dilakukannya. Namun, didalam pansus angket KPK ini tentu saja menyimpan banyak sekali
kejanggalan kejanggalan dan catatan pertanyaan yang keluar seiring langkah yang dilakukan oleh
KPK ini ; Apakah Benar DPR ingin memperkuat KPK ataukah malah menjerumuskan KPK kepada
lubang kematian?
Efektivitas pemberantasan korupsi tidak bisa serta merta diletakkan di pundak KPK saja, sejatinya
bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama setiap insan manusia yang hidup di
republik ini. Jangan sekali kali menganggap KPK sebagai Panacea didalam pemberantrasan korupsi
di bumi ini. Tentu saja, KPK hanya berwenang sebatas melalukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan suatu kasus korupsi. Untuk peradilan ada di Tipikor, untuk penahanan ada di
Kemenkumham melalui pengelolaan Lembaga Pemasyarakatan. Hal hal diatas mencerminkan
sinergisasi yang harus tetap dimiliki oleh KPK dalam eksistensinya memberantas kegiatan rasuah di
bumi ini. Dalam pandangan angket KPK, sangat disayangkan sekali dimana pihak legislatif di
republik ini yang seharusnya mendukung penguatan dan reformasi pemberantasan korupsi di negeri
ini, justru pasang badan terdepan dalam pemberantasan korupsi memalui pembentukan pansus
angket KPK ini. Penulis sangat setuju ketika power yang dimiliki oleh KPK diawasi dalam
implementasinya demi mencapai Law Enforcement yang baik dan transparan. Tetapi, tentu saja cara
cara yang digunakan bukan dengan cara menggulirkan angket kepada KPK. Jikalau memang DPR
RI ingin memperkuat KPK setulus hati, buatlah saja penguatan UU dalam KPK dan beri
kepercayaan dan integritas kepada KPK melalui dukungan teknis dan administratif. Harapan besar
terletak pada seluruh elite politik di negeri ini, apakah mereka mau menahan egosentrisme golongan
demi kemaslahatan bersama atau tetap bertahan dalam egosentrisme masing masing elite. Semoga
pelemahan KPK melalui Pansus angket ini hanya isapan jempol belaka.
MARS MAHASISWA BURUH TANI