Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MANAJEMEN TALENTA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi

Pada Karyawan PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu)

Hanna Viany Octavia


Heru Susilo
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email : octavianyhanna@gmail.com

ABSTRACT
The design of this study is quantitative research, which purpose is to know the effect of talent management on
employees’ performance of PT Pertamina Geothermal Energy in Ulubelu area. This study is based on a previous study
about the effect of talent management on employees’ performance. The sample for the data are 42 employees, taken
based on total population sampling technique. The data instrument for this study is questionaire. The data analysis
includes: descriptive analysis, classical assumption test, simple linear regression analysis, F and R² tests processed
using SPSS version 22. The result of statistical testing shows that there are positive effects between talent management
1
and employees’ performance which defined by a regression equation =14,011- 0,552 X. The significance 0,000 <
0,05 (α) and t value 7,201 > t table 1,692 indicates positive result for both variables. The coefficience (R Square)
indicates 0,611 which means Performance variable was affected by Talent Management by 61.1%; while the rest was
affected by other variables which are not going to be discussed in this study.

Kеywords: Talent Management, Employees’ Performance.

АBSTRАK
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen talenta terhadap
kinerja karyawan pada PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu. Penelitian ini pun berdasarkan oleh teori yang telah ada
yaitu teori mengenai pengaruh manajemen talenta terhadap kinerja karyawan. Data sampel yang didapatkan sebanyak 42
karyawan, sampel tersebut diambil dengan metode sampling jenuh. Data diperoleh langsung dari responden menggunakan
kuesioner. Analisis data meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji F dan R² yang diolah
menggunakan SPSS versi 22. Hasil pengujian secara statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dari manajemen talenta
1
terhadap kinerja karyawan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi = 14,011 − 0,552 . Nilai signifikansi 0,000 < 0,05
(α) dan nilai t hitung 7,201 > t tabel 1,692 menunjukan hasil yang positif untuk kedua variabel. Nilai koefisien (R Square)
menunjukan angka 0,611 yang berarti variabel Kinerja dipengaruhi oleh variabel Manajemen Talenta sebesar 61,1% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Kаtа Kunci: Manajemen Talenta, Kinerja Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 186


