Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI


INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
TLM 3A

Javanda Harsari Dewi P27903117026


Retno Kusumawardani P27903117043
Rohmat Fitriansyah P27903117045

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi dengan bahan kajian yang berjudul
“Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia”. Kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami. Dan kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalan ini berlangsung
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Tangerang, Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................ 2

C. Tujuan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Pengertian Korupsi............................................................................. 3

B. Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia.............................. 3


C. Sejarah Lembaga Anti Korupsi di Indonesia................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................................ 9

A. Kesimpulan.......................................................................................... 9

B. Saran.................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, tindak pidana korupsi di Indonesia sudah
semakin meluas dan merambah pada berbagai elemen tak terkecuali pada
lembaga-lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Korupsi tidak saja
semata-mata merugikan keuangan negara, namun juga telah melanggar hak-
hak social dan ekonomi masyarakat, bahkan dikategorikan sebagai
extraordinary crime. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai usaha
untuk memberantas tindak pidana korupsi dan menyelamatkan keuangan
negara. Berbagai produk perundang-undangan, lembaga dan tim khusus telah
dibentuk oleh pemerintah guna memerangi tindak pidana korupsi sampai ke
akar-akarnya demi menyelamatkan perekonomian dan keuangan negara.
Sejarah Pemberantasan Korupsi telah dilaksanakan sejak pemerintahan orde
lama, dimana Pemberantasan korupsi dilakukan berdasarkan Nomor 24 Prp
Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana
Korupsi dengan menambah perumusan tindak pidana korupsi yang ada dalam
KUHP dan dibentuk Lembaga khusus untuk memberantas korupsi.
Dari segi bahasa kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio. Kata
ini sendiri memiliki kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalikkan atau menyogok. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara, perusahaan, dsb, untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah korupsi yang
pengertiannya mendekati definisi korupsi. Di China, Hongkong dan Taiwan,
korupsi dikenal dengan nama yumcha, atau di India korupsi diistilahkan bakhesh,
di Filiphina dengan istilah lagay dan di Thailand dengan istilah gin muong.
Korupsi bukanlah merupakan sesuatu yang baru dalam sejarah peradaban
manusia. Fenomena ini telah dikenal dan menjadi bahan diskusi bahkan sejak
2000 tahun yang lalu ketika seorang Perdana Menteri Kerajaan India bernama
Kautilya menulis buku berjudul Arthashastra. Demikian pula dengan Dante yang

1
pada tujuh abad silam juga menulis tentang korupsi (penyuapan) sebagai tindak
kejahatan. Bahkan seorang Shakespeare juga menyinggung korupsi sebagai
bentuk kejahatan. Sebuah ungkapan terkenal pada tahun 1887 mengenai korupsi
dari sejarawan Inggris, Lord Acton, yaitu ”power tends to corrupt, absolute
power corrupts absolutely”, hal ini menegaskan bahwa korupsi berpotensi muncul
dimana saja tanpa memandang ras, geografi maupun kapasitas ekonomi. .

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimana sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah lembaga anti korupsi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari korupsi.
2. Untuk mengetahui sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui sejarah lembaga anti korupsi di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Pemberantasan korupsi merupakan salah satu agenda penting pemerintah
dalam rangka membersihkan diri dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Korupsi
merupakan kejahatan luar biasa dan sistematis sehingga diperlukan upaya
yang luar biasa pula dalam memberantasnya. Selain menjadi agenda nasional,
pemberantasan korupsi juga merupakan agenda internasional. (A. Badjuri,
2011).
Pengertian Korupsi menurut UU No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang di
katagorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara.
Menurut UU No. 20 tahun 2001 Korupsi adalah tindakan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi
yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara.

B. Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia


Sejarah Pemberantasan Korupsi dan pengaturannya pada dasarnya sudah
dimulai sejak tahun 1953 (orde lama) hingga saat ini. Beberapa peraturan
yang dijadikan dasar hukum pemberantasan korupsi, yaitu :
a. Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/06/1957 tentang tata kerja
menerobos kemacetan memberantas korupsi
b. Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/08/1957 tentang pemilikan
harta benda

3
c. Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/11/1957 tentang penyitaan
harta benda hasil korupsi, pengusutan, penuntutan, dan pemeriksaan
perbuatan korupsi
d. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Staf AD No.
PRT/PEPERPU/031/1958
e. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Staf AL No.
PRT/z.1/I/7/1958
Pemberantasan dan pengaturan pemberantasan korupsi dapat diklasifikasi
atau dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Pada Orde lama (Masa tahun 1957 – 1960)
Korupsi sudah banyak terjadi dalam tubuh pemerintahan. Nasionalisasi
perusahaan asing dianggap sebagai titik awal korupsi di Indonesia.
Peraturan pertama terkait pemberantasan korupsi yang dibuat adalah
Peraturan Pemberantasan Korupsi No. PRT/PM-06/1957 pada tahun
1957 yang diganti dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 24
PRP Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, Pemeriksaan Tindak
Pidana Korupsi dengan menambah perumusan tindak pidana korupsi
yang ada dalam KUHP dan dibentuk lembaga khusus untuk memberantas
korupsi.
Gerakan anti korupsi dimulai pada awal tahun 1960-an, ditandai dengan:
a. Disahkan nya Undang-Undang Keadaan Bahaya.
b. Pembentukan Badan Anti Korupsi, yaitu PARAN (Panitia Retooling
Aparatur Negara) yang diketuai oleh A.H Nasution, dengan 2
anggota yaitu Prof. M. Yamin dan Roeslan Abdulgani yang tugasnya
melakukan pengumpulan data kekayaan pejabat negara dan
melakukan pengawasan.
c. Dikeluarkannya Keppres No. 275 tahun 1963 tentang pemberantasan
korupsi yang diimplementasikan dengan sandi ‘OPERASI BUDHI’
yang diketuai oleh A.H Nasution yang tugasnya membawa kasus
tindak korupsi kepada pengadilan.

4
d. Dibentuknya Komando tertinggi Retooling Aparat Revolusi (Kotrar)
pada tahun 1964 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 98 tahun
1964 dengan ketua Presiden Soekarno dibantu Soebandrio dan
Ahmad Yani
e. Munculnya serangan balik dari para koruptor (Corruptor Fight
Back)
f. Hingga Pemerintahan orde lama tumbang, korupsi belum juga dapat
diberantas. Berbagai program anti korupsi tidak menunjukkan hasil
yang berarti (signifikan)
g. Analisis kegagalan disebabkan oleh rendahnya komitmen politik,
Corruptor Fight Back yang kuat, rendahnya penegakan hukum, dan
dikesampingkannya pendekatan administrasi publik.
a. Pada Orde Baru
Gerakan anti korupsi ditandai dengan retorika politik, diteruskan dengan:
a.Dibentuknya Tim Pemberantasan Korupsi (Keppres No. 228/1967)
b. Dibentuknya ‘Komite Empat’ untuk pemberantasan korupsi
(Keppres No. 12/1970)
c.Diadadakan operasi yang diberi nama “OPSTIB” (Operasi Tertib)
pada tahun 1970 dipimpin oleh Laksamana Sudomo.
d. Gerakan anti korupsi tidak berhasil, bahkan korupsi mewabah dan
terjadi secara sistemik
e.Analisis kegagalan: Gerakan anti korupsi hanyalah “retorika politik
Orba”. Korupsi tidak dapat dijinakkan, malah Indonesia lebih
dikenal sebagai negara Kleptokratik karena justru melidungi korupsi
dengan berbagai kebijakan.
b. Orde Reformasi
A. Era Habibie
Gerakan anti korupsi ditandai dengan dikeluarkannya :
a.UU No.28/1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan
bebas dari KKN

5
b. Dibentuk berbagai badan anti korupsi, antara lain; KPKPN,KPPU
dan KOMISI OMBUSDMAN
c.Akan tetapi berbagai kelembagaan tersebut belum dapat menunjukan
kinerjanya sbagai badan anti korupsi yang efektif
d. Analisis kegagalan: gerakan anti korupsi baru merupakan
fenomena euforia politik dari geakan reformasi. Kelembagaan anti
korupsi yang dibentuk tidak mampu menjalankan perannya dengan
baik karena lemahnya sistem administrasi publik (akibat adanya
mosi tidak percaya) dan tidak adanya mekanisme yang jelas tentang
peradilan kasus korupsi
B. Era Abdurrahman Wahid (Gusdur)
Gerakan anti korupsi ditandai dengan :
a. Dikeluarkannya PP No.19 Th 2000 yang mendasari dibentuknya :
lembaga Tim “Gabungan pemberantasan tindak pidana korupsi”
(TGPTPK)
b. Namun lembaga tersebut akhirnya harus dibubarkan karena
menuntut Mahkamah Agung (melalui judical review) keberadaan
dan struktur lembaga tersebut tidak lazim
c. Munculnya serangan balik dari para koruptor (Corruptor Fight
Back) yang menghantam dan mengenai langsung eksistensi
presiden Gusdur, dengan serangan opini publik bahwa Gusdur
sendiri tidak bersih
d. Analisis kegagalan: kegagalan program anti korupsi disebabkan
oleh banyak hal antara lain; belum pulihnya kepercayaan publik
pada kesungguhan pemerintah untuk memberabtas korupsi,
disamping sistem peradilan yang tidak jelas
C. Era Megawati
Gerakan anti korupsi ditandai dengan :
a. Dikeluarkannya UU No. 30 Tahun 2002, yang menjadi dasar
terbentuknya KPK (komisi pemberantasan korupsi)

6
b. Gerakan anti korupsi mulai menuai hasil, tidak sedikit pejabat
publik dan politisi, terutama DPRD, yang diseret kepengadilan
atas tuduhan korupsi
c. Munculnya serangan balik dari para koruptor (corruptor fight
back) terutama kepada kelembagaan dan peran KPK sebagai
lembaga super body
d. Analisis kegagalan: gerakan anti korupsi memang mulai
menghasilkan, tetapi ternyata berdampak negatif pada proses
pelaksanaan administrasi publik, antara lain: munculnya gejala
kriminalisasi administrasi dan pejabat publik. Hal ini disebabkan
oleh terlalu kuatnya pendekatan hukum dan dikesampingkannya
pendekatan administrasi publik.
D. Era SBY-JK
Gerakan anti- korupsi ditandai dengan :
a. Dikeluarkannya keppres No.61/MTh 2005, yang menjadi dasar
terbentuknnya TimTasTipkor (Tim Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi). Lembaga ini melakukan pemberantasan korupsi di
lingkungan pemerintahan, keduduannya berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada presiden
b. Tetapi pada pertengahan 2007 TimTasTipikor dibubarkan, dan
fungsinya dijalankan dibawah koordinasi jaksa agung
c. Munculnya serangan balik dari para koruptor (Corruptor Fight
Back)
d. Gerakan anti korupsi mulai menghasilkan dampak negatif pada
proses pelaksanaan administrasi publik
e. Analisis kegagalan: pendekatan hukum perlu dilaksanakan
bersama-sama dengan pendekatan administrasi publik (preventif)
untuk mensinkronkan antara “pemberantasan korupsi dan
“reformasi birokrasi”.

7
C. Sejarah Lembaga Anti Korupsi di Indonesia
Upaya-upaya pemberantasan korupsi di Indonesia pada dasarnya dimulai
sejak tahun 1957. Dalam perjalanannya, upaya tersebut merupakan sebuah
proses pelembagaan yang cukup lama dalam penanganan korupsi. Upaya-
upaya tersebut adalah :
1. Operasi militer khusus dilakukan pada tahun 1957 untuk memberantas
korupsi di bidang logistik.
2. Dibentuknya Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) pada tahun 1967 dengan
tujuan melaksanakan pencegahan dan pemberantasan korupsi.
3. Pada tahun 1970 dibentuk tim advokasi yang lebih dikenal dengan nama
Tim Empat yang bertugas memberikan rekomendasi penindakan korupsi
kepada pemerintah.
4. Operasi Penertiban (Opstib) dibentuk pada tahun 1977 untuk
memberantas korupsi melalui aksi pendisiplinan administrasi dan
operasional.
5. Pada tahun 1987 dibentuk Pemsus Restitusi yang khusus menangani
pemberantasan korupsi di bidang pajak.
6. Pada tahun 1999 dibentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (TGPTPK) di bawah naungan Kejaksaan Agung. Pada tahun
yang sama juga dibentuk Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara
(KPKPN).
7. Pada tahun 2002 dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sedangkan KPKPN melebur dan bergabung didalamnya.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat
merugikan negara atau perekonomian negara.
Sejarah Pemberantasan Korupsi dan pengaturannya pada dasarnya
sudah dimulai sejak tahun 1953 (orde lama) hingga saat ini.
Pemberantasan dan pengaturan pemberantasan korupsi dapat diklasifikasi
atau dibagi dalam beberapa tahap, yaitu masa orde lama, orde baru dan era
reformasi.
Dalam perjalanannya, terdapat lembaga yang berperan dalam
penanganan korupsi diantaranya adalah Tim Pemberantasan Korupsi
(TPK), Operasi Penertiban (Opstib), hingga terbentuknya KPK.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badjuri, Achmad. 2011. Peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (Kpk) Sebagai


Lembaga Anti Korupsi Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol.
18, No. 1
Suraji. 2008. Sejarah Panjang Korupsi Di Indonesia & Upaya Pemberantasnnya.
Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. Vol. 12, No. 2
Mudzakkir. 2011. Laporan Akhir Tim Kompendium Hukum Tentang Lembaga
Pemberantasan Korupsi. Kementerian Hukun dan Hak Asasi Manusia RI.
Badan Pembinaan Hukum Nasional

10

Anda mungkin juga menyukai