Tugas pokok APN “Veteran” Yogyakarta berdasar UU No. 75/1957 adalah mendidik guna membekali
pengetahuan akademis, menambah jiwa keterampilan kerja, serta menumbuhkan jiwa pioner
pembangunan para veteran pejuang kemerdekaan, para demobilisasi, dan para mahasiswa tugas belajar
anggota TNI dan POLRI.
Melihat sambutan positif dari masyarakat, pimpinan akademi berkeinginan untuk meningkatkan jenjang
pendidikan dari tingkat akademi menjadi perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan tuntutan derap
pembangunan nasional dan masyarakat.
Berdasarkan Surat Keputusan 140/Kpts/1965 tanggal 30 Juli 1965 tersebut, maka APN “Veteran” berubah
menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran”.
Masa Perkembangan
Peresmian Cabang-Cabang
Pimpinan PTPN “Veteran” Yogyakarta diberi amanat untuk mengintegrasikan lembaga pendidikan tinggi yang
diasuh oleh Legiun Veteran RI ke dalam PTPN “Veteran” Yogyakarta. Usaha penyatuan perguruan tinggi yang
diasuh oleh Legiun Veteran RI di Surakarta (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Jakarta diwujudkan
melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi, yaitu:
1. Surat Keputusan No. 047/Kpts/1965 tertanggal 19 Februari 1965, tentang pengintegrasian Universitas Veteran
Nasional Surakarta
2. Surat Keputusan No. 133/Kpts/1965 tertanggal 21 Maret 1965, tentang pengintegrasian Akademi Administrasi
Perusahaan “Veteran” di Surabaya selanjutnya menjadi PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur
3. Surat Keputusan No. 09/Kpts/Menved/1967 tertanggal 21 Februari 1967 tentang pengintegrasian Akademi
Bank, Akademi Tekstil, dan Akademi Tata Laksana Pelayaran Niaga “Yos Soedarso” di Jakarta, menjadi PTPN
“Veteran” Cabang Jakarta
Masa Perkembangan
Pelajaran Kemiliteran
Selain itu juga pemberian seragam kepada mahasiswa yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri Veteran
dan Demobilisasi Nomor 412.4.9/1966 tanggal 28 Juli 1966. Selain pemberian seragam juga para
mahasiswa diberi pelajaran kemiliteran secara fisik dan psikologis. Pelajaran kemiliteran tersebut meliputi
antara lain: Pelajaran Baris Berbaris (PBB), Pendidikan Jasmani Tentara (PENJATA), bongkar pasang,
senjara perorangan, dan latihan jurit malam.
Dalam perkembangannya PTPN “Veteran” Yogyakarta perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain: UGM, ITB, Universitas Proklamasi’45 Yogyakarta, Akademi Pendidikan Teknik Negeri
Semarang, Sarjana Wiyata Tamansiswa, dan Jawatan Meterologi dan Geofisika Jakarta. Selain itu, PTPN
“Veteran” Yogyakarta juga menjalin kerjasama dengan jawatan, instansi pemerintah, seperti: Departemen
Transmigrasi dan Koperasi, Departemen Pertanian, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Masa Perkembangan
Perkembangan Organisasi
PTPN “Veteran” Yogyakarta memiliki tiga cabang masing-masing berada di Surakarta, Jawa Timur, dan
Jakarta. Rektor sebagai pimpinan tertinggi, dibantu dua sekretaris, yakni sekretaris I yang bertanggung
jawab dalam bidang akademik, dan sekretaris II bertanggung jawab dalam bidang administrasi
keuangan. Pada masa itu timbul pemikiran dari departemen untuk mengubah PTPN “Veteran” dari
kedinasan menjadi swasta.
Perubahan tersebut didasarkan atas Keppres No.130 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur
Departemen Hankam jo Keppres No.79 tahun 1969, serta UU No. 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi.
4.2.5. Masa Peralihan (Transisi) dan Pembaharuan Status
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hankam/Pangab tanggal 31 Juli 1972. Surat Keputusan tersebut bertujuan
menyatakan PTPN “Veteran” berstatus masa transisi selama lima tahun, terhitung mulai tahun anggaran
1971/1972 sampai dengan tahun anggaran 1976/1977. Masa transisi adalah masa persiapan untuk menuju ke status
perguruan tinggi swasta disamakan.