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN Selain itu, manajemen talenta dapat menjadi
Pada era globalisasi, persaingan dalam dunia pendekatan strategis yang komprehensif untuk
bisnis semakin ketat, hal itu diakibatkan oleh mengidentifikasi, mengevaluasi, mengembangkan
banyaknya perusahaan yang berkompetisi dalam dan mengalokasikan sumber daya manusia yang
menguasai pasar, karena globalisasi menantang para bertalenta untuk membantu kegiatan pencapaian
pelaku bisnis dalam mempertahankan peluang yang kinerja terbaik dan organisasi (Muhyi, et al.,
dimilikinya dan merebut peluang baru yang ada di 2016:159). Memperhatikan penjelasan diatas,
depannya (Moeljono, 2005:37). Sehingga tidak secara luas pengelolaan sumber daya manusia
dapat dipungkiri lagi bahwa sebuah perusahaan yang dimaksud oleh manajemen talenta dapat
harus mempersiapkan perusahaannya untuk dimulai dari proses rekrutmen, penempatan
menghadapi berbagai tantangan dalam dunia bisnis pegawai, penilaian kinerja, pelatihan dan
dengan membuat strategi-strategi tertentu agar pengembangan karir, sampai pegawai
produk dan pelayanan jasa dapat menguasai pasar meninggalkan perusahaan (Lewis, 2006:139-154).
sedominan mungkin (Silalahi, 2007:3-4). Hasil yang bisa didapatkan perusahaan dengan
Di abad 20 beberapa para pemimpin bisnis menggunakan strategi manajemen talenta adalah
memberikan asumsi bahwa terdapat tiga aset yang mengisi posisi manajemen puncak dengan orang-
penting dalam persaingan bisnis; modal finansial, orang berkualitas, sehingga perusahaan tidak
produk dan tenaga kerja. Namun, aset yang paling perlu meragukan kinerja karyawan yang akan
berharga bagi sebuah perusahaan adalah tenaga kerja diangkat menjadi bagian dari posisi puncak
(human capital) yang mereka miliki (Lynn, 2000 perusahaan (Pella dan Inayati, 2011:81). Hal
dalam Jackson, 2010:2-3). Terlihat pada perusahaan tersebut berkaitan dengan teori yang dikeluarkan
yang memimpin pasar, sebagian besar di dalamnya oleh Pratt, et al., pada Bethke-Langenegger, et al.,
pasti memiliki tenaga kerja atau SDM (Sumber (2011:9) menjelaskan bahwa investasi berupa
Daya Manusia) yang berkualitas dan professional manajemen talenta dapat menghasilkan pekerja
(Keraf, 2000:66). Keberadaan SDM yang yang berkualitas dan menghasilkan karya dengan
berkualitas pun dapat menjadi pelengkap dari kualitas kinerja yang tinggi, sehingga dapat
strategi fungsional lainnya, sehingga dapat membuat diketahui bahwa adanya kaitan yang signifikan
perusahaan jauh lebih percaya diri dalam antara manajemen talenta dengan kinerja
menghadapi persaingan bisnis (Budiharjo, karyawan.
2011:81) dan mendapatkan peningkatan Ruky (2001:6) menjelaskan bahwa manajemen
keuntungan sebesar 20% (Blanchard dan Vincent, kinerja berkaitan dengan usaha, kegiatan atau
1988:85). program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh
Maka dari itu, tantangan perusahaan saat ini pimpinan organisasi (perusahaan) untuk
adalah untuk memenangkan perang talenta (talent merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan
war), karena kemampuan memenangkan perang prestasi karyawan. Menurut Cushway (2015:253)
talenta berpengaruh kepada kemampuan manajemen kinerja merupakan proses yang dapat
memenangkan pasar. Untuk memenangkan perang memastikan kinerja dari setiap individu yang
talenta setiap perusahaan perlu memahami definisi memegang jabatan dapat dikelola dan dijalankan
dari talenta. dengan baik sesuai dengan standar yang ada
Definisi talenta menurut Pella dan Inayati dalam perusahaan. Pengertian kinerja sendiri
(2011: 81) adalah manusia-manusia yang merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
ingin dipelihara perusahaan karena kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau
kelebihannya. Talenta dapat juga diartikan pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat
karyawan yang diidentifikasi memilih potensi kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu (Rivai,
menjadi pemimpin masa depan perusahaan 2004:309). Kinerja merupakan salah satu cara
(company future leader). Dengan pengertian untuk melihat perkembangan sebuah perusahaan,
tersebut maka manajemen talenta dapat maka dari itu kinerja merupakan hal yang sangat
