Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR MERAPI DI KALI GENDOL,

DESA KEPUHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA


(Sumber Daya Mineral Gol. C di Propinsi DI Yogyakarta)

Disusun oleh :

Adinda Mutia Ramadhani

111.170.123

LABORATORIUM PETROLOGI
SIE KRISTALOGRAFI & MINERALOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2017
KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR MERAPI DI KALI GENDOL,
DESA KEPUHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA
(Sumber Daya Mineral Gol. C di Propinsi DI Yogyakarta)

Kegiatan penambangan sepanjang aliran kali Gendol sudah dilakukan sejak lama, seiring
dengan suplai material gunungapi Merapi ke dalam aliran sungai tersebut.

Dimana kegiatan tersebut telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar dan
kegiatan yang dilakukan disana sebagian besar menggunakan metode tradisional, dengan alat
sederhana dan belum memperhatikan keselamatan kerja, serta penambangan yang berwawasan
lingkungan.

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya variasi litologi sepanjang aliran kali Gendol dengan
litologi dominan berupa pasir kasar dengan kondisi hidrologi kawasan sepanjang aliran kali
Gendol juga terdiri dari berbagai zone hidrologi.

Kegiatan pertambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol merupakan kegiatan
pertambangan yang rawan terhadap bencana Merapi, yang sebagian besar tersebar pada
kawasan Kali Gendol bagian hilir. Kemudian kegiatan pertambangan yang ada belum
memperhatikan metode penambangan yang baik serta keselamatan kerja, sehingga sangat
berpotensi untuk merusak lingkungan sepanjang aliran kali Gendol.

Salah satu langkah untuk mengurangi kerusakan lingkungan di sepanjang aliran kali Gendol
adalah dengan cara melakukan sentralisasi kegiatan pertambangan yang terpadu dengan sistem
pengelolaan rawan bencana Merapi, serta pengelolaan sungai sepanjang Pantai Selatan.

Sehingga direncanakan akan dilakukan Penambangan dalam skala besar di wilayah Kepuharjo,
Cangkringan. Luas penambangan pasir tersebut direncanakan dilakukan di area seluas 4,4
hektare.

Selain melibatkan kelompok masyarakat di Kepuharjo, proyek pertambangan tersebut juga


melibatkan sebuah perusahaan. Pemasangan papan nama dan patok batas wilayah area
eksplorasi penambangan pasir tersebut pun dilakukan pada Senin (20/2/2017) lalu di Balai
Desa Lama Desa Kepuhharjo (Dusun Kopeng).

Selain dihadiri Ketua Koperasi Petruk Sutopo dan Direktur PT. Kaligendol Perkasa Riatmono
Sishartanto, Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Difiri pemasangan patok tersebut juga dihadiri
oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sarayu Opak Tri Bayu Adji.

Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto membenarkan pemasangan patok tersebut. Menurutnya,
wilayah yang akan ditambang berada di sebelah Timur Kali Gendol di Dusun Kopeng. Dengan
melibatkan warga dengan koperasi dan PT Keligendol Perkasa.

Sehingga keberadaan kawasan pertambangan legal tersebut diharapkan memberikan efek


positif bagi warga Kepuharjo, dimana pengelola pertambangan akan merekrut warga sekitar
untuk ikut mengelola penambangan tersebut, yang diharapkan nantinya proses penambangan
jadi lebih terkontrol pengawasannya serta dapat mengedepankan aspek keamanan dan ramah
lingkungan.

Secara vulkanologi daerah Merapi terbagi dalam 4 Fasies Merapi, dimana untuk daerah aliran
Kali Gendol, Kepuharjo yang ditambang tersebut merupakan bagian dari Fasies medial
dicirikan dengan lapili dan tufa kasar dip perlapisan 5°-20°, topografi pedataran bergelombang
dan didominasi oleh struktur vulkanik, berjarak 16,86 km dari batas selatan fasies proksimal
serta Fasies distal dicirikan dengan tufa halus, tufa kasar, lava basal dan batugamping kristalin,
dip perlapisan 0°-27°, topografi relatif datar dan terganggu oleh struktur tektonik, berjarak
20,56km dari batas selatan fasies medial.

Sumber :

Solopos date post. 20/02/17


IAGI Article date post. 5/06/13

Anda mungkin juga menyukai