Anda di halaman 1dari 7

Nama : Windy Jeanifer

SHIFT B
15 Brand beserta Slogan dan Filosofinya

1. Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro (Teh Botol Sosro)


Kemunculan slogan "Apapun Makanannya, Minumnya Teh
Botol Sosro" dilator belakangi oleh adanya produk Frestea dari
Coca Cola yang perlahan merebut pasar Sosro. Dalam slogan ini
Sosro berusaha mengubah kebiasaan konsumen, dari mereka
yang setelah makan terbiasa minum air putih atau minuman
lainnya, mulai diarahkan untuk mengkonsumsi Teh Botol Sosro
setelah makan.
Slogan tersebut cukup populer dan mengena di kalangan
konsumen, akan tetapi, pada tahun 2008 Sosro kembali
mengubah slogan menjadi "Apapun, Enaknya Minum Teh Botol
Sosro". Hal ini dilakukan karena Sosro ingin
memperkuat positioning produknya sebagai produk teh untuk siapa saja dengan aktivitas
yang beragam.
Meski demikian, banyak pihak merasa slogan lama mereka "Apapun Makanannya,
Minumnya Teh Botol Sosro" adalah slogan yang paling mengena dan pas digunakan.
Penggunaan slogan ini dinilai lebih spesifik dalam membidik konsumen untuk bertindak,
yakni setelah makan, minuman yang paling cocok adalah Teh Botol Sosro.

2. Life is Never Flat (Chitato)


Dua makna sekaligus terwakili dalam
tagline "Life is Never Flat" milik
Chitato. Berdasarkan sumber
langsung dari lifeisneverflat.com,
"Life Is Never Flat" adalah jiwa dari
Chitato, prinsip tersebut sekaligus
mencerminkan keseharian kita yang
tetap maksimal di setiap situasi yang
terjadi. Makna kedua dari slogan
tersebut mewakili bentuk
Chitato yang memiliki potongan bergelombang, disertai rasa yang tebal dan kuat
membuat setiap gigitannya memberikan pengalaman baru yang luar biasa.
3. Aku Dan Kau Suka Dancow (Dancow)
Slogan Dancow merujuk pada
pengakuan bahwa kita semua suka
Dancow dan memilih susu Dancow
untuk dikonsumsi. Harga yang
terjangkau oleh masyarakat Indonesia,
disertai dengan kemampuan dan
kemahiran PT Nestle Indonesia di
dalam memahami kebutuhan
konsumen, membuat Dancow bertahan
sebagai merek favorit bagi konsumen susu di Indonesia.

4. Ada Yang Lebih Bagus Dari HIT? Yang Lebih Mahal Banyak (HIT)
Jenius! Slogan produk pembasmi
nyamuk satu ini adalah contoh dari
penyusunan kalimat yang sederhana
namun sangat tepat dan mengena.
Dalam slogan tersebut HIT tidak
mengunggulkan produknya sendiri
dan tidak menyebutkan bahwa
produknya memiliki harga yang
lebih terjangkau dibanding produk
pembasmi nyamuk serupa. Namun
kalimat slogan tersebut dapat mengajak orang untuk berpikir dan berasumsi mengenai
harga serta kualitas produk HIT.
5. Bongkar! Bongkar Kebiasaan Lama, Top Kopi Kopinya Orang Indonesia (TOP
Coffee)
"Bongkar! Bongkar! Bongkar!"
Tiga kalimat tersebut cukup
sering terdengar dari seorang
pria bersuara berat yang khas
pada tahun 2012 silam. Sosok
Iwan Fals sebagai seorang
seniman nasionalis rupanya
cukup sukses mempengaruhi
masyarakat Indonesia untuk
menjadi sosok yang nasionalis
dan mencintai produk dalam
negeri. Ia dipilih menjadi brand
ambassador karena dianggap memiliki kesamaan karakter dengan Top Coffee yang
idealis dan fenomenal.
Kata "Bongkar" yang diucapkannya secara berulang dalam slogan ini bermakna
penegasan bagi masyarakat Indonesia agar memiliki keberanian untuk beralih ke produk
lokal. Dalam hal ini, Top Kopi adalah produk lokal berupa kopi yang paling tepat untuk
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