diartikan suatu proses untuk memastikan penting keberadaannya dalam sebuah perusahaan.
kemampuan perusahaan mengisi posisi kunci Setiap perusahaan mempunyai spesialisasi
pemimpin masa depan perusahaan (company masing-masing, salah satunya merupakan
future leader) dan posisi yang mendukung perusahaan yang bergerak di bidang panas bumi.
kompetensi inti perusahaan (unique skill and Mengutip data yang dikeluarkan oleh Direktorat
high strategic value). Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) (2016) terdapat tiga perusahaan
yang mendapatkan tugas untuk melakukan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 187
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengembangan panas bumi yaitu PT Perusahaan manajemen talenta telah diusahakan dan dijalankan
Listrik Negara (PLN Persero), PT Pertamina oleh PT Pertamina (Persero) kemudian diturunkan
(Persero) dan PT Geodipa Energi, sedangkan dari kepada PT Pertamina Geothermal Energy Area
ketiganya operator terbesar panas bumi di Ulubelu, namun pelaksanaanya belum maksimal.
Indonesia merupakan PT Pertamina melalui anak
perusahaannya PT Pertamina Geothermal Energy. KAJIAN PUSTAKA
Apabila melihat dari artikel yang dikeluarkan oleh Manajemen Talenta
Metro TV News (2016) PT Pertamina Geothermal Yarnall (2011:4) mengatakan bahwa
Energy telah melakukan kinerja yang sangat baik manajemen talenta mencakup pemilihan dan
secara teknis maupun sumber daya manusianya, pengembangan karyawan yang dianggap berbakat
hal tersebut dibuktikan oleh perusahaan melalui di dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan
pendanaan kegiatan pengolahan panas bumi yang sekelompok orang yang dapat dikembangkan
murah, sehingga perusahaan lain dapat membeli bakatnya untuk menjadi sebuah investasi dalam
listrik panas bumi dengan harga yang sama murah. perusahaan. Sekelompok orang berbakat tersebut
PT Pertamina Geothermal Energy merupakan disebut sebagai talent pool.
anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang Talent pool dibangun untuk memusatkan
menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Negara pelatihan dan pengembangan sumber daya
(BUMN) yang bergerak dibidang pemanfaatan manusia di dalam perusahaan dengan jelas dengan
energi panas bumi di Indonesia. Dalam mengurangi omset dan mempertahankan bakat
pelaksanaannya PT Pertamina Geothermal Energy terbaik. (McCartney dan Garrow, 2006 dalam
tidak hanya bergerak dalam pemanfaatan energi Yarnall, 2011:4). Manfaat talent pool untuk
panas bumi dan berfokus untuk mencapai target individual karyawan yaitu peningkatan komitmen,
operasional mereka. Namun, PT Pertamina dukungan lintas perusahaan dan penyesuaian
Geothermal Energy pun menyeimbangkannya growth opportunities (Byham et al., 2002 dalam
bersama divisi Human Resources Service yang Yarnall, 2011:4).
berkekuatan dan berkompetensi dengan maksimal, Keberadaan talent pool ini sangat bermanfaat
hal ini bertujuan agar perusahaan dapat bagi perusahaan, terutama untuk mengidentifikasi
memberikan kontribuksi yang maksimal untuk karyawan yang memiliki potensi besar untuk
perusahaan, bangsa dan Negara. menjadi seorang manajer umum di sebuah
Berdasarkan Annual Report yang dimiliki PT perusahaan. Tidak hanya sebuah kapasitas
Pertamina pada tahun 2016. Perusahaan ini kepemimpinan yang harus dimiliki manajer umum
menerapkan Corporate Value Environtment yang namun banyak skill dan kemampuan lainnya yang
terangkum dalam 6C yang diantaranya adalah sangat penting untuk seorang manajer umum miliki
Clean, Competitive, Capable, Commercial, (Silzer dan Dowell, 2009:733)
Costumer Focused dan Confident. Untuk Di berbagai perusahaan, konsep talent pools
mewujudkan nilai-nilai tersebut, maka perusahaan diperluas ke dalam beberapa talent pool, seperti
memastikan agar pengelolaan sumber daya talent pool untuk bakat para eksekutif, talent pool
manusia dapat berjalan dengan terstruktur dan untuk fungsional perusahaan, talent pool untuk
efektif agar setiap karyawan dapat memberikan keragaman sumber daya manusia, dan talent pool
kontribusi terbaik sesuai talentanya. Hal tersebut untuk para pengawas. Namun, banyak perusahaan
