Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat ramat dan
kasih-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
KEPEMIMPINAN (Leadership)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Organisasi Manajemen dan pelayanan Kesehatan dari ibu “Hj. Syahrianti,
S.Si.T, M.Kes ” Sebagai dosen pembimbing.
Kami mengharapkan dengan adnya makalah ini dapat membantu
teman-teman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang belum
sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf serta kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan
kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan.

Kendari, 05 April 2016


Kelompok

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................ 3
C. Tujuan Penulisan .............................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ............................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 5
A. Pengertian Kepemimpinan ..................................................... 5
B. Sifat – Sifat Kepemimpin...................................................... 10
C. Teori Lahirnya Seorang Pemimpin ..................................... 10
D. Tipe-Tipe Kepemimpinan ..................................................... 12
E. Unsur Dan Gaya Kepemimpinan .......................................... 14
BAB III PENUTUP ..................................................................... 19
A. Kesimpulan ..................................................................... 19
B. Saran ..................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 20

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut kodrat-Nya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi
pemimpin. Dan manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas
sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar
akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin
umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek
persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya
proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia
untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan
pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal
tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang
selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya
pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
Dan Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa
pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat
penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan
intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang
heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal
Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti
itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk
mencapai tujuan yang mereka inginkan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian kepeminpinan dalam menejemen
pelayanan kesehatan.
2. Mengetahui teori lahirnya seorang pemimpin.
3. Mengetahui sifat-sifat pemimpin dalam menejemen kesehatan.
4. Mengetahui Tipe-tipe kepemimpinan

3
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini supaya para pembaca
khususnya mahasiswa mampu untuk :
ü Mampu mengetahui Pengertian kepemimpinan
ü Mampu mengetahui Sifat-sifat pemimpin
ü Mampu mengetahui teori lahirnya seorang pemimpin
ü Mampu mengetahui tipe-tipe kepemimpinan

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh pada penulisan makalah
ini yaitu :
Ø sebagai pelajar kita semua dapat menerapkan pengetahuan dan informasi
– informasi yang kita dapatkan dari isi makalah ini .
Ø untuk mendapatkan berbagai gambaran yang lebih jelas terhadap
kepemimpinan itu sendiri.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap
organisasi karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses
atau gagalnya suatu organisasi.
Menurut Robbins (1993), kepemimpinan itu didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk memengaruhi sebuah kelompok menuju
kepeda pencapaian tujuan kelompok tersebut.
Kepemimpinan telah didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri-ciri

individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,

hubungan peran, tempatnya pada suatu posisi administrasi, serta

persepsi oleh orang lain mengenai keabsahan dari pengaruh. (Azrul

Azwar, 1998).

JAMES A.F. Stonner dan Henry Mintzber menyampaikan, bahwa


kepemimpinan berkaitan erat dengan fungsi manajemen yang amat
penting yaitu penggerakkan pelaksana (actuating), pengarahan
(directing), atau memerintah (command), kemampuan koordinasi
(coordinating), pengawasan dan pengendalian (controlling),
berkomunikasi (communicating), menuntut, membimbing (leading :
memimpin) dan mengambil keputusan (decision making) dan menjadi
nara sumber (resourcing).
G.R. Terry mengungkapkan, kebanyakan pemimpin-pemimpin
efektif merupakan orang yang bermotivasi tinggi dan menetapkan standar-
standar prestasi tinggi bagi mereka sendiri. Mereka ingin mengetahui
banyak hal, bersifat energik dan merasa di tantang oleh problem –problem
yang sulit di pecahkan oleh mereka. Seorang pemimpin mengugah
keinginan seseorang untuk melaksanakan suatu hal. Ia menunjukkan arah

