Tugas Agama
Tugas Agama
DIBUAT OLEH :
LEONHARD KESAWA BOLLY L.
KELAS VII – 2
SMP TARAKANITA 1
Jl. Wolter Monginsidi - Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
PAUS FRANSISKUS
Fransiskus (bahasa Latin: Papa Franciscus atau bahasa Italia: Papa Francesco; lahir dengan
nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936; umur 82 tahun)
adalah Paus ke-266. Dengan demikian, ia adalah pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala
negara Negara Kota Vatikan. Sejak 1998 hingga terpilih sebagai Paus pada hari kedua Konklaf
Kepausan 2013, 13 Maret 2013[2], ia adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Sebelumnya,
ia diangkat sebagai Kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. Paus Fransiskus fasih
berbicara dalam bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman.[3]
Paus Fransiskus adalah imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama
yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari
Siria wafat pada tahun 741.
Sebagai Paus, ia telah melakukan perjalanan pastoral ke Korea Selatan, Brazil, Filipina, serta Sri
Lanka dan mengunjungi Amerika Serikat serta Kuba pada September 2015.
KEHIDUPAN AWAL
Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara, ia hidup di tengah pergejolakan dalam
negeri Argentina yang saat itu sedang terjadi perebutan kekuasaan. Dia memegang gelar master di
bidang kimia dari Universitas Buenos Aires. Alih-alih meneruskan keahliannya itu, Bergoglio
memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan bergabung dengan Serikat Yesus pada 1958.
Dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio Máximo San José di San Miguel, Bergoglio sempat
mengajar studi kesusastraan dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.
Sesudah itu, ia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel. Ia
kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor. Pelayanan gereja Bergoglio
dimulai pada 1973. Pada 1980, ia menjadi Rektor Seminari San Miguel hingga 1986. Gelar
doktoralnya diraih di Jerman.
Ketika menjabat sebagai seorang Kardinal, Bergoglio dikenal sebagai sosok yang rendah hati,
konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial. Gaya hidup sederhana
menguatkan sikap rendah hatinya. Ia memilih tinggal di apartemen kecil ketimbang menempati
kediaman resmi Keuskupan. Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan limosin.
KEPAUSAN
Bergoglio terpilih sebagai Paus Gereja Katolik pada 13 Maret 2013[5][6] pada hari kedua Konklaf
Kepausan 2013, dan mengambil nama Paus Fransiskus.[7] Deputi juru bicara Vatikan, Thomas
Rosica, menyatakan pada hari yang sama, bahwa Paus memilih nama tersebut untuk
menghormati Santo Fransiskus dari Asisi, dan juga karena Paus yang baru ini mengasihi orang-
orang miskin.[8][9][10]
Kardinal Timothy Michael Dolan, saksi mata pertama dan salah satu kardinal elektor dalam
Konklaf tersebut, mengonfirmasikan bahwa, segera setelah pemilihan tersebut diumumkan, Paus
yang baru menyatakan bahwa, "Saya memilih nama Fransiskus, untuk menghormati Santo
Fransiskus dari Asisi."[11] Namun, khalayak yang tidak mengetahui pernyataan Paus tersebut pada
mulanya salah mengira bahwa Kardinal Bergoglio, sebagai seorang Yesuit, memilih nama
Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan salah satu
pendiri ordo Yesuit tersebut.[12][13]
Pada hari yang sama dengan terpilihnya Paus, Vatikan juga mengklarifikasikan bahwa nama
regnal Paus adalah Fransiskus, bukan "Fransiskus I". Juru bicara Vatikan menyatakan bahwa
nama tersebut baru akan menjadi Fransiskus I apabila ada Paus berikutnya yang
menggunakan nama regnal Fransiskus II.[14]
Bergoglio adalah imam Yesuit pertama yang terpilih sebagai seorang Paus.[15] Dia juga Paus
pertama dari benua Amerika, dari Dunia Baru, dan dari belahan Selatan bumi. Dia adalah Paus
non-Eropa pertama selama 1.272 tahun terakhir. Paus non-Eropa sebelumnya adalah Santo
Gregorius III, kelahiran Suriah yang menjabat sebagai Paus sejak tahun 731 [16]
Pada saat terpilih sebagai Paus, Fransiskus fasih berbicara dalam bahasa Spanyol (bahasa
ibunya), Italia, dan Jerman.[17]
Menurut jurnalis CNN sekaligus pakar Vatikan, John Allen, nama Fransiskus ini merujuk kepada
salah satu tokoh yang paling dihormati di Gereja Katolik, yaitu St Fransiskus dari Assisi, menjadi
lambang untuk kemiskinan, kerendahhatian, kesederhanaan, dan pembangunan kembali Gereja
Katolik.
Kardinal Jorge Mario Bergoglio selama ini dikenal sebagai sosok konservatif. Beberapa
pandangannya mencakup penentangan atas praktik aborsi dan homoseksualitas. Meski
menyatakan menghormati gay dan lesbian sebagai individu, ia menentang keras undang-undang
yang dirilis pada 2010 di Argentina yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Sebaliknya, Paus
Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sangat memiliki kepedulian sosial, termasuk
mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial kaya dan miskin.
Dalam jejak pendapat yang diselenggarakan Pew minggu lalu, sembilan dari sepuluh orang
Katolik di Amerika memilih Paus Fransiskus sebagai the most favorable. Di seluruh dunia,
sebanyak enam puluh persen orang Katolik dan responden non-Katolik juga menetapkan Paus
Fransiskus sebagai tokoh favorit pilihan mereka.
Namun ternyata, prestasi Paus kelahiran Argentina ini telah melampaui popularitasnya. Dalam
dua tahun tersebut, Paus Fransiskus mampu melakukan reformasi ekonomi yang signifikan di
Vatikan, terkait adanya laporan kecaman kapitalisme, diskusi fenomenal tentang perceraian
dan homoseksualitas di gereja-gereja seluruh dunia.
Jadi, apa rahasia Paus Fransiskus menjadi seorang pemimpin yang sukses? Berikut ini lima hal
yang bisa kita pelajari dari Paus Fransiskus.
Jadi Teladan
Paus reformis ini langsung menyoroti keuangan Vatikan guna membereskan skandal-skandal
finansial negara tersebut. Bagi Paus, reformasi keuangan merupakan prioritas karena
menyangkut tiga hal paling buruk, yakni korupsi, kewenangan yang berlebihan, dan
ketidakpedulian terhadap kaum papa.
Paus memastikan akan memberikan teladan tata kelola keuangan yang baik untuk seluruh
gereja di dunia. Targetnya, Paus Fransiskus ingin menjadikan Vatikan sebagai model global
terbaik dalam praktik di bidang administrasi keuangan gereja. Namun, ia menegaskan
bahwa ini bukan tujuan, tetapi mengajak seluruh dunia untuk menjadi pelopor cara memimpin
Gereja di semua bidang, termasuk keuangan.
Namun, Paus Fransiskus mengetahui penentangan Pell terhadap program keuangan gereja dan
sadar bahwa gaya Pell yang blak-blakan justru efektif mendorong reformasi melalui lembaga
tradisional ini. Pada pertemuan Maret 2014, Paus Fransiskus meminta Pell memimpin sektor
keuangan Vatikan.
Misalnya, saat Uskup Nunzio Galantino dipilih menjadi sekretaris jenderal Konferensi
Waligereja dari Italia pada Desember 2013. Galantino memiliki reputasi sebagai pribadi yang
rendah hati. Ini mampu menarik perhatian Paus Fransiskus, tetapi ia tidak terlalu populer di
kalangan pendeta Italia. Ketika Paus Fransiskus meminta calon nama untuk mengisi peran
sekretaris jenderal, hampir 500 pendeta Italia mengajukan rekomendasi lain. Galantino
menerima hanya menerima satu rekomendasi. Paus Fransiskus akhirnya memilih Galantino.
Mudah Dijangkau
Sebagai pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus punya banyak alasan untuk sakit kepala karena
harus berhadapan dengan banyak keruwetan. Namun, sebagai pemimpin hampir 1,1 miliar
umat Katolik, ia punya cara unik untuk terus menjangkau para umatnya. Misalnya, ia bisa
melakukan panggilan telepon yang membuat para pengikutnya terkejut. Pernah ada panggilan
telepon untuk Michele Ferri (14), saudara laki-laki operator SPBU yang telah tewas dalam
perampokan bersenjata. Paus juga pernah menelepon seorang kritikus Vatikan yang
terbaring di rumah sakit dan perempuan Italia yang mengirim surat untuk Paus agar
membantunya memecahkan misteri pembunuhan putrinya, serta masih banyak lagi yang belum
dilaporkan ke media.
Dalam satu kasus yang dilaporkan, Paus pernah menelepon biara Carmelite di Spanyol hanya
untuk mengucapkan selamat tahun baru. Ketika mereka tidak menjawab panggilan tersebut,
Paus meninggalkan pesan dan dengan nada bercanda ia bertanya, “Apa yang sedang biarawati
lakukan sehingga tidak menjawab telepon?” Kemudian ia menelepon kembali dan kali ini para
biarawati mengerumuni telepon untuk berbicara dengan Francis pada speakerphone.