6. Berapa Lapis? Ratusan! (Tango)


Slogan ini populer di tahun 1999-an dan
pertama kali muncul pada sebuah iklan
yang menampilkan adegan percakapan
seorang gadis kecil dengan temannya,
dimana keduanya sedang asyik
menikmati wafer Tango. Salah satu dari
mereka bertanya,"Berapa lapis?",
kemudian dibalas oleh
kawannya,"Ratusan!".
Beberapa sumber menyebutkan bahwa
lapis yang dimaksudkan bukanlah lapis
wafer Tango (tentunya), melainkan gambaran dari lapis kenikmatan rasa wafer Tango.
Terlepas dari hal tersebut, pada masanya, slogan ini sempat trending dan menjadi
sebuah social jargon pada masa itu. Setiap pertanyaan yang jawabannya mengacu pada
angka, akan dijawab spontan,"Ratusan!".
7. Yang Penting Hepi (Djarum 76)
Makna dalam slogan iklan yang khas
dengan tokoh jinnya ini mengajak para
penonton/ konsumennya untuk
menikmati hidup dan bersenang-
senang, bahwa setiap masalah pasti ada
solusinya. Dalam iklan ini, jin
digambarkan sebagai sosok yang
membantu menyelesaikan masalah,
dengan mengabulkan sebuah
permintaan.

Senada dengan konsep slogan Djarum 76, Sampoerna Hijau juga memiliki slogan "Nggak
ada Lo Nggak Rame" dan "Asiknya Rame-Rame" yang kurang lebih memiliki makna
serupa. Dikarenakan produsen rokok tidak diperkenankan untuk menampilkan produk
serta pesan yang berhubungan dengan produknya, kedua merek ini mengambil strategi
serupa dengan mengasosiasikan produk mereka dan kegiatan merokok sebagai bagian
dari kehidupan sosial.
8. Orang Pintar Minum Tolak Angin (Tolak Angin)
Slogan yang muncul pada tahun 2000-an
ini mulai populer sejak muncul dalam
iklan yang diperankan oleh tokoh-tokoh
dengan image pintar seperti Rhenald
Kasali, Soebronto Laras, Agnes Monica,
Lula Kamal, dan Anggito Abimanyu. Kata
“Orang Pintar” yang digunakan dalam
slogan Tolak Angin digunakan untuk
mengubah image jamu yang identik
dengan arti kuno, kampungan, dan tua
menjadi produk yang baru, modern, dan
membanggakan.
Produk jamu sejenis lainnya ada yang menawarkan produk mereka menggunakan slogan
iklan dengan strategi sanggahan atas slogan Tolak Angin diatas. Slogan tersebut
berbunyi, "Orang Bejo Lebih Untung dari Orang Pintar". Lantaran slogan tersebut sempat
menarik perhatian sebagian masyarakat, namun banyak pula pihak yang menganggap
strategi offensive seperti ini pada advertising merupakan tindakan putus asa yang justru
akan berdampak kurang baik pada produk mereka sendiri.
Satu contoh slogan yang memiliki pola nyaris sama dengan slogan Tolak Angin adalah
milik Dirjen Pajak, yakni "Orang Bijak Bayar Pajak". Dari segi penyusunan kalimatnya,
bisa dilihat bahwa slogan Tolak Angin dan Dirjen Pajak memiliki kemiripan. Disengaja
atau tidak, slogan Tolak Angin telah menginspirasi banyak merek lainnya dalam
menciptakan slogan.
9. Jeruk Kok Minum Jeruk (Nutrisari)
Tokoh jeruk dan Joshua nampaknya sudah
sangat melekat dalam benak masyarakat
dalam iklan Nutrisari. Digambarkan bahwa
nikmat dan enaknya jeruk Nutrisari bahkan
dapat membuat si jeruk ini pun juga ingin
meminumnya. Kuatnya asosiasi slogan
dengan merek atau produk, dapat membantu
perusahaan dalam membangun citra dan
tetap berada dalam pikiran konsumen. Hal ini
diharapkan dapat memperkuat kemungkinan
masyarakat untuk memilih produk atau jasa
yang memiliki citra lebih kuat dan baik.

10. Buat Anak Kok Coba-Coba (Minyak Kayu Putih Cap Lang)
Slogan ini memberikan edukasi kepada
orang tua bahwa untuk anak mereka
harus memberikan yang terbaik.
Slogan Minyak Kayu Putih Cap Lang
masuk ke dalam daftar ini dikarenakan
slogannya yang mampu untuk
memberikan edukasi serta tersirat adanya
peringatan bagi konsumen agar tidak
coba-coba dalam memilih produk untuk
anak mereka. Secara tidak langsung
mereka meyakinkan masyarakat akan
kualitas produk yang ditawarkan. Strategi dan konsep slogan iklan seperti ini adalah
ideal, mereka tidak menyerang produk lain namun juga tidak memberikan janji-janji yang
(seringnya) tidak digenapi oleh kualitas produk atau jasa yang mereka tawarkan.
11. Pancen Oye! (Oskadon)
Oskadon merupakan obat sakit kepala
tanpa rasa kantuk yang diperuntukkan
bagi kalangan menengah ke bawah.
Oskadon dengan mudah memposisikan
diri di benak konsumen karena
taglinenya yang memiliki pelafalan dan
nada bicara yang unik. Ki Manteb
Sudarsono yang adalah seorang dalang
wayang, terpilih menjadi brand
ambassador Oskadon dan memiliki
hubungan dengan alasan mengapa slogan
Oskadon menggunakan bahasa Jawa dan
berbunyi, "Pancen Oye!".
Penggunaan bahasa daerah adalah salah satu strategi yang dapat digunakan pada saat
membidik masyarakat daerah tertentu. Contoh produk lainnya yang menjadikan
masyarakat Jawa sebagai target marketnya adalah Kuku Bima Ener-G dengan "Roso!"
(Dibaca "Rosso!") dan Antangin dengan slogan "Wes Ewes Ewes Bablas Angine".

12. Indomie Seleraku (Indomie)


Slogan sederhana dengan jingle yang
khas ini sudah sangat dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Ketika Indomie
pertama kali diperkenalkan pada tahun
1969, banyak yang meragukan produk
mie instan sebagai makanan pokok
selain nasi. Namun, karena rasanya
yang sesuai dengan lidah masyarakat
Indonesia serta harganya yang
terjangkau, membuat Indomie mudah diterima berbagai kalangan. Hal inilah yang
kemudian menjadi konsep utama marketing produk Indomie, yakni walau berbeda-beda
tetapi tetap satu selera.
"Indomie Seleraku" dipopuler sebagai slogan melalui jingle/lagu iklan resmi Indomie di
televisi, radio, dan media massa lainnya. Slogan "Indomie Seleraku" mulai digunakan
pada tahun 1982, sedangkan lagunya diciptakan pada kisaran tahun yang sama oleh
musisi oleh A. Riyanto. Teks lagu iklan Indomie pun sempat dituliskan pada bagian
belakang bungkus Indomie tahun '90an hingga awal tahun 2000an.
13. 'Ga Cuma Wangi Juga Bisa Ngomong' (Permen Kis)
Permen Kis adalah produk permen dari Mayora.
Produk permen ini banyak ditemukan di
supermarket, warung, asongan, ataupun di toko
makanan. Permen Kis menawarkan produk
permen mint yang dapat menyegarkan pernafasan.
Permen ini dapat menambah percaya diri dalam
pergaulan dengan kesegaran nafas mulut. Permen
Kis juga dikemas secara inovatif. Pada bungkus
permen terdapat tulisan tulisan untuk mengungkapkan perasaan. Dengan slogan 'Ga
Cuma Wangi Juga Bisa Ngomong', permen ini menawarkan cara baru untuk
mengungkapkan perasaan kepada teman atau pasangan.

14. Mizone “Be 100%”


Mizone mengusung tagline Be 100% yaitu yang
berarti menjadikan diri untuk tidak hilang
konsentrasi ketika kesibukan sedang mendera para
konsumen, menjadikan para konsumen untuk segar
seperti saat pagi hari setelah bangun tidur. Mizone
ingin para konsumen selalu dalam keadaan prima
sesibuk atau selelah apapun itu. Tagline itupun bukan
hanya isapan jempol belaka, Mizone sering mengadakan kampanye menguji tingkat
semangat dan konsentrasi para konsumennya di even-even yang diselenggarakan
Mizone secara rutin. Di tengah kampanye itu Mizone sering menggunakan kata-kata
100%, contohnya seperti “Bantu Badan Pikiran Semangat 100% OK, Tantangan Mizone
100% kamu, Jadi 100% kamu.” Dan masih banyak yang lain.

15. Setia Setiap Saat (Rexona)


Brand deodorant yang diciptakan pada 1908 oleh
pasangan ahli farmasi asli Australia ini merupakan
brand deodorant No.1 yang diakui dunia. Di
Indonesia, slogan Rexona "Setia Setiap Saat" telah
lama dikenal, meski tidak diketahui secara pasti sejak
tahun berapa slogan tersebut digunakan. Pada zaman
dahulu, masalah keringat dan bau badan adalah
masalah yang tabu untuk dibicarakan, sehingga orang
menjadi sangat tidak percaya diri. Rexona kemudian
hadir menjawab permasalahan tersebut, hingga
akhirnya orang-orang kembali percaya diri untuk
tampil kapan pun, dimana pun.

Anda mungkin juga menyukai