Surat Dan Juknis SMARTREN 2019 PDF
Surat Dan Juknis SMARTREN 2019 PDF
DINAS PENDIDIKAN
Jln. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881
Wisselboard (022) 4264944, 4264957, 4264973
BANDUNG - 40171
Tembusan:
1. Yth. Bapak Gubernur Jawa Barat (Sebagai Laporan);
2. Yth. Bapak Wakil Gubernur Jawa Barat;
3. Yth. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;
4. Yth. Ketua Majelis Ulama Provinsi Jawa Barat;
5. Yth. Kepala SMA/SMK/SLB di Provinsi Jawa Barat.
Nomor : 978.3/8907-Set.Disdik
Tanggal : 26 April 2019
PANDUAN
KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
SISWA BELAJAR DI PESANTREN RAMADHAN (SMARTREN RAMADHAN)
1440 H/2019 M SMA, SMK DAN SLB
Bismillahirrahmairrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan
inayah atas terbitnya Panduan Kegiatan Siswa Belajar di Pesantren Ramadhan
(SMARTREN RAMADHAN) bagi siswa SMA, SMK dan SLB
Untuk meningkatkan wawasan keagamaan dan praktik keagamaan Islam,
sekaligus upaya pencapaian visi Jawa Barat yakni Jabar Juara Lahir Batin,
berbagai usaha dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler termasuk kegiatan penumbuhan budi
pekerti melalui program SMARTREN RAMADHAN Ramadhan tingkat SMA, SMK
dan SLB. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan
keagamaan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam pelaksanaan
ibadah di bulan Ramadhan sehingga terwujudkan siswa yang beriman,
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan taat beribadah.
Tujuan disusunnya Panduan SMARTREN RAMADHAN ini adalah untuk
memberi kemudahan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di bulan
Ramadhan bagi SMA, SMK dan SLB di Jawa Barat.
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang
bermutu tidak hanya menitikberatkan pada aspek intelektual, tetapi juga
harus memperhatikan keseimbangan aspek sosial dan spiritual. Kehidupan
beragama juga menjadi perhatian dalam penyelenggaraan Pendidikan
Agama Islam (PAI) di sekolah dalam rangka membentuk perilaku terpuji.
Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sesuai dengan visi dan misi provinsi Jawa Barat, yaitu:
“Terwujudnya Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan
kolaborasi”, Yang dijabarkan ke dalam lima misi pembangunan dan
sembilan program unggulan, diantaranya Misi pertama, membentuk
manusia pancasila yang bertaqwa; melalui peningkatan peran masjid dan
tempat ibadah sebagai pusat peradaban, dengan sasaran misi yaitu
pesantren juara, masjid juara, dan ulama juara; Misi kedua, melahirkan
manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui
peningkatan pelayanan publik yang inovatif, dengan sasaran misi yaitu
kesehatan juara, perempuan juara, olahraga juara, budaya juara, sekolah
juara, guru juara, ibu juara, millenial juara, perguruan tinggi juara, dan SMK
juara;
Salah satu usaha mewujudkan visi dan misi Jawa Barat tersebut
maka Program Siswa Belajar di Pesantren Ramadhan (SMARTREN
RAMADHAN) merupakan salah satu kegiatan pembiasaan penumbuhan
budi pekerti di SMA, SMK dan SLB di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat. Suasana Ramadhan yang kondusif dalam membangun
kehidupan spiritualitas siswa perlu terus dijaga dan dikembangkan melalui
kegiatan pembiasaan budi pekerti yang lebih menarik, aplikatif, dan efektif
dalam meningkatkan kemampuan keagamaan siswa baik pada aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
Agar terselenggaranya kegiatan ini dengan baik maka perlu disusun
Panduan Siswa Belajar di Pesantren Ramadhan (SMARTREN
RAMADHAN) tahun 1440 H/2019M
1
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Keagamaan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelengaraan Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan
Penguatan Karakter
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah sebagaimana
telah diubah dalam Permendikbud Nomnor 37 Tahun 2018
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan
Formal;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah
Mnengah Atas/Madrasah Aliyah
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Penyelengaraan Pendidikan;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2017 tentang
2
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
C. Tujuan
Panduan kegiatan Siswa Belajar di Pesantren Ramadhan(SMARTREN
RAMADHAN) ini bertujuan untuk:
1. Memberikan petunjuk operasional kepada pihak-pihak terkait dan satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan SMARTREN RAMADHAN yang
lebih sesuai dengan tuntutan, kondisi dan situasi sekolah, keluarga dan
masyarakat.
2. Meningkatkan peran satuan pendidikan dan pemangku kepentingan
pendidikan dalam memaksimalkan kegiatan SMARTREN RAMADHAN.
D. Sasaran
Panduan ini dapat digunakan oleh:
1. Kepala Bidang PSMA, PSMK, dan PKLK, Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat;
2. Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi
Jawa Barat;
3. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I – XIII, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat;
4. Kepala Seksi PAIS/PAKIS/PENDIS, Kantor Kemenag Kab./Kota;
5. Pengawas Pembina dan Pengawas PAI;
6. Kepala SMA, SMK, dan SLB;
3
BAB II
KONSEP KEGIATAN SMARTREN RAMADHAN
C. Materi
Untuk materi kegiatan SMARTREN RAMADHAN meliputi :
1. Akidah - Akhlak
2. Al Qur’an - Hadits
3. Fiqih
4. Tarikh
5. Islam rahmatan lil alamiin, meliputi materi: a. Multikulturalisme dan
Toleransi b. Pencegahan bahaya radikalisme, c. Tabayyun Melawan
Hoaks
5
diharapkan memiliki perilaku 3 T, yaitu Ta’lim (pembelajar), Tadrib (pembiasaan)
dan Ta’zhim (santun).
E. Sosialisasi Kegiatan
Sekolah mensosialisasikan kegiatan SMARTREN RAMADHAN dengan
memasang spanduk/banner bertuliskan: DENGAN SMARTREN
RAMADHAN KITA TINGKATKAN IMAN DAN TAKWA MENUJU JABAR
JUARA LAHIR BATIN, Contoh spanduk :
LOGO
SEKOLAH
#smatrenramadhan2019
6
BAB III
PENYELENGGARAAN KEGIATAN SMARTREN RAMADHAN
A. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan SMARTREN RAMADHAN adalah satuan
pendidikan. Adapun pembina kegiatan adalah guru PAI dibantu oleh guru
mata pelajaran yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Agar program berjalan
dengan baik, pihak sekolah melibatkan pihak orang tua dan pemangku
kepentingan lainnya.
Satuan pendidikan menyusun program kegiatan dengan memperhatikan
beberapa komponen, antara lain:
1. Rasional dan tujuan umum;
2. Deskripsi kegiatan;
3. Pengelolaan;
4. Pendanaan;
5. Evaluasi dan pelaporan.
7
C. Mekanisme Pelaksanaan
Satuan pendidikan melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun program kegiatan SMARTREN RAMADHAN;
2. Melaksanakan kegiatan SMARTREN RAMADHAN;
3. Mengevaluasi dan tindak lanjut sesuai dengan kegiatan SMARTREN
RAMADHAN yang direncanakan;
4. Membuat laporan kegiatan kepada kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah masing-masing.
8
BAB IV
PEMBIAYAAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Pembiayaan
Biaya pelaksanaan kegiatan dapat bersumber dari:
1. RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah);
2. Bantuan masyarakat yang peduli pendidikan; atau
3. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Alokasi dana tersebut digunakan untuk membiayai:
1. Narasumber;
2. Kepanitiaan
3. Penyediaan sarana dan prasarana;
4. Penyediaan buku panduan dan bahan ajar;
5. Biaya operasional dan administrasi kesekretariatan.
Dengan ketentuan pembiayaan SMARTREN RAMADHAN tersebut di atas,
tidak memberatkan siswa yang berasal dari keluarga ekonomi kurang
mampu.
B. Evaluasi
Evaluasi kegiatan SMARTREN RAMADHAN meliputi penilaian siswa (santri)
dan evaluasi kegiatan:
1. Penilaian siswa (santri)
Penilaian siswa (santri) dilakukan untuk mengukur tingkat keterlibatan
dan perkembangan kompetensi siswa dalam mengikuti kegiatan.
Penilaian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, diberikan dan
dinyatakan dalam salah satu bentuk penilaian PAI dan BP. Satuan
pendidikan dapat menerbitkan sertifikat kegiatan SMARTREN
RAMADHAN yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan Pimpinan
Pesantren/MUI setempat .
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada
setiap indikator yang telah ditetapkan dan menginventarisir
permasalahan yang muncul di lapangan.
Hasil evaluasi dan inventarisasi pemasalahan tersebut bisa dijadikan
acuan dalam melakukan perbaikan dan membuat RTL (Rencana
Tindak Lanjut) untuk kegiatan berikutnya dan didesiminasikan kepada
pemangku kepentingan.
C. Pelaporan
Pelaporan merupakan perangkat administrasi yang dibuat sebagai
bukti fisik penyelenggaraan program. Pelaporan dapat berfungsi sebagai
dokumentasi kegiatan yang dapat dijadikan bahan telaah/kajian terhadap
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program juga sebagai data faktual
9
dalam mengembangkan penataan dan perbaikan program berikutnya.
Komponen yang harus dipenuhi dalam pelaporan di antaranya:
1. Program kegiatan SMARTREN RAMADHAN;
2. Rekapitulasi keterlibatan siswa dalam SMARTREN RAMADHAN;
3. Daftar hadir narasumber;
4. Daftar nilai siswa;
5. Foto/ dokumentasi kegiatan; dan
6. Data-data lain yang sesuai.
10
BAB V
PENUTUP
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan kegiatan SMARTREN RAMADHAN, khususnya pada jenjang
SMA, SMK dan SLB. Diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam
mendukung kegiatan SMARTREN RAMADHAN sehingga terbentuk siswa-siswi
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berkepribadian
muslim yang unggul dan tercapai visi Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin.
11
Lampiran 1
Penanggungjawab Kegiatan
SMARTREN RAMADHAN
(Jabatan dan Unit Kerja)
(Nama)
(NIP)
12
Lampiran 2
PANDUAN KEGIATAN KEAGAMAAN
BAGI SEKOLAH SWASTA NON MUSLIM / SISWA NON MUSLIM
DI BULAN RAMADHAN
B. Materi Kegiatan
Untuk materi kegiatan meliputi :
1. Pujian & Penyembahan
2. Doa Syafaat Bersama
3. Pendalaman Alkitab
4. Khotbah Refleksi
5. Kolekte/ Persembahan
6. Sharing Kesaksian
7. Ceramah Kebangsaan, meliputi materi :
a. Multikulturalisme dan Toleransi
b. Pencegahan Bahaya Radikalisme
c. Kebijaksanaan Melawan Hoaks
14
II. Model dan Jenis Kegiatan, materi untuk yang beragama KATOLIK
A. Model dan Jenis Kegiatan
1. Model Siswa RETREAT di Sekolah
Siswa melaksanakan Retreat di Sekolahnya selama 3 (tiga) hari,
perharinya sekitar 4 (empat) jam, dari jam : 08.00 – 12.00, untuk
mengikuti kegiatan Retreat. Dalam pelaksanaannya sekolah
berkolaborasi dengan Guru PAK, Guru di sekolah yang beragama
Katolik, Persekutuan Siswa & Alumni Siswa Katolik, Gereja setempat dan
tokoh masyarakat yang beragama Katolik. Jenis kegiatannya meliputi:
a. Nyanyian dan pengantar
b. Doa pembukaan
c. Bacaan Kitab Suci
d. Renungan/sharring antar pribadi
e. Persembahan
f. Materi Kebangsaan
g. Action plan
2. Model : Pastor / Aktivis gereja / kategorial Masuk Sekolah
Siswa melaksanakan kegiatan pengenalan dimensi pelayanan selama
beberapa hari di sekolah. Dalam pelaksanaannya sekolah
berkolaborasi dengan Gereja setempat dan tokoh masyarakat yang
beragama Katolik (aktivis), Jenis kegiatannya meliputi:
a. Mengundang Pastor/aktivis/kelompok kategorial ke sekolah, apabila
ada Pastor kegiatan diawali dengan Perayaan Ekaristi
b. Siswa membuat tanggapan dari kegiatan aktivis gereja
c. Doa umat/permohonan
d. Pengenalan jenis-jenis pelayanan dalam gereja
e. Persembahan
f. Materi Kebangsaan
g. Action plan
3. Model pelayanan Profesional Katolik di Sekolah
Siswa mengikuti kegiatan peningkatan motivasi melalui kesaksian atas
keberhasilan para aktivis Katolik yang diundang ke sekolah selama
15
beberapa hari. Jenis kegiatannya meliputi:
a. Sharing & Motivasi dari Orang Tua Siswa Katolik yang bekerja
sebagai Profesional (misalnya : guru, dosen, notaris, dokter,
polisi, advokat, dll)
b. Sharing & Motivasi dari Orang Tua Siswa Katolik yang bekerja
sebagai Wirausahawan (misalnya : petani, peternak, koki, bengkel,
pengrajin, dll)
c. Bacaan Kitab Suci
d. Renungan
e. Persembahan
f. Materi Kebangsaan
g. Tindak lanjut
B. Materi Kegiatan
Untuk materi kegiatan meliputi :
1. Nyanyian dan pengantar (pilih lagu yang sesuai)
2. Doa Syafaat
3. Bacaan Alkitab
4. Renungan
5. Persembahan
6. Ceramah Kebangsaan, meliputi materi :
a. Multikulturalisme dan Toleransi
b. Pencegahan Bahaya Radikalisme
c. Kebijaksanaan Melawan Hoaks
1) Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan
2) Realita Penggunaan Teknologi Zaman Now
3) Membangun Habitus Baru
4) Aksi Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan
16
III. Model dan Jenis Kegiatan, materi untuk yang beragama Lainnya
A. Model penyelenggaraan dapat menyesuaikan , yakni dengan menghadirkan
tokoh agama ke sekolah, atau siswa intensif melakukan kegiatan keagamaan di
tempat ibadahnya dengan diberi jurnal kegiatan selama berada di tempat
ibadah.
B. Materi keagamaan disesuaikan dengan materi tambahan berupa ceramah
kebangsaan yang meliputi :
1. Multikulturalisme dan toleransi
2. Pencegahan Bahaya Radikalisme
3. Melawan Hoaks
17