5
yang harus di tempuh dan ia membina anggota-anggota kelompok kearah
penyelesaian hasil pekerjaan kelompok.
George R.Terry : “kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemampuan
untuk tujuan kelompok”
“kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang yakni pemimpinan
mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara sukarela di dalam
mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang di
inginkan oleh pemimpin tersebut”.
Dubin :“ Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang
kekuasaan dan membuat keputusan.
Harold koontz dan cyrillo’donnell : “Kepemimpinan adalah
mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum”.
“Kepemimpinan adalah seni membujuk bawhan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan merekA dengan semangat keyakinan.”
Orwalay Tead : “Kepemimpinan adalahn aktivitas
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan”.
Seorang tujuan dapat mempengaruhi bawahannya untuk
melaksanakan kehenaknya untuk mencapai organisasi, menurut Jhon
Frech, Bertram Raven, Lenc magginsa, Amitzai, etzioni dan lain-lain,
antara lain karena adanya daya kekuatan (power) :
1. Daya kekuatan memaksa (coercive power)
2. Daya kekuatan memberi (reward power)
3. Daya kekuatan yang sah (legitimate power)
4. Daya kekuatan karena keahlian (expert power)
5. Daya kekuasaan refrensi (kekuatan menjadi nara sumber, acuan/
sumber referensi)
6. Daya kekuatan kharisma (charismatic power)
7. Data kekuatan jabatan (position power)
8. Daya kekuatan pribadi (personal power)

6
9. Daya kekuatan informasi (information power)
10. Daya kekuatan informasi (information power)
11. Daya kekuatan koneksi (connection power) dan sebagainya.

Ralph M. Stogdill : “ Kepemimpinan adalah proses


mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisir
dalam usaha mereka menetapkan tujuan dan mencapai tujuan”.
Kepemimpinan sebagai konsep menejemen seperti dikemukakan
oleh Ralph M. Stogdill dapat dirumuskan ke dalam berbagai macam
defenisi, bergantung dari mana titik tolak pemikirannya.
1. Suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham
2. Suatu bentuk persuasi dan inspirasi
3. Sesuat kepribadian yang mempunyai pengaruh
4. Tindakan dan prilaku
5. Titik sentral proses kegiatan kelompok
6. Hubungan kekuatan atau kekuasaan
7. Sarana pencapaian tujuan
8. Suatu hasil dari interaksi
9. Adalah peranan yang dipolakan
10. Sebagai inisiasi (permulaan) struktur.
Untuk mendalami arti dan lingkup pengertian dan butir – butir
kepemimpinan di atas, dikemukakan beberapa uraian serta penjelasan
secara singkat sebagai berikut :
1. Kepemimpinan sebagai suatu seni untuk menciptakan kesesuaian
paham. Ini berarti bahwa setiap pemimpin (leader) melalui kerja sama
yang sebaik – baiknya harus mampu membuat para bawahan mencapai
hasil yang telah ditetapkan. Peranan pimpinan memberikan dorongan
terhadap bawahan untuk mengerjakan apa yang dikehendaki pemimpin.
2. Kepemimpina sebagai suatu bentuk persuai dan inspirasi. Adalah suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang dilakukan bkan
melalui paksaan melaingkan himbauan dan persuasi.

7
3. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pengaruh,
kepribadian dapat diartikan sebagai sifat – sifat (traits) dan watak
pemimpin yang menunjukkan keunggulan, sehingga menyebabkan
pemimpin tersebut memiliki pengaruh terhadap bawahan.

4. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku ini digambarkan sebagai


serangkaian perilaku seseorang yang mengarahkan kegiatan –kegiatan
bersama. Dari serangkaian perilaku tersebut dapat berupa menilai
anggota kelompok , menentukan hubungan kerjasama, mampu
memperhatikan kepentigan bawahan,dsb.
5. Kepemimpinan merupakan titiksentral proses kegiatan kelompok, dalam
kehidupan organisasi dari kepemimpinan diharapkan lahir sebagai
gagasan baru, memberikan dorongan lahirnya perubahan, kegiatan dan
seluruh proses kegiatan kelompok.
6. Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kekuasaan
sekelompok orang antara yang memimpin dan yang dipimpin, hubungan
tersebut mencermingkan seseorang atau sekelompok orang berprilaku
karna akibat adanya kebiwaan/ kekuasaan yang ada pada orang yang
memimpin.
7. Kepemimpinan sebagai sarana penciptaan tujuan. Dalam Hal ini
pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan
berprilaku secara bersama – sama dengan anggota kelompok dengan
mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan
mempunyai perana sebagai kekuatan dinamik yang mendorong,
memotivasi dan mengkoordinasi organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
8. Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksi, kepemimpinan adalah
merupakan suatu proses social, merupakan hubungan antara pribadi
dimana pihak lain mengadakan pentesuaian.
9. Kepemimpinan adalah peranan yang dibedakan dalam oganisasi setiap
anggota mempunyai perana yang berbeda – beda.

