Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK HEWAN

PRAKTIKUM IV
PREPARAT “WHOLE MOUNT“ STOMATA

OLEH :

NAMA : FADILAH
STAMBUK : F1D1 18 048
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : NURFADILLAH

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,

umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai

penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ

terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah

organisme autotrof obligat, ia harus menyiapkan kebutuhan energinya sendiri melalui

konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Untuk mengetahui anatomi daun dan

stomatanya maka metode yang digunakan yaitu metode whole mount.

Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan

suatu bahan. Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan

dibuat sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga

dengan kondisi tersebut dapat diamati struktur utuh dari suatu organisme dan tentu

saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan mikroskop.

Struktur yang dapat diamati menggunakan metode Whole Mount ini adalah struktur

reproduksi maipun struktur vegetatif pada suatu organism

Pembuatan sediaan utuh (whole mounts) stomata membutuhkan tahapan-

tahapan diantaranya fiksasi, rehidrasi, pewarnaan, dehidratasi, penjernihan, dan

mounting. Dalam pembuatan preparat biologi diperlukan pengetahuan dasar lainnya

yang berkaitan dan menunjang, serta dibutuhkan pula suatu ketrampilan dalam

menangani bahan dan alat yang digunakan. Dengan penguasaan pengetahuan,

ketrampilan dan pengalaman yang cukup akan memberikan hasil yang baik.
Pembuatan sediaan tersebut merupakan suatu pekerjaan yang bertahap dan

berhubungan satu dengan yang lain sehingga kesalahan atau ketidaktelitian pada

salah satu tahapan dapat mengakibatkan hasil akhir yang kurang baik pula.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan praktikum tentang Preparat

“Whole Mount” Stomata.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum preparat whole mount stomata yaitu

bagaimanakah cara membuat sediaan organism atau bagian tumbuhan secara utuh ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum praktikum preparat whole mount stomata yaitu untuk

mengetahui cara membuat sediaan organism atau bagian tumbuhan secara utuh.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat praktikum preparat whole mount stomata yaitu dapat mengetahui

cara membuat sediaan organism atau bagian tumbuhan secara utuh


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan

beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan

memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi

yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting

bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar

oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi

melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis

merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas

dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain

yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,

yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Widjajanto dan Susetyoadi , 2001)

B. Pembuatan Preparat

Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan

suatu bahan. Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan

dibuat sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga

dengan kondisi tersebut dapat diamati struktur utuh dari suatu organisme dan tentu

saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan mikroskop.
Struktur yang dapat diamati menggunakan metode Whole Mount ini adalah struktur

reproduksi maipun struktur vegetatif pada suatu organisme (Setjo, 2004).

Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan

suatu bahan. Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan

dibuat sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga

dengan kondisi tersebut dapat diamati struktur utuh dari suatu organisme dan tentu

saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan mikroskop

(Perwati, 2009).

C. Mikroteknik

Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara

mikroskopis, tentunya pendekatan teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara

menyeluruh mengenai Mikroteknik, sebab yang namanya teknik lebih menekankan

pemahaman pada wilayah aplikatifnya meskipun pada dasarnya landasan teoritis juga

diperlukan dalam rangka memberikan beberapa petunjuk yang harus dilalui agar

proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan alasan penggunaan

ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan

Mikroskopis. Salah satu teknik dalam pembuatan preparat adalah menggunakan

metode wholemount (Hidayat, 2008).

D. Whole Mount

Whole mounth merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan

diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada

metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel,
jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole

mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih

hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi

secara umum saja. Whole mount (Sedian Utuh) yaitu penyiapan sediaan yang terdiri

atas keseluruhan organ tubuh organisme secara utuh. Contoh dari tanaman yang dapat

dibuat preparat menggunakan preparat whole mount adalah lumut, sori paku, daun

dengan trikoma dan daun dengan stomata (Zaifbio ) ( Hendriawan, 2007).

E. Stomata

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau

porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi

oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan

bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang- lubang yang ada

diantaranya (Gembong, 2005).


DAFTAR PUSTAKA

Gembong, T. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta

Hendriawan, 2007. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan


jaringan. Bina Aksar. Jakarta.

Perwati, Lilih Khotim. 2009. Analisis Derajat Ploidi dan Pengaruhnya Terhadap
Variasi Ukuran Stomata dan Spora pada Adiantum raddianum. BIOMA, Vl.
11, No.2, Hal. 39-44.

Setjo, Susetyoadi, 2004, Anatomi Tumbuhan, Malang, Universitas Negeri Malang.

Widjajanto dan Susetyoadi Setjo, 2001, Mikroteknik Tumbuhan, Malang, Universitas


Negeri Malang.
Hidayat, Estiti B. 2008. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Bandung.

Wahyuni, Sri. 2008. Buku petunjuk praktikum biologi terapan III. Lab Biologi
UMM. Malang.

Anda mungkin juga menyukai