semakin didukung ketika perusahaan memfokuskan sering menggunakan konsep level organisasi yang
fungsi Human Resource (HR) untuk menjawab karyawan akan capai; beberapa menyebutnya
tantangan bisnis melalui Breakthrough Project dengan acceleration pools (Byham, et al., 2002
(BTP) Streamlining Organization dan BTP Talent dalam Silzer dan Dowell, 2009:228). Berikut
Management and Succession Planning. Kedua BTP adalah beberapa level pusat pengembangan talenta
tersebut membantu fungsi Human Resources (HR) (talent pool) :
dalam menjalankan peran strategisnya sebagai a. Talent Pool Supervisor
strategic business partner dan mengembangkan 1) Kompetensi Maximising Performance
talenta terpilih untuk perusahaan. 2) Kompetensi Continuous Improvement
Dalam praktiknya, tercantum dalam Annual 3) Kompetensi Team Leadership
Report PT Pertamina tahun 2016. Perusahaan
melakukan review, dan evaluasi terkait dengan b. Talent Pool Coordinator
penerapan SDM sesuai dengan pedoman 1) Kompetensi Work Management
perusahaan. Salah satunya merupakan pengelolaan 2) Kompetensi Individual Leadership
manajemen talenta. Keberadaan dan berjalannya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 188
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
HASIL DAN PЕMBAHASAN
Kinerja Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Sederhana
Manajemen kinerja dikenal sebagai “Achilles’ Unstandardized Std.
Heel” yang memiliki arti sebuah sistem kuat namun Variabel Coefficients Coeff
ia merupakan kelemahan di manajemen human Bebas B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.011 5.059 2.770 .009
capital, dan sebagai salah satu sistem sumber daya Manajemen .552 .077 .782 7.201 .000
manusia yang paling sulit untuk diimplementasikan Talenta
kepada perusahaan. Namun, manajemen kinerja a. Dependent Variable: Kinerja
merupakan kunci bagaimana pekerjaan karyawan Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hal ini
menunjukan bagaimana perusahaan Berdasarkan hasil analisis diketahui
mengkomunikasikan ekspetasi dan menjalankan besarnya kontribusi variabel Kinerja terhadap
tingkah laku karyawan untuk mencapai tujuan yang variabel Manajemen Talenta sebesar 0,552. Dapat
penting (Pulakos, 2009:3). disimpulkan bahwa Manajemen Talenta
Menurut Bernardin dan Russel dalam Kaswan berpengaruh positif terhadap Kinerja, sehingga
(2006) yang dikutip dari Febriani (2012:20) apabila terjadi peningkatan Manajemen Talenta
mengatakan bahwa terdapat beberapa dimensi maka akan diikuti oleh peningkatan Manajemen
dalam kinerja, diantaranya adalah kualitas, Talenta.
kuantitas dan dampak interpersonal. Kualitas yang
merupakan kedekatan hasil pengukuran dengan Tabel 2 Koefisien Korelasi Dan Determinasi
nilai sesungguhnya, sedangkan kuantitas R Adjusted R Std. Error of
merupakan banyaknya jumlah yang terbentuk dari Model R Square Square the Estimate
sesuatu hal, dan yang terakhir adalah dampak 1 .782
a
.611 .599 2.76579
interpersonal yang merupakan kesempatan untuk
seseorang dalam mengembangkan perasaan saling a. Predictors: (Constant), Manajemen_Talenta
menghargai dan kerjasama kepada orang lain. Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018
Selain itu juga kinerja karyawan dapat dilihat 2
Dari analisis diperoleh hasil (koefisien determinasi) sebesar
perkembangannya melalui financial performance 0,611 atau 61,1% variabel Kinerja dipengaruhi oleh variabel
Manajemen Talenta. Sedangkan sisanya 38,9% variabel Kinerja
(Coleman, 2005 dalam Bhatnagar 2007:6). dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Hipotеsis Selain koefisien determinasi juga dapat dilihat
Ho: Tidak ada pengaruh antara manajemen talenta koefisien korelasi yang menunjukan besarnya
dengan kinerja pegawai. hubungan variabel Manajemen Talenta dengan
Ha: Ada pengaruh antara manajemen talenta Kinerja, nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,782
dengan kinerja pegawai. atau berada dalam kategori kuat karena berada pada
selang 0,6 – 0,8. Hal ini berarti hubungan antara
Manajemen Ha Kinerja kedua variabel bersifat positif, artinya jika variabel
Talenta Karyawan Manajemen Talenta ditingkatkan maka variabel
(X1) (Y) Kinerja pun ikut meningkat.