Jangka waktu yang tersedia untuk masa transisi sudah akan berakhir akan berdampak pada kemungkinan ada
beberapa fakultas atau akademi yang belum dapat memenuhi persyaratan untuk mencapai status disamakan
menurut peniliaian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Maka diputuskan untuk mengajukan
perpanjangan masa transisi selama dua tahun, dan pengajuan tersebut disetujui.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan tertanggal 19 Desember 1975, masa transisi
diperpanjang sampai tahun anggaran 1977/1978. Selama masa transisi, dilakukan berbagai kegiatan untuk mencapai
persyaratan sebagai perguruan tinggi swasta yang seluruh fakultas berstatus disamakan.
PTPN “Veteran” diputuskan untuk mengubah nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Perubahan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam UU Perguruan Tinggi No. 22 tahun 1961
serta Keputusan Dirjen Perti No. 164 tahun 1967.
Masa Peralihan (Transisi) dan Pembaharuan Status
Tuntutan Pembangunan
Perkembangan APN “Veteran” menjadi PTPN “Veteran” dan kemudian menjadi UPN “Veteran” dilakukan
sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional. Atribut veteran yang melekat di belakang perubahan
nama tersebut tetap dipertahankan karena sifat kejuangan para veteran pejuang kemerdekaan
merupakan ciri khas perguruan tinggi ini.
Pada tahun 1991, Departemen Pertahanan dan Keamanan memberi tanah yang letaknya strategis
kepada UPN “Veteran”, yakni di wilayah Miliran, Umbulharjo. UPN “Veteran” lalu mengajukan
permohonan pembangunan kampus di lokasi tersebut. Namun, Pemda DIY tidak dapat mengabulkannya
dan oleh karena itu dicarikan lokasi pengganti yang sesuai.
Dengan surat nomor 593/1945 tertanggal 20 Agustus 1987, Gubernur DIY meminta Bupati Sleman untuk menetapkan
lokasi tanah yang sesuai sebagai lokasi Kampus UPN “Veteran” Yogyakarta. Kemudian ditetapkannya oleh Bupati
Sleman untuk pembangunan kampus yang terletak di daerah sebelah selatan Jalan Arteri, Lingkar Utara/Jalan SWK 104
Condongcatur, Sleman
Masa Peralihan (Transisi) dan Pembaharuan
Status
Bersamaan dengan itu, untuk menyesuaikan dengan kewajiban
kewilayahan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah,
UPN “Veteran” akhirnya dipecah menjadi tiga:
1. UPN “Veteran” Yogyakarta
2. UPN “Veteran” Surabaya
3. UPN “Veteran” Jakarta
4.2.6 Masa Mandiri
Menghadapi Tantangan Kedepan
Sejak UPN Veteran Yogyakarta didirikankan hingga saat ini, sudah terjadi beberapa
pergantian pucuk pimpinan. mulai dari Prof Drs H. R Bambang Suroto, Prof Dr. Tarwotjo
MSc, Drs H. Helmizan ZA MSi, hingga Dr. Ir. H. Supranto SU. Pada masa kedinasan,
direktur Rektor APN/PTPN/UPN Veteran ditunjuk oleh DEPHANKAM. Berdasarkan surat
keputusan menhankam Prof Dr. Tarwotjo MSc ditunjuk untuk menggantikan Prof Drs. H.
R. Bambang Soeroto sebagai Rektor UPN Veteran Yogyakarta.Dua tahun setelah Prof Dr
Tarwotjo MSc menjadi Rektor , persisnya 1 April 1995 UPN Veteran Beralih status dari
perguruan tinggi Kedinasan menjadi perguruan tinggi swasta.
Menghitung Tantangan ke Depan
Ada tantangan internal yaitu tantangan yang harus dihadapi di dalam titik mestinya, perguruan
tinggi harus memiliki kecukupan dosen memilih karir sebagai dosen diharapkan merupakan
sebuah panggilan hati nurani sehingga sebagai profesi yang dipilih. untuk mampu bekerja dan
berjuang perlu dilandasi pola pikir untuk berpola pikir yang berkualitas perlu strategi, perlu misi
tata nilai dan perlu visi. apalagi menghadapi abad 21 Millenium ke tiga tugas pokok dosen ialah
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara proporsional sesuai dengan kompetensinya
masing-masing, kuliah, mengajar, mendidik dan melatih mahasiswa bimbingannya.
