Anda di halaman 1dari 4

AMANDEMEN UUD 1945 DAN MAKNA SERTA KEDUDUKAN

PEMBUKAAN UUD 1945

A. Amandemen
Undang-Undang Dasar 1945 di negara Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan, atau
yang sering disebut amandemen. Sebenarnya apakah yang dimaksud amandemen itu? Secara
bahasa, amandemen berasal dari Bahasa Inggris, to amend atau to make better. Amandemen
adalah penambahan atau perubahan, ada beberapa pengertian tentang perubahan ini, diantaranya:
penggantian naskah yang satu dengan naskah yang sama sekali berbeda, perubahan dalam arti
dalam naskah UUD dengan menambahkan, mengurangi, atau merevisi sesuatu rumusan dalam
naskah UUD itu menurut tradisi negara-negara Eropa Kontinental, perubahan dengan cara
melampirkan naskah perubahan itu pada naskah UUD yang sudah ada, dan inilah yang biasa
disebut dengan istilah amandemen menurut tradisi Amerika Serikat.

Pada amandemen UUD 1945 tidak terdapat penggantian dasar Negara, baik itu Pancasila, bentuk
negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahaan Presidensial. Tetapi hanya menyempurnakan,
memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada,
tanpa harus melakukan perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.

Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, adalah : untuk menyempurnakan
aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat lebih mantap dalam mencapai tujuan nasional
serta menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kekuatan rakyat,
memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi,
menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai dengan
perkembangan HAM dan peradaban umat manusia yang menjadi syarat negara hukum,
menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern melalui
pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances yang lebih ketat dan transparan dan
pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi perkembangan
kebutuhan bangsa dan tantangan jaman. Atau secara umum, tujuan amandemen UUD 1945
adalah sebagai berikut:
1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara
2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan modern
5. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara
6. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara

Tahapan dan Hasil Amandemen

Sejak Proklamasi hingga sekarang telah berlaku tiga macam Undang-undang Dasar dalam
delapan periode yaitu :
Periode 18 Agustus 1945 – 27 desember 1949 (UUD 1945)
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 (RIS 1949)
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 (UUD 1945 amandemen)
Periode 19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000(amandemen ke 1)
Periode 18 Agustus 2000 – 9 November 2001(amandemen ke 2)
Periode 9 November 2001 – 10 Agustus 2002(amandemen ke 3)
Periode 10 Agustus 2002 – sampai sekarang(amandemen ke 4)

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen),
yaitu sebagai berikut:

Amandemen UUD 1945 Pertama diadakan pada tanggal 19 Oktober 1999


Pada amandemen ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 9 pasal yaitu: Pasal 5 ayat (1),
Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan (2), Pasal 13 ayat (2) dan (3), Pasal 14 ayat (1) dan (2), Pasal 15,
Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20 ayat (1), (2), (3) dan (4), Pasal 21 ayat (1).

Amandemen UUD 1945 Kedua diadakan pada tanggal 18 Agustus 2000


Pada amandemen II ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 24 pasal yaitu: Pasal 18 ayat
(1) s/d (7), Pasal 18A ayar (1) dan (2), Pasal 18B ayat (1) dan (2), Pasal 19 ayat (1) s/d (3), Pasal
20 ayat (5), Pasal 20A ayat (1) s/d (4), Pasal 22A, Pasal 22B, Pasal 25A, Pasal 26 ayat (2) dan
(3), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28A, Pasal 28B ayat (1) dan (2), Pasal 28D ayat (1) s/d (4), Pasal
28E ayat (1) s/d (3), Pasal 28F, Pasal 28G ayat (1) dan (2), Pasal 28H ayat (1) s/d (4), Pasal 28I
ayat (1) s/d (5), Pasal 28J ayat (1) dan (2), Pasal 30 ayat (1) s/d (5), Pasal 36A, Pasal 36B, Pasal
36C.

Amandemen UUD 1945 Ketiga diadakan pada tanggal 9 November 2001


Pada amandemen III ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 19 pasal yaitu: Pasal 1 ayat
(2) dan (3), Pasal 3 ayat (1) s/d (3), Pasal 6 ayat (1) s/d (3), Pasal 6A ayat (1), (2), (3) dan (5),
Pasal 7A, Pasal 7B ayat (1) s/d (7), Pasal 7C, 8 ayat (1) s/d (3), Pasal 11 ayat (2) dan (3), Pasal
17 ayat (4), Pasal 22C ayat (1) s/d (4), Pasal 22D ayat (1) s/d (4), Pasal 22E ayat (1) s/d (3),
Pasal 23F ayat (1) dan (2), Pasal 23G ayat (1) dan (2), Pasal 24 ayat (1) dan (2), Pasal 24A ayat
(1) s/d (5), Pasal 24B ayat (1) s/d (4), Pasal 24C ayat (1) s/d (6).

Amandemen UUD 1945 Keempat diadakan pada tanggal 10 Agustus 2002


Pada amandemen IV ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 17 pasal yaitu: pasal-pasal :
Pasal 2 ayat (1), Pasal 6A ayat (4), Pasal 8 ayat (3), Pasal 11 ayat (1), Pasal 16, Pasal 23B, Pasal
23D, Pasal 24 ayat (3), Pasal 31 ayat (1) s/d (5), Pasal 32 ayat (1) dan (2), Pasal 33 ayat (4) dan
(5), Pasal 34 ayat (1) s/d (4), Pasal 37 ayat (1) s/d (5), Aturan Peralihan Pasal I s/d III, aturan
Tambahan pasal I dan II.
B. Makna & Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental
mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang tetap, maka secara hukum tidak dapat diubah.
Karena mengubah pembukaan UUD 1945 sama halnya dengan pembubaran negara RI,
sedangkan Batang Tubuh bisa diubah (diamandemen). kedudukan pembukaan UUD 1945
adalah lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945.

makna yang terkandung dalam setiap alenia pembukaan Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai berikut :

 Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945 berisi tentang:

Pernyataan obyektif bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan semua bangsa
di dunia dapat menjalankan hak kemerdekaannya yang merupakan hak asasinya.
Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk menentang segala bentuk penjajahan.

 Alinea Kedua Pembukaan UUD 1945 berisi tentang:

Perjuangan pergerakan bangsa Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan
Momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan
Kemerdekaan yang telah dicapai bukan merupakan tujuan akhir dari bangsa Indonesia tetapi
masih harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan
makmur.

 Alinea Ketiga Pembukaan UUD 1945 berisi tentang:

Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan adalah berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa
Motivasi riil dan material bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya
tetapi juga menjadi keyakinan/kepercayaannya
Pernyataan kembali atau pengukuhan proklamasi kemerdekaan Indonesia

 Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 berisi tentang :

Tujuan negara atau tujuan nasional.


Negara berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
Negara Indonesia mempunyai dasar filsafah Pancasila

Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Semua alinea Pembukaan UUD 1945 di atas, didasari oleh empat pokok pikiran, yaitu sebagai
berikut:

 Pokok Pikiran I menyatakan, bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Ini berarti, dalam Pembukaan UUD 1945
menyatakan adanya (paham) negara persatuan, (integralistik atau kekeluargaan).Pokok
pikiran ini identik dengan Sila ke-3 dari Pancasila.
 Pokok Pikiran II menyatakan, bahwa negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.Pokok pikiran ini identik dengan Sila ke-5 dari Pancasila.
 Pokok Pikiran III menyatakan, bahwa negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas
kerakyatan danpermusyawaratan perwakilan.Di sini tampak bahwa pokok pikiran ini
identik dengan Sila ke-4 dari Pancasila.
 Pokok Pikiran IV menyatakan, bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok pikiran ini identik dengan Sila
ke-1 dan ke-2 dari Pancasila.

Kesimpulan penjelasan diatas menegaskan bahwa Pokok-pokok pikiran dari Pembukaan UUD
1945 adalah Pancasila itu sendiri dan dijabarkan dalam pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945.

Hubungan Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh
UUD 1945

Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan dalam pasal-pasal oleh Undang-
Undang Dasar 1945. Sehingga Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung yang
bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945,karena isi dalam Pembukaan dijabarkan
ke dalam pasal-pasal UUD 1945. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

 Pokok pikiran yang berkaitan dengan Ketuhanan atau sila pertama, dijabarkan di pasal 29
UUD 1945, pasal 28 (UUD 1945 amandemen)
 Pokok pikiran yang berkaitan dengan kemanusiaan atau Sila kedua, dijabarkan di pasal-
pasal yang memuat mengenai hak asasi manusia.
 Pokok pikiran yang berkaitan dengan Persatuan atau Sila ketiga, dijabarkan di pasal 18,
pasal 35, pasal 36 UUD 1945
 Pokok pikiran yang berkaitan dengan Sila keempat dijabarkan pada pasal 2 s.d 24 UUD
1945
 Pokok pikiran yang berkaitan dengan Keadilan sosial atau Sila kelima dijabarkan pada
pasal 33 dan 34 UUD1945

Anda mungkin juga menyukai