1. Gambaran Manajemen Talenta (X)


Gambar 1. Modеl Hipotеsis
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dari 15 (lima belas) item pernyataan
MЕTODE PЕNЕLITIAN kuesioner dalam variabel Manajemen Talenta,
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian diperoleh rata – rata sebesar 4,37. Nilai tersebut
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan termasuk ke dalam kategori yang tinggi, yang
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT berarti Manajemen Talenta di PGE Area
Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu yang Ulubelu dalam talenta yang dimiliki oleh
bertempat di Karangrejo, Ulubelu, Tanggamus karyawan yang sudah diterima dan sangat kuat
Regency, Lampung.. Didapat sampеl 35 orang dalam perusahaan. Terdapat 5 (lima) indikator
rеspondеn dеngan pеngumpulan data dan 15 (lima belas)
mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis
mеnggunakan rеgrеsi liniеr sederhana.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 189


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
item yang telah disebarkan diseluruh c. Financial Performance, nilai rata – rata
karyawan PGE Area Ulubelu, seperti halnya : indikator Financial Performance diperoleh
a. Maximising Performance, nilai rata – rata angka sebesar 4,25 artinya tidak melakukan
indikator Maximising Performance diperoleh pemborosan untuk ide, memaksimalkan hasil
angka sebesar 4,40 artinya mampu melakukan dan meminimalisasi kerugian.
pembinaan, menyediakan pelatihan, dan Dampak Interpersonal, nilai rata – rata
mengevaluasi hasilnya. indikator Dampak Interpersonal diperoleh
b. Continuous Improvement, nilai rata – rata angka sebesar 4,39 artinya mendapatkan
indikator Continuous Improvement diperoleh kesempatan dalam pengembangan diri,
angka sebesar 4,36 artinya mampu pengembangan bersama kelompok dan
memfasilitasi penggunaan ide dari karyawan diberikan kesempatan untuk mengaktualisasi
dan mengidentifikasi masalah – masalah dirinya.
potensial dan peluang perbaikan.
c. Team Leadership, nilai rata – rata indikator KЕSIMPULAN DAN
Team Leadership diperoleh angka sebesar SARAN Kеsimpulan
4,46 artinya mampu mengupayakan 1. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui
perbedaan antar individu menjadi sinergi yang bahwa dalam perspektif karyawan PT
menguatkan perusahaan. Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu
d. Work Management, nilai rata – rata indikator untuk variabel Manajemen Talenta, skor total
Work Management diperoleh angka sebesar rata-rata untuk variabel manajemen talenta ada
4,42 artinya mampu melakukan pada kategori sangat kuat. Sehingga dapat
pengembangan kemampuan pengelolaan disimpulkan bahwa Manajemen Talenta di PT
pekerjaan di level jabatan yang tinggi. Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu
e. Individual Leadership, nilai rata – rata indikator berjalan dengan baik.
Individual Leadership diperoleh angka sebesar 2. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui
4,24 artinya mampu memotivasi anak buah bahwa dalam perspektif karyawan PT
dengan menjalankan program kerja perusahaan Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu
secara konsisten dan akurat. untuk variabel Kinerja Karyawan, rata-rata
2. Gambaran Kinerja (Y) skor grand mean untuk variabel kinerja
Berdasarkan penelitian yang telah karyawan ada pada kategori yang tinggi.
dilakukan, dari 11 (sebelas) item pernyataan Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja
kuesioner dalam variabel Kinerja, diperoleh Karyawan di PT Pertamina Geothermal Energy
rata – rata sebesar 4,31. Nilai tersebut Area Ulubelu tinggi.
termasuk ke dalam kategori yang tinggi, yang
berarti Kinerja di PGE Area Ulubelu dalam
hasil kerja secara kuantitas, kualitas, financial Saran
performance dan dampak interpersonal yang
1. Karyawan menyadari adanya hambatan dalam
sangat tinggi. Terdapat 4 (empat) indikator
memotivasi anak buahnya dalam menjalankan
dan 11 (sebelas) item yang telah disebarkan
program kerja perusahaan secara konsisten
diseluruh karyawan PGE Area Ulubelu,
dan akurat Cara yang dapat dilakukan dalam
seperti halnya :
meningkatkan aspek tersebut adalah
a. Kualitas, nilai rata – rata indikator Kualitas
melakukan berbagai pendekatan dengan
diperoleh angka sebesar 4,29 artinya mampu
memberikan dukungan untuk meningkatkan
melakukan pekerjaan dengan tingkat akurasi
motivasi karyawan secara konsisten sehingga
yang tinggi, memberikan ide – ide yang
karyawan dapat menjalankan program kerja
inovatif dan mencapai target yang ditentukan
perusahaan dengan baik.
perusahaan.
2. Karyawan menyadari adanya pemborosan
b. Kuantitas, nilai rata – rata indikator Kuantitas
ide, belum mampu memaksimalkan hasil dan
diperoleh angka sebesar 4,31 artinya mampu
meminimalisasi kerugian. Cara yang dapat
melakukan siklus pekerjaan yang sesuai
dilakukan dalam meningkatkan aspek tersebut
dengan jadwal yang telah ditentukan, dapat
adalah dengan memberikan perbaikan, dan
mengetahui satuan ukur pekerjaan dalam
pengawasan lebih terhadap karyawan dalam
jumlah maupun rupiah dan tidak mengabaikan
pembuatan anggaran untuk ide yang diajukan
kesalahan yang telah dilakukan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 190


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sehingga bisa memaksimalkan hasil dan Journal International Management,
meminimalisasi kerugian. 5(5):524-539.
Bhatnagar, Jyotsna. 2007. Talent Management
DAFTAR PUSTAKA Strategy of Employee Engagement In
Blanchard, Kenneth dan Norman, Peale Vincent. Indian ITES Employees: Key to Retention.
1988. The Power of Ethical Management. Employee Relations, 29(6):6640-663.
New York: Fawcett Crest. Lewis, R.E dan Heckman, R.J. 2006. Talent
Budiharjo, Andreas. 2011. Organisasi: Menuju Management: A Critical Review. Human
Pencapaian Kinerja Optimum. Jakarta: Resources Management Review.
Prasetya Mulya Publishing. 16(2):139-154.
Cushway, Barry. 2015. The Employer’s Handbook. Yarnall, Jane. 2011. Maximising the effectiveness
London: Kogan Page Limited. of talent pools: a review of case study
literature. Leadership & Organization
Keraf, A. Sonny. 2000. Etika Bisnis. Yogyakarta:
Development Journal, 32(5):510-526.
Kanisius.
SKRIPSI DAN DISERTASI
Muhyi, Herwan Abdul., Muttaqqin, Zaenal dan
Nurmalasari, Healthy. 2016. HR Plan & Febriani, Ambia Dhinnar. 2012. Pengaruh Talent
Strategy. Jakarta: Swadaya Group. Management terhadap Kinerja Pegawai
pada Kantor Pusat PT. Bank X. Jakarta:
Moeljono, Djokosantoso. 2005. LEAD! Galang
Universitas Indonesia.
Gagas Tantangan SDM, Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Elex Jackson, R. D. 2010. Perseptions of strategic
Media Komputindo. planning, organization alignment and
talent: A multiple file case study of selected
Pella, Darmin A dan Inayati, Afifah. 2011. Talent
small business in Pennsylvania.
management (mengembangkan SDM untuk
mencapai pertumbuhan dan kinerja prima).
Pennsylvania: Pennsylvania State
University
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pulakos, Elaine D. 2009. Performance Nisa, Ridha Choirun. 2016. Pengaruh
Management: A new approach for driving Manajemen Talenta Dan Manajemen
business results. United Kingdom: Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan
Blackwell Publishing. dan melakukan studi pada karyawan PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,
Rivai, Veithzal, dkk. 2004. Manajemen Sumber Surabaya. Malang: Universitas Brawijaya.
Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Ruky, Ahmad. 2001. Sistem Manajemen Kinerja.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Silalahi, Udin. 2007. Perusahaan saling
mematikan dan bersengkongkol;
bagaimana cara memenangkan?. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Silzer, R. F. dan Dowell, B. 2009. Strategy Driven
– Talent Management: A Leadership
Imperative. New York: John Wiley &
Sons, Inc.

JURNAL
Bethke-Langenegger, Pamela., Mahler, Philippe.,
dan Staffel, Bruno. 2011. Effectiveness of
talent management strategies. European

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 191


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai