Anda di halaman 1dari 6

Table On Top Krlompok 3

Skenario Gempa Bumi : Konsep Pre Hospital dan penanganan Bencana Gempa Bumi di Kabupaten
Pariaman
a. Tema : Bencana Gempa Bumi
b. Jumlah Korban : 134 jiwa ( yang terkena dampak)
1. Label merah : 15 jiwa ( 5 lansia, 4 anak-anak, 4 dewasa, 2 balita, )
2. Label kuning : 5 jiwa ( luka pada bagian kepala, fraktur)
3. Label Hijau : 108 jiwa ( ibu dan balita, lansia mengalami lecet, anak-anak
kehilangan orang tua)
4. Label hitam : 4 jiwa
c. Sektor yang trlibat : Polisi dan dandim, dinas sosial, dinas
kesehatan, PMI, dinas pekerjaan umum, TNI, TIM SAR, petugas Ambulance, BPBD kabupaten
Pariaman.
d. Ilustrasi kasus
Pada tanggal 30 september 2009 telah terjadi gemba bumi di provinsi sumatera barat dengan
kekuatan 6,7 skala richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB. Gempa ini
terjadi dilepas pantai Sumatera, sekitar 50 Km Barat Laut kota Padang. Provinsi Sumatera Barat
berada diantara pertemuan 2 lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-
Australia) dan patahan (sesar) Semangko, didekat pertemuan lempeng terdapat patahan
Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah
Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang paa awal abad ke-21 telah
memasuki masa berulangnya siklus. Wilayah yang terdampak gempa berkekuatan 7,6 skala
Richter yakni Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota
Pariaman, Kota bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan
kabupaten Pasaman Barat.
Kabupaten Pariaman, tepatnya didesa Painan, berabtasan langsung dengan desa Batuah.
Memiliki jumlah penduduk 1000 jiwa, dengan rumah sebanyak 200 rumah. terdapat tempat
ibadah berupa masjid, lingkungan sekolah dan puskemsmas yang berdekatan dengan lapangan.
Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 4 korban jiwa yang meninggal di Kabupaten Pariaman,
sedangkan korban yang luka berat sebanyak 15 jiwa, korban luka ringan dan di rawat jalan
sebanyak 112 jiwa. Sedangkan 5 rumah rusak berat, 16 rumah rusak sedang, dan 28 rumah rusak
ringan. Korban meninggal dunia rerata tertimbun rumah yang rusak berat. Anak – anak dan
lansia mengalami trauma karena guncangan yang begitu dahsyat. Sementara itu sebanyak 2 jiwa
masih dinyatakan menghilang hingga saat ini. Infrastriktur rusak, bahkan sebgaian jalan terbelah,
akses menuju lokasi terhambat sehingga bantuan datang terlambat.
Scene 1
Pada tanggal 30 september 2009 telah terjadi guncangan gempa pada pukul 17:16:10 yang
dirasakan masyarakat Provinsi Sumatera Barat. BMKG memberikan Pres rilis bahwa telah
terjadi gempa berkekuatan 6,7 scala Richter yang mengguncang Provinsi Sumatera Berat dan
dirasakan dibeberapa kabupaten dan kota. Peringatan dini Tsunami diaktifkan pada siaga 3.
Masyarakat berhamburan keluar : tolong.... tolong..... gempa.... gempa. Astagfirullah.
Masyarakat berhamburan keluar menyelamatkan diri ketempat yang aman. Ada yang
menggunakan motor, mobil maupun jalan kaki.
Setelah dikeluarkannya pres rilis, BPBD segera turun untuk mendirikan tenda dan menurunkan
bala bantuannya, dan mengkonfirmasi kepada pemerintah provinsi untuk mengeluarkan
himbauan kepada pemerintah daerah agar meneruskan himbauan kepada masyarakat prihal
gempa yang terjadi, dan segera mencari tempat yang aman dari gempa serta mengungsi ketempat
pengungsian yang telah tersedia.

Ketua BPBD : selamat malam pak, kami dari BPBD akan menyampaikan bahwa telah terjadi
gempa bumi dengan kekuatan 6,7 scala richter dengan kedalaman 50 Km barat
laut Padang. Dimohon segera mengeluarkan himbauan kepada pemerintah
daerah prihal gempa ini. Dihimbau kepada masyarakat untuk agar segera
meninggalkan rumahnya, karena dikhawatirkan akan terjadi gempa susulan,
dan segera mencari tempat aman dan menempati tenda pengungsian yang
sudah disediakan. Saat ini siaga 3 peringatan Tsunami, diharapkan warga yang
tinggal dipesisir laut untuk ketempat yang tinggi.
Gubernur : baik pak. Terimakasih informasinya saya akan segera mengeluarkan
himnbauan kepada Bupati/walikota terkait hal ini.
Gubernur meneruskan informasi kepada bupati.
Gubernur : selamat malam pak, terkait gempa yang terjadi di sumatera berat dimohon untuk
menurunkan himbauan kepada masyarakat agar segera meninggalkan rumahnya,
karena dikhawatirkan akan terjadi gempa susulan, dan segara mencari tempat
aman atau kepengungsian terdekat. Dan segera turunkan dinas terkait agar
menurunkan bantuan yang diperlukan dipengungsian. Saat ini siaga 3 peringatan
Tsunami, diharapkan warga yang tinggal dipesisir laut untuk ketempat yang
tinggi.
Bupat : baik pak. Terimakasih informasinya. Saya akan segera memerintahkan
sektor terkait untuk menurunkan tim dengan cepat.
Bupati : menerima laporan, segera perintahkan sektor terkait untuk menurunkan
tim dengan cepat. Dengan berkoordinasi dengan Polisi dan dan dim,
polres, dinas social, dinas kesehatan, PMI, dinas pekerjaan umum, TNi,
Tim SAR, petugas ambulans, Tim rumah sakit untuk mengambil langkah-
langkah penanganan selanjutnya.
Sekda : baik pak, perintah diterima. Akan segera menurunkan tim terkait.
Seluruh TIM menuju lokasi
Sekda : selamat malam pak, kapolres dengan ini menginformasikan bahwa telah
terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,7 scala richter dan siaga 3
peringatan dini tsunami. Beberapa bangunan rusak dan ada kemungkinan
korban jiwa. Pak kapolres diharapkan segra menurunkan personil untuk
pengamanan masyarakat menuju lokasi pengungsian.
Kapolres : baik pak. Laporan diterima. Kami akan segera menurunkan personil dan
segera kelokasi bencana untuk pengamanan.
Sekda : selamat malam pak, satpol PP diharapkan segra menurunkan personil
untuk pengamanan masyarakat menuju lokasi pengungsian
Satpol PP : laporan diterima. Kami akan segera menurunkan personil untuk
pengamanan.
Sekda : selamat malam bu Dinsos, dengan ini menginformasikan bahwa telah
terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,7 scala richter dan siaga 3
peringatan dini tsunami. Beberapa bangunan rusak dan ada kemungkinan
korban jiwa. Diminta kepad ibu dinsos untuk berkordinasi dengan tim
dapur umum BPBD agar mendirikan dapur umum.
Dinsos : laporan diterima pak. Kami akan berkooordinasi dengan dapur umum
BPBD untuk segera mendirikan dapur umum dan mendirikan
pengungisan.
Komando memerintahkan untuk membangun posko komando.
Masyarakat berhamburan keluar : tolong.... tolong..... gempa.... gempa
Komando memerintahkan TIM SAR , polisi dan TNI untuk terjun menyusuri kemungkinan
korban tertimpa bnagunan.
Scane 2
Terlihat perumahan yang rata-rata rumahnya hancur. Dengan sigap Tim SAR dibantu dengan
polisi dan TNI mencari korban yang mungkin tertimbun. Setelah beberapa saat korban, beberapa
korban ditemukan, ada yang luka-luka dari yang fraktur hingga ditemukan dalam keadaan
meninggal. Korban yang luka-luka segera dibawa oleh ambulance menuju lapangan tempat
tenaga medis bersiaga. Sedangkan yang meninggal dimasukkan kekantong jenazah.
Tim SAR memberikan laporan kepada ketua Tim,
TIM SAR : lapor komandan, kami telah menemukan 19 korban. 3 korban
dinyatakan meninggal ditempat karena tertimbun reruntuhan. 15 korban
mengalami luka-luka.
Komandan : siap. Loparan diterima. Segera evakuasi korban yang terluka ke posko
kesehatan untuk segera mendapatkan perawatan.
TIM SAR : Siap. Laksanakan
Ambulance membawa para korban menuju lapangan, disana medis sudah besiap.
Tim SAR : lapor, kami baru menemukan beberapa korban luka-luka silahkan tim
medis untuk menangani yang selanjutnya.
Ketua Tim medis : bak, laporan diterima. Terimakasih atas kerja keras kalian.
Para korban dijejerkan di lapangan untuk segera dilakukan triase.
Ketua Tim medis : oke teman-teman kita akan melakukan triase dengan cepat pada korban.
Kalian masih ingat apa saja yang digunakan?
Asri : ( mengangkat tangan ). Saya , merah untuk gawat darurat dan butuh
prtolongan segera. Kuning korban luka ringan. Hijau tidak gawat tidak darurat. Hitam
meninggal.
Ketua Tim : bagus. Yang pertama kita lakukan adalah memisahkan antara yang hijau
dengan yang lain. Setelah itu silahkan teman-teman berpencar untuk melakukan triase, jika
dibutuhkan tindakan segera, silahkan berikan tindakan. Apakah sudah mengerti
Tim medis : baik pak, sudah

Ketua Tim medis segera meberikan arahan pada warga menggunakan toa.
Ketua Tim Medis : cek.....cek...cek...... baik mohon perhatiannya. Kita akan
mengelompokkan korban. Jika kalian bisa berjalan silahkan menuju
sebelah kanan kami untuk mendapat pengobatan.
Masyarakat menuju sebelah kanan medis untuk berkumpul. bebrapa orang tetap berada dalam
tempatnya.
Ketua Tim Medis : oke, teman-teman silahkan untuk memulai triase
Tim medis segera melakukan triase.
Korban dengan fraktur femur dextra tertutup akibat tertimpa bangunan diberi label merah, dan
segera dilakukan fiksasi ditempat. Korban mengalami kesleo, ketika berlari, diberi label kuning.
Salah satu korban dinyatakan meninggal diberi label hitam.
Setelah selesai memberikan triase dan pengobatan ditempat. Korban dievakuasi menuju rumah
sakit menggunakan ambulance untuk mendapatkan perawatan segera.
diposko Kantor Camat, koordinator bencana menginstruksikan kepada sektor; semua satgas
untuk membantu kegiatan di lapangan; semua bantuan harus dilaporkan ke posko dan di
koordinasikan penempatan dan penyalurannya; dilakukan pendataan dan pencatatan tentang
jumlah pengungsi, korban, batuan dll; dibuka information center; dan mendirikan dapur umum.
Kondisi Lapangan: belum terlihat adanya gempa susulan dan tsunami. Akses jalan masih
terputus, sebagian jalan yang menghubungkan antar kabupaten terbelah akibat gempa ini. 20
korban yang mengalami luka-luka dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan.

Pukul 22:00 WIB peringatan dini Tsunami dicabut oleh BMKG. Malam semakin larut,
masyarakat masih terlihat ketakutan, sehingga tidak bisa tidur karena gempa ini. Merekapun
tidak ada yang bernsi kembali kerumah karena takut terjadi gempa susulan.
Pukul 08:00 WIB. Posko pengungsian semakin penuh dengan berdatanganya warga. Dinas
pendidikan bekerjasama dengan dinaskesehatan untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan berupa damapk kesehatan yang mungkin muncul akibat gempa bumi, dan apa yang
harus dilakukan jika gempa terjadi kembali. Dinas PU mulai meninjau lokasi untuk melihat
seberapa parah kerusakan. Relawan di bantu warga mulai bergotong royong menyingkirkan
batang pohon yang menutupi jalan, jalan dapat diakses untuk penyaluran bantuan.

Anda mungkin juga menyukai