8
10. Kepemimpinan adalah sebagai inisiasi struktur. Kepemimpinan jangan
diaggap sebagai jabatan pasif, melainkan harus berperan sebagai suatu
jabatan yang terlibat dalam suatu tindakan.
Menurut Sullivan dan Decker Kepemimpinan merupakan
penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain
untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuannya. Kepemimpinan merupalan interaksi antar kelompok,
proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam pencapaian
tujuan. Claus dan Bailey dalam Lancaster mendefinisikan kepemimpinan
sebagai suatu kelompok kegiatan yang mempengaruhi anggota kelompok,
bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan. Stogdill
mendefinisikan sebagai suaru proses mempengaruhi aktivitas kelompok
terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan.
Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi. Kadang-kadang ada kecenderungan
menggunakan istilah kepemimpinan dan manajemen untuk pengertian
yang sama. Sebenarnya kedua istilah ini mempunyai pengetian yang
berbeda. Manajemen merupakan pengkoordinasian dan pengintegrasian
semua sumber yang ada melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pencapaian tujuan. Sebaliknya
konsep kepemimpinan menekankan pada proses perilaku yang berfungsi
di dalam dan di luar sutu organisasi. Dalam konteks organisasi,
kepemimpinan terutama menekankan pada funsi pengarahan yang
meliputi memberitahu, menunjukkan dan memotivasi bawahan. Fungsi
manajemen ini sangat terkait dengan faktor manusia dalam suatu
organisasi yang mencakup interaksi antar manusia dan berfokus pada
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan
dalam keperawatan merupakan penggunaan keterampilan seorang
pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat lain dibawah
pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggungjawabnya dalam

9
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan
keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda
dalam kepemimpinan, namum keterampilan ini dapat dipelajari sehingga
selalu dapat ditingkatkan.
Kepemimpinan adalah proses dalam mempengaruhi kegiatan –
kegiatan seseorang atau keleompok dalam usahanya mencapai tujuan di
dalam suatu situasi tertentu. Dari berbagai pendapat tersebut,
memberikan gambaran bahwa kepemimpinan dilihat dari sudut
pendakatan apapun mempunyai sifat universitas dan merupakan suatu
gejala sosial yang memberikan makna:
1. Kepemimpianan adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang
pemimpin berupa sifat-sifat tertentu : kepribadian (personality),
kemampuan (ability), dan kesanggupan (capabilility).
2. Kepemimpianan adalah serangkaian kegiatan (activity) pemimpin tidak
dapat di pisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku
pemeimpin itu sendiri.
3. Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi
antara pemimpin, bawahan, and sutuasi.

B. SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

1. Kompeten. Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam


mengambil keputusan yang tepat.
2. Berwawasan ke Depan. Dapat menetapkan tujuan secara
menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan
baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi;
mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan
dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.
3. Menginspirasi. Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua
interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa

10
berkomunikasi, memberi inpsirasi, dan memberdayakan para
karyawan untuk terus berprestasi.
4. Mengaktualisasi Diri. Terus mengembangkan potensi diri dan
mencari tantangan baru.
5. Jujur & Rendah Hati. Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat
diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.

C. TEORI KEPEMIMPINAN MENURUT KI HJAR DEWANTARA


1. Ing ngarso sung tulodo
a. Di depan memberi teladan
b. Pemimpin harus bisa menjadikan dirinya panutan dan diikuti
orng-orng yang dipimpinnya.
2. Ing madya mangun karso
a. Di tengah menumbuhkan karsa (inisiatif)
b. Dapat membangkitkan semangat swakarsa dan kreatifitas
orng-orang yang dipimpinnya
3. Tut wuri handayani
a. Mengikuti dari belakang dengan mengikuti
b. Memberi kesempatan dan mendorong orang-orang yang
dipimpin untuk berani didepan dan bertanggung jawab

D. TEORI LAHIRNYA SEORANG PEMIMPIN

Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori


tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 [tiga] teori
yang menonjol [Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18], yaitu:

1. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan
bukan dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini

11
bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia
telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan
ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki
potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan
inilah yang disebut dengan faktor “dasar”.
Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di
kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya
menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut
akan diangkan menjadi raja.

2. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi
pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not
born]. Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan
mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai
potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan
atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan
atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar”
atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik,
diajar, dan dlatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang
memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan
atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja,
asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.

3. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat
kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan
untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.

12
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi
pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan
lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasikan dengan baik.
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori
Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat
bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan
seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:
1. Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
2. Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah
diperolehnya, dan
3. Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan
tersebut.
Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu
yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat,
lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi
dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin
Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin,
karena :
1. Membentuk diri sendiri [self constituded leader, self mademan, born
leader]
2. Dipilih oleh golongan, artinya ia menjadi pemimpin karena jasa-
jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan sebagainya
terhadap organisasi.
3. Ditunjuk dari atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya
dan disetujui oleh pihak atasannya [Imam Mujiono, 2002: 18].

E. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

Ada beberapa tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya


ialah :

13
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang
otokratik adalah seorang yang sangat egois. Seorang pemimpin
yang otokratik cenderung mengadung nilai organisasional yang
berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk
pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akan dinilainya benar
apabila tindakan itu mempermudah tercapainya tujuan dan semua
tindakan yang menjadi penghalang akan dipandangnya sebagai
sesuatu yang tidak baik dan dengan demikian akan
disingkirkannya, apabila perlu dengan tindakan kekerasan.

2. Tipe yang Paternalistik


Persepsi seorang pemimpin yang paternalistic tentang
peranannya dalam kehidupan organisasional dapat dikatakan
dawarnai oleh harapan para pengikutnya kepadanya. Harapan itu
pada umumnya berwujud keinginan agar pemimpin meraka mampu
berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak
dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh
petunjuk.

3. Tipe yang Kharismatik


Tipe kepemimpinan kharismatik mempunyai karakteristik
yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga
mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara kongkret
mengapa orang tertentu itu dikagumi.

4. Tipe yang Laissez Faire

14
Seorang pemimpin yang laissez faire adalah pemimpin yang
berkisar pada pandangannya bahwa pada umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran apa yang
ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing
anggota dn seorang pimpinan tidak perlu terlalu sering melakukan
intervensi dalam kehidupan organisasional.
Seorang pemimpin laissez faire cenderung memilih peranan
yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya
sendiri tanpa banyak mencampuri bagaimana organisasi harus
dijalankan dan digerakkan.

5. Tipe yang Demokratis


Pemimpin yang demokratis biasanya memandang
peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur
dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu
totalitas. Seorang pemimpin yang demokratis perilakunya
mendorong para bawahannya menumbuhkan dan
mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Dengan
sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran dan bahkan
kritikan orang lain, terutama para bawahannya. Bahkan seorang
pemimpin yang demokratis tidak akan takut membiarkan para
bawahannya berprakarsa. Karakteristik seorang pemimpin yang
demokratis lainnya yang sangat positif adalah dengan cepat ia
menunjukkan penghargaannya kepada para bawahannya yang
berprestasi tinggi.

F. UNSUR DAN GAYA KEPEMIMPINAN


 Kepeminpinan hanya akan muncul jika ditemukan sekurang-
kurangnya 4 unsur pokok,yaitu :

15
1. Adanya pemimpin
Adanya pemimpin yakni seseorang yang mendorong dan
atau mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang
lain,sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan
menguntungkan.
2. Adanya pengikut
Adanya pengiku yakni seseorang atau sekelompok orang
yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia
melakukan berbagai aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu

Adanya sifat atau perilaku tertentu yang dimiliki oleh


pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong ataupun
memperngaruhi seseorang atau sekelompok orang.

4. Adanya situasi dan kondisi tertentu


Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud
dibedakan atas dua macam.
a. situasi dan kondisi yang terdapat dalam organisasi.
b. Situasi yang terdapat diluar organisasi yakni lingkungan
secara keseluruhan.

 GAYA KEPEMIMPINAN

Karena dan sifat antara perilaku seseorang dengan orang


lainnya tidak pasti sama,maka gaya kepemimpinan (leadership style)
yang telah diperlihatkan pun tidak sama pula. Ada beberapa gaya
kepemimpinan :

a. Diktator

16
Pada gaya kepemimpinan diktator,ini upaya pencapai tujuan
dilakukan dengan menimbukan ketakutan serta ancaman. Tidak ada
hubungan dengan bawahan,karena mereka dianggap hanya sebagai
pelaksana dan pekerja saja.

c. Autokratis (Autocratic)

Kepemimpinan gaya otokratis, otoriter, atau diktator adalah

kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala

kegiatan yang dilakukan diputuskan oleh pimpinan semata-mata. Ciri

kepemimpinan gaya otokratis antara lain adalah :

1. Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin

2. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan

3. Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan

4. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada

bawahan

5. Prakarsa harus selalu datang dari pimpinan

6. Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran,

pertimbangan atau pendapat.

7. Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif.

8. Lebih banyak kritik daripada pujian

9. Pimpinan menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat

10. Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman

11. Kaku dalam bersikap

17
12. Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh

pimpinan.

Penerapan kepemimpinan gaya otoriter dapat mendatangkan

keuntungan antara lain berupa kecepatan serta ketegasan dalam

pembuatan keputusan dan bertindak sehingga untuk sementara

mungkin produktifitas dapat naik. Akan tetapi disisi lain menimbulkan

kerugian antara lain berupa suasana kaku, tegang, mencekam,

menakutkan sehingga dapat berakibat lebih lanjut yakni timbulnya

ketidakpuasan.

d. Demokratis (Democratic)

Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan peran serta bawahan

dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah.

Ciri kepemimpinan gaya demokratis antara lain adalah :

1. Wewenang pimpinan tidak mutlak

2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada

bawahan

3. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan

4. Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara

pimpinan dan bawahan maupun antara sesama bawahan.

5. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan

18
6. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan

saran, pertimbangan atau pendapat.

7. Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat

permintaan daripada instruktif.

8. Pimpinan meminta kesetiaan para bawahan secara wajar

9. Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati

dan saling menghargai

10. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama

pimpinan dan bawahan.

Penerapan kepemimpinan gaya demokratis dapat mendatangkan

keuntungan antara lain berupa keputusan serta tindakan yang lebih

obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang

tinggi. Sedang kelemahan gaya ini antara lain keputusan serta

tindakan kadang-kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang,

keputusan yang dibuat bukan merupakan keputusan terbaik.

e. Kebebasan (Laissez-faire)

Kepemimpinan gaya kebebasan atau gaya liberal adalah

kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam hal ini peranan

pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan

kepada bawahan. Setiap orang dapat melakukan kegiatan masing-

masing sesuai dengan kehendak masing-masing pula. Ciri

kepemimpinan gaya liberal antara lain adalah :

19
1). Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan

2). Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan

3). Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan

4). Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh

bawahannya

5). Prakarsa selalu datang dari bawahan

6). Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok

7). Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok

8). Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang-

perorang.

Penerapan pemimpin gaya liberal dapat mendatangkan

keuntungan antara lain para anggota atau bawahan akan dapat

mengembangkan kemampuan dirinya. Tetapi kepemimpinan jenis ini

membawa kerugian bagi organisasi antara lain berupa kekacauan

karena tiap pejabat bekerja menurut selera masing-masing.

Tidaklah mudah menentukan macam gaya kepemimpinan yang


terbaik, karena gaya kepemimpinan tersebut tergantung dari situasi
dan kondisi yang dihadapi. Lester R. Bitel menyebutkan bahwa semua
gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing dan karena itu dapat mendatangkan keuntungan atau
kerugian tergantung dari penggunaannya yang tepat atau tidak.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi. Kadang-kadang ada kecenderungan
menggunakan istilah kepemimpinan dan manajemen untuk pengertian
yang sama. Sebenarnya kedua istilah ini mempunyai pengetian yang
berbeda. Manajemen merupakan pengkoordinasian dan pengintegrasian
semua sumber yang ada melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pencapaian tujuan. Sebaliknya
konsep kepemimpinan menekankan pada proses perilaku yang berfungsi
di dalam dan di luar sutu organisasi.

B. Saran

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa


pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat
penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan
intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang
heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal
Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti
itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk
mencapai tujuan yang mereka inginkan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar (1994), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ketiga, PPT


Bina Rupa Aksara.
Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010, Jakarta.
James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall
International, Inc. Englewood Cliffs, New York
Masruroh, 2015. Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Saleha, dkk, 2009. organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan serta
kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Marquis dan huston, 2010. Kepemimpinan dan manajemen. Jakarta; EGC

22

Anda mungkin juga menyukai