Dari Rektor ke Rektor
Akhirnya, UPN Veteran Yogyakarta dipimpin oleh rektor-rektor. vektor yang satu membawa
spesifikasi kepemimpinan yang tak sama dengan gaya kepemimpinan vektor yang lain
selain itu ada Rektor yang mengapit cukup lama dan ada yang mengabdi hanya sebentar
titik Tetapi semuanya ditujukan untuk menciptakan kampus menjadi lebih baik Ada jalur
kepemimpinan yang berkesinambungan terutama pulau-pulau yang sudah digariskan
sebagai kebijakan. Tarwotjo menjabat selama dua periode, 1993-1997 dab 1997-2001. Tetapi
pada periode kedua, Tarwotjo tak menghabiskan sampai tahun 2001. Drs. Helmizan, MSi
menjadi Rektor UPN Veteran Yogyakarta dalam aksi Bakti yang singkat yaitu tahun 2001-
2002
4.2.7 Masa Keunggulan
(Perguruan Tinggi Negeri Satker Kemristekdikti)
Status Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sub Veteran yang beroperasi di
Jakarta Surabaya dan Jogjakarta telah berubah menjadi perguruan tinggi negeri mulai 6
Oktober 2014. peresmian PTN baru itu akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
alih status UPN Veteran dengan pertimbangan kesejarahan artinya dulu PN Veteran pernah
bersatu Negeri tetapi kemudian menjadi swasta. UPN “Veteran” Yogyakarta berada dibawah
pengelolaan YKPP. pada tahun 2014 UPN “Veteran” Yogyakarta berubah dari perguruan tinggi
swasta menjadi perguruan tinggi negeri melalui Peraturan Presiden nomor 121 tahun 2014
4.3 Asas, Prinsip, Nilai, Sesanti dan Karakteristik
4.3.1 Asas
UPN Veteran Yogyakarta berdasarkan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945
BELA
JUJUR
NEGARA
Semboyan
WIDYA MWAT YASA memiliki makna ilmu guna diabdikan untuk
pembangunan bangsa dan negara.
Kekhasan
UPN "Veteran" Yogyakarta merupakan perguruan tinggu yang
memiliji ciri khas Bela Negara sesuai Perpres 121 tahun 2014.
4.3.4 Lambang, Bendera dan Lagu
Bendera
UPN “Veteran” Yogyakarta memiliki bendera dan pataka
Lambang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
panjang berbanding lebar 3:2 berwarna dasar hitam,
bagian tengahnya terdapat lambang UPN Veteran
Yogyakarta fakultas di lingkungan UPN Veteran
Yogyakarta dengan warna dasar berbeda .
1. FTM, warna dasar biru muda
2. FP, warna dasar hijau
3. FISIP, warna dasarorange
4. FTI, warna dasar biru tua
5. FEB, warna dasar abu abu
Lagu
6. Hymne UPN “Veteran” Yogyakarta
7. Mars UPN “Veteran” Yogyakarta
4.4. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi
Menjadi Universitas Pionir Pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara di era global
Misi
1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berjiwa bela negara melalui pembelajaran berkualitas
2. Mengembangkan konsepsi ilmu pengetahuan, teknologi, sains dan kemanusiaan melalui Pengembangan
Program Studi/proses belajar mengajar dan pengayaan keilmuan
3. Meningkatkan kualitas penelitian melalui program terencana, terintegrasi dan berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui penguatan kerjasama antar institusi
pendidikan, industri serta pemerintah
5. Mengembangan tata kelola universitas yang baik melalui manajemen mandiri, modern dan berkelanjutan
dalam bidang SDM, keuangan, Sarana dan Prasarana serta TIK yang terintegrasi
Tujuan
Untuk Menunjang pembangunan nasional melalui bidang Pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumberdaya
manusia yang unggul di era global dengandilandasi jiwa bela negara
4.5 Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi
1. Bidang Pendidikan
UPN Veteran Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan akademik yang dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi serta jika memenuhi syarat
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi pendidikan akademik pendidikan vokasi dan pendidikan
profesi diselenggarakan melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan
penyelenggaraan pendidikan
2. Bidang Pembelajaran
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman atau pengujian
suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Bidang Kemahasiswaan
Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan civitas akademika dalam mengamalkan dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
TERIMA KASIH