(time.com)
Paus Fransiskus memberikan kita wejangan yang dapat diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari
— mulai dari bergosip, materi duniawi, hingga masalah pernikahan.
Paus Fransiskus membayar tagihannya secara pribadi meski menjabat sebagai pemimpin umat
Katolik di dunia. Foto oleh AFP
MANILA, Filipina – Paus Fransiskus tak hanya dihormati oleh umat Katolik, tapi juga
masyarakat dunia. Pemimpin tertinggi umat Katolik ini memberi teladan dalam keseharian,
menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sejumlah teladan Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio dapat kita jadikan
resolusi tahun baru. Hendaknya teladan ini bisa diterima oleh semua kalangan tanpa
memandang suku, agama, dan ras, mengingat sifatnya yang universal.
Paus Fransiskus tiba di Manila, Filipina, hari ini, Kamis (15/1), setelah mengunjungi negara
Asia Tenggara pertama Sri Lanka. Ia akan berada di Manila selama 5 hari ke depan.
Rappler mengompilasikan 10 kutipan Paus Fransiskus dalam bentuk resolusi tahun baru yang
bisa dipraktekkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
1. Jangan bergunjing
Berikut daftarnya:
“Never speak poorly of others,” 27 Maret 2013
“The temptation to gossip about others,” 9 April 2013
“No gossip, no fear,” 13 April 2013
“The threat of gossip,” 2 September 2013
“From gossip to love of others,” 13 September 2013
“Presentation of the Christmas greetings to the Roman
Curia,” 21 Desember 2013
“Jika Bapa Paus bisa memberikan waktunya untuk orang lain, bisa berhenti sejenak untuk
mengucapkan terima kasih, mengambil sedikit waktu untuk membuat orang lain merasa
diapresiasi, kita juga bisa dong," kata Frater James Martin, pemuka agama Katolik dari
Filipina.
Sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Fransiskus adalah orang yang
sibuk dan hampir tak punya waktu untuk orang lain.
Salah. Ia suka mengobrol dengan orang asing. Atau menjamu seorang atlet sepeda non-Katolik
yang meminta untuk bertemu. Atau mengirim surat tulisan tangan untuk seorang anggota
Serikat Yesus yang belum pernah ia temui sebelumnya.
"Mobil memang penting," katanya, "Tapi pilihlah yang sederhana. Pikirkan berapa banya anak-
anak yang meninggal karena kelaparan, dan simpan uangmu untuk mereka." (BACA: Pope hits
priests, nuns with brand-new cars)
"Jika ada seorang gay dan dia mencari Tuhan dengan niat
baik, siapa saya menghakimi mereka? Jangan lupa bahwa
rasa benci, iri, dan kebanggaan bisa merusak hidup kita."
Dalam nafas yang sama ia tak menyetujui bergunjing, Paus
juga mengutuk berprasangka buruk.
Ia mengingatkan umat Katolik untuk, salah satunya,
menghargai ateis. "Jika kita melakukan tugas kita
masing-masing, jika kita berbuat baik kepada yang
lain, dan kita melakukannya dengan perlahan,
sedikit demi sedikit, kita akan membuat budaya
baik. Kita sangat membutuhkan itu. Kita harus
berbuat baik kepada sesama,"
ujarnya. (BACA: Pope to 'intolerant' Catholics:
Good atheists exist)
KARISMATIK. Paus Fransiskus bahkan berdoa untuk
mereka yang tak suka kepadanya. Foto oleh EPA
MENCARI TUHAN. Paus Fransiskus memimpin hari doa dan puasa untuk Suriah pada
September tahun lalu. Foto oleh EPA
10. Berbahagialah
"Kebahagiaan tidak pernah bisa disimpan sendiri, namun dibagikan. Bahagia adalah perjalanan
suci kebajikan. Jika berjalan adalah sebuah berkah, maka berjalanlah dalam semangat hidup,
berjalanlah dengan Yesus. Bersaksilah, terima Yesus, nyatakan kebahagiaan, panjangkan dan
besarkan jalan itu."
Seorang Kristen sejati, kata Paus, adalah orang yang berbahagia. "Seorang Kristen bernyanyi
dengan kebahagiaan, berjalan dengan kebahagiaan, dan membawa kebahagiaan," kata Paus.
Kebahagiaan inilah yang harus disebarkan ke orang-orang di sekitar kita.
Selamat tahun baru. Semoga pesan Paus Fransiskus membawa kebahagiaan bagi kita.
Terima Kasih