Anda di halaman 1dari 11

# REFORMASI

TUNTASKAN

Sikap dan Rilis Pers


“MAKLUMAT
TUNTASKAN

REFORMASI
23-24 September 2019
ALIANSI MAHASISWA INDONESIA
“ Maklumat
Tuntaskan Reformasi
Reformasi saat ini belum berumur 21 tahun, sayangnya
upaya perubahan bangsa kepada kemajuan justru menemui
kemunduran telak akibat beragam kebijakan yang mengkorup
agenda-agenda Reformasi. Tidak hanya itu, beragam
kebijakan yang disusun oleh Pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat, semakin bertentangan dengan pokok-
pokok reformasi sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR
No.X Tahun 1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi
Pembangunan Dalam Penyelamatan dan Normalisasi
Kehidupan Negara.

Kami menilai bahwa Pemerintah dan Dewan Perwakilan


Rakyat tidak belajar dari beragam kesalahan yang dilakukan
oleh Rezim Orde Baru. Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Rakyat justru membuai serangkaian kebijakan yang
mendorong negara pada sistem pemerintahan yang korup,
otoriter, dan menciptakan ekonomi yang eksploitatif. Atas
dasar itu, kami turun kejalan untuk menyampaikan beragam
tuntutan yang menjadi keresahan bersama Rakyat Indonesia

#TuntaskanReformasi #RakyatBergerak
# REFORMASI
TUNTASKAN

RESTORASI
Upaya
Pemberantasan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
Jangan lemahkan kpk,
tindak tegas koruptor
1 Merestorasi Upaya Pemberantasan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
TAP MPR No.X Tahun 1998 secara tegas menyatakan bahwa praktek-praktek
korupsi, kolusi dan Nepotisme merupakan masalah yang terjadi dalam era Orde
Baru hukum. Menyiapkan sarana dan prasarana serta program aksi bagi tumbuhnya
suasana yang sehat bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme merupakan agenda yang
diamanatkan oleh Reformasi. Upaya bangsa dalam menghapuskan Korupsi Kolusi
dan Nepotisme sempat menemui beragam kemajuan lewat reformasi birokrasi,
pengesahan Undang-Undang Tipikor, dan pembentukan Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Sayangnya, pada 2019 beragam kemajuan yang telah diupayakan dalam
pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menghadapi pukulan besar yang.
Beragam pembentukan regulasi dan kebijakan termasuk Revisi Undang-Undang
Komisi Pemberantasan Korupsi, RUU KUHP, Undang-Undang Pemsyarakatan, dan
pemilihan Pimpinan KPK yang bermasalah. Bahwa ancaman terhadap upaya
pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme telah dilakukan secara sistematis
melalui pelemahan kewenangan dan independensi KPK dalam memberantas
Korupsi Kolusi dan Nepotisem, pelemahan ancaman pidana, pelemahan sanksi
terhadap koruptor, dan merusak KPK dengan pemilihan orang-orang bermasalah
didalamnya.

Maka kami memohon Presiden dan Dewan perwakilan Rakyat untuk


melakukan hal-hal berikut:
a. Mencabut Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan
menerbitkan Perppu yang mencabut Undang-Undang KPK dan disetujui oleh
DPR.
b. Mencabut Revisi Undang-Undang Pemasyarakatan yang memberikan
kenikmatan bagi Koruptor.
c. Membatalkan pengangkatan seluruh Capim Komisi Pemberantasan Korupsi
terpilih.
d. Menunda pengesahan dan mengeluarkan seluruh ketentuan mengenai
korupsi dari RUU KUHP.

#RakyatBergerak
#TuntaskanReformasi
# REFORMASI
TUNTASKAN

RESTORASI
Demokrasi,
kebebasan
berpendapat, dan
pemenuhan ham.
Stop represifitas
Cabut pasal karet
2 Merestorasi Demokrasi, Hak Rakyat Untuk Berpendapat,
Penghormatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi
Manusia, dan Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses
Pengambilan Keputusan

Pembuatan undang-undang politik yang sesuai dan mendukung


demokratisasi, menegakan kedaulatan rakyat merupakan agenda
reformasi yang semakin terancam pelaksanaannya. Tercatat beragam
peraturan perundang-undangan maupun tindakan aparatur negara
yang bertentangan dengan demokratisasi berupaaya maupun telah
disahkan oleh Pemerintah dan DPR. Sebut saja Undang-Undang MD3
yang telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi, RUU KUHP, dan Pasal-
Pasal Karet dalam Undang-Undang ITE. Selain itu tindakan kongkrit
seperti pembubaran demonstrasi, brutalitas aparat, perampasan buku,
dan diskusi baik oleh aparatur negara maupun organisasi masyarakat
yang dibiarkan oleh negara semakin mencuat dalam beberapa tahun
kebelakangan.

Maka kami meminta Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat


untuk melakukan hal-hal berikut:

a. Mencabut draf RKUHP dan melakukan kajian dan partisipasi publik


kembali dalam penyusunan draf secara komperhensif sebelum
melakukan pembahasan di dewan perwakilan rakyat.
b. Mencabut pasal-pasal karet dalam Undang-Undang ITE maupun
peraturan perundang-undangan lainnya.
c. Mendisiplinkan aparat negara dalam berhadapan dengan rakyat
untuk menjamin kebebasan berpendapat demi iklim demokrasi
yang sehat.

#RakyatBergerak
#TuntaskanReformasi
# REFORMASI
TUNTASKAN

RESTORASI
Reforma agraria,
perlindungan sda
dan tenaga kerja
Tolak ruu yang tidak pro rakyat
3 Merestorasi Pelaksanaan Reforma Agraria dan
Perlindungan Sumber Daya Alam serta Tenaga
Kerja dari Ekonomi yang Eksploitatif

Kebijakan ekonomi yang eksploitatif dan tidak berbasis pada ekonomi rakyat
semakin terlembaga dalam berbagai kebijakan. Gagalnya pemerintah dan
pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan dan penegakan hukum dalam
kegiatan usaha eksplotiatif seperti tambang dan perkebunan telah menciptakan
dampak ekologis masif tidak hanya bagi generasi saat ini namun juga generasi di
masa yang akan datang. Dari aspek pembentukan peraturan perundang-undangan
PP No.24 Tahun 2018 semakin memperburuk perlindungan lingkungan hidup
dengan menggerus keberlakukan Amdal.

Kebijakan yang telah buruk semakin diperparah dengan RUU Sumber Daya
Air yang dinilai berpotensi memonopoli akses terhadap air, RUU Pertanahan yang
juga semakin mendorong monopoli kepemilikan tanah, dan wacana revisi Undang-
Undang Ketenagakerjaan yang dinilai tidak melibatkan buruh.

Maka kami meminta Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk


melakukan hal-hal berikut:

a. Selesaikan konflik agraria dan laksanakan reforma agraria sejati


b. Mencabut Undang-Undang Sumber Daya Air yang menghalangi akses rakyat
terhadap air.
c. Menolak RUU Minerba yang berpotensi mengkriminalisasi rakyat yang dalam
konflik pertambangan
d. Menolak RUU Pertanahan yang berpotensi memperparah ketimpangan
kepemilikan tanah.
e. Mencabut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018, dan dengan serius
melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha yang berdampak penting
bagi lingkungan.
f. Hentikan kriminalisasi Petani

#RakyatBergerak
#TuntaskanReformasi
# REFORMASI
TUNTASKAN

RESTORASI
Kesatuan bangsa,
hapuskan diskriminasi
dan ketimpangan
berikan perlindungan bagi
anak dan perempuan
4 Merestorasi Kesatuan Bangsa Dengan Penghapusan
Diskriminasi Antar Etnis, Penghapusan Kesenjangan
Ekonomi, dan Perlindungan Bagi Perempuan

Perlindungan terhadap perempuan merupakan hal yang sangat


penting yang perlu diatur dan diimplementasikan oleh negara.
Beragam kasus diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan
sepatutnya menjadi pertimbangan bagi Pemerintah dan DPR untuk
secara serius menyusun strategi penghapusan Kekerasan Seksual.
Disamping itu, pemerataan pembangunan, penghapusan diskriminasi
dan jaminan akses atas sumber daya alam bagi rakyat di daerah terluar
Indonesia termasuk Papua sepatutnya menjadi agenda yang
dilaksanakan secara serius oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Rakyat.

Maka kami meminta Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat


untuk melakukan hal-hal berikut:

a. Secara serius mengupayakan penghapusan diskriminasi terhadap


seluruh etnis di Indonesia
b. menjamin dilaksanakannya otonomi daerah yang menyejahterakan
dan menjamin akses ekonomi bagi rakyat.

#RakyatBergerak
#TuntaskanReformasi
MOSI TIDAK PERCAYA
“ Dengan ini kami juga memperingatkan
bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam keadaan bahaya karena
kebijakan Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat menghilangkan
kepercayaan rakyatnya, bahwa ketika hal
tersebut terus berlanjut dikhawatirkan
akan munculnya gelombang civil
disobedience yang masif. Dengan ini
juga kami mengingatkan Pemerintah dan
Dewan Perwakilan rakyat untuk tak
mengkorup reformasi dan tidak
mengembalikan kultur Orde Baru dalam
penyusunan kebijakan !!

#RakyatBergerak
#TuntaskanReformasi

Anda mungkin